Anda di halaman 1dari 32

Baca dan pahami teori Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia di

pertemuan 4. Selanjutnya Anda harus menganalisis mengaudit penulisan


artikel ilmiah dari skripsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) seperti kesalahan dalam penulisan huruf, kata,
unsur serapan, dan tanda baca.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Muslihudin & Oktafianto (2016:2), Sistem adalah

sekumpulan komponen atau jaringan dari prosedur-prosedur yang saling

berkaitan dan saling berkerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk

mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Tyoso (2016:1), Sistem adalah suatu kumpulan dari

komponen-komponen yang membentuk sutu kesatuan berdasar kan

beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk dapat

mencapai tujuan tertentu.

11
12

2.1.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaen (2015) Supaya sistem itu dikatakan sistem yang

baik memiliki karakteristik yaitu :

1. Komponen Sistem (Components System)

Komponen sistem merupakan sekumpulan komponen – komponen yang

saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam proses mencapai

suatu sasaran tertentu. Komponen sistem memiliki berbagai komponen

yang disebut dengan subsistem.

2. Batas sistem (Boundary System)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi sistem yang satu

dengan sistem lainnya, Batasan sistem ini merupakan suatu batas

kesatuan sistem sehingga dapat menunjukan ruang lingkup sistem

(scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan sistem (Environments System)

Lingkungan sistem adalah segala hal yang berada diluar sistem yang

bersifat dapat menguntungkan maupun merugikan sistem. Pada

umumnya, sesuatu yang menguntungkan akan dimanfaatkan dan yang

merugikan harus tetap dikendalikan untuk tidak mengganggu

kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung/antarmuka Sistem (Interface System)

Penghubung/antarmuka merupakan sarana penghubung antar subsistem

yang satu dengan yang subsistem lainnya. Sebagai alat komunikasi


13

dimana keluaran output dari satu subsitem dapat menjadi ouput

subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input System)

Masukan sistem merupakan sebuah data yang dimasukkan kedalam

sistem untuk dapat diolah menjadi sebuah informasi.

6. Pengolahan (Process System)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang memiliki tugas untuk

mengolah data yang telah dimasukkan untuk dapat dikeluarkan menjadi

sebuah informasi yang beguna bagi pemakainya.

7. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem merupakan komponen hasil akhir dari data yang telah

dimasukkan untuk dapat diolah dan menjadi hasil akhir yang dapat

diklasifikasikan menjadi keluaran yang beguna.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Setiap komponen sistem harus tetap dijaga untuk tetap saling terintegrasi

guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1 Definisi Informasi


14

Menurut falahah Suprapto yang ditulis pada buku “Rekayasa

Perangkat Lunak (2018:55)”, pada sistem informasi kita mengolah data

menjadi informasi, informasi ini dapat menjadi sumber pengetahuan

(knowledge) bagi pengguna sistem. Atas dasar ini, kita dapat membedakan

antara data, informasi, yaitu :

1. Data : kumpulan fakta.

2. Informasi, kumpulan fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan nilai tambah bagi organisasi.

3. Pengetahuan (knowledge) adalah kepedulian dan pemahaman atas

sekumpulan informasi dan bagaimana cara memanfaatkan informasi

untuk mendukung satu pekerjaan atau suatu keputusan.

2.1.2.2 Kualitas Informasi

Menurut falahah Suprapto yang ditulis pada buku “Rekayasa

Perangkat Lunak (2018:56)”, parameter kualitas informasi dapat dijelaskan

melalui sepuluh karakteristik sebagai berikut :

1. Accessible, informasi harus mudah diakses oleh pengguna yang berhak

sehingga pengguna dapat memperoleh informasi dalam format yang

tepat, pada waktu yang tepat dan sesuai kebutuhan.

2. Accurate, informasi harus bebas dari ketidakakuratan sehingga tidak

menghasilkan kekeliruan dalam menganilisis informasi.

