Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN UMUM

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA DPMPTSP KOTA BUKITTINGGI

UIN SUSKA RIAU

OLEH

FATHIYA AZZAHRA

12070123396

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di DPMPTSP Kota
Bukittinggi.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini sebagai bukti dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Prakterk Kerja Lapangan (PKL) dalam Program Studi
S1 Manajemen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, baik dalam segi isi,
penulisan maupun kata–katanya yang tidak tersusun secara baik, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Laporan Umum Praktek
Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan.
Dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan rasa syukur
dan terima kasih serta penghargaan yang tak terhingga sedalam-dalamnya kepada:

Akhir kata penulis mengucapkan Allhamdullilah, semoga Allah SWT selalu


menyertai langkah penulis Aamiin. Dan mudah-mudahan laporan kerja praktek ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan berfikir serta sebagai bahan
referensi dan informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan, khususnya Bidang
Penanaman Modal.

Penulis ingin menyampaikan dengan hati yang tulus dan ikhlas, rasa syukur dan
terimakasih serta penghargaan yang tak terhingga sedalam-dalamnya kepada :

1. Yth. Ibu Dr. Hj. Mahyarni, SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Yth. Ibu Astuti Meflinda, SE., MM selaku Ketua Jurusan S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.

2
3. Yth. Ibu Febri Rahmi, SE, M.SI.Ak selaku dosen pembimbing.
4. Yth. Seluruh dosen pengajar, staff, dan karyawan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Bapak Drs.Noverdiselaku Kepala DPMPTSP Kota Bukittinggi.
6. Ibu Maiyetti, SE selaku Sub Koordintor Bagian Keuangan yang
memberikan pembelajaran,bimbingan serta arahan selama prakerin pada
DPMPTSP Kota Bukittinggi.
7. Ibu Dwiningrum Setiyani ,AP,M.Si selaku kepala bagian bidang
Penanaman Modal DPMPTSP Kota Bukittinggi.
8. Bapak Khairul Fahmi,S.Si selaku Wakil kepala bidang PenanamanModal
DPMPTSP Kota Bukittinggi.
9. Kepada Pegawai dan Staff bidang Penanaman Modal Khusus nya Bang
Rhival dan Bang Genta yang telah membimbing saya selama melakukan
PKL di DPMPTSP Kota Bukittinggi.
10. Fatimah Syahilla Dhifa selaku pegawai DPMPTSP Kota Bukittinggi
sekaligus teman dekat saya dari SMA telah membantu membimbing dalam
pelaksanaan PKL.
11. Yang teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Papa dan Mama sangat
penulis sayangi yang telah memberikan begitu banyak dorongan serta
dukungan yang begitu besar.
12. Sahabat seperjuangan saya di kelas manajemen K, yaya dan Adel yang
telah memberikan bantuan, dorongan serta mengingatkan saya untuk
menyelesaikan segera laporan PKL.
13. Kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan dan
dorongan serta kerja sama yang baik, sehingga laporan ini dapat
diselesaikan.

Akhir kata penulis mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu


menyertai langkah penulis, Aamiin. Dan semoga Laporan Praktek Kerja ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan berfikir serta sebagai referensi dan
informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan bagi DPMPTSP Kota Bukittinggi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................................................6
D. Waktu Tempat Pelaksanaan....................................................................................6
BAB II TINJAUAN LOKASI..........................................................................7
A. Sejarah Instansi...............................................................................................7
B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu .......................................................................................................8
C. Tugas pokok dan Fungsi DPMPTSP Kota Bukittinggi..................................9
D. Kedudukan dan Prinsip DPMPTSPota Bukittinggi......................................10
E. Struktur Organisasi.......................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN................................................................................14
A. Dasar Teori..........................................................................................................14
B. Jenis-jenis Belanja Daerah...................................................................................15
C. Kendala yang Dihadapi........................................................................................17
D. Pemecahan Masalah...........................................................................................18
E. Hasil yang Dicapai................................................................................................18
BAB IV PENUTUP.........................................................................................19
A. Kesimpulan .........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
Lampiran..........................................................................................................21

