Anda di halaman 1dari 18

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


Penulis menggunakan tiga tinjauan pustaka untuk dijadikan perbandingan. Yang
pertama[ CITATION Ris19 \l 1033 ] yaitu dari tugas akhir yang dibuat oleh Diana
Sulistyani berjudul “Sistem Informasi Manajemen Surat Pada Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Teknik UN Pgri Kediri Berbasis Web”. Selanjutnya yang
kedua[ CITATION Zen18 \l 1033 ] yaitu dari tugas akhir yang dibuat oleh Harliawan
Hertanto berjudul “Sistem Informasi Manajemen Surat Berbasis Web Studi Kasus: Kantor
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur”. Selanjutnya yang
ketiga[ CITATION Kus13 \l 1033 ] yaitu dari penelitian yang dibuat oleh Irwan Yusti
berjudul “Sistem Informasi Manajemen Surat Berbasis Php Dan Mysql Di Institut Seni
Indonesia Padangpanjang”.
Pada penelitian pertama membahas tentang Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk
dan Keluar yang memliki tujuan untuk Memberikan kemudahan kepada Admin prodi UN
PGRI Kediri dalam proses pengarsipan yang selama ini masih manual dan membuat sistem
baru dalam pengarsipan surat masuk dan surat keluar yang lebih mudah, aman dan praktis
dibandingkan sistem lama. Alur sistem pada aplikasi ini diawali dengan pengguna sebagai
Admin untuk melakukan tindakan login atau register. Kemudian setelah berhasil masuk,
admin disuguhkan pada menu halaman data surat masuk dan data surat keluar.
Pada penelitian kedua membahas tentang Sistem Informasi Manajemen Surat Berbasis
Web Studi Kasus: Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur
yang memliki tujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi tata naskah dinas
berbasis web pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur. Alur
sistem pada aplikasi ini diawali dengan pengguna sebagai Admin untuk melakukan tindakan
login atau register. Kemudian setelah berhasil masuk, admin disuguhkan pada menu
halaman data surat masuk dan data surat keluar.
Pada penelitian ketiga juga membahas tentang Sistem Informasi Manajemen Surat
Berbasis Php Dan Mysql Di Institut Seni Indonesia Padangpanjang yang memliki tujuan
untuk Membuat sebuah program aplikasi sistem informasi manajemen surat berbasis web
dengan PHP dan Mysql. Kemudian Sistem Informasi Manajemen surat yang dibuat dapat
menggantikan fungsi buku agenda manual sebagai pencatat transaksi pengolahan surat.

5
Terakhir Sistem yang dibangun diharapkan dapat meminimalkan biaya penggunaan dan
pembelian Alat Tulis Kantor. Alur sistem pada aplikasi ini diawali dengan pengguna sebagai
Admin untuk melakukan tindakan login atau register. Kemudian setelah berhasil masuk,
admin disuguhkan pada menu halaman data surat masuk dan data surat keluar.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
penulis membahas tentang merancang dan membangun sistem informasi manajemen surat
masuk dan keluar berbasis web yang tentunya selain dari studi kasus yang dibedakan, juga
dapat dibedakan dari kategori level user yang digunakan penulis hanya terdiri dari 2 level
yaitu admin dan user sedangkan penelitian kesatu, kedua dan ketiga memiliki lebih banyak
kategori level user. Dan juga berbeda dengan penelitian kedua yang hanya untuk tata naskah
dan pengarsipan. Serta Sistem Informasi yang dibuat oleh penulis menggunakan framework
php Codeigniter yang membantu mempermudah pembangunan sistem informasi berbasis
web.
2.2. Teori Dasar
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan cara yang diatur untuk mengumpulkan,
memasukan dan mengolah serta menyimpan data, dan cara yang diatur untuk
melaporkan, mengendalikan, mengelola bahkan menyimpan informasi sehingga
organisasi dapat mencapai tujuan ( Putri, & Siptiana, 2019). Dalam landasan teori ini
akan dijelaskan mengenai konsep dasar teori yang berkenaan dengan pengembangan
sistem informasi. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian dari sistem yang
diantaranya:
a) Pengertian Sistem
Menurut Tyoso (2016:1) “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-
komponen yang membentuk suatu kesatuan”.
“Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sinergi dari
semua unsurunsur dan elemen-elemen yang ada di dalamnya,yang menunjang
pelaksanaan dan mempermudah kegiatan-kegitan utama dari suatu organisasi
ataupun kesatuan kerja” Menurut Lukman (2018:3).
Sedangkan menurut Hutahaean (2014:2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

6
b) Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2016:10) “sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-
sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu
sistem”. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem tediri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu bentuk subsistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan
lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan
dapat juga merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang
telah direncanakan.

7
c) Klasifikasi Sistem
Menurut Tyoso (2016:5) “Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita
untuk mengklasifikasikan sistem yang relevan dengan sistem yang dijabarkan”.
Seperti berkut ini:
1. Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang muncul secara alamiah
tanpa campur tangan manusia.
2. Sistem Tiruan (Artifical System) adalah sistem yang diciptakan untuk
mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnisharus memperoleh
keuntungan, tetapi ia dapat juga mengejar tujuan lainnya.
3. Sistem Deterministik (Deterministic System) adalah sistem yang bekerjanya
dapat diramalkan sebelumnya.

4. Sistem Probabilistik (probabillistic System) adalah sistem yang dapat dilacak


hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidak
pastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu.
5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau
penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem
ini tidak menggunakan input dari lingkungannya,maka output dari sistem ini
tidak bertalian dengan lingkungannya pula.
6. Sistem Terbuka (Opened System) adalah sistem yang menggunakan sumber
daya dari lingkungannya sehingga kelurannya berkaitan dengan ingkungannya
juga.

Sumber: Tyoso (2016:8)

Gambar 2.1.
Ilustrasi Model Sistem Tertutup, Relatif Tertutup dan Terbuka

8
d) Pengertian Informasi
“Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber,
yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Pratama dalam
(Risdiansyah, 2017).
Menurut Anggraieni (2017:14) “Informasi adalah data yang diolah menjadi
lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan”.
Sedangkan menurut Mahatmyo (2014:1) “Informasi adalah sumber daya
bisnis. Sama dengan sumber daya bisnis lainnya seperti bahan baku, modal dan tenaga
kerja”.
e) Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang,
hardware, sofware, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan iformasi dalam sebuah organisasi” Menurut Anggareni
(2017:2)
Menurut Romey dan Ardana (2016:5) Sistem Informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu rangkaian yang komponen-komponennya saling terkait yang
mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan
mengendalikan perusahaan.
Sedangkan menurut Mahatmyo (2014:6) “Sistem Informasi (information
system) adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan di distribusikan ke pengguna”.

f) Pengertian Sistem Informasi Akutansi


Menurut Krismaji (2016:4) “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem
yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.
“Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir. Catatan dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajen guna memudahkan pengelolaan perusahaan” Menurut
Mulyadi (2016:3).
Sedangkan menurut Mahatmyo (2014:6) “Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) berpusat pada konsep transaksi. Sistem
Informasi menerima input yang disebut transaksi. Yang akan dikoversikan melalui
berbagai proses menjadi informasi outout yang akan diberikan ke pengguna”.
9
1.2.2 Surat
a) Pengertian Surat
Menurut (Laksmi, Gani, & Budiantoro, 2015) Menyimpulkan bahwa “ surat
adalah salah satu sarana komunikasi dalam bentuk tertulis atau alat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pihak pengirim ke penerima.”
Menurut (Sedarmayanti, 2017) mengatakan bahwa “ korespondensi atau
menyurat adalah satu bentuk komunikasi dengan menggunakan surat sebagai alat.”
Menurut (Priansa & Garnida, 2015) surat merupakan satu sarana komunikasi
tertulis. Oleh karena itu, seseorang yang menulis surat harus menguasai tata
tulisan dan memiliki keterampilan menulis kalimat efektif dan
mengembangkan paragraf serta dapat mengaplikasikan kaidah-kaidah ejaan
yang berlaku untuk penulisan bahasa yang digunakan.
Menurut (Rosalin, 2017) mengatakan bahwa “surat merupakan catatan tertulis
yang digunakan sebagai media penyampaian pesan yang sangat vital bagi organisasi,
baik public maupun privat.”
Menurut (Junus, 2018) mengatakan bahwa “surat adalah suatu sarana
komunikasi untuk menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan pada kertas oleh
satu pihak kepada pihak lainnya, baik perorangan maupun organisasi.”
Menurut (Meilinda, 2016) menuliskan definisi “surat adalah alat komunikasi
tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan pada pihak lain untuk
menyampaikan berita.”
Dari beberapa penjelasan di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa surat adalah sarana komunikasi tertulis yang digunakan sebagai media
penyampaian pesan dari pihak satu ke pihak lainnya.
b) Fungsi Surat
Menurut (Priansa & Damayanti, 2015) mengatakan bahwa surat memiliki
sejumlah fungsi yang melekat. Fungsi tersebut dapat berupa fungsi umum maupun
fungsi khusus. Fungsi umum surat secara garis besar adalah sebagai bukti hitam dan
putih, sebagai pengungkap banyak hal dan informasi, dan sebagai perekam peristiwa,
dimana surat dapat dibaca kembali oleh pembaca. Adapun fungsi khusus surat
sebagai berikut:
1. Alat dokumentasi
Surat berfungsi sebagai alat dokumentasi apabila surat dijadikan sebagai alat
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti ataupun keterangan. Biasanya surat
dijadikan sebagai alat dokumentasi apabila terjadi perselisihan atau perbedaan

10
pendapat antara dua pihak, misalnya suatu instansi dengan instansi lainnya, antara
suatu instansi dengan seseorang, antara seseorang dengan orang lain, dan
sebagainya. Surat yang sering dijadikan sebagai pemberi bukti adalah surat nikah,
surat keterangan lahir, surat perjanjian dan sebagainya.
2. Alat pengingat
Surat dapat digunakan sebagai alat pengingat masa lalu dan pendokumentasian
secara tertulis sesuatu yang mungkin telah terjadi. Misalnya, untuk penyelesaian
suatu masalah, pegawai kantor sering harus membuka kembali arsip yang
berhubungan dengan hal yang berkaitan dengan masalah tersebut karena
pemimpin atau pegawai telah lupa akan hal itu.
3. Bukti historis
Dalam perkembangannya sebuah organisasi, misalnya, tentu mengalami
perubahan dari masa ke masa. Kalau pihak tertentu ingin mengetahui perubahan-
perubahan dalam organisasi itu (maju-mundurnya organisasi itu), maka dia dapat
Menggunakan surat-surat tertentu sebagai sumbernya, baik surat-surat lama
maupun surat-surat yang relatif baru. Isi surat banyak menyajikan rekaman
peristiwa. Dengan demikian, surat-surat dapat dijadikan sebagai bukti historis dari
perkembangan kehidupan manusia.
4. Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan
Pejabat instansi sering menggunakan surat sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan bagi para pegawai. Penggunakan surat sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan bertujuan agar semua kegiatan, baik di dalam maupun di luar instansi,
dapat terlaksana dengan lancar dan baik. Selain itu, beban pejabat pun menjadi
ringan karena dia tidak harus selalu memberi petunjuk kepada bawahannya secara
tatap muka.
5. Duta Penulis
Karena keterbatasan waktu dan kesibukan yang tidak dapat dihindarkan, penulis
sering menggunakan surat sebagai duta penulis atau wakilnya untuk
menyampaikan maksud, kepentingan , maupun keinginannya kepada pembaca.
Dengan demikian penulis tudak perlu bertemu muka dengan pembaca surat
sebagai duta penulis, surat dianggap mencerminkan keadaan mentalitas, jiwa,
pemikiran, dan kondisi yang melingkupi penulisnya, dengan harapan pembaca
mampu memahaminya.

11
c) Macam Surat
Menurut (Sedarmayanti, 2017) karena banyaknya surat, maka untuk
memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai
segi, misalnya:
1. Menurut wujudnya
a. Kartu pos
b. Warkat pos
c. Surat bersampul
d. Memorandum dan nota
e. Telegram
f. Surat pengantar
2. Menurut tujuannya
a. Surat pemberitahuan
b. Surat perintah
c. Surat permintaan
d. Surat peringatan
e. Surat panggilan
f. Surat susulan
g. Surat keputusan
h. Surat laporan
i. Surat perjanjian
j. Surat penawaran, pesanan dan lain-lain
3. Menurut sifat isi dan asalnya
a. Surat dinas
b. Surat niaga
c. Surat pribadi
d. Surat yang isinya masalah social
4. Menurut jumlah penerima
a. Surat biasa

12
Untuk satu orang (pejabat/organisasi)
b. Surat edaran
Untuk beberapa orang/pejabat/organisasi
c. Surat pengumuman
Untuk sekelompok masyarakat
5. Menurut keamanan isinya
a. Surat sangat rahasia
b. Surat rahasia
c. Surat biasa
6. Menurut urgensi penyelesaiannya
a. Surat sangat segera
b. Surat segera
c. Surat biasa
7. Menurut prosedur pengurusannya
a. Surat masuk
b. Surat keluar
8. Menurut jangkauannya
a. Surat intern
b. Surat ekstern

d) Prinsip-prinsip Surat
Menurut (Hidayat & Jumiatin, 2016) ada empat prinsip yang akan
memungkinkan dalam menulis sepucuk surat agar memberikan kesan yang baik dan
pada waktu bersamaan menyampaikan arti yang sebenarnya mengenai apa yang ingin
dikatakan, keempat prinsip tersebut meliputi:
1. Keringkasan, ini berarti bahwa surat harus pendek, walaupun ada beberapa surat
yang panjang akan tetapi masih mungkin menggunakan jumlah kata yang sedikit-
dikitnya untuk menyatakan arti yang penulis ingin sampaikan.
2. Kejelasan, tidak boleh ada dua arti, misal, kata “apakah yang dimaksud ini apa itu?”
maka surat tersebut dikatakan tidak jelas.
3. Kesederhanaan, dalam pembuatan surat kata-kata yang sederhana akan memberikan
arti yang lebih jelas daripada menggunakan kata-kata yang panjang dan sulit.

13
4. Kesopanan, pembuatan surat dengan penyusunan kalimat yang bijaksana, suatu
pendekatan yang menyenangkan dan penulisan yang lancar membentuk nada surat.

e) Surat Yang Efektif


Menurut (Priansa & Garnida, 2015) mengatakan bahwa tiga hal penting yang
perlu diperhatikan agar surat menjadi surat yang efektif adalah:
1. Teknik penyusunan
Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar, yaitu:
a. Penyusunan letak bagian-bagian surat.
b. Pengetikan benar, jelas, bersih dan rapi.
c. Pemakaian kertas sesuai dengan kepentinga.
2. Isi surat
Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit. Dengan cara ini
penerima surat akan memahami isi surat dengan tepat dan tidak ragu-ragu, dan
pengirim surat mendapatkan jawaban secara tepat, seperti yang dikehendaki.
3. Bahasa
Bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang benar dan baku sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Bahasa surat resmi haruslah logis, wajar, hemat, cermat,
sopan, dan menarik.
Selain tiga hal diatas, syarat lain yang harus dipenuhi dalam menyusun surat
yang baik ialah:
a. Memahami kedudukan masalah yang dikemukakan;
b. Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan masalah itu;
c. Mengetahui posisi dan bidang tugasnya;
d. Hal-hal yang terkait dengan ketatausahaan.
Untuk menyusun surat yang baik, penulis harus mengindahkan hal-hal berikut:
1. Menetapkan terlebih dahulu maksud pembuatan surat, yaitu pokok pembicaraan
yang ingin disampaikan kepada penerima surat, apakah itu berupa pemberitahuan,
pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan atau hal lain.
2. Menetapkan urutan masalah yang akan dituliskan.

3. Merumuskan pokok pembicaraan itu satu persatu secara runtut, logis, teratur
menggunakan kalimat dan ungkapan yang menarik, segar, sopan, dan mudah

14
ditangkap pembaca.
4. Menghindarkan penggunaan singkatan kata atau akronim, lebih-lebih yang tidak
biasa atau singkatan bentuk sendiri.
5. Memperhatikan dan menguasai bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya.
6. Mengikuti pedoman penulisan ejaan dan tanda baca sebagaimana digariskan oleh
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan pedoman
pembentukan istilah dalam bahasa Indonesia.

1.2.3 Programming Hypertext Prepocessor (PHP)


PHP disebut bahasa pemrograman server-side karena PHP diproses pada
komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman
client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client). Menurut
Peter B. MacIntyre (2010: 2), PHP merupakan bahasa scripting yang seringkali
digunakan pada server-side yang dibuat khusus untuk pemrograman web.
PHP dirancang untuk membentuk web dinamis, gunanya membentuk suatu
tampilan berdasarkan permintaan terkini. Untuk sebuah web jika menggunakan
bahasa pemrograman PHP maka akan menjadi lebih dinamis dan rapi. kode PHP
biasanya di sisipkan kedalam file HTML, karena itu PHP disebut juga sebagai
Scripting Language atau bahasa pemrograman script. PHP memiliki kelebihan
dibanding dengan bahasa scripting lainnya. Berikut ini kelebihan yang dipaparkan
oleh Luke Welling (2009:4):
1. Performance
PHP dapat bekerja cepat dengan performa yang sangat baik.
2. Scalability
Skala komoditas yang besar.
3. Integrasi ke database
PHP memiliki native connection yang tersedia untuk berbagai
macam database system.

4. Built-in libraries
PHP memiliki banyak fungsi built-in untuk melakukan tugas yang
berhubungan dengan web task.
5. Low cost

15
PHP merupakan bahasa scripting open source, sehingga siapapun dapat
menggunakannya secara gratis.

6. Ease of learning and use


PHP mudah untuk dipelajari. Bahasa pemrograman PHP didasari
pada bahasa pemrograman pada umumnya, seperti C, C++, Perl, dan
Java.

7. Strong object-oriented (OOP) support


PHP versi 5 sudah didukung dengan fitur OOP.
8. Flexibility of development approach
PHP memberikan kemudahan bagi developer dalam implementasi.
PHP sangat mudah untuk beradaptasi dengan framework seperti
CodeIgniter.
9. Availability of source code
Developer memiliki akses langsung dengan source codePHP.
10. Availability of support and documentation
PHP memberikan dokumentasi yang jelas dan tersedia komunitas
yang siap membantu jika developer mengalami kesulitan dalam
menggunakan PHP.

1.2.4 Hyper Text Markup Language (HTML)


HTML atau Hypertext Markup Language merupakan bahasa yang paling
umum digunakan dalam pembangunan web. Sesuai dengan namanya, markup
language yang berarti bahasa penandaan, HTML digunakan untuk menandai secara
khusus bagian – bagian yang terdapat dalam sebuah halaman web. Penandaan pada
setiap bagian menggunakan tag (John Duckett 2010: 2).
Pada penggunaan tag HTML tanda kurung siku “< >” untuk memulai sebuah code
serta adanya kata atau huruf di dalamnya. Dalam sebuah struktur file HTML pada
setiap bagian menandakan yang mana header, title, body, paragraph, tabel, dan
lainnya. Untuk memulai menulis sebuah kode HTML, bisa menggunakan program
aplikasi text editor seperti Notepad, Sublime Text, Adobe Dreamweaver, dan
sebagainya
1.2.5 Cascading Style Sheet (CSS)

16
Menurut Sulistyawan (2008), ”CSS adalah suatu dokumen yang berdiri
sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan
oleh HTML dalam pendefinisian style. ”CSS menggunakan kode-kode yang
tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan
untuk membuat style baru yang biasa disebut class”.

