Anda di halaman 1dari 89

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN

PENGADUAN MASYARAKAT PADA DESA SABAKA


(SISFOLAMAS) BERBASIS WEBSITE

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga

SINTA
NIM : 12184489

Program Studi Sistem Informasi Kampus Kota Pontianak


PSDKU Kota Pontianak
Universitas Bina Sarana Informatika
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

iii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

iv
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yesus Kristus atas besarnya Karunia yang dapat Penulis

nikmati hingga terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul : “PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI LAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT PADA

DESA SABAKA (SISFOLAMAS) BERBASIS WEBSITE”, sebagai salah satu

persyaratan memperoleh kelulusan Program Diploma Tiga pada Universitas Bina

Sarana Informatika Pontianak ini.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

program Diploma Tiga Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan

penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, wawancara, observasi dan beberapa

sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini tidak

akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika.

3. Bapak Dedi Saputra S.Pd, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan serta motivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Kedua orang tua Penulis tercinta yang telah memberikan dukungan semangat,

material, doa serta perhatian yang sangat besar kepada Penulis

5. Bapak Ajun,S. TH, MM selaku Kepala Desa Sabaka

6. Serta Staff dilingkungan Kantor Desa Sabaka

vi
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu

sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih

jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis khusunya dan

bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Pontianak, 03 Agustus 2021

Penulis,

Sinta

vii
Abstrak

Sinta (12184489), PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN


PENGADUAN MASYARAKAT PADA DESA SABAKA (SISFOLAMAS)
BERBASIS WEBSITE

Kantor Desa Sabaka merupakan kantor desa yang terletak di Kecamatan


Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Kabupaten Landak terdiri dari
13 kecamatan dan 156 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai
396.072 jiwa dengan luas wilayah 8.915,10 km² dan sebaran penduduk 44 jiwa/km².
Dalam hal pelayanan kepada masyarakat, masih dilakukan dengan cara-cara
konvensional menggunakan media papan informasi yang ditempatkan pada
lingkungan kantor desa. Kendala manajemen data pengaduan masyarakat tersebut
diatas menyebabkan distribusi informasi menjadi terhambat, hal ini berdampak pada
lambannya proses untuk membuat keputusan pemerintah desa. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu adanya sebuah sistem informasi dan basis data yang
terintegrasi dan terstruktur, seperti sistem informasi berbasis web

Kata Kunci : Sistem Informasi, Layanan Pengaduan masyarakat

viii
ABSTRACT

Sinta (12184489), DESIGN OF PUBLIC COMPLAINTS SERVICE


INFORMATION SYSTEM IN SABAKA VILLAGE (SISFOLAMAS) BASED ON
WEBSITE

Sabaka Village Office is a village office located in Mempawah Hulu District, Landak
Regency. Landak Regency consists of 13 sub-districts and 156 villages. In 2017, the
population reached 396,072 people with an area of 8,915.10 km² and a population
distribution of 44 people/km². In terms of service to the community, it is still carried
out in conventional ways using information boards placed in the village office
environment. The data constraints on the management of public complaints above
cause the distribution of information to be hampered, this has an impact on the slow
process of making village government decisions. To overcome these problems, it is
necessary to have an integrated and structured information system and database,
such as a web-based information system

Keywords: Information Systems, Public Complaints Service

ix
DAFTAR ISI

Lembar Judul Tugas Akhir .......................................................................... i


Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir................................................... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .............................. iii
Lembar Persetujuan Dan Pengesahan Tugas Akhir ...................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir.................................................................. v
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Abstrak ....................................................................................................... ix
Abstract ...................................................................................................... x
Daftar Isi..................................................................................................... xi
Daftar Simbol ............................................................................................. xiii
Daftar Gambar ............................................................................................ xviii
Daftar Tabel................................................................................................ xx
Daftar Lampiran.......................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ............................................................. 3
1.3. Metode Penelitian ................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Konsep Dasar Sistem ........................................................... 6
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System) .................................... 12

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN


3.1. Tinjauan Institusi................................................................ 21
3.1.1. Sejarah Institusi ....................................................... 21
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ................................ 22
3.2. Prosedur Sistem Berjalan ................................................... 27
3.3. Activity Diagram ................................................................ 28
3.4. Spesifikasi Dokumen Masukan .......................................... 30
3.5. Spesifikasi Dokumen Keluaran .......................................... 30
3.6. Permasalahan Pokok .......................................................... 30
3.7. Pemecahan Masalah ........................................................... 31

BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN


4.1. Tahapan Perancangan Sistem ............................................. 33
4.1.1. Analisis Kebutuhan.................................................. 33
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case ................................. 35
4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas ................................. 43
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan........................ 44
4.2. Perancangan Prototype ....................................................... 45
4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................ 45
4.2.2. Logical Record Structure (LRS) .............................. 46

x
4.2.3. Spesifikasi File ........................................................ 46
4.2.4. Class Model/Class Diagram .................................... 51
4.2.5. Sequence Diagram................................................... 52
4.2.6. Rancangan Antar Muka ........................................... 53
4.2.7. Spesifikasi Hardware dan Software .......................... 60
4.3. Pengujian Rancangan Antar Muka ..................................... 61
4.4. Jadwal Implementasi .......................................................... 62

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ........................................................................ 64
4.2. Saran .................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 66


DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. 68
SURAT KETERANGAN RISET ............................................................. 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 70

xi
DAFTAR SIMBOL

A. Use Case Diagram

Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor, biasanya
dinyatakan dengan kata kerja di awal frase
nama Use Case.
Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang, biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di
awal frase nama aktor.
Asosiasi/association Komunikasi antara aktor dan Use Case
yang berpartisipasi pada Use Case atau Use
Case memiliki interaksi dengan aktor.
Ektensi/extend Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use
Case dimana Use Case yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri walaupun tanpa Use
Case tambahan itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi
objek, biasanya Use Case tambahan
memiliki nama depan yang sama dengan
Use Case yang ditambahkan.
Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah Use Case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari yang lainnya.
Menggunakan/include/uses Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use
Case dimana Use Case yang ditambahkan
memerlukan Use Case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan Use Case ini.

xii
B. Activity Diagram

Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah Diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas


biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan


aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
Diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir.
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi.

xiii
C. Sequence Diagram

Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, menggunakan kata benda.
Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang


lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan


data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah


menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy.

xiv
D. Class Diagram

Simbol Deskripsi
Kelas

Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka/interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.

Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum,


asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.
Asosiasi berarah/directed
association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang
satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum khusus).
Kebergantungan/dependency
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas.

Agregasi/aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian
(whole part).

xv
E. Entity Relationship Diagram (ERD)

Notasi Komponen Keterangan


Entitas merupakan data inti yang
akan disimpan, bakal tabel pada
Entitas/entity basis data, benda yang memiliki
data dan harus disimpan datanya
nama_entitas agar dapat diakses oleh aplikasi
komputer. Penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan
belum merupakan nama tabel.
Atribut Field atau kolom data yang butuh
nama_atribut
disimpan dalam suatu entitas.
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses
record yang diinginkan, biasanya
Atribut kunci primer berupa id. Kunci primer dapat lebih
kunci_primer dari satu kolom, asalkan kombinasi
dari beberapa kolom tersebut dapat
bersifat unik (berbeda tanpa ada
yang sama).
Atribut Field atau kolom data yang butuh
nama_atribut multinilai/multivalue disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki lebih dari satu.
Relasi Relasi yang menghubungkan antar
entitas, diawali dengan kata kerja.

Penghubung antara relasi dan


N entitas dimana di kedua ujungnya
Asosiasi/association memiliki multiplicity kemungkinan
jumlah pemakaian. Kemungkinan
jumlah maksimum keterhubungan
antara entitas satu dengan entitas
yang lain disebut dengan
kardinalitas. Misalkan ada
kardinalitas 1 ke N atau sering
disebut dengan one to many
menghubungkan entitas A dan
entitas B.

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1. Struktur Organisasi Kantor Desa Sabaka ...................................... 22


Gambar III.2. Activty diagram Prosedur sistem pengaduan................................. 28
Gambar III.3. Activty Diagram Prosedur penerimaan laporan ............................. 28
Gambar III.4. Activty Diagram ProsedSSur penanggulangan laporan ................. 29
Gambar IV.1.Use Case Diagram Sistem Usulan Warga ..................................... 37
Gambar IV.2. Use Case Diagram Sistem Usulan Admin dan petugas ................ 38
Gambar IV.3. Activity Diagram Melakukan Logi .............................................. 43
Gambar IV.4. Activity Diagram Input Data Pengaduan .................................... 43
Gambar IV.5. Peta Entity Relationship Diagram Sistem Usulan ........................ 45
Gambar IV.6. Peta Logical Record Structure Sistem Usulan ............................. 46
Gambar IV.7. Class Model Sistem Usulan ........................................................ 51
Gambar IV.8. Sequence Diagram Proses Pengaduan ......................................... 52
Gambar IV.9. Sequence Diagram Proses login ................................................. 52
Gambar IV.10. Rancangan Interface Tampilan awal ......................................... 53
Gambar IV.11. Rancangan Interface Registrasi ................................................ 53
Gambar IV.12. Rancangan Interface Login ....................................................... 54
Gambar IV.13. Rancangan Interface Menu beranda admin ............................... 54
Gambar IV.14. Rancangan Interface Menu data petugas .................................. 55
Gambar IV.15. Rancangan Interface data admin .............................................. 55
Gambar IV.16. Rancangan Interface masyarakat .............................................. 56
Gambar IV.17. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan ...... 56
Gambar IV.18. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan selesai........57
Gambar IV.19. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan proses....... 57
Gambar IV.20. Rancangan Interface Menu admin melihat data kategori .......... 58
Gambar IV.21. Rancangan Interface Menu admin profil ................................... 58
Gambar IV.22. Rancangan Interface Menu petugas setujui pengaduan ............. 59
Gambar IV.23. Rancangan Interface Menu warga melakukan pengaduan ......... 59

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Gambar & Keterangan Activity Diagram ......................................... 13


Tabel II.2.Gambar & Keterangan Use Case Diagram ........................................ 14
Tabel II.3.Gambar & Keterangan Class Diagram .............................................. 15
Tabel II.4. Gambar & Keterangan Sequence Diagram ....................................... 16
Tabel II.5.Simbol & Deskripsi Entity Relationship Diagram (ERD) .................. 16
Tabel IV.1 Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Administrasi ............... 38
Tabel IV.2 Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Petugas ....................... 40
Tabel IV.3 Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Warga ......................... 41
Tabel IV.4.Spesifikasi Tabel File kategori ......................................................... 47
Tabel IV.5.Spesifikasi Tabel File pengaduan .................................................... 48
Tabel IV.6.Spesifikasi Tabel File Warga ........................................................... 48
Tabel IV.7.Spesifikasi Tabel File User Bagian User .......................................... 49
Tabel IV.8.Spesifikasi Tabel File User admin ................................................... 49
Tabel IV.9.Spesifikasi Tabel File User petugas ................................................. 50
Tabel IV.10.Spesifikasi Tabel File User tanggapan ........................................... 50
Tabel IV.11.Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Back-End Level Akses
Administrasi ..................................................................................................... 61
Tabel IV.12.Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Front-End Level Administrasi
sambungan ........................................................................................................ 61
Tabel IV.13.Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Back-End Level Petugas . 62
Tabel IV.14.Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Front-End Level Warga .. 62
Tabel IV.15.Jadwal Pengimplementasian Hasil Penelitian ................................. 63

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 KTP dan KK ............................................................................... 70

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini melaju begitu pesat, diiringi dengan

kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan akan fasilitas- fasilitas yang

mendukung manusia dalam upaaya menyelesaikan pekerjaan. Teknologi komputer

merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu mempercepat kerja manusia

(Dedi & Rafiqin, 2017). Menurut Yuhefizar dalam (Saputra et al., 2018) website

adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang

mengandung informasi. Penerapannya website bisa dimanfaatkan di segala bidang

termasuk juga bidang pemerintahan. Salah satu penerapannya di bidang

pemerintahan yang biasa dikenal sebagai E-government.

E-government pada dasarnya terdiri dari penggunaan teknologi komunikasi

elektronik seperti internet, dalam meningkatkan dan memajukan akses warga

terhadap pelayanan publik. Penerapan E-government memberikan efisiensi dan

kecepatan pengelolaan pada sistem administrasi laporan, serta transparansi dari

proses-proses yang terjadi pada administrasi pemerintahan. Melalui hal tersebut

maka muncul suatu aspek yang disebut good governance yang secara sederhana bisa

kita artikan sebagai tata kelola proses yang baik (Tri Kuntoro Priyambodo, 2017).

Kantor Desa Sabaka merupakan kantor desa yang terletak di Kecamatan

Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Kabupaten Landak terdiri dari

13 kecamatan dan 156 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai

396.072 jiwa dengan luas wilayah 8.915,10 km² dan sebaran penduduk 44 jiwa/km².

Dalam hal pelayanan kepada masyarakat, masih dilakukan dengan cara-cara

1
2

konvensional menggunakan media papan informasi yang ditempatkan pada

lingkungan kantor desa. Selain itu, untuk melayani pengaduan dari masyarakat, desa

sabaka menyiapkan loket pengaduan dengan menyampaikan secara langsung melalui

petugas desa. Kantor Desa tentunya harus tanggap menjalin komunikasi dengan

masyarakat desa, informasi seperti info program, agenda, serta rencana

pembangunan desa sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kepentingan atau

keperluannya. Dengan menggunakan cara-cara di atas, penyampaian semua

informasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas desa sehingga banyak

informasi yang tidak tersampaikan tepat waktu, tidak merata, serta tidak efektif.

Berdasarkan uraian tersebut diatas belum adanya alternatif sistem yang dapat

mendukung kegiatan manajemen data pada kantor desa Sabaka dalam hal pengaduan

masyarakat, membuat data yang dihasilkan masih berantakan karena belum adanya

aturan baku pembuatan file sehingga data menjadi tidak terstruktur, terjadinya

redudansi data, terbatasnya ruang dan waktu untuk pendistribusian data dan

informasi karena kegiatan manajemen yang dilakukan, disimpan secara offline, serta

belum adanya integrasi antar data. Hal tersebut tentu saja menghambat Kepala Desa

untuk melakukan kegiatan monitoring data pada saat banyak pengaduan yang masuk

yang dikerjakan dalam satu waktu ditempat yang berbeda.

Kendala manajemen data pengaduan masyarakat tersebut diatas menyebabkan

distribusi informasi menjadi terhambat, hal ini berdampak pada lambannya proses

untuk membuat keputusan pemerintah desa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

perlu adanya sebuah sistem informasi dan basis data yang terintegrasi dan terstruktur,

seperti sistem informasi berbasis web. Dengan adanya sistem informasi berbasis web,

pihak-pihak berkepentingan dalam perusahaan dapat memperoleh informasi lebih

cepat dan realtime. Sistem informasi ini juga diharapkan mampu membantu desa
3

Sabaka dalam memperoleh informasi terkini terkait pengaduan masyarakat untuk

kepentingan pengambilan keputusan terhadap dalam kegiatan desa.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengaduan masyarakat yang terjadi pada

Kantor Desa Sabaka.

2. Menemukan kendala-kendala terkait sistem manajemen pengeolahan data

pengaduan yang terjadi di Kantor Desa Sabaka.

3. Menemukan solusi berupa sistem yang memiliki fungsi praktis agar dapat

menutupi kekurangan sistem yang sedang berjalan sekaligus mendukung

jalannya kegiatan pengaduan masyrakat pada Kantor Desa Sabaka.

Sedangkan tujuan penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat

kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) program studi Sistem Informasi Akuntansi

pada Universitas Bina Sarana Informatika Pontianak.

1.3. Metode Penelitian

Menurut (Dedi & Rafiqin, 2017) Metode penelitian yang digunakan dalam

penyelesaian tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode

yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang

diperlukan

1.3.1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penulisan

tugas akhir ini adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka.

1. Observasi

Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan cara mengamati secara langsung

terhadap objek. Dalam kegiatan observasi penulis datang langsung ke kantor


4

Desa Sabaka untuk mengamati secara langsung kegiatan yang berhubungan

dengan kegiatan pengaduan masyarakat. Metode observasi ini dibutuhkan agar

penulis dapat mencari data pendukung untuk informasi pada sesi wawancara.

2. Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tidak terstruktur

kepada narasumber pada Kantor Desa Sabaka. Didalam sesi wawancara penulis

melakukan tanya jawab kepada Bapak Ajun selaku Kepala Desa Sabaka tentang

prosedur pengaduan dan prosedur pengarsipan pengaduan pada Kantor Desa

Sabaka.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan menganalisa

beberapa bentuk karya tulis seperti skripsi dan jurnal elektronik agar peneliti

mendapatkan gagasan-gagasan dan teori pendukung terkait pemecahan masalah

dan sistem yang dirancang.

1.3.2. Metode Pengembangan Software

Penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan model Prototype.

Menurut (Josi, 2017) Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan

perangkat lunak yang banyak digunakan Pressman. Dengan metode prototyping ini

pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan

sistem. Metode ini melibatkan user pada proses pengembangannya. Tahap-tahap

pengembangan model prototyping tahapan yaitu:

1. Komunikasi (Communication), mengidentifikasi apa pun persyaratan

diketahui, dan garis besar area di mana definisi lebih lanjut.

2. Perencanaan (Quick Plan), sebuah iterasi prototyping direncanakan dengan

cepat, dan pemodelan.


5

3. Desain Pemodelan (Modelling Quick Design), Desain cepat berfokus pada

representasi aspek- aspek perangkat lunak tersebut yang akan terlihat oleh

pengguna akhir (tata letak antarmuka manusia atau tampilan keluaran

format).

4. Implementasi Dalam Bentuk Prototype (Construction Of Prototype),

mengarah pada pembangunan prototipe.

Pengiriman Penyebaran & Umpan Balik (Deployment Delivery & Feedback),

Prototipenya adalah “dikerahkan dan dievaluasi oleh pemangku kepentingan” yang

memberikan umpan balik yang digunakan untuk lebih lanjut perbaiki persyaratan.