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktek Kerja
Lapangan (PKL) sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan
untuk terjun secara langsung dalam dunia kerja dengan menambah wawasan
sekaligus pengalaman untuk mahasiswa/i sebagai kontribusi secara langsung
mengenal sistem kerja dengan konkrit.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah ajang bagi mahasiswa/i yang
belajar di Perguruan Tinggi untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat
proses pembelajaran dibangku kuliah ke dalam dunia kerja yang
sebenarnya.Perguruan tinggi adalah suatu lembaga pendidikan yang
mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bermasyarakat, khususnya pada disiplin
ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan dalam dunia pendidikan,
hubungan antara teori dan praktek merupakan hal yang penting untuk
membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam teori
dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan.
Untuk itu Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif kasim Riau mewajibkan setiap mahasiswa/i nya melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan di instansi pemerintah ataupun perusahaan sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen
melalui Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa akan dapat mengaplikasikan yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya
serta mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berfikir, menambah ide-
ide yang berguna dan dapat menambah pengetahuan mahasiswa terhadap apa
yang ditugaskan kepadanya. Dalam memenuhi syarat tersebut penulis
melaksankan Praktek Kerja Lapangan di DPMPTSP Kota Bukittinggi.
Sehubungan dengan itu, maka semua teori-teori yang dipelajari dibangku
perkuliahan dapat secara langsung dipraktekkan di DPMPTSP Kota Bukittinggi .
terutama yang berhubungan dalam ilmu manajemen dalam hal ini dapat diketahui
bahwa teori yang dipelajari sama dengan yang ditemui dalam prakteknya sehingga
teori tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, sebagaimana diketahui bahwa teori
merupakan suatu ilmu pengetahuan bagi perwujudan praktek kerja lapangan.

1. 1 Tujuan penulisan
Dalam penulisan laporan pasti memiliki tujuan adapun tujuan penulisan
Laporan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi.
2. Menciptakan insan akademis yang bisa menjembatani relevansi keilmuan
teoritis dan terapan dalam bidang ekonomi dan sosial pada suatu instansi/unit
kerja.
3. Melatih kemampuan manajerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tanggap mahasiswa dalam menjalankan tugas dan
kewajiban yang diembankan kepadanya.
4. Menumbuhkan daya dan sikap kritis mahasiswa dalam mengamati,
mengevaluasi dan memberikan solusi tentang berbagai masalah di instansi/unit
kerja.
5. Mengembangkan kreativitas dalam bekerja dengan ilmu yang telah dipelajari
selama perkuliahan, memupuk mentalitas diri agar tidak merasa asing dalam
menjalani dunia kerja setelah penulis menamatkan perkuliahan dan sebagai
bukti tertulis bahwa penulis benar-benar telah melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan yang telah diprogramkan oleh Program
Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

6. Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi.


7. Menciptakan insan akademis yang bisa menjembatani relevansi keilmuan
teoritis dan terapan dalam bidang ekonomi dan sosial pada suatu instansi/unit
kerja.

6
8. Melatih kemampuan manajerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tanggap mahasiswa dalam menjalankan tugas dan
kewajiban yang diembankan kepadanya.
9. Menumbuhkan daya dan sikap kritis mahasiswa dalam mengamati,
mengevaluasi dan memberikan solusi tentang berbagai masalah di instansi/unit
kerja.
10. Mengembangkan kreativitas dalam bekerja dengan ilmu yang telah
dipelajari selama perkuliahan, memupuk mentalitas diri agar tidak merasa
asing dalam menjalani dunia kerja setelah penulis menamatkan perkuliahan
dan sebagai bukti tertulis bahwa penulis benar-benar telah melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan yang telah
diprogramkan oleh Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

1. 2 Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari Penulisan Laporan Umum Praktek Kerja Lapanga
adalah sebagai berikut :

1. Penulis mampu mengembangkan keterampilan dalam menyampaikan informasi


yang di dapat di lembaga/lokasi Praktek Kerja Lapangan
2. Penulis dapat menjadi lebih mandiri dan kreatif dalam mencari informasi
3. Sebagai bahan rujukan atau syarat untuk laporan yang sama bagi Mahasiswa/i
yang lain khususnya Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
5. Sebagai laporan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan.

1. 3 Struktur unit PKL

Struktur unit Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Prodi Manajemen S1


Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau pada DPMPTSP Kota Bukittinggi, yang beralamat di Jl. Perwira No.33
Kelurahan Belakang Balok, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi.
:

1. Dosen Pembimbing dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Instruktur padaDDPMPTSP Kota Bukittinggi.
3. Mahasiswa sebagai pelaksana praktek kerja lapangan ( PKL).

