Anda di halaman 1dari 101

PENERAPAN METODE MARKET BASKET ANALYST PADA

PERANCANGAN APLIKASI KASIR MINIMARKET GREAT

MART

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga

NURSOBAH
NIM: 11181359

Program Studi Sistem Informasi Akuntansi


PSDKU Kota Pontianak
Universitas Bina Sarana Informatika
2022
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Nursobah
NIM : 11181359
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Sistem Informasi Akuntansi Kampus Kota Pontianak
PSDKU : Kota Pontianak
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Penerapan Metode Market Basket Analyst Pada Perancangan Aplikasi Kasir
Minimarket Great Mart” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan
belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,
saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Universitas Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.

Dibuat di : Pontianak
Pada Tanggal : 13 Januari 2022
Yang menyatakan,

Nursobah

ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Nursobah
NIM : 11181359
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Sistem Informasi Akuntansi Kampus Kota Pontianak
PSDKU : Kota Pontianak
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa data atau informasi yang saya gunakan dalam
penulisan karya ilmiah Penulis dengan judul “Penerapan Metode Market Basket
Analyst Pada Perancangan Aplikasi Kasir Minimarket Great Mart” merupakan
data dan atau informasi yang saya peroleh berdasarkan hasil PKL/Riset pada:

Nama Perusahaan : Minimarket Great Mart

Alamat : Jl. Raya Desa Kapur No. 97-99, Kapur, Kec. Sungai
Raya

Waktu Riset : 3 September 2021 sampai 07 September 2021

Penulis menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Universitas Bina Sarana
Informatika untuk mendokumentasikan karya ilmiah saya tersebut secara internal
dan terbatas, serta tidak untuk mengunggah karya ilmiah Penulis pada repository
Universitas Bina Sarana Informatika (https://repository.bsi.ac.id) .

Penulis bersedia untuk bertanggung jawab secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Bina Sarana Informatika, atas materi/isi karya ilmiah tersebut,
termasuk bertanggung jawab atas dampak atau kerugian yang timbul dalam bentuk
akibat tindakan yang berkaitan dengan data dan atau informasi yang terdapat pada
karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di : Pontianak
Pada Tanggal : 13 Januari 2022
Yang menyatakan,

Nursobah

iii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh:

Nama : Nursobah
NIM : 11181359
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Sistem Informasi Akuntansi Kampus Kota Pontianak
Fakultas : Teknik dan Informatika
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
Judul Tugas Akhir : Penerapan Metode Market Basket Analyst Pada Perancangan
Aplikasi Kasir Minimarket Great Mart

Telah dipertahankan pada periode II-2021 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian
dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya Sistem Informasi
Akuntansi (A.Md.S.I.Ak) pada Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Sistem Informasi
Kampus Kota Pontianak di Universitas Bina Sarana Informatika.

Pontianak, 17 Januari 2020

PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Nanda Diaz Arizona, S.Kom., MM

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Muhamad Syarif, M.Kom

Penguji II : Deni Risdiansyah, M.Kom

iv
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Nama : Nursobah
NIM : 11181359
Dosen Pembimbing : Nanda Diaz Arizona S.Kom, MM
Judul Tugas Akhir : Penerapan Metode Market Basket Analyst Pada Perancangan
Aplikasi Kasir Minimarket Great Mart

Tanggal Paraf Dosen


No. Pokok Bahasan
Bimbingan Pembimbing
1 19 Oktober 2021 Pengajuan Bab 1

2 25 Oktober 2021 ACC Judul TA

3 21 Desember 2021 Pengajuan Bab 2

4 24 Desember 2021 Revisi Bab 2

5 26 Desember 2021 Pengajuan Revisi Bab 2

6 01 Januari 2022 ACC Bab 2 dan

7 31 Desember 2021 Pengajuan Bab 4

8 02 Januari 2022 Revisi Bab 4

9 06 Januari 2022 Revisi Bab 4 dan ACC Bab 4

10 11 Januari 2022 ACC Keseluruhan

Catatan untuk Dosen Pembimbing, Bimbingan


Tugas Akhir
Dimulai pada tanggal : 21 Desember 2021
Diakhir pada tanggal : 11 Januari 2021
Jumlah pertemuan bimbingan : 10 (Sepuluh)

Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing

(Nanda Diaz Arizona S.Kom, MM)

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

banyak mencurahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis bisa

menyelesaikan Tugas Akhir yang penulis beri judul “Penerapan Metode Market

Basket Analyst Pada Perancangan Aplikasi Kasir Minimarket Great Mart”.

Program Diploma Tiga Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan

penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, wawancara, observasi dan beberapa

sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini tidak

akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika.

3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana

Informatika.

4. Bapak Nanda Diaz Arizona S.Kom, MM selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir.

5. Staff/karyawan/dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.

6. Manager Minimarket Great market

7. Staff/karyawan di lingkungan Minimarket Great market

8. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.

9. Rekan-rekan mahasiswa kelas 12.6C.30.

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu

sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih

vi
jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis khusunya dan

bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Pontianak, 03 Januari 2021

Nursobah

vii
ABSTRAK

Nursobah (11181359), Penerapan Metode Market Basket Analyst Pada


Perancangan Aplikasi Kasir Minimarket Great Mart

Great Mart merupakan suatu Usaha kecil yang mengembangkan bisnis


dibidang minimarket. Great Mart selama ini melakukan pemasaran secara sendiri dan
manual belum menggunakan sistem informasi kasir yang memiliki sistem analisa.
Oleh karena itu salah satu upaya untuk mempermudah penjualan pada Great Mart
adalah membuat suatu sistem yang digunakan untuk memenuhi persaingan dalam
mengimplemasikan metode Market Basket Analysis (MBA). Market Basket Analysis
(MBA) merupakan salah satu metode atau teknik yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan untuk lingkungan marketing. Metode ini digunakan untuk menentukan
produk-produk manakah yang akan dibeli konsumen secara bersamaan dengan
analisa terhadap daftar transaksi pelanggan ya ng dilihat pada support dan confident
setiap barang. Hasil dari proses pencarian dengan software membuktikan bahwa
hubungan yang terjadi antar item sangat penting dan kuat, karena ada pembelian satu
item terkait pada item lainnya.

Kata Kunci : Minimarket, Market basket analisis, kasir

viii
ABSTRACT
Nursobah (11181359), Application of Market Basket Analyst Method in Great
Mart Minimarket Cashier Application Design

Great Mart is a small business that develops its business in the minimarket sector. So
far, Great Mart has done its own marketing and has not used a cashier information
system that has an analysis system. Therefore, one of the efforts to facilitate sales at
Great Mart is to create a system that is used to meet the competition in implementing
the Market Basket Analysis (MBA) method. Market Basket Analysis (MBA) is one
method or technique that can be used and utilized for the marketing environment.
This method is used to determine which products consumers will buy simultaneously
by analyzing the list of customer transactions seen in the support and confident for
each item. The results of the search process with the software prove that the
relationship that occurs between items is very important and strong, because there is
a purchase of one item related to another item.

Keywords: Minimarket, Market basket analysis, cashier

ix
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir.......................................................................... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .................................................. ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah.............................. iii
Lembar Persetujuan Dan Pengesahan Tugas Akhir...................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir.................................................................. v
Kata Pengantar............................................................................................ vii
Abstrak ....................................................................................................... ix
Abstract ...................................................................................................... x
Daftar Isi..................................................................................................... xi
Daftar Simbol ............................................................................................. xiii
Daftar Gambar ............................................................................................ xviii
Daftar Tabel................................................................................................ xix
Daftar Lampiran ......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ............................................................. 2
1.3. Metode Penelitian ................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Konsep Dasar Sistem ........................................................... 9
2.1.1. Pengertian Sistem .................................................... 9
2.1.2. Manajemen Data...................................................... 9
2.1.3. Data Mining ............................................................ 11
2.1.4. Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori .. 12
2.1.5. Database .................................................................. 13
2.1.6. Metode Pengembangan Perangkat Lunak................. 15
2.1.7. Metode Pengujian Perangkat Lunak ......................... 16
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System) .................................... 24
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................ 24
2.2.2. Logical Record Structure (LRS) .............................. 25
2.2.3. Unified Modeling Language (UML) ........................ 26
2.2.4. Activity Diagram ..................................................... 26
2.2.5. Use Case Diagram .................................................. 27
2.2.6. Sequence Diagram................................................... 28
2.2.7. Class Diagram......................................................... 30
2.2.8. Aplikasi Pendukung................................................. 31

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN


3.1. Tinjauan Institusi ............................................................. 23
3.1.1. Sejarah Institusi ....................................................... 23
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ................................ 26
3.2. Prosedur Sistem Berjalan ................................................... 30
3.3. Activity Diagram ................................................................ 31
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan ..................................... 30

x
3.4.1. Spesifikasi Dokumen Masukan ................................ 33
3.4.2. Spesifikasi Dokumen Keluaran ................................ 33
3.5. Permasalahan Pokok .......................................................... 34
3.6. Pemecahan Masalah ........................................................... 35
BAB IV PERANCANGAN SISTEM USULAN
4.1. Tahapan Perancangan Sistem ............................................. 36
4.1.1. Analisis Kebutuhan ................................................. 36
4.1.2. Rancangan Diagram Use Case ................................. 38
4.1.3. Rancangan Diagram Activity Diagram .................... 41
4.1.4. Rancangan Dokumen Sistem Usulan ....................... 44
4.2. Rancangan Prototype ......................................................... 45
4.3. Perancangan Perangkat Lunak ................................................. 53
4.3.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................ 53
4.3.2. Logical Record Structure (LRS) .............................. 54
4.3.3. Spesifikasi File ........................................................ 55
4.3.4. Class Diagram......................................................... 69
4.3.5. Sequence Diagram................................................... 70
4.3.7. Spesifikasi Hardware dan Software.......................... 71
4.4. Jadwal Implementasi .......................................................... 73

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................ 74
5.2. Saran .................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 76


DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. 78
SURAT KETERANGAN RISET ............................................................. 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 80

xi
DAFTAR SIMBOL

A. Use Case Diagram


Simbol Deskripsi

Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem


sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor, biasanya
dinyatakan dengan kata kerja di awal frase
nama Use Case.

Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang, biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di
awal frase nama aktor.

Asosiasi/association Komunikasi antara aktor dan Use Case


yang berpartisipasi pada Use Case atau Use
Case memiliki interaksi dengan aktor.

Ektensi/extend Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use


Case dimana Use Case yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri walaupun tanpa Use
Case tambahan itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi
objek, biasanya Use Case tambahan
memiliki nama depan yang sama dengan
Use Case yang ditambahkan.

Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi


(umum-khusus) antara dua buah Use Case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari yang lainnya.

Menggunakan/include/uses Relasi Use Case tambahan ke sebuah Use


Case dimana Use Case yang ditambahkan
memerlukan Use Case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan Use Case ini.

xii
B. Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah Diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas


biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan


aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
Diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir.

Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi.

xiii
C. Sequence Diagram
Simbol Deskripsi

Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi


dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, menggunakan kata benda.

Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya

xiv
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil


operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan


data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah


menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup


objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy.

D. Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas

Kelas pada struktur sistem.

xv
Antarmuka/interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.

Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum,


asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.

Asosiasi berarah/directed
association
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang
satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum khusus).

Kebergantungan/dependency
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas.

Agregasi/aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian
(whole part).

xvi
E. Entity Relationship Diagram (ERD)

Notasi Komponen Keterangan


Entitas merupakan data inti yang
akan disimpan, bakal tabel pada basis
data, benda yang memiliki data dan
harus disimpan datanya agar dapat
Entitas/entity
nama_entitas diakses oleh aplikasi komputer.
Penamaan entitas biasanya lebih ke
kata benda dan belum merupakan
nama tabel.

Atribut Field atau kolom data yang butuh


nama_atribut
disimpan dalam suatu entitas.

Field atau kolom data yang butuh


disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses
record yang diinginkan, biasanya
berupa id. Kunci primer dapat lebih
kunci_primer dari satu kolom, asalkan kombinasi
dari beberapa kolom tersebut dapat
Atribut kunci primer bersifat unik (berbeda tanpa ada yang
sama).

Atribut Field atau kolom data yang butuh


nama_atribut multinilai/multivalue disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki lebih dari satu.

Relasi Relasi yang menghubungkan antar


entitas, diawali dengan kata kerja.

