Anda di halaman 1dari 21

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Sebagai media yang dapat memperkuat isi pembahasan didalam Tugas

Akhir ini, dipergunakanlah teori-teori pendukung dengan maksud agar pesan yang

ingin Penulis sampaikan dan praktiknya dapat berjalan dengan benar. Sistem

operasi adalah program (software) pada komputer yang bertugas untuk

mengontrol dan memanajemen perangkat keras dan sebagai oprasi-oprasi dasar

sistem termasuk dalam menjalankan software aplikasi misalnya program-program

pengolah data untuk mempermudah kegiatan manusia (Jamaludin et al., 2021)

2.1.1. Pengertian Program

Program merupakan kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang

disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur, berupa urutan langkah

untuk menyelesaikan masalah yang di implementasikan dengan bahasa

pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer (Arizona & Hamid,

2018). Program adalah kumpulan instruksi yang ditujukan untuk komputer supaya

peralatan tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki oleh

pemakai program (user).

2.1.2 . Model Pengembangan Perangkat Lunak (Model Waterfall)

Metode pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan metode

SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall. Model waterfall

merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier –

keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk tahap berikutnya.

9
10

Model waterfall memiliki proses berurutan dan terus mengalir ke bawah (seperti

air terjun) yang melewati fase-fase requirement (analisa kebutuhan), design sistem

(system design), coding dan testing, penerapan program, pemeliharaan (Habibi &

Karnovi, 2020).

Sumber: (Habibi & Karnovi, 2020)


Gambar 2.1 Metode Waterfall

Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan waterfall sebagai berikut

(Habibi & Karnovi, 2020):

1. Requirement

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan

data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau

study literature. System analist akan menggali informasi dari user

sehingga akan tercipta sebuah sistem yang bisa melakukan tugas-tugas

yang diinginkan oleh user.

2. Design System

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat

koding. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.


11

3. Coding and Testing

Coding merupakan penerjemahan design ke dalam bahasa yang bisa

dikenali komputer. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan

testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah

menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem dan kemudian bisa

diperbaiki.

4. Transition Phase

Tahapan ini adalah tahapan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah

melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi

dapat digunakan oleh user

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu tahap kegiatan pengumpulan data yang

nantinya akan diproses menjadi informasi yang berguna bagi yang menerimanya.

Menurut (Hantono & Rami, 2018) mendefinisikan bahwa “ sistem informasi

adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017:1) mengemukakan bahwa“sistem

adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan

aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang

melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan”. Sistem adalah sekumpulan

komponen atau jaringan kerja dari tahap-tahapan yang saling berkaitan dan saling

bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan

tertentu (Nafiudin, 2019:8)..


12

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen atau sub sistem lainnya yang

saling berkaitan, bekerja sama dan berada di dalam suatu jaringan kerja untuk

mencapatai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya

2.1.4. Karakteristik Sistem

Menurut (Ismael, 2018) sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem (components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah

komponen yang saling berinteraksi. Artinya saling bekerja sama untuk

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-

elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Setiap

sistem selalu mengandung subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-

sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan sistem (boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang

membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan

lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (enivirontment) Bentuk apapun yang ada di luar

ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem

tersebut disebut lingkungan luar sistem.

4. Penghubung sistem (interface) Media yang menghubungkan sistem dengan

subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface.


13

5. Masukkan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut

masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan

sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (output) Hasil energi yang diolah dan diklarifikasi menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan dari subsistem

yang lain seperti sistem informasi.

7. Pengolah sistem (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang

akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem

akuntansi.

8. Sasaran system (objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan

sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri dalam (Ismael, 2018) Sistem dapat di klasifikasikan

menjadi beberapa sudut pandang di antaranya :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,

misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan

antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem

yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem

penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia,

misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian

musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang


14

melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human mechine sistem).Sistem

informasi berbasis komputer merupakan contoh human mechine sistem

karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan

manusia.

c. Sistem determinasi dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

determinasi.Sistem komputer adalah contoh dari sitem yang tingkah lakunya

dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan,

sedangkan sistem yang bersifat probolistik adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probolistic.

