Anda di halaman 1dari 79

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

BANSOS (BANTUAN SOSIAL) BERBASIS WEB


(STUDI KASUS : Kantor Kepala Desa Tarai Bangun )

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Komputer pada Program Studi Sistem Informasi

oleh:
FARHAN ADITYA
12050310408

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
2
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASIPENERIMAAN BANSOS
(BANTUAN SOSIAL) BERBASIS WEB
(STUDI KASUS : Kantor Kepala Desa Tarai Bangun)

LAPORAN KERJA PRAKTEK


oleh:

FARHAN ADITYA
12050310408

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kerja Praktek


Program Studi Sistem Informasi
di Pekanbaru, pada tanggal 2022

Pembimbing Kerja Praktek

Zarnelly, S.Kom, M.Sc.


NIP.197109052007012013

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru, 2022

EKI SAPUTRA, S.Kom., M.Kom


NIP.198307162011011008

3
ABSTRAK
Bantuan Sosial adalah bantuan yang banyak di tunggu dan diharapkan oleh warga yang
membutuhkan, banyak sumber bantuan sosial yang diberikan bisa pemerintah langsung
atau dari organisasi sosial. Penelitian ini menganalisis pokok-pokok permasalahan yang
ada dan kemudian merancang sistem yang dapat memudahkan dalam pengelolaan
pendataan Bantuan Sosial. Tahapan analisa dan perancangan sistem menggunakan teknik
Object Oriented Analysis Design (OOAD) metode pengembangan sistem menggunakan
metode waterfall dan perancangan sistem menggunakan diagram Unified Modeling
Language (UML). Sehingga hasil akhir yang di dapatkan adalah sebuah sistem yang
dapat memberi kemudahan bagi instansi dalam melakukan pengolahan data.

Kata Kunci:

ABSTRACT
Social Assistance is assistance that is much awaited and expected by residents in need,
many sources of social assistance provided can be directly from the government or social

4
organizations. The social service is the implementing elements of the government in the
field of people's social welfare. This study analyzes the main points of the existing
problems and then designs a system that can facilitate the management of data collection
on Social Assistance. The stages of system analysis and design use the Object-Oriented
Analysis Design (OOAD) technique, the system development method uses the waterfall
method and the system design uses the Unified Modeling Language (UML) diagram. So
that the final result obtained is a system that can provide convenience for agencies in
processing data.

Keywords: social assistance, OOAD, waterfall, UML

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek ini yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi

5
Penerimaan Bansos (Bantuan Sosial) shalawat dan salam tidak lupa pula penulis
ucapkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, dengan mengucapkan“Allahumma Sholli
Ala Saidina Muhammad, Wa’ala Alihi Saidina Muhammad” .
Penulisan dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dengan adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa materi maupun berupa motivasi. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Hairunnas, M. Ag., Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska
Riau, Pekanbaru.
3. Bapak Eki Saputra, S.Kom, M.Kom, Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau.
4. Ibu Siti Monalisa, ST, M.Kom, Sekretaris Program Studi Sistem Informasi
dan selaku koordinator Kerja Praktek Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau.
5. Ibu Zarnelly, S.Kom., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah berkenan membimbing dan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
6. Ibu Ratnawati, S.Kom, selaku pembimbing instansi yang telah berkenan
meluangkan waktunya dan mengizinkan saya melaksanakan Kerja Praktek di
Sekolah tersebut.
7. Untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta, dan seluruh anggota keluarga
terimkasih banyak atas dukungan dan semangat serta doa yang diberikan
sampai saat ini.
8. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
9. Kepada keluarga besar SIF G 20, terimakasih selama ini telah mendukung dan
memberi motivasi kepada penulis.
10. Serta kepada semua pihal yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan mulai dari awal pelaksanaan Kerja Praktek
hingga laporan Kerja Praktek ini terselesaikan.
Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dan
diterima oleh Allah SWT, Amiin.
6
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Kerja Praktek yang telah dibuat ini
masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan baik dari segi teknis maupun
penyusunannya. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini. Akhirnya, penulis berharap laporan kerja
praktek ini bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pekanbaru, November 2022

Farhan Aditya

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Use Case Diagram.......................................................................................38
Gambar 4. 2 Activity Diagram Login...............................................................................40
Gambar 4. 3 Activity Diagram View Data.......................................................................41
Gambar 4. 4 Activity Diagram Input Data.......................................................................42
Gambar 4. 5 Activity Diagram Edit Data.........................................................................43
Gambar 4. 6 Activity Diagram Delete Data.....................................................................44
Gambar 4. 7 Class Diagram.............................................................................................45
Gambar 4. 8 Interface Halaman Login.............................................................................47
Gambar 4. 9 Interface Halaman Dashboard Admin..........................................................48
Gambar 4. 10 Interface Pemohon Pada Admin................................................................48
Gambar 4. 11 Interface Halaman Pengajuan Admin........................................................49
Gambar 4. 12 Interface Halaman Bantuan Admin............................................................49
Gambar 4. 13 Interface Halaman Dashboard User...........................................................50
Gambar 4. 14 Interface Halaman Pemohon User.............................................................50
Gambar 4. 15 Interface Halaman Pengajuan User............................................................51
Gambar 4. 16 Interface Halaman Bantuan User...............................................................51
Gambar 4. 17 Interface Halaman Informasi User.............................................................52
Gambar 4. 18 Halaman Login..........................................................................................52
Gambar 4. 19 Halaman Dashboard Admin.......................................................................53
Gambar 4. 20 Halaman Pemohon Admin.........................................................................53
Gambar 4. 21 Halaman Pengajuan Admin.......................................................................54
7
Gambar 4. 22 Halaman Bantuan Admin..........................................................................54
Gambar 4. 23 Halaman Dashboard User..........................................................................55
Gambar 4. 24 Halaman Pemohon User............................................................................55
Gambar 4. 25 Halaman Pengajuan User...........................................................................56
Gambar 4. 26 Halaman Bantuan User..............................................................................56
Gambar 4. 27 Halaman Informasi User............................................................................57

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tabel Tugas Kantor Desa Tarai Bangun..........................................................16
Tabel 2. 2 Simbol-Simbol Use Case Diagram..................................................................24
Tabel 2. 3 simbol-Simbol Activity Diagram....................................................................26
Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Class Diagram........................................................................26
Tabel 3.1 Jadwal Kerja Praktek…………………………………………………………..32