Penghubung antara relasi dan entitas


N
dimana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian. Kemungkinan jumlah
Asosiasi/association
maksimum keterhubungan antara
entitas satu dengan entitas yang lain
disebut dengan kardinalitas.
Misalkan ada kardinalitas 1 ke N
atau sering disebut dengan one to
many menghubungkan entitas A dan
entitas B.

xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Proses Data Mining Dalam Teknologi Database ........................ 18


Gambar 2.3 Arsitektur Sistem Data Mining .................................................. 20
Gambar 2.4 Rumus Mencari Nilai Support dan Confidence ......................... 23
Gambar 2.5 Rumus Mencari Nilai Support Sebuah Item .............................. 24
Gambar III.1. Struktur Organisasi Great Mart .............................................. 38
Gambar III.2. Activity Diagram Sistem Berjalan .......................................... 43
Gambar III.3 Use Case Diagram Website ..................................................... 46
Gambar III.4. Activity Diagram Form Login Kasir ...................................... 49
Gambar III.5. Activity Diagram Mengelola Data Transaksi .......................... 50
Gambar III.6. Activity Diagram Tambah Data Barang ................................. 51
Gambar III.7. Activity Diagram Edit Data Barang ........................................ 51
Gambar III.8. Activity Diagram Mengelola data apriori barang .................... 52
Gambar III.9. Logical Record Structure Database Website Usulan ............... 54
Gambar III.10. Sequence Diagram Rancangan Login Kasir .......................... 61
Gambar III.11. Sequence Diagram Rancangan Tambah Data Barang ........... 61
Gambar III.12. Sequence Diagram Rancangan cetak Data Barang ................ 62
Gambar III.13. Sequence Diagram Rancangan Data User ............................. 62
Gambar III.14. Sequence Diagram Rancangan Lihat Data transaksi ............. 63
Gambar III.15. Component Diagram Penerapan metode market basket analyst 63
Gambar III.16. Deployment Diagram Sistem Informasi market basket analyst 64
Gambar III.17. User Interface Halaman login Website Usulan ..................... 65
Gambar III.18. User Interface Halaman Home Kasir .................................... 66
Gambar III.19. User Interface Halaman Data barang .................................... 66
Gambar III.20. User Interface Halaman tambah data barang ........................ 67
Gambar III.21. User Interface History Penjualan .......................................... 67
Gambar III.23. User Interface Tambah data user .......................................... 68
Gambar III.24. User Interface Halaman Dashboard ...................................... 69

xix
DAFTAR TABEL

Tabel II.2. Simbol Use Case Diagram .......................................................... 31


Tabel II.3. Simbol Activity Diagram ............................................................ 32
Tabel II.4. Simbol Sequence Diagram .......................................................... 33
Tabel II.5. Simbol Deployment Diagram ...................................................... 34
Tabel III.1 Deskripsi Use Case Diagram Aktor Kasir .................................. 47
Tabel III.2 Deskripsi Use Case Diagram Aktor Pemilik ............................... 48
Tabel III.4. Spesifikasi File Transaksi .......................................................... 54
Tabel III.5. Spesifikasi File barang ............................................................... 54
Tabel III.6. Spesifikasi File cleaning ............................................................ 55
Tabel III.7. Spesifikasi File rule ................................................................... 56
Tabel III.8. Spesifikasi File large item........................................................... 57
Tabel III.9. Spesifikasi File pengeluaran Candidate ..................................... 58
Tabel III.10. Spesifikasi File staff ................................................................. 59
Tabel III.11. Spesifikasi File login ............................................................... 60
Tabel III.12. Black Box Testing Halaman Input Login .................................. 72
Tabel III.13. Black Box Testing Halaman Pengujian Data Mining ............... 72

xx
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1. Data Barang ............................................................................. 78


Lampiran A2. Daftar Belanja Supplier ............................................................ 79

xxi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemunculan supermarket di Indonesia terjadi pada akhir 1990-an, kemudian

persaingan yang ketat mendorong munculnya supermarket di kota yang lebih kecil

dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan perang harga. Jumlah minimarket

dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga menyebabkan persaingan yang

ketat, kenyamanan dalam berbelanja serta pelayanan yang diberikan menjadi alasan

masyarakat memilih berbelanja di minimarket selain barang yang dijual memiliki

kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui proses sortir terlebih dahulu (Nur

dan Hasang, 2019).

Persaingan bisnis khususnya dalam industi minimarket menuntut para

pengelola harus dapat mencari cara untuk meningkatkan penjualan barang dengan

memanfaatkan data transaksi yang terjadi. Banyaknya transaksi yang terjadi

membuat minimarket memiliki volume data yang besar, maka minimarket semakin

memerlukan cara untuk mengolah data tersebut menjadi informasi baru yang berguna

dimasa depan. Banyaknya kunjungan pelanggan dan transaksi yang terjadi sehari-

hari, membuat pihak minimarket kewalahan dalam melihat pola pembelian barang

yang dilakukan pelanggan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam dilakukan

kegiatan menggali nilai tambah untuk mendapatkan pengetahuan dalam bentuk pola

dari sebuah basis data yang sangat besar atau yang dikenal dengan istilah data

mining, menggunakan statistik, kecerdasan buatan, dan pengenalan pola untuk

perilaku kelompok (Putri, 2020).

1
2

Data mining merupakan proses iterative dan interaktif untuk menemukan

pola atau model baru yang sempurna, bermanfaat dan dapat dimengerti dalam suatu

database yang sangat besar (massive database). Data mining berisi pencarian trend

atau pola yang diinginkan dalam database besar untuk membantu pengambilan

keputusan diwaktu yang akan datang, pola-pola ini dikenali perangkat tertentu yang

dapat memnerikan suatu analisa data yang berguna dan berwawasan yang kemudian

dapat dipelajari dengan lebih teliti. Data mining terbagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu deskripsi, estimasi, prediksi,

pengklasteran dan asosiasi. Penggunaan teknik asosiasi lebih tepat digunakan untuk

mencari pola beli pelanggan, salah satunya dengan menggunakan algoritma apriori

(Sikumbang, 2018).

Association rule (aturan asosiasi) merupakan teknik data mining untuk

menemukan aturan asosiatif suatu kombinasi item. Pencarian pola asosiasi berawal

dari pengolahan data transaksi penjualan, kemudian dicari hubungan antar item set.

Proses pencarian asosiasi ini dapat menggunakan bantuan algoritma apriori.

Algoritma apriori merupakan algoritma yang digunakan untuk menghasilkan

association rule dengan pola “if then” yang berfungsi untuk membentuk kombinasi

item yang mungkin, kemudian diuji apakah kombinasi tersebut memenuhi parameter

support dan confidence minimum yang merupakan nilai ambang yang diberikan oleh

user. Algoritma apriori akan menghasilkan pola kombinasi item dan rules sebagai

ilmu pengetahuan dan informasi penting dari data transaksi penjualan dan dapat

dimanfaatkan untuk penjualan silang (cross selling), desain katalog, add on selling,

tata letak toko dan untuk mengetahui segmentasi pelanggan (Listriani dkk., 2016).

Great Mart merupakan salah satu minimarket yang berada di Desa Kapur

Kecamatan Sungai Raya. Great Mart menyediakan barang kebutuhan sehar-hari dan
3

cukup ramai dikunjungi oleh pelanggan terutama pelanggan yang berasal dari

masyarakat Desa Kapur. Jumlah transaksi penjualan yang terjadi pada Great Mart

sudah sangat banyak, namun data tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh

pihak pengelola minimarket terutama dalam mengambil keputusan untuk

menentukan strategi penjualan. Saat ini strategi penjualan yang diterapkan masih

menjalankan stereotype yang diketahui oleh pengelola secara umum dan

menitikberatkan pada kenyamanan pelanggan pada saat berbelanja seperti seperti

penentuan tata letak barang dengan melihat pencahayaan dan warna ruang,

penggunaan jenis rak, klasifikasi produk, mengadakan potongan harga pada event-

event tertentu. Hal tersebut menyebabkan pengelola Great Mart sedikit kerepotan

dalam melihat pola pembelian barang yang dilakukan pelanggan. Hal tersebut

berakibat pada kehabisan stok pada saat permintaan sedang tinggi atau penumpukan

barang pada pada saat permintaan sedang rendah, tidak terlihat frekuensi dan

kombinasi pembelian yang dilakukan oleh pelanggan. Untuk itu diperlukan suatu

sistem yang memiliki kemampuan untuk menganalisis data penjualan tersebut

menggunakan metode tertentu.

Data transaksi penjualan pada dasarnya dapat digunakan kembali dan

dianalisis untuk mengetahui pola pembelian pelanggan, hasilnya dapat digunakan

sebagai acuan untuk merubah tata letak barang pada rak agar saling berdekatan

sesuai pola pembelian pelanggan. Hal ini dapat mempermudah dan dapat

menimbulkan efek impulse buying yaitu pembelian tidak terencana oleh pelanggan,

yang akan berdampak juga untuk meningkatkan penjualan. Dapat pula diketahui

produk apa saja yang paling sering dibeli oleh konsumen untuk mengefisienkan

manajemen persediaan barang. Metode ini dikenal dengan istilah Market Basket

Analysis (Armono, 2021).


4

Penelitian tentang penerapan metode Market Basket Analysis pernah

dilakukan oleh Erlin Elisa pada tahun 2017, penelitian ini dilakukan untuk mencari

pola belanja dan asosiasi antar produk menggunakan teknik asosiasi dengan

algoritma apriori. Hasil yang diperoleh adalah dapat dilihat kecenderungan

pelanggan dalam membeli barang berdasarkan kombinasi dua item set yang

digunakan untuk mengatur tata letak barang yang memiliki asosiasi secara

berdekatan untuk memicu minat beli pelanggan. Adapun item set yang memiliki nilai

support dan confidence tertinggi pada penelitian ini adalah item Minyak dan Susu

dengan nilai support 42,85% dan confidence 85,71% yang membentuk aturan “if”

(jika) pelanggan membeli minyak, “then” (maka) akan membeli susu.

Penelitian tentang penerapan metode Market Basket Analysis selanjutnya

dilakukan oleh Sharif pada tahun 2019, penelitian ini dilakukan untuk memprediksi

item set promosi sebagai salah satu strategi penjualan. Adapun data set yang

digunakan adalah data smartphone dan aksesoris smartphone. Penelitian ini juga

menggunakan teknik association rule dengan algoritma apriori. Hasil pada penelitian

ini menunjukan kecenderungan pola kombinasi item set sehingga dapat dijadikan

acuan untuk membuat event promosi. Pada hasil perhitungan menunjukan dua

association rule yang memenuhi nilai confidence yaitu “jika pelanggan membeli

smartphone merek Asus, maka pelanggan juga akan membeli aksesoris” dan “jika

pelanggan membeli smartphone xiomi, maka pelanggan juga akan membeli casing”.

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, maka Great Mart diperlukan adanya

data mining untuk menghasilkan informasi baru yang dapat digunakan untuk

mengelompokkan barang berdasarkan kecenderungan yang muncul bersamaan dalam

satu transaksi, untuk menentukan item set promosi sehingga minimarket Great Mart

tidak perlu lagi menunggu event tertentu untuk melakukan promosi set produk, dan
5

untuk membantu pihak pengelola Great Mart dalam mengambil keputusan

manajemen stok produk. Penelitian ini menggunakan teknik association rule dan

algoritma yang digunakan adalah algoritma apriori.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui asosiasi antar produk yang dijual oleh Great Mart menggunakan

metode Market Basket Analysis.

2. Mengolah kembali data tersebut menjadi sebuah informasi baru yang dapat

berguna bagi pihak pengelola Great Mart sebagai acuam mengambil keputusan

seperti tata letak produk, menentukan item set promosi, dan memanajemen stok

barang.

3. Menghasilkan perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan untuk

menganalisa data transaksi penjualan Great Mart.

Sedangkan tujuan penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat kelulusan

Program Diploma Tiga (D.III) program studi Sistem Informasi Akuntansi pada

Universitas Bina Sarana Informatika Pontianak.

1.3. Metode Penelitian

1.3.1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penulisan

tugas akhir ini adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka.

1. Observasi

Tahap awal proses pengumpulan data adalah dengan melakukan tinjauan umum

pada objek yang menjadi objek penelitian yaitu Great Mart. Adapun observasi

dilakukan untuk operasional Great Mart yang berhubungan dengan kegiatan

pencatatan transaksi penjualan.


6

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi secara langsung melalui

narasumber yang berada pada objek yang sedang diteliti. Adapun narasumber

pada penelitian ini adalah kepala kasir minimarket Great Mart. Wawancara

dilakukan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur dengan

menanyakan seputar bagaimana prosedur pencatatan dan pengelolaan transaksi

penjualan saat ini serta bagaimana peran data transaksi penjualan dalam

penentuan strategi penjualan Great Mart.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk menemukan, mengumpulkan, serta mempelajari

karya ilmiah yang relevan dengan judul yang sedang diteliti yaitu terkait dengan

Market Basket Analysis, Association Rule, dan Algoritma Apriori. Adapun karya

ilmiah yang dipelajari berupa jurnal publikasi yang diperoleh dari beberapa

website reporsitory dan buku elektronik. Studi pustaka dilakukan agar peneliti

menemukan gambaran serta acuan tentang permasalahan dan solusi terkait data

mining menggunakan metode Market Basket Analysis dengan algoritma apriori.

1.3.2. Metode Pengembangan Software

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengembangan perangkat

lunak SDLC (system development life cycle), dengan model RAD (rapid application

development). Model RAD memungkinkan pengembang untuk tetap

mempertahankan kualitas yang diminta oleh user, karena model ini berfokus pada

pengembangan aplikasi dengan tahap pengulangan dan feedback yang berulang-

ulang. Adapun tahapan pada model RAD dan penerapannya pada penelitian ini

sebagai berikut (Gibran dan Wahanggara, 2018):

1. Requirements Planning
7

Tahap ini akan mendefinisikan goal apa yang diharapkan oleh user untuk ada

pada perangkat lunak yang akan dibuat. User mendefinisikan persyaratan

perangkat lunak seperti apa yang diinginkan, kemudian peneliti akan

mengeneralisasikan persyaratan tersebut kedalam sebuah kebutuhan fungsional

dan non fungsional. User akan ditanyakan kembali tentang persyaratan yang

telah digeneralisasi tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan fatal

dalam membangun perangkat lunak nantinya.

2. RAD Design Workshop

Tahap ini akan dilakukan proses desain sistem oleh peneliti menggunakan tools

pendukung berupa UML yaitu use case diagram, activity diagram, sequence

diagram dan class diagram. Pemodelan ini berguna agar user mendapatkan

gambaran mengenai jalannya sistem nantinya dan dapat dilakukan perbaikan

apabila ada ketidaksesuaian desain yang dibuat dengan apa yang telah

didefinisikan pada tahap sebelumnya.

3. Implementation

Pada tahap ini semua pemodelan yang telah dibuat akan diterapkan ke dalam

bahasa pemrograman, yang nantinya akan digunakan user untuk menganalisa

data penjualan. Penerapan ke dalam bahasa pemrograman mengikuti alur

pemodelan yang telah dibuat dan diperbaiki pada tahap sebelumnya. Adapun

bahasa pemrograman yang digunakan adalah Php, HTML, CSS dengan bantuan

framework Laravel.

1.4. Ruang Lingkup

Pada penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar pelaksanaan

serta hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan pelaksaan penelitian ini. Adapun

ruang lingkup untuk membatasi penelitian ini adalah:


8

1. Penelitian ini dilakukan dengan minimarket Great Mart sebagai objek

penelitian. Data yang digunakan sebagai sample data bersumber dari Great Mart

yaitu data penjualan dan data barang dengan jumlah dan periode tertentu (1

bulan), dikarenakan kuantitas transaksi yang tinggi tidak memungkinkan untuk

peneliti mengolah data lebih dari 1 bulan.

2. Pada penelitian ini yang menjadi sasaran pengguna terdapat 2 jenis yaitu

general user dan admin.

3. Adapun fungsi yang akan dibangun pada perangkat lunak ini adalah fungsi

untuk melakukan login, fungsi untuk melakukan input data transaksi, fungsi

untuk melakukan input data produk, fungsi untuk melakukan analisa pola

belanja, fungsi untuk melakukan kelola data pengguna, dan logout.

4. Pada penelitian ini tidak akan membahas tentang aplikasi kasir yang sedang

digunakan oleh Great Mart.

5. Adapun metode perancangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian

ini adalah metode perancangan perangkat lunak SDLC (System Development

Life Cycle) dengan model RAD (Rapid Application Development), sedangkan

pemodelan sistem yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language)

yang desainnya akan diterapkan ke dalam bahasa pemrograman Php, HTML,

CSS menggunakan tools Framework Laravel serta metode pengujian blackbox

testing.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Sistem

Menurut (Anggraeini & Irviani, 2017) menyatakan bahwa “sistem adalah

kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang

sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu

fungsi untuk mencapai tujuan”. Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama

membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu

(Muslihuddin & Oktafianto, 2016).

Dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen

di dalam satu jaringan kerja dari prosedur yang saling berkaitan, bekerja sama dalam

upaya mencapai tujuan atau sasaran.

1. Karakteristik sistem

Sistem memiliki beberapa karakteristik atau sifat tertentu. Adapun karakteristik

yang dimaksud (Hutahaean, 2015), diuraikan sebagai berikut:

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja

sama membentuk suatu komponen sistem.

b. Batasan sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau

dengan lingkungan luarnya.

9
10

c. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain

untuk mencapai tujuan dengan sasaranya masing-masing.

d. Lingkungan luar sistem

Suatu sistem yang ada di luar batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi

sistem.

e. Penghubung sistem

Media penghubung antara suatu sub sistem dengan subsistem lainnya.

Penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu

subsistem ke subsistem lainnya.

f. Masukan sistem

Energi yang masuk ke dalam perawatan sistem berupa perawatan dan sinyal.

Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat berinteraksi.

g. Keluaran sistem

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan

sisa pembuangan.

h. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

i. Sasaran sistem

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran atau tujuan.


11

2. Klasifikasi sistem

Sistem juga memiliki beberapa klasifikasi. Klasifikasi sistem yang dimaksud

(Hutahaean, 2015) diuraikan sebagai berikut:

a. Sistem abstrak dan fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sedangkan

sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

b. Sistem deterministik dan probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi dengan

tepat. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang tidak dapat diramal

pasti karena mengandung unsur probabilitas.

c. Sistem tertutup dan terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang mandiri, sistem ini tidak energi atau

informasi dengan lingkungannya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang mengadakan pertukaran energi atau informasi dengan lingkungannya.

d. Sistem alamiah dan buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat manusia).

Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

2.1.2 Manajemen Data

Manajemen data merupakan suatu bentuk kegiatan pengelolaan sumber daya

informasi yang meliputi, pertama proses pengumpulan data dan pencatatan ke dalam

dokumen yang berfungsi sebagai masukan (input) bagi sistem. Manajemen data

merupakan bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua

kegiatan yang memastikan bahwa data akurat (informasi yang diberikan memang

sesuai dengan kejadian yang sebenarnya atau fakta), up to date (informasi yang

disajikan mencerminkan keadaan sekarang), aman (informasi bersifat aman dari


12

virus), tersedia bagi pemakai (user) artinya data selalu tersedia saat dibutuhkan

(Andoyo et al., 2021).

2.1.2.1 Kegiatan Manajemen Data

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan manajemen data adalah

(Andoyo, 2021):

1. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam status formulir yang

disebut dokumen sumber (source document) yang berfungsi sebagai input

bagi sistem.

2. Integritas dan Pengujian

Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya

berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Penyimpanan

Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan

magnetik.

4. Pemeliharaan

Data baru ditambahkan, data yang ada diubah dan data yang tidak lagi

diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.

5. Keamanan

Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.

6. Organisasi

Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi

pemakai.

7. Pengambilan

Data tersedia bagi pemakai.


13

2.1.2.2 Alasan Menggunakan Manajemen Data

Fungsi data manajemen yang terkombinasi secara kolektif tujuannya adalah

memastikan bahwa data ada dalam sistem perusahaan secara akurat, tersedia, dan

dapat diakses dengan baik. Berikut beberapa alasan dalam menggunakan manajemen

data (Andoyo, 2021):

1. Proses Perekrutan SDM

Pendataan yang baik akan memudahkan perusahaan mengambil keputusan

apakah akan merekrut SDM baru atau tidak. Manajemen data yang baik akan

memudahkan perusahaan untuk mencari informasi mengenai personil yang

ada, karena database sudah tersimpan dengan baik.

2. Manajemen Data Membuat Hemat

Manajemen data akan memungkinkan perusahaan menghindari duplikasi

yang tidak perlu, dengan menyimpan dan membuat semua data yang

direferensikan, memastikan tidak pernah memiliki karyawan yang melakukan

penelitian, analisis, atau pekerjaan yang sama yang telah diselesaikan.

3. Manajemen Data Membuat Adanya Perubahan Arah

Kecepatan dimana perusahaan dapat membuat keputusan dan perubahan arah

merupakan faktor kunci dalam menentukan seberapa sukses sebuah

perusahaan, dapat membuat perusahaan membuat keputusan dan mengambil

tindakan signifikan lebih cepat.

4. Manajemen Data Mengurangi Resiko Keamanan

Manajemen data yang kuat akan mengurangi resiko data penting perusahaan

jatuh ke tangan yang salah, karena data perusahaan akan dikelola dengan

baik.

5. Manajemen Data Akan Kurangi Kehilangan Data


14

Pengelolaan data yang tepat akan mengurangi resiko kehilangan data yang

penting, manajemen data yang diketahui oleh karyawan, dapat sangat

mengurangi resiko keterlambatan dalam menerima informasi penting.

6. Manajemen Data Membantu Dalam Pengambilan Keputusan

Dengan manajemen data proses pengambilan keputusan pada suatu

perusahaan akan sangat terbantu dengan cepat dan terkoordinasi.

2.1.3 Data Mining

Menurut Siregar et al., (2017) data mining didefinisikan sebagai “satu set

teknik yang digunakan secara otomatis untuk mengeksplorasi secara menyeluruh dan

membawa ke permukaan relasi-relasi yang kompleks pada set data yang besar.”

Menurut Connoly dan Begg dalam Siregar et al., (2017) data mining adalah

“suatu proses ekstraksi atau penggalian data yang belum diketahui sebelumnya,

namun dapat dipahami dan berguna dari database yang besar serta digunakan untuk

membuat suatu keputusan bisnis yang sangat penting.”

Menurut Segall et al., dalam Siregar et al., (2017) data mining adalah “proses

menganalisa data dari prespektif yang berbeda dan menyimpulkannya ke dalam

informasi yang berguna”. Sedangkan menurut Han dan Kamber dalam Siregar et al.,

(2017) data mining adalah “proses mengekstrak atau menambang pengetahuan yang

dibutuhkan dari sejumlah data besar”.

Set data yang dimaksud adalah set data yang berbentuk tabulasi, seperti yang

banyak diimplementasikan dalam teknologi manajemen basis data relasional. Data

mining mengeksplorasi basis data untuk menemukan pola-pola yang tersembunyi,

mencari informasi pemrediksi yang mungkin saja terlupakan oleh para pelaku bisnis

karena terletak di luar ekspektasi mereka (Siregar et al., 2017).

Adapun beberapa peranan data mining meliputi (Muflikhah et al., 2018):


15

1. Classification (Predictive)

Adanya variabel target yang bertipe kategori. Model data mining mengujikan

sejumlah record dan di setiap record berisikan variabel target dan

sekumpulan variabel input atau pemrediksi.

2. Clustering (Descriptive)

Merupakan pengelompokkan dalam suatu grup yang memiliki tingkat

kesamaan atau kemiripan yang tinggi dan sebaliknya memiliki perbedaan

yang tinggi (kemiripan yang rendah) terhadap kelompok yang berbeda.

3. Association Rule Discovery (Descriptive)

Menemukan atribut yang mana bersama-sama. Umumnya dikenal sebagai

analisis afinitas atau market basket analysis. Sehingga peranan data mining

dalam hal ini adalah mencari aturan yang tidak ter-cover untuk mendapatkan

hubungan antara dua atau lebih atribut. Association rule adalah bentuk “if

antacedent, then consequent” bersama-sama dengan suatu ukuran support

dan confidence.

4. Seqeuntial Pattern Discovery (Descriptive)

Penemuan pola secara berurutan, mengandung pengertian sebagaimana

pertama input berupa himpunan objek, dengan setiap objek diasosiasikan

dengan waktu kejadiannya. Sedangkan output berupa penemuan rule yang

memprediksi kuat ketergantungan berurutan (sequential dependencies)

diantara kejadian-kejadian yang berbeda.

5. Regression (Predictive)

6. Deviation Detection (Predictive)

2.1.3.1 Karakteristik Data Mining

Adapun karakteristik data mining sebagai berikut (Siregar et al., 2017):


16

1. Data mining berhubungan dengan penemuan sesuatu yang tersembunyi dan

pola data tertentu yang tidak diketahui sebelumnya.

2. Data mining biasa menggunakan data yang sangat besar. Biasanya data yang

besar digunakan untuk membuat hasil lebih dapat dipercaya.