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa campur tangan pihak luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya

2.1.6. Klinik Bersalin

Menurut (Nur et al., 2021) Klinik Bersalin merupakan klinik yang

memberikan sarana pelayanan kesehatan medis kepada para ibu yang hendak

melahirkan, dan pelayanan medis lainya yang mampu ditangani. Sedangkan

menurut (Nugroho, 2021) Klinik bersalin merupakan fasilitas atau tempat yang

melayani kelahiran bayi, program hamil atau pemerikaan kehamilan. Dalam

rangka meningkatkan kesehatan ibu di bangunlah klinik bersalin.


15

Dari kedua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa klinik bersalin

merupakan tempat atau sarana yang disediakan pemerintah maupun swasta dalam

meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak

2.1.7. Pengertian Website

Aplikasi berbasis web adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses

menggunakan web browser atau penjelajah web melalui jaringan internet.

Keunggulan aplikasi berbasis web yaitu tidak memerlukan lisensi pada

saat menggunakan aplikasi berbasis web, tidak memerlukan spesifikasi

yang tinggi untuk melakukan dan menggunakan aplikasi berbasis web,

dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun tanpa harus melakukan

instalasi, cross platform (Ovan & Saputra, 2020)

Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari

teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang

menarik untuk dikunjungi. Website adalah halaman informasi yang disediakan

melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi

dengan jaringan internet (Suppa et al., 2022).

Menurut (Nugraha et al., 2018) website merupakan “media informasi yang

dapat diakses oleh siapapun dalam suatu jaringan baik yang terhubung ke internet

maupun tidak”.

2.1.8. Basis Data

Menurut Hutahaean dalam (Kesuma & Kholifah, 2019) mengemukakan

bahwa “Basis data adalah suatu pengetahuan tentang organisasi data, sehingga

database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi”. Dari
16

beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Database merupakan

kumpulan data yang menjabarkan dan yang saling berhubungan aktivitas untuk

menyimpan dan mengelolah data.Berdasarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa

basis data merupakan data yang dapat didesain dan berintegrasi sehingga dapat

memenuhi kebutuhan user dalam perusahaan atau organisasi.

Basis data berfungsi sebagai media penyimpanan data, yang terdiri dari

sekumpulan data yang tersimpan secara struktur dan sistematis yang dapat di olah

atau di ubah menggunkan perangkat lunak (software) yang di mana akan

menghasilkan sebuah informasi untuk para pengguna.

Basis data adalah kumpulan tipe record yang saling berhubungan terhadap

suatu objek terntentu (Subandi & Syahidi, 2018:11). Sedangkan, menurut (Jayanti

& Sumiari, 2018:2) mengemukakan bahwa “sekumpulan data yang terintegrasi,

yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam suatu

organisasi”.

Menurut dua ahli di atas dapat juga di simpulkan bahwa basis data

merupakan sekumpulan data yang terdiri dari beberapa macam tipe record yang di

organisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai.

2.2. Tools Program

Beberapa tools berikut merupakan rujukan tambahan yang Penulis

pergunakan sebagai pelengkap dalam landasan teori penulisan Tugas Akhir ini.

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Sutanta dalam (Rusmawan, 2019) ERD adalah “suatu model data

yang dikembangkan berdasarkan objek”. Menurut Mata-Toledo dan Cushman

dalam (Rusmawan, 2019) ERD adalah “representasi grafis dari logika database
17

dengan menyertakan deskripsi detail mengenai seluruh entitas (entity), hubungan

(relationship), dan batasan (constraint)”.

Menurut Brady dan Loonam dalam (Rusmawan, 2019) ERD adalah

“teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

biasanya oleh sistem analis dalam tahap analisis persyaratan proyek

pengembangan sistem.”

Adapun ERD digunakan untuk membangun model data konseptual,

memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan menerapkan database

secara logika maupun secara fisik dengan sistem manajemen basis data. Dengan

adanya ERD maka dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus

dilakukan, yaitu dengan cara mencari tahu mengenai data yang dibutuhkan dan

bagaimana data tersebut saling berhubungan (Rusmawan, 2019)

2.2.2. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Kusrini dalam (Erawati, 2019) LRS adalah “representasi dari

struktur record-record pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antar himpunan

entitas pada diagram ER”. Menurut (Oscar & Minarto, 2020) LRS adalah

“transformasi mapping ERD ke database relational yang digambarkan dengan

sebuah diagram ER yang mengikuti pola dan aturan permodelan tertentu.”

Aturan pokok dalam proses kardinalitas terdiri dari tiga (3) kardinalitas

(Supriyanta, 2019) yaitu:

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu ke satu (one-to-one), maka entitas yang

memiliki atribut yang lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu ke banyak (one-to-many), maka entitas yang

tingkat hubungannya banyak.


18

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka

hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi

sebuah LRS

2.2.3. Struktur Navigasi

Struktur navigasi adalah susunan menu atau hirarki dari situs yang

menggambarkan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi setiap halaman dari

suatu web. Struktur navigasi suatu situs web yang akan dibuat struktur navigasi

dapat digolongkan menurut kebutuhan akan objek, kemudahan pemakaian dan

kemudahan membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu situs

web (Huda, 2021:60).

Menurut Normah dalam (Handayani et al., 2019) struktur navigasi adalah

“struktur atau alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan

(rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu

mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website.”

Menurut Binanto dalam (Widyastuti et al,2020) ada 4 struktur dasar

navigasi yang digunakan yaitu:

a. Linier

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte

informasi yang satu ke yang lainnya.

b. Hirarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur linear dengan percabangan-

percabangan, karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang

pohon struktur yang terbentuk oleh logikan isi.

c. Non Linier
19

Pengguna akan melakukan navigasi dengan jelas melalui isi proyek

dengan tidak terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

d. Komposit

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non linear),

tetapi terkadang dibatasi prestasi linier film atau informasi penting dan

atau pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

2.2.4. Pengkodean

Pengkodean merupakan teknik untuk merancang kode suatu program

dimana kode yang yang dibuat tersusun dari aturan-aturan yang dirancang

berdasarkan elemen-elemen tertentu yang digunakan oleh perancang.

Menurut (Dalis, 2017) Merupakan penerjemahan design dalam bahasa

yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan

menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang

merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian

penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.

Sedangkan (Widodo & Saputra, 2018) berpendapat pengkodean

merupakan tahapan yang wajib dilakukan oleh mereka yang mengerti bahasa

pemrograman, Untuk menjalankan desain sistem yang sudah dibuat, maka

kemudian kode dan juga script akan dimasukkan ke dalam desain sistem tersebut,

sehingga nantinya desain dari sistem tersebut bisa berjalan dengan lancar dan juga

baik.

2.2.5. Implementasi

Menurut (Astuti et al., 2019) implementasi merupakan tahapan untuk

mendapatkan atau mengembangkan hardware dan software (pengkodean


20

program), melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru.

Sedangkan menurut (Christian et al., 2018) Tahap implementasi merupakan tahap

penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai,

implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras dan implementasi

antar muka

Dari dua kutipan diatas implementasi merupakan suatu tindakan atau

pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan

terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap

sempurna.

2.2.6. Visual Studio Code

Menurut (Permana & Romadlon, 2019) Visual Studio Code (VS Code) ini

adalah sebuah teks editor ringan dan handal yang dibuat oleh Microsoft untuk

sistem operasi multiplatform, artinya tersedia juga untuk versi Linux, Mac, dan

Windows. Teks editor ini secara langsung mendukung bahasa pemrograman

JavaScript, Typescript, dan Node.js, serta bahasa pemrograman lainnya dengan

bantuan plugin yang dapat dipasang via marketplace Visual Studio Code (seperti

C++, C#, Python, Go, Java, dst).(Hendri & Sutisna, 2021) mengemukakan

pendapat yang sama bahwasannya Visual Studio Code adalah editor source code

atau text editor yang dikembangkan oleh Microsoft untuk Windows, Linux dan

MacOS yang mendukung program bahasa PHP.

Banyak sekali fitur-fitur yang disediakan oleh Visual Studio Code,

diantaranya Intellisense, Git Integration, Debugging, dan fitur ekstensi yang

menambah kemampuan teks editor. Fitur-fitur tersebut akan terus bertambah

seiring dengan bertambahnya versi Visual Studio Code. Pembaruan versi Visual
21

Studio Code ini juga dilakukan berkala setiap bulan, dan inilah yang membedakan

VS Code dengan teks editor-teks editor yang lain.