8
LAMPIRAN
A. Lampiran A

B. Lampiran B

9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat
didunia, maka dari itu diperlukan peningkatan pembangunan nasional yang merata
demi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan
nasional terutama dalam hal perekonomian yang belum maksimal mengakibatkan
kurangnya keseimbangan kemajuan ekonomi nasional akibatnya munculnya
kesenjangan sosial antara yang kaya serta yang miskin. Adanya kemiskinan terjadi
sebab ketidakmampuan rakyat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti papan,
sandang serta pangan. berdasarkan UUD 1945 pasal 34 bahwa pemerintah memiliki
tanggung jawab dalam mengatasi kemiskinan khususnya bagi anak terlantar serta
fakir miskin. untuk itu pemerintah dengan programnya selalu menyalurkan dalam
10
bentuk bantuan sosial melalui dinas sosial yang ada disetiap kota maupun desa.
(Purnia et al., 2019)
Dalam rangka memperbaiki perekonomian di Indonesia maka pemerintah melalui
beberapa kementerian terkait telah membuat kebijakan ekonomi dengan
melaksanakan 7 program bantuan. Program bantuan yang dimaksud diantaranya
adalah bantuan sembako, bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT)
pada dana desa, listrik gratis, kartu prakerja, subsidi gaji karyawan dan bantuan
langsung tunai (BLT) bagi usaha mikro. (Moch Fauzan Harinin et al., 2021)
Bantuan Sosial adalah bantuan yang banyak di tunggu dan diharapkan oleh warga
yang membutuhkan, banyak sumber bantuan sosial yang diberikan bisa pemerintah
langsung atau dari organisasi sosial. Dinas sosial ialah unsur pelaksana pemerintah
dibidang kesejateraan sosial rakyat. Pelayanan-pelayanan sosial di dinas sosial ini
pula mencakup perlindungan sosial, Pemberdayaan Sosial Pakir Miskin, Rehabilitas
Sosial, Penyantunan anak yatim serta lanjut usia, pelatihan karang taruna dan training
organisasi sosial. banyak kasus yang terjadi berkaitan dengan pelayanan sosial keliru
satunya di kasus menyalahgunaan bantuan sosial yang marak terjadi baik pada
kalangan pemerintah. (Silvi et al., 2019) (Susanto & Puspaningrum, 2019)
Desa Tarai Bangun merupakan desa yang terletak di Kabupaten Kampar yang
berlokasi di Jalan Kubang Raya, Kecamatan Tambang, Kabuapten Kampar. Desa
Tarai Bangun termasuk desa yang berdiri karena pemekaran desa induk yaitu Desa
Kualu. Pada awalnya desa Tarai Bangun merupakan wilayah kedusunan yang terbagi
menjadi 2 (Dua) wilyah yaitu dusun IV Tarai dan dusun V Rawa Bangun. Seiring
dengan perkembangan wilayah kepadatan penduduk pada desapun semakin
bertambah, dari data yang diperoleh Kantor Kepala Desa Tarai Bangun tercatat
19.057 jiwa, semakin bertambahnya penduduk setiap tahunnya Kantor desa mencatat
penerima bantuan sosial selama 3 tahun terakhir semakin bertambah. Pada tahun 2020
penerima Bansos sebanyak 3500 jiwa, tahun 2021 sebanyak 3560 jiwa dan pada 2022
yang tercatat 3000 jiwa dengan anggaran yang dikeluarkan sekitar 10 Miliyar
pertahunnya. (Alia Sutriani et al., 2021)
Pada Kantor Kepala Desa Tarai Bangun proses pengelolaan bantuan masih
dikerjakan secara manual, hal itu bisa mengakibatkan ketidakefektifan, keakuratan,
dan transparansi pengelolaan data masyarakat yang berhak menerima bantuan. Selain
itu, belum adanya sistem keamanan yang memadai membuat data sangat rawan akan
11
tindakan manipulasi dari pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab (Siswanto
& Jazman, 2016). Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu sistem
bantuan sosial berbasis web. Sistem bantuan sosial berbasis web ini merupakan
sebuah sistem penyedia informasi berupa pendataan, perekapan, dan penyaluran
bantuan sosial.(Widianto et al., n.d.)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis bermaksud untuk
mengajukan kerja praktek dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penerimaan Bansos
(Bantuan Sosial) berbasis Web Kantor Kepala Desa Tarai Bangun ” yang diharapkan
dapat membantu memudahkan pendataan penerimaan bantuan sosial pada Kantor
Kepala Desa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dari


penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mambangun sistem informasi
penerimaan Bansos studi kasus Kantor Desa Tarai Bangun.

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada kerja praktek ini adalah:
1. Sistem yang dibangun meliputi pendataan penerimaan bantuan sosial, data
penerima bantuan sosial dan pencetakan laporan penerima bantuan sosial.
2. Sistem yang dibangun berbasis web menggunakan bahasa pemograman PHP dan
database MySQL
3. Sistem dibangun menggunakan salah satu metode pengembangan sistem informasi
yaitu model Waterfall.
4. Sistem ditujukan kepada pegawai Kantor Desa Tarai Bangun untuk memudahkan
dalam menginput data.

1.4 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi
Penerimaan Bansos Pada Kantor Kepala Desa Tarai Bangun sebagai berikut:

1. Untuk membantu pendataan penerimaan bansos pada kantor desa tarai bangun

12
2. Untuk mempermudah pengolahan data dan pembuatan laporan penerima bansos.

1.5 Manfaat Kerja Praktek


1. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan diperkuliahan
dalam dunia kerja
2. Menambah pengalaman, wawasan, dan relasi dalam dunia kerja
3. Membantu dan mempermudah pekerjaan dalam pengelolaan data penerimaan
bantuan sosial
4. Memperoleh informasi secara cepat dan tepat saat pengelolaan penerimaan
bantuan sosial yang dibutuhkan.

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini dibagi menjadi V (Lima)
bab, berikut penjelasan masing-masing bab.
BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja dan arah kerja
penulis Kerja Praktek. Pendahuluan berfungsi mengantar pembaca untuk membaca
laporan Kerja Praktek secara keseluruhan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan Teori mengemukakan landasan teori dari topik Kerja Praktek yang
berisi penjelasan sistem, cara menyelesaikan persoalan, dan teknik yang digunakan.
Teori yang ditulis harus disertai referensi. Judul bab ini sesuai dengan teori yang
dikaji, sekaligus membahas profil instansi yaitu menjelaskan secara singkat
perusahaan sampai ke struktur organisasi perusahaan.

BAB III TUGAS KERJA PRAKTEK

Tugas Kerja Praktek menjelaskan uraian tugas kerja praktek, analisa


permasalahan, jadwal pengerjaan, serta metode pengerjaan kerja praktek yang
digunakan.

BAB IV ANALISA DAN HASIL


Analisa dan Hasil membahas tentang hasil analisis dan perancangan
perangkat,peralatan,unit proses,data yang akan menjadi dasar implementasi.
13
BAB V PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh selama proses pelaksanaan
Kerja Praktek. Isi dari bagian kesimpulan bukanlah sesuatu yang telah diketahui
sebelum proses pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Profil Instansi
Adapun instansi pada kerja praktek ini adalah Kantor Desa Tarai Bangun, berikut
ini dijelaskan profil Kantor Desa Tarai Bangun :

Nama Instansi : Kantor Desa Tarai Bangun


Alamat : Jl. Kubang Raya, Kec. Tambang, Kabupaten Kampar.
Telepon : +62 823-8985-5348

2.1.1. Sejarah Kantor Kepala Desa Tarai Bangun


Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar yang menurut sejarah berdirinya adalah melalui
pemekaran dari Desa induk yaitu desa kualu. Pada awalnya Desa Tarai
Bangun merupakan wilayah Kedusunan yang terbagi menjadi 2(Dua) wilyah
yaitu Dusun IV Tarai dan Dusun V Rawa Bangun. Seiring dengan
perkembangan wilayah dan pertumbuhan jumlah Penduduk maka pada tahun
2000 terbentuklah panitia pemekaran persiapan Desa Tarai Bangun. Semula
tidaklah mudah untuk menyatukan visi, misi dan persepsi dalam kerangka
membentuk sebuah desa yang definitif, berbagai aral melintang, konsekuensi
dan tantangan seakan menjadi pengalaman dalam perjalanan waktu.
Terlepas dari terbatasnya infrastruktur dan sarana penunjang lainnya
akhirnya pada tahun 2002 lahir sebuah Desa (Persiapan) Tarai Bangun
dengan ditunjuk seorang pejabat sementara kepala Desa (Pjs) yaitu bapak
Zainur, hingga akhirnya diangkat sebagai kepala Desa Definitif oleh bapak
Bupati Kampar pada tahun 2004.
Konon Desa Tarai Bangun menurut beberapa tokoh masyarakat adalah
sebuah kampung yang sunyi dan terisolir, hal ini disebabkan Tarai Bangun

14
saat itu sangat minim pembangunan infrastruktur, padahal kalau ditinjau dari
letak Geografis Desa Tarai Bangun bersepadan langsung dengan Kota
Pekanbaru yang Notabene adalah Ibu kota Provinsi Riau. Pada tahun 1990
pemerintah Provinsi Riau melakukan pemetaan dan pembukaan akses jalan
Kubang Raya yang membentang dan membelah Desa Tarai Bangun, Pada
saat itulah titik terang untuk membuka keterisoliran semakin terbuka lebar.
Hari berganti hari dan waktupun berlalu, zaman telah berubah.
Dalam hitungan dua dekade wajah Desa Tarai Bangun telah berubah
menjadi sebuah Desa padat kawasan hunian, hal ini tidak terlepas dari
potensi dan Geografis wilayah Desa Tarai Bangun. Seperti biasa dalam roda
ke pemerintahan juga bergulir, hingga pada tanggal 15 juni 2008 Tarai
Bangun melaksanakan pesta Demokrasi PILKADES dengan kearifan lokal
jujur, adil dan kondusif. Drs H. Kamiruddin terpilih untuk masa jabatan
Kepala Desa masa Bhakti 2008-2014.
Heterogenitas masyarakat Tarai Bangun baik dari suku, sosial, budaya
dan agama menjadi acuan kedepan dalam Pembangunan dan menyatukan
visi dan misi Desa Tarai Bangun kedepan, sehingga diharapkan masa yang
akan datang Desa Tarai Bangun dapat berkembang selaras dan setara dengan
Desa-desa yang sudah maju dan tetap berpedoman dalam pengamalan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

2.1.2. Visi
Adapun Visi dari desa Tarai Bangun adalah Tarai Bangun SMART.
Dimana kata SMART mempunyai singkatan yaitu S : Sejahtera, M :
Mandiri, A: Adil, RT: Bermatabat.