3. Data mining berguna untuk membuat keputusan kritis.

2.1.3.2 Fungsi Data Mining

Menurut Han dan Kamber dalam Siregar et al., (2017) fungsi data mining

terbagi dalam dua kategori utama yaitu:

1. Prediktif

Memprediksi nilai atribut tertentu berdasarkan pada nilai atribut-atribut lain.

Atribut yang diprediksi umumnya dikenal sebagai target atau variabel tak

bebas, sedangkan atribut-atribut yang digunakan untuk membuat prediksi

dikenal sebagai explanatory atau variabel bebas.

2. Deskriptif

Menurunkan pola-pola (kolerasi, trend, cluster, teritori dan anomali) yang

meringkas hubungan yang pokok dalam data. Tugas data mining deskriptif

sering merupakan penyelidikan dan seringkali memerlukan teknik post

processing untuk validasi dan penjelasan hasil.

Dikutip dari Siregar et al., (2017), data mining juga memiliki beberapa

fungsionalitas yaitu:

1. Concept/Class Description: Characterization and Discrimination

Data characterization adalah ringkasan dari semua karakteristik atau fitur

dari data yang telah diperoleh dari target kelas. Data yang sesuai dengan kelas

yang telah ditentukan oleh pengguna biasanya dikumpulka di dalam

database. Discrimination adalah perbandingan antara fitur umum objek data


17

target kelas dengan fitur umum objek dari satu atau satu set kelas lainnya.

Target diambil melalui query database. Data mining digunakan untuk

menentuka prospek. Model ini dapat diterapkan untuk menarik kesimpulan

dari informasi khusus, di mana saat ini informasi khusus tersebut tidak

dimiliki oleh perusahaan.

2. Mining Frequent Patterns, Associations, and Correlations

Frequent Patterns adalah pola yang sering terjadi di dalam data. Ada banyak

jenis dari frequent patterns termasuk didalamnya pola, sekelompok item set,

sub sequence, dan sub structure. Sebuah frequenr patterns biasanya mengacu

pada satu set item yang sering muncul bersama-sama dalam suatu kumpulan

data transaksional. Associations analysis adalah pencarian aturan-aturan

asosiasi yang menunjukkan kondisi-kondisi nilai atribut yang sering terjadi

bersama-sama dalam sekumpulan data. Analisis asosiasi sering digunakan

untuk menganalisa Market Basket Analysis dan data transaksi.

3. Classification and Prediction

Klasifikasi adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang

menggambarkan dan membedakan kelas data atau konsep dengan tujuan

memprediksi kelas untuk data yang tidak diketahui kelasnya. Model yang

diturunkan didasarkan pada analisis dari training data yaitu objek data yang

memiliki label kelas yang diketahui. Model yang diturunkan dapat

direpresentasikan dalam berbagai bentuk seperti if-then klasifikasi, decision

tree, dan sebagainya.

4. Cluster Analysis

Cluster adalah kumpulan objek data yang mirip satu sama lain dalam

kelompok yang sama dan berbeda dengan objek data di kelompok lain.
18

Sedangkan clastering atau analisis custer adalah proses pengelompokkan satu

set benda-benda fisik atau abstrak ke dalam kelas objek yang sama.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan pengelompokkan objek yang mirip

satu sama lain dalam kelompok-kelompok. Semakin besar kemiripan objek

dalam suatu cluster dan semakin besar perbedaan tiap cluster maka kualitas

analisis cluster semakin baik.

Sumber: Siregar et al., (2017)


Gambar 2.2 Proses Data Mining Dalam Teknologi Database

2.1.3.4 Tujuan Data Mining

Adapun tujuan dari data mining menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden

dalam Siregar et al., (2017) yaitu:

1. Explanatory

Untuk menjelaskan beberapa kondisi penelitian, seperti mengapa penjualan

truk pick up meningkat di suatu daerah.

2. Confirmatory

Untuk mempertegas hipotesis, seperti halnya dua kali pendapatan keluarga

lebih suka dipakai untuk membeli peralatan keluarga dibandingkan dengan

satu kali pendapatan keluarga.


19

3. Exploratory

Untuk menganalisa data yang memiliki hubungan yang baru. Misalnya pola

apa yang cocok untuk kasus penggelapan kartu kredit.

2.1.3.5 Prinsip Data Mining

Adapun contoh penerapan aplikasi data mining khususnya dalam bidang

pemasaran menurut Siregar et al., (2017):

1. Mengidentifikasi pembelian yang dilakukan konsumen

2. Menemukan hubungan di antara karakteristik demogradfi pelanggan

3. Memperkirakan tanggapan penawaran melalui surat

2.1.3.6 Arsitektur Data Mining

Menurut Han dan Kamber dalam Siregar et al., (2017) arsitektur sistem data

mining memiliki komponen-komponen utama yaitu:

1. Database, Data Warehouse, World Wide Web atau tempat penyimpanan

informasi lainnya, bisa berbentuk satu atau banyak database, data warehouse,

spreadsheet, ataupun tempat penyimpanan informasi lainnya. Data cleaning,

data integration dan data selection dapat dijalankan pada data tersebut.

2. Database dan Data Warehouse Server, komponen ini bertanggung jawab

dalam pengambilan data yang relevan, berdasarkan permintaan pengguna.

3. Knowledge Based, komponen ini merupakan domain knowledge yang

digunakan untuk memandu pencarian atau mengevaluasi pola-pola yang

dihasilkan. Pengetahuan tersebut meliput hirarki konsep yang digunakan

untuk mengorganisasikan atribut kedalam level abstraksi yang berbeda.

Pengetahuan tersebut juga dapat berupa kepercayaan pengguna (user belief),

yang dapat digunakan untuk menentukan kemenarikan pola yang diperoleh.


20

4. Data Mining Engine, bagian ini merupakan komponen penting dalam

arsitektur sistem data mining. Komponen ini terdiri dari modul-modul

fungsional seperti karakteristik, asosiasi, klasifikasi, dan analisis cluster.

5. Grapich User Interface (GUI), modul ini berkomunikasi dengan pengguna

dan data mining. Melalui komponen ini, pengguna berinteraksi dengan sistem

menggunakan query.

Sumber: Siregar et al., (2017)


Gambar 2.3 Arsitektur Sistem Data Mining

Keterangan:

1. Knowledge Base

Daerah knowledge yang digunakan untuk memberi petunjuk pencarian

atau mengevaluasi hasil pola.

2. Data Mining Engine

Terdiri dari sekumpulan model fungsional seperti characterization,

association, classification, cluster analysis, evaluation and deviton

analysis.
21

3. Pattern Evaluation Module

Komponen yang berinteraksi dengan modul data mining untuk pencarian

pola.

4. Grapical User Interface

Modul yang mempermudah user berinteraksi dengan sistem data mining.

2.1.4 Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori

2.1.4.1 Aturan Assosiasi Dalam Penjualan

Beberapa aturan asosiasi dalam penjualan yang menjadi hal penting yang

dilakukan oleh aturan asosiasi adalah (Wanto, 2020):

1. Tersedianya database market basket (transaksi pembelian) pada pusat

penjualan (apapun) yang secara otomatis menemukan assosiasi produk atau

item-item yang tersimpan dalam database tersebut. Dalam hal ini database

market basket tersebut mengandung record dalam jumlah yang amat besar di

mana tiap record mencatat semua item yang dibeli oleh pelanggan dalam

transaksi tunggal.

2. Manfaat yang diperoleh dari aturan assosiasi:

a. Manfaat bagi Manajer:

1) Dapat ditentukannya penempatan barang-barang dalam layout dengan

tepat.

2) Promosi produk

3) Segmentasi pembeli

4) Pembuatan katalog

5) Melihat pola kecenderungan pola belanja pelanggan


22

b. Aturan assosiasi juga dapat diterapkan dalam bentuk sistem rekomendasi,

seperti:

1) Sistem rekomendasi pembelian buku atau dvd online

2) Sistem rekomendasi pencarian artikel dalam search engine

3) Sistem rekomendasi peminjaman atau pengadaan buku pada

perpustakaan

c. Penyajian informasi transaksi ke dalam bentuk “if-then” atau “jika maka”.

Aturan ini dihitung dari sifat probabilistik yang dimiliki oleh data yang

ada.

2.1.4.2 Istilah-Istilah Dalam Aturan Assosiasi

Adapun beberapa istilah yang biasa ditemukan dalam aturan asosiasi sebagai

berikut (Wanto, 2020):

1. Itemset

Sekumpulan satu atau lebih item. K-itemset merupakan suatu internet yang

terdiri dari k-item.

2. Support Count

Frekuensi kemunculan suatu itemset.

3. Support

Pecahan transaksi yang terdiri dari suatu itemset.

4. Frequent Itemset

Suatu itemset yang memiliki nilai support lebih tinggi atau sama dengan batas

minimum support.

5. Association Rule

Persamaan dalam bentuk X → Y, dimana X dan Y merupakan itemset.

6. Rule Evaluation Metrics


23

Support, pecahan transaksi yang terdiri dari kedua item X dan Y. Confidence,

ukuran seberapa sering item dalam Y muncul dalam transaksi yang terdiri dari X.

2.1.4.3 Algoritma Apriori

Arti A Priori secara umum merupakan anggapan atau sikap yang sudah

ditentukan sebelum (melihat, menyelidiki) terhadap sesuatu. Oleh karena itu

algoritma Apriori termasuk dari jenis aturan asosiasi pada data mining (Wanto,

2020). Algoritma adalah salah satu algoritma yang melakukan pencarian frequent

itemset dengan menggunakan teknik association rule. Support adalah nilai penunjang

atau presentase kombinasi sebuah item dalam database. Sedangkan confidence

adalah nilai kepercayaan yaitu kuatnya hubungan antar item dalam sebuah apriori.

Confidence dapat dicari setelah pola frekuensi munculnya sebuah item ditemukan.

Algoritma apriori menggunakan pengetahuan frekuensi atribut yang telah diketahui

sebelumnya untuk memproses informasi selanjutnya. Pada algoritma apriori

menentukan kandidat yang mungkin muncul dengan cara memperhatikan minimum

support dan minimum confidence. Kelebihan algoritma ini adalah lebih sederhana

dan dapat menangani data yang besar. Sedangkan kelemahan penggunaan algoritma

ini adalah harus melakukan scan database setiap kali iterasi, sehingga waktu yang

diperlukan bertambah dengan makin banyak iterasi (Musiafa, 2021).

Sumber: Musiafa (2021)


Gambar II.4 Rumus Mencari Nilai Support dan Confidence
24

2.1.4.4 Langkah Penyelesaian Algoritma Apriori

Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan algoritma apriori, terdapat

dua tahapan metodologi dasar analisis asosiasi, yaitu (Wanto, 2020):

A. Analisis Pola Frekuensi Tinggi

Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai

support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut:

Sumber: (Wanto, 2020)


Gambar II.5 Rumus Mencari Nilai Support Sebuah Item

B. Pembentukan Aturan Asosiasi

Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, dicari aturan assosiasi yang

memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan

assosiasi A → B. Nilai confidence aturan A → B diperoleh dari rumus berikut:

Sedangkan cara kerja dari algoritma apriori sendiri terbagi dari beberapa

tahap yang disebut iterasi, sebagai berikut:

1. Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi

(k-1) itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu ciri dari algoritma

apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k-itemset yang subset-nya berisi

k-1 item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1.

2. Perhitungan support dari tiap kandidat k-itemset. Support dari tiap kandidat k-

itemset didapat dengan melakukan scan database untuk menghitung jumlah

transaksi yang memuat semua item didalam kandidat k-itemset tersebut. Ini
25

juga merupakan ciri dari algoritma apriori dimana diperlukan perhitungan

dengan scan seluruh database sebanya k-itemset terpanjang.

3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yang memuat k-item

atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset yang support-nya lebih besar

dari minimum support.

4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi, maka seluruh proses dihentikan. Bila

tidak, maka k tambah satu dan kembali ke bagian 1.

2.1.5 Database

Menurut (Hesananda et al., 2017), Database ialah suatu wadah untuk

menampung sebuah data yang ada pada sebuah sistem. Database juga bias diartikan

sebagai kumpulan data. Database juga biasa dikenal formal dan tegas. Database juga

bias diartikan dengan kumpulan data yang terintegrasi yang dapat dimanipulasi,

diambil dan dicari secara cepat. Andoyo (2021) juga menyebutkan bahwa database

adalah “beberapa tabel yang memiliki relasi satu dengan yang lainnya menggunakan

basis data, yang mana setiap tabel memiliki atribut”.