S1 MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBNG INSTRUKTUR

MAHASISWA

KETERANGAN :

Keterangan :

: Hubungan antara Pembimbing dengan Instruktur yang


salingberkoordinasi
: Hubungan Hirarki
Dosen Pembimbing :Dr.Mahmuzar M.Hum
NIP. 197604262007011016
Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial
Instruktur : Dwiningrum Setiyani ,AP,M.Si
NIP. 197407121993112001

8
Kepala bagian
Mahasiswa PKL : Fathiya Azzahra
NIM. 12070123396
Mahasiswa Jurusan S1 Manajemen
BAB II
GAMBARA UMUM UNIT KERJA
TEMPAT PELAKSANAAN PKL

A. Sejarah Instansi

I. SejarahSingkat DPMPTSP KotaBukittinggi


DPMPTSP Kota Bukittinggi merupakan salah satu SKPD yang berada
di Kota Bukittinggi yang berlokasi di Jl. Perwira No. 33 Belakang Balok,
Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Tujuan pembentukan Dinas Penanaman Modal Pelayanaan Terpadu Satu
Pintu Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPMPTSPPTK) Kota Bukittinggi
untuk memudahkan pelayanan dan investasi bagi masyarakat dalam
pengurusan izin di Kota Bukittinggi sehingga memberikanmanfaat yang
baik bagi pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat pada umumnya.
Pelayanan publik adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang - undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat,
yang menganut prinsip-prinsip transparan, partisipasif dan akuntabel,
dimana masyarakat sebagai kelompok yang dilayani akan mendapatkan
pelayanan yang prima.
Pemerintah Kota Bukittinggi pada tahun 2001 telah membentuk
suatu lembaga yang mengurus perizinan yaitu kantor pelayanan terpadu
(KPT) yang dibentuk berdasarkan perdanomor 1 tahun 2001 tentang
susunan organisasi perangkat daerah Kota Bukittinggi, sebagai salah satu
lembaga secara fungsional memberikan pelayanan perizinan kepada
masyarakat di Kota Bukittinggi. Dengan adanya kantor KPT ini diharapkan
terselenggaranya aktifitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha
akan kebutuhan perizinan yang cepat, pasti dan transpran dalam biaya,
dengan budaya kerja memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Kemudian bulan Desember tahun 2008 KPT berubah nama menjadi
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, berdasarkan Perda Kota Bukittinggi
Nomor 11 tahun 2008 tanggal 15 Desember tahun 2008 tentang sununan
organisasi dan tata kerja lembaga Kota Bukittingi.
Kemudian bulan Januari 2014 berubah menjadi BP2TPM (Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal) berdasarkan Perda
Kota Bukittinggi tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja
lembaga daerah.
Kemudian pada tahun 2017 BP2TPM berubah menjadi Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perindustrian dan
Tenaga Kerja (DPMPTSPPTK) sesuai dengan peraturan Walikota
Bukittinggi Namor 9 tahun 2017.

10
B. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Dinas Penanaman Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Perindrustrian Dan Tenaga Kerja

VISI :
“Terwujudnya iklim penanaman modal pelayanan perizinan yang prima
serta industri dan tennga kerja yang berdaya saing”

MISI:
a. Meningkatan kualitas pelayanan perizinan dan investasi
b. Mendorong terciptanya iklim investasi yang kodusif
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui
realisasi investasi yang legal.

MOTTO :
“Cepat dalam pelayanan, pasti dalam waktu, transparan dalam biaya”

TUJUAN:
Berdasarkan visi dan misi di atas,telah ditetapkan 3 (tiga) tujuan
pembangunan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi sebagai berikut :
a. Meningkatan kualitas pelayanan penanaman modal
b. Meningkatan kepuasan masyarakat
c. Meningkatan kualitas dan kuantitas IKM

C. Tugas pokok dan Fungsi DPMPTSPPTK Kota Bukittinggi


1. Tugas pokok DPMPTSPPTK Kota Bukittinggi
DinasDPMPTSPPTK memiliki unsur pelaksanan urusan
pemerintahan bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Perindustrian Dan Tenaga Kerja.
2. Fungsi DPMPTSPPTK Kota Bukittinggi
a. Perumusan kebijakan teknis bidang Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Tenaga Kerja .
b. Pelaksanaan teknis bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Perindustrian dan Tenaga Kerja.
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya.

D. Kedudukan dan Prinsip DPMPTSPPTK Kota Bukittinggi


1. Kedudukan DPMPTSPPTK Kota Bukittinggi
a. Dinas DPMPTSPPTK merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
bidang Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian
dan Tenaga Kerja.
b. Dinas DPMPTSPTK dipimpin oleh seorang kepala dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.

2. Prinsip-prinsip pelayaan publik


a. Hanya ada satu tempat yang dituju oleh masyarakat ketika memerlukan
pelayanan perizinan.
b. Pengelolaan perizinan dari tahap penerimaan permohonan sampai
dengan \pendokumentasian ada dalam satu instasi.
c. Dalam menjalankan kegiatannya DPMPTSPPTK berkoordinasi dengan
SKPD Teknis (Terutama untuk izin-izin dengan eksternalitas tinggi)
melalaui pembentukan tim Teknis.
d. DPMPTSPPTK memfasilitasi SKPD (Pusat data dan informasi) dalam
pengelolaan kebijakan perizinan.

12
E. STRUKTUR ORGANISASI

1. Pembagian Tugas Kantor DPMPTSPPTK Bukittinggi


A. Sekretariat
Sekretariat dikepalai oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan koordinasi urusan umum dan
kepegawaian, perencanaan dan keuangan. Dalam melaksanakan tugas
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, kerumahtanggaan dan
asset;
b. Pengkoordinasian perencanaan, serta pelaporan program dan kegiatan
dinas;
c. Perumusan rencana kerja sesuai dengan renstra dinas;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
anggaran Dinas;
e. Pengelolaan anggaran dan keuangan dinas;
f. Penyelenggaraan upaya penyelesaian masalah dilingkup dinas; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
B. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Dinas. Adapun
rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan
fungsi adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan program kerja sub bagian sesuai dengan program kerja
sekretariat;
b. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan-permasalahan serta melaksanakan pemecahan
permasalahan yang berkaitan dengan tugas-tugas urusan umum dan
kepegawaian;
c. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian;
d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian
e. Pelaksanaan pemberian pelayanan persuratan, naskah dinas, kearsipan.
Perpustakaan, komunikasi, pengetikan/penggandaan/pendistribusian
serta penerimaan tamu, kehumasan dan protokoler;
f. Pelaksanaan kebutuhan dan perawatan sarana/prasarana serta
kebersihan dinas dan lingkungan;
g. Pengelolaan asset di lingkungan dinas;
h. Penyiapan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan,
pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, perawatan
dan penghapusan perlengkapan/sarana kerja;
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

A. Sub bagian Perencanaan


Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas. Rincian tugas
menyelenggarakan fungsi sub bagian perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja sub bagian sesuai dengan program kerja
Dinas;

14
b. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan-permasalahan serta melaksanakan pemecahan
permasalahan yang berkaitan dengan tugas-tugas urusan perencanaan,
evaluasi dan pelaporan;
c. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
sub bagian;
d. Pengkoordinasiaan penyusunan bahan-bahan kebijakan dinas;
e. Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja dinas;
f. Pelaksanaan penyusunan renstra, kerja, rencana kegiatan dan anggaran,
dan laporan kinerja dinas; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

B. Sub Bagian Keuangan


Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan
Dinas. Dalam melaksanakan tugas sub bagian keuangan menyelenggarakan
fungsi:
a. Pengumpulan, pengelolaan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan-permasalahan serta melaksanakan pemecahan
permasalahan yang berkaitan dengan urusan keuangan;
b. Pelaksanaan, pengendalian evaluasi dan pelaporan keuangan dinas.
c. Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
urusan keuangan, penatausahaan administrasi keuangan yang meliputi
evaluasi semester, verifikasi dan pertanggungjawaban;
d. Penyimpanan berkas-berkas keuangan dan pengadministrasian dokumen
dalam rangka pelayanan administrasi keuangan di lingkungan dinas;
e. Pengkoordinasian penyiapan bahan laporan keuangan Dinas;
Pelaksanaan analisis dan pengemban
BAB III
RUANG LINGKUP PKL

A. Pembahasan

Pengelolaan keuangan daerah sudah diatur dalam Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah (APBD). Pendapatan daerah bersumber dari Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan dan Lain lain PAD yang sah, kemudian pendapatan
daerah tersebut oleh daerah dipergunakan untuk membiayai belanja daerah.

APBD terdiri atas Anggaran Pendapatan, (Pendapatan Asli Daerah (PAD),


yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah, dan Penerimaan lainnya), Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana
Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus serta
Pendapatan lain-lain yang sah seperti Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya dan Pendapatan Lain-Lain.

Belanja daerah (Permendagri No. 13 Tahun 2006) adalah semua kewajiban


daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan.

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum


Daerah, yang mengurangi ekuitas dana lancar, dimana merupakan kewajiban
daerah dalam satu tahun anggaran. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau
kabupaten/kota yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan
dengan ketentuan perundang-undangan.

Menurut Dr. Rudy Badrudin (2017:98) “Anggaran Pendapatan Asli Daerah


(APBD) adalah suatu rencana kerja pemerintah daerah yang mencakup seluruh
pendapatan atau penerimaan dan belanja atau pengeluaran pemerintah daerah,
baik provinsi, kabupaten, dan kota dalam rangka mencapai sasaran pembangunan
dalam kurun waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang dan disetujui
oleh DPRD dalam peraturan perundangan yang disebut Peraturan Daerah”

Menurut Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi (2014:21) berdasarkan


Pasal 64 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
Pemerintah di Daerah “APBD dapat didefinisikan sebagai rencana operasional
keuangan pemerintah daerah, dimana di satu pihak menggambarkan perkiraan
pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-

16
proyek daerah dalam satu tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain
menggambarkan perkiraan penerimaan dan sumber-sumber penerimaan daerah
guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud”

Menurut Ateng Syafruddin, fungsi dan kedudukan APBD yaitu: Sebagai


dasar kebijakan menjalankan keuangan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah
daerah untuk masa tertentu yaitu satu tahun anggaran. Sebagai pemberian kuasa
dari pihak legislatif yaitu DPRD kepada kepala daerah sebagai pimpinan eksekutif
untuk melakukan pengeluaran dalam rangka menjalankan roda pemerintahan
daerah.

Menurut R.A. Chalit, APBD adalah suatu bentuk konkrit rencana kerja
keuangan daerah yang komprehensif yang mengaitkan penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah yang dinyatakan dalam bentuk uang, untuk
mencapai tujuan yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu dalam satu tahun
anggaran.

Belanja daerah bertujuan untuk memajukan daerah  dan mensejahterakan


masyarakatnya, semakin banyak pendapatan daerah yang mampu diperoleh maka
daerah akan semakin mampu dan mandiri membiayai belanja daerahnya. Agar
semakin mandiri suatu daerah diperlukan kesadaran dari masyarakatnya untuk
ikut serta menyumbang pendapatan asli daerah melalui membayar pajak daerah
hingga membayar retribusi daerah

B.Jenis-jenis Belanja Daerah


Belanja daerah jika dikaitkan dengan program dan kegiatannya
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu belanja langsung merupakan belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja tersebut dilaksanakan untuk menjalankan program dan kegiatan  dan
pemerintah daerah dan dianggarkan pada belanja SKPD. Belanja tidak
langsung ialah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan dan tidak memiliki
hubungan apapun secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah, belanja daerah terdiri atas empat jenis. Berikut
penjelasannya:

a. Belanja Operasi

Dilansir dari buku Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual (2015)


karya Erlina, Omar Sakti, dan Rasdianto, belanja operasi adalah pengeluaran
untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka
pendek. Belanja operasi terdiri atas empat belanja yaitu:

 Belanja pegawai
Belanja pegawai adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah daerah
untuk memberikan imbalan berupa kompensasi dalam bentuk uang atau barang.
Kompensasi tersebut diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, pensiunan,
serta pegawai honorer yang bertugas di dalam maupun di luar negeri. Kompensasi
diberikan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka
mendukung tugas.

 Belanja barang dan jasa


Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah
daerah untuk pembelian barang atau jasa habis pakai yang digunakan dalam
proses produksi barang atau jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Termasuk juga pengadaan barang yang kemudian akan dijual kepada masyarakat.
Contoh belanja barang dan jasa adalah belanja keperluan perkantoran, sewa
gedung, pembayaran listrik,lain-lain.

 Belanja hibah
Belanja hibah adalah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah
dengan mengalihkan hak dalam bentuk uang, barang, maupun jasa berupa
transfer. Belanja hibah bersifat sukarela, tidak wajib, tidak mengikat, tidak perlu
dibayar kembali, dan tidak terus-menerus dilakukan

 Belanja bantuan sosial


Belanja bantuan sosial adalah pemberian barang atau jasa oleh pemerintah
daerah kepada masyarakat guna menghindari kemungkinan risiko sosial yang
merupakan peristiwa pemicu terjadinya kerentanan sosial. Contoh belanja bantuan
sosial adalah belanja jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan
lain-lain.

b.Belanja Modal

18
Dilansir dari buku Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual karya
Nunuy Nur Afiah, Sri Mulyani, dan Adhi Alfian, belanja modal adalah jenis
pengeluaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal terdiri atas belanja modal untuk
perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan, serta aset tidak berwujud

c.Belanja tidak terduga

Belanja tidak terduga adalah pengeluaran anggaran pemerintah daerah


untuk keperluan darurat, termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya. Contoh belanja tidak terduga adalah belanja
penanggulangan bencana

d.Belanja transfer

Belanja transfer adalah pengeluaran anggaran dari pemerintah daerah


kepada pemerintah daerah lainnya atau pengeluaran anggaran dari pemerintah
daerah kepada pemerintah desa. Belanja transfer dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:

 Belanja bagi hasil


Belanja bagi hasil adalah pengeluaran yang digunakan untuk
menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan daerah provinsi
kepada daerah kabupaten/kota atau pendapatan daerah kabupaten/kota kepada
pemerintah desa. Termasuk juga pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada
pemerintah daerah lainnya sesuai dengan peraturan undang-undang.

 Belanja bantuan keuangan


Belanja bantuan keuangan adalah pengeluaran yang digunakan untuk
mengganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari
pemerintah daerah provinsi kepada pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah
desa, dan pemerintah daerah lainnya. Termasuk juga bantuan keuangan dari
pemerintah daerah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah
lainnya. Pemberian bantuan keuangan dilakukan dalam rangka pemerataan atau
peningkatan kemampuan keuangan.

C.KENDALA YANG DIHADAPI


Ada beberapa kendala yang penulis temukan pada saat Penulis melakukan
Praktek KerjaLapangan (PKL), adapun kendala yang dihadapi adalah
sebagaiberikut:

1. Ketidaksamaan antara teori dengan tempat praktik kerja lapangan


2. Adanya praktik atau teori yang belum diberikan .

D.PEMECAHAN MASALAH
Adapun cara penulis untuk menyelesaikan masalah yang timbul selama
Praktek KerjaLapangan (PKL) yaitu:
1. Bila Penulis mengalami kesulitan atau tidak mengerti, Penulis
bertanya kepada pembimbing;
2. Bila kesulitan saat memakai alat-alat kantor bertanya kepada
pembimbing;
3. Berusaha dan belajar agar kesulitan itu sedikit demi sedikit hilang;
4. Mencoba untuk lebih sering berkomunikasi dengan orang-orang
kantor;
5. Mengusahakan untuk selalu bertanya kepada karyawan agar terbiasa
dalam melakukan pekerjaan.

E.HASIL YANG DICAPAI


Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor DPMPTSPPTK
Kota Bukittinggi, Penulis memperoleh hasil antara lain :
1. Dapat mengetahui seluk beluk dunia kerja.
2. Dapat mengetahui prosedur pengelolaan penerimaan keuangan

20
3. Dapat menerapkan prinsip teliti dan hati hati saat mengerjakan tugas
4. Dapat meningkatkan kemampuan pengoperasian perangkat lunak
5. Dapat mengetahui prosedur pencatatan ketetapan retribusi

Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta


industri yang profesional dan handal.
BAB IV

PENUTUP

1.1 Penutup
Dari pelaksanaan PKL, pembelajaran dalam menghadapi simulasi dunia
kerja merupakan sebuah proses yang penting untuk dilakukan. Peluang ini
membantu para mahasiswa untuk belajar secara langsung dalam mempraktekkan
kemampuannya. Mahasiswa bisa lebih siap dalam menghadapi dunia kerja nanti.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini juga berguna untuk memperluas
pengetahuan dan menerapkan pembelajaran di kampus. Dalam kata lain, kegiatan
PKL bisa menjadi pelengkap agar mahasiswa menjadi lebih matang dan benar-
benar siap menghadapi dunia kerja.

1.2 saran
Meningkatkan sarana dan prasarana di dalam kantor agar para staff dapat
bekerja dengan lebih nyaman tanpa terhambat apapun, contoh nya adalah :
pembelian printer baru agar staff dapat menggunakannya dengan baik untuk
mencetak hardcopy.

22

Anda mungkin juga menyukai