Anda di halaman 1dari 24

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBING
NUR ASNI,SE., M.Si

OLEH:
Muh. Taufik 176602136
Intan Novita 176602003
Wd Nur Ainun Mafirany 176602154
Alif Purnama 176602156
Gloria Stevani Pallangan 176602
Nuriani Paembonan 176602151

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, berkat segala kharunianya yang telah
diberikan kepada kelompok kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini
karena tanpa izin-nya makalah ini tidak akan selesai bagaimana adanya dan pada waktu yang
telah ditentukan.
Kelompok kami menyusun makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata kesempurnaan oleh karena itu kelompok kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen dan teman-teman sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya seharihari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan
data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur
standar tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya
mencakup :
1. Bagaimana konsep dasar suatu sistem ?
2. Bagaimana konsep dasar sebuah informasi?
3. Apakah pengertian sistem informasi ?
4. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi ?
5. Apakah pengertian dan konsep sistem informasi manajemen ?.
6. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui
tentang :
1. Konsep Dasar Sistem
2. Konsep Dasar Informasi
3. Pengertian Sistem Informasi
4. Kerangka Kerja Sistem Informasi
5. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen
6. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk
suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang
berada dinegara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian umum menurut beberapa ahli bahwa definisi
sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa berbentuk
apa saja dan berada dimana saja. Sistem adalah kumpulan / group / komponen
apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu
yang menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan system sebagai berikut ini :“Suatu Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu”
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan system sebagai berikut ini :“Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-subsistem
merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena
kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau system
bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-
subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian,
subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan –
batasan dengan terbentuknya sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu
batasan / kondisi yang memisahkan antara sistem dengan sekitarnya. Sehingga
terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang
dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem.
a. Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini
bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam
suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat.
Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-sistem
bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka.
Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.
b. Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika
suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih
besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system
terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang
terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem


a. Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem,
misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang
merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai
subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka
sistem akuntansi adalah subsistemnya.
b. Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment) ;
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainnya.
e. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan.
h. Sasaran sistem ;
Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan
dicapai. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem :
a. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik (sistem teologia)
b. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dll.)
c. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,
sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
d. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine
system (contoh ; sistem informasi)
e. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
f. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).
h. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
i. Sistem sederhana dan Sistem kompleks

4. Tingkatan Sistem Informasi


Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki
fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut
adalah :
a. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS)
TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana
sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi.
Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
b. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan
pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna
mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah
organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah
diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-
data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan
yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang
diberikan.
c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan
penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan
membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
d. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan
pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. Lebih
spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau
lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :


- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi,program aplikasi).
- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung
sistem).
- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :
- On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung
input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang
dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area
sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya
digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
- Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan
dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-
line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau
seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan
kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung
dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
- Decision support system + strategic planning system. Sistem yang
memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer
mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.
Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan
sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll.
Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-
fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
- Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati
kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
5. Pelaku sistem
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
a. Pemakai ;
Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem
yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang
terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya “sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar
x”.
c. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana
sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan
ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
d. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang
menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level,
antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang
lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat
penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan
sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab
pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
e. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai
yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan
ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari
pendesain.
g. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan
perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini
mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak
membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
6. Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi
mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan
pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
a. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan
lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa
sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk
mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem
yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk
perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat
pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum
menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu
30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami
kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber
kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut
dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau
menambahkan sejumlah statement baru.
c. Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai
80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

2.2 Konsep Dasar Informasi


1. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan
informasi sebagai berikut :
a. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi: “ Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan
data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang
nyata ”.
b. Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya“.
c. Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion
(tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis
besar, konsep,ide”. Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Kuantitas dan Kualitas Informasi


Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung
representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi rentan terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran
dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data
tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master,
kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Kualitas
Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
masudnya.
b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
c. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
3. Nilai Informasi
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya
dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
4. Umur informasi
Kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan
operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).

2.3 Pengertian Sistem Informasi


Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, Agus Mulyanto
(2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi
mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi”.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam
bentuk informasi yang berguna”.
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi
untuk tujuan spesifik”.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu
sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan
brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi


Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan
yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak
terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus
menyerap semua pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang ditekankan bahwa anda
harus memusatkan usaha anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini.
1. Konsep-konsep Dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi
dasar yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang
digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam
keunggulan kompetitif.
2. Teknologi Informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi
informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak
teknologi berbasis Internet.
3. Aplikasi Bisnis.
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan keunggulan
kompetitif bisnis
4. Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan,
dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.