3. Complete, informasi harus memuat semua fakta – fakta yang penting.

4. Flexible, informasi harus dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.


15

5. Relevant, informasi harus relevan bagi pengguna dan pengambil

keputusan.

6. Reliable, informasi dapat dipeercaya oleh pengguna.

7. Secure, informasi harus aman dan hanya dapat diakses oleh pengguna

yang berhak.

8. Simple, informasi harus sederhana, tidak terlalu rumit, mudah dibaca,

dan dipahami.

9. Timely, informasi harus sedia saat dibutuhkan.

10. Verifiable, informasi harus dapat diverifikasi, artinya dapat diperiksa

apakah informasi tersebut benar atau tidak.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut I Putu Agus dan I Gusti Lanang (2016:3) “sistem

informasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari komponen – komponen

dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses

penciptaan dan pengaliran informasi.”

Menurut Witarto dan Nur dkk (2017:57), “Sistem informasi

merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang

dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem

organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain

mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan,

menyebarkan informasi”.
16

2.1.3.2 Komponen sistem informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2015), Sistem Informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building

block)yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen

dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang sudah diinginkan

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Block Technology)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan


17

keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak (software)

6. Blok kendali (control block)

Banyak faktor yang dapat merusakan sistem informasi, misalnya

bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-

kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan

ketidakefisiensinan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian

perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang

dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi

kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.4 Konsep Dasar Data

2.1.4.1 Definisi data

Menurut kris H. Timotius (2017:63), menerangkan bahwa “data

adalah nilai dari fakta keberadaan sesuatu atau keadaan yang dapat diamati,

diukur, dan dihitung. Data tidak otomatis memberikan informasi yang


18

bermanfaat. Data perlu dianalisis, diklasidikasikan, disleksi, dipilah-pilah

sehingga menjadi bermakna”.

Menurut Adyanata Lubis (2016:1), “data adalah fakta – fakta yang

menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sekumpulan

fakta yang dapat diamati, diukur, dan digambarkan untuk menghasilkan

informasi.

2.1.4.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Jeperson Hutahaean (2016:8),  metode pengumpulan data

ada 4 yaitu :

1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung,

2. Melalui wawancara,

3. Melalui perkiraan korepondensi, dan

4. Melalui daftar pertanyaan.

2.1.5 Konsep Dasar Analisa

2.1.5.1 Definisi Analisa

Menurut Munawar yang ditulis pada buku yang berjudul

“analisis perancangan sistem berorientasi objek dengan UML (2018 :15)”,


19

analisis adalah menggali apa kebutuhan pengguna dari sistem informasi

yang akan dibangun. Indentifikasi atas apa yang bisa dilakukan oleh sistem

yang baru.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27), berpendapat bahwa

“analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah yang menguraikan

bagian–bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian–

bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan

tertentu.”

2.1.5.2 Tahapan Analisis

Menurut Yuliana, K., Zahrudin, M., & Utari, T. (2018). Terdapat 4

tahapan dalam menganalisis, yaitu :

1. Melakukan penelitian atas sistem yang sedang berjalan

2. Menganalisa terhadap kebutuhan informasi

3. Mengidentifikasi terhadap kebutuhan informasi

4. Mengidentifikasi atas kebutuhan system

2.1.5.3 Analisa Pieces

Menurut Junaidi, Novi Cholisoh, Nurhasanah pada jurnal (2018)

“metode analisis pieces mengandung hal – hal penting dalam

pengevaluasian sistem , seperti :


20

1. Performance, keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari

pieces yang memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan

seberapa handal suatu sistem informasi dalam memproses atau

mengolah data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam

mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

● Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah

dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa

hambatan (error).

● Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu

perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu

transaksi.

2. Information, informasi atau data yang disajikan ataupun dibutuhkan

oleh perusahaan harus benar – benar memiliki nilai yang berguna untuk

pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan.

3. Economics, ekonomi menjadi suatu parameter apakah dengan

pengorbanan suatu perusahaan untuk mengapilikasikan sistem

informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh

perusahaan.

4. Control & security , suatu sistem jika tidak disertai dengan

pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi sistem yang

sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk

masuk dan megacaukan sistem tersebut.


21

5. Efficiency, sistem infromasi yang digunakan secara mutlak harus

memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan

sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada keefisienan

saat sistem infromasi tersebut beroperasi. Efisiensi menyangkut

bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input

yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan

efisien sebagai berikut :

● Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia,

mesin, atau komputer.

● Data dimasukan atau disalin secara berlebihan

● Informasi dihasilkan secara berlebihan

● Data diproses secara berlebihan

● Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

● Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

2.1.6 Konsep Dasar Perancangan Sistem

2.1.7.1 Definisi Perancangan Sistem

Menurut Munawar (2018:23) perancangan adalah bagaimana sistem

akan dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan

(Rumbaugh, 1997). Model yang dibuat dalam fase perancangan harus

menunjukkan bagaimana berbagai bagian dari sistem akan bekerja bersama.


22

Adapun model yang dibuat analis menunjukkan apa yang ada disistem dan

bagaimana bagian-bagian tersebut saling terkait satu sama lain.

Secara umum perancangan sistem terbagi menjadi dua bagian yaitu

perancangan sistem dan perancangan detail. Perancangan sistem terkait

dengan keseluruhan arsitektur sistem dan penetapan standard yang akan

dipakai saat implementasi. Sementara perancangan detail terkait dengan

perancangan masing-masing komponen agar sesuai dengan arsitektur sistem

standard yang digunakan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Bahan Baku

2.2.1.1 Definisi Bahan Baku

Menurut Tri Hernawati dalam Jurnal Pekan Ilmiah Periode XXI

FT.UISU (2017). bahan baku merupakan salah satu aspek yang penting

guna kelancaran produksi. Kesalahan dalam merencanakan kebutuhan

bahan baku berakibat pada perolehan laba yang tidak maksimal.

Menurut Jurnal yang di tulis oleh Indah Lanastriani, dkk (2016)

dalam jurnal  Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Bahan Baku Pada UMKM Pempek Dan Kerupuk Beringin yang

dikutip dari Margaretha (2014:47) pengertian persediaan bahan baku adalah

Persediaan Bahan Baku merupakan bahan baku atau bahan tambahan yang

dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas proses produksi

persediaan material menjadi komponen utama dari suatu produk.”


23

2.2.1.2 Pengendalian Bahan Baku

Menurut Witdya Pangestika yang ditulis dalam jurnal yang berjudul

5 metode pengendalian biaya bahan baku, bahwa bahan baku dapat

dikendalikan dengan metode sebagai berikut :

1. Metode Order Cycling

merupakan metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan

review secara periodik. Misalnya satu bulan sekali, atau tiga bulan

sekali. Jangka waktu untuk me-review sebaiknya disesuaikan dengan

jenis bahan baku. Bahan baku yang penting atau mungkin cepat busuk

sebaiknya dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek)

dibanding bahan baku yang kurang penting atau yang bertahan lama.

2. Metode The Mix – Max

Metode pengendalian bahan baku ini didasarkan pada asumsi bahwa

persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat

maksimum dan tingkat minimum. Metode ini memastikan bahwa

persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan

dengan lancar.

3. Metode The Two – bin

Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah

(relatif tidak mahal). Metode ini membagi/memisahkan bahan baku


24

menjadi dua bagian. Pertama, bahan baku yang akan digunakan selama

periode saat bahan baku diterima dan saat pemesanan dilakukan.

Kedua, bahan baku yang digunakan pada periode saat pemesanan dan

pengiriman. Pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku

bagian pertama sudah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi

efisien dan efektif.

4. Metode The Automatic Order System

metode pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku

yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika

persediaan berada sampai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode

ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer

untuk melakukan administrasi persediaan bahan bakunya.

5. Metode The ABC ( The ABC Plan )

Metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan

skala besar yang memiliki jumlah persediaan banyak dan dengan nilai

yang berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi

berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah.

2.2.2 Konsep Dasar BMDTP

2.2.2.1 Definisi BMDTP

Menurut Sayri dalam Skripsi yang ditulis dengan judul Konsep

Pengelolaan Pajak yang Adil Perspektif Ibnu Kaldun (2016). kebijakan-

kebijakan Proteksi Terhadap Produsen Dalam Negeri diantaranya Bea


25

Masuk ditanggung Pemerintah (BMDTP) yaitu untuk memajukan produksi

dalam negeri agar dapat lebih bersaing dan ekspor meningkat dengan cara

meringankan bea masuk untuk bahan baku produksi,

Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yaitu untuk meminimalisir

praktek dumping, Bea Masuk Imbalan yaitu tambahan bea masuk yang

dikenakan terhadap barang yang mengandung subsidi yang menyebabkan

industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis mengalami

kerugian.

BMDTP dapat diberikan kepada Industri Sektor Tertentu. Industri

Sektor Tertentu adalah industri yang layak untuk diberikan BMDTP sesuai

dengan kebijakan pengembangan industri nasional. Pemberian BM DTP

berdasarkan kriteria penilaian:

a. memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk kepentingan umum,

dikonsumsi oleh masyarakat luas, dan/atau melindungi kepentingan

konsumen

b. meningkatkan daya saing

c. meningkatkan penyerapan tenaga kerja

d. meningkatkan pendapatan negara.

BMDTP diberikan terhadap impor barang dan bahan untuk

memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan

daya saing Industri Sektor Tertentu dengan Kuasa Pengguna Anggaran

Belanja Subsidi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (“KPABMDTP”) dan


26

alokasi pagu anggaran sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Menteri

Keuangan yang mengatur ketentuan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah

Sektor Industri Tertentu tahun anggaran berjalan.

2.2.2.2 Jenis – Jenis Industri Memperoleh BMDTP

Jenis-jenis barang dan bahan untuk memproduksi barang atau jasa

guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing Industri Sektor

Tertentu lebih rinci diatur dalam Lampiran huruf B Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Bea Masuk

Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran

2018 (“Permenkeu 12/2018”) di antaranya:

1. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri

pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly

propylene film, karung plastik, palet plastik, botol dan  jerigen plastik,

terpal plastik, geotekstil, barang atau perabot rumah tangga dari

plastik. Beberapa di antaranya adalah (Polypropylene Homopolymer dan

Selofan (cellophane))

2. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri

pembuatan kosmetik di antaranya: Eural BT, Grape Seed Extrac, dan

Guar Gum.

 Menurut informasi yang kami dapatkan dalam artikel Empat Sektor

Industri Terima Fasilitas BMDTP yang kami akses melalui laman Kementrian


27

Perindustrian Republik Indonesia, dimana pemerintah memberikan fasilitas

Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada empat sektor industri

baru, yakni industri pembuatan lead ingot, telepon seluler, kacamata, dan

kacang almond. Pemberian insentif fiskal tersebut diharapkan dapat

memacu produktivitas dan daya saing industri, terlebih bagi yang akan

melakukan investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

2.2.2.3 Persyaratan Memperoleh BMDTP

 Masih dalam sumber yang sama, menurut Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian

(Kemenperin) Ngakan Timur Antara, Hingga saat ini, jumlah sektor industri

yang telah memanfaatkan fasilitas BMDTP sebanyak 41 sektor industri yang

terdiri dari 217 perusahaan. Stimulus fiskal berupa pemberian fasilitas

BMDTP ini telah dilakukan oleh oleh pemerintah sejak tahun 2008.