2.1.3. Misi
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Misi Kantor Desa Tarai Bangun
adalah sebagai berikut :
15
1. Mewujudkan Pelayanan Masyarakat yang Berkualitas Transparan dan
Akuntable.
2. Meningkatkan Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

2.1.4. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada Kantor Kepala Desa Tarai Bangun seperti
gambar berikut:

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Kantor Kepala Desa Tarai Bangun

Adapun tugas perangkat desa pada Kantor Desa Tarai Bangun, seperti
tabel 2.1 berikut:

Tabel 2. 1 Tabel Tugas Kantor Desa Tarai Bangun

No Bagan Tugas

16
1. Kepala Desa - Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
- Pelaksanaan pembangunan
- Pembinaan Kemasyarakatan
- Pemberdayaan masyarakat, dan
- Penjaga hubungan kemitraan dengan
lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.
2. Sekretaris - Membantu Kepala Desa di bidang
administrasi dan memberikan pelayanan
teknis administrasi kepada seluruh
perangkat Pemerintah Desa dan
masyarakat.
3. Kaur Perencanaan - Mengendalikan kegiatan sesuai bidang
tugasnya
- Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
- Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai
bidang tugasnya
- Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya
- Menandatangani perjanjian kerja sama
dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada
dalam bidang tugasnya; dan
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes
4. Kaur Keuangan - Menyusun Rencana Anggaran Kas Desa
(RAK Desa)
- Melakukan penatausahaan yang meliputi
17
menerima/menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan
dan mempertanggungjawabkan penerimaan
pendapatan Desa dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan APBDes
5. Kaur Umum dan Tata Usaha - Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya
- Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai
bidang tugasnya
- Mengendalikan kegiatan sesuai bidang
tugasnya
- Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
- Menandatangani perjanjian kerja sama
dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada
dalam bidang tugasnya; dan
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Gampong (APBDes)
6. Kasi Pemerintahan - Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya
- Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai
bidang tugasnya
- Mengendalikan kegiatan sesuai bidang
tugasnya
18
- Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
- Menandatangani perjanjian kerja sama
dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada
dalam bidang tugasnya; dan
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes)
7. Kasi Pelayanan - Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya
- Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai
bidang tugasnya
- Mengendalikan kegiatan sesuai bidang
tugasnya
- Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
- Menandatangani perjanjian kerja sama
dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada
dalam bidang tugasnya; dan
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan
19
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes)
8. Kasi Kesejahteraan - Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja
sesuai bidang tugasnya
- Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai
bidang tugasnya
- Mengendalikan kegiatan sesuai bidang
tugasnya
- Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran), DPPA (Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL
(Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
- Menandatangani perjanjian kerja sama
dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada
dalam bidang tugasnya; dan
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes)

2.2 Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem adalah seperangkat
komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan
dan pengawasan dalam organisasi. (Kusuma & Widodo, 2016)

2.3 Informasi

20
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah
memiliki nilai. Informasi dikatakan benilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan
biaya untuk mendapatkannya. (Abdullah, 2015)

2.4 Sistem Informasi

Sistem Informasi diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variable yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu
sama lain. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan
dan bekerjasama untuk digunakan mengintegrasi sebuah data, memproses data
tersebut, dan menyimpan serta mendistribusikan informasi data yang telah didapat,
guna mempermudah dalam mencapai sebuah tujuan. (Marfuah & Irawan, n.d.)

Sistem informasi adalah suatu sistem suatu sistem buatan manusia yang secara
umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat
untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai.(Abdullah, 2015)

2.5 Bansos (Bantuan Sosial)

Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang sifatnya
tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya risiko sosial. (Suryana & Wicaksono, 2021)

Program bantuan sosial dibentuk agar masyarakat yang telah dinyatakan miskin
dapat terhindar dari risiko sosial serta meningkatkan kemampuan ekonomi dan
kesejahteraan mereka. Berdasarkan Sekretariat Wakil Presiden Replubik Indonesia,
bantuan sosial memiliki beberapa program yang ada saat ini. Seperti RASTA, BSM,
BLSM, PKH, Jamkesmas, dan program lainnya. (Adhitya Kurniawan et al., n.d.)

Untuk mendapatkan bantuan sosial, pemerintah menetapkannbeberapa kriteria


dalam menentukan siapaasaja yang berhak menerima bantuan tersebut. Berdasarkan
Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE05) terdapat kriteria yang dijadikan
acuan untuk menentukan bahwa masyarakat berada pada garis Kemiskinan (BPS
21
2016:70). (Apriliya et al., n.d.)Adapun kriteria yang digunakan ada sebanyak 14
variabel, yaitu :

1. Luas lantai rumah.


2. Jenis lantai rumah.
3. Jenis dindingrrumah.
4. Fasilitas tempat buang air besar.
5. Sumber air minum.
6. Penerengan yang digunakan.
7. Bahan bakar yang digunakan.
8. Frekuensi makan dalamssehari.
9. Kebiasaan membeli daging/ayam/susu.
10. Kemampuan membeli pakaian.
11. Kemampuan berobat ke puskesmas/poliklinik.
12. Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga.
13. Pendidikan kepala rumah tangga.
14. Kepemilikan aset.

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor : 146 /


HUK / 2013 tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan Fakir Miskin dan Orang
Tidak Mampu terdiri atas 14 (empat belas) kriteria kemiskinan.(Saputri, n.d.)
Menurut Kemensos RI, 14 (empat belas) kriteria kemiskinan meliputi :

1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m² per orang.


2) Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/ bambu/ kayu murahan.
3) Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/ tembok
tanpa diplester
4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6) Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air
hujan.
7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah.
8) Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu.
9) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari.
22
11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/ Poliklinik.
12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : Petani dengan luas lahan 500
m², buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan
lainnya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000,- per bulan.
13) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat
SD.
14) Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp
500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor atau
barang modal lainnya.
2.6 Object Oriented Analysis Design (OOAD)

OOAD merupakan metode pengembangan sistem yang lebih menekankan objek


dibandingkan dengan data atau proses, ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini yaitu
object, inheritance, dan class. Object adalah struktur yang mengenkapsulasi atribut dan
metode yang beroperasi berdasarkan atribut-atribut tadi. Object class adalah
sekumpulan objek yang berbagi struktur yang sama dan perilaku yang sama. (Homaidi
& Ibad, 2019)

Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan
objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD).
OOA adalah metode analisis yang memerika requirement (syarat/keperluan) yang
harus dipenuhi sebuah sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objekobjek yang
ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk
mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem
atau subsistem.

2.7 Unified Modelling Languange (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi
objek. (Robiyanto & Ginting, n.d.)

UML adalah sebuah alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan
sistem berorientasi objek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa
pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat
23
cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku, mudah di mengerti serta dilengkapi
dengan mekanisme efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka
yang lain.

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek


dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain:

1. Diagram Use case ( use case diagram)

Use case Bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan
aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta
diharapkan pengguna.(Cordeaux, 1877)

Tujuan utama permodelan use case adalah :

a. Memutuskan dan mendiskripsikan kebutuhan - kebutuhan fungsional


sistem.
b. Memberikan deskripsi jelas dan konsisten dari apa yang seharusnya
dilakukan, sehingga model use case digunakan diseluruh proses
pengembangan untuk komunikasi dan menyediakan basis untuk
pemodelan berikutnya yang mengacu sistem harus memberikan
fungsionalitas yang dimodelkan para use case.
c. Menyediakan basis untuk melakukan pengujian sistem yang
memverifikasi sistem. Menguji apakah system telah memberikan
fungsionalitas yang diminta.
d. Menyediakan kemampuan melacak kebutuhan fungsionalitas menjadi
kelas-kelas dan operasi-operasi aktual di sistem. Untuk menyederhanakan
perubahan dan ekstensi ke system dengan mengubah model use case dan
kemudian melacak use case yang dipengaruhi ke perancangan dan
implementasi sistem.

Syarat penamaan Use case adalah nama didefenisikan sederhana mungkin dan
dapat dipahami, ada dua hal utama pada use case yaitu pendefenisian apa yang disebut
aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
24
informasi yang akan di buat diluar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang tapi aktor belum tentu orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Tabel 2. 2 Simbol-Simbol Use Case Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

Menspesifikasikan himpuan peran yang


1 Actor pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.

Hubungan dimana perubahan yang terjadi


pada suatu elemen mandiri (independent)
2 Dependency akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak
mandiri (independent).

Hubungan dimana objek anak (descendent)


3 Generalization berbagi perilaku dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

Menspesifikasikan bahwa use case sumber


4 Include
secara eksplisit.

Menspesifikasikan bahwa use case target


5 Extend memperluas perilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang diberikan.

Apa yang menghubungkan antara objek satu


6 Association
dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang menampilkan


7 System sistem secara terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


8 Use Case ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu
hasil yang terukur bagi suatu aktor

25
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang
bekerja sama untuk menyediakan prilaku
9 Collaboration
yang lebih besar dari jumlah dan elemen-
elemennya (sinergi).

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem


informasi. Secara lengkap, activity diagram mendefinisikan dimana workflow
dimulai, dimana berhentinya, aktifitas apa yang terjadi selama workflow, dan
bagaimana urutan kejadian aktifitas tersebut. Activity diagram juga menyediakan
pendekatan untuk proses pemodelan paralel. Bagi mereka yang akrab dengan
analisis dan desain struktur tradisional, diagram ini menggabungkan ide-ide yang
mendasari diagram alir data dan diagram alur sistem. (Dewi et al., 2017)

Diagram aktivitas berguna untuk sebagai berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan


merupakan proses bisnis sistemyang didefenisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap
aktivitas di anggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.
c. Rancangan tampilan dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu di defenisikan kasus ujinya.

Tabel 2. 3 simbol-Simbol Activity Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
Memperlihatkan bagaimana masing-masing
1 Activity kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama
lain

State dari sistem yang mencerminkan


2 Action
eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

Actifity Final
4 Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
Node

26
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah
5 Fork Node
menjadi beberapa aliran

3. Class Diagram

Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan


struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. (Cordeaux, 1877)

Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Class Diagram


NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
Hubungan dimana objek anak (descendent)
1 Generalization berbagi perilaku dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan
2 Nary Association
lebih dari 2 objek.

Himpunan dari objek-objek yang berbagi


3 Class
atribut serta operasi yang sama.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


4 Collaboration ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu
hasil yang terukur bagi suatu aktor

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh


5 Realization suatu objek.

Hubungan dimana perubahan yang terjadi


pada suatu elemen mandiri (independent)
6 Dependency
akan mempegaruhi elemen yang bergantung
padanya elemen yang tidak mandiri

Apa yang menghubungkan antara objek satu


7 Association dengan objek lainnya

2.8 Metode Pengembangan Waterfall


Salah satu metode pengembangan perangkat lunak (System Development Life
Cycle) adalah dengan model waterfall atau lebih dikenal dengan model linear
sequential, yang merupakan model klasik bersifat sistematis, yang digunakan
27
sebagai acuan dalam mengembangkan suatu proyek yang inovatif dan kompleks.
(Wallace et al., 2016)

Tahapan-tahapan dalam perancangan program metode waterfall adalah


sebagai berikut :

Gambar 2. 2 Metode Waterfall

a. Analisis
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini yaitu studi pustaka yang diperoleh dari
internet, jurnal dan buku. Selanjutnya menentuan spesifikasi perangkat lunak dan
keras minimal yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi.
b. Desain
Aktivitas pada tahap ini yaitu membuat flowchart, CD, DFD, ERD, kamus data,
perancangan database, desain struktur menu, dan desain interface. Desain
dilakukan supaya proses pembuatan aplikasi menjadi lebih terkonsep.
c. Pengkodean
Aktivitas yang dilakukan yaitu menterjemahkan desain menjadi source code dan
pada akhirnya menghasilkan suatu aplikasi.
d. Pengujian
Terakhir dilakukan pengujian, dimana aplikasi yang telah di bangun diuji setiap
menu yang ada untuk memastikan semuanya berjalan sesuai yang diharapkan.
2.9 PHP
PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang
perintahnya dilaksanakan server dan kemudian hasilnya ditampilkan pada komputer
client. PHP diciptakan untuk mempermudah pengembang Web dalam penulis
halaman Web dinamis dengan cepat, bahkan lebih dari itu kita dapat mengksplorasi
28
hal-hal yang luar biasa dengan PHP. Sehingga dengan demikian PHP sangat cocok
untuk/bagi para pemula, menengah maupun expert sekalipun. (Haviluddin et al.,
2016)

Tipe data pada PHP ada tiga macam, yaitu integer, double, dan string. Integer
menyatakan tipe bilangan bulat dengan jangkauan mulai dari -2 milyar hingga +2
milyar. Double menyatakan tipe data bilangan yang mempunyai bagian pecahan.
String merupakan tipe data teks atau sederetan karakter yang tidak menyatakan
bilangan. Misalnya, berupa nama barang atau nama orang.

2.10 MySQL
SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL atau juga
sering disebut sebagai query merupakan suatu bahasa (language) yang digunakan
untuk mengakses database. SQL dikenalkan pertama kali dalam IBM pada tahun
1970 dan sebuah standar ISO dan ANSII ditetapkan untuk SQL. Standar ini tidak
tergantung pada mesin yang digunakan (IBM, Microsoft atau Oracle). Hampir semua
software database mengenal atau mengerti SQL. Jadi, perintah SQL pada semua
software database hampir sama. (Mulyati, 2021)

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa


pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap
sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering
digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan
aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP. (Solichin, 2016)

Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan


kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah
Data Record dan Field.

- Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah. Sebelum diolah, data
dikumpulkan di dalam suatu file database.
- RECORD adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti NamaUser dan
Password. Setiap keterangan yang mencakup NamaUser dan Password dinamakan
satu record. Setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor record (Record
29
Number).
- FIELD adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri
dari 2 field, yaitu : field NamaUser dan Password.
2.11 Internet
Internet adalah sistem jaringan komputer global yang saling terhubung
menggunakan protokol internet (TCP/IP) untuk menghubungkn perangkat di
komputer di seluruh dunia. Internet adalah jaringan dari banyak jaringan yang terdiri
dari jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan pemerintah lokal. Dihubungkan
oleh barisan bahasa pemrograman yang luas dan mencakup peralatan elektronik,
nirkabel, dan teknologi jaringan optik. Internet memberikan berbagai sumber
informasi dan jasa, seperti akses World Wide Web (WWW), surat elektronik, telepon,
dan jaringan peer-to-peer untuk saling berbagi berkas.

2.12 WEB

Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet


sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.
Website merupakan komponent atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks,
gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik
untuk dikunjungi.

Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site)
adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya
merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World
Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia
kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang
menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk sering diterjemahkan
menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang
sama.

2.13 Apache
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-
response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan dasarnya). Apache
memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi
30
berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka
pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi
mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh
komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangpengembang dibawah naungan
Apache Software Foundation.
Pada Apache menyimpan sebuah log yang mana terdapat 2 buah log yaitu error
log dan access log. Pada error log menyimpan pesan kesalahan pada webserver kita,
sedangkan access log menyimpan data data yang berupa ip pengakses web, time
stamp, status code, besar bandwith yang diakses, keterangan lokasi yang diakses, serta
engine yang digunakan. Pada web server linux, file log apache error log kebanyakan
tedapat pada /usr/local/apache/logs/error_log, sedangkan file log untuk access log
apache biasanya terdapat pada /usr/local/apache/logs/access_log. Dengan
memanfaatkan access log apache, banyak hal yang bisa dilakukan yaitu mencari siapa
saja yang membuka web server kita dan dengan menggunakan whois kita dapat
mengetahui siapa pemilik IP yang telah mengakses web kita.

31
BAB III
TUGAS KERJA PRAKTEK

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksaan Kerja Praktek

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini adalah
sebagai berikut:

Tanggal : 18 Juli 2022 s/d 18 Agustus 2022

Waktu Kerja : Senin – Jum’at (08.00 – 15.00)

Tempat : Kantor Kepala Desa Tarai Bangun

4.1.1 Jadwal Kerja Praktek

Dibawah ini merupakan jadwal pengerjaan kerja praktek terhitung 1 bulan


masa kerja praktek 30 hari, seperti tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3. 1 Tabel Jadwal Kerja Praktek


No Kegiatan
Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksan aan Kerja Praktek
1

Pengumpulan Data
2

Pengolah an Data
3
Tahapan Membangun Sistem
4

Penyusu nan Laporan


5

4.1.2 Uraian Kerja Praktek

32
Tugas kerja praktek ini dilaksanakan pada Kantor Kepala Desa Tarai
Bangun dalam kurun waktu selama satu bulan atau selama 30 (tiga puluh) hari
kerja dan terhitung mulai tanggal 18 Juli 2022 s/d 18 Agustus 2022. Pada
Instansi ini memberikan 5 hari kerja setiap pekan, yaitu mulai hari Senin
sampai hari Jumat dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00 s/d 15.00 WIB.

Adapun beberapa tugas dan kegiatan selama mengikuti kerja praktek yaitu
membantu pegawai disana dalam menginput data kedalam, melakukan
wawancara dengan pegawai Kantor Kepala Desa Tarai Bangun terkait sistem
pendataan yang akan dibuat. Maka pada minggu pertama saya melakukan
identifikasi masalah pada metode pengelolaan yang digunakan, yaitu dengan
mencari informasi tentang apa saja yang selama ini menjadi permasalahan,
hambatan, serta kebutuhan Kantor Kepala Desa Tarai Bangun dalam
penginputan data.

Selanjutnya, pada minggu ke dua saya melakukan analisis sistem yang


dibutuhkan untuk membantu proses pendataan Bansos pada Kantor Kepala
Desa Tarai Bangun dan mendiskusikan hasil analisis dengan Pihak Terkait.
Penulis melakukan diskusi tahap demi tahap untuk mendapatkan hasil analisis
yang optimal dengan pembimbing di Instansi.

Tahap selanjutnya di minggu ketiga dan keempat membuat rancangan


desain sistem yang akan dibangun untuk Instansi. Desain dikonsultasikan
dengan pembimbing Instansi dan melakukan pengcodingan berdasarkan hasil
analisis sistem dan desain yang telah dibuat sebelumnya.

Pada minggu kelima dan keenam penulis melakukan dokumentasi dengan


pihak Instansi dan memberikan form penilaian. Setelah itu berpamitan pada
pihak Instansi.

3.2. Metodologi Kerja Praktek

Metodologi kerja praktek berisi tahapan-tahapan pengerjaan kerja praktek.


Adapun kerja praktek ini dilaksanakan seperti gambar 3.1 berikut:

33
Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian

3.2.1 Tahap Perencanaan


Pada tahap ini, penulis melakukan perencanaan dengan
mengidentifikasi permasalahan pada sistem informasi yang akan
dibuat.
- Identifikasi Masalah
Dalam melakukan sebuah kerja praktek terlebih dahulu penulis harus
mengetahui permasalahan yang terjadi. Dimana pada Kantor Kepala
Desa Tarai Bangun pelaksanaannya masih terdapat beberapa
permasalahan yang muncul sehingga bantuan sosial tidak tepat
sasaran. Permasalahannya adalah data penerima bantuan sosial tidak
akurat. Data yang tidak akurat selalu menjadi permasalahan yang

34
lumrah di setiap penyaluran bantuan sosial. Salah satu contoh
faktornya adalah bantuan sosial masih di buat secara manual.
- Menentukan Tujuan
Menentukan maksud tujuan dalam kerja praktek yang dilakukan.
Kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
pengguna dalam mengelola data bansos agar data yang disalurkan
tepat sasaran.
- Studi Pustaka
Studi pustaka adalah tahapan awal dari proses pengumpulan data,
yaitu dengan mencari materi sumber yang berkaitan atau pun
berhubungan dengan sistem yang akan dibuat seperti pencarian
informasi melalui internet, sumber buku, jurnal dan lain sebagainya.
3.2.2 Tahap Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan diperoleh dari:
- Wawancara
Wawancara adalah proses pengumpulan informasi dengan cara penulis
menanyakan beberapa pertanyaan yang terarah secara langsung
kepada Kasi Pelayanan Kantor Desa Tarai Bangun Kecamatan
Tambang Kabupaten Tambang mengenai sistem informasi yang akan
dirancang.
- Pengamatan Langsung (Observasi)
Penulis mengumpulkan data melalui observasi yaitu melakukan
pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pendataan penerimaan
bansos kepada Kantor Kepala Desa Tarai Bangun, sehingga akan
didapatkan rincian permasalahan yang akan diteliti.

3.2.3 Tahap Analisa dan Perancangan Sistem


Pada tahap ini, penulis melakukan analisa terhadap sistem yang
sedang berjalan di Desa Tarai Bangun, kemudian dilakukan
perancangan desain terhadap sistem yang diusulkan.
- Analisis Sistem Yang Berjalan
Pada saat ini Kantor Kepala Desa Tarai Bangun melakukan pendataan
penerimaan bansos (bantuan social) secara manual sehingga data bisa
35
saja hilang dan dalam melakukan pendataan memakan waktu lama.
Jadi ditahap ini mahasiswa melakukan analisa terhadap sistem yang
sedang berjalan di Kantor Kepala Desa Tarai Bangun agar bisa
memberikan ide untuk melakukan sistem yang selanjutnya.
- Analisis Sistem Yang Diusulkan
Dalam tahap ini penulis membuat sebuah sistem usulan dari
permasalahan yang ada di sistem yang sebelumnya dan melakukan
analisis dari setiap sub sub dalam sistem yang diusulkan agar hasilnya
sesuai dengan sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini
mengganalisis kebutuhan pada sistem yang akan dibangun
berdasarkan Unified modelling language (UML) diterapkan dalam
pengembangannya, dengan menggunakan Use case diagram, class
diagram, Sequence diagram, dan Acktivy diagram.
- Design System
Melakukan perancangan design sistem, agar memperjelas syarat
kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat
diperkirakan sebelum dibuat pengkodean.

3.2.4 Tahap Implementasi Sistem


Tahap ini merupakan penyusunan perangkat lunak sistem yang
akan membantu dalam proses pembuatan sistem dan pengujian apakah
sistem dapat berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Untuk tahap
implementasi ini aplikasi yang dibangun haruslah membutuhkan
perangkat pendukung. Adapun perangkat pendukung yang dibutuhkan
antara lain:
a. Platform : Windows 10
b. Bahasa Pemograman : PHP
c. DBMS : MySQL
d. Perangkat Lain : Laptop atau komputer dan Xampp.
36
3.2.5 Tahap Pembuatan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari hasil dari kerja praktek.
Dimana tahap ini membuat sebuah laporan dari awal pembuatan
hingga akhir sistem siap dibangun. Ditahap ini juga penulis
melakuakan bimbingan kepada dosen pembimbing untuk meminta
saran terkait laporan akhir dari kerja praktek. Dan menggabungkan
semua data yang diproleh dalam satu laporan guna untuk memberikan
nilai informasi yang berguna bagi peneliti maupun pembaca.

BAB IV
ANALISA DAN HASIL

4.1. Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang


utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang
bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang
muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi, serta kebutuhan yang
diharapkan, sehingga dapat memberikan suatu solusi untuk perbaikan maupun
pengembangan kearah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan serta
perkembangan teknologi.

Analisa sistem merupakan tahapan paling dasar dari pengembangan sistem


yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya sistem informasi yang dihasilkan
nantinya. Tahapan ini sangat penting, karena tahapan ini menentukan bentuk sistem

37
yang akan dibangun nantinya. Seorang sistem analisis harus memahami persoalan-
persoalan atau masalah masalah yang ada terlebih dahulu sebelum menentukan
tindakan apa saja yang nantinya akan dilakukan serta keputusan apa saja yang harus
diambil dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada tahap ini penulis menjelaskan
analisa sistem saat ini menggunakan metode OOAD.

4.1.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Pada Kantor Desa Tarai Bangun terdapat beberapa permasalahan dalam


proses penginputan data, dimana dalam penginputan data yang lama dan kurang
efisien, adanya penumpukan berkas karna tidak adanya sistem penyimpanan data
yang terpusat, serta sering terjadi nya data dalam berkas yang terlewatkan saat
mendata yang belum menggunakan sistem informasi.

Mekanisme sistem yang selama ini berjalan pada pendataan Bansos di Kantor
Desa tersebut belum terkordinir dengan baik. Hal ini di sebabkan sistem pendataan
dan pengolaan data nya masih bersifat manual.

Adapun proses yang terjadi pada pendataan masih bersifat manual yaitu
dengan pendata datang melapor ke admin yang ingin melakukan pendataan bansos,
kemudian admin memberikan formulir berisi data diri, setelah itu formulir yang
telah di isi tadi diberikan kembali kepada admin sebagai pengajuan bansos.

4.2. Rancangan Sistem Usulan

Perancangan sistem usulan akan memberikan penjelasan dan gambaran secara


utuh mengenai bentuk dan rancangan kerja dari sistem tersebut dalam memenuhi
kebutuhan operasional instansi. Sistem usulan ini menggunakan database sebagai
tempat penyimpanan data pendataan bansos. Admin dapat melakukan login ke
sistem dengan memasukkan username dan password , Admin diberikan hak akses
untuk menginput data, mengedit data, dan menghapus data, mencetak laporan ,
mengelola data user, dan dapat mengelola data user.

Berdasarkan analisa tersebut, maka dapat dilakukan perancangan sistem


informasi pendataan bansos pada Kantor Desa Tarai Bangun, dengan
menggunakan pendekatan berorientasi objek yaitu dengan menggunakan diagram
UML (Unifield Modeling Language).
38
4.2.1. Use Case Diagram

Berikut merupakan penggambaran sistem dalam bentuk use case diagram,


terlihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4. 1 Use Case Diagram

a. Deskripsi Use Case Diagram

Berikut ini merupakan deskripsi dari masing-masing use case diagram yang berada pada
Sistem Informasi Perpustakaan, yaitu terlihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3. 2 Tabel Deskripsi Usecase Diagram


Use case Deskripsi

39
Login Use case ini digunakan untuk menangani
verifikasi akun untuk user (admin, user
pendata ) yang melakukan login ke dalam
sistem informasi pendataan bansos.
Dashboard Use case ini menggambarkan user dapat
menyajikan mengenai indikator utama dari
aktifitas.

Pemohon Use case ini menggambarkan admin melihat


data pemohon.

Pengajuan Use case ini menggambarkan bahwa admin


dan user dapat melihat siapa saja
peneriman bantuan

Bantuan Use case ini menggambarkan bahwa admin


dan user dapat melihat jenis bantuan apa
yang didapat.

Laporan Use case ini menggambarkan bahwa admin


dapat mencetak laporan pendataan bansos.

b. Skenario use case diagram menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal yang
ada pada sistem. Berikut ditampilkan skenario use case diagram dari setiap use
case diagram yang telah ada.
1. Skenario Use Case Login
Skenario use case login pada Aktor memiliki satu tahapan dan pada sistem
ada dua tahapan. Skenario use case login dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 skenario Use Case Login

Use Case : Login


Deskripsi : Use case ini menangani verifikasi dan hak akses user
Aktor : Administrator dan Operator
Kondisi Awal : Menampilkan halaman login
Kondisi Akhir : Menampilkan halaman dashboard
Skenario Normal

40
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Dimulai ketika administrator dan
operator melakukan login (input 2. Sistem melakukan verifikasi login dan berhasil
email dan password) 3. Sistem menampilkan halaman dashboard untuk
administrator dan operator
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Dimulai ketika administrator dan
operator melakukan login (input 2. Sistem melakukan verifikasi login dan gagal
email dan password) 3. Tetap dihalaman login

2. Skenario Use Case Dashboard


Skenario use case Dashboard memiliki 2 tahapan pada Aktor dan pada
Sistem yang dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Skenario Use Case Dashboard
Use Case : Dashboard
Deskripsi : Use case ini untuk menggambarkan administrator menambah,
melihat, mengedit, dan menghapus tampilan dashboard
Aktor : Administrator
Kondisi Awal : Administrator menambah, mengubah, menghapus dan melihat
Tampilan dashboard
Kondisi Akhir : Administrator berhasil menambah, mengubah, menghapus dan
melihat tampilan dashboard
Skenario Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman
dashboard

2. Administrator menambah, mengubah,


menghapus dan melihat tampilan
dashboard

3. Sistem melakukan validasi data


4. Sistem menampilkan halaman
tampilan dashboard dan pesan data
berhasil ditambah, berhasil diperbarui,
berhasil dihapus

41
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman dashboard

2. Administrator menambah, mengubah,


menghapus dan melihat tampilan
dashboard
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman tambah,
edit halaman dashboard

3. Skenario Use Case Pemohon


Tabel 3.5 merupakan skenario use case pemohon, yang menjelaskan
beberapa tahapan pada Aktor dan pada Sistem. Skenario use case pemohon dapat
dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Skenario Use Case Pemohon

Use Case : Pemohon


Deskripsi : Use case ini untuk menggambarkan administrator menambah,
melihat, mengedit, dan menghapus data pemohon
Aktor : Administrator
Kondisi Awal : Administrator menambah, mengubah, menghapus dan melihat
data pemohon
Kondisi Akhir : Administrator berhasil menambah, mengubah, menghapus dan
melihat data pemohon
Skenario Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman pemohon
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data pemohon
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman pemohon
dan pesan data berhasil ditambah,
berhasil diperbarui, berhasil dihapus
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman pemohon

42
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data pemohon
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman tambah,
edit halaman pemohon dan pesan
“Inputan wajib diisi”

4. Skenario Use Case Data Pengajuan


Tabel 3.6 merupakan penjelasan dari skenario use case data pengajuan
yang memiliki beberapa tahap. Skenario use case data pengajuan dapat dilihat
pada Tabel 3.6

43
Tabel 3.6 Skenario Use Case Data Pengajuan

Use Case : Data Pengajuan


Deskripsi : Use case ini untuk menggambarkan administrator menambah,
melihat, mengedit, dan menghapus data pengajuan
Aktor : Administrator
Kondisi Awal : Administrator menambah, mengubah, menghapus dan melihat
data pengajuan
Kondisi Akhir : Administrator berhasil menambah, mengubah, menghapus dan
melihat data pengajuan
Skenario Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman pengajuan
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data pengajuan
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman
pengajuan dan pesan data berhasil
ditambah, berhasil diperbarui, berhasil
dihapus
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman pengajuan
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data pengajuan
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman tambah,
edit halaman pengajuan dan
pesan “Inputan wajib diisi”

5. Skenario Use Case Bantuan


Tabel 3.7 merupakan penjelasan dari skenario use case bantuan yang
memiliki beberapa tahap pada Aktor dan Sistem. Skenario use case bantuan dapat
dilihat pada Tabel 3.7

Tabel 3.7 Skenario Use Case Bantuan


44
Use Case : Bantuan
Deskripsi : Use case ini untuk menggambarkan administrator menambah,

45
melihat, mengedit, dan menghapus data bantuan
Aktor : Administrator
Kondisi Awal : Administrator menambah, mengubah, menghapus dan melihat
data bantuan
Kondisi Akhir : Administrator berhasil menambah, mengubah, menghapus dan
melihat data bantuan
Skenario Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman bantuan
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data bantuan
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman bantuan
dan pesan data berhasil ditambah,
berhasil diperbarui, berhasil dihapus
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Administrator masuk kehalaman bantuan
2. Administrator menambah, mengubah,
menghapus dan melihat data bantuan
3. Sistem melakukan validasi data
4. Sistem menampilkan halaman tambah,
edit halaman bantuan dan pesan
“Inputan wajib diisi”

6. Skenario Use Case Cetak Laporan


Skenario use case cetak laporan memiliki dua tahapan pada Aktor dan dua
tahapan pada Sistem. Skenario use case cetak laporan dapat dilihat pada Tabel 3.8
Tabel 3.8 Skenario Use Case Cetak Laporan

Use Case : Cetak Laporan


Deskripsi : Use case ini untuk menggambarkan user mencetak laporan
Pendataan bansos
Aktor : Administrator dan Operator
Kondisi Awal : User mencetak laporan pendataan bansos

46
Kondisi Akhir : User berhasil mencetak laporan pendataan bansos

Skenario Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. User masuk kehalaman laporan pendataan
bansos

2. User klik button cetak pada halaman

47
laporan pendataan bansos

3. Sistem melakukan validasi data

4. Sistem menampilkan laporan pendataan


bansos yang sudah tercetak dalam
bentuk pdf yang sudah terdownload.

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. User masuk kehalaman laporan anggota,
buku, peminjaman, dan pengembalian
2. User klik button cetak pada halaman
laporan anggota, buku, peminjaman, dan
pengembalian
3. Sistem melakukan validasi data
4. Gagal menampilkan dan mencetak data
yang akan dicetak

4.2.2. Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk


mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga
dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya. Secara grafis digunakan
untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis
maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk
memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi di eksekusi,
dan memodelkan hasil dari action tersebut. (Fauzan et al., 2020)
a. Activity Diagram Login
Activity diagram login dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut
ini:

2
b. Activity Diagram View Data
Activity diagram View Data dapat dilihat pada gambar 4.3
berikut ini:

3
c. Activity Diagram Input Data
Activity diagram Input Data dapat dilihat pada gambar 4.4
berikut ini:

4
d. Activity Diagram Edit Data
Activity diagram Edit Data dapat dilihat pada gambar 4.5
berikut ini:

5
e. Activity Diagram Delete Data
Activity diagram Delete Data dapat dilihat pada gambar 4.6
berikut ini:

6
4.2.3. Class Diagram

Class Diagram merupakan diagram yang menunjukan class-class


yang ada di sistem dan hubungannya secara logic. Class diagram yang
dibuat pada tahap design ini, merupakan deskripsi lengkap dari class-class
yang ditangani oleh sistem, dimana masing-masing class telah dilengkapi
dengan atribut dan operasi-operasi yang diperlukan. Berikut adalah Class
diagram pada Dinas Sosial pada gambar 4.7:

Gambar 4. 7 Class Diagram


7
4.2.4. Perancangan Database

Perancangan database adalah perancangan basis data yang akan


digunakan pada sistem, didasari oleh data instansi. Perancangan ini
bertujuan agar tiap field data yang memiliki relasi dapat terhubung pada
tabel di database, sehingga proses pengaksesan data akan terorganisir
dengan lebih baik. Berikut adalah rancangan databasenya:

1. Tabel Admin
Nama Database :bansos
Nama tabel :admin
Primary key :id_admin

Tabel 4. 1 Tabel Admin


No Nama Field Type Panjang
1 id_admin int 11
2 Username_admin char 50
3 nama_admin varchar 255
4 temp_lahir_admi varchar 255
n
5 tgl_lahir_admin date
6 email_admin varchar 50
7 no_hp_admin varchar 50
8 jk_admin enum 2
9 password_admin varchar 255

2. Tabel Lansia
Nama Database :bansos
Nama tabel :lansia
Primary key :nik_lansia

8
Tabel 4. 2 Tabel Data
No Nama Field Type Panjang
1 nik_lansia varchar 50
2 no_kk_lansia varchar 50
3 nama_lansia varchar 255
4 temp_lahir_lansi varchar 255
a
5 date
tgl_lahir_lansia
6 jk_lansia enum 2
7 alamat_lansia text
8 varchar 50
pekerjaan_lansia
9 jenis_bantuan enum 5
10 date
tanggal_permoh
onan
11 penghasilan_per int 20
bulan
12 kondisi_rumah varchar 20
13 int 20
nomor_rekening
14 Int 11
jumlah_bantuan

3. Tabel Pemohon
Nama Database :bansos
Nama tabel :pemohon
Primary key :id

Tabel 4. 3 Tabel Penduduk


No Nama Field Type Panjang
1 Id integer 11
2 username_pe char 50
mohon
3 nama_pemohon varchar 255
4 tempat_lahir_pe varchar 255
mohon
5 tgl_lahir_pemoh date
on
6 email_pemohon varchar 50

9
7 jk_pemohon enum 2
8 password_pemo varchar 255
hon
4. Tabel Permohonan
Nama Database :bansos
Nama tabel :permohonan
Primary key :id

Tabel 4. 4 Tabel Penduduk


No Nama Field Type Panjang
1 Id integer 11
2 nama varchar 50
3 tgl_permohonan varchar 255
4 tempat_lahir_pe timestamp
mohon
5 no_kk varchar 20
6 nik varchar 16
7 jenis_kelamin enum 2
8 alamat varchar 50
pekerjaan varchar 20
penghasilan_per int 11
bulan
jenis_bantuan enum 5
status_permoho enum 5
nan
kondisi_rumah varchar 20
nomor_rekening int 20
tanggal_pencair date
an
jumlah int 11

10
5. Tabel Bantuan
Nama Database :bansos
Nama tabel :bantuan
Primary key :id

Tabel 4. 5 Tabel Bantuan


No Nama Field Type Panjang
1 Id integer 11
2 nik_lansia varchar 50
3 no_kk_lansia varchar 50
4 tgl_trx_bantuan timestamp
5 bulan_bantuan varchar 20
6 tahun_bantuan year 4

4.2.5. Perancangan Interface (Antar Muka)

Perancangan antar muka (interface) merupakan sarana


pengembangan sistem yang digunakan untuk membuat komunikasi yang
lebih mudah, dan konsisten antara sistem dengan user atau pemakainya.
Penekanan sistem antar muka meliputi tampilan yang baik, yang mudah
dipahami, dan tampilan menu-menu yang mudah untuk dimengerti.

1. Perancangan Halaman Login

11
2. Perancangan Halaman Dashboard Admin

Gambar 4. 9 Interface Halaman Dashboard Admin

Gambar 4. 10 Interface Pemohon Pada Admin

3. Perancangan Halaman Pemohon Admin

4. Perancangan Halaman Pengajuan Admin

Gambar 4. 11 Interface Halaman Pengajuan Admin

12
5. Perancangan Halaman Bantuan Admin

Gambar 4. 12 Interface Halaman Bantuan Admin

6. Perancangan halaman user Dashboard

Gambar 4. 13 Interface Halaman Dashboard User

7. Perancangan halaman user pemohon

13
Gambar 4. 14 Interface Halaman Pemohon User
8. Perancangan halaman user pengajuan

Gambar 4. 15 Interface Halaman Pengajuan User

9. Perancangan halaman user bantuan

Gambar 4. 16 Interface Halaman Bantuan User

10. Perancangan halaman user informasi

14

Gambar 4. 17 Interface Halaman Informasi User


4.3. Hasil Implementasi
4.3.1. Implementasi
Berikut ini adalah hasil impelementasi sistem informasi
penerimaan bansos pada Kantor Desa Tari Bangun.

1. Halaman Login

Gambar 4. 18 Halaman Login


2. Halaman Dashboard Admin

Gambar 4. 19 Halaman Dashboard Admin

15
3. Halaman Pemohon Admin

Gambar 4. 20 Halaman Pemohon Admin


4. Halaman Pengajuan Admin

Gambar 4. 21 Halaman Pengajuan Admin

5. Halaman Bantuan Admin

16
Gambar 4. 22 Halaman Bantuan Admin

6. Halaman Dashboard User

Gambar 4. 23 Halaman Dashboard User

17
7. Halaman Pemohon User

Gambar 4. 24 Halaman Pemohon User

8. Halaman Pengajuan User

Gambar 4. 25 Halaman Pengajuan User

9. Halaman Bantuan User

18
Gambar 4. 26 Halaman Bantuan User

10. Halaman Informasi User

Gambar 4. 27 Halaman Informasi User

19
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan perancangan system pendataan bansos


pada Kantor Desa Tarai Bangun , dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu:

1. Sistem Informasi Pendataan Bansos ini membantu memudahkan instansi


dalam mengelola data bansos
2. Sistem Informasi Pendataan Bansos ini menyimpan data penerima dan
pemohon bansos dalam waktu yang lama dan tetap aman di dalam
database komputer.