Adapun tujuan dan manfaat penggunaan database menurut Fathansyah

sebagai berikut (Andoyo, 2021):

1. Kecepatan dan Kemudahan

Database dapat secara cepat dan mudah menyimpan data atau melakukan

perubahan dan menampilkan data, dari pada kita menyimpan data secara

manual.

2. Efisien Ruang Penyimpan

Database menerapkan sejumlah pengkodean dalam penggunaan ruang

penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan

jumlah pengulangan data.


26

3. Keakuratan

Manfaat dari pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan

penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam database

yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau

penyimpanan.

4. Keamanan

Aspek keamanan juga dapat diterapkan untuk menetapkan siapa saja yang

dapat menggunakan database dan menentukan jenis operasi apa yang dapat

dilakukan.

5. Terpeliharanya Keselarasan Data

Perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka akan secara otomatis

perubahan itu berlaku.

6. Data Dapat Dipakai Secara Bersama

Pada beberapa program aplikasi data dapat dipakai secara bersama-sama.

2.1.6 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pada penelitian ini, pengembangan perangkat lunak mengikuti tahapan pada

model RAD. Adapun pengertian dari model pengembangan perangkat lunak RAD

menurut beberapa ahli, yaitu:

a. Suatu metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan

berorientasi objek (object oriented approach) terhadap pengembangan sistem,

metode ini bertujuan untuk mempersingkat waktu perencanaan, perancangan

dan penerapan suatu sistem dibandingkan dengan metode tradisional

(Sikumbang dan Pane, 2020).


27

b. RAD merupakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dirancang

untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan menggunakan strategi

seperti prototyping (Kaunang et al., 2021).

c. Menurut Sukamto dan Shalahuddin, RAD merupakan model proses

pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk

waktu pengerjaan yang pendek (Irnawati dan Listianto, 2018).

Adapun tahapan model RAD (Kaunang et al., 2021) sebagai berikut:

1. Rencana kebutuhan, tahap ini mengidentifikasi persyaratan pengguna, tujuan

dari sistem dan persayaratan informasi yang timbul dari tujuan tersebut. Fase

ini membutuhkan keterlibatan yang intens dari kedua kelompok, tidak hanya

menandatangani proposal atau dokumen.

2. Proses desain sistem, pengguna menanggapi atau memberikan komentar

terhadap desain dan analis menyempurnakan modul yang di rancang

berdasarkan tanggapan pengguna. Pada tahap ini keaktifan pengguna terlibat

menentukan untuk mencapai tujuan karena pada proses ini melakukan

perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara

pengguna dan analis.

3. Implementasi, pada tahapan ini programmer akan mengembangkan desain

suatu program yang telah disetujui oleh pengguna dan analis. Sebelum

diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu dilakukan pengujian

terhadap program.

2.1.7 Metode Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian blackbox berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada

antarmuka perangkat lunak. Meskipun dirancang untuk mengungkap kesalahan,

pengujian blackbox digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat


28

lunak dapat beroperasi, bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan

dengan tepat dan integritas informasi eksternal dipelihara. Pengujian blackbox

menguji beberapa aspek dasar suatu sistem dengan memperhatikan sedikit struktur

logika internal perangkat lunak (Sari, 2021).

Black box testing merupakan sebuah metode pengujian fungsionsal sistem

yang melakukan pendekatan kebutuhan dasar program sesuai dengan fungsi program

(Swastika & Putra, 2016). Sedangkan, menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2015)

menyatakan bahwa “black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi

spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari

perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Equivalence partitioning adalah pengujian perangkat lunak teknik yang

membagi data masukan dari unit perangkat lunak menjadi beberapa partisi data dari

mana test case dapat diturunkan. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk

menutupi setiap partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba untuk mendefinisikan

kasus uji yang mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji

yang harus dikembangankan (Habibi dan Aprilian, 2020).

2.2 Peralatan Pendukung

Untuk membuat sebuah program berbasis web, diperlukan aplikasi-aplikasi

yang mendukung proses pembuatan ini. Adapun aplikasi yang digunakan untuk

mendukung pembuatan program berbasis web, terdiri dari XAMPP dan sublime text,

yang dijabarkan sebagai berikut.

1. XAMPP

XAMPP adalah suatu program yang digunakan sebagai server untuk

mengeksekusi fungsi yang ada dalam halaman website (Solichin, 2016).


29

Sedangkan, menurut (Supono & Putratama, 2016) mendefinisikan bahwa

“XAMPP terdiri dari apache web server, MySQL, PHP, Perl, FTP server dan

phpMyAdmin”.

Dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah paket software berisikan

apache web server, MySQL, PHP, Perl, FTP server dan phpMyAdmin dan

digunakan sebagai server untuk menjalankan fungsi sebuah program berbasis

web tanpa jaringan internet (localhost).

2. MySQL

MySQL merupakan aplikasi basis data yang bersifat open source dan sering

digunakan untuk mengolah basis data yang menggunakan bahasa SQL (Lubis,

2016). MySQL merupakan basis data yang open source sehingga banyak

digunakan di dunia. MySQL berkualitas dan memberikan performa yang

memadai (Yanto, 2016).

Dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software DBMS (database

management system) yang bersifat open source dan digunakan untuk mengolah

basis data.

3. Sublime Text

Menurut (Supono & Putratama, 2016) mengemukakan bahwa “sublime text

merupakan perangkat lunak web editor yang digunakan untuk membuat meng-

edit suatu aplikasi”. Sublime Text merupakan sebuah perangkat lunak untuk

mengelola web atau dikenal sebagai web editor (Rozi, 2015).

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa maka sublime

text merupakan sebuah teks editor utnuk penulisan bahasa pemrograman dan

sering digunakan dalam pengembangan program berbasis web.


30

2.2.1 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan

membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas dan

menentukan hubungan antar entitas. (Sari & Lestari, 2018)

Menurut (Zamaludin et al., 2016) “Entity Relationship Diagram adalah

bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional”.

Dapat disimpulkan bahwa entity relationship diagram (ERD) merupakan teknik

pemodelan struktur data secara konseptual yang menggambarkan entitas lengkap

dengan atributnya dan hubungan yang terjadi antar entitas tersebut

2.2.2 Unified Modelling Language

Unified modeling language (UML) merupakan metodologi yang digunakan

untuk mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga sebagai alat bantu dalam

pengembangan sistem (Hendini, 2016). Sedangkan, menurut (Sukamto &

Shalahuddin, 2015) mengemukakan bahwa “UML merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram

dan teks-teks pendukung”.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa unified

modeling language (UML) merupakan bahasa visual untuk pendokumentasian dan

pemodelan rancangan sistem dimana hasil visualisasi ini dapat dijadikan sebagai alat

bantu dalam pengembangan sistem.

1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan

(behavior) sistem informasi dan digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang

ada di dalam sistem informasi serta siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi tersebut (Hendini, 2016). Use case diagram digunakan untuk memudahkan
31

pengembang dalam memahami kebutuhan fungsional dari sistem yang akan

dibangun (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa use case

diagram merupakan diagram yang berfungsi untuk menjelaskan fungsi aktor

terhadap fungsionalitas dari sistem berdasarkan sudut pandang dari luar.

Tabel II.2.
Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya
dinyatakan dengan kata kerja di awal frase nama use case.

Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan


sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri, walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama aktor.
Asosiasi/association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi
pada use case atau use case memiliki interaksi dengan
aktor.
Ektensi/extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun
tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi objek,
biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang
sama dengan use case yang ditambahkan.
Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus)
antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari yang lainnya.
Menggunakan/include/uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai
include di use case:
 Include berarti use case yang ditambahkan akan
selalu dipanggil saat use case tambahan
dijalankan, missal pada kasus berikut:
 Include berarti use case yang tambahan akan
selalu melakukan pengecekan apakah use case
yang ditambahkan telah berjalan sebelum use
case tambahan dijalankan, missal pada kasus
berikut:
Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu satu atau
keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi
yang dibutuhkan.
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015)
32

2. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis (Hendini, 2016). Activity

diagram merupakan diagram yang menerangkan tentang aktifitas-aktifitas yang

dapat dilakukan oleh seorang aktor atau pengguna terhadap aplikasi yang dirancang

(Meilinda, 2016).

Berdasarkan kutipan dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa activity

diagram merupakan diagram yang menjelaskan tentang work flow (aliran kerja) atau

aktifitas aktor terhadap aplikasi yang dirancang.

Tabel II.3.
Simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya


diawali dengan kata kerja.

Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas


lebih dari satu.

Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram


aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015)


33

3. Sequence Diagram

Sequence diagram berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan kelakuan objek

pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang

dikirimkan dan diterima antar objek (Hendini, 2016). Sequence diagram merupakan

UML yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem,

termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang digambarkan

terhadap waktu (Meilinda, 2016).

Berdasarkan pernyataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sequence

diagram merupakan diagram UML yang berfungsi sebagai alat untuk

menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan cara mendeskripsikan waktu

hidup objek dan pesan yang terkirim dan diterima.

Tabel II.4.
Simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.

Garis hidup/lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi,


semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah
sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.

Pesan tipe create


Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah
panah mengarah pada objek yang dibuat.
34

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang


ada pada objek lain atau dirinya sendiri.
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki
operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode
maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada
diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah
mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan
suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain,
arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya
jika ada create maka ada destroy

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015)

4. Deployment Diagram

Deployment diagram digunakan untuk menggambarkan detail bagaimana

komponen disusun di infrastruktur sistem (Hendini, 2016). Sedangkan, menurut

(Sukamto & Shalahuddin, 2015) menyatakan bahwa “Deployment diagram

menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa deployment diagram merupakan diagram UML

yang berfungsi untuk menggambarkan konfigurasi komponen yang disusun sebagai

infrastruktur aplikasi.

Tabel II.5.
Simbol Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau


lebih komponen.

Node Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware),


perangkat lunak (software), jika di dalam node
disertakan komponen untuk mengkonsistensikan
rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus
sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan
35

sebelumnya pada diagram komponen.

Kebergantungan/dependency
Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada
node yang dipakai.
Link
Relasi antar node.
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2015)

2.2.3 Framework Laravel

Menurut Yudhanto dan Prasetyo (2018) framework adalah:


Kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu
developer/programmer dalam menangani masalah-masalah dalam
pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variable, file dan
lain-lain sehingga pekerjaan developer lebih fokus dan lebih cepat dalam
membangun aplikasi.

Menurut Supardi dan Sulaeman (2019) Laravel merupakan:


Pengembangan website berbasis MVC yang ditulis dalam PHP yang
dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi
biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, serta meningkatkan
pengalaman bekerja dengan aplikasi yang menyediakan sintaks yang
ekspresif, jelas, dan menghemat waktu.

Adapun beberapa fitur yang terdapat pada Laravel (Supardi dan Sulaeman,

2019) sebagai berikut:

a. Bundles, yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan tersedia

beragam di aplikasi.

b. Eloquent ORM, merupakan penerapan PHP lanjutan menyediakan metode

internal dari pola “active record” yang mengatasi masalah pada hubungan

objek database.

c. Application logic, merupakan bagian dari aplikasi menggunakan controller

atau bagian route.

d. Reserve routing, mendefinisikan relasi atau hubungan antara link dan route.

e. Restfull controllers, memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan

POST.
36

f. Class auto loading, menyediakan loading otomatis untuk class PHP.

g. View composer, merupakan kode unit logikal yang dapat dieksekusi ketika

view sedang loading.

h. IoC container, memungkinkan objek baru dihasilkan dengan pembalikan

controller.

i. Migration, merupakan penyedia sistem kontrol untuk skema database.

j. Unit testing, banyak tes untuk mendeteksi dan mencegah regresi.

k. Automatic pagination, menyederhanakan tugas dari penerapan halaman.

2.2.4. Blackbox Testing

Menurut Pressman (2002: 495) Black Box testing berfokus untuk mengetahui

kesalahan fungsi pada program dengan membandingkan set input dengan set

output.(Fitriyani & Mahadji, 2017)

Pengujian Black Box merupakan pendekatan komplementer dari teknik White

Box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan

yang lebih luas dibandingkan teknik White Box. Pengujian Black Box berfokus pada

pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian

kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program (Smirnov,

2002 & Laurie, 2006). (Setiawan, 2011)

Dari kutipan diatas dapat disimpukan bahwa Pengujian black-box adalah

metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi tanpa

mengintip ke dalam struktur atau cara kerja internalnya. Metode pengujian ini dapat

diterapkan secara virtual ke setiap tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi,

sistem, dan penerimaan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Untuk memudahkan pemahaman sistem yang berjalan pada Great Mart,

maka peneliti akan menjelaskan secara garis besar sejarah beserta struktur organisasi

yang terdapat pada Great Mart.

3.1. 1. Sejarah Perusahaan

Great Mart merupakan salah satu Supermarket yang berada di Desa Kapur

‎Kecamatan Sungai Raya.‎ Great Mart ‎Supermarket didirikan pada bulan November

2017. Great Mart ‎sebuah usaha yang bergerak dibidang dagang yang terletak di

daerah Desa Kapur.

Great Mart ‎ini didirikan karena melihat potensial di Kubu Raya untuk

menjual bahan material sandang, pangan dan peralatan rumah tangga. Great Mart

memiliki omset yang di dapat dikatakan cukup pesat seiring perkembangannya.

Barang-barang yang di sediakan Great Mart Supermarket tidak hanya mengambil

barang-barang dalam negeri, tetapi ada barang dari Singapore dan China

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

37
38

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.1. Struktur Organisasi Great Mart ‎

Organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat suatu sistem yang

mengatur masalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab dari masing-

masing anggotanya. Struktur organisasi menunjukkan tanggung jawab dan

pembagian wewenang (authority) dan hubungan antara bagian-bagian dalam

perusahaan secara jelas. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan tercipta

suatu koordinasi kerja yang efektif yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Struktur organisasi suatu perusahaan dipengaruhi tujuan dan kegiatan operasi

perusahaan.

Organisasi timbul atau terjadi apabila dua orang atau lebih bersama-sama

menjalankan pekerjaan untuk kepentingan bersama. Organisasi merupakan

penggabungan manusia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sedangkan sebagai fungsi suatu proses merincikan tugas dan kewajiban

serta memberikan pendelegasian kekuasaan dengan mengadakan kerjasama baik

secara vertikal maupun horizontal.


39

Adapun struktur organisasi pada Great Mart adalah struktur organisasi yang

mengikuti perkembangan usaha dengan melihat situasi dan keadaan dari perusahaan.

Dalam hal pembagian tugas bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh

tetapi juga dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat dalam rangka

pengawasan dari atasan.

1. Kepala Supermarket

Tugas kepala supermarket Secara akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Melakukan brifieng, memberikan motivasi kepada karyawan hingga

melakukan evaluasi kerja karyawan.

2. Menegaskan job description masing-masing karyawan sesuai dengan jabatan

yang diembannya.

3. Mengkoordinasi karyawan Supermarket terutama kasir, untuk mengecek

barang-barang yang stoknya menipis dan men-display barang serapi mungkin

agar sedap dipandang.

4. Melakukan pengecekan stok barang secara berkala, baik dengan sistim

manual maupun melalui komputer, serta menyesuaikan barang fisik dengan

barang sesuai stok komputer.

5. Mengecek stok barang di gudang.

6. Melakukan pengorderan barang-barang yang stoknya mulai menipis.

7. Mengecek barang datang dari supplier

8. Mengatur barang-barang rusak atau kadaluarsa dan melampirkannya

laporannya pada barang return agar bisa ditukar atau dikembalikan kepada

suplier barang tersebut.

9. Melakukan pengecekan terhadap kondisi barang dan kebersihan Supermarket

secara keseluruhan, mulai dari depan, gudang, hingga kamar mandi.


40

10. Memberi contoh pelayanan yang baik kepada konsumen atau pelanggan

11. Merencanakan kegiatan promosi.

12. Menyusun laporan penjualan harian dan bulanan.

13. Mengelola SDM di dalam Supermarket dengan baik.

14. Bertanggung jawan atas pencapaian target dan pengendalian biaya operasional

Supermarket, meliputi listrik, biaya pembelian peralatan atau perlengkapan,

dan lain sebagainya.

15. Bertanggung jawab kepada atasan atau pemilik Supermarket.

2. Administrasi

a. Menginput data penjualan dan pembelian Supermarket

b. Menerima dan memberi balasan jika ada panggilan masuk ke Supermarket

maupun melalui email

c. Membuat laporan persediaan barang yang ada di Supermarket

d. Membuat laporan penjualan secara berkala sesuai dengan yang diinginkan

oleh pimpinan perusahaan

e. Mengurus dan melakukan pencatatan data pembelian dari hari ke hari

f. Mengurus keuangan Supermarket pada pembukuan kecil maupun besar yang

berisi data transaksi, stok barang, data konsumen dan beberapa data lainnya

Ahli Sipil

g. Bertanggungjawab kepada kepala

3. Kasir

a. Melayani transaksi penjualan

b. Melakukan packing barang

c. Membantu memberikan informasi kepada pelanggan

d. Mencatat segala transaksi dengan teliti


41

e. Membersihkan area kasir

f. Melalukan penyetoran uang transaksi penjualan

g. Melapor pada atasan

4. Karyawan

a. Memberi pelayanan pada konsumen

b. Menyambut pelanggan

5. Gudang

a. Mempersiapkan pesanan konsumen agar pengiriman barang dapat sesuai

dengan schedule.

b. Menerima dan memproses stok gudang yang masuk. Meliputi sortir, bongkar

muatan, pemberian label, serta penyimpanan produk.

c. Melakukan kontrol kualitas terhadap barang yang masuk, sedang disimpan,

atau keluar dari gudang.

d. Menjaga penyimpanan barang tetap rapi, bersih, aman, serta optimalkan

pemanfaatan ruang.

e. Membuat Log-book inventaris secara detail dan lengkap setiap harinya.

f. Melaporkan perbedaan catatan data dengan jumlah fisik barang apapun di

gudang.

g. Bekerjasama dan berkomunikasi pada staf gudang lainnya (rekan kerja) serta

penyedia.

h. Menjalankan SOP (standard operating procedure) dan K3LH yang sudah

ditetapkan perusahaan

i. Menjalankan standar layanan yang menjunjung tinggi kualitas, patuh pada

regulasi, serta wajib menjalankan praktik keselamatan.


42

3.2. Tinjauan Kasus

3.2.1 Proses Bisnis Sistem Berjalan

Prosedur yang sedang berjalan dalam pengelolaan data barang jualan di

Great Mart adalah sebagai berikut:

A. Prosedur Penjualan dan Pembelian

Prosedur sistem berjalan pada Great Mart dimulai dari proses penjualan.

Pelanggan dapat datang langsung ke Great Mart untuk melihat-lihat barang yang

akan dibeli kemudian melakukan pembayaran kepada bagian penjualan kasir.

Kemudian prosedur pembelian barang di mulai dari bagian gudang membuat

permintaan barang kemudian bagian pembelian melakukan pemesanan ke supplier

dengan melakukan kontak telpon ke agen atau supplier yang ada, kemudian

memesan barang yang akan di beli kemudian melakukan pembelian atau pembayaran

dengan datang langsung mengambil barang mainan di agen atau supplier kemudian

mendapatkan faktur dari agen atau supplier dan bagian gudang menerima barang dan

melakukan stok barang kembali..

3.2.2. Activity Diagram

Activity Diagram menjelaskan aktivitas-aktivitas objek yang terjadi pada

proses Penerapan metode market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir

minimarket great mart. Adapun Activity Diagram pada sistem yang sedang berjalan

sebagai berikut:
43

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.2. Activity Diagram Sistem Berjalan

3.2.3. Dokumen Masukan

Membahas mengenai rincian setiap dokumen masuk serta keluar yang

dihasilkan pada prosedur sistem berjalan yang ada dalam bentuk sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Nota Pembelian

Fungsi : Sebagai bukti Pembelian

Sumber : Supplier

Tujuan : Gudang

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Sebagai bukti Pembelian

Bentuk : Lampiran A.1

3.2.4. Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Laporan pembelian dan penjualan


44

Fungsi : Pendukung penilaian kinerja dan laporan bulanan

Sumber : Admin

Tujuan : Kepala

Media : Kertas

Jumlah : 1 Rangkap

Frekuensi : Setiap Pengajuan Laporan

Bentuk : Lampiran B.1

3.2.5. Permasalahan Pokok

Dari hasil analisa dan pengamatan pada Great Mart, maka penulis

mendapatkan beberapa masalah yang ditemukan, adapun permasalahan yang ada

dalam suatu sistem pengelolaan data kasir penjualan dan pembelian dan pengeloaan

data mining adalah sebagai berikut:

1. Prosedur yang berjalan, belum adanya penyimpanan data yang belum

terkomputerisasi, dimulai dari rekapitulasi pembayaran sampai pembuatan

laporan, sehingga membutuhkan banyak waktu.

2. Integritas data seperti data pembelian dan penjualan tidak terjaga sehingga

rentan terjadi kesalahan.

3. Pembuatan laporan masih menggunakan arsip, sehingga membutuhkan waktu

yang cukup lama, rentan terjadi kecurangan dan sering terjadi kesalahan data.

4. Belum ada catatan akuntansi kasir terkomputerisasi sehinggan keamanan data

kurang terjamin.

3.2.6. Pemecahan Masalah

Permasalahan yang terjadi diatas dapat diselesaikan dan tidak akan terjadi

jika sistem yang digunakam telah terkomputerisasi. Berikut ini merupakan cara

penyelesaian masalah dengan sistem kasir Great Mart:


45

1. Di rancangnya sebuah sistem laporan terkomputerisasi, dimana proses rekap

dan penghitungan pembelian dan penjualan dan pengelolaan data barang

tidak perlu dicatat dalam buku/arsip, melainkan bagian administrasi keuangan

dapat langsung menginputnya dan disimpan dalam database.

2. Membuat database seperti SQL server, sehingga data bisa diakses dan di

update di kemudian hari serta bisa di backup untuk keamanan data.

3. Membuat sistem akuntansi yang didalamnya terdapat pembuatan laporan

laporan.

4. Membuat sistem informasi yang berbasis sistem berbasis website.

3.3. Analisis Kebutuhan Software

Analisa kebutuhan software merupakan hasil dari data-data berdasarkan

pengamatan tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh Great Mart.

3.3.1. Analisis Kebutuhan Fungsional

Hasil pengamatan pada sistem informasi penerapan metode market basket

analyst pada perancangan aplikasi kasir minimarket great mart ini di rancang untuk

di gunakan oleh 2 level pengguna, yaitu kasir dan pemilik. Adapun kebutuhan-

kebutuhan tersebut adalah:

A1. Skenario Kebutuhan Kasir

a. Melakukan Login

b. Dapat mengelola data kasir

c. Log out

A2.‎ Skenario Kebutuhan Pemilik

a. Melakukan Login

b. Dapat mengelola data barang

c. Dapat mengelola data pelanggan


46

d. Cetak history penjualan

e. Tambah user baru

f. Mengelola data Mining

g. Log out

3.3.2. Use Case Diagram

Use case Diagram akan menjelaskan perilaku objek yang akan

menggunakan sistem usulan dalam sistem Penerapan metode market basket analyst

pada perancangan aplikasi kasir minimarket great mart. Adapun Use case Diagram

pada sistem usulan ini adalah:

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.3 Use Case Diagram Website

Pada use case diagram diatas menjelaskan tentang aktor pengguna website

yaitu pemilik yang memiliki seluruh hak akses pada prosedur Penerapan metode
47

market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir minimarket great mart,

sedangkan kasir memiliki hak seperti yang tertera pada gambar diatas

Tabel III.1
Deskripsi Use Case Diagram Aktor Kasir
Use Case Narative Sistem Usulan

Tujuan Untuk mengolah data Penerapan metode


market basket analyst pada perancangan
aplikasi kasir ‎minimarket great mart
kasir ‎memiliki hak mengakses ‎
a.‎ Melakukan Login
b.‎ Dapat mengelola data kasir
c.‎ Log out

Deskripsi Sistem yang dirancang memungkinkan


untuk ‎menampilkan dan mengelola data
tentang ‎ Penerapan metode market
basket analyst pada perancangan
aplikasi kasir ‎minimarket great mart

Skenario Utama

Aktor Kasir

Kondisi awal Aktor mengakses halaman website


Penerapan metode market basket
analyst pada perancangan aplikasi kasir
‎minimarket great mart
Aksi Aktor Reaksi Sistem

a.‎ Kasir Melakukan Login a.‎ Sistem Menampilkan dashboard


b.‎ Kasir mengelola data kasir b.‎ Sistem Menampilkan ‎data kasir
c.‎ Log out c.‎ Sistem Menampilkan ‎Login

Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan


‎menampilkan seperti yang diinginkan
oleh ‎aktor manajer

Sumber: Hasil Penelitian (2021)


48

Tabel III.2
Deskripsi Use Case Diagram Aktor Pemilik
Use Case Narative Sistem Usulan

