Anda di halaman 1dari 14

OBJEK WISATA DI JAKARTA YANG SEMAKIN REDUP

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas UAS


Mata Kuliah Metode Penelitian

Disusun Oleh :
1. Rizqi Ardi Wijayanti 12172095
2. Atikah Salsabilah 12171746
3. Yoga Andika W 12172030
4. Eka Hardianto 12171714
Kelas 12.4C.25

Jurusan Sistem Informasi


Fakultas Akademi Manajemen Informasi Komputer
Universitas BSI
2019
Contents
Abstrak ...................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................................. 4
a. Kurangnya informasi mengenai objek wisata di Jakarta............................................... 4
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.4. Manfaat dan Tujuan .................................................................................................. 5
1.5. Metode Penelitian ..................................................................................................... 5
1.5.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 6
BAB II....................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7
2.1. Tantangan Perusahaan ................................................................................................... 8
2.2. Pendapatan Perseroan .................................................................................................... 9
2.3. Bidang Usaha ............................................................................................................... 11
2.4. Pengembangan yang dilakukan untuk menarik minat pengunjung ....................... 12
Abstrak

Abstract - Designing Web-Based Traveling & Food Information System is one of the
computerized systems development in the field of information technology with a
background that is difficult to obtain information on tourist objects and places to eat
because to get information from these places must be from people who have visited
the place the tour. With the design of the Traveling & Food information system, it is
hoped that it can facilitate people in finding information about tourist attractions and
places to eat in a city or region. In processing this information system managers /
owners promote their place to many people or other users with this application. Data
collection methods used in this study are library studies while the development of
software uses the waterfall method.

Keywords - Designing a Traveling & Food Information System

Intisari - Perancangan Sistem Informasi Travelling & Food Berbasis Web


merupakan salah satu pengembangan sistem yang terkomputerisasi dalam
bidang teknologi informasi dengan latar belakang sulitnya untuk mendapatkan
informasi akan objek wisata dan tempat makan dikarenakan untuk mendapatkan
informasi dari tempat tersebut harus dari orang yang sudah pernah berkunjung ke
tempat wisata tersebut. Dengan adanya perancangan sistem informasi Travelling &
Food diharapkan dapat memudahkan orang dalam menemukan informasi mengenai
tempat wisata dan tempat makan pada suatu kota atau daerah. Dalam pengolahan
sistem informasi ini pengelola/ pemilik mempromosikan tempat mereka kepada
banyak orang atau pengguna lain dengan aplikasi ini. Metode pengumpulan data yang
dipakai pada penelitian ini adalah studi keperpustakaan sedangkan pengembangan
perangkat lunaknya menggunakan metode waterfall.
Kata kunci – Perancangan Sistem Informasi Travelling & Food
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah pulau kurang
lebih 17.504 pulau. Dari begitu banyak pulau yang ada, tentunya masing-masing
memiliki budaya yang cukup khas yaitu memiliki objek wisata yang banyak juga
memiliki banyak wisata kuliner. Adanya objek wisata dan wisata kuliner juga sangat
berpengaruh pada lapangan kerja, dan peningkatan perekonomian warga maupun
kota.
Pariwisata bagi sebagian besar individu merupakan kebutuhan yang tidak
terhindarkan. Kebutuhan hiburan mulai dari jalan-jalan ke berbagai tempat wisata
hingga wisata kuliner menjadi tujuan utama di berbagai daerah. Begitupula di
wilayah Indonesia khususnya Jakarta. Daerah yang menjadi ibukota Indonesia, semua
kegiatan sebagaian besar berpusat di Jakarta. Jika kita mengacu pada data yang
dikeluarkan oleh World Tourism Organization pada tahun 2005, terlihat bahwa minat
kunjung para wisatawan ke Indonesia pada tahun 2003, menduduki urutan ke empat
sebagai Negara tujuan wisata di Asean. Posisi ini jelas memberikan pemahaman dan
motivasi agar dapat meningkatakan kualitas pariwisata di Indonesia.Pariwisata
Indonesia memiliki prospek yang sangat besar jikalau di kembangkan dengan baik.
Melalui pembenahan sarana prasarana dan perkuatan partisipasi masyarakat, maka
tidak mungkin sektor pariwisata di Indonesia menjadi salah satu sektor yang dapat di
andalkan sama seperti Malaysia, Thailand dan Singapura (Tanaamah
A.R),(Himawan, 2009).Berbicara pariwisata tak jauh dari wisata kuliner yang wajib
dicoba apabila berkunjung ke suatu daerah.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dikembangkan cara yang dapat
memudahkan dalam pengelolaan data objek wisata. Tujuan dibangun dilakukan
penelitian ini adalah memberi kemudahan kepada wisatawan dalam mengakses
informasi objek-objek wisata kota maupun kabupaten dimanapun mereka berada
(Bidang, Sains, & Nurmi, 2009).

1.2. Identifikasi Masalah


a. Kurangnya informasi mengenai objek wisata di Jakarta
b. Kurangnya minat generasi muda untuk mengembangkan potensi wisata
di Jakarta
c. Kurang luasnya media promosi yang dilakukan oleh pengembang
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana cara memperkenalkan kepada wisatawan tentang objek wisata di
Indonesia terutama Jakarta?

1.4. Manfaat dan Tujuan


a. Memudahkan pengguna untuk mencari informasi mengenai objek
wisata dan wisata kuliner
b. Memudahkan mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi
muda agar tidak hilang.
c. Memudahkan pengelola dalam mempromosikan tempat wisata
d. Memenuhi Tugas UAS Metode Penelitian

1.5. Metode Penelitian


pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma
penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi
digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang
mengarah pada penarikan kesimpulan.
Menurut Sukmadinata (2007:60) Penelitian kualitatif bersifat
induktif, peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul
dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun
dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks
yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang
mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan. Penelitian
kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
1) menggambarkan dan mengungkapkan (to descibe and
explore).
2) menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai itulah maka penelitian
kualitatif menggunakan instrumen pengumpulan data yang sesuai
dengan tujuannya.
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data yang benar,
akurat, relevan, valid dan andal dengan metode:
a. Observasi
Melakukan observasi secara tidak langsung dengan
mencari data di korporat ancol.com
b. Studi Pustaka
1) Mencari literature yang berisi teori-teori yang
berkaitan dengan sistem wisata dan makanan
berbasis web.
2) Menggunakan jurnal atau data yang berasal dari
internet sebagi sumber data sekunder.
BAB II

PEMBAHASAN

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sebagai Badan Usaha Milik Daerah


(BUMD) yang bergerak dalam bidang Pembangunan (Real Estate) dan Jasa
Konsultasi Bidang Perencanaan dan Pembangunan, serta di Bidang Usaha Kawasan
Pariwisata (Rekreasi), Perhotelan dan Sarana Olahraga melalui Anak Usaha,
senantiasa berkomitmen untuk memberikan dividen kepada pemegang saham dalam
upaya mendukung pembangunan dalam lingkup Makro Ekonomi. Lebih lanjut,
Manajemen Perseroan akan berupaya memenuhi keinginan Shareholder yang antara
lain:

a. Senantiasa mengutamakan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta


optimalisasi kinerja Perseroan.
b. Peningkatan optimalisasi Teknologi Informasi dalam pengembangan sistem
dan prosedur termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan infrastruktur dan
suprastruktur.
c. Membentuk lingkungan kerja yang tanggap terhadap kaidah dan norma
penyelenggaraan GCG.
d. Membudayakan prinsip pembangunan dan pemeliharaan secara berencana,
produktif, efisien dan peka terhadap perkembangan teknologi.
e. Membentuk kesadaran perlunya pengawasan guna menunjang keberhasilan
manajemen.

Tabel 2.1
Daftar Pengunjung Tahun 2013- 2017
sumber korporat ancol

2.1. Tantangan Perusahaan


Pada tahun 2017 Perseroan juga menghadapi berbagai tantangan baik yang
datang dari eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, tantangan yang dihadapi
oleh Perseroan adalah

a. kondisi pasar yang masih lesu


b. adanya isu yang cukup meresahkan pasar seperti penarikan pajak progresif
kepada pengembang yang tanah atau apartemen yang menganggur,
berpengaruh terhadap pembelian di sektor properti.
c. Selain itu tingkat persaingan yang semakin meningkat, dengan pilihan
jenis rekreasi yang semakin beragam baik indoor maupun outdoor, serta
semakin banyaknya pusat perbelanjaan dan perumahan yang terpadu
dengan rekreasi dan kuliner, juga menjadi tantangan yang harus dihadapi
oleh Perseroan untuk mampu terus menjadi yang terdepan dalam kegiatan
usaha.

Dari sisi internal, terdapat beberapa pekerjaan rumah yang masih harus
diselesaikan oleh Perseroan. Di antaranya pengembangan inovasi dan investasi yang
menarik konsumen, perlunya kaderisasi dan pengembangan kompetensi SDM secara
berkesinambungan dan penyempurnaan penerapan tata kelola sesuai best practices.
Namun berkat konsolidasi yang solid dari setiap unit bisnis, strategi yang tepat, serta
dedikasi tinggi seluruh insan Perseroan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tetap
mampu menutup tahun 2017 dengan catatan yang positif.
2.2. Pendapatan Usaha
Sepanjang tahun 2017, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,24
triliun atau menurun sebesar 3,48% dari tahun 2016 sebesar 1,28 triliun. Segmen
rekreasi dan resor masih merupakan kontributor utama pendapatan Perseroan yaitu
sebesar 91,93% dari total pendapatan Perseroan, atau sebesar Rp1,14 triliun,
meningkat jika dibandingkan dengan kontribusi segmen rekreasi dan resor pada tahun
2016, yaitu sebesar 83,76% dari total pendapatan atau sebesar Rp1,08 triliun. Secara
pencapaian terhadap target kinerja segmen rekreasi dan resor hanya mencapai 92,41%
dari target yang ditetapkan, walaupun demikian jika dibandingkan tahun sebelumnya
pendapatan segmen rekreasi dan resor meningkat 5,94%.

Namun terlepas dari pendapatan yang tidak mencapai target, secara


konsolidasi Perseroan berhasil membukukan peningkatan Laba Bersih sebesar
68,33% dari Rp130,82 miliar di 2016 menjadi Rp220,22 miliar di tahun 2017. Kami
mengapresiasi langkah-langkah Direksi dalam melakukan pembenahan dan
mengelola berbagai elemen yang mempengaruhi kinerja keuangan 2017.

Sebagai Perusahaan yang ditopang secara dominan oleh segmen bisnis


rekreasi, di samping inovasi berkelanjutan, Perseroan juga harus terus meningkatkan
layanan bagi pengunjung agar pengunjung mendapatkan pelayanan yang baik sejak
masuk Ancol, masuk unit bisnis, menaiki wahana, menikmati fasilitas hingga keluar
dari Ancol. Harapannya pelayanan akan meninggalkan kesan yang melebihi
ekspektasi pengunjung sehingga ingin kembali lagi ke Ancol. Secara fisik, khususnya
pada Pekan Liburan Lebaran, maupun Tahun Baru, Perseroan secara berkala
meningkatkan layanan bagi pengunjungnya. Pada tahun 2017, Perseroan
menambahkan sarana transportasi internal yakni 4 unit kereta Sato-sato dengan
kapasitas kurang lebih 400 pengunjung dengan prioritas kepada pengunjung anak,
orangtua dan difabel di area Taman Impian. Tentunya, fasilitas seperti tikar gratis,
sepeda, bus wara wiri di Taman Impian, air minum gratis di Dunia Fantasi, serta
fasilitas lainnya tetap dipertahankan dan ditingkatkan baik secara kualitas dan
kuantitas dari tahun sebelumnya.
o
2.3. Bidang Usaha
Bisnis Perseroan ditopang oleh 3 (tiga) pilar usaha, yakni pariwisata, properti,
serta perdagangan dan jasa. Berikut pemaparan lebih lanjut mengenai masing-masing
segmen dan unit usaha pendukungnya: Segmen Pariwisata Perseroan memiliki
potensi pengembangan bisnis rekreasi yang besar, mengingat Ancol telah memiliki
posisi yang kuat sebagai pusat rekreasi dan hiburan yang terpadu dan terbesar di
Indonesia.

A. Segmen Rekreasi
1. Taman dan Pantai
2. Dunia Fantasi
3. Atlantis Water Adventures
4. Ocean Dream Samudra
5. Pasar Seni
6. Allianz Ecopark
7. Sea World Ancol

B. Segmen Properti
1. Marina Coast Royal Residence
2. Marina Coast The Green
3. Marina Coast The Bukit
4. De’Cove
5. Apartemen Northland
6. Coasta Villa
7. Jaya Ancol Seafront

C. Segmen Resor
1. Putri Duyung Ancol
2. Pulau Bidadari
3. Marina Ancol

D. Segmen Kuliner
1. Saung Layaran
2. Rumah Kayu
3. Talaga Sampireun
4. Jimbaran
5. Segarra
6. Bandar Djakarta
7. Seaside Suki
8. Le Bridge
9. Oceanic Seabreeze

E. MICE (Meeting, Incentives,Conference & Exhibition)


1. Candi Bentar Convention Hall
2. Gedung Ecovention

F. Segmen Edutaiment
1. Pentas Prestasi
2. Rumah Pintar
3. Learning Farm
4. Ancol Beach City
5. Gondola
6. Ancol Epic Cable Park

2.4. Pengembangan yang dilakukan untuk menarik minat pengunjung


a. (Kereta Sato-Sato) transportasi yang dapat mengantarkan pengunjung ke
berbagai destinasi seperti Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Allianz
Ecopark dan yang lainnya.
b. Dunia Fantasi melalui pembukaan 4 (empat) wahana baru, antara lain: Galactica,
Time Adventures, Dream Playground dan Colour of Kingdom.
c. Inovasi atas biota dan akuarium (ubur-ubur, biota baru gurita, kepiting raksasa)
d. Revitalisasi taman fasilitas rekreasi di Allianz Ecopark, penambahan wahana
pelatihan memanah (archery).
e. Promo- promo menarik di dufan.(Development, 2017)
KESIMPULAN
Penelitian tentang Sistem Informasi ini memberikan banyak sekali
keuntungan dimana keuntungan tersebut membuat kita mengetahui seputar
informasi tempat wisata yang ada di Indonesia tanpa harus bertanya kepada
orang lain. Kita juga dapat lebih mudah menemukan informasi tempat makan,
jenis makanan, dan lain sebagainya. Jadi, Sistem ini dirancang sedemikian rupa
agar setiap orang dapat mendaftarkan diri dan mengaksesnya dengan mudah
baik melalui smartphone atau website untuk berbagi informasi tentang lokasi
wisata, dan temat-kuliner lainnya.
Daftar Pustaka
Bidang, P., Sains, K., & Nurmi, H. (2009). Jurnal Edik Informatika Membangun
Website Sistem Informasi Dinas Pariwisata Jurnal Edik Informatika.
Development, S. C. (2017). Driving Future Growth :, (021).
Himawan, H. (2009). E-Tourism : Antara Konsep Dan Implementasi Dalam
Mendukung Industri Pariwisata Indonesia. SmnasIF, 2009(semnasIF), 214–221.
Rosa dan Shalahuddin. (2014). Menurut Rosa A.

Anda mungkin juga menyukai