2.2.7. XAMPP

XAMPP merupakan perangkat lunak sejenis paket aplikasi yang

didalamnya terdapat beberapa perangkat lunak lain yang mendukung dalam

pengolahan website atau aplikasi berbasis web (Elgamar, 2020). XAMPP

merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah

paket, maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server

apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan

mengkonfigurasinya secara otomatis. XAMPP berfungsi sebagai server yang

berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari beberapa program yaitu Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl (Fathoroni et al., 2020).

2.2.8 Framework

Harianja mengemukakan bahwa framework adalah kumpulan kode

program yang disimpan pada file yang berbeda yang dapat menyederhanakan

operasi yang berulang-ulang. Kelebihan dengan adanya framework adalah dapat

melakukan pengembangan aplikasi menjadi seragam, di mana pengembang

dituntut untuk mengikuti alur kerja yang ditetapkan oleh framework (Kelen,

2018).

Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class

dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani

berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database,

pemanggilan variabel, file dan lain- lain (Romdoni, 2018).


22

Berdasarkan pengertian di atas maka kesimpulan dari framework adalah

kerangka kerja dapat membantu developer mengembangkan aplikasi berisikan

kumpulan script (class dan function) dimana developer dituntut untuk mengikuti

alur kerja yang ditetapkan.

2.2.9. CodeIgniter

Menurut Sidik menyatakan bahwa codeigniter (CI) adalah framework

pengembangan aplikasi (application development framework) yang memiliki

suatu kerangka yang sistematis untuk bekerja atau membuat program dengan

menggunakan PHP (Kelen, 2018).

CodeIgniter adalah merupakan sebuah aplikasi terbuka atau open source

yang berpondasi dari framework PHP dengan model MVC atau juga biasa disebut

Model View Controller yang digunakan untuk membangun suatu website dinamik

dengan menggunakan kode PHP (Rahman & Ratna, 2018).

Berdasarkan pengertian di atas maka kesimpulan dari Codeigniter adalah

framework yang dikembangkan pada bahasa pemrograman PHP yang digunakan

untuk membangun website yang berpondasi penerapan metode MVC (Model,

View, Controller).

2.2.10 Bootsraps

Bootstrap merupakan Framework untuk membangun desain web secara

responsif. Artinya, tampilan web yang dibuat oleh Bootstrap akan menyesuaikan

ukuran layer dan browser yang kita gunakan baik di desktop, tablet ataupun

mobile device. Dengan Bootstrap kita juga bisa membangun web dinamis ataupun

statis (Suppa et al., 2022)


23

Bootstrap adalah salah satu framework yang memungkinkan developer

dapat mengembangkan website dengan mudah dan cepat. Developer hanya perlu

memanggil class tertentu untuk membuat tombol, panel, tabel, pesan peringatan

dan lain sebagainya. Bootstrap terdiri dari beberapa file, yang berisi kumpulan

baris kode tersusun dari CSS dan JavaScript yang berbentuk class (Pranaya &

Hendra, 2019)

2.2.11 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman berbasis web yang digunakan terdiri hypertext

preprocessor (PHP), hypertext markup language (HTML), cascading style sheet

(CSS), Javascript, JQuery. Pembahasan dari bahasa pemrograman yang digunakan

diuraikan sebagai berikut:

1. Hypertext Preprocessor (PHP)

Untuk membuat website interaktif, para programmer web menggunakan

bahasa pemrograman hypertext preprocessor (PHP). PHP (Hypertext

Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan

ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web

dinamis (Ayu & Nia, 2018). Pendapat lain mengatakan PHP merupakan

sebuah bahasa pemrograman berbasis web dinamis yang dapat mengakses

basis data dan dapat dikombinasikan dengan bahasa HTML. Konsep kerja

PHP diawali dengan satu permintaan suatu halaman web oleh browser

(Rerung, 2018:156)

Dapat disimpulkan bahwa hypertext preprocessor (PHP)

merupakan bahasa pemograman yang dapat mengelolah database dan bisa

juga di kombinasikan dengan menggunakan CSS dan HTML.


24

2. Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext markup language (HTML) merupakan bahasa standar

untuk membuat dan menggambarkan struktur halaman web yang terdiri

dari elemen HTML (Atmoko, 2018). HTML merupakan bahasa dasar

pembuatan web. HTML termasuk ke dalam bahasa markup karena struktur

dan fungsi dari HTML adalah untuk menandai bagian-bagian dari sebuah

halaman web (Rerung, 2018:18).

Dapat disimpulkan bahwa hypertext markup language (HTML)

merupakan bahasa yang mengunakan tanda-tanda tertentu di bagian

halaman web untuk menampilkan informasi yang sudah di artikan oleh

sebuah browser agar sebuah halaman itu dapat di tampilkan secara benar.

3. Cascading Style Sheet (CSS)

CSS adalah singkatan dari cascading style sheets. CSS biasanya

selalu dikaitkan dengan HTML, karena keduanya memang saling

melengkapi dimana HTML ditujukan untuk membuat struktur, atau konten

dari halaman web. Sedangkan CSS digunakan untuk tampilan dari

halaman web tersebut (Rerung, 2018:133). Menurut (Subagia, 2018)

mengemukakan bahwa “CSS merupakan pendamping HTML sebagai

pengganti cara memformat tampilan”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

cascading style sheets (CSS) merupakan kumpulan kode-kode yang

bertujuan untuk menghias dan mengatur gaya tampilan atau layout

halaman web supaya lebih elegan dan menarik.

4. Javascript
25

Javascript dapat digunakan untuk membuat animasi teks ataupun

gambar. Javascript bersifat client server, yaitu browser tidak perlu

melakukan refresh atau loading sewaktu mendapat respon atau tanggapan

dari PHP atau HTML.

Menurut (Ariona, 2018) mengemukakan bahwa “Javascript adalah

bahasa pemrograman web disisi client/browser. Javascript biasa

digunakan untuk memanipulasi element-element HTML dan

menambahkan style secara otomatis atau lebih sederhananya membuat

dokumen HTML menjadi lebih interaktif”. JavaScript (js) ialah suatu

bahasa scripting yang digunakan sebagai fungsionalitas dalam membuat

suatu web (Ayu & Nia, 2018)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

javascript adalah bahasa pemograman yang sangat matang dan dapat

dikolaborasikan dengan dokumen HTML dan digunakan untuk membuat

halaman website yang lebih menarik dan interaktif.

5. jQuery

Library atau pustaka dari javascript, menggunakan fungsi jQuery.

Jquery dapat dipanggila dan dikombinasikan dengan bahasa pemrograman

lain yang berbasis web. Menurut (Subagia, 2018) ”JQuery merupakan

sebuah plugin framework javascript yang sering digunakan dalam

pengembangan web”. pustaka javascript yang memudahkan bagi para

programmer dalam penulisan kode dan memanipulasi dengan mudah dan

cepat javascript (Ariona, 2018).


26

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

jQuery merupakan library javascript multiplatform yang dirancang untuk

memudahkan penyusunan client-side script pada file HTML.

2.2.12. Black Box Testing

Pengujian perangkat lunak merupakan suatu investigasi yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari software tersebut. Melalui

pengujian, suatu software dapat dipandang secara obyektif dan independen, serta

resiko pada tahap implementasinya dapat dipahami. Metode pengujian tidak

terbatas pada proses eksekusi suatu bagian atau keseluruhan program dengan

tujuan untuk menemukan bug, tetapi sebagai proses validasi dan verifikasi bahwa

suatu software telah memenuhi kebutuhan yang mendasari pengembangan

software tersebut, telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dapat diterapkan

menggunakan karakteristik yang sama, dan memenuhi semua kebutuhan pihak

yang berkepentingan (Azminuddin et al., 2019).