1.4. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membangun sebuah sistem

informasi pengaduan masyarakat berbasis website ini pada umumnya meliputi

banyak kegiatan, namun pada penelitian ini peneliti hanya membahas bagaimana

menyediakan sistem informasi yang memiliki fungsi untuk mengelola data

pengguna, data pengaduan, data pertanyaan masyarakat, data jawaban, data jadwal

realisasi pekerjaan, data pengumuman desa.

Sistem ini dirancang agar dapat dikelola oleh 3 orang aktor yaitu petugas

administrasi dan pengadu dan masyarakat. Pengaturan level akses dibagi menjadi

admin dapat mengakses seluruh fungsi yang terdapat dalam sistem, sedangkan

pengadu dapat melakukan pengaduan terhadap segala hal yang berhubungan dengan

kejadian yang terjadi pada desa tersebut dan petugas dapat menyetujui dan melihat

laporan yang sudah masuk didalam halaman pengaduan masing masing petugas.

Dalam pengembangan rancangan perangkat lunak Penulis mempergunakan

aplikasi pendukung sebagai Visual Studi Code sebagai text editor, PHP, HTML, CSS,

jQuery bahasa pemrograman perancang antarmuka perangkat lunak tersebut, MySQL


6

sebagai bahasa pengolahan proses penyimpanan data yang dibutuhkan sistem,

XAMPP (osX, Apache, MySql, PHP, Perl) versi 5.6.21 sebagai media antarmuka

penghubung lokal atau server antara aplikasi dan basis data.


7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sebagai media yang dapat memperkuat isi pembahasan didalam Tugas Akhir

ini, dipergunakanlah teori-teori pendukung dengan maksud agar pesan yang ingin

Penulis sampaikan dan praktiknya dapat berjalan dengan benar. Konsep-konsep atau

teori yang Penulis pergunakan sehubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini salah

satunya adalah Sistem informasi. Sistem informasi merupakan sebuah informasi

yang dirancang untuk dapat membantu penggunanya dalam mengolah data, baik data

yang kecil maupun data yang besar (Saputra et al., 2018).

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Saputra, 2016) Sistem informasi merupakan kumpulan sumbedaya

dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu

hubungan hirarkis tertentu. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk tujuan tertentu (Ermatita, 2016). Sedangkan Menurut (Amiruddin et al.,

2018) sistem yang dapat berfungsi sebagai pendukung keputusan berdasarkan

evaluasi selama masa percobaan sesuai kriteria-kriteria yang dibutuhkan pada

perusahaan.

Menurut Anggreani dan Irvani dalam (Kristina, 2019) menyimpulkan bahwa:

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
8

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang di kutip dalam

jurnal (Ismael, 2018):

1. Komponen sistem ( Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi.

Artinya saling bekerja sama untuk membentuksatu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian dari sistem. Setiap sistem selalu mengandung subsistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (Enivirontment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

4. Penghubung sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut

penghubung sistem atau interface.

5. Masukkan sistem(input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).


9

6. Keluaran sistem(output)

Hasil energi yang diolah dan diklarifikasi menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan dari subsistem yang lain seperti

sistem informasi.

7. Pengolah sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.

8. Sasaran system(objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministic.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem Sutabri dalam (Ismael, 2018) merupakan suatu konsep

bentuk kesamaan antara penggunaan suatu sistem terhadap suatu kasus yang

ditangani sistem tersebut, dan dapat dijelaskan dari sudut pandang :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak lebih mengacu kepada pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik seperti sistem pemikiran hubungan antara manusia

terhadap Tuhan. Sedangkan sistem fisik mengacu kepada sistem yang dapat

dilihat seperti sistem komputer, sistem administrasi personalia dan lain

sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak

memiliki campur tangan manusia, seperti sistem perputaran bumi, proses

terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan sebagainya. Sedangkan


10

sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia

didalam pembuatannya seperti sistem informasi berbasis komputer.

3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

Sistem determinasi merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang dapat diprediksi berdasarkan cara kerjanya, sedangkan sistem

probabilistik merupaka sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksikan karena berdasarkan peluang.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya dengan cara menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk subsistem lainnya. Sedangkan sistem tertutup merupakan

sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan

luarnya, dapat bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Anggraeni dan Irviani dalam (Kristina, 2019) : “Informasi adalah

sekumpulan data/fakta yang diorganisasikan atau diolah dengan cara tertentu

sehingga mempunyai arti bagi penerimanya.” Dari beberapa pendapat diatas, dapat

disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data yang sudah diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang memiliki nilai bagi

penerimanya.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Saputra, 2016) Sistem informasi merupakan kumpulan sumbedaya

dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu

hubungan hirarkis tertentu. Menurut Anggraeni dan Irvani, dalam (Kristina, 2019)
11

“Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,

software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi

2.1.6. Pengertian Website

Menurut (Abdur Rochman, Achmad Sidik, 2018) Website adalah halaman

informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses dimana pun

selama anda terkoneksi dengan jaringan internet. website merupakan komponen atau

kumpulan kompeonen terdiri dari teks, gambar, suara, animasi, sehingga lebih

merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi

1. jQuery

Menurut (Lavarino & Yustanti, 2016) JQuery juga adalah kumpulan kode

JavaScript siap pakai. Keunggulan menggunakan jQuery dibandingkan dengan

JavaScript standar, yaitu menyederhanakan kode JavaScript dengan cara memanggil

fungsi-fungsi yang disediakan oleh jQuery. JavaScript sendiri merupakan bahasa

Scripting yang bekerja disisi Client/Browser sehingga website bisa lebih interaktif.

2. PHP

PHP banyak dipakai untuk pemrograman situs WEB dinamis. Karena PHP

merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan

dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirim ke browser dalam format HTML.

Dengan emikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user

sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membentuk

sutu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkann isi basis data ke

halaman web (Lavarino & Yustanti, 2016).


12

3. CSS

Menurut Shalahudin dalam (Widodo & Saputra, 2018) “CSS atau Cascading

Style Sheet adalah suatu fasilitas untuk mempermudah pemeliharaan sebuah halaman

web, dengan menggunakan CSS sebuah halaman web dapat diubah tampilannya

tanpa harus mengubah dokumen HTML-nya”. Jika HTML bertugas menangani

pembagian setruktur tiap elemen HTML, CSS merupakan bahasa pemrograman yang

khusus menangani tampilan tiap elemen di dalam dokumen HTML. Dengan

memanfaatkan CSS, struktur kode kita akan terlihat rapi dan terstruktur. CSS dapat

mengendalikan ukuran gambar, ukuran huruf warna pada teks, warna garis tabel,

warna border, ketebalan border, dan masih banyak lagi.

4. Bootstrap

Menurut (Christian et al., 2018) Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai

untuk membuat front-end sebuah website. Bisa dikatakan, bootstrap adalah template

desain web dengan fitur plus. Bootstrap diciptakan untuk mempermudah proses

desain web bagi berbagai tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang

sudah berpengalaman. Cukup bermodalkan pengetahuan dasar mengenai HTML dan

CSS, anda pun siap menggunakan bootstrap.

5. XAMPP Control Panel

Menurut (Christian et al., 2018) Xampp adalah salah satu paket installer yang

berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file- file yang

diperlukan website, dan Phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk

perancangan database MySQL.

6. Web server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima

permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan
13

mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya

berbentuk dokumen HTML (Christian et al., 2018).

2.1.7. Basis Data

Menurut (Wiwik Levitasari, Arief Laila Nugraha, 2017) Pengelola atau

penggerak basis data secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan

keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu,

secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan

tabel data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem

komputer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS/ Database

Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain

untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut.

2.2. Peralatan Pendukung

Beberapa teori berikut merupakan rujukan tambahan yang Penulis

pergunakan sebagai pelengkap dalam landasan teori penulisan Tugas Akhir ini.

2.2.1. UML (Unifed Modeling Language)

Unified Modeling Language atau UML (Hendini, 2016) merupakan bahasa

standar menspesifikasikan pengembangan suatu sistem secara metodologi yang

berorientasi pada objek serta digunakan sebagai pendukung pengembangan sistem

tersebut. Beberapa alat pendukung yang membantu dalam merancang suatu sistem

berorientasi objek adalah :

1. Activity Diagram
14

Menurut (Heriyanto, 2018) menjelaskan Activity Diagram menggambarkan

work flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang

perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas

sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas dapat dilakukan oleh sistem.

Tabel II.1.
Gambar & Keterangan Activity Diagram
No. SIMBOL DESKRIPSI
Start Point, diletakkan pada pojok kiri atas dan merupakan
1.
awalan dari aktivitas tersebut.

2. End Point, menandakan akhir aktivitas tersebut.

Activities, menggambarkan suatu proses atau kegiatan


3.
bisnis.

Fork / Percabangan, digunakan untuk menunjukkan kegiatan


4. yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan
dua kegiatan paralel menjadi satu.

Join (Penggabungan) atau rake, digunakan untuk


5.
menunjukkan adanya dekomposisi.

Decision Points, menggambarkan pilihan untuk mengambil


6.
keputusan seperti True atau False.

Swimlane, pembagian activity diagram untuk menunjukkan


7.
siapa melakukan apa.