2.5 Pengertian dan Konsep Sistem Informasi Manajemen


1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Secara Umum

Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan


untuk mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat
dan berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi.
Pengertian lain mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu
sistem yang digunakan oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola
semua transaksi yang mendukung fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu penjelasan Sistem
Informasi Manajemen juga dapat dijabarkan sebagai sistem informasi yang
menghasilkan output melalui masukan input dan berbagai proses lainnya. Hasil dari
proses tersebut digunakan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi
atau perusahaan.

Sistem Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM. Berbagai hasil
dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan
sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi
Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan
analisis manajemen dapat dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya
Manusia dan komitmen organisasi sangat penting dalam mendukung keberjalanan
Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa
Sistem Informasi Manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi manajemen,
operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan


berorientasi bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung
perusahaan dalam proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada
keuntunga. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan
dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan
pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli


Pengertian Sistem Informasi Manajemen juga telah dikemukakan oleh para pakar di
bidangnya. Berbagai ahli mengemukakan definisi Sistem Informasi Manajemen
sesuai dengan bidang yang digelutinya. Berikut berbagai pengertian Sistem Informasi
Manajemen menurut para ahli :
a. Sistem Informasi Manajemen Menurut James. A.F. Stoner James.
A.F. Stoner mengemukakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan
metode formal yang menyediakan berbagai informasi yang tepat waktu, dapat
dipercaya bagi pihak manajemen. Informasi ini digunakan untuk mendukung
proses pengambilan keputusan dalam kegiatan perencanaan, pengawasan dan
fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
b. Sistem Informasi Manajemen Menurut George M. Scott.
Sistem Informasi Manajemen menurut George M. Scott yaitu serangkaian
subsistem informasi secara menyeluruh serta terkoordinasi secara rasional dan
terpadu dan mampu mentransformasi data yang ada sehingga menjadikannya
sebagai informasi melalui serangkaian cara untuk meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang
ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen memiliki sifat yang perlu digaris bawahi
yaitu :
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Menyeluruh.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan data
kedalamInformasi dengan berbagai Cara.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya Manajer.
 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu yang Telah
Ditetapkan.
c. Sistem Informasi Manajemen Menurut Gordon B. Davis (1991).
Gordon B Davis memaparkan sistem informasi manajemen sebagai sebuah
sistem yang menerima input data dan intruksi, mengolah semua data sesuai
dengan instruksi dan menghasilkan sebuah output. Dengan kata lain sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi antara pengguna
dan mesin yang memberikan informasi untuk menunjang jalannya operasi,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen tersebut dapat memberi kesimpulan
bahwa sistem informasi memiliki alur tertentu, mulai dari input hingga menjadi
suatu output yang bermanfaat.
d. Sistem Informasi Manajemen Menurut Bodnar dan Hopwood.
Pada buku yang berjudul Accounting Information System, Bodnar dan
Hopwood menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan
perangkat keras dan lunak yang kemudian dirancang untuk mengubah data
menjadi bentuk informasi yang berguna.
e. Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto Hartono (2000:700)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen didalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
f. Sistem Informasi Manajemen Menurut Leonardo Hasahatan Siregar (2007).
Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah sistem terstruktur yang
digunakan untuk mengelola data secara komputerisasi. Didalam SIM terdapat
beberapa fungsi yang dibutuhkan yaitu pencarian pemuktahiran presentasi data
dan penyimpanan data. Dengan demikian dapat diharapkan SIM dapat dikaitkan
untuk mempermudah penyusunan informasi manajemen sekolah-sekolah agar
terstruktur dengan baik. Bantuan Operasional Sekolah BOS merupakan bantuan
yang diberikan pemerintah untuk melancarkan program belajar sembilan tahun
sehingga diperlukan informasi basis data tiap Sekolah Dasar agar lebih mudah
dalam pendistribusiannya. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar SIM-SD
dibuat dari pengabungan informasi data tabular dan data spasial yang akan
menghasilkan basis data sekolah yang lebih mudah penggunaannya user friendly.
Hasil dan analisa SIM ini berupa Sistem Informasi Basis Data tiap-tiap sekolah
yang meliputi data spasial dan data tabular. Dari hasil dan analisa informasi data
yang dip eroleh BOS pada umumnya dipergunakan untuk biaya operasional
personil sehingga bertolak belakang yang seharusnya untuk biaya operasional
nonpersonil. Depdiknas 2006.
g. Sistem Informasi Manajemen Menurut Raymond Coleman.
Raymon Coleman memaparkan mengenai sistem informasi manajemen yang
efektif. Menurutnya sistem informasi manajemen yang efektif adalah apabila
sistem tersebut mampu memberikan data yang tepat waktu, cermat, dan penting
bagi proses perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen. Hal ini guna
mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
h. Sistem Informasi Manajemen Menurut Azhar Susanto
Azhar menekankan pada pendekatan sistem. Sistem adalah kumpulan dari
subsistem/bagian/komponen baik komponen fisik ataupun non fisik yang saling
berkaitan. Komponen saling berkaitan dalam kegiatan informasi manajemen
seperti pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan yang berkelanjutan.
i. Sistem Informasi Manajemen Menurut Turban, McLean, dan Waterbe
Turban, McLean, dan Waterbe mengemukakan dalam bukunya yang berjudul
Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages
bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem yang mengumpulkan,
menjalankan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan
tujuan yang spesifik.
j. Sistem Informasi Manajemen Menurut the ensiclopedia of management.
Pada Ensiclopedia of management menjelaskan sistem informasi manajemen
ialah pendekatan yang secara terencana dan tersusun untuk memberikan bantuan
dalam memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan organisasi.
Moekijat (2005).

3. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara
keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh
organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis.
Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan
Sistem Informasi Manajemen sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara
umum bagi semua manajer dalam perusahaan atau pada sub-unit organisasional
perusahaan. Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakainya
dalam bentuk laporan dan berbagai output menggunakan simulasi model matematika.
Konsep dasar sistem informasi manajemen yang perlu diketahui dilihat dari berbagai
definisi dan kegunaannya adalah sebagai berikut :
a. Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi
pengguna atau penerima informasi.

b. Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai


suatu kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang
menyatakan mengenai nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan suatu investasi.

c. Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau non-
tindakan saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi tujuan
perusahaan (pilihannya disebut pengambilan keputusan bisnis).
4. Konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen

Selain mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen. Penting sekali untuk
mengetahui dan memahami mengenai konsep-konsep yang bekaitan dengan
informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi.
Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :
a. Konsep Informasi
Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen
menjelaskan bahwa informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang
berkaitan dengan waktu dan mutu.
b. Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai
kemampuan sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan SDM
sangat menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-
dasar rancangan mereka.
c. Konsep Sistem
Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada
konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada
pengembangan sistem informasi.
d. Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk
mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam
bentuk keorganisasian.
e. Konsep Pengambilan Keputusan
Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya
mencerminkan pada kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori
keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
f. Konsep Nilai Informasi
Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen.
Dalam konsep nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah
keputusan. Selain itu perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai
informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka,
dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada proses informasi,
data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi kenaikan pajak
yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.
Semua data yang diperoleh dari luar mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sistem informasi manajemen sangat membantu para pengguna
khususnya manajer dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh gambaran
mengenai kondisi yang dihadapi perusahaan. Informasi yang diperoleh merupakan
bahan masukan yang sanagat penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.

5. Contoh Sistem Informasi Manajemen


Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah sebagai
berikut :
a. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan
besar untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi
terhadap unit bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan
pengelolaan persediaan.
b. Supply Chain Management (SCM)
SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan baku
dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
c. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi
bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan
inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan
Desa Pemprov Jawa Timur.
d. Office Automation System (OAS)
OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk melancarkan
komunikasi antar departemen dalam perusahaan. Proses yang dilakukan dengan
cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan.
Contohnya adalah email.
e. Knowledge Work System (KWS)
Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi.
Melalui langkah ini diharapkan para ahli di dalam organisasi dapat menerapkan
secara cepat ke dalam pekerjaan mereka.
f. Informatic Management System (IMS)
Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS berfungsi dalam
mendukung spektrum berbagai tugas dalam organisasi. IMS juga dapat digunakan
untuk menganalisa dalam pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan
berbagai fungsi informasi melalui program komputerisasi seperti e-procurement.
g. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah
Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru
setiap tahun.
h. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Konsep dalam sistem informasi manajemen yang menggunakan kecerdasan
buatan untuk menganalisis dan menemukan pemecahan masalah dengan
menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya.
Sebagai contoh adalah sistem pada penjadwalan mekanik.
i. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan
dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.

2.6 Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen


Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi
akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing
tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang
direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa
komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi,
sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat.
Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non
komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa
kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer yaitu : pemrosesan data base,
pemrosesan data tunggal, pemrosesan on-line atau real time, komunikasi data dan
switching pesan, pemasukan data jarak jauh dan up date file, pencarian records dan
analisis, pencarian file, algoritme dan model keputusan serta otomatisasi kantor.
Contoh Input

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang
telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output).

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen,penerjemah: Hendra Teguh SE,AK.


editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
http://fakultaspertanian.com/2017/06/07/pengertian-dan-konsep-dasar-sistem-informasi-
manajemen-sim/
http://setya21.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-sistem.html
http://macanputihmania.blogspot.co.id/2010/10/sistem-informasi-manajemen.html
www.academia.edu/9952395/makalah_sistem_informasi_manajemen
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/700/jbptunikompp-gdl-boykefitri-34970-7-unikom
indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/02/SIM
http://ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14111038-TIF40_P_5-
Makalah%20Sistem%20Informasi%20Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai