Anda di halaman 1dari 23

BAB II

LANDASAN TEORI

2.I. Tinjauan Pustaka

A. Konsep Dasar Perancangan dan Sistem Informasi

Adapun konsep dasar perancangan dan sistem informasi yang dibahas

meliputi pembahasan perancangan, sistem, informasi, sistem informasi dan sistem

informasi penjualan.

1. Perancangan

Perancangan diperlukan untuk mengetahui gambaran tentang usulan atau

kebutuhan suatu sistem dan kebutuhan pemakai sistem (user) mengenai apa yang

akan dibuat yang kemudian diterapkan dalam sistem tersebut.

Menurut Susanto dalam jurnal (Rahardi et al., 2016:62) menjelaskan bahwa “Per-

ancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang

baru”.

2. Sistem

Dalam mendefenisikan sistem, terdapat dua pendekatan, yaitu menekankan

pada prosedur dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sis-

tem yang menekankan pada prosedur menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut:

Menurut Jogianto H.M dalam jurnal (Ferdika & Kuswara, 2017:176) menje-

laskan bahwa ”Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prose-

dur yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu”.

7
8

“Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” (Mulyadi, 2016:5).

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya adalah sebagai berikut ini.

Menurut Hanif Al Fatta dalam jurnal (Erwantoni, 2017:328), menjelaskan

“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Sutabri dalam (Ermatita 2016:967) menyatakan bahwa “Sistem

adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

dapat diartikan sebagai satu unit dengan unit-unit lain yang saling berhubungan

dan saling berinteraksi serta tidak dapat dipisahkan untuk menuju satu kesatuan

dalam rangka menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Suatu sistem disebut sebagai sistem yang baik apabila mempunyai

karakteristik menurut Jeperson Hutahean (2015:3) sebagai berikut :

a. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sam membentuk satu kesatuan.

Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
9

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan

yang harus tetap dijada dan yang merugikan yang harus dijaga dan

dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output)

dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui

penghubung.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat

berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance

input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer


10

menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan

informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan

menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi

bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan

keuangan.

h. Sasaran Sistem

Suatu sisem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran

dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran

yang akan dihasilkan sistem.

Sumber: (Jeperson Hutahean, 2015:5)

Gambar II.1
Karakteristik Sistem
3. Informasi

Menurut Romney dan Steinbart dalam jurnal (Destiningrum & Adrian,

2017:31) menjelaskan bahwa informasi adalah “data yang telah dikelola dan
11

diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputu-

san”.

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam jurnal (Destiningrum & Adrian,

2017:31) menjelaskan bahwa informasi adalah “data yang telah diolah menjadi

bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untk mengambil keputu-

san masa kini maupun yang akan datang”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau diproses sesuai

dengan keperluan tertentu, yang memiliki arti bagi pengguna, yang bermanfaat

dalam pengambilan keputusan.

4. Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch & K. Roscoe Davis dalam jurnal (Solihin & Nusa,
2017:108) memjelaskan bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.

5. Sistem Informasi Penjualan

Penjualan merupakan proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan

penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan melalui

perantara orang lain.

Menurut Kolter “Sistem Informasi penjualan merupakan suatu sistem yang


terdiri dari kumpulan orang, peralatan dan prosedur yang memadukan antara
pekerjaan mesin (komputer) dan manusia yang menyajikan keakuratan
informasi bagi para pemakai dalam membuat keputusan untuk memecahkan
masalah didalam perusahaan.” (CRISTIANTO, 2017:8)
12

B. Konsep Dasar Pemograman

Nugroho menjelaskan bahwa program merupakan “suatu cara baru dalam

berfikir serta berlogika untuk menhadapi masalah-masalah yang dicoba atasi

dengan bantuan komputer” (Fridayanthie, 2015:144).

1. XAMPP Server

Dalam pembangunan sebuah website pastinya setiap programmer

memerlukan bantuan web server untuk mengkoneksikan file-file website ke basis

data. Beberapa web server yang sering digunakan diantaranya: Apache Web

Server, Sun Java System Web Server, Xampp Server,Wamp server, Xitami Web

Server, dan sebagainya. Dalam hal ini, penulis menggunakan Xampp Server dalam

membangun web tersebut.

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.(Palit

et al., 2015:2).
13

Gambar II.2

Xampp Control Panel

2. PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa

pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk

pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa

PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C,

Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. PHP merupakan bahasa scripting

server-side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server.

Sederhananya, serverlah yang akan menerjemahkan skrip program, baru

kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan.

Adapun pengertian lain PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu

suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode – kode (script) yang digunakan

untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi

kode HTML.(Firman et al., 2016:30).

2. MySQL

Dalam membuat sebuah sistem informasi atau website diperlukan sebuah

penyimpanan yang dapat dengan mudah diakses yang lebih dikenal dengan istilah

basis data atau database. Menurut Kustiyahningsih “MySQL adalah sebuah basis
14

data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris

dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.Tabel terdiri atas sejumlah

baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”(Firman et al.,

2016:30)”.

Menurut Wahana Komputer “MySQL adalah database server open source

yang cukup popular keberadaannya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki,

membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun

suatu project.Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang

dimiliki oleh MySQL, memungkinkan bermacam – macam aplikasi komputer

yang ditulis dengan berbagai bahasa pemrograman dapat mengakses basis data

MySQL”.(Firman et al., 2016:30)

Tipe data MySQL, menurut Kustiyahningsih “Tipe data MySQL adalah data

yang terdapat dalam sebuah tabel berupa field – field yang berisi nilai dari data

tersebut.Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri – sendiri”(Firman et al.,

2016:30)

3. Dreamweaver CS5

Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok adobe

yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adapun adobe dreamweaver

itu sendiri adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual

dan mengelola situs atau halaman web. Adobe dreamweaver memiliki

peformayang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan anda untuk

membuat halaman web, maupun dalam jendela kode rumus. Adobe dreamweaver

didukung dengan cara pemakaian yang praktis dan standar dan juga didukung
15

untuk pengembangan penggunaan CSS, XML, dan RSS dan kemudahan-

kemudahan lain yang diperlukan.

Dreamweaver CS5 merupakan software utama yang digunakan oleh Web

Desainer maupun Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal

ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver CS5 yang

mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun

membangun suatu situs web.

Selain user interface baru, dreamweaver CS5 memiliki kemampuan untuk

menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain: JSP, PHP, ASP,

XML, CSS dan ColdFusion. Dreamweaver CS3 juga dapat melakukan print code

pada jendela Code View, selain itu juga memiliki fasilitas Code Hints yang

membantu dalam urusan tag-tag, serta Tag Inspector yang sangat berguna dalam

menangani tag-tag HTML.

C. Konsep Dasar E-Commerce

Electronic commerce adalah salah satu bagian yang paling terpenting dari
internet akhirakhir. Saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi dan internet di indonesia, telah memiliki dampak yang besar
terhadap perubahan bisnis. Yaitu mulai dari cara beriklan, cara jual beli, cara
berinteraksi antar manusia, dan sebagainya. Dengan ecommerce telah banyak
merubah dalam proses jual-beli. Jika dalam suatu jual-beli penjual dan
pembeli bertemu, namun jika dengan ecommerce mereka tidak perlu bertemu.
(Haryanti dan Irianto, 2012:108)

Menurut pendapat Sunarto (2009:90) e-commerce adalah pertukaran yang

dimediasi oleh teknologi antara beberapa kelompok (individual atau organisasi)

secara elektronik berbasiskan aktivitas intraorganisasional atau interorganisasional

yang menfasilitasi pertukaran tersebut.


16

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dapat

disimpulkan bahwa e-commerce adalah pemasaran, pembelian ataupun penjulan

barang atau jasa pada internet yang melibatkan seluruh proses online dari

pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran

terhadap produk dan jasa yang didukung oleh komputer dan network.

Manfaaat E-Commerce bagi organisasi/perusahaan menurut Sunarto

(2009:28):

1. Kemampuan grafis internet maupun memperlihatkan produk apa adanya

(natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan menyebarkannya tanpa

ongkos/biaya cetak.

2. Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa.

3. Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur dan hari besar,

semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

4. Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan jangkauan

pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.

5. Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit atau tidak

dapat diperoleh melalui cara konvensional.

6. Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), di mana penggunaan e-

commerce memungkinkan untuk meningkatkan pangsa pasar yang semula

mempunyai pangsa pasar di dalam negeri saja, dengan adanya e-commerce

maka pangsa pasar menjangkau luar negeri.

7. Menurunkan biaya operasi (operating cost). Penggunaan teknologi internet

memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan perdagangan selama 24 jam

sehari, 7 hari seminggu, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap biaya yang
17

dikeluarkan untuk biaya lembur karyawan atau pegawai, karena segala

sesuatunya dikerjakan oleh komputer yang tidak membutuhkan operator

untuk menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan

software tertentu maka semua aktivitas dalam transaksi perdagangan dapat

dilakukan.

8. Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail. Penghematan ini

terjadi karena berkurangnya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi,

dimana segalam sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan data digital

sehingga tidak membutuhkan kertas sebagai media yang pada akhirnya

memberikan penghematan besar terhadap pengeluaran dalam proses

transaksi.

D. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:118) “UML (unified Modeling

Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai

sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.”

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML

tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML

paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Pada UML terdiri dari 13 macam diagram menurut Ariani Sukamto dan M.

Shalahuddin (2011:120-145) yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut

penjelasan dari pembagian kategori tersebut.

1. Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.


18

2. Behavior Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem.

3. Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

Penjelasan dari masing-masing diagram ada sebagai berikut:

1. Class Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:122) “Diagram kelas atau

class diagram menggambarkan struktur sistem dari sesi pendefinisian kelas-kelas

yang akan dibuat untuk membangun sistem.”

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

a. atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. operasi atau model adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

2. Object Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:124) “Diagram objek

menggambarkan struktur sistem dari segi penanaman objek dan jalannya objek

dalam sistem.” Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah

didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak,

pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.


19

3. Component Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:125) “Diagram komponen

atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan

ketergantungan diantara kumpulan komponen-komponen dalam sebuah sistem.”

4. Composite Structure Diagram

Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-

bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat

berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung menurut Sukamto dan M.

Shalahuddin (2011:127).

5. Package Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:128) “Package merupakan

sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas atau elemen diagram UML lainnya.”

Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling

terkait dalam diagram UML.

6. Deployment Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:129) “Diagram deployment

atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi.”

7. Use Case Diagram


20

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:130) mengemukakan bahwa

“Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan

dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat

itu sendiri, jadi walaupun simbol aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum

tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit

yang saling bertukar pesan antarunit atau aktor.

8. Activity Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:134) mengemukakan bahwa

“Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)

atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”. Yang perlu diperhatikan

disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

9. State Machine Diagram

State Machine Diagram atau dalam bahasa indonesia disebut diagram mesin

status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari
21

sebuah mesin atau sistem, perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf

berarah (Sukamto dan M. Shalahuddin, 2011:136).

10. Sequence Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:137) mengemukakan bahwa

“Diagram sekuen merupakan diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada

use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antarobjek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan

diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use

case beserta metode-metode yang dimiliki kelas diinstansiasi menjadi objek itu.

11. Communication Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:140) mengemukakan bahwa

“Communication Diagram atau diagram komunikasi menggambarkan interaksi

antarobjek atau bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan”. Diagram

komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas,

diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara

struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.

12. Timing Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:141) mengemukakan bahwa

“Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait

batasan waktu tertentu”. Timing diagram biasanya digunakan untuk


22

mendeskripsikan operasi dari alat digital karena penggambaran secara visual akan

lebih mudah dipahami daripada dengan kata-kata.

13. Interaction Overview Diagram

Interaction Overview Diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas.

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2011:143) menyatakan bahwa

“Interaction Overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik

merepresentasikan diagram interaksi.” Interaksi diagram dapat meliputi diagram

sekuen, diagram komunikasi, interaction overview diagram dan timing diagram.

E. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Yakub (2008:25) “Entity Relationship Diagram merupakan suatu

model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem se-

cara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang lain

dalam suatu sistem yang terintegrasi”.

ERD terbagi tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan re-

lasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas merupakan dasar yang ter-

libat dalam sistem. Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari entitas, dan

relasi atau hubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas.

1. Entitas (Entity)

Entitas (entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem.

Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu dis-
23

impan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan

mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

b. Nama entitas dapat berupa kata benda tunggal.

c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut (Attribute)

Atribut juga sering disebut sebagai properti (property), merupakan keteran-

gan–keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai ba-

sis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas untuk menggambarkan

atribut yang dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut:

a. Atribut dinyatakan denga simbol elipps.

b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps

c. Nama atribut berupa kata benda tunggal.

d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggu-

nakan garis.

3. Relasi

Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang

keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Aturan penggambaran relasi

antar entity:

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat


24

c. Relasi menghubungkan dua entitas.

d. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me-) tunggal.

e. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

4. Derajat Relasi (Cardinalitas)

Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan ob-

jek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek dan di-

identifikasikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang, dan se-

bagainya. Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi

diantara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one

to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one), dan banyak

ke banyak (many to many).

a. Satu ke Satu (One to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B., dan begitu juga sebaliknya se-

tiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu

entitas himpunan B.

Sumber: Yakub (2008:33)

Gambar II.1

Kardinalitas Relasi Satu ke Satu (One to One)


25

b. Satu ke banyak (One to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana se-

tiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu

entitas pada himpunan entitas A.

Sumber: Yakub (2008:34)

Gambar II.2

Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak (One to Many)

c. Banyak ke banyak (Many to many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya dimana se-

tiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak enti-

tas pada himpunan entitas A.


26

Sumber: Yakub (2008:35)

Gambar II.3

Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)

d. Banyak ke satu (Many to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas B dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas A, tetapi tidak sebaliknya, dimana se-

tiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu

entitas pada himpunan entitas B.

Sumber: Yakub (2008:35)

Gambar II.4

Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu (Many to One)

F. Pengujian Black Box

Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat

lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu

program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Menurut Sukamto (2011:213) menerangkan bahwa “Black Box Testing yaitu

menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan
27

kode program, pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,

masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan.”

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas

kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client atau server,

dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan

pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

Keunggulan dari pengujian black box adalah bisa memilih subset test

secara efektif dan efisien, dapat menemukan cacat, memaksimalkan testing

investmen. Sedangkan kelemahan dari pengujian black box adalah tester tidak

pernah yakin apakah perangkat lunak tersebut benar–benar lolos uji.

2.II. Penelitian Terkait

Tinjauan jurnal dari skripsi ini bertujuan untuk membahas konsep dasar dari

sistem yang ingin dikembangkan, serta konsep dasar program yang disusun secara

sistematis yang diharapkan dapat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Haryanti dan Irianto (2012), melakukan penelitian pada Omah Mode Kudus
yang merupakan salah satu toko yang bergerak dibidang fashion seperti
baju, celana, jaket, sweater dan lainnya. Penelitian ini berfokus pada
kebutuhan identifikasi bisnis dan desain sistem e-commerce yang sesuai
dengan bisnis ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah toko
online factory outlet dimana didalamnya menyediakan informasi produk dan
menangani pembelian secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan mengidentifikasi kebutuhan bisnis sistem e-commerce dapat
menyediakan fitur fungsional kunci dan informasi real time yang memenuhi
kepuasan pelanggan. Fitur-fitur ini meliputi produk pencarian, ketertiban
dan informasi rekening, pengiriman dan konfirmasi pembayaran sehingga
memberikan integrasi dari persediaan seluruh unit penjualan. Serta dengan
adanya sistem e-commerce dapat mempermudah proses transaksi pembelian
produk.
28

Luqman dan Wardati (2012), melakukan penelitian pada CV. Sembilan


Sembilan yang bergerak dibidang penjualan laptop. Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi penjualan
laptop pada CV. Sembilan Sembilan yang membantu proses penjualan
laptop, ketepatan dalam pemeriksaan persediaan laptop dan laporan
penjualan laptop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan data
penjualan dan persediaan barang yang masih konvensional yaitu tanpa
terkomputerisasi menimbulkan beberapa masalah, diantaranya
ketidaktepatan pemeriksaan barang yang ada, sering terjadinya persediaan
barang yang tidak terkontrol, pencarian data barang dan proses pembuatan
laporan relatif lama. Serta sistem informasi penjualan laptop CV. Sembilan
Sembilan ini adalah sebagai sarana informasi kepada konsumen untuk
mengetahui daftar dan spesifikasi laptop yang dijual di CV. Sembilan
Sembilan.

CRISTIANTO. (2017). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB

PADA HI GADGET STORE SKRIPSI. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERBASIS WEB PADA HI GADGET STORE SKRIPSI.

Destiningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis

Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit

Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo. https://doi.org/10.33365/jti.v11i2.24

Ermatita. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan. Jurnal

Sistem Informasi.

Erwantoni, K. S. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Jasa

Perbaikan Komputer Berbasis Web Pada Iptek Komputer Betara Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Jurnal Manajemen Sistem Informasi.

Ferdika, M., & Kuswara, H. (2017). Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada PT Era

Makmur Cahaya Damai Bekasi. Information System for Educatos and Professionals.

E-ISSN: 2548-3587.

Firman, A., Wowor, H. F., & Najoan, X. (2016). Sistem Informasi Perpustakaan Online
29

Berbasis WeFirman, A., Wowor, H. F., & Najoan, X. (2016). Sistem Informasi

Perpustakaan Online Berbasis Web. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer, 5(2),

29–36.b. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer.

Fridayanthie, E. W. (2015). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PERALATAN

HIKING BERBASIS DESKTOP PADA TOKO CIMONE OUTDOOR TANGERANG. Jurnal

Khatulistiwa Informatika.

Jeperson Hutahean. (2015). Konsep Sistem Informasi - Jeperson Hutahaean - Google

Buku. In Agustus.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntasi. Salemba Empat.

Palit, R. V, Rindengan, Y. D. Y., & Lumenta, A. S. M. (2015). Rancangan Sistem Informasi

Keuangan Berbasis Web. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer.

Rahardi, M., Nugroho, L. E., & Ferdiana, R. (2016). Perancangan Sistem Group Tracking

Pada Aktivitas Touring Berbasis Android. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan

Multimedia 2016.

Solihin, H. H., & Nusa, A. A. F. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan,

Pembelian dan Persedian Suku Cadang Pada Bengkel Tiga Putra Motor Garut.

Jurnal Infotronik.

Anda mungkin juga menyukai