Anda di halaman 1dari 25

BAB II

PENDAHULUAN

2.1. Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1. Definisi Sistem

Menurut Yakub dalam penelitian Suwarto, dkk (2019:143),

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang

berhubungan, terkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau tujuan tertentu”. Sementara, Ruli Supriati dkk dalam

Jurnal Sensi (2018:91) menyatakan bahwa sistem merupakan “Cara

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan

informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sebuah sistem informasi terdiri

atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dijabarkan di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan

komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1. Definisi Informasi

Menurut Aris Martono, (2017:73) “Sistem informasi adalah

suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan laporan yang diperlukan sistem informasi merupakan

kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan


komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan data serta

menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakan

suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

Pengertian lain selain sistem informasi dijelaskan yaitu sekumpulan

komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau

mendapatkan, menyimpan dan mendistribusikan informasi guna

menunjang pengambilan keputusan dalam organisasi”. Sedangkan

menurut Rusdiana dan Irfan dalam Lestari, dkk (2018:16) “Informasi

adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian

rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga

memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan

bagi penerima suatu hal tertentu tersebut, sehingga membantu dalam

pengambilan keputusan secara tepat. Adapun pendapat lain menurut

Pamungkas (2017:1) dalam bukunya yang berjudul Pengantar dan

Implementasi Basis Data, “Data merupakan nilai yang

merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

hasil dari pengolahan data yang memberikan makna atau arti sehingga

dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya.

2.1.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam penelitian Ayu (2018:15), “Informasi

manajemen ada beberapa jenis informasi sebagai berikut:


1. Informasi harus akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (on time)

Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan

keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah

berbeda.

2.1.3. Konsep Dasar Analisa Sistem 

2.1.3.1. Definisi Sistem Analisa

Menurut Ramadhan (2018:119), “Analisa sistem adalah suatu

penguraian sistem informasi secara utuh yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, mengevaluasi suatu permasalahan, hambatan,

kesempatan, yang terjadi untuk menentukan kebutuhan sehingga bisa

untuk diusulkan perbaikan”. sedangkan pendapat lain tentang analisa

sistem dikemukakan oleh Hanif dikutip dari Dimas, Mochammad Al

Musadieq, Heru Susilo, dalam Jurnal Administrasi Bisnis, (2017: 20),

berpendapat bahwa analisis sistem adalah tahapan dimana sistem yang


sedang berjalan di pelajari dan sistem pengganti diusulkan. Tujuan

utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan

mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari

sistem baru.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.4.1. Definisi Sistem Informasi

Sri Rahayu dkk (2018:3), “Sistem Informasi merupakan

elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur

untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan

mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap

jalannya perusahaan. adapun pendapat lain tentang sistem informasi

dikemukakan oleh Euis Siti nur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24),

“Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan

kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah cara kita menentukan hal

apa saja yang kita perlu untuk mengolah data yang telah kita peroleh

menjadi informasi yang berguna.

2.1.4.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Pratama, dkk dalam penelitian hafizar (2017:232-

233), Komponen – komponen yang terdapat didalam semua jenis


sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen

tersebut beserta dengan penjelasan masing – masing:

1. Input (Masukan)

Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan

diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai.

Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input

(masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk

data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

2. Output (Keluaran)

Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output)

berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan

hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat

lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya

komponen perangkat lunak ini membantu sistem informasi di

dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagai

mestinya.

4. Hardware (Perangkat keras)

Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua

perangkat komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem

informasi, baik di komputer server di komputer client.

5. Database (Basis Data)

Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan

informasi kesalahan satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki


field masing – masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan

masing – masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi

(hubungan).

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi

satu. Komponen control berfungsi untuk mencegah suatu

terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan

informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga

sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini

komputer server).

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi

jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah

sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software,

hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output.

2.2. Teori Khusus

2.2.1. Konsep Dasar Prototype

2.2.1.1. Definisi Prototype

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49),

“Prototype adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu.

Prototype merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk

kreatif yang telah direncanakan”. Sedangkan pendapat lain yaitu

Menurut Kendall dan Kendall dalam Astuti (2017:516)“Prototype


Sistem Informasi adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan

informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.

2.2.1.2. Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103). “perancangan sistem

yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user), untuk memberikan

gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang

lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya

yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Sedangkan menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2

(2016:72), pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem

informasi adalah:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang

terlibat.

3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan

mendukung perusahaan.

2.2.2. Konsep Dasar Data

2.2.2.1. Definisi Data

Menurut Januar Permana, Astriyani, dan Mayang Sari dalam

jurnal SENSI Vol. 4 No. 2 (2017), menuturkan bahwa, “Data adalah

fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa,

huruf-huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.”

Adapun pendapat lain tentang data yang disampaikan oleh Sri Rahayu
dkk (2019:3), “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu

kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.

Dan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer.

Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus

bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda”.

2.2.2.2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2016:18), data dapat diklasifikasikan menurut

jenis, sifat dan sumber:

1. Klasifikasi data menurut jenis data:

a. Data Hitung (enumeration/counting data) Data hitung adalah hasil

perhitungan atau jumlah tertentu.

b. Data Ukur (measurement data) Data ukur adalah data yang

menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

2. Klasifikasi data menurut sifat data:

a. Data Kuantitatif (quantitative data) adalah data mengenai

penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

b. Data Kualitatif (qualitative data) adalah data mengenai

penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat

sesuatu.

3. Klasifikasi data menurut sumber data:

a. Data Internal (internal data) adalah data yang asli, artinya data

sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil

karya orang lain.


b. Data Eksternal (external data) adalah data hasil observasi orang lain.

Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan,

meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

2.2.3. Konsep Dasar Penilaian

2.2.3.1. Definisi Penilaian

Menurut Sudrajat dalam Yudha (2017:9), “Penilaian adalah

penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk

memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik

atau ketercapaian kompetensi peserta didik”.Adapan pendapat lain

yang disampaikan oleh Pendapat dari Arikunto dalam jurnal Sasomo

(2015:21), “Penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data

untuk menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, bahkan aktivitas

penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan. Penilaian

dilakukan dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian untuk

memperoleh informasi.”

2.2.3.2. Definisi Raport

Menurut Putri, NAA dan Hartanto, AD. dalam Jurnal

PROGRESIF (2018:1754) “Raport adalah buku buku yang berisi nilai

kepandaian dan prestasi murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan

resmi guru kepada orangtua wali murid yang wajib menerimanya”.

Menurut Triyanto (2013:42) “Raport adalah laporan hasil

kegiatan belajar siswa selama periode tertentu yang diimplementasikan

dalam bentuk nilai sekelompok mata pelajaran dengan disertai

penilaian kepribadian, sikap dan tingkah laku periode yang


dimasukkan adalah periode atau jenjang belajar yang berupa periode

semesteran (6 bulan)”.

Menurut Yudha (2017:9) “Raport adalah buku yang berisi

keterangan mengenai nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di

sekolah, yang biasanya dipakai sebagai laporan guru kepada orang tua

peserta didik atau wali murid".

Berdasarkan definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa,

Raport adalah buku yang berisi laporan nilai siswa yang berisi tentang

nilai serta prestasi belajar siswa di sekolah dalam periode semesteran

yaitu 6 bulan.

2.2.3.3. Definisi Siswa

Menurut Mendikbud “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu, mereka yang secara kusus diserahkan oleh orang tuanya untuk

mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, dengan tujuan

untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan,

berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

Menurut Sarwono dalam Martono (2016:422) “Siswa adalah

setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di

dunia pendidikan”.

Berdasarkan definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa,

siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti

pelajaran serta penentu terjadi atau tidaknya proses belajar mengajar di

sekolah.
2.2.4. Konsep Dasar UML

2.2.4.1. Definisi UML

Menurut Handayani dkk (2018), dalam jurnal berjudul

“Statcounter Sebagai Monitoring Aktifitas Website PESSTA+ Pada

Perguruan Tinggi” berpendapat bahwa “Unified Modeling Language

(UML) adalah metode perancangan secara visual sebagai sarana untuk

merancang dan membuat software yang berorientasi pada objek.

Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa

berorientasi pada objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan

kepada paradigma object orientied”. sedangkan menurut Affandi, dkk

(2018:14), “UML merupakan konsep pemodelan berbasis Object

Oriented (OO) yang dapat membantu dalam perancangan dan

penganalisaan sistem. Di dalam UML banyak diagram yang dapat

digunakan untuk menganalisa sistem dan perancangan sistem.

Komponen diagram UML yang digunakan iala Use Case Diagram,

Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Dimana masing-masing

kategori tersebut memiliki diagram yang menjelaskan arsitektur sistem

dan saling terintegrasi.” Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh

M. Shalahudin dalam penelitian Haryanta, dkk (2017:88),“UML

merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai


sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks

pendukung”.

2.2.4.2. Jenis-jenis Diagram UML

Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML)

yang mana diantaranya adalah:

1. Use Case Diagram

Menurut Affandi, dkk (2018:16), “Use Case diagram

merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi

yang dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara

satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.

2. Sequence Diagram

Menurut Hendini, dkk dalam penelitian Thoullah (2019:579),

“Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun

berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram

adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan)

perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk

menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram”.

3. Activity Diagram

Menurut M. Shalahudin dalam penelitian Haryanta, dkk

(2017:88), “Diagram aktivitas atau Activity Diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat

lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram


aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh 

Menurut Thoullah, dkk (2017:57), “Merupakan hubungan antar

kelas dan penjelasan sistem”.

4. Class Diagram

Detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem,

juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas

yang menentukan perilaku sistem. Class diagram juga

menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas

dan constraint yang berhubungan dengan objek yang

dikoneksikan”.

2.2.5. Konsep Dasar Website

Menurut Ruli Dkk dari jurnal SENSI (2018), Website didefinisikan

sebagai sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks,

gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web yang

disajikan dalam bentuk hypertext. Sedangkan menurut Sri Rejeki (2019)

dalam JOURNAL INFORMATICS, SCIENCE & TECHNOLOGY, 9(1),

website adalah sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan

atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis

yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Menurut beberapa definisi diatas tentang website, dapat disimpulkan

bahwa, website merupakan sebuah layanan untuk menampilkan kumpulan

informasi yang berada di dalam jaringan internet. Dapat diakses dengan


mengetikkan link pada web browser. Website ada yang bersifat statis juga

dinamis.

2.2.5.1. Definisi Website

2.2.5.2. Jenis-jenis Website

Menurut Abdullah (2018:1-2), Jenis website dibagi menjadi 3

yaitu website statis, dinamis dan interaktif.

1. Website Statis yaitu jenis website yang isinya tidak diperbarui

secara berkala, sehingga isinya dari waktu ke waktu akan selalu

tetap.

2. Website Dinamis yaitu jenis website yang isinya terus

diperbaharui secara berkala oleh pengelola atau penulis website.

3. Website Interaktif pada dasarnya termasuk dalam kategori

website dinamis, dimana isi informasinya selalu diperbaharui dari

waktu ke waktu.

2.2.6. Konsep Dasar HTML

2.2.6.1. Definisi HTML

Menurut Andika Saputra dan Yuli Astuti (2018:35), HyperText

Markup Language (HTML) adalah Bahasa yang digunakan untuk

menggambarkan struktur halaman Web. HTML dapat digunakan

untuk:

1. Publikasi dokumen online dengan judul, teks, tabel, daftar, foto,

dll.

2. Mengambil informasi online melalui tautan hypertext, dengan

sekali klik sebuah tombol.


3. Merancang formulir untuk melakukan transaksi dengan layanan

jarak jauh, untuk digunakan dalam mencari informasi, melakukan

pemesanan, pembelian produk, dll.

4. Menyertakan spread sheet, klip video, klip suara, dan aplikasi

lainnya secara langsung di dalam dokumen.

Menurut Edward Kurniawan dan Bernard (2019:49), HTML

adalah bahasa markup standar untuk membuat halaman web. HTML

menggambarkan struktur halaman web menggunakan markup. Elemen

HTML adalah blok bangunan dari halaman HTML, elemen HTML

diwakili oleh tag. Tag HTML memberikan label konten seperti

“judul”, “paragraf”, “tabel”, dan seterusnya. Browser tidak

menampilkan tag HTML, tapi menggunakannya untuk menampilkan

konten halaman.

2.2.7. PHP

2.2.7.1. Definisi PHP

Menurut Nurul Huda (2019:2), PHP adalah sebuah bahasa

pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu

memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi.php, sehingga

menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).

PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web

dan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Sedangkan menurut Hendra

Nusa Putra (2019:94), PHP adalah bahasa pemrograman untuk script

web server-side. Bahasa pemrograman PHP pertama kali diciptakan

Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula

PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung


pada home-page nya. Rasmus adalah salah seorang open source.

Karena itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0

secara gratis atau freeware pada tahun 1995. Adapun pendapat lain

yang disampaikan oleh Nur Rubiati dan Sahara (2019:5) mengutip

menurut Herny dan Zuliarso, PHP (Hypertext Preprpcessor),

merupakan bahasa pemrograman pada sisi server (Apache, iss, atau

apapun) akan dieksekusi sebelum perintah itu dikirim oleh halaman ke

browser yang me-request-nya, contohnya adalah bagaimana

memingkinkannya memasukkan tanggal sekarang pada sebuah halam

web setiap kali tampilan tanggal dibutuhkan. Sesuai dengan fungsinya

yang berjalan di sisi server maka PHP adalah bahasa pemrograman

yang digunakan untuk membangun teknologi web application.

2.2.8. CSS

2.2.8.1. Definisi CSS

Menurut pendapat Ni Ketut Amylia Pramasari dalam jurnalnya

(2017), “CSS (Cascading Style Sheets) banyak digunakan untuk

memperluas kemampuan HTML dalam memformat dokumen web atau

untuk mempercantik tampilan bahkan untuk memposisikan dan

layouting halaman web. Dengan mendefinisikan suatu style sekali saja

maka style itu akan digunakan berulang kali”.

2.2.9. Konsep Dasar XAMPP

2.2.9.1. Definisi XAMPP

Menurut Dadang Haryanto dan Toto (2019:35), Xampp adalah

perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,

merupakan kompilasi dari beberapa program. Sedangkan menurut


Nurul Huda (2019:2), XAMPP adalah fasilitas untuk banyak sistem

operasi seperti Windows, Linux, Mac, dan Solaris yang

memungkinkan sebuah web dinamis bisa diakses secara lokal

menggunakan web server local. Kata XAMPP sendiri terdiri dari:

1. X yang berarti Cross Platform karena XAMPP bisa dijalankan di

Windows, Linux, Mac, dan Solaris.

2. A yang berarti Apache sebagai web server nya.

3. M yang berarti MySQL sebagai Database Management System

(DBMS).

4. PP yang berarti PHP dan Perl sebagai bahasa yang didukungnya.

2.2.10. Konsep Dasar MySQL

2.2.10.1. Definisi MySQL

Menurut Hendra Nusa Putra (2019:95), MySQL adalah salah

satu aplikasi DBMS yang sudah cukup banyak digunakan oleh

pemrograman aplikasi web. Contoh DBMS lainnya adalah PostgreSQL

(freeware), SQL server, Ms. Acces dari Microsoft, DB2 dari IBM,

Oracle dan Oracle Corp, Dbase, Foxpro, dsb. Sedangkan menurut

Sahara (2019:5) mengutip menurut Nugroho, MySQL adalah sebuah

program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut

dengan DBMS (Database Management System). Jadi dapat

disimpulkan bahwa suatu program yang mengolah database dengan

cepat dan menampung jumlah yang besar dan dapat diakses oleh

banyak user.

2.2.11. Definisi Database


Menurut Warsito, dkk dalam Sugeng Santoso, Ilamsyah, dan Aldian

Firmansyah (2019), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk

menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah

database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL

Server.” Sedangkan menurut Jeperson Hutahaean dalam Khozin Yuliana,

Saryani, dan Nur Azizah (2019:119),“Basis data atau Database adalah

kegiatan sistem program komputer untuk berbagai aplikasi komputer.

Dalam basis data dibutuhkan suatu media simpan komputer yang

terorganisir sedemikian rupa dan juga pemeliharaan data baik dalam fungsi

manajemen sistem.” Adapun pendapat lain tentang definisi database yang

disampaikan oleh Anhar, yang dikutip Sandro Alfeno dkk dalam Jurnal

Maklumatika (2019:120), “Database (basis data) dapat diartikan sebagai

suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang

memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik

kesimpulan bahwa Database adalah “Beberapa kumpulan dari data yang

terintegrasi yang saling terhubung dengan menggunakan program

komputer untuk memperoleh informasi.”

2.2.12. Metode Analisa

2.2.12.1. Metode Analisa PIECES

1. Performance

Produksi – jumlah kerja selama periode waktu Tertentu Waktu respon

– penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan

respons ke transaksi atau permintaan tersebut

2. Information
Input : (1) Data tidak diambil; (2) Data tidak diambil tepat waktu

untuk berguna; (3) Data tidak diambil secara akurat – terdapat error;

(4)Data sulit diambil; (5) Data diambil secara berlebihan – data yang

sama diambil lebih dari sekali; (6) Terlalu banyak data diambil

Output : (1) Kurangnya informasi; (2) Kurangnya informasi yang

diperlukan; (3) Kurangnya informasi yang relevan; (4) Terlalu banyak

informasi – “kelebihan informasi”; (5) Infomasi yang tidak akurat; (6)

Infomasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya.

Penyimpanan data Data disimpan secara berlebihan dalam banyak file

dan/atau databaseItem-item data sama memiliki nilai-nilai berbeda

dalam file-file berbeda (integrasi data yang jelek). Data tersimpan

tidak akurat Data tidak diorganisasikan dengan baik. Data tidak

fleksibel – tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan informasi baru

dari data tersimpan Data tidak dapat diakses.

3. Economy

Biaya tidak dapat dilacak ke sumber Biaya terlalu tinggi Keuntungan

Pasar-pasar baru dapat dieksplorasi Pemasaran saat ini dapat

diperbaiki

4. Control

Keamanan/control terlalu lemah Input data tidak diedit dengan cukup

Kejahatan (misalnya, penggelapan atau pencurian) terhadap data

5. Efficiency

Orang, mesin, atau komputer membuang waktu, Data secara

berlebihan di-input atau disalin. Data secara berlebihan diproses


Informasi secara berlebihan dihasilkan Orang, mesin, atau komputer

membuang material dan persediaan

6. Services

Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat Sistem menghasilkan

produk yang tidak konsisten Sistem menghasilkan produk yang tidak

dapat dipercaya, Sistem tidak mudah dipelajari. Analisis PIECES

(Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, dan

Service) merupakan teknik untuk mengidentifikasi dan memecahkan

permasalahan yang terjadi pada kualitas pelayanan. Dari analisis ini

akan menghasilkan identifikasi masalah utama dari suatu kinerja serta

memberikan solusi dari permasalahan tersebut.

2.3. Literature Review

1. Penelitian yang dilakukan oleh Andrianto, S., & Wijoyo, H. (2020) yang berjudul

“Rancang Bangun Sistem Informasi Siswa Berbasis Web di Sekolah Minggu

Buddha Vihara Dharmaloka Pekanbaru”. TIN: Terapan Informatika

Nusantara, 1(2), 83-90. Perkembangan sistem informasi yang begitu pesat

memungkinkan untuk melakukan pengolahan data yang hemat ruang waktu dan

biaya namun tetap menghasilkan suatu informasi yang sangat akurat dan berguna.

Hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu sekolah atau organisasi dalam

mencapai tujuan. Salah satu pengolahan data yang perlu menggunakan sistem

komputerisasi adalah rancang bangun sistem informasi berbasis web sekolah

minggu Buddha di vihara dharma loka pekanbaru. Rancang bangun sistem


informasi berbasis web sekolah minggu Buddha di Vihara Dharma Loka belum

banyak menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Sekolah ini masih

menggunakan sistem manual, Pemasukan data masih menggunakan Microsoft

Excel seperti pendaftaran siswa baru, penginputan data siswa, data guru, penilaian

siswa, absensi siswa, berita acara, pemberitahuan terhadap siswa maupun guru,

dan data laporan

2. . Penelitian yang dilakukan oleh Haris, N., Imtihan, K., & Ashari, M. (2018) yang

berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SMKN 1 PRAYA”. Jurnal manajemen

informatika dan sistem informasi, 1(2), 55-61. Sistem informasi pengolahan data

nilai siswa di SMKN 1 PRAYA saat ini belum sepenuhnya terkomputerisasi.

Dalam mengolah data nilai siswa, saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu

masih ditulis di buku raport dan leger nilai sehingga banyak waktu dan tenaga

yang diperlukan untuk memproses tugas tersebut, sehingga membutuhkan waktu

yang sangat lama dalam pengerjaannya, Hasil dari penelitian adalah suatu sistem

informasi untuk pengolahan data nilai siswa dengan menggunakan media

komputer yang akan mempermudah mencatat data nilai siswa  sehingga menjadi

media yang efektif bagi perkembangan pendidikan, khususnya di SMKN 1

PRAYA. Pengolahan data nilai siswa secara otomatis sehingga proses informasi

dapat tersaji dengan cepat.

3. . Penelitian yang dilakukan oleh Hartini, S., & Dermawan, J. (2017) yang berjudul

“Implementasi model waterfall pada pengembangan sistem informasi

perhitungan nilai mata pelajaran berbasis web pada Sekolah Dasar Al-Azhar

Syifa Budi Jatibening”. Paradigma-Jurnal Komputer dan Informatika, 19(2),

142-147. Komputer digunakan dalam berbagai aktivitas


dan pekerjaan. Dengan komputer pemberian layanan dalam berbagai bidang

menjadi lebih baik, cepat dan efisien. Dalam kegiatan pendidikan pun diperlukan

adanya suatu sistem komputerisasi dalam berbagai keperluan.   

Khususnya dalam pengolahan nilai mata pelajaran di sebuah Sekolah Dasar (SD).

SD Al Azhar Syifa Budi Jatibening, komputer telah diperkenalkan

dan dipergunakan untuk dan pembelajaran praktek bagi siswa-siswi dan pekerjaan

administrasi. Sehingga apabila terjadi kesalahan dan keterlambatan saat

perhitungan pengolahan nilai yang banyak menyita waktu dan membutuhkan

banyak tenaga dapat diperkecil. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka

dibutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan pengelolaan perhitungan nilai

yang bisa diakses secara online melalui jaringan internet oleh guru dan wali kelas

yang memerlukan layanan data informasi.

4. . Penelitian yang dilakukan oleh SARI, F. Yang berjudul “SISTEM

INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT BERBASIS WEB PADA

SMP PGRI 3 LARANGAN KOTA TANGERANG”. Sistem Informasi

Pengolahan Raport merupakan suatu sistem yang memberikan informasi laporan

keaktifan siswa yang berupa laporan nilai dan informasi siswa yang sesuai dengan

berbasiskan komputerisasi, sehingga membantu kecepatan dan kualitas dalam

pengolahan nilai.  Permasalahan yang terjadi dalam pengolahan nilai raport di

SMP PGRI 3 Larangan saat ini bersifat konvensional dan dilakukan dengan cara

manual dan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel, Tujuan dari

penelitian ini untuk membangun suatu sistem informasi yang memudahkan

pengecekan, pencatatan dan laporan data nilai siswa yang terkomputerisasi.

5. . Penelitian yang dilakukan oleh DEWANGGA, E., & Timur Dali, P. (2020).

Yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT


BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 19 PALEMBANG” (Doctoral

dissertation, Universitas Bina Darma). Masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana merancang Sistem informasi pengolahan nilai raport berbasis web pada

SMA NEGERI 19 PALEMBANG dengan bahasa pemrograman PHP serta

MySQL. Tujuan penelitian untuk merancang sistem informasi, pengolahan data

Nilai siswa agar terintegrasi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Liantika, O. F. (2021). LKP: Yang berjudul

“Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Nilai Raport pada SMP Santa Maria

Surabaya Berbasis Web” (Doctoral dissertation, Universitas Dinamika). SMP

Santa Maria Surabaya merupakan lembaga penyelenggara pendidikan swasta yang

selalu ingin meningkatkan kualitas pelayanan dan informasi untuk peserta

didiknya. Sistem penilaian yang ada di SMP Santa Maria Surabaya masih

memiliki kekurangan untuk pengolahan nilai siswa masih dikerjakan dengan cara

konvensional yaitu guru bidang studi menulis nilai di lembaran kertas dan

disetorkan kepada wali kelas untuk dibuatkan nilai raport. Raport dalam bentuk

lembaran masih kurang efektif dan memiliki beberapa kelemahan. Pada kerja

praktek ini bertujuan menyelesaikan masalah di atas dengan melakukan

Perancangan Aplikasi Pengolahan Nilai Raport pada SMP Santa Maria Surabaya

Berbasis Web. Perancangan aplikasi pengelolaan nilai raport berbasis web

berfungsi untuk mengolah data nilai siswa secara otomatis, sehingga raport dapat

langsung dicetak. Hal ini dapat mengurangi terjadinya kesalahan sekaligus dapat

mempersingkat waktu pengelolaan nilai raport.

7. . Penelitian yang dilakukan oleh Fadillah, M. H. K., & Moenir, A. (2021). Yang

berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi E-Raport Berbasis Web Dengan

Metode Waterfall (Studi Kasus: SMKN 1 Kabupaten Tangerang)”. JOAIIA:


Journal of Artificial Intelligence and Innovative Applications, 2(1), 42-50. Pada

saat ini pengolahan nilai raport di SMKN 1 Kab. Tangerang belum menggunakan

aplikasi berbasis web berupa sistem raport online yang mampu memberikan

informasi mengenai nilai kepada siswa dengan cepat melalui internet, dengan

sistem berjalan yang ada di SMKN 1 Kab. Tangerang masih mempunyai

kelemahan dalam mengolah nilai siswa. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi

SMKN 1 Kab. Tangerang dibutuhkan pembenahan terhadap sistem yang sedang

berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini yaitu

sistem informasi yang khusus digunakan untuk pengolahan data guru, data siswa,

data kelas, data mapel, data prestasi dan nilai raport siswa, sehingga proses

pengolahan menjadi lebih lebih cepat dan akurat. Maka, dibutuhkan suatu Sistem

Informasi E-Raport Berbasis Web Pada SMKN 1 Kab. Tangerang.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Arihta, E. J. (2021). Yang berjudul “Sistem

Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada SMP Negeri 3

Hamparan Perak”. Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas sains dan

Teknologi, 1(1), 173-173. Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web

Pada SMP Negeri 3 Hamparan Perak 2019 Nilai merupakan salah satu komponen

penting dalam melaksanakan belajar mengajar di dalam sekolah yang nantinya

menjadi input yang dapat menjadi output yang dapat Penilaian dilakukan secara

menyeluruh dan berkesinambungan terhadap proses dan hasil belajar sesuai

dengan mata pelajaran sehingga diperoleh informasi nilai yang lengkap, dari nilai-

nilai tersebut cara mengolahnya dan mengumpulkan data dan pengolahan nilai

oleh wali kelas dan memberikan laporan kepada kepala sekolah. Tujuan penulis

membuat penelitian ini untuk memudahkan siswa sistem untuk melihat nilai yang

telah mereka dapat dan mempermudah pengecekan dan pencatatan, laporan data
nilai siswa yang terkumpul. Selain itu dengan berbasis web maka informasi data

dapat diakses kapan saja

Anda mungkin juga menyukai