Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Sistem


2.1.1 Pengertian Analisis Sistem
Analisis Sistem atau System Analysis adalah suatu teknik atau metode
pemecahan masalah dengan cara menguraikan sistem ke dalam komponen-
komponen pembentuknya untuk mengetahui bagaimana komponen-komponen
tersebut bekerja dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan sistem.
System Analysis biasanya dilakukan dalam membuat System Design. System
Design adalah salah satu langkah dalam teknik pemecahan masalah dimana
komponen-komponen pembentuk sistem digabungkan sehingga membentuk satu
kesatuan sistem yang utuh. Hasil dari System Design merupakan gambaran sistem
yang sudah diperbaiki. Teknik dari System Design ini meliputi proses penambahan,
penghilangan, dan pengubahan komponen-komponen dari sistem semula.
Menurut (Mardi, 2011:p124). Menjelaskan bahwa proses kerja untuk menguji
sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh
petunjunk berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan kemampuan sistem.
Menurut (Kenneth dan Jane, 2006:g12). Menjelaskan bahwa kegiatan
menganalisa permasalahan dari suatu perusahaan dan pemecahan masalah tersebut
dengan menggunakan sistem informasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menjelaskan bahwa
prosedur atau proses sistematis yang memungkinkan pengombinasian pertimbangan
para pakar dari berbagai bidang ilmu sehingga diperoleh hasil yang sempurna dari
kegunaan tiap disiplin pengamatan mengenai suatu kegiatan, metode, prosedur atau
teknik untuk menentukan manfaat kegiatan tersebut dan cara terbaik untuk
memperolehnya.

2.1.1.1 Tujuan Analisa Sistem


Tujuan analisis sistem informasi yakni untuk merancang sistem baru maupun
menyempurnakan sistem yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini, tujuan dari
analisis sistem, diantaranya yakni:

6
7

1. Kita dapat membuat keputusan jika sistem saat ini bermasalah ataupun
juga tidak berfungsi dengan baik dan hasil analisisnya akan digunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dapat ditandatangani.
3. Mengidentifikasi masalah atau mencari pemecah masalahnya.
4. Mempelajari sistem yang sedang berjalan saat ini.

2.1.1.2 Langkah-Langkah Analisa Sistem


Langkah-langkah dalam tahap analisa sistem akan hampir sama dengan
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem
yang akan dibesarkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada
ruang-ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang
akan dilakukan oleh analisis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan
sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi


2.1.2.1 Pengertian Sistem
Sistem sendiri menurut sejarahnya berasal dari bahasa yunani yaitu "sistema"
yang dimana artinya adalah kesatuan,yaitu keseluruhan bagian-bagian yang memiliki
hubungan satu dengan lainnya. Kata sistema tersebut pada akhirnya dikembangkan
menjadi berbagai macam definisi yang bervariasi sesuai dengan bidang ilmu data
bidang kajian masing-masing namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan
dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.
Pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:3). Sistem adalah
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari
subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Pengertian sistem menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2015:3).
Sistem merupakan "serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu”.
8

Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5). Sistem adalah "suatu jaringan


prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan"
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.

2.1.2.2 Tujuan Sistem


Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23). Target atau sasaran
akhir yang ingin dicapai oleh sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka
target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya.
Upaya mencapai sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut
kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria
dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu
sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

2.1.2.3 Pengertian Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
mengambil setiap pengambilan keputusan. Secara Etimologi, Informasi berasal
dari bahasa Perancis kuno yaitu informaction (tahun 1387) yang diambil dari
bahasa latin informationem yang berarti "garis besar, konsep,ide".
Definisi menurut Agus Mulyanto (2009:12). Informasi adalah "data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan
suatu kejadian yang nyata".
Pengertian menurut Krismaji (2015:14). Informasi adalah "data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat".
Hal serupa disampaikan oleh Romney dan Steinbart (2015:4). lnformasi
(information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti
dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya,
pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari
peningkatan informasi.
9

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi


adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi
penggunanya.

2.1.2.4 Pengertian Sistem Informasi


Pengertian menurut Kadir (2014:9), Sistem informasi adalah "sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi,
dan didistribusikan kepada pemakai".
Pengertian menurut Krismaji (2015:15). Sistem informasi adalah cara-cara
yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta
menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi menurut Diana dan Setiawati (2011:4): Sistem informasi, yang
kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan
manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen (baik manual maupun
berbasis komputer) yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi mengenai saldo persediaan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Laudon (2014) yang mendefinisikan sistem
informasi: Secara teknis sebagai sesuatu rangkaian yang komponen-
komponennya saling terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali),
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan mengendalikan perusahaan.
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah kumpulan data yang terintegritasi dan sating melengkapi dengan
menghasilkan output yang baik guna untuk mernecahkan masalah dan pemlambilan
keputusan.

2.1.2.5 Ciri-Ciri Sistem informasi


Berikut ciri-ciri sistem informasi menurut Ardana dan Lukman:
1. Satu Kesatuan: Satu-Kesatuan organisasi.
2. Bagian-Bagian: ada manajemen, karyawan, pemangku kepentingan
stakeholder) lainnya, gedung kantor, sub-sistem komputer (perangkat
10

keras, perangkat lunak, perangkat jaringan, sumber daya manusia, basis


data dan informasi).
3. Terjalin erat: tercermin dalam bentuk hubungan, interaksi, prosedur kerja
antar manajemen.
4. Mencapai tujuan: menghasilkan informasi yang berkualitas bagi
manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.

2.1.3 Sistem Informasi Bet basis Web


2.1.3.1 Pengertian Web
Menurut Suwanto Raharjo S. Si, M_Kom. yang dikutip dari
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_web_info2043.html, 24 Mar. 13), Web
merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding
dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news atau bahkan email.

2.1.3.2 Pengertian HTTP


HTTP singkatan dari (Hyper Text Transfer Protocol) adalah sebuah protokol
untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Pengertian ini diakses dari
(http://ewawan.com/pengertian-http.html, 2 Apr. 13).

2.1.3.3 Pengertian HTML


Html mempunyai kepanjangan Hyper Text Markup Language, yaitu suatu
pemrograman hypertext. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka
ataupun format web berbasis html. Agus Saputra (2012:1).

2.1.3.4 Pengertian PHP


PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Prepocessor,
merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun website
dinamis. Agus Saputra (2012:2).

2.1.3.5 Pengertian Database


Menurut Chou yang telah dikutip dari (http://id.shvoong.com/social-
sciences/communication-media-studies2068236-pengertian-database-menurut-para-
ahli/, 24 Mar. 13), database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang
diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.
11

Menurut fabbri dan Schwab, database adalah sistem berkas terpadu yang
dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redundancy) data.

2.1.3.6 Pengertian XAMPP (MySQL)


MySQL bukan termasuk bahasa pemrograman. MySQL merupakan salah
satu database populer dan mendunia. Agus Saputra (2012:7).

2.1.3.7 Pengertian Sistem Informasi Berbasis Web


Sistem informasi berbasis web adalah seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mentransferkan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan informasi yang
dipresentasikan dalam bentuk hypertext serta dapat diakses oleh perangkat lunak
untuk mendukung pembuatan kegiatan dalam organisasi dalam mencapai tujuan.
Untuk menterjemahkan dokumen hypertext kedalam bentuk dokumen yang
dapat dipahami oleh manusia, maka web browser melalui web client akan membaca
halaman web yang tersimpan di sebuah web server melalui protocol yang sering
disebut dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol). PHP merupakan singkatan dari
Hypertext Prepocessor yaitu sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML
dengan tujuan digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan
pengembangan sebuah web. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar
tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui situsnya untuk mengetahui siapa saja yang
telah mengakses ringkasan onlinenya.

2.1.3.8 Kelebihan Sistem Informasi Berbasis Web


Adapun Kelebihan Sistem Informasi Web adalah sebagai berikut:
1. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa
harus melakukan penginstalan.
2. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi
ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi telah menjadi
tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.
3. Dapat dijalankan di sistem operasi manapun. Tidak perduli apakah kita
menggunakan linux, windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan
asalkan kita memiliki browser dan akses internet.
12

4. Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer, handheld dan


handphone yang sudah sesuai dengan standar WAP.
5. Tidak perlu spesifikasi computer yang tinggi untuk menggunakan aplikasi
berbasis web ini, sebab dibeberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di
web server penyedia aplikasi berbasis web ini.

2.1.3.9 Kelemahan Sistem Informasi Berbasis Web


Adapun kelemahan sistem berbasis web adalah sebagai berikut:
1. Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal dan stabil, hal ini
bertujuan agar pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan dengan baik dan
lancer
2. Dibutuhkan sistem keamanan yang baik dikarenakan aplikasi dijalankan
secara terpusat, sehingga apabila server di pusat down maka sistem aplikasi
tidak bisa diakses.

2.1.4 Unified Modelling Language (UML)


Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasi
dan mendokumentasi hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan
sistem secara visual (Braun, et. al. 2001). Juga merupakan satu kumpulan konvensi
pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem
software yang terkait dengan objek (Whitten, et. al. 2004).
Sejarah UML sendiri terbagi dalam dua fase, sebelum dan sesudah
munculnya UML. Dalam fase sebelum, UML sebenarnya sudah mulai diperkenalkan
sejak tahun 990an namun notasi yang dikembangkan oleh para ahli analisis dan
desain berbeda-eda, sehingga dapat dikatakan belum memiliki standarisasi.
Fase kedua dilandasi dengan pemikiran untuk mempersatukan metode ersebut
an dimotori oleh Object Management Group (OMG) maka pengembangan UML
imulai pada akhir tahun 1994 ketika Grady Booch dengan metode OOD (Object-
riented Design), Jim Rumbaugh dengan metode OMT (Object Modelling Technique)
mereka ini bekerja pada Rasional Software Corporation dan Ivar Jacobson dengan
etode OOSE (Object-Oriented Software Engineering) yang bekerja pada perusahaan
bjectory Rasional.
Secara filosofi UML diilhami oleh konsep yang telah ada yaitu konsep permodelan
Object Oriented karena konsep ini menganalogikan sistem seperti kehidupan nyata yang
didominasi oleh Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011 2 Program Studi
Ilmu Komputer Universitas Mulawarman obyek dan digambarkan atau dinotasikan dalam
simbol-simbol yang cukup spesifik.
13

Berikut gambar dari diagram UML:

Gambar 2.1 UML Diagrams

2.1.4.1 Tujuan Pemanfaatan UML


Tujuan dari penggunaan diagram seperti diungkapan oleh Schmuller J.
(2004), “The purpose of the diagrams is to present multiple views of a system; this
set of multiple views is called a model”.

Berikut tujuan utama dalam desain UML adalah (Sugrue J. 2009):


1. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa
pemodelan visual yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan
dan melakukan pertukaran model data yang bermakna.
2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.
3. Karena merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses
pembangunannya maka UML bersifat independen terhadap bahasa
pemrograman tertentu.
4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem
yang berorientasi objek (OO).
6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti
kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.
7. Memiliki integrasi praktik terbaik.
14

2.1.4.2 Object Oriented Program (OOP)


Object Oriented Program (OOP) merupakan paradigma baru dalam rekayasa
software yang didasarkan pada obyek dan kelas. (Ronald J.N., 1996). Diakui para
ahli bahwa object-oriented merupakan metodologi terbaik yang ada saat ini dalam
rekayasa software. Object-oriented memandang software bagian per bagian dan
menggambarkan satu bagian tersebut dalam satu obyek.

Teknologi obyek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata


yang didominasi oleh obyek. Dengan demikian keunggulan teknologi obyek adalah
bahwa model yang dibuat akan sangat mendekati dunia nyata yang masalahnya akan
dipecahkan oleh sistem yang dibangun. Model obyek, atribut dan perlakuannya bisa
langsung diambil dari obyek yang ada di dunia nyata.

2.1.5 Flowchart Diagram


Menurut Indrajani (2011,p22), Flowchart merupakan penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program. Biasanya
mempermudah penyelesaian masalah yang khususnya perlu dipelajari dan dievaluasi
lebih lanjut.

Menurut Fairuz El Sahid (2010), Flowchart adalah bagan (chart) yang


menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan
alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system flowchart,


document flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process flowchart.
Masing-masing jenis flowchart akan di jelaskan berikut ini:

1. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-
urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir
yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-
tembusannya.
15

3. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang
mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di
dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud
penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi
kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit
dan lama menggambamya.

4. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir
program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat
terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara
logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

5. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem
untuk menggambarkan proses datam suatu prosedur.

Berikut ini merupakan notasi atau simbol-simbol dalam penggambaran


flowchart yang di kutip dari artikel elektronik Fairuz El Sahid:
16

Tabel 2.1 Notasi/Simbol Penggambaran Flowchart

Simbol Keterangan

Symbol Off-line Connector (Symbol untuk

keluar/masuk procedure atau proses dalam

lembar/halaman yang lain).

Symbol Connector (Simbol untuk keluar/ masuk

prosedur atau proses dalam lembar /halaman yang

sama).

Symbol Process (Simbol yang menunjukkan

pengolahan yang dilakukan oleh komputer).

Symbol Manual Operation (Simbol yang

menunjukkan pengolahan yang di lakukan oleh

komputer).

Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan

menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi).

Symbol Predefined Proces (Simbol untuk

mempersiapkan penyimpanan yang akan di gunakan

sebagai tempat pengolahan di dalam storage).

Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau

akhir dari suatu program).

Symbol Off-line Storage (Symbol yang menunjukkan

bahwa data di dalam symbol ini akan di simpan).

Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukkan

data secara manual on-line keyboard).


17

Simbol Keterangan

Symbol Input-Output (Simbol yang menyatakan

proses input dan output tanpa tergantung dengan

jenis peralatannya).

Symbol Magnetic-tape unit (Symbol yang

menyatakan input berasal pita magnetic atau output

disimpan ke pita magnetic).

Symbol punched card (Simbol yang menyatakan

input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu).

Symbol disk and on-line storage (Simbol untuk

menyatakan input berasal dari disk atau output

disimpan ke disk).

Symbol display (Simbol yang menyatakan peralatan

output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer,

dan sebagainya).

Symbol document (Simbol yang menyatakan input

berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau

output dicetak ke kertas).

2.2 Sejarah Perusahaan


2.2.1 Sejarah Pembentukan Dinas Kominfo Provsu
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara (Diskominfo
Provsu) Sebelumnya bernama Kanwil Departemen Penerapan Provinsi Sumatera
Utara yang di singkat Kanwil Deppensu sampai dengan 27 Desember 2001, dan
sejak 27 Desember 2001 namanya berganti menjadi Badan Informasi dan
Komunikasi Sumatera Utara yang lebih di kenal dengan sebutan Bainfokom.
Sejak Tahun 2007 sampai dengan sekarang Bainfokom berganti nama
menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara yang di singkat
Diskominfo Provsu, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dengan Jabatan Eselon II.a.
18

mulai tanggal 13 Mei 2020 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Utara dipimpin oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Provsu Bapak Ir. H.
IRMAN, M. Si.

2.2.2 Visi dan Misi


Adapun visi dan misi Dinas Kominfo Provsu sebagai berikut:
1. Visi
Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara
tidak terlepas dan visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu
"SUMATERA UTARA YANG MAJU, AMAN DAN BERMARTABAT".
2. Misi
a. Meningkatkan Penyediaan dan pengelolaan Informasi dan
Komunikasi Publik.
b. Meningkatkan pengelolaan Aplikasi.
c. Penyelenggaraan Statistik Sektoral dilingkungan Provinsi.
d. Meningkatkan pengelolaan Persandian untuk Pengamanan
Informasi Pemerintah Daerah.

2.2.3 Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Adapun Tujuan yang akan dicapai Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut:
1) Meningkatnya kualitas SDM Aparatur dibidang komunikasi dan
informatika dalam Peningkatan Kinerja.
2) Meningkatnya tata kelola petnerintahan yang balk, bersih, transparan
dan akuntabel melalui pentanfaatan Teknologi Informasi dan
komunikasi.
3) Meningkatkan Data Statistik Sektoral.
4) Meningkatkan pelayanan Informasi Publik yang transparan dan
partisipatif
5) Meningkatkan Persandian untuk Pengamanan Informasi.
19

2. Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai
secara berkesinambungan dan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun sasaran yang akan dicapai, serta hubungannya dengan tujuan yang
akan dicapai oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan Kualitas SDM Aparatur dibidang Komunikasi dan
Informatika dalam peningkatan Kinerja.
2) Terbangunnya Aplikasi dan Infrastruktur TIK terintegrasi.
3) Tersedianya data statistik sektoral.
4) Diseminasi Informasi melalui media Informasi.
5) Pengelolaan pemanfaatan persandian dalam meningkatkan keamanan
informasi.

2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Wewenang


2.3.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumatera
Utara telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 6 Tahun
2018 sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, dibantu oleh:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program Akuntabilitas dan Informasi public
3. Bidang Pengelolaan Informasi Publik, dibantu oleh:
a. Seksi Opini Publik
b. Seksi lnformasi Publik
c. Seksi Media Publik
4. Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, dibantu oleh:
a. Seksi Layanan Informasi Publik
20

b. Seksi Statistik Sektoral


c. Seksi Kemitraan Komunikasi Publik
5. Bidang Teknologi dan Informasi Komunikasi, dibantu oleh:
a. Seksi Infrastruktur
b. Seksi Pengolahan Data
c. Seksi Sandi Telekomunikasi dan Keamanan Informasi
6. Bidang Layanan E-Government, dibantu oleh:
a. Seksi Pengembangan Aplikasi
b. Seksi Pengembangan Ekosistem E-Government
c. Seksi Tata Kelola E-Government
7. Jabatan Fungsional
a. Pranata Humas
b. Arsiparis
c. Pranata Komputer
d. Pustakawan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Kominfo Provsu


21

2.4 Gambaran Umum Bagian/Unit Kerja


Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di
bidang Komunikasi dan Informatika.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai uraian tugas:
1. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi, mengendalikan tugas dan
fungsi Dinas.
2. Menyelenggarakan penetapan program Sub Bagian Umum dan
kepegawaian, program Sub Bagian Keuangan, program kerja Sub Bagian
Akuntabilitas dan Informasi Publik dan rencana kegiatan dinas sesuai
dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberian
dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.
4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan
tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang komunikasi dan
informatika.
5. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
program Pengelolaan Informasi Publik, Pengelolaan Komunikasi Publik,
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Layanan E-Government.
6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi
mengenai komunikasi dan informasi sebagai bahan penetapan kebijakan
umum pemerintah daerah.
7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan.
8. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga
terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1). Ayat (2) dan ayat (3), Kepala Dinas Komunikasi dan informatika di
bantu oleh:
1. Sekretariat.
2. Bidang Pengelolaan Informasi Publik.
3. Bidang Pengelola Komunikas Publik.
22

4. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.


5. Bidang Layanan e-Government.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Tugas,


Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sumatera Utara, Pasal 2.

Anda mungkin juga menyukai