Menurut (Afnarius & Putra, 2017) blackbox testing merupakan pengujian

perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Metode

blackbox testing diaplikasikan dengan mengabaikan struktur kontrol, sehingga

perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Blackbox testing dapat

dilakukan dengan mengeksekusi berbagai macam input pada setiap method main

() untuk pemrograman prosedural atau setiap method dengan menjalankan event

pada pemrograman berbasis objek. Kemudian jika output sudah sesuai dengan

fungsinya, maka method tersebut dianggap sudah bebas dari kesalahan fungsinya
DAFTAR PUSTAKA

Afnarius, S., & Putra, H. Y. (2017). Pengembangan Aplikasi Web GIS Pariwisata
Backpacker. Deepublish.
Anggraeini, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. CV. Andi
Offset.
Ariona, R. (2018). Belajar HTML & CSS Tutorial Fundamental dalam
mempelajari HTML dan CSS. ariona.net.
Arizona, N. D., & Hamid, A. (2018). APLIKASI PENERIMAAN KAS PADA
BUMDES DESA JIRAK BERBASIS JAVA DEKSTOP. CYBERNETICS,
Vol.2, No.01, Mei 2018, Pp. 162~176 P-ISSN 2579-9835 E-ISSN 2580-1465,
2(01), 162–175.
Astuti, I. F., Marisa, D., & Febriani, A. (2019). Menengah Pertama Berbasis Web
( Studi Kasus Kabupaten Kutai Kartanegara ). Informatika Mulawarman,
9(2), 35–40.
Atmoko, R. A. (2018). Aplikasi Internet of Things Berbasis Web Menggunakan
Javascript. Moko Self Publishing.
Ayu, F., & Nia, P. (2018). perancangan sistem informasi pengolahan data PKL
pada divisi humas PT pegadaian. Jurnal Infra Tech, 2(2), 12–26.
http://journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/download/33/25
Azminuddin, A., Azis, A., Zohrahayaty, Z., & Mustofa, Y. A. (2019).
Fundamental Pemrograman. Deepublish.
Christian, A., Hesinto, S., & Agustina, A. (2018). Rancang Bangun Website
Sekolah Dengan Menggunakan Framework Bootstrap ( Studi Kasus SMP
Negeri 6 Prabumulih ). Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer),
7(1), 22–27. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v7i1.278
Dalis, S. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Lembaga Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat Berbasis Web. Paradigma - Jurnal Komputer Dan
Informatika, 19(1), 1–8. https://doi.org/10.31294/p.v19i1.1170
Elgamar, E. (2020). Buku Ajar Konsep Dasar Pemrograman Website Dengan
PHP. Multimedia Edukasi.
Erawati, W. (2019). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dengan Pendekatan
Metode Waterfall. Jurnal Media Informatika Budidarma, 3(1), 1.
https://doi.org/10.30865/mib.v3i1.987
Fathoroni, A., Fatonnah, N. S., Andarsyah, R., & Riza, N. (2020). Buku Tutorial
Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan
Metode 360 Degree Feedback. Kreatif Industri Nusantara.
Habibi, R., & Karnovi, R. (2020). Tutorial Membuat Aplikasi Sistem Monitoring
Terhadap Job Desk Operational Human Capital (OHC). Informatika
Research Center.
Hantono & Rami. (2018). Bab Ii Landasan Teori. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 8–24.
Hendri, A., & Sutisna, M. A. (2021). Sistem informasi pelaksanaan kegiatan
komisi kepolisian nasional berbasis desktop. Jurnal CoSciTech (Computer
Science and Information Technology), 2(1), 14–23.
https://doi.org/10.37859/coscitech.v2i1.2393
Huda, M. (2021). Menulis Buku Digital Modern. Lontar Digital Asia.
Ismael. (2018). SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