CSS merupakan kumpulan kode-kode yang bertujuan untuk menghias dan


mengatur gaya tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik.
CSS adalah sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide
Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Awalnya, CSS dikembangkan di
SGML pada tahun 1970, dan terus dikembangkan hingga saat ini. CSS telah
mendukung banyak bahasa markup seperti HTML, XHTML, XML, SVG (Scalable
Vector Graphics) dan Mozilla XUL (XML User Interface Language).
1.2.6 JavaScript
Menurut John Duckett (2010: 481-482), JavaScript merupakan bahasa
pemrograman yang digunakan dalam pemrograman web. Penulisan code JavaScript
ditandai dengan tag ‘<script type=”JavaScript”> </script>’ pada halaman HTML.
Code JavaScript dapat dimasukkan secara internal ataupun eksternal.
Penulisan secara internal cukup dengan memasukan code di antara tag script.
Sedangkan secara eksternal, code berupa file yang disimpan berlainan folder
ataupun dari link internet dituliskan seperti berikut: <script type = ”JavaScript” src
=”scripts/jQuery.js”> </script>.
Hal yang didapat jika menggunakan JavaScript:
 Membaca dan menuliskan (read & write) elemen dan teks.
 Memanipulasi atau memindahkan teks.
 Menjalankan fungsi perhitungan pada data.
 Bereaksi terhadap events, seperti saat pengguna menekan sebuah button.
 Membaca waktu dan tanggal di komputer pengguna.
 Menetapkan ukuran tampilan beserta resolusi layar dan web browser
version pada komputer pengguna.
 Melakukan pengecekan pada input yang diberikan oleh pengguna, seperti
pada pengecekan form validation.

1.2.7 JQuery
JQuery merupakan sebuah Library Javascript yang cepat dan ringkas yang mana
17
dapat menyederhakan document traversing, event handling,animating, dan AJAX
interactions untuk pengembangan web secara cepat.
Menurut McFarland (2011: 4) jQuery merupakan pustaka javascript yang dibuat
untuk memudahkan pemrograman javascript. Sebagai contoh, dengan
menggunakan jQuery kode pemrograman yang memerlukan beratus-ratus baris
dapat diselesaikan dengan hanya satu baris kode saja
1.2.8 Bootstrap
Bootstrap adalah library (pustaka / kumpulan fungsi-fungsi) dari
Framework CSS yang dibuat khusus untuk bagian pengembangan fontend dari
suatu website. Didalam library tersebut terdapat berbagai jenis file yang
diantaranya HTML, CSS, dan Javascript. Hampir semua developer website
menggunakan framework bootstrap agar memudahkan dan mempercepat
pembuatan website. Karena semuanya sudah ada dalam frameworknya sehingga
para develop / pengembang hanya tinggal membuat / menyisipkan class nya yang
ingin dipakai seperti membuat tombol, grid navigasi dan masih banyak lagi.
Bootstrap telah menyediakan kompulan aturan dan komponen class
interface dasar sebagai modal dalam pembuatan web yang telah dirancang sangat
baik untuk memberikan tampilan yang sangat menarik, bersih, ringan dan
memudahkan bagi penggunanya. Dan penggunaan bootstrap ini kita juga diberikan
keleluasan salama pengembangan website, pengguna bootstrap bisa merubah dan
menambah class sesuai dengan keinginan.
1.2.9 Basis Data
Menurut (Fathansyah, 2012) adalah sistem yang terdiri atas kumpulan tabel
data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer)
dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS atau Database Management
Sistem) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk
mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut.
Basis data juga merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang
secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak
dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.Dan Basis data perlu
dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat
digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan
kepentingan user. (Supardi, 2013)

18
Dari beberapa pengertian para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa
pengertian Basis data sendiri adalah data yang mempunyai berbagai sumber data
dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata,
dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai
kepentingan. Jenjang data dari basis data menurut mdul pengajaran basis data
sebagai berikut :
a. Characters
Characters Merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik,
huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk
suatu item data / field.
b. Field
Field Merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item
dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari
field membentuk suatu record.
c. Record
Record merupakan kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili
data tiap-tiap karyawan.
d. File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang
sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran
yang ada.
e. Database
Kumpulan dari file / tabel membentuk suatu database.

2.2.10 MySQL
MySQL merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut
SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL
merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

19
MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta
isinya. MySQL dapat dimafaatkn untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus
data yang berada dalam database.
2.2.11 PhpMyAdmin
Menurut Muhammad Azzam (2018) dalam artikel elektronik nya yang
berjudul “pengertian phpmyadmin dan beserta fungsi dan fitur fitur phpMyAdmin”
adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen
MySQL. Dengan menggunakan phpMyAdmin, user dapat membuat database,
membuat tabel, memasukkan, menghapus dan mengupdate data dengan GUI dan
terasa lebih mudah tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.
Beberapa fitur dalam phpMyAdmin :
 Antarmuka berbasis web
 Impor data dari CSV dan SQL
 Ekspor data dari berbagai format
 Membuat grafik PDF dari tampilan dan basis data user
 Membuat kompleks query menggunakan Query-by-example (QBE)
 Transformasi data disimpan ke dalam format yang menggunakan satu set yang
telah ditetapkan seperti menampilkan data blob-data atau download-link.

2.2.12 Flowchart
Menurut Jogiyanto (2005) mendefinisikan bahwa “ Bagan alir
(flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika”. Bagan alir digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Dalam perancangan flowchart sebenarnya tidak ada rumus atau
patokan yang bersifat mutlak (pasti). Hal ini didasari oleh flowchart
(bagan alir) adalah sebuah gambaran dari hasil pemikiran dalam
menganalisa suatu permasalahan dalam komputer. Karena setiap analisa
akan menghasilkan hasil yang bervariasi antara satu dan lainnya.
Dengan adanya flowchart, setiap urutan proses dapat digambarkan
menjadi lebih jelas. Selain itu, ketika ada penambahan proses baru dapat
dilakukan dengan mudah menggunakan flowchart ini.

20
Setelah proses membuat flowchart selesai, maka giliran programmer yang
akan menerjemahkan desain logis tersebut kedalam bentuk program
dengan berbagai bahasa pemrograman yang telah disepakati.

2.2.13 Data Flow Diagram (DFD)


Menurut Kristanto (2003), adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana
tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa
yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Menurut Wijaya (2007), adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian
melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain,
yang ada pada objek lain.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang
memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang
berjalan.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode
untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur
data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem
Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk
membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan
kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para
programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat
oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD
(Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer
6. Salah satu cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan
UML(Unified Manual Language).

21
2.2.14 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram
(ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan
data dari suatu organisasi, biasanya oleh Sistem Analys dalam tahap
analisis persyaratan proyek pengembangan sistem. Sementara seolah-olah
teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database
relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang
pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
Sedangkan Menurut Mata-Toledo dan Cushman (2007)
Mendefenisikan "Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
representasi grafis dari logika database dengan menyertakan deskripsi
detail mengenai seluruh entitas (entity), hubungan (relationship), dan
batasan (constraint)."

Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa


ERD adalah salah satu model yang digunakan untuk mendesain database
dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database.
Umumnya setelah perancangan ERD selesai berikutnya adalah mendesain
database secara fisik yaitu pembuatan tabel, index dengan tetap
mempertimbangkan performance. Kemudian setelah database selesai
dilanjutkan dengan merancang aplikasi yang melibatkan database.

22

Anda mungkin juga menyukai