Untuk memperoleh BM DTP, Perusahaan harus memenuhi

ketentuan/syarat sebagai berikut:

a. Tidak pernah melakukan kesalahan dalam memberitahukan jumlah

atau jenis barang pada Pemberitahuan Pabean Impor dengan fasilitas

BMDTP yang menyebabkan kekurangan pembayaran bea masuk selama

1 (satu) tahun terakhir. Pemberitahuan Pabean Impor yang dimaksud

adalah Pemberitahuan Impor Barang (BC 2.0), Pemberitahuan Impor

Barang dari Tempat Penimbunan Berikat untuk Diimpor untuk Dipakai


28

(BC 2.5), dan/atau Pemberitahuan Impor Barang dari Pusat Logistik

Berikat (BC 2.8).

b. Tidak mempunyai utang bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka

impor yang telah lewat jatuh tempo pembayaran.

c. Mempunyai Rencana Impor Barang yang telah disetujui dan

ditandasahkan oleh Pembina Sektor Industri

d. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai sesuai format surat permohonan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dad Peraturan Direktur Jenderal ini.

2.2.2.4 Prosedur Pengajuan BMDTP

Prosedur Mengajukan Permohonan Untuk Memperoleh Bea Masuk

Ditanggung Pemerintah, berikut prosedurnya:

1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan

Cukai.

2. Permohonan yang diajukan tersebut dilengkapi dengan dokumen

a. asli Rencana Impor Barang yang telah disetujui dan ditandasahkan

oleh Pembina Sektor Industri sesuai format sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II disertai data dalam bentuk softcopy

b. dalam hal Perusahaan yang mengajukan permohonan untuk

memperoleh BMDTP merupakan Penerima Fasilitas Kemudahan


29

Impor Tujuan Ekspor (“KITE”), selain harus melampirkan dokumen

sebagaimana dimaksud pada huruf (a), Perusahaan dimaksud harus

melampirkan surat keterangan penerapan Sistem Informasi

Persediaan Berbasis Komputer (IT Inventory) yang diterbitkan pada

tahun anggaran berjalan atau satu tahun sebelumnya oleh Kepala

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Kepala

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai penerbit keputusan

pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)

Pembebasan atau Pengembalian, sesuai format sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini.

3. Kemudian permohonan disampaikan secara elektronik melalui Portal

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single

Window.

4. Jika permohonan disampaikan secara elektronik melalui Portal

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single

Window, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan

atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) jam kerja

terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.

5. Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal

Indonesia National Single Window belum dapat dioperasikan atau

mengalami gangguan operasional, Perusahaan mengajukan

permohonan secara manual dalam bentuk hardcopy.


30

6. Permohonan disampaikan secara manual dalam bentuk hardcopy,

Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan atau

penolakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung

setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.

7. Dalam hal permohonan disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur

Jenderal Bea Dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan

Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian BMDTP atas Impor

Barang dan Bahan untuk memproduksi barang dan/atau jasa guna

kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu

tahun anggaran berjalan.

8. Tetapi, jika permohonan ditolak sebagian atau seluruhnya, Direktur

Jenderal Bea Dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan

surat penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan.

2.2.2.5 Dasar Hukum BMDTP

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.011/2014 Tahun 2014

tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan

Bahan untuk Memproduksi Barang Dan/Atau Jasa Guna Kepentingan

Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor

Tertentu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 14/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.011/2014 tentang


31

Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan

Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum

dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018

tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu

Tahun Anggaran 2018

3. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-10/BC/2018

Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Bea Masuk Ditanggung

Pemerintah.

2.2.3 Konsep Dasar XAMPP

2.2.3.1 Definisi XAMPP

Menurut Betha Sidik (2018:6) XAMPP kependekan dari X Apache

MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah

server web, M untuk MySQL atau MariDB adalah server database, P yang

pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi,

dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan

aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun

Linux.