9
10

PEMBUDIDAYAAN IKAN HIAS DAN PEMASARAN IKAN HIAS


PADA DINAS PERIKANAN KABUPATEN TEBO. JURNAL J – CLICK
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika, 6(2), 276–285.
Jamaludin, J., Ginanjar, G., Halimah, E. T., & Sudrajat, D. (2021). Penggunaan
Software Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Sekolah Di Masa
Pandemi Covid-19: Studi Literatur. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(1),
96–105. https://doi.org/10.36312/jime.v7i1.1659
Jayanti, N. K. D. A., & Sumiari, N. K. (2018). Teori Basis Data. CV. ANDI
OFFSET.
Kelen, L. (2018). Implementasi Model-View-Controller (Mvc) Pada Ujian Online
Melalui Penerapan Framework Codeigniter. Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi (JUKANTI), 1(1), 10–16. https://doi.org/10.37792/jukanti.v1i1.5
Kesuma, C., & Kholifah, D. N. (2019). Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
Pada Lkp Rejeki Cilacap. Sistem Informasi Akademik Berbasis Web
PadaLKP Rejeki Cilacap, 7(1), 82–88.
https://doi.org/10.31294/evolusi.v7i1.5026
Nafiudin. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Qiara
Media.
Nugraha, W., Syarif, M., & Dharmawan, W. S. (2018). Penerapan Metode Sdlc
Waterfall Dalam Sistem Informasi. Jurnal Sistem Informasi Musirawas, 3(1),
23–29.
Nugroho, A. (2021). Perancangan aplikasi klinik bersalin menggunakan
Algoritma Harvensine. 111.
Nur, A., Ferico Octaviansyah, A., & Romlah, S. (2021). Sistem Informasi
Manajemen Pendaftaran Rekam Medik Pasien Berbasis Mobile (Studi Kasus:
Klinik Bersalin Nurhasanah). Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 105–115. http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI
Oscar, D., & Minarto, E. (2020). Rational Unified Proses Dalam Pembagunan
Web Aplikasi Administratif Rukun Tetangga (RT). 9.
Ovan, O., & Saputra, A. (2020). CAMI: Web-Based Application to Test Validity
and Reliability of Research Instruments. JETL (Journal of Education,
Teaching and Learning), 5(2), 244–248.
https://doi.org/10.26737/jetl.v5i2.2032
Permana, A. Y., & Romadlon, P. (2019). PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI PENJUALAN PERUMAHAN MENGUNAKAN METODE
SDLC PADA PT. MANDIRI LAND PROSPEROUS BERBASIS MOBILE.
SIGMA – Jurnal Teknologi Pelita Bangsa, 84(10), 1511–1518.
https://doi.org/10.1134/s0320972519100129
Pranaya, A., & Hendra, A. (2019). Membuat Toko Online Dengan Menggunakan
Framework Bootstrap 4 Studi Kasus: Motekar Shop. PT. Dinasti Motekar
Grup.
Rahman, F., & Ratna, S. (2018). Perancangan E-Learning Berbasis Web
Menggunakan Framework Codeigniter. Technologia: Jurnal Ilmiah, 9(2), 95.
https://doi.org/10.31602/tji.v9i2.1370
Rerung, R. R. (2018). Pemrograman Web Dasar. Deeppublish Publisher.
Romdoni, M. R. (2018). Perbandingan Game Framework Pada Html5. Jurnal
Bangkit Indonesia, 7(1), 64.
https://doi.org/10.52771/bangkitindonesia.v7i1.36
11

Rusmawan, U. (2019). Teknik Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi Pemrograman.


Elex Media Komputindo.
Subagia, A. (2018). Membangun Aplikasi Web dengan Metode OOP. PT. Elex
Media Komputindo.
Subandi, & Syahidi, A. A. (2018). Basis Data: Teori dan Praktek Menggunakan
Microsoft Office Access. Deeppublish Publisher.
Suppa, R., Muhallim, M., Andi, U., Palopo, D., & Palopo, K. (2022). Aplikasi
pembelajaran microsoft word dan excel 2019 berbasis android. 1(2), 88–94.
Supriyanta, I. N. (2019). Sistem Informasi Penjualan Secara Online Studi Kasus
Pada Mechin Petshop Yogyakarta. IJNS – Indonesian Journal on Networking
and Security, 8.
Widodo, P., & Saputra, G. E. (2018). Perancangan Website E-Commerce
Penjualan Alat Olahraga Pencak Silat. Ijns.Org Indonesian Journal on
Networking and Security - Volume 8 No 1 – 2018, 8(1), 5.
http://ijns.org/journal/index.php/ijns/article/download/1564/1501
Widyastuti, R., Indrarti, W., Novaliza, M., & Rani, R. (2020). Rancang Bangun
Sistem Informasi Inventory Boneka Berbasis Web Studi Kasus Di Toko
Istana Boneka Cihampelas Bandung. Prosisko, 7(2), 96–101.

Anda mungkin juga menyukai