Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

OLEH :

JUVENTUS JULYANSIS

MERIANA BENGE LIDA

OKTAVIANUS ANA RATO

HELDIANA LENDU

ELVIVARDI MARNINGSI MALO

SITIRAHMAWATI HUSEN

PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS STELLA MARIS SUMBA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha Esa, karna atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktunya. Adapun tema dari tugas ini
adalah “Sistem dan Informasi”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami
juga berterimakasih kepada semua anggota kelompok yang turut membantu pembuatan tugas
ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami , maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga tugas ini dapat berguna bagi kami
pada khusunya dan pihak lain berkepentingan pada umunya.
KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------- iii
1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------- iii
1.2 Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------------ iii
1.3 Tujuan Penulisan ------------------------------------------------------------------------- iv
BAB II PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------------- 1
2.1 Konsep Dasar Sistem ------------------------------------------------------------------- 1
2.2 Konsep Dasar Informasi ---------------------------------------------------------------- 8
2.3 Pengertian Ssitem Informasi ----------------------------------------------------------- 8
2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi ----------------------------------------------------- 10
2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen ----------------------------- 11
2.6 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen ----------------------------------------- 18
BAB III PENUTUP -------------------------------------------------------------------------- 19
3.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------- 19
3.2 Saran -------------------------------------------------------------------------------------- 20

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------ 20


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga
dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti
(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya seharihari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula
tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan
informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi
manajemen dan bagi pengambilan
keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem
informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin
yang terpadu 5 (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya
mencakup :
1. Bagaimana konsep dasar suatu sistem ?
2. Bagaimana konsep dasar sebuah informasi?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi ?
5. Apakah pengertian dan konsep sistem informasi manajemen ?.
6. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui tentang :
1. Konsep Dasar Sistem
2. Konsep Dasar Informasi
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
6. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata
"sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi
maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian umum menurut beberapa
ahli bahwa definisi sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa
berbentuk apa saja dan berada dimana saja. Sistem adalah kumpulan / group / komponen
apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang
menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system
sebagai berikut ini :
“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan system sebagai berikut ini :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-
elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang
lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu system dapat
terdiri dari beberapa subsistem atau system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi
dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi.

Penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian,


subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan – batasan dengan
terbentuknya sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang
memisahkan antara sistem dengan sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu wilayah yang
berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem.
a. Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik
ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti
bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu
system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan
mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang
lebih rendah lagi.
b. Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu system
adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah
supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari
elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem
a. Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
b. Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment) ;
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
e. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran sistem ;
Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Kalau
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem :
a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik
(sistem teologia)
b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)
c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.
d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem
informasi)
e. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
f. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup).
h. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
i. Sistem sederhana dan Sistem kompleks

4. Tingkatan Sistem Informasi


Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan
manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
a. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS) TPS merupakan hasil
perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan
merupakan data-data transaksi yang terjadi.
b. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari
proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi
dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan
berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan
data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang
diberikan.
c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan
prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam
memperoleh alternative keputusan.
d. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan
informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut
dengan sistem terotomasi yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan
berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :


- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi,program aplikasi).
- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
- On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi
pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya
ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api,
perbankan dll.
- Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu
yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan.

real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi
dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan
yang dipetakan.
- Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi
dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan,
sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran
dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi
matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel,
chart) sebagaimana laporan konvensional.
- Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak
khusus seperti LISP dan PROLOG.
5. Pelaku sistem
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
a. Pemakai ;
Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas
menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam
pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen
biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus
dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w,
dengan biaya sebesar x”.
c. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang
dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
d. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana
sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin
belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan
terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika
penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
e. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak
berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
g. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat
keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus
untuk menjalankan sistem.

6. Hal mendasar dalam pengembangan sistem


Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem
yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
a. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat.
Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70
% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat
lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50%
dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang
digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah
untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu
melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi
kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau
menambahkan sejumlah statement baru.
c. Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan
pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi,
modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
1. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut :
a. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang
menggambarkan suatu kejadian yang nyata ”.
b. Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
c. Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387)
yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep,ide”.
Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Kuantitas dan Kualitas Informasi


Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk
representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal,
yaitu informasi harus :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
c. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3. Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
4. Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada
condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).

2.3 Pengertian Sistem Informasi


Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, Agus Mulyanto (2009:29)
dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa
pendapat para ahli, diantaranya:
1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur kerja, informasi,
orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi”.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna”.
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk
tujuan spesifik”.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan”. Dari beberapa
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses
informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
suatu organisasi.

2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi


Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang
abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak terhitung
jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus menyerap semua
pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang ditekankan bahwa anda harus memusatkan
usaha anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
1. Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan
untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2. Teknologi Informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi—
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis
Internet.
3. Aplikasi Bisnis.
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan
kompetitif bisnis
4. Proses Pengembangan.

Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai
akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.
2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Secara Umum

Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat dan berguna
untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi. Pengertian lain
mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan
oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola semua transaksi yang mendukung
fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Selain itu penjelasan Sistem Informasi Manajemen juga dapat dijabarkan sebagai
sistem informasi yang menghasilkan output melalui masukan input dan berbagai proses
lainnya. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan
manajemen organisasi atau perusahaan.

Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil dari proses
Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap
kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat
dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi
sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu
kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi
keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi bisnis.
Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses produksi
hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota
perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

Pengertian Sistem Informasi Manajemen juga telah dikemukakan oleh para pakar di
bidangnya. Berbagai ahli mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen sesuai
dengan bidang yang digelutinya. Berikut berbagai pengertian Sistem Informasi Manajemen
menurut para ahli :

Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil dari proses
Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap
kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat
dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi
sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu
kita dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi
keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan berorientasi bisnis.
Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan dalam proses produksi
hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota
perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.

a. Sistem Informasi Manajemen Menurut James. A.F. Stoner James.

A.F. Stoner mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal
yang menyediakan berbagai informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya bagi pihak
manajemen. Informasi ini digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam
kegiatan perencanaan, pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.

b. Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott.

Sistem Informasi Manajemen menurut George M. Scott yaitu serangkaian subsistem


informasi secara menyeluruh serta terkoordinasi secara rasional dan terpadu dan mampu
mentransformasi data yang ada sehingga menjadikannya sebagai informasi melalui
serangkaian cara untuk meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer atas dasar kriteria mutu yang ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen memiliki sifat
yang perlu digaris bawahi yaitu :

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan data kedalamInformasi


dengan berbagai Cara.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah Ditetapkan.

c. Sistem Informasi Manajemen Menurut Gordon B. Davis (1991).


Gordon B Davis memaparkan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem yang
menerima input data dan intruksi, mengolah semua data sesuai dengan instruksi dan
menghasilkan sebuah output. Dengan kata lain sistem informasi manajemen merupakan
sebuah sistem yang terintegrasi antara pengguna dan mesin yang memberikan informasi
untuk menunjang jalannya operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi. Pengertian Sistem Informasi Manajemen tersebut dapat memberi
kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki alur tertentu, mulai dari input hingga menjadi
suatu output yang bermanfaat.

d. Sistem Informasi Manajemen Menurut Bodnar dan Hopwood.

Pada buku yang berjudul Accounting Information System, Bodnar dan Hopwood menyatakan
bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang
kemudian dirancang untuk mengubah data menjadi bentuk informasi yang berguna.

e. Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)

Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkat manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

f. Sistem Informasi Manajemen Menurut Leonardo Hasahatan Siregar (2007).

Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan
untuk mengelola data secara komputerisasi. Didalam SIM terdapat beberapa fungsi yang
dibutuhkan yaitu pencarian pemuktahiran presentasi data dan penyimpanan data. Dengan
demikian dapat diharapkan SIM dapat dikaitkan untuk mempermudah penyusunan informasi
manajemen sekolah-sekolah agar terstruktur dengan baik. Bantuan Operasional Sekolah BOS
merupakan bantuan yang diberikan pemerintah untuk melancarkan program belajar sembilan
tahun sehingga diperlukan informasi basis data tiap Sekolah Dasar agar lebih mudah dalam
pendistribusiannya. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar SIM-SD dibuat dari
pengabungan informasi data tabular dan data spasial yang akan menghasilkan basis data
sekolah yang lebih mudah penggunaannya user friendly. Hasil dan analisa SIM ini berupa
Sistem Informasi Basis Data tiap-tiap sekolah yang meliputi data spasial dan data tabular.
Dari hasil dan analisa informasi data yang dip eroleh BOS pada umumnya dipergunakan
untuk biaya operasional personil sehingga bertolak belakang yang seharusnya untuk biaya
operasional nonpersonil. Depdiknas 2006.
3. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara keseluruhan. Hal
ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh organisasi dapat
dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem
informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara umum bagi semua manajer dalam
perusahaan atau pada sub-unit organisasional perusahaan. Sistem Informasi Manajemen
menyediakan informasi bagi pemakainya dalam bentuk laporan dan berbagai output
menggunakan simulasi model matematika. Konsep dasar sistem informasi manajemen yang
perlu diketahui dilihat dari berbagai definisi dan kegunaannya adalah sebagai berikut :

a. Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi pengguna
atau penerima informasi.

b. Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai suatu
kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang menyatakan mengenai
nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan mengurangi ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan suatu investasi.

c. Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau non-tindakan
saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan (pilihannya
disebut pengambilan keputusan bisnis).

4. Konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen

Selain mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen. Penting sekali untuk
mengetahui dan memahami mengenai konsep-konsep yang bekaitan dengan informasi,
pemakaian informasi, dan nilai informasi.

Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :

a. Konsep Informasi
Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen menjelaskan bahwa
informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang berkaitan dengan waktu dan mutu.

b. Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi

Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai kemampuan
sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan SDM sangat menentukan
keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

c. Konsep Sistem

Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada konsep sistem
perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada pengembangan sistem
informasi.

d. Konsep Organisasi dan Manajemen

Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi
manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.

e. Konsep Pengambilan Keputusan

Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya mencerminkan pada
kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori keperilakuan pengambilan keputusan
dalam organisasi.

f. Konsep Nilai Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen. Dalam konsep
nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah keputusan. Selain itu perubahan
dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga
merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada
proses informasi, data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi kenaikan
pajak yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.

Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.
5. Contoh Sistem Informasi Manajemen

Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah sebagai berikut :

a. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan besar
untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit
bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan pengelolaan persediaan.

b. Supply Chain Management (SCM)

SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku dari pemasok,
produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

c. Transaction Processing System (TPS)

TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang
rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya
adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

d. Office Automation System (OAS)

OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk melancarkan komunikasi
antar departemen dalam perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan
server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

e. Knowledge Work System (KWS)

Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi. Melalui


langkah ini diharapkan para ahli di dalam organisasi dapat menerapkan secara cepat ke dalam
pekerjaan mereka.

f. Informatic Management System (IMS)

Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS berfungsi dalam mendukung


spektrum berbagai tugas dalam organisasi. IMS juga dapat digunakan untuk menganalisa
dalam pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan berbagai fungsi informasi melalui
program komputerisasi seperti e-procurement.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh
dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga
menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer
organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan
unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya
(output).

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen,penerjemah: Hendra Teguh SE,AK. editor:
Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :
UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
http://fakultaspertanian.com/2017/06/07/pengertian-dan-konsep-dasar-sistem-informasi-manajemen-
sim/
http://setya21.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-sistem.html
http://macanputihmania.blogspot.co.id/2010/10/sistem-informasi-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai