Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

A. Pendahuluan
Analisis lingkungan eksternal diperlukan pemahaman, komitmen, dan keterlibatan para
manajer dan karyawan untuk menyumbang ide dan pemahaman mengenai industri, persaingan dan
pasar perusahaan. Oleh karena itu, pertama kali yang harus dilakukan perusahaan dalam melakukan
analisis dan diagnosis adalah mengumpulkan informasi mengenai perkembangan politik, kondisi
ekonomi, social budaya, perkembangan teknologi, ekologi, kekuatan hukum dan peraturan
pemerintah, serta kekuatan persaingan dalam industri. Analisis dan diagnosa eksternal adalah
prasyarat bagi para manager untuk menyususn strategi yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
perusahaan, lingkungan eksternal perusahaan mencakup seluruh komponen yang berada di luar
wilayah perusahaan yang berpotensi memengaruhi kegiatan operasi dan kinerja perusahaan.
Lingkungan eksternal suatu perusahaan dapat dibagi menjadi 3 lapisan yakni ; lingkungan makro,
lingkungan industri, dan lingkungan operasi.

B. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari factor-faktor yang bersumber dari luar, dan umumnya tidak
berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan dan secara tidak langsung berhubungan
dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek perusahaan, tetapi dalam jangka panjang,kekuatan-
kekuatan lingkungan makro berpotensi memengaruhi keutusan-keputusan manager dalam suatu
perusahaan. Analisis pengaruh factor-faktor lingkungan makro sering disebut analisis PESTEL,
sebagai pengingat enam komponen lingkungan makro; factor politik, kondisi ekonomi, kekuatan
sosial dan budaya, factor teknologi, factor ekologi, factor hukum dan peraturan.
 Faktor politik
Factor politik adalah suatu arena dimana perusahaan dan pemangku kepentingan yang
bersaing untuk memperoleh sumber daya yang diinginkan, dan terdapat pengawasan
terhadap badan hukum dan undang-undang yang mengatur interaksi diantara bangsa-
bangsa. Pada dasarnya, factor politik menyangkut bagaimana pemerintah memengaruhi
perusahaan.
 Faktor ekonomi
Kondisi ekonomi adalah kondisi yang berhubungan dengan iklim ekonomi makro suatu
Negara atau wilayah dimana perusahaan beroperasi dan factor khusus yang berhubungan
dengan daya beli masyarakat, seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar.
 Factor social dan budaya
Kekuatan social budaya merupakan kekuatan yang mencakup nilai-nilai kemasyarakatan,
sikap, pengaruh budaya, dan gaya hidup yang memengaruhi permintaan dan jasa tertentu,
serta factor demografi seperti ukuran populasi, laju pertumbuhan dan distribusi penduduk.
Kekuatan demografi adalah hasil dari perubahan dalam karakteristik suatu penduduk,
sejenis kelamin, usia, ras, etnis, gender, dan kelas social. Perubahan distribusi usia penduduk
dapat merupakan peluang dan ancaman yang dapat memengaruhi manager dalam
pengambilan keputusan untuk merumuskan strategi perusahaan. Kekuatan social mengacu
pada peubahan adat istiadat dan nilai-nilai yang dianut oeh masyarakat dapat enciptakan
peluang dan ancaman bagi perusahaan.
 Factor teknologi
Factor teknologi. Selama beberapa decade terakhir laju perubahan teknologi sangat cepat,
sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan cepat using atau menghanvurkan
kreatifitas yang memungkinkan untuk menciptakan sejumlah produk dan proses baru.
Perubahan teknologi meliputi laju perubahan teknologi dan perkembangan teknis yang
memiliki pengaruh sangat luas pada masyarakat, seperti rekayasa genetika dan
nanoteknologi termasuk lembaga yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan
mengendalikan penggunaan teknologi, seperti konsorsium R&D, incubator teknologi yang
disponsori oleh perguruan tinggi, undang-undang paten dan hak cipta, pengendalian
pemerintah atas internet.
 Factor ekologi
Factor ekologi mengacuh pada hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya,
yakni udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan manusia. Ancaman terhadap ekologi
pendukung kehidupan manusia terutama disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu
masyarakat industri yaitu polusi. Perhatian perusahaan yang semakin besar untuk
melindungi lingkungan dibuktikan oleh upaya perusahaan untuk menetapkan kebijakan yang
mendukung ekologi dengan mengambil tindakan berikut ini.
 Menghilangkan kantong plastic yang tidak dapat diuraikan dari lingkungan.
 Meningkatkan kantor perusahaan dan pabrik
 Factor hukum dan peraturan
Factor hukum dan peraturan adalah hasil dari perubahan dalam undang-undang dan
peraturan dan secara signifikan menciptakan peluang dan ancaman yang dapat
memengaruhi aktivitas operasi perusahaan.

Tujuan utama dalam menganalisis lingkungan makro adalah untuk mengidentifikasi


perubahan-perubahan signifikan yang harus diantisipasi, dan perkembangan-perkembangan
diantara komponen-komponen lingkungan makro. Dengan focus kemasa depan, analisis lingkungan
makro memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kesempatan-kesempatan dan ancaman-
ancaman yang dihadapi perusahaan dalam menganalisislis factor-faktor kunci strategis untuk
perumusan perusahaan.

C. LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan industry adalah serangkaian factor-faktor peluang dan ancaman dari pelaku bisnis
yang berada dalam industry secara langsung memengaruhi kinerja dan keunggulan bersaing
perusahaan. Analisis lingkungan industry merupakan konsep dan peralatan yang di gunakan untuk
menganalisis struktur dalam industry, mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam industry, serta
menganalisis implikasi persaingan yang terjadi ketika perusahaan dalam suatu industry merumuskan
strategi bersaing yang sama atau berbeda.
 Sektor, industry, dan sekmen pasar
 Sector adalah suatu kelompok industry yang saling terkait erat antar indutri. Sebagai
contoh, sector computer terdiri dari beberapa industry yang saling terkait; industry
komponen computer, industry perangkat keras (hardware computer), dan industry
perangkat lunak(software computer).
 Industry diartikan sebagai sekelompok perusahaan yang menwarkan produk atau
jasa yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu produk atau jasa yang memuaskan
kebutuhan dasar pelanggan yang sama. Sebagai contoh, industry computer desktop
dan computer notebook untuk memenuhi kebutuhan dasar yang sama bahwa
pelanggan memiliki computer yang dapat menjalankan aplikasi produktifitas,
browsing internet, mengirim email, bermain game, dan layar yang dapat
memanipulasi gambar digital.
 Segmen pasar adalah kelompok-kelompok pembeli atau pelangan yang berbeda
dalam kebutuhan dan keinginan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Sebagai contoh,
industry computer personal, terdapat beberapa sekmen pasar yang berbeda dimana
pelanggan menginginkan computer desktop, computer portable rinfgan, atau server
dari jaringan computer pribadi.
 Analisis lingkungan industry
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis lingkungan industry
adalah menentukan subjek yang akan dianalisis, seperti apakah dalam perspektif sebagai
pemain lama atau perusahaan baru yang akan masuk kedalam industry tersebut.
Selanjutnya, disanasis dan ditentukan perspektif dari kelima kekuatan tawar menawar
dalam industry. Oleh karena out, tugas manager untuk mengenali bagaimana perubahan
kekuatan dapat membuka peluang dan ancaman yang baru serta dapat merumuskan
respon strategi yang tepat terhadap kondisi yang berubah tersebut.
Resiko masuknya pesaing potensial
Pesaing potensial adalah perusahaan yang berada diluar industry, tetapi memiliki
kemampuan untuk melakukan persaingan dan ingin bersaing didalam industry
tertentu. Kekuatan tawar menawar perusahaan pesaing potensial sangat dipengaruhi
oleh dua hal yaitu: regulasi pemerintah dan hambatan masuk kedalam industry.
Perusahaan yang sudah beroperasi didalam industry akan terganggu bila kekuatan
tawar menawar pesaing potensial menjadi besar.
Dari segi hambatan masuk, beberapa hal yang dapat menyebabkan kekuatan
tawar menawar pesaing potensial menjadi besar adalah, jika:
 Skala ekonomis yang dibutuhkan sangat kecil
 Diferensiasi produk sangat sedikit
 Identitas merek rendah
Sebaliknya, hambatan masuk pesaing potensial sangat tinggi, ketika:
 Pelanggan mempunyai preferensi merek yang kuat atau loyal terhadap penjualan
perusahaan lama
 Paten dan bentuk lainnya sebagai kekayaan intelektual sudah tersedia
 Jaringan bisnis perusahaan lama sangat kuat
Regulasi pemerintah antara lain meliputi: ptoteksi terhadap industry, regulasi
mengenai industry, konsistensi kebijakan pemerintah, bea cukai, kepemilikan orang
asing, dan lain-lain yang menyangkut regulasi pe,erintahan yang berhubungan dengan
industry. Dari sisi regulasi pemerintah, beberapa hal yang dapat menyebabkan
kekuatan tawar menawar pesaing potensial menjadi besar adalah, jika:
 Proteksi pemerintah terhadap industry tidak diinginkan
 Regulasi pemerintahan mengenai industry tidak diinginkan/ tidak ketat
 Konsistensi kebijakan pemerintah rendah
Kekuatan persaingan produk subtitusi
Produk subtitusi merupakan produk yang dapat menggantikan produk yang
dihasilkan perusahaan didalam industry. Sebagai contoh, perusahaan surat kabar
berjuang untuk mempertahankan relasinya dengan pelanggan yang dapat menonton
berita diberbagai saluran tv dan menggunakan internet untuk membaca blog atau
sumber berita online lainnya.
Sinyal, bahwa persaingan daya produk subtitusi kuat:
 Penjualan produk subtitusi tumbuh lebih cepat daripada penjualan industry yang
dianalisis
 Produsen produk subtitusi bergerak untuk menambah kapasitas
 Laba produsen subtitusi meningkat
Disamping itu, beberapa hal yang dapat menyebabkan kekuatan tawar menawar
produk subtitusi menjadi tinggi adalah:
 Ketersediaan produk subtitusi yang cukup banyak/beragam
 Biaya peralihan pemakai cukup rendah
 Profitabilitas/ keaktifan suntitusi cukup tinggi
Intensitas persaingan antar perusahaan dalam industry
Hal-hal yang menyangkut persaingan dalam industry meliputi pertumbuhan
industry, konsentrasi dan keseimbangan dalam industry, diferensiasi produk, biaya
tetap, biaya peralihan dari pemain, dan berbagai hal lainnya.
Dalam hal persaingan industry, beberapa hal yang dapat menyebabkan kekuatan
tawar menawar pemain didalam industry menjadi besar adalah:
 Pertumbuhan industry relative lambat/ rendah
 Konsentrasi dan keseimbangan yang terjadi cukup besar
 Biaya tetap dari pemain cukup tinggi
Beberapa hal yang menyangkut hambatan keluar ataau factor yang
memengaruhi jika pemain ingin keluar dari industry adalah seperti: adanya aset khusus,
biaya keluar, hambatan emosional, dan kendala social dan pemerintah, serta factor
lainnya yang berhubungan dengan perusahaan kalau keluar.
Khusus yang menyangkut hambatan keluar, kekuatan tawar pemain didalam
industry menjadi besar jika:
 Asset khusus yang dimiliki cukup besar/ tinggi
 Biaya keluar dari industry yang dibutuhkan cukup besar atau tinggi
 Hubungan strategis dengan industry lainnya cukup tinggi
Kekuatan tawar menawar pemasok
Berbagai hal yang dapat memengaruhi kekuatan tawar menawar pemasok antara
lain, jumlah, biaya peralihan, daan kemungkinan/ kemampuan untuk melalukan
integrasi, profitabilitas, dan lain-lain.
Beberapa hal yang menyebabkan kegiatan tawar menawar pemasok menjadi
besar adalah, jika:
 Jumlah pemasok yang penting cukup sedikit
 Ketersediaan pasokan suntitusi cukup rendah/ sedikit
 Biaya peralihan produk cukup tinggi
Kekuatan tawar menawar pelanggan
Pelanggan mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap perusahaan yang
sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti: jumlah pembeli, biaya peralihan, dan
kemampuan untuk melakukan integrasi, dan lain-lain. Beberapa hal yang menyebabkan
kekuatan tawar menawar pembeli menjadi besar adaalah, jika:
 Jumlah pembeli yang berpengaruh sangat sedikit
 Tersedia produk subtitusi dalam jumlah/ ragam yang banyak
 Biaya alih pembeli cukup rendah
 Analisis evolusi industry
Model evolusi industry merupakan suatu alat yang bermanfaat bagi perusahaan untuk
mengetahui pengaruh evolusi industry terhadap kekuatan persaingan didalam suatu
industry. Model tersebut, mengidentifikasi lima tahap yang berurutan dalam kehidupan
suatu industry yang menimbulkan suatu terjasi lima jenis kekuatan persaingan yang berbeda
dalam suatu industry. Tugas para manager perusahaan adalah bagaimana mengantisipasi
kekuatan persaingan yang mengalami perubahan sesuai dengan perubahan evolusi industry
yang berkembang dari: tahap embriok, tahap pertumbuhan, tahap keguncangan, tahap
kedewasaan dan akhirnya peda tahap penurunan.
Industry embrionik
Industry embrionik mengacu pada suatu industry yang baru mulai berkembang.
Pertumbuhan pada tahap ini masih lambat karena beberapa factor, seperti pelanggan
tidak biasa dengan produk industry, harga tinggi karena perusahaan belum
memanfaatkan skala ekonomi, saluran distribusi masih belum berkembang, dan
hambatan masih cenderung didasarkan pada akses keterampilan teknologi daripada
loyalitas merek.
Industry bertumbuh
Industry bertumbuh mengacu pada permintaan akan produk industri mulai
meningkat, maka karakteristik industry berkembang sesuai pertumbuhan industry.
Dalam industry bertumbuh, permintaan berkembang dengan cepat karena banyak
pelanggan baru memasuki pasar. Industry dikatakan bertumbuh bilamana pelanggan
telah mengenal produk, harga mulai menurun karena skala ekonomi telah tercapai, dan
saluran distribusi berkembang.
Industry keguncangan
Pada tahap keguncangan, permintaan mengalami tingkat kejenuhan dan tingkat
pertumbuhan mulai menurun didalam industry. Persaingan didalam industry semakin
intens. Bagi perusahaan yang terbiasa dengan tingkat pertumbuhan yang cepat, akan
menambah kapasitas pada tingkat tertentu, namun konsekuensinya terjadi kelebihan
kapasitas produktif karena permintaan dan tingkat pertumbuhan mulai menurun.
Perusahaan yang mengalami kelebihan kapasitas akan cenderung menurunkan harga,
sehingga terjadi perang harga didalam industry dan pada akhirnya, perusahaan yang
beroperasi tidak efisien akan meninggalkan persaingan dalam industry.
Industry dewasa
Tahap industry dewasa, perusahaan dalam industry cenderung saling
ketergantungan dan berusaha menghindari perang harta, serta berusaha melakukan
konsolidasi menjadi oligopoly yang berpengaruh terhadap penurunan intensitas
persaingan antar perusahaan yang memungkinkan profitabilitas perusahaan meningkat.
Profitabilitas yang meningkat karena perusahaan menggunakan kurva pengalaman dan
skala ekonomi untuk mengurangi biaya lebih cepat daripada pesaing akan berusaha
menbedakan produknya dengan produk pesaing untuk menghidari persaingan harga.