Sumber : (Hendini, 2016:109)

2. Use Case Diagram

Menurut (Heriyanto, 2018) menyebutkan bahwa “Use case diagram

menggambarkan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja

yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi tersebut.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram ini adalah :


15

Tabel II.2.
Gambar & Keterangan Use Case Diagram
No. SIMBOL DESKRIPSI
Aktor adalah orang, proses, atau sistem lain yang
beritegrasi dengan sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun symbol dari aktor adalah
1.
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang
; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor.
Use Case menggambarkan fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang bertukar
2.
pesan antar unit dengan aktor, yang dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja.
Asosiasi adalah komunikasi antara aktor dan use case
3. yang berpartisipasi pada use case memiliki interaksi
dengan aktor.
Generalisasi adalah komunikasi antara aktor dan use
case yang menggunakan panah terbuka untuk
4.
mengindikasikan bila aktor berinteraksi secara pasif
dengan sistem.
Include, merupakan didalam use case lain (required)
5. << include>> atau pemanggilan use case oleh use case lain,
contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program.
Extend, merupakan perluasan dari use case atau use
case tambahan ke sebuah use case dimana use case
6. <<extends>> yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use
case tambahan itu.

Sumber : (Heriyanto, 2018)

3. Class Diagram

Diagram ini menggambarkan hubungan diantara kelas informasi serta

penjelasan detail tiap-tiap kelas pada rancangan sistem informasi yang akan dibuat

(Hendini, 2016). Simbol-simbol yang digunakan pada diagram ini adalah :

Tabel II.3.
Gambar & Keterangan Class Diagram
No. SIMBOL DESKRIPSI
16

Nama_Entitas

1. + Atribut Simbol Class


+ Atribut
- Operasi

Simbol Assotiation, dengan keterangan kardinalitas :

1, artinya satu dan hanya satu.

0..*, artinya boleh tidak ada atau satu atau lebih.


2. 1..n 1
1..*, artinya boleh satu atau lebih.

0..1, artinya boleh tidak ada tapi maksimal satu.

n..n, artinya ada batasan minimal dan maksimal.

Sumber : (Hendini, 2016:111,115)

4. Sequence Diagram

Diagram ini menggambarkan perilaku suatu objek pada diagram Use Case

dengan cara mendeskripsikan waktu hidup objek tersebut serta informasi yang

dikirim serta diterima antar objek (Hendini, 2016).. Simbol-simbol yang digunakan

pada diagram ini adalah :

Tabel II.4.
Gambar & Keterangan Sequence Diagram
No. SIMBOL DESKRIPSI
Entity Class, merupakan bagian dari sistem yang berisi
kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang membentuk
1.
gambaran awal sistem dan menjadi landasan menyusun basis
data.
Boundary Class, berisi kumpulan kelas yang menjadi interface
2. atau interaksi satu atau lebih aktor dengan sistem, seperti
tampilan form entry dan form cetak.
Control Class, suatu objek yang berisi logika aplikasi yang
3. tidak memiliki tanggung jawab kepada entitas, contohnya
kalkuasi dan aturan bisnis yang melibatkan berbagai objek.

Recursive, menggambarkan pengiriman pesan yang dikirim


4.
untuk dirinya sendiri.

Activations, mewakili sebuah eksekusi operasi dari objek,


5. panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi aktivitas
sebuah operasi.
17

Lifeline, garis titik-titik yang terhubung dengan objek,


6.
sepanjang lifeline terdapat activation.

7. Message, simbol mengirim pesan antar class.

Sumber : (Hendini, 2016:110)

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sukamto dan Shalauddin (2018:50) menyimpulkan bahwa:

Pemodelan awal basis data yang peling banyak digunakan adalah menggunakan

Entity Relationship Diagram

Tabel II.5.
Simbol & Deskripsi Entity Relationship Diagram (ERD)
No. SIMBOL DESKRIPSI
Entitas / Entity
Entitas merupakan data inti dan harus disimpan datanya
1.
agar dapat diakses oleh perangkat komputer.
nama_entitas

Atribut
Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh
2.
disimpan dalam suatu entitas.
nama_atribut

Atribut Kunci Primer merupakan field atau kolom yang


3. *nama_atribut_kunci butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan
sebagai kunci akses record utama yang diinginkan.
Atribut Multivalue
Atribut Multivalue merupakan field atau kolom data
4. yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat
nama_atribut memilliki nilai lebih dari satu.

Relasi
Relasi merupakan simbol yang menghubungkan antar
5. entitas dalam satu basis data; biasanya diawali dengan
relasi kata kerja.

Asosiasi merupakan garis penghubung antar relasi dan


Asosiasi / Association entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah
6.
maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan
entitas yang lain disebut dengan kardinalitas dan
dilambangkan dengan huruf N.
18

Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2018:50)

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure (Widodo & Saputra, 2018) merupakan serangkaian

tulisan yang masing-masing akan melambangkan hubungan antar elemen atau tabel

basis data dan dinyatakan menggunakan kunci utama (ditandai simbol * pada bagian

depan nama atribut) atau kunci tamu (ditandai simbol ** pada bagian depan nama

atribut). Terdapat 3 jenis hubungan atau relasi yang dipergunakan dalam tabel ini

yaitu :

1. One to One (Satu ke Satu)

Relasi One to One ini menggambarkan hubungan antara satu field pada tabel

pertama kesatu field pada tabel kedua, dilambangkan dengan angka satu (1).

2. One to Many (Satu ke Banyak)

Relasi One to Many ini menggambarkan hubungan antara satu field pada tabel

pertama kedua atau beberapa buah field pada tabel kedua, dilambangkan

dengan angka satu (1) ke banyak (N).

3. Many to Many (Banyak ke Banyak)

Relasi Many to Many ini menggambarkan hubungan antara satu field pada

tabel pertama kebanyak field pada tabel kedua atau sebaliknya, dilambangkan

dengan huruf (M) ke (N).

2.2.4. PHP (Perl Hypertext Procesor)

PHP singkatan dari Perl Hypertext Prepocessor Yaitu bahasa pemrograman

web server-side yang bersifat open source, PHP merupakan script yang berintegrasi

dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).

PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Dinamis

berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
19

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up

to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan

(Wida Fridayanthie & Mahdiati, 2016).

2.2.5. MySQL

MySQL adalah sebuah bisnis data yang mngandung satu atau jumlah tabel.

Tabel terdiri atas sejumlah baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri

atas sejumlah baris dan setiap baris mengandng satu atau sejumlah tabel (Firman,

Wowor, & Najoan, 2016).

MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang terdapat dalam sistem

manajemen basis data SQL (database management system) atau yang biasa disebut

DBMS yang Multihread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalansi diseluruh dunia

(Dhika, Isnain, & Tofan, 2019).

2.2.6. XAMPP Control Panel

XAMPP (Muhamamad Yusril Helmi Setiawan & Dinda Ayu Pratiwi, 2020)

adalah perangkat linak computer yang sistem penanamannya diambil dari akronim

kata Apache, MySQL, atau MariaDB, PHP, dan Perl. Sementara huruf “X” berasal

dari istilah cross platform sebagai symbol bahwa aplikasi ini bisa dijalankan di

operasi sistem yang berbeda, seperti Linux, Windows, Mac OS.

Software XAMPP dikembangkan pertama kali oleh tim proyek Apache

friends dan sampai saat ini sudah masuk dalam rilis versi 7.4.2 yang bisa diunduh

secara grafisdengan label GNU (General Public Lcense).

Jika dijabarkan, masing-masing huruf yang ada didalam nama XAMPP

memiliki arti sebagai berikut ini :

a. X = Cross Platfrom
20

Huruf pertama ini merupakan kode penenda untuk software cross platform

atau yang bisa berjalan di banyak sistem operasi.

b. A = Apache

Huruf kedua yaitu Apache adalah aplikasi web server yang bersifat gratis dan

bisa dikembangkan oleh banyak orang (open source).

c. M = MySQL / MariaDB

Ada 2 penjabaran pada huruf “M”, MySQL atau MariaDB merupakan

aplikasi database server yang dikembangkan oleh orang yang sama. MySQL

berperan dalam megolah, mengedit, dan menghapus daftar melalui database.

d. P = PHP

Huruf “P” yang pertama dari kata XAMPP adalah inisial un tuk bahasa

pemrograman PHP. Dimana bahasa pemrograman ini biasanya digunakan

untuk membuat website dinamis, contohnya dalam website berbasis CMS

Wordpress.

e. P = Perl

Sementara itu, untuk huruf P selanjutnya merupakan singkatan dari bahasa

pemrograman Perl yang kerap digunakan untuk memenuhi berbagai macam

kebutuhan. Perl ini bisa berjalan di dalam banyak sistem operasi sehingga

sangat fleksibel dan banyak digunakan.


BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Instansi

Pengaduan masyarakat saat ini terkendala dengan yang namanya media,

sebagian masyarakat masih merasa enggan atau takut untuk melaporkan setiap

kejadian secara langsung yang ada di wilayahnya, teknologi informasi bisa menjadi

alat untuk membantu masyarakat ini supaya lebih mudah memberikan pelaporan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaduan masyarakat ini dan juga Untuk

mempermudah pemahaman sistem yang berjalan pada kantor desa Sabaka maka

penulis akan menjelaskan secara garis besar sejarah dan struktur organisasi beserta

fungsinya.

3.1.1. Sejarah Desa

Pemerintahan Desa Sabaka dipimpin oleh Kepala Desa, yang mempunyai

tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Desa yang maju,

mandiri dan sejahtera lahir dan bathin berlandaskan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang akuntabel dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). dengan Masa Jabatan Tahun 2020-

2026.

Desa Sabaka terletak dikecamtan Mempawah Hulu Kabupaten Landak

Provinsi Kalimantan Barat dengan batas wilayah sebalah utara Desa Tiang Tanjung

Kecamatan Mempawah Hulu, Sebelah Selatan Desa Bilayuk Kecamatan Mempawah

Hulu, Sebelah Timur Desa Desa Tunang Kecamtan Mempawah Hulu dan Sebelah

21
22

Barat Desa Ansolok Kecamatan Mempawah Hulu. Luas wilayah 27,63 Km2,

merupakan wilayah hutan teropis dengan intensitas cura hujan lumayan tinggi

dengan cuaca yang tidak menentu. Beberapa bagian areal perkebunan penduduk dan

persawahan serta daratan sebagai tempat hunian warga.

Jumlah penduduk berjumlah 358 KK dengan jumlah 1013 Jiwa laki-laki dan

832 jiwa perempuan. Dengan persebaaran rumah tangga miskin berjumlah 320

Kepala Keluarga. Rincian penduduk sebagai berikut :Dusun Batu Cator Laki-laki

462 jiwa, Perempuan 427 Jiwa, Dusun Betung Gerantung Laki-laki 551 Jiwa jumlah

perempuan 405 jiwa.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan susunan komponen-komponen unit kerja

dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan

menunjukan diintegrasikan (koordinasi) serta menunjukan spesialisasi-spesialisasi

pekerjaan saluran perintah dan penyampaian laporan. Dengan struktur organisasi

yang baik, tugas-tugas dapat digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat

dilaksanakan secara efektif, terarah dan terawasi dan hasil-hasilnya dapat

terkendali.fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut.

Sumber : (Kantor Desa Sabaka, 2021)

Gambar III.1. Struktur Organisasi Kantor Desa Sabaka


23

Adapun nama dan fungsi-fungsi dari bagian kerja pada Kantor Desa Sabaka

didalam struktur organisasi tersebut diatas adalah :

3.1.3. Tugas Pokok dan fungsi

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa. Perangkat

Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa, terdiri atas Sekretariat

Desa, Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis:

1. Kepala Desa

Kepala desa atau yang biasa disebut dengan kades memiliki tugas pokok dan

fungsi sebagai berikut :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama BPD).

b. Mengajukan suatu rancangan tentang peraturan yang akan diterapkan di

suatu desa.

c. Menetapkan peraturan desa yang sudah disetujui bersama dengan BPD.

d. Menyusun serta membuat peraturan tentang anggaran pendapatan desa

yang selanjutnya akan dibahas dan ditetapkan bersama-sama dengan

BPD.

e. Melakukan pembinaan terhadap masyarakat desa dan juga ekonomi desa.

f. Pembangunan yang hendak dilakukan di desa, lebih dahulu

dikoordinasikan dan dilaksanakan dengan partisipasi semua warga.

g. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai

APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

h. Mewakili desa baik di luar pengadilan atau di dalam pengadilan serta

memiliki hak menunjuk kuasa hukum sebagai wakil dirinya, tentunya

sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku.

i. Melakukan kewajiban dan wewenang kepala desa sesuai dengan


24

peraturan yang berlaku.

j. Membina kehidupan masyarakat desa.

k. Membina perekonomian desa.

l. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

2. Sekretaris Desa

Tugas pokok dari sekretaris desa antara lain Membantu persiapan kepala desa

dan melakukan kegiatan administrasi desa, menyiapkan bahan untuk menyusun

laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Fungsi dari sekretaris desa antara lain:

a. Melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

unsur teknis dan wilayah.

b. Melaksanakan beraneka macam tugas administrasi dan

menyiapkan keperluan kepala desa supaya tugasnya berjalan

dengan lancer.

c. Apabila kepala desa berhalangan untuk melakukan tugasnya, maka

sekretaris dapat menggantikan.

d. Melaksanakan urusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga desa,

surat menyurat dan kearsipan.

e. Sama halnya apabila kades diberhentikan untuk sementara, maka

yang memegang jabatan sementara atau melaksanakan tugas

kepala desa untuk sementara adalah sekretaris desa.

f. Mempersiapkan bantuan dalam melaksanakan penyusunan

peraturan desa.

g. Mempersipakan bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan

desa.

h. Koordinasi tugas-tugas yang dilakukan.


25

i. Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh kepala desa.

3. Kepala Seksi Pemerintahan

Kedudukan kepala urusan pemerintahan adalah sebagai unsur sekretariat,

yang melalui sekretaris desa, ia memiliki tanggung jawab terhadap kepala desa.

a. Pengendalian kearsipan dan surat masuk serta surat keluar.

b. Mencatat inventaris atau kekayaan desa.

c. Melakukan tugas administrasi umum.

d. Menyimpan, menyediakan, dan menyalurkan alat-alat tulis kantor serta

bertanggungjawab dalam memelihara dan perbaikan terhadap perabot

atau perlengkapan kantor.

e. Melaksanakan pengelolaan administrasi perangkat desa.

f. Menyiapkan bahan untuk membuat laporan.

g. Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh sekretaris desa.

4. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan

Sama seperti Kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan juga

merupakan salah satu unsur sekretariat desa yang memiliki tanggung jawab terhadap

kepala desa melalui sekretaris desa. Tugas kepala urusan pembangunan:

a. Sebagai pembantu dalam pelaksanaan tugas-tugas kepala desa baik

di bidang teknis maupun administrasi.

b. Membantu pembinaan perekonomian desa.

c. Mengajukan pertimbangan terkait rancangan peraturan desa

maupun hal-hal yang menyangkut pembangunan desa kepada

kepala desa.

d. Menggali serta memanfaatkan potensi desa.


26

5. Kepala Seksi Kemasyarakatan

Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan koordinasi, pelayanan, penyuluhan dan pembinaan

kehidupan masyarakat bidang kesejahteraan, sosial, keagamaan,

kebudayaan dan pendidikan.

b. Mengumpulkan, mengelola dan mengevaluasi data bidang

kesejahteraan, sosial, keagamaan, kebudayaan dan pendidikan.

c. Menyusun dan membuat laporan pada bidangnya serta

menyampaikannya kepada Kepala Desa.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

6. Kepala Urusan Keuangan

Dalam hal ini, memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber

pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan

mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.

b. Menyusun program dan rencana Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan

Keuangan Desa.

c. Penyusunan rencana dalam rangka pelayanan kepada masyarakat di bidang

Keuangan Desa.

d. Penyusunan data laporam Penyelenggaraan Keuangan Desa.

e. Melaporkan, monitoring dan mengevaluasi Penyelenggaraan Keuangan Desa.

7. Bendahara Desa

Dalam hal ini, bendahara desa memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan

uang/surat berharga dalam pengelolaannya.


27

b. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah.

c. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi

persyaratan untuk dibayarkan.

d. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari

pembayaran yang dilakukannya.

e. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban ke kas Negara.

f. Mengelola rekening tempat penyimpanan.

g. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada

Kepala Desa.

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Di dalam melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat di desa Sabaka

yang dijalankan diperlukan tahapan prosedur atau tata cara yang dimaksudkan adalah

sebagai berikut :

1. Prosedur Sistem Pengaduan

Masyarakat datang ke kantor desa untuk melakukan pengaduan masyarakat

terkait sesuatu yang berhubungan dengan desa, masyarakat mengisi lembaran

pengaduan sekaligus melampirkan ktp dan kk

2. Prosedur penerimaan laporan

Laporan yang telah masuk, dikelola oleh bagian administrasi desa. admin

mencatat data keluhan yang ditujukan kepada bagian desa dan mengcopy data

untuk diarsipkan

3. Prosedur penanggulangan laporan


28

Laporan yang telah dikelola oleh bagian administrasi, diberikan kepada

bagian organisasi desa yang bersangkutan, dan bagian yang dituju harus

meninjau tempat warga yang memberikan surat pengaduan.

3.3. Activity Diagram

Sumber : (Penelitian, 2021)


Gambar III.2. Activty diagram Prosedur sistem pengaduan Masyarakat

Sumber : (Penelitian, 2021)


Gambar III.3. Activty Diagram Prosedur penerimaan laporan Masyarakat
29

Sumber : (Penelitian, 2021)


Gambar III.4. Activty Diagram Prosedur penanggulangan laporan

3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Membahas mengenai rincian setiap dokumen masuk serta keluar yang

dihasilkan pada prosedur sistem berjalan yang ada dalam bentuk sebagai berikut :

3.4.1. Dokumen Masukan

1. Nama Dokumen : Fotocopy KTP dan KK


Fungsi : Sebagai persyaratan pengaduan
Sumber : Masyarakat setempat
Tujuan : Petugas Desa
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap ada warga yang ingin mengajukan pengaduan
30

Bentuk : Lampiran A.1

3.4.2. Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Pengaduan


Fungsi : Laporan Pengaduan
Sumber : Petugas Desa
Tujuan : Kepala desa
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : kepala desa dan masyarakat
Bentuk : Lampiran B.1

3.5. Permasalahan Pokok

Peneliti ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan dan

masalah yang ada pada sistem berjalan ini. Hambatan dan masalah yang utama

adalah cara kerja yang masih sederhana dan masih secara manual, yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu yang cukup lama.

2. Kurangnya Kesadaran akan pentingnya ketersediaan layanan publik yang

berbasis online dan aplikasi akhir-akhir ini, menuntut adanya terobosan

dalam solusi inovasi egovernment yang tepat untuk kondisi di Indonesia.

3. Sangat mempersulit pengaduan yang harusnya hanya perlu melaporkan dan

menerima tanggapan harus melewati proses pengajuan yang rumit.

4. Metode pengarsipan data pengaduan yang masih terkesan kuno karena

menggunakan kertas dan buku, untuk melakukan pendaftaran dan pendataan

sehingga membuat semakin banyak kertas yang terbuang sia sia hanya untuk

beberapa laporan kertas yang nantinya tidak terorganisir dengan baik, dimana
31

kertas akan banyak memakan tempat jika hanya diarsipkan menggunakan

Map

3.6. Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi permasalahan di atas, peneliti mengajukan suatu cara untuk

meminimalkan permasalahan dalam proses pengaduan masyarakat agar lebih baik

dari sebelumnya yaitu menggunakan sistem komputerisasi dengan pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut:

1. Membuat sistem yang lebih bisa memudahkan masyarakat dalam melakukan

pengaduan tanpa perlu keluar rumah, apalagi seperti kondisi saat ini.

2. Dengan menggunakan sistem informasi akan lebih memudahkan masyarakat

dalam sistem pelaporan dan juga mengenalkan tentang teknologi pengaduan

yang efisien kepada masyarakat

3. Memberikan kemudahan bagi petugas yang bekerja di desa dalam melakukan

pengarsipan pendataan dan pengelolaan data pengaduan yang bersifat

ditujukan langsung untuk salah satu bidang didesa

4. Data aman, karena data disimpan dalam server database yang merupakan

media komunikasi yang dapat dengan cepat menyajikan informasi yang

dibutuhkan.
BAB IV

PERANCANGAN SISTEM USULAN

4.1. Tahapan Perancangan Sistem

Setelah menganalisa sistem berjalan pada kantor desa Sabaka tentang sistem

pengaduan masyarakat saat ini, Penulis menemukan beberapa perbaikan yang dapat

diterapkan guna semakin mendukung pengelolaan administrasi data yang telah

berjalan. Didalam sistem usulan ini Penulis membagikan gambaran perancangan

sistem usulan menggunakan diagram Use Case dan diagram Activity, serta

menambahkan beberapa rancangan tampilan / interface dari prototype aplikasi serta

dokemen-dokumen yang akan dihasilkan.

4.1.1. Analisis Kebutuhan

Penulis mengidentifikasikan beberapa kebutuhan fungsional prototype

aplikasi terkait dengan apa yang akan dilakukan oleh penggunanya nanti,

diantaranya:

1. Kebutuhan Pengguna

A1. Kebutuhan Bagian Administrasi

Pengguna (Bagian Administrasi) memiliki skenario interaksinya didalam

lingkungan sistem sebagai berikut :

1) Login sistem untuk Bagian Administrasi

2) Melihat Dashboard

3) Mengelola Data User

4) Mengelola data petugas

5) Mengelola data admin

33
34

6) Mengelola data masyarakat/warga

7) Mengelola data pengaduan

8) Melihat data semua pengaduan

9) Melihat data pengaduan selesai

10) Melihat data pengaduan proses

11) Mengelola kategori

12) Mengelola profil

13) Melakukan log out

A2. Kebutuhan Petugas

Pengguna (petugas) memiliki skenario interaksinya didalam lingkungan

sistem sebagai berikut :

1) Login sistem untuk Petugas

2) Mengelola data pengaduan

3) Mengelola profil

4) Menyetujui pengaduan

A3. Kebutuhan Warga

Pengguna (warga) memiliki skenario interaksinya didalam lingkungan

sistem sebagai berikut :

1) Registrasi sistem untuk warga

2) Login sistem untuk warga

3) Tambah pengaduan

4) Melihat data pengaduan disetujui, proses, pending

5) Mengelola profil

6) Melakukan logout
35

2. Kebutuhan Sistem

Untuk dapat menanggapi interaksi yang dibutuhkan oleh Pengguna maka

Sistem yang telah Penulis rancang membutuhkan beberapa kondisi seperti :

a. User

1) System dapat membedakan akses Pengguna berdasarkan username dan

password yang dimasukkan oleh pengguna saat login

2) System menampung pengelolaan data pendaftaran warga dan menyimpan

hasil input data tersebut.

3) System dapat menampilkan data yang tersimpan dan mencetak data

tersebut menjadi bentuk tampilan agar mudah dibaca oleh pengguna.

4.1.2. Rancangan Diagram Use Case

Gambaran kebutuhan Pengguna terhadap sistem usulan dalam pengelolaan

data pengaduan masyarakat yang Penulis rancang dapat digambarkan secara

sederhana melalui diagram Use Case berikut.


36

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.1. Use Case Diagram Sistem Usulan Warga


37

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.2. Use Case Diagram Sistem Usulan Admin dan petugas
38

Tabel IV.1
Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Administrasi

Use Case Narative Sistem Usulan


Tujuan Untuk mengolah data sistem informasi
pengaduan masyarakat Bagian
Administrasi dapat
1) Login sistem untuk Bagian

Administrasi

2) Melihat Dashboard

3) Mengelola Data User

4) Mengelola data petugas

5) Mengelola data admin

6) Mengelola data masyarakat/warga

7) Mengelola data pengaduan

8) Melihat data semua pengaduan

9) Melihat data pengaduan selesai

10) Melihat data pengaduan proses

11) Mengelola kategori

12) Mengelola profil

13) Melakukan log out

Deskripsi Sistem yang dirancang memungkinkan


untuk mengelola data yang dibutuhkan
untuk melakukan sistem informasi
pengaduan masyarakat

Skenario Utama

Aktor Admin

Kondisi awal Aktor mengakses halaman website sistem


informasi pengaduan masyarakat

Aksi Aktor Reaksi Sistem


39

1. Admin dapat Login sistem 1. Sistem menampilkan dashboard

untuk Bagian Administrasi 2. Sistem menampilkan Melihat

2. Admin dapat Melihat Dashboard

Dashboard 3. Sistem menampilkan Mengelola

3. Admin dapat Mengelola Data Data User

User 4. Sistem menampilkan Mengelola

4. Admin dapat Mengelola data data petugas

petugas 5. Sistem menampilkan Mengelola

5. Admin dapat Mengelola data data admin

admin 6. Sistem menampilkan Mengelola

6. Admin dapat Mengelola data data masyarakat/warga

masyarakat/warga 7. Sistem menampilkan Mengelola

7. Admin dapat Mengelola data data pengaduan

pengaduan 8. Sistem menampilkan Melihat data

8. Admin dapat Melihat data semua pengaduan

semua pengaduan 9. Sistem menampilkan Melihat data

9. Admin dapat Melihat data pengaduan selesai

pengaduan selesai 10. Sistem menampilkan Melihat data

10. Admin dapat Melihat data pengaduan proses

pengaduan proses 11. Sistem menampilkan Mengelola

11. Admin dapat Mengelola kategori

kategori 12. Sistem menampilkan Mengelola

12. Admin dapat Mengelola profil profil

13. Admin dapat Melakukan log 13. Sistem menampilkan Melakukan


40

out log out

Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan


menampilkan seperti yang diinginkan oleh
aktor

Sumber : Hasil Penelitian (2021)

Tabel IV.2
Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Petugas
Use Case Narative Sistem Usulan

Tujuan Untuk mengolah data sistem informasi


pengaduan masyarakat petugas dapat
Melakukan
1) Login sistem untuk Petugas

2) Mengelola data pengaduan

3) Mengelola profil

4) Menyetujui pengaduan

5) Melihat profil

6) Melakukan logout

Deskripsi Sistem yang dirancang memungkinkan


untuk mengelola data yang dibutuhkan
untuk melakukan sistem informasi
pengaduan masyarakat

Skenario Utama

Aktor Petugas

Kondisi awal Aktor mengakses halaman website sistem


informasi pengaduan masyarakat
Aksi Aktor Reaksi Sistem

1) Petugas dapat Login sistem 7) Sistem menampilkan Login sistem

untuk Petugas untuk Petugas

2) Petugas dapat Mengelola data 8) Sistem menampilkan Mengelola data

pengaduan pengaduan
41

3) Petugas dapat Mengelola profil 9) Sistem menampilkan Mengelola

4) Petugas dapat Menyetujui profil

pengaduan 10) Sistem menampilkan Menyetujui

5) Petugas dapat Melihat profil pengaduan

6) Petugas dapat Melakukan logout 11) Sistem menampilkan Melihat profil

12) Sistem menampilkan Melakukan

logout

Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan


menampilkan seperti yang diinginkan oleh
aktor

Sumber : Hasil Penelitian (2021)

Tabel IV.3
Deskripsi Use Case Diagram usulan Bagian Warga

Use Case Narative Sistem Usulan

Tujuan Untuk mengolah data sistem informasi


pengaduan masyarakat warga dapat
Melakukan
1. Registrasi sistem untuk warga

2. Login sistem untuk warga

3. Tambah pengaduan

4. Melihat data pengaduan disetujui,

proses, pending

5. Mengelola profil

6. Melakukan logout

Deskripsi Sistem yang dirancang memungkinkan


untuk mengelola data yang dibutuhkan
untuk melakukan sistem informasi
42

pengaduan masyarakat

Skenario Utama

Aktor warga

Kondisi awal Aktor mengakses halaman website sistem


informasi pengaduan masyarakat

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Warga dapat Registrasi 1. Sistem menampilkan Registrasi

sistem untuk warga sistem untuk warga

2. Warga dapat Login sistem 2. Sistem menampilkan Login sistem

untuk warga untuk warga

3. Warga dapat Tambah 3. Sistem menampilkan Tambah

pengaduan pengaduan

4. Warga dapat Melihat data 4. Sistem menampilkan Melihat data

pengaduan disetujui, proses, pengaduan disetujui, proses,

pending pending

5. Warga dapat Mengelola 5. Sistem menampilkan Mengelola

profil profil

6. Warga dapat Melakukan 6. Sistem menampilkan Melakukan

logout logout

Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan


menampilkan seperti yang diinginkan oleh
aktor

Sumber : Hasil Penelitian (2021)


43

4.1.3. Rancangan Diagram Aktivitas

Alur kerja yang akan dihasilkan dari rancangan sistem yang Penulis usulkan

kepada Bagian Administrasi dalam mengelola semua menu, petugas yang akan

menyetujui laporan, dan warga yang melakukan pengaduan diagram berikut.

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.3. Activity Diagram Melakukan Login

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.4. Activity Diagram Input Data Pengaduan


44

4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan

Berdasarkan aktivitas atau alur kerja tersebut, dihasilkan beberapa dokumen

pendukung dengan bentuk sebagai berikut.

1. Dokumen Masukan Sistem Usulan

a. Nama Dokumen : Data pengaduan masyarakat

Fungsi : untuk melakukan pengaduan

Sumber : Bagian masyarakat

Tujuan : Basis data (pengaduan)

Media : Tampilan Layar

Jumlah : Sesuai dengan isian form

Frekuensi : Selama melakukan pengaduan

Bentuk :-

2. Dokumen Keluaran Sistem Usulan

a. Nama Dokumen : Setujui Pengaduan

Fungsi : untuk menyetujui pengaduan sudah masuk

Sumber : Basis data (pengaduan)

Tujuan : Bagian petugas (untuk warga)

Media : Tampilan Layar

Jumlah : Sesuai dengan isian form

Frekuensi : Setelah data pengaduan tersimpan pada basis data

Bentuk : Lampiran C-1


45

4.2. Rancangan Prototype

Pada perancangan prototype perangkat lunak ini, fokus daripada pembahasan

yang ingin Penulis sampaikan adalah mengenai Entity Relationship Diagram (ERD),

Logical Record Structure (LRS), Spesifikasi File entitas pada basisdata, Class

Model, Sequence Diagram, dan spesifikasi hardware serta software yang dibutuhkan

guna menjalankan rancangan sistem tersebut.

4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.5. Peta Entity Relationship Diagram Sistem Usulan


46

4.2.2. Logical Record Structure (LRS)

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.6. Peta Logical Record Structure Sistem Usulan

4.2.3. Spesifikasi File

Sejumlah entitas yang telah dijelaskan oleh Penulis merupakan sebuah

kesatuan basis data yang akan menampung informasi administratif . Basis data

Pengaduan masyarakat memiliki 7 (tujuh) buah tabel antara lain :

1. Spesifikasi File kategori

Nama File : kategori


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data kategori
47

Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 254 byte
Kunci Field : id_kategori
Software : MySQL
Tabel IV.4.
Spesifikasi Tabel File kategori

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id_kategori id_kategori Integer 11 Primary Key
2 kategori kategori Varchar 50
3 id_petugas id_petugas Integer 11

2. Spesifikasi File Pengaduan

Nama File : pengaduan


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data pengaduan masyarakat
Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 136 byte
Kunci Field : id Pengaduan
Software : MySQL
Tabel IV.5.
Spesifikasi Tabel File pengaduan

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id_pengaduan id_pengaduan Integer 9 Primary Key
2 tgl_pengaduan tgl_pengaduan Integer 11
3 nik nik Varchar 30
4 id_kategori id_kategori Integer 8 Foreign key
5 nama nama Varchar 20
6 judul_pengaduan judul_pengaduan Varchar 20
7 isi_pengaduan isi_pengaduan Long text
8 foto foto Varchar 20
48

9 status status enum

3. Spesifikasi File Warga

Nama File : warga


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data registrasi warga
Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 13 byte
Kunci Field : nama
Software : MySQL
Tabel IV.6.
Spesifikasi Tabel File Warga

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 nik nik Varchar 20
2 username username Varchar 20
3 nama nama Varchar 20 Primary Key
4 password password Varchar 20
5 telp telp Integer 15
6 image image Varchar 50
7 email email Varchar 50

4. Spesifikasi File User

Nama File : user


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data pengguna
Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 154 byte
Kunci Field :-
Software : MySQL
49

Tabel IV.7.
Spesifikasi Tabel File User Bagian User

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id id Integer 8 Secondary Key
2 email email Varchar 11
3 nama nama Varchar 30
4 username username Varchar 50
5 password password Varchar 8
6 role role Enum

5. Spesifikasi File User Bagian admin

Nama File : admin


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data admin
Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 154 byte
Kunci Field :-
Software : MySQL

Tabel IV.8.
Spesifikasi Tabel File User admin

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id_admin id_admin Integer 8 Primary Key
2 nama_admin nama_admin Varchar 11
3 email email Varchar 30
4 username username Varchar 50
5 password password Varchar 8
6 image image Varchar 20
7 telp telp Varchar 15

6. Spesifikasi File User Bagian petugas

Nama File : petugas


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data petugas
Tipe File :-
50

Organisasi File : Indexed Sequential


Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 154 byte
Kunci Field :-
Software : MySQL

Tabel IV.9.
Spesifikasi Tabel File User petugas

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id_petugas id_petugas Integer 8 Primary Key
2 status_petugas status_petugas Varchar 11
3 nama_petugas nama_petugas Varchar 30
4 email email Varchar 50
5 username username Varchar 8
6 password password Varchar 20
7 telp telp Varchar 15
8 image image Varchar 20
9 id_kategori id_kategori Integer 11

7. Spesifikasi File User Bagian tanggapan

Nama File : tanggapan


Akronim :-
Fungsi : menyimpan data tanggapan
Tipe File :-
Organisasi File : Indexed Sequential
Akses File : Random
Media : Harddisk
Panjang Record : 154 byte
Kunci Field :-
Software : MySQL

Tabel IV.10.
Spesifikasi Tabel File User tanggapan

No. Elemen Data Nama Field Tipe Data Size Keterangan


1 id_tanggapan id_tanggapan Integer 8 Primary Key
2 id_petugas id_petugas) Varchar 11
51

3 id_pengaduan id_pengaduan Varchar 30


4 tgl_tanggapan tgl_tanggapan Timestamp
5 tanggapan tanggapan Longtext 8
longtext
6 update_at, update_at Varchar 20
varchar(200) ,
7 proses proses Tinyint 1

4.2.4. Class Model

Diagram Class Model sistem usulan mengenai relasi antar kelas entitas pada

basis data dapat Penulis bagi dalam diagam berikut.

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.7. Class Model Sistem Usulan

4.2.5. Sequence Diagram

Diagram Sequence yang Penulis usulkan berdasarkan sistem berjalan yang

telah ada dapat dijelaskan sebagai berikut :


52

1. Proses Pengaduan

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.8. Sequence Diagram Proses Pengaduan

2. Proses Login

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.9. Sequence Diagram Proses login


53

4.2.6. Rancangan Antar Muka

1. Rancangan Interface tampilan awal

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.10. Rancangan Interface Tampilan awal

2. Rancangan Interface Registrasi

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.11. Rancangan Interface Registrasi


54

3. Rancangan Interface Login

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.12. Rancangan Interface Login

4. Rancangan Interface beranda Admin

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.13. Rancangan Interface Menu beranda admin


55

5. Rancangan Interface data petugas

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.14. Rancangan Interface Menu data petugas

6. Rancangan Interface data admin

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.15. Rancangan Interface data admin


56

7. Rancangan Interface Masyarakat

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.16. Rancangan Interface masyarakat

8. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.17. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan


57

9. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan selesai

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.18. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan selesai

10. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan proses

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.19. Rancangan Interface Menu admin melihat data pengaduan proses
58

11. Rancangan Interface Menu admin melihat data kategori pengaduan

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.20. Rancangan Interface Menu admin melihat data kategori

12. Rancangan Interface Menu admin melihat data profil

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.21. Rancangan Interface Menu admin profil


59

13. Rancangan Interface Menu petugas setuju pengaduan

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.22. Rancangan Interface Menu petugas setujui pengaduan

14. Rancangan Interface Menu warga melakukan pengaduan

Sumber : (Penelitian, 2018)

Gambar IV.23. Rancangan Interface Menu warga melakukan pengaduan


60

4.2.7. Spesifikasi Hardware dan Software

Program aplikasi yang mudah digunakan akan sangat membantu dalam

menyelesaikan pekerjaan. Kemudahan dalam penggunaan aplikasi tersebut dapat

meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh para user pada saat menjalankan

program yang pada akhirnya diharapkan akan berfungsi secara maksimal. Pada

pengembangan sistem berbasis komputer ini membutuhkan banyak sumber daya dan

juga memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, karena terdapat

beberapa tahapan yang dimulai dari sistem itu direncanakan hingga sistem ini

diterapkan.

Apabila sistem yang telah ada masih menimbulkan berbagai masalah yang

rumit dan tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaannya, maka perlu

dikembangkan kembali suatu sistem untuk menunjang kebutuhan akan pengolahan

data tersebut dengan menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software).

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel® Celeron 2957U

b. RAM : 4 GB DDRL2

c. Harddisk : 500 GB

d. Monitor : 14” (inch) LCD

e. Keyboard : On-Board Keyboard

f. Mouse : Optical Mouse (Standard)

2. Spesifikasi Software

a. Operating System : Windows 7 Ultimate x64

b. Server : XAMPP Control Panel v.3.2.2


61

c. Database : phpMyAdmin v.4.5.1

d. Reporting : Crystal Report

4.3. Pengujian Rancangan Antar Muka

Pengujian rancangan antar muka untuk perancangan sistem informasi

pengaduan masyarakat dilakukan oleh calon pengguna prototype. Pengujian antar

muka terdiri dari tiga jenis, yaitu back-end level akses Bagian Administrasi, Petugas

dan front-end level akses warga

1. Pengujian Prototype Back-End Level Akses Administrasi

Tabel IV.11.
Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Back-End Level Akses Administrasi
Menu
Partisipa Pengaduan semua
Dashb User petugas admin masyarak pengad
n
oard at/warga uan
1 √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √
Sukses 2 2 2 2 2 2 2
Nilai
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kesukses
an
Sumber: Hasil Penelitian (2021)

2. Pengujian Prototype Front-End Level administrasi sambungan

Tabel IV.12.
Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Front-End Level Administrasi
sambungan
Menu
Partisipan kategori Profil Log out
pengaduan pengaduan
selesai proses
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
Sukses 2 2 2 2 2
Nilai
100% 100% 100% 100% 100%
Kesuksesan
Sumber: Hasil Penelitian (2021)
62

Tabel IV.13.
Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Back-End Level Petugas
Menu
Partisipan profil pengaduan Warga
login data
pengaduan
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √
Sukses 2 2 2 2 2
Nilai
100% 100% 100% 100% 100%
Kesuksesan
Sumber: Hasil Penelitian (2021)

Tabel IV.14.
Hasil Pengujian Rancangan Antar Muka Front-End Level Warga
Menu
Partisipan Tambah data Profil logout
Registras Login
pengaduan pengaduan
i
1 √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √
Sukses 2 2 2 2 2 2
Nilai
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kesuksesa
n
Sumber: Hasil Penelitian (2021)

4.3. Jadwal Implementasi

Dalam usaha untuk membangun sistem, diperlukan tahapan-tahapan bijak

agar sistem yang dirancang dapat dibuat dengan semestinya. Pengimplementasiannya

terhadap sistem ini membutuhkan waktu dengan jadwal sebagai berikut.

Tabel IV.15.
Jadwal Pengimplementasian Hasil Penelitian
63

WAKTU
No KEGIATAN 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Riset
2 Analisa Kebutuhan
3 Analisa Sistem Berjalan
4 Perancangan Prototype
5 Desain Perancangan Usulan
6 Evaluasi
64

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan serta

hasil dari perancangan aplikasi sistem informasi penerimaan siswa baru ini, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru berbasis web yang

diusulkan ini diharapkan dalam proses transaksi data menjadi lebih cepat dan

mudah,

2. Dengan sistem penerimaan siswa baru ini calon siswa tidak harus memastikan

pengumuman dan jadwal dengan datang langsung ke sekolah melainkan

dengan mengakses aplikasi web sistem penerimaan siswa baru online.

3. Dengan menerapkan sistem informasi penerimaan siswa baru berbasis web ini

diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan

pendaftaran dan diharapkan dapat mempersingkat waktu proses pengelolaan

data siswa pada bagian admin

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan penulis bagi objek penelitian, pembaca, dan

juga peneliti sendiri sebagai berikut:

1. Diharapakan adanya pengembangan aplikasi berbasis web ini dan juga dapat

dibuatkan atau dirancangan aplikasi dengan basis android, sehingga akan

lebih mudah dan nyaman ketika digunakan atau dipasang didalam android;

2. Diharapkan adanya kerjasama dengan pihak sekolah agar website dapat

direalisasikan.
65

Perlunya fitur notifikasi dalam proses pengumuman, agar siswa tidak selalu harus

mencek aplikasi web ini;


DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rochman, Achmad Sidik, N. N. (2018). Perancangan Sistem Informasi


Administrasi Pembayaran SPP Siswa Berbasis Web. JURNAL SISFOTEK
GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol. 8 No. 1, Maret 2018, 6(2), 7–14.
https://doi.org/10.22202/ei.2020.v6i2.3930

Amiruddin, D., Nuryani, E., & Faturrohmah, H. (2018). Rancangan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) Pengangkatan Karyawan Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Pada PT. Ultra Prima Plast - Flexible
Packaging. Jurnal Sistem Informasi Dan Informatika (SIMIKA) Vol.1 No.1
Tahun 2018, 1(01), 1–18. https://doi.org/10.47030/simika.v1i01.34

Christian, A., Hesinto, S., & Agustina, A. (2018). Rancang Bangun Website Sekolah
Dengan Menggunakan Framework Bootstrap ( Studi Kasus SMP Negeri 6
Prabumulih ). Jurnal SISFOKOM, Volume 07, Nomor 01, Maret 2018, 7(1), 22.
https://doi.org/10.32736/sisfokom.v7i1.278

Dedi, S., & Rafiqin, A. (2017). Pembuatan Aplikasi Game Kuis “Pontianak Punye”
Berbasis Android. Jurnal Khatulistiwa Informatika, V(2), 71–84.

Ermatita. (2016). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PERPUSTAKAAN. Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL. 8, NO. 1, April 2016,
5(1), 387. https://doi.org/10.21512/comtech.v5i1.2632

Hendini, A. (2016). Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan


Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak). Jurnal Khatulistiwa
Informatika, 4(2), 107–116.

Heriyanto, Y. (2018). Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web


Pada PT.APM Rent Car. Volume 2, No.2 Oktober 2018 Jurnal Intra-Tech ISSN.
2549-0222, 2(2), 64–77.

Ismael. (2018). SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA


PEMBUDIDAYAAN IKAN HIAS DAN PEMASARAN IKAN HIAS PADA
DINAS PERIKANAN KABUPATEN TEBO. JURNAL J – CLICK Jurnal
Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika, 6(2), 276–285.

Josi, A. (2017). Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa


(Studi Kasus Desa Sugihan Kecamatan Rambang). JTI, Vol 9 No.1, Juni 2017,
9(1), 50–57.

Kristina, K. (2019). Pemodelan Sistem Informasi Pendataan Warga Dan Biaya


Operasional Lingkungan Pada Komplek Perumahan Harmoni Park Berbasis
Zachman Framework. Jurnal Sains Komputer Dan Teknologi Informasi, 2(1),
55–62. https://doi.org/10.33084/jsakti.v2i1.1205

66
Lavarino, D., & Yustanti, W. (2016). RANCANG BANGUN E – VOTING
BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA. Jurnal
Manajemen Informatika. Volume 6 Nomor 1 Tahun 2016, 72-81, 6, 2016.

Saputra, D. (2016). EVALUASI KEAMANAN INFORMASI PADA SMA ISLAM


AL-AZHAR (SMAIA) 4 KEMANG KEMANG PRATAMA BERDASARKAN
INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) SNI ISO/IEC 27001:2009.
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, 4(2), 13–22.

Saputra, D., Martias, & Sarfani, R. T. (2018). Aplikasi Sistem Manajemen Logistik
Obat pada Dinas Kesehatan Kota Pontianak Berbasis Web. Khatulistiwa
Informatika, VI(1), 29–45.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khatulistiwa/article/view/3300

Widodo, P., & Saputra, G. E. (2018). Perancangan Website E-Commerce Penjualan


Alat Olahraga Pencak Silat. Ijns.Org Indonesian Journal on Networking and
Security - Volume 8 No 1 – 2018, 8(1), 5.
http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/download/1564/1501

Wiwik Levitasari, Arief Laila Nugraha, F. J. A. (2017). Jurnal Geodesi Undip


Oktober 2017 MENGGUNAKAN TERRESTRIAL LASER SCANNER Jurnal
Geodesi Undip Oktober 2017. Jurnal Geodesi Undip Oktober 2017, 6, 157–168.

67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

68
SURAT KETERANGAN RISET

69
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran A.1 KTP dan KK

70
71

Anda mungkin juga menyukai