Tujuan Untuk mengolah data Penerapan metode


‎market basket analyst pada perancangan
‎aplikasi kasir ‎minimarket great mart
‎pemilik ‎memiliki hak mengakses ‎
a.‎ Melakukan Login
b.‎ Dapat mengelola data barang
c.‎ Dapat mengelola data pelanggan
d.‎ Cetak history penjualan
e.‎ Tambah user baru
f.‎ Mengelola data Mining
g.‎ Log out
Deskripsi Sistem yang dirancang memungkinkan
untuk ‎menampilkan dan mengelola data
tentang ‎ ‎Penerapan metode market
basket analyst ‎pada perancangan
aplikasi kasir ‎minimarket ‎great mart
Skenario Utama

Aktor Pemilik

Kondisi awal Aktor mengakses halaman website


‎Penerapan metode market basket
‎analyst pada perancangan aplikasi ‎kasir
‎minimarket great mart
Aksi Aktor Reaksi Sistem

a.‎Pemilik Melakukan Login a.‎Sistem menampilkan dashbaord


b.‎Pemilik ‎ Dapat mengelola data b.‎Sistem menampilkan ‎data ‎barang
barang
c.‎Sistem menampilkan ‎data ‎pelanggan
c.‎Pemilik ‎ Dapat mengelola data
pelanggan d.‎ Sistem menampilkan ‎ history
penjualan
d.‎Pemilik ‎Cetak history penjualan
e.‎Sistem menampilkan ‎user baru
e.‎Pemilik ‎Tambah user baru
f.‎Sistem menampilkan ‎data Mining
f.‎Pemilik ‎Mengelola data Mining
g.‎Log out

Kondisi Akhir Jika perintah sesuai maka sistem akan


‎menampilkan seperti yang diinginkan
oleh ‎aktor manajer

Sumber: Hasil Penelitian (2021)


49

3.3.3. Activity Diagram

Activity Diagram merupakan sebentuk diagram yang akan menjelaskan

aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh aktor. Adapun sistem informasi data mining

kasir adalah:

1. Activity Diagram Login Kasir

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.4. Activity Diagram Form Login Kasir

2. Activity Diagram Form Mengelola Data Transaksi


50

Sumber: Penelitian (2021)

Gambar III.5. Activity Diagram Mengelola Data Transaksi

3. Activity Diagram Form Admin tambah Data Barang


51

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.6. Activity Diagram Tambah Data Barang

4. Activity Diagram Form Admin tambah Data Barang

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.7. Activity Diagram Edit Data Barang
52

5. ‎Activity Diagram Form asosiasi barang

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.8. Activity Diagram Mengelola data apriori barang

3.4. Desain

Tahap desain membahas tentang bentuk-bentuk rancangan website yang

diusulkan. Adapun yang akan dibahas adalah Entity Relationship Diagram (ERD),

Logical Record Structure (LRS), Spesifikasi File, Class Diagram, Sequence

Diagram Component Diagram, Deployment Diagram, dan User Interface.


53

3.4.2. Logical Record Structure (LRS

LRS akan mentransformasikan rancangan ERD kedalam pemetaan database

yang digunakan. Adapun LRS perancangan website usulan sebagai berikut:

Sumber: Penelitian (2021)

Gambar III.9. Logical Record Structure Database Website Usulan

3.4.3. Spesifikasi File

Spesifikasi file akan menguraikan organisasi dokumen data yang berbentuk

file. Adapun spesifikasi file perancangan website usulan sebagai berikut:

1. Spesifikasi File Transaksi

Nama file : Data Transaksi

Akronim :-

Fungsi : Untuk Menampung data transaksi

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 75

Kunci File : id_nota


54

Software : MySQL

Tabel III.4.
Spesifikasi File Transaksi
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
id_nota id_nota VARCHAR ‎10‎
1. PK

id_barang id_barang VARCHAR ‎15‎


2. FK

nama_barang nama_barang VARCHAR ‎50‎


3.

jumlah jumlah DOUBLE ‎10‎


4

harga_total harga_total DOUBLE ‎15‎


5

tanggal tanggal DATE ‎50‎


6

Sumber: Penelitian (2021)

2. Spesifikasi File Barang

Nama file : Data Barang

Akronim :

Fungsi : Untuk Menampung data Barang

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 65

Kunci File : id_barang

Software : MySQL

Tabel III.5.
Spesifikasi File barang
Elemen Panjang
No Nama Field Tipe Keterangan
Data Record
id_barang id_barang VARCHAR ‎15‎
1. Primary key
55

nama_bar nama_barang VARCHAR ‎50‎


2.
ang

jumlah_st jumlah_stock DOUBLE ‎


3.
ock

harga_beli harga_beli DOUBLE


4

harga_jual harga_jual DOUBLE


5

3. Spesifikasi File Cleaning

Nama file : Data Cleaning

Akronim :

Fungsi : Untuk Menampung data apriori cleaning

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 71

Kunci File : id_nota

Software : MySQL

Tabel III.6.
Spesifikasi File cleaning
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
id_nota id_nota INTEGER ‎6‎
1. Primary key

id_barang id_barang VARCHAR ‎15‎


2. FK
56

nama_barang nama_barang VARCHAR ‎50‎


3.

4. Spesifikasi File Rule

Nama file : Data rule

Akronim :-

Fungsi : Untuk Menampung rule

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 56

Kunci File : kode_Pengguna

Software : MySQL

Tabel III.7.
Spesifikasi File rule
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
id_rule id_rule INTEGER ‎11‎
1. Primary key

subset subset INTEGER ‎11‎ Nilai jumlah


2. kombinasi
support support DOUBLE Nilai support Lk-1
3. itemset

confidence confidence DOUBLE Nilai confidence Lk-


4 1 itemset

nama_barang1‎ nama_barang1‎ VARCHAR ‎200‎ Nama barang ke-1


5 asosiasi

nama_barang2‎ nama_barang2‎ VARCHAR ‎200‎ Nama barang ke-2


6 asosiasi
57

5. Spesifikasi File Large Item

Nama file : Data Large Item

Akronim :-

Fungsi : Untuk Menampung data item besar

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 152

Kunci File : id_pengeluaran

Software : MySQL

Tabel III.8.
Spesifikasi File large item
Panjan
Nama
No Elemen Data Tipe g Keterangan
Field
Record
subset subset INTEGER ‎6‎ Nilai jumlah
1.
kombinasi
support support DOUBLE ‎6‎ Nilai support Lk-1
2.
itemset
nama_barang nama_ba VARCHAR ‎200‎ Nama barang ke-1
3.
1‎ rang1‎ kombinasi
nama_barang nama_ba VARCHAR ‎200‎ Nama barang ke-2
4.
2‎ rang2‎ kombinasi
nama_barang nama_ba VARCHAR ‎200‎ Nama barang ke-n
5.
N rangN kombinasi

6. Spesifikasi File Candidate

Nama file : Data Candidate

Akronim :

Fungsi : Untuk Menampung data Candidate

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random


58

Panjang Record : 58

Kunci File :

Software : MySQL

Tabel III.9.
Spesifikasi File pengeluaran Candidate
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
subset subset integer ‎6‎ Nilai jumlah
1.
kombinasi

support support double ‎6‎ Nilai support Lk-


2.
1 itemset

nama_barang1‎ nama_barang1‎ varchar ‎200‎ Nama barang ke-


3.
1 kombinasi

nama_barang2‎ nama_barang2‎ varchar ‎200‎ Nama barang ke-


4.
2 kombinasi

nama_barangN nama_barangN varchar ‎200‎ Nama barang ke-


5.
n kombinasi

7. Spesifikasi File Staff

Nama file : Data staff

Akronim :

Fungsi : Untuk Menampung data staff

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 26

Kunci File : nik


59

Software : MySQL

Tabel III.10.
Spesifikasi File staff
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
nik nik VARCHAR ‎10‎
1. Primary

username username VARCHAR ‎20‎ Nama login user


2.

password password VARCHAR ‎20‎ Password login user


3.

jabatan jabatan VARCHAR ‎20‎ Jabatan kerja user


4
(Admin/Kasir)‎

nama nama VARCHAR ‎30‎ Nama user


5

alamat alamat VARCHAR ‎100‎ Alamat user


6

no_telepon no_telepon VARCHAR ‎15‎ Nomor telepon user


7

8. Spesifikasi File login

Nama file : Data login

Akronim :

Fungsi : Untuk Menampung data login

Tipe File : Master Data

Organisasi File : Index Sequential

Akses File : Random

Panjang Record : 60

Kunci File : id_login

Software : MySQL
60

Tabel III.11.
Spesifikasi File login
Panjang
No Elemen Data Nama Field Tipe Keterangan
Record
1. 11 id_login VARCHAR ‎10‎ ID login

2. nik nik VARCHAR ‎20‎ Nik user

tanggal Tanggal user melakukan


3. tanggal DATE ‎20‎
login

4. jam jam TIME Jam user melakukan login

3.4.4. Class Diagram

Class Diagram digunakan untuk menunjukan kelas-kelas yang ada pada

rangacangan website usulan beserta logika hubungannya.

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.6. Class Diagram Rancangan Database Website Usulan

3.4.5. Sequence Diagram

Sequence Diagram menjelaskan tentang kelakuan actor berdasarkan batas

hidup. Adapun sequence diagram pada perancangan website Penerapan metode


61

market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir ‎minimarket great mart sebagai

berikut:

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.10. Sequence Diagram Rancangan Login Kasir

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.11. Sequence Diagram Rancangan Tambah Data Barang
62

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.12. Sequence Diagram Rancangan cetak Data Barang

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.13. Sequence Diagram Rancangan Data User
63

Sumber: Penelitian (2021)‎


Gambar III.14. Sequence Diagram Rancangan Lihat Data transaksi

3.4.6. Component Diagram

Component Diagram ini dibuat untuk menggambarkan struktur dan

ketergantungan antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Berikut ini

merupakan Component Diagram website pengolahan data sistem informasi akuntansi

penerapan metode market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir minimarket

great mart

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.15. Component Diagram Penerapan metode market basket analyst
64

3.4.7. Deployment Diagram

Berikut ini merupakan Deployment Diagram website pengolahan data

Penerapan metode market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir minimarket

great mart

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.16. Deployment Diagram Sistem Informasi market basket analyst
Pada gambar Deployment Diagram diatas, menjelaskan tentang perangkat

lunak beserta database yang digunakan dalam pembuatan program. Untuk

pembuatan perangkat lunak website Penerapan metode market basket analyst pada

perancangan aplikasi kasir minimarket great mart peneliti menggunnakan bahasa

pemrograman HTML, PHP, Java Script, serta CSS. Peneliti juga menggunakan

Xampp sebagai aplikasi web server, sedangkan untuk mengelola database peneliti

menggunakan aplikasi MySQL.


65

3.4.8. User Interface

User Interface akan menampilkan bentuk tampilan layar website usulan.

Adapun interface yang dirancang adalah:

1. User Interface Login

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.17. User Interface Halaman login Website Usulan

Hal pertama yang ditampilkan oleh system saat akan menggunakan website

Penerapan metode market basket analyst pada perancangan aplikasi kasir ‎minimarket

great mart ‎ adalah login ini dimaksudkan agar data dari masing masing pengguna

akan ditampilkan disesuaikan dengan level pengguna.

2. User nterface Halaman Home Kasir


66

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.18. User Interface Halaman Home Kasir

3. User Interface Halaman Data barang

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.19. User Interface Halaman Data barang

4. User Interface Halaman Tambah data barang


67

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.20. User Interface Halaman tambah data barang

5. User Interface Halaman History penjualan

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.21. User Interface History Penjualan
68

6. User Interface Proses Data Mining

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.22. User Interface proses data mining

7. User Interface Tambah data user

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.23. User Interface Tambah data user
69

8. User Interface Dashboard

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.24. User Interface Halaman Dashboard

3.5. Implementasi

Pada tahap implementasi akan dibahas tentang code generation, blackbox

testing serta spesifikasi hardware dan software dalam membuat rancangan website

usulan.

3.5.1. Code Generation

Pada tahap ini peneliti memberikan penggalan kode program yang

digunakan dalam perancangan website usulan.