Industry menurun
Pada tahap industry mengalami penurunan, tingkat pertumbuhan menjadi negative
dengan beberapa alasan:
 Perubahan social
 Factor demografi
 Subtistusi teknologi
 Persaingan antar internasional
Intensitas persaingan dalam industry yang menurun di pengaruhi oleh empat faktor:
 Intensitas persaingan dalam industry lebih besar daripada kecepatan penurunan
industry
 Intensitas persaingan dalam industry lebih besar daripada hambatan keluar dari
industry
 Intensitas persaingan dalam industry menyebabkan biaya tetap perusahaan semakin
tinggi
 Intensitas persaingan dalam industry menyebabkan produk semakin terdiferensisai
yang menimbulkan loyalitas merek.

D. LINGKUNGAN OPERASI
Lingkungan operasi adalaah lapisan lingkungan yang terdekat dengan perusahaan dan
memiliki hubungan langsung dengan perusahaan yang berpotensi secara langsung memengaruhi
keputusan dan tindakan para manager dalam kegiatan operasi untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, yang terdiri dari pelanggan, pesaing, pemasok, dan pelengkap(komplementer).
 Pelanggan (customers) adalah individu atau organisasi dalam lingkungan perusahaan yang
membutuhkan dan menciptakan permintaan atas produk atau jasa yang di hasilkan oleh
perusahaan. Pelanggan dimasa sekarang memiliki tawar menawar yang tinggi karena adanya
internet sebagai sarana informasi bagi pelanggan dalam pengambilan keputusan pembelian.
 Pesaing (competitors) adalah sekumpulan perusahaan yang beroperasi pada bisnis yang sama
atau sekumpulan perusahaan dalam industry yang menawarkan produk atau jasa yang sama,
subtitusi, dan kompelementer tang berpotensi memengaruhi pangsa pasar perusahaan lainnya.
Persaingan dapat berupa harga, desain, produk, iklan dari promosi, penjualan langsung, layanan
purna jual, serta dukungan pelanggan.
 Pemasok (suppliers) adalah perusahaan yang dapat menyediakan input berupa bahan baku,
keuangan, dan tenaga kerja kepada perusahaan yang melakukan transformasi input menjadi
output berupa produk atau jasa untuk melayani kebutuhan pelanggan.
 Pelengkap (complementors) adalah perusahaan penyedia produk komplementer, yaitu
perusahaan yang menjual produk penambah nilai (pelengkap) bilamana digunakan bersama-
sama dengan produk perusahaan dalam suatu industry. Pilihan strategis dalam industry yang
memiliki produk yang komplementer:
1. Penguasaan atas produk komplementer, yaitu menjual produk komplementer secara
lengkap dan tidak membiarkan beberapa produk di pasok dari perusahaan lain.
2. Menjual produk secara paket (bundling), yaitu menjual sejumlah produk yang berbeda
tetapi saling melengkapi dalam satu paket dengan satu harga.
3. Subsidi silang, yaitu menjual satu produk dengan persyaratan yang sengaja dibuat untuk
mempromosikan penjualan produk komplementernya.

 Kerja sama dalam menciptakan nilai bersih


Nilai bersih ( the value net) adalah analisis pemasok, pesaing, pelengkap, dan pelanggan
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Komponen lingkungan operasi yang secara
langsung memengaruhi kegiatan operasi perusahaan adalah pemasok, pesaing, pelengkap, dan
pelanggan dapat memberikan nilai bersih dalam manajemen rantai pasokan (supply chain
management) bilamana komponen tersebut dapat berinteraksi secara kooperatif untuk
membangun dan menciptakan nilai bersih, yaitu kerja sama berasaskan kepercayaan untuk
meningkatkan profitabilitas sebagai nilai bersama yang diciptakan oleh semua peserta industry
(5P).
Pada dasarnya hubungan kerja sama yang dapat menciptakan nilai bersih (the value net)
harus berdasarkan kepercayaan (trust) untuk menciptakan sinergi positif anatara pemasok,
pesaing, perusahaan, pelengkap, dan pelanggan (5P) dengan membentuk manajemen rantai
pasokan (supply chain management) dalam upaya untuk menciptakan nilai pelanggan (customer
value) melalu aliansi strategis (strategic alliances), usaha patungan (join ventures), dan
kemitraan (partnership).
 Nilai bersih ( the value net) untuk mencapai strategis bersaing
Strategis yang menekankan pada kerja sama antar pesaing lebih banyak digunakan dalam
kolaborasi antar pesaing untuk mencapai kesuksesan, kedua perusahaan harus berkontibusi
dalam kompetensi khusus, seperti teknologi, saluran distribusi, penelitian dasar,atau kapasitas
manufaktur, tetapi perlu diinginkan, yang meliputi kemampuan atau teknologi baru dapat
terjadi pada tingkat korporasi dibawah kesepakatan bersama. Saat ini terdapat tiga aliansi besar;
Sky, Sky Team, dan One World, dilain pihak terdapat aliansi terbentuk dalam usaha patungan
Trans Atlantic, di antaranya, American Air, British Air, Iberia Air, terdapat pula patungan Trans
Pasific diantaranya American Air, Japan air, United Continental, dan All Nippon Air.
Berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk menciptakan nilai bersih ( the value net), di
antaranya; usaha patungan dan kemitraan adalah strategis popular yang terjadi ketika dua atau
lebih perusahaan membentuk kemitraan atau konsorsium sementara dengan tujuan untuk
mengambil beberapa kesempatan yang terlalu kompleks, tidak ekonomis, atau beresiko jika
dilakukan sendiri.
 Usaha patungan (join venture) adalah usaha kerja sama diantara dua atau lebih perusahaan
yang berbagai kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis. Usaha patungan
dapat berupa;
1. Badan usaha yang di bentuk oleh perusahaan internasional dan para pemilik local
2. Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan untuk tujuan melakukan bisnis di
pasar Negara berkembang
3. Badan usaha yang di bentuk oleh badan pemerintah atau sebuah perusahaan
internasional
4. Kerja sama yang dilakukan antara dua lebih perusahaan dalam suatu proyek yang
ditentukan waktunya, misalnya proyek kontruksi Bandar udara.
 Aliansi strategic (strategic alliance ) adalah kemitraan di antara para pesaing, pemasok dan
Pelanggan yang dapat mengambil satu atau beberapa bentuk kemitraan berupa
berbagai teknologi, penelitian dan pengembangan dan membentuk usaha patungan dala
pabrikasi dan pemasaran.
 Analisis kelompok strategi
Kelompok strategi meliputi perusahaan sebagai anggota industry yang sama
pendekatan bersaingnya dan posisinya dalam pasar. Perusahaan dalam kelompok strategic
menerapkan strategic yang sama untuk melayani segmen pelanggan dengan kebutuhan
yang unik. Dimensi-dimensi strategic yang sama dilaksanakan oleh perusahaan dalam
kelompok strategi, meliputi; luas lini produk, pendekatan teknologi, pengeluaran R&D,
kebijakan penetapan harga, saluran distribusi, produk atau jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan, dan sebagainya. Perusahaan dalam suatu kelompok suatu strategi menempati
posisi yang sama dalam pasar, menawarkan produk yang sama kepada pelanggan, teknologi
produksi yang sama, bahkan bentuk organisasi yang sama.
Pemahaman akan kelompok strategic adalaah untuk menganalisis struktur persaingan
dalam industry. Karakteristik strategi perusahaan dalam kelompok strategi relative sama,
tetapi berbeda dengan karakteristik strategi perusahaan dalam kelompok strategi lain
didalam industry. Analisis kelompok strategi merupakan kerangka dasar yang harus
digunakan untuk mendiagnosa persaingan, penempatan posisi dan profitabilitas perusahaan
dalam industry.
 Implikasi kelompok strategic
Konsep kelompok strategic mempunyai beberapa implikasi terhadap identifikasi peluang
dan ancaman dalam industry. Dengan demikian, setiap kelompok strategis menghadapi
sekumpulan peluang dan ancaman berbeda terhadap kekuatan bersaing kuat atau lemah
tergantung pada posisi bersaing yang diadopsi oleh setiap kelompok strategis didalam
industry.
 Factor kunci sukses
Factor kunci sukses adalah factor-faktor persaingan yang paling memengaruhi kemampuan