Menurut Bani Fahlevi, dkk (2018:74) “XAMPP adalah kompilasi

software yang membangun Apache HTTP server, MySQL, PHP dan Perl.

Dengan meggunakan XAMPP, instalasi Package software yang dibutuhkan


32

untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan mudah, tanpa

harus dilakukan secara terpisah”.

XAMPP adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan sebuah

paket PHP berbasi open source sehingga pengguna tidak dibingungkan untuk

menginstal program satu-satu secara terpisah, XAMPP sebagai alat

penghubung sebuah program/sistem agar dapat berkerja.

2.2.4 Konsep Dasar PHP

2.2.4.1 Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2018:4) Dalam Buku Framework Codeigniter

3: Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan

dan Fasilitas Codeigniter. PHP merupakan singakatan dari “Hypertext

Processor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang

dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP mirip

dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang

lebih spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah

untuk memungkinkan perancangan web yang dinamis dan dapat bekerja

secara otomatis.

2.2.5 Konsep Dasar Black Box Testing


33

2.2.5.1 Definisi Black Box Testing

Menurut Arif, dkk dalam jurnal eProceedings of Applied Science

(2017), black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan

kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki

pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari

software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan

keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

2.2.6 Konsep Dasar UML (Unified Model Language)

2.2.6.1 Definisi UML (Unified Model Language)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2015) yang dikutip oleh

Rachmat, dkk dalam Jurnal yang berjudul Sistem Paka Pakar Identifikasi

Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor

(2017:22), Definisi UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

2.2.6.2 Jenis - jenis UML (Unified Model Language)

Diagram uml (unified modelling language) dibagi menjadi beberapa

diagram yang masing – masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam


34

menggambarkan, memodelkan dan menjelaskan suatu sistem. Pembagian

diagram tersebut dapat dilihat di bawah ini :

1. Use Case Diagram

Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer

Application Vol. 145 No. 9 (2016:20),  “Use case modeling is the way of

showing how the system stakeholders will interact with the

system,delepoing use case helps to understand system requirements in

details. (Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul,

stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem, mengembangkan

use case membantu untuk memahami persyaratan siste, secara

terperinci)

2. Activity Diagram

Menurut Lila Setiyani pada Jurnal Interkom (2018:20), activity diagram

merupakan diagram yang menggambarkan alur sequential dari aktivitas

sebuah proses bisnis atau use case.

3. Sequence Diagram

Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer

Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using

Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “ A Sequence

Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts

the objects and classes involved in the scenario and the sequence of

massages exchanged between the objects needed to carry the

functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi


35

objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan

kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan

antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

4. Class Diagram

Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer

Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using

Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), “The is static

structure diagram that describe the structure of a system by showing the

system’s classes, their atributes, operations (or method), and the

relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the

system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang

menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem,

atribut, operasi (atau metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2

menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka

berinteraksi satu sama lain).

2.3 Literatur Review

Menurut Pohan dalam Fitri (2016:15), “Penyusunan kajian pustaka

adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi ilmiah. Berupa teori-

teori, metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah

didokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman

sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Berikut secara luas dalam

pembahasan dibawah ini”.


36

Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I

Gede Suardika (2015:2), “studi literature merupakan pengumpulan data dan

informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber

seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber

lainnyayang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

Jadi, literature review/studi pustaka adalah metode pengumpulan data

ilmiah dari berbagai macam sumber terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian yang sedang dibuat.

2.3.1 Sumber Literatur Review

Terdapat 10 (sepuluh) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu

korelasi dengan penelitian yang ingin dibahas dalam laporan skripsi ini,

yaitu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Solehudin dan Fajar

Januar Eka Putra dalam Jurnal CERITA (2017) yang berjudul Project

Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis

Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia tentang Untuk mendukung

industri otomotif Perusahaan ini berkembang cukup pesat, dapat dilihat

dari pesanan barang yang masuk cukup banyak. Oleh karena itu,

perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas produk-produknya

juga meningkatkan sistem informasi pemesanan dan pengiriman barang.


37

Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan

metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan

menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat

dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat

lunak.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun

Romadhon dan Dedy Iskandar dalam Jurnal CERITA (2015) yang

berjudul Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt.Hankook Ceramic

Indonesia, menjelaskan tentang masalah yang dihadapi pada sistem

informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah

kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun

sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic

Indonesia masih menggunakan microsoft office, penelitian yang

dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi

yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang

digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem

mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified

Modeling Languange).

3. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Astriyani, Rahmadi Ahmad dan

Ricky Alfariz dalam Jurnal CERITA (2017) yang berjudul Rancangan

Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya, tentang

Bagian pengadaan barang berperan sangat penting dalam menunjang

terlaksananya pekerjaan proyek, Terdapat kekurangan dan kendala pada


38

sistem yang berjalan yaitu penerapannya masih menggunakan semi

komputerisasi dan manual dimana barang yang masuk digudang diinput

dari nota pembelian kedalam Microsoft excel serta barang yang akan

keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo

pada kertas, Hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang

yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang

maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian

pelaporan barang, Dimana menyulitkan dalam proses mengadakan

barang kembali pada gudang.

4. Penelitian oleh Gunawan Putrodjojo, Sugesti, dan Helen Tan dalam

Jurnal CERITA (2016) dengan judul Aplikasi Sistem Pembelian Pada Pt.

Hings Subur Makmur, tentang Aplikasi Sistem yang dibuat adalah

aplikasi sistem pembelian yang berguna untuk mengurangi tingkat

kesalahan yang selama ini terjadi pada proses pembelian dan

memudahkan dalam melakukan proses pembelian yang efektif dan

efisien. Pada aplikasi sistem ini terdapat beberapa laporan yang

berkaitan dengan sistem pembelian. Metode yang digunakan pada sistem

pembelian ini menggunakan Unifiel Modelling Language (UML), yang

akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan

menggunakan SQL Server 2008 sebagai basis data.

5. Penelitian oleh Junaidi, Retno Setianingsih, dan Khusnul Khotimah

dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika (2015) dengan

judul Rancang Bangun Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang


39

Menggunakan Java Aplikasi, Perancangan sistem ini dikembangkan

dengan menggunakan Visual Paradigm, dan pembuatan program

menggunakan Netbeans dan DBMS MySql. Sehingga aplikasi yang

diusulkan diharapkan dapat memberikan informasi stok persediaan

barang untuk membandingkan stok barang yang di input' dengan stok

fisik barang sebenarnya. Selain itu juga diharapkan dapat membantu

pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan, sehingga keunggulan

sistem ini terletak pada proses input dan output. Selain itu sistem ini

bisa memudahkan pencarian data transaksi serta pembuatan laporan

dengan cepat dan akurat.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni dan Malidah

Rohmah Jurnal CCIT (2015) dengan judul Sistem Persediaan Alat Tulis

Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di

Perguruan Tinggi Raharja, yang menjelaskan masalah yang dihadapi

user pada sistem persediaan alat tulis kantor (ATK) di Perguruan Tinggi

Raharja adalah kurangnya dukungan sistem yang mampu mempermudah

dalam mengambil keputusan untuk persediaan alat tulis kantor. Sistem

persediaan alat tulis kantor yang ada masih menggunakan sistem semi

komputerisasi, masih banyak berkas yang digunakan yang dinilai kurang

efisien dan belum optimal dalam mendukung user untuk mengambil

keputusan. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lambat,

begitu pula saat penyediaan informasi saat dibutuhkan.


40

7. Penelitian yang dilakukan Zahruddin dkk Jurnal CCIT (2018)

“Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia

Finance” PT. Arthasia Finance merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang keuangan, dan memiliki permasalahan dalam melakukan

pendataan seperti pembuatan permintaan alat tulis kantor maupun dalam

pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan Microsoft

word dan Microsoft Excel. Kebutuhan sistem pengelolaan ATK ini

sangat diperlukan. Karena luasnya sistem manajemen yang dijalankan,

Sehingga kebutuhan manajemen ATK menjadi sangat penting. Metode

pengembangan sistem ini mengacu pada perancangan yang digunakan

berupa SDLC (Software Development Lift Cycle) berupa waterfall.

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Arthaasia Finance dapat

disimpulkan bahwa Perancangan Aplikasi Pengolahan ATK Pada PT.

Arthaasia Finance dirancang dengan mudah dalam proses

pengoperasiannya, sehingga memudahkan pemakai dalam mengakses

informasi, mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan

cepat dan efisien, serta memudahkan staff Department General

Affairs dalam melihat data ATK, data permintaan dan memudahkan

dalam membuat laporan dan untuk mengurangi kesalahan dalam

pencatatan yang dilakukan secara manual.

8. Penelitian dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa dan

Sara Devi dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatik

(2015) dengan judul Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku


41

Pada PT. Victory Chingluh Indonesia. Pada bagian gudang proses

pengolahan datanya saat ini masih menggunakan kartu stock barang,

catatan buku besar dalam penulisan barang keluar masuk

gudang, stock keseluruhan barang yang tersedia di gudang, ketersediaan

barang jika barang sudah menipis dan menyebabkan keterlambatan

pembuatan laporan. Persediaan bahan baku serta penerimaan dan

pengeluaran barang, kurang rapihnya data-data, proses pencarian barang

lama mendapatkan informasi. Sistem persediaan bahan baku dirancang

dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML), menggunakan

bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL Server.

9. Penelitian oleh Michael Essig dalam Internasioan Journal Of Enterprise

Information Management (2015) berjudul Procurement of a supply

information system: Lessons learned from the purchase of an inventory

management system for C-parts , tentang Mengingat pentingnya sistem

informasi untuk pengadaan, secara mengejutkan ada sedikit upaya untuk

menganalisis proses dan alasan yang relevan untuk keputusan pengadaan

sistem tersebut dari perspektif yang penting. Tujuan makalah ini adalah

untuk mengeksplorasi aspek-aspek ini dalam konteks data pembelian

kebutuhan barang.

10. Penelitian yang di lakukan oleh Kojo Mensah Sedzro,Godfred Amewu

,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Dasah dalam

International Journal of Transnational Management Vol. 19, No. 4,

(2014) yang berjudul “Determinants of Automobile Purchase and Brand


42

Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach” studies by examining

the purchasers’ criteria choice of automobile in the Ghanaian market

and establishing the factors that influence the purchase and estimating

the choice of brand. (Studi dengan memeriksa kriteria pembeli pilihan

mobil di pasar Ghana dan menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembelian dan perkiraan pilihan merek.

Berdasarkan literatur review diatas yang membedakan dengan

peneliti yang paling menonjol adalah secara metodologi yaitu PIECES, yang

dimana P adalah performance peneliti memfokuskan pada periode tertentu

dalam pemakaian bahan baku, I adalah Infromations peneliti memfokuskan

pada mendalami informasi yang didapat guna untuk memecahkan masalah

yang terjadi, E adalah Economic yang dimana peneliti akan memikirkan

suatu cara untuk meminimalisir pemakaian bahan baku yang berlebihan, C

adalah Control yang diamana dengan adanya aplikasi ini semua pemakaian

bahan baku akan terkontrol dengan baik, E selanjutnya adalah Effisiency

dalam sistem dan aplikasi yang dibuat oleh peneliti akan membuat dimana

seluruh karyawan dapat berperan dalam kegiatan ini guna untuk mendapat

data yang akurat dan baik, dan yang terakhir adalah S (Service) dengan

adanya sistem ini akan menghasilkan laporan pemakaian bahan baku yang

akurat, konsisten dan dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai