Oleh :
1. Analisis Horizontal
Analisis Horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui
perkembangannya. Dalam melakukan analisis horisontal, sutau akun laporan keuangan
tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya.
Interpretasi:
Laporan posisi keuangan menunjukan bahwa nilai aset lancar perusahaan naik sebesar 34,17%.
Pada aset total juga mengalami kenaikan sebesar 15,83%. Kenaikan aset lancar ini disebabkan oleh
kenaikan piutang usaha dan piutang lainnya mengalami peningkatan.
PT Uni-Charm Indonesia Tbk.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komperhensif
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
(dalam juta rupiah)
31 Desember 31 Desember Kenaikan (penurunan)
2019 2018 selama 2019
Jumlah Persentase
Penjualan dan pendapatan usaha 8,519,760 8,350,583 169,177 2.03%
Beban pokok penjualan dan pendapatan (6,372,253) (6,240,508) (131,745) 2.11%
Jumlah laba bruto 2,147,507 2,110,075 37,432 1.77%
Beban penjualan (1,304,190) (1,432,461) 128,271 -8.95%
Beban umum dan administrasi (254,875) (174,214) (80,661) 46.30%
Pendapatan keuangan 29,566 27,241 2,325 8.53%
Beban keuangan (44,012) (51,508) 7,496 -14.55%
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang 40,758 (183,845) 224,603 -122.17%
asing
Beban lainnya (65,380) (5,408) (59,972) 1108.95%
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 549,374 289,880 259,494 89.52%
Pendapatan (beban) pajak (150,670) (108,724) (41,946) 38.58%
Jumlah laba (rugi) dari operasi yang dilanjutkan 398,704 181,156 217,548 120.09%
Jumlah laba (rugi) 398,704 181,156 217,548 120.09%
Pendapatan komperhensif lainnya, setelah
pajak
Pendapatan komperhensif lainnya yang
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pendapatan komperhensif lainnya atas (9,131) 18,352 (27,483) -149.75%
pengukuran kembali kewajiban manfaat
pasti
Jumlah pendapatan komperhensif (9,131) 18,352 (27,483) -149.75%
lainnya yang tidak akan direkasifikasi ke
laba rugi
Jumlah pendapatan komperhensif lainnya, (9,131) 18,352 (27,483) -149.75%
setelah pajak
Jumlah laba rugi komperhensif 389,573 199,508 190,065 95.27%
Laba (rugi) yang dapat didistribusikan
Laba (rugi) yang dapat didistribusikan ke 398,620 181,256 217,364 119.92%
entitas induk
Laba (rugi) yang dapat didistribusikan ke 84 (100) 184 -184.00%
kepentingan non-pengendali
Laba rugi komperhensif yang dapat
didistribusikan
Laba rugi komperhensif yang dapat 389,491 199,607 189,884 95.13%
didistribusikan ke entitas induk
Laba rugi komperhensif yang dapat 82 (99) 181 -182.83%
didistribusikan ke kepentingan non
pengendali
Laba (rugi) per saham
Laba per saham dasar diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Laba (rugi) per saham dasar dari operasi 96 55 41 74.55%
yang dilanjutkan
Interpretasi:
Peningkatan aset dan utang PT. Uni-Charm Indonesia Tbk tidak mampu diikuti dengan
peningkatan penjualan bersih, namun penjualan bersih ini mengalami kenaikan sebesar 2,03%.
Namun, di satu sisi, yang harus diperhatikan juga adalah beban usaha. Total beban usaha
mengalami peningkatan sebesar 2,11%. Dengan adanya kenaikan pada penjualan bersih tentunya
hal ini juga berdampak kepada rugi laba perusahaan setelah pajak yang mengalami peningkatan
sebesar 95,27%.
Rekomendasi:
Secara keseluruhan melalui analisis horizontal, kinerja keuangan PT. Uni-Charm Indonesia Tbk.
dapat dikatakan belum terlalu sehat, karena PT Uni-Charm Indonesia Tbk. belum mampu
mencetak penjualan, meminimalkan beban, sehingga tidak dapat mencetak laba bersih. Jika untuk
investasi perusahaan PT Uni-Charm Indonesia Tbk. juga masih belum cocok atau belum pantas
untuk dilakukannya investasi, yang perlu diperhatikan adalah rasio utang yang cenderung tinggi.
2. Analisis Vertikal
Analisis Vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
hubungan setiap kompenen dengan total akun dalam laporan keuangan tunggal atau
dengan membandingkan 2 pos (akun) dalam periode yang sama. Pos (akun) Total Aset
dan Pendapatan Penjualan biasanya menjadi faktor pembagi utama dalam metode ini.
Interpretasi:
Pada laporan laba rugi, laba kotor mengalami penurunan persentase dan nominal. Demikian juga
dengan beban laba usaha yang mengalami penurunan yang tinggi. Total beban usaha mengalami
kenaikan jumlah negative dari segi nominal. Secara persentase dan nominal, laba rugi PT. Uni-
Charm Indonesia Tbk mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 2,17% menjadi 4,68%.
Rekomendasi:
Secara keseluruhan melalui analisis vertikal, kinerja keuangan PT. Uni-Charm Indonesia Tbk
dapat dikatakan belum terlalu sehat, karena PT. Uni-Charm Indonesia Tbk belum mampu
mencetak penjualan, meminimalkan beban, sehingga tidak dapat mencetak laba bersih. Jika untuk
investasi perusahaan PT. Uni-Charm Indonesia Tbk juga masih belum cocok atau belum pantas
untuk dilakukannya investasi, yang perlu diperhatikan adalah rasio utang yang cenderung tinggi.
Walaupun PT. Uni-Charm Indonesia Tbk secara teori mampu membagikan duviden namun dari
segi kewajiban perusahaan ini mengalami peningkatan yang signifikan dan hal ini wajiblah
menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasinya.
3. Analisis Rasio
1) Rasio Likuiditas
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Kasmir (2012:134) rumus
menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Berikut ini disajikan hasil perhitungan current ratio PT. Uni-Charm Indonesia
Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
Berikut ini disajikan hasil perhitungan quick ratio PT. Uni-Charm Indonesia Tbk,
untuk Tahun 2018 hingga 2019
Berikut ini disajikan hasil perhitungan cash ratio PT. Uni-Charm Indonesia Tbk,
untuk Tahun 2018 hingga 2019.
PT. Uni-Charm Indonesia Tbk.
Perhitungan Cash Ratio Tahun 2018-2019
(dalam rupiah)
Tahun Kas dan Setara Kas Hutang Lancar Cash Ratio
2018 1,141,216 2,393,796 47.67%
2019 1,987,737 2,314,879 85.87%
2) Rasio Solvabilitas
a. Debt Ratio
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang denga total aktiva. Menurut Kasmir (2012:156)
untuk menghitung debt ratio digunakan rumus sebagai berikut:
Berikut ini disajikan hasil perhitungan debt ratio PT. Uni-Charm Indonesia Tbk,
untuk Tahun 2018 hingga 2019.
Berikut ini disajikan hasil perhitungan debt to equity ratio PT. Uni-Charm
Indonesia Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
3) Rasio Aktivitas
a. Total Assets Turn Over
Total assets turnover adalah merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa
jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Menurut Kasmir (2012:85)
untuk menghitung total assest turnover digunakan rumus sebagai berikut:
Berikut ini disajikan hasil perhitungan total assets turnover PT. Uni-Charm
Indonesia Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
Berikut ini disajikan hasil perhitungan fixed assets turnover PT. Uni-Charm
Indonesia Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
4) Rasio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio
yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Menurut Kasmir
(2012:199) untuk menghitung gross profit margin digunakan rumus sebagai
berikut:
Berikut ini disajikan hasil perhitungan gross profit margin PT. Uni-Charm
Indonesia Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
Berikut ini disajikan hasil perhitungan net profit margin PT. Uni-Charm Indonesia
Tbk, untuk Tahun 2018 hingga 2019.
d. ROI
Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Menurut Kasmir (2012:202) untuk
menghitung return on investment digunakan rumus sebagai berikut:
Berikut ini disajikan hasil perhitungan ROI PT. Uni-Charm Indonesia Tbk, untuk
Tahun 2018 hingga 2019.
PT. Uni-Charm Indonesia Tbk.
Perhitungan Return On Investment Tahun 2018-2019
(dalam rupiah)
Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROI
2018 181,156 7,179,647 2.52%
2019 398,704 8,316,053 4.79%
4. Rasio Dupont
Persamaan Dupont memberikan cara lain dalam melakukan analisis terhadap ROE,
di mana ROE dibagi-bagi berdasarkan komponen pembentuknya untuk kemudian
dilakukan analisis terhadap masing-masing komponen tsb, agar dapat diketahui pada area
mana kinerja perusahaan perlu untuk ditingkatkan. Bentuk yang paling sederhana dari
metode analisis DuPont adalah membagi ROE menjadi dua bagian, yaitu ROA dan
Financial Leverage Ratio. ROA dapat dilihat sebagai ukuran seberapa efisien perusahaan
memanfaatkan aset yang mereka miliki sementara Financial Leverage Ratio menunjukkan
porsi jumlah utang yang dapat membentuk atau mempengaruhi ekuitas perusahaan.
Rekomendasi:
PT Uni-Charm Indonesia Tbk sebaiknya mempertahankan peningkatan persentase nilai
ROE, peningkatan ROE ini dapat mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan
meningkat.