1. Code Generation Controller Auth


70

public function index()


{
$this->form_validation->set_rules('username', 'Username', 'trim|required');

$this->form_validation->set_rules('password', 'Password', 'trim|required');

//validasi login
if ($this->form_validation->run() == false) {
$judul['page_title'] = 'Halaman Login';
$this->load->view('V_login', $judul);
} else {
//kalau berhasil login
$this->_login();
}
}

private function _login()


{
$username = htmlspecialchars($this->input->post('username'));
$password = htmlspecialchars($this->input->post('password'));

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.41. Code Generation Controller ‎Auth

2. Code Generation Controller ‎Tambah barang


public function index()
{
$data['barang'] = $this->M_barang->tampilbarang();
$judul['page_title'] = 'Daftar Barang';
$this->load->view('templates/header', $judul);
$this->load->view('V_barang', $data);
$this->load->view('templates/footer');
}

public function tambahbarangbaru()


{

$data['barang'] = $this->M_transaksi->getNamaBarang();

$this->form_validation->set_rules(
Sumber: Penelitian (2021)
'nama_barang',
Gambar III.42. Code Generation Controller ‎Tambah barang
'Nama_barang',
'trim|required|is_unique[barang.nama_barang]',
array(
3. Code Generation Controller ‎Dashboard
'is_unique' => 'Barang sudah terdaftar'
public) function index()
{ );
$data['pelanggan'] = $this->M_dashboard->countPelanggan()->num_rows();
$data['barang'] = $this->M_dashboard->countBarang()->num_rows();
$data['transaksi'] = $this->M_dashboard->countTransaksi()->num_rows();
$data["history"] = $this->M_mining->getHasil();
$judul['page_title'] = 'Dashboard';
$this->load->view('templates/header', $judul);
$this->load->view('V_dashboard', $data);
$this->load->view('templates/footer');
}
}

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.43. Code Generation Controller ‎Dashboard
71

4. Code Generation controller data mining

public function __construct()


{
parent::__construct();
if (($this->session->userdata('login') != true) || ($this->session->userdata('role') == 'Kasir')) {
$this->session->set_flashdata('penyusup', 'warning');
redirect('auth');
}
$this->load->model('M_mining');
$this->load->helper('bulan_helper');
ini_set('max_execution_time', 0);
ini_set('memory_limit', '4096M');
}

public function index()


{
$judul['page_title'] = 'Data Mining';
$this->load->view('templates/header', $judul);
$this->load->view('V_datamining');

5. Code Generation history_penjualan

\ public function index()


{
// $data['history'] = $this->M_history->detailbelanja();
$data['history'] = $this->M_history->tampilhistory();
$judul['page_title'] = 'History Penjualan';
$this->load->view('templates/header', $judul);
$this->load->view('V_history_penjualan', $data);
$this->load->view('templates/footer');

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.45. Code Generation history_penjualan

6. Code Generation Rule


public function viewRule($id)
{
$data["ConfidenceItemset3"] = $this->M_mining->confidenceItemset3($id);
$data["ConfidenceItemset2"] = $this->M_mining->confidenceItemset2($id);
$data["RuleID"] = $this->M_mining->getRuleID($id);
$data["ItemSet1"] = $this->M_mining->getItemset1($id);
$data["ItemSet2"] = $this->M_mining->getItemset2($id);
$data["ItemSet3"] = $this->M_mining->getItemset3($id);

Sumber: Penelitian (2021)


Gambar III.46. Code Generation Rule
72

3.5.2. Pengujian Sistem Blackbox

Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pencarian pola asosiasi

‎barang terhadap beberapa data transaksi. Dalam hal ini data transaksi yang diuji

‎memiliki ukuran yang besar. Maka dari itu diperlukan spesifikasi mesin yang ‎sesuai

dengan kebutuhan sistem‎.

Tabel III.12.‎
Black Box Testing Halaman Input Login
‎Skenario Hasil yang Hasil
No.‎ Test Case Ket
Pengujian ‎Diharapkan ‎Pengujian
‎1.‎ Mengosongkan Nama Sistem akan Sesuai Valid
Nama ‎Pengguna ‎Pengguna: menolak ‎Harapan
dan Kata ‎Sandi ‎(Kosong) Kata ‎akses masuk
lalu mengklik ‎Sandi: ‎
‎tombol simpan ‎(Kosong) ‎
2‎ ‎ Mengosongkan Nama Penguna: Sistem akan Sesuai Valid
Kata ‎Sandi lalu ‎(kasir) ‎Kata menolak ‎Harapan
mengklik Sandi: ‎akses masuk
‎tombol simpan ‎(Kosong)‎ ‎
‎3‎ Mengisi nama Nama Sistem tidak Sesuai Valid
‎pengguna dan ‎Pengguna: () ‎menerima ‎Harapan
Kata ‎Sandi ‎Kata Sandi: akses ‎masuk
benar lalu ‎(kasir)‎
‎mengklik
tombol ‎simpan
‎4. ‎ Mengisi nama Nama Sistem akan Sesuai Valid
‎pengguna dan ‎Pengguna: ‎menerima ‎Harapan
Kata ‎Sandi ‎(kasir) ‎Kata akses
benar lalu Sandi: ‎(kasir)‎ ‎simpan dan
‎mengklik akan
tombol ‎simpan ‎langsung
masuk
‎kedalam
aplikasi

Tabel III.13.‎
Black Box Testing Halaman Pengujian Data Mining 1
No 1 2 3
Minimum ‎30%‎ ‎35%‎ ‎40%‎
Support
Minimum ‎90%‎ ‎90%‎ ‎90%‎
Confidence
Candidate ‎76749‎ ‎10830‎ ‎10830‎
73

Itemset
Large Itemset 4‎ 8‎ 1‎ 7‎ 8‎ ‎
Asosiasi 9‎ ‎ 9‎ ‎ 3‎ ‎
barang
Waktu ‎1 jam 39 menit 0‎ ‎11 menit 16 detik ‎11 menit 14 detik

3.5.3. Spesifikasi Hardware dan Software

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)


Perangkat keras yang diperlukan dalam perancangan website usulan ini
adalah:
a. PC/Laptop yang berspesifikasi sebagai berikut:
1) Processor Intel Inside
2) RAM 2 GB
3) Sistem type 64 bit
4) Keyboard 86 tombol
b. Mouse Standar USB
c. Inject Printer
2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
Software yang digunakan dalam perancangan website usulan ini adalah
sebagai berikut:
a. Sistem Operasi Windows 10
b. Website dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP,
Java Script dan CSS serta ditulis menggunakan text editor sublime text
c. Aplikasi Web Server Xampp
d. Aplikasi penyimpanan Database menggunakan MySQL.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Great Mart terhadap proses

data mining oleh peneliti. Berikut beberapa kesimpulan yang di rangkum dari

keseluruhan isi laporan, yaitu:

1. Hasil dari pengembangan permasalahan yang sedang dihadapi oleh great mart

terkait dengan proses pengolahan data keinginan masih sangat rendah dalam

aplikasi kasir yang berjalan saat ini.

2. Pemanfaatan data mining untuk analisis data transaksi dapat membantu

manajemen perusahaan perdagangan untuk menentukan pola keterkaitan

kemunculan barang dalam transaksi penjualan, yang pada akhirnya dapat

digunakan untuk menyusun strategi penjualan. Pada penelitian ini telah

diimplementasikan analisis asosiasi dengan algoritma apriori untuk

menemukan pola pada data transaksi penjualan..

3. Nilai minimum support (minsup) menjadi parameter yang mempengaruhi

jumlah kandidat yang diperoleh. Semakin kecil nilai minsup maka semakin

banyak kandidat itemset yang diperoleh, sedangkan semakin besar nilai

minsup maka semakin sedikit kandidat itemset yang diperoleh. Sedangkan

Nilai minimum confidence (minconf) menjadi parameter yang mempengaruhi

jumlah asosiasi barang yang terbentuk. Semakin kecil nilai minconf maka

semakin banyak asosiasi barang yang diperoleh, sedangkan semakin besar

nilai minconf maka semakin sedikit asosiasi barang yang diperoleh.

74
75

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan penulis bagi objek penelitian, pembaca, dan juga

peneliti sendiri sebagai berikut:

1. Sistem lebih dikembangkan untuk dapat menangani sistem penjualan yang lebih

besar, seperti untuk sistem point of sales yang berbasis client server.

2. Teknik pemrograman yang digunakan lebih diefektifkan. Sebagai contoh dengan

menggunakan store procedure.


DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, R. (2016). Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Anna. (2016). Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia – Bugis Berbasis Web Dengan
Metode Sequential Search. Repository Universitas Bina Sarana Informatika
(RUBSI), 3(September), 246–258.

Ariona, R. (2018). Belajar HTML & CSS Tutorial Fundamental dalam mempelajari
HTML dan CSS. ariona.net.

Destiningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter


Berbassis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus:
Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo, 11(2), 30–36.

Fauzi, R. A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta:


Deeppublish Publisher.

Firmansyah, Y., & Udi. (2018). Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam
Pembuatan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Studi Kasus Pondok
Pesantren Al-Habi Sholeh Kabupaten Kubu Raya , Kalimantan Barat. Jurnal
Teknologi & Manajemen Informatika, 4(1), 185–191.

Handayani, F., Ismayani, & Sofyan. (2017). Analisis Harga Pokok Produksi Pada
Perusahaan Socolatte di Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Agribisnis Mahasiswa
Pertanian Unsyiah, 2(2), 279–287.

Hendini, A. (2016). Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan


Stok Barang Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak). Jurnal
Khatulistiwa Informatika, IV(2), 107–116.

Ismawan, & Syamsiah, N. O. (2020). Aplikasi Pengelolaan Perlengkapan


(SILAPAN) Berbasis Web pada PT . Telkom Witel Kalimantan Barat.
Justian, 01(02), 11–18.

Jayanti, W. E., Meilinda, E., & Yuliansyah, M. (2019). Sistem Informasi Pemesanan
Barang Percetakan Berbasis Web Studi Kasus Cv. Manggara Makmur
Sejahtera. JUTIM (Jurnal Teknik Informatika Musirawas), 4(2), 77–85.

Lestari, M. Z., & Syamsiah, N. O. (2017). Sistem Informasi Piutang pada Unit
Pengelolaan Keuangan Desa (UPKD) Model Desa Prima Kecamatan Sungai
Pinyuh Kabupaten Mempawah. Jurnal Edukasi Dan Penelitian Informatika
(JEPIN), 3(2), 142–151.

Lubis, A. (2016). Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deeppublish Publisher.

Maulana, M. S., & Purwaningtias, D. (2016). Implementasi Sistem Informasi Biro

76
Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan Berbasis Internet (Studi Kasus :
Akbid Aisyiyah Pontianak). Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi (SIMNASIPTEK) 2016, 32–37.

Maulana, R., Firmansyah, Y., & Azwan, H. (2019). Sistem Informasi Pelayanan
Donatur Pada Komunitas 1000 Guru Kalbar Berbasis Website. Informatika,
11(2), 24–30.

Meilinda, E. (2016). Perancangan Aplikasi Kearsipan Surat Menyurat Pada Badan


Pemerintahan (Studi Kasus : Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak Dan Keluarga Berencana Pontianak). Jurnal Khatulistiwa Informatika,
IV(2), 144–152.

Muharto, & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Yogyakarta:


Deeppublish Publisher.

Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi


Sistematika.

Nur, R., & Suyuti, M. A. (2018). Perancangan Mesin-Mesin Industri. Yogyakarta:


Deeppublish Publisher.

Rahmadani, N. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi Pembangunan Rumah


Dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi Pada Perum
Perumnas Regional VII Makassar. Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, II(1),
108–128.

Solichin, A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MYSQL. Universitas Budi
Luhur.

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2018). Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak


Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika.

Supono, & Putratama, V. (2016). Pemrograman Web Dengan Menggunakan PHP


dan Framework CodeIgniter. Deeppublish Publisher.

Swastika, I. P. A., & Putra, I. G. L. A. R. (2016). Audit Sistem Informasi dan Tata
Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. CV. Andi Offset.

Wardana. (2016). Aplikasi Website Profesional dengan PHP dan jQuery. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.

Yanti, S. (2016). Perancangan Sistem Informasi Penentuan bBaya Produksi Melalui


Satu Departemen Produksi Menggunakan Metode Job Order Costing Pada
Industri Mikro Dan Kecil. SRITI, 260–265.

Yudhanto, Y., & Prasetio, H. A. (2018). Panduan Mudah Belajar Framework


Laravel. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

77
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nim : 11181359
Nama Lengkap : Nursobah
Tempat & Tanggal Lahir : Pontianak, 11 Mei 2000
Alamat Lengkap : Jalan Ayani 2 Rt 05 Rw 10 Kec Sungai Raya
Kab Kubu
Raya
Nomor Telepon : 089693792393
e-mail : nurshobah837@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SD : MI ALMUSTAQIM LULUS THN 2012


2. SMP : MTS ALMUSTAQIM LULUS THN 2015
3. SMA : SMA NEGERI 2 SUNGAI RAYA LULUS THN 2018
4. UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA PONTIANAK

Pontianak, 03 Januari 2022

Foto

3x4
Nursobah

79
80
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A1. Data Barang

A2. Daftar Belanja Supplier

80

Anda mungkin juga menyukai