20
3. Sistem ini dijalankan oleh dua user yang masing memiliki hak akses yang
berbeda yaitu Admin dan user pemohon dimana Admin memiliki hak
sepenuhnya dalam pengelolaan pendataan, user pemohon dimana user
memiliki hak untuk mengisi form permohonan.
4. Sistem Informasi Penerimaan Bantuan Sosial ini meningkatkan kinerja
pada pegawai Kantor Desa Tarai Bangun.
5.2. Saran

Penulis menyadari dalam pembuatan sistem dan laporan kerja


praktek ini masih terdapat kekurangan dari sisi sistem maupun laporan,
untuk itu penulis membutuhkan beberapa saran pengembangan sebagai
berikut:

1. Sistem informasi Pendataan ini masih dibangun mengunakan PHP native


karena masih relevan dengan sistem infomasi yang berjalan.
2. Dalam penggunaannya diharapkan selalu melakukan back up data
sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, data masih tetap
ada.
3. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya dibuat menggunakan
framework dan ditambah keamanan yang lebih baik lagi.
4. Sistem Informasi Pendataan ini dibangun masih sangat sederhana dan
pastinya sangat bisa dikembangkan dengan perkembanganya zaman.

21
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, D. (2015). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Siswa SMP Islam Swasta Darul
Yatama Berbasis Web. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Siswa SMP Islam
Swasta Darul Yatama Berbasis Web, 4(1), 39–44.

Adhitya Kurniawan, Y., Retnosari, D., Arsyad Al Banjari NPM, M., & Arsyad Al Banjari NIDN, M.
(n.d.). SISTEM ONLINE DISTRIBUSI BANTUAN SOSIAL PANGAN DAERAH BERBASIS WEB
PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN TABALONG DENGAN FITUR VERIFIED.

Alia Sutriani, N., Siahaan, K., Sistem Informasi, M., Dinamika Bangsa, U., & Jl Jend Sudirman
Thehok-Jambi, J. (2021). Sistem Informasi Desa Berbasis Web Pada Desa Sungai Benuh
Kecamatan Sadu (Vol. 6, Issue 4).

Apriliya, S., Wardani, E., Rhoedy Setiawan, R., Fithri, D. L., & Kantor Balaidesa, A. : (n.d.).
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI PADA KELURAHAN

22
DESA GEMBONG BERBASIS WEB RESPONSIF MENGGUNAKAN NOTIFIKASI WHATSAPP
Penulis Korespondensi. http://www.jurnal.umk.ac.id/sitech

Cordeaux, J. (1877). IMPLEMENTASI MODEL WATERFALL PADA PENGEMBANGAN SISTEM


INFORMASI PERHITUNGAN NILAI MATA PELAJARAN BERBASIS WEB PADA SEKOLAH
DASAR AL-AZHAR SYIFA BUDI JATIBENING. Notes and Queries, s5-VII(159), 37.
https://doi.org/10.1093/nq/s5-VII.159.37-a

Dewi, L. P., Indahyanti, U., & S, Y. H. (2017). Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Activity
Diagram Uml Dan Bpmn ( Studi Kasus Frs Online ). Informatika, 1–9.

Fauzan, M., Junanda, H., Saputra, D., & Harmin, A. (2020). JOURNAL OF APPLIED COMPUTER
SCIENCE AND TECHNOLOGY ( JACOST ) Rancang Bangun Sistem Informasi Bansos di Kota
Makassar Berbasis Web. 1(2), 96–101.

Haviluddin, Haryono, A. T., & Rahmawati, D. (2016). Aplikasi program php dan Mysql.
Mulawarman University Press, 53(9), 1699.

Homaidi, A., & Ibad, S. (2019). Analisis Pemodelan Sistem Pengaduan Kasus Menggunakan
Object Oriented Method (Unified Modelling Language). Jurnal Ilmiah Informatika, 4(1),
47–52. https://doi.org/10.35316/jimi.v4i1.487

Kusuma, A. P., & Widodo, T. (2016). Siswa Berbasis Web Menggunakan Php Dan Mysql Di
Sma. Jurnal Antivirus, 10(1), 11–20.

Marfuah, I. S., & Irawan, Y. (n.d.). SISTEM INFORMASI PENYALURAN BANTUAN PUPUK
BERSUBSIDI PADA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN REMBANG BERBASIS
WEB Penulis Korespondensi. http://www.jurnal.umk.ac.id/sitech

Moch Fauzan Harinin, Dandi Saputra, & Andi Harmin. (2021). Rancang Bangun Sistem
Informasi Bansos di Kota Makassar Berbasis Web. Journal of Applied Computer Science
and Technology, 1(2), 96–102. https://doi.org/10.52158/jacost.v1i2.85

Mulyati, S. (2021). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KELAYAKAN BANTUAN SOSIAL


COVID 19 BERBASIS WEB DI DESA TAPOS. 10(1), 98–108.
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jt/index

Purnia, D. S., Rifai, A., & Rahmatullah, S. (2019). Penerapan Metode Waterfall dalam
Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Bantuan Sosial Berbasis Android. Seminar
Nasional Sains Dan Teknologi 2019, 1–7.

Robiyanto, A., & Ginting, N. B. (n.d.). Sistem Pendataan Bantuan Sosial Covid 19 Berbasis. 28–
33.

Saputri, D. A. (n.d.). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANFAATAN DANA BLM


(BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY UNTUK

23
KANTOR PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI
PERKOTAAN KABUPATEN BANTUL.

Silvi, D., Rahmatullah, S., & Rifai, A. (2019). IJCIT (Indonesian Journal on Computer and
Information Technology) Pengembangan Implementasi Aplikasi Bantuan Sosial Berbasis
Mobile Pada Dinas Sosial. IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information
Technology), 4(2), 162–170.

Siswanto, J., & Jazman, M. (2016). RANCANG BANGUN WEBGIS PEMETAAN LOKASI PANTI
SOSIAL MENGGUNAKAN PMAPPER (Studi Kasus : Dinas Sosial dan Pemakaman Kota
Pekanbaru). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, 2(2), 137–143.

Solichin. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL - Google Books. Penerbit
SPARTA, 1–122.

Suryana, N., & Wicaksono, H. (2021). Dukungan Sistem Informasi Geografis untuk Pendataan
Bantuan Sosial Berbasis Masyarakat Pendahuluan. September, 147–158.

Susanto, E. R., & Puspaningrum, A. S. (2019). Rancang Bangun Rekomendasi Penerima


Bantuan Sosial Berdasarkan Data Kesejahteraan Rakyat. 15(1), 1–12.

Wallace, B. Y. T. C., Velasco, A., Lay, T., Zhang, J., Tromp, J., Tape, C., Liu, Q., Thompson, E. M.,
Wald, D. J., Thio, H. K., Kanamori, H., ΤΖΕΦΕΡΗΣ, Π., Razafindrakoto, H. N. T., Martin Mai,
P., Mai, P. M., Thingbaijam, K. K. S., Jordan, T. H., Juarez, A., Ji, C., … Lavallée, D. (2016).
ΒΙΟΕΚΧΥΛΙΣΗ ΟΞΕΙΔΩΜΕΝΩΝ ΜΕΤΑΛΛΕΥΜΑΤΩΝ ΝΙΚΕΛΙΟΥ ΜΕ ΤΗ ΧΡΗΣΗ
ΕΤΕΡΟΤΡΟΦΩΝ ΜΙΚΡΟΟΡΓΑΝΙΣΜΩΝNo Title. Bulletin of the Seismological Society of
America, 106(1), 6465–6489.

Widianto, S., Shely Amalia, F., Informasi, S., & Informasi, T. (n.d.). Rancang Bangun Sistem
Informasi Penggalangan Dana Sosial Berbasis Website. In Cyberarea.id (Vol. 1, Issue 2).

24
LAMPIRAN A

SURAT IZIN KERJA PRAKTEK

25
Surat Izin Kerja Praktek dari Fakultas

26
Surat Balasan Izin Kerja Praktek dari Kantor Desa Tarai Bangun

27
Surat Selesai Melaksanakan Kerja Praktek dari Kantor Desa Tarai Bangun

28
LAMPIRAN B

DOKUMENTASI KERJA PRAKTEK

29
Kegiatan Kerja Praktek Kantor Desa Tarai Bangun

30
Foto Pada Kantor Desa Tarai Bangun
31
Foto Kegiatan Rapat Pleno Kantor Desa Tarai Bangun
32

Anda mungkin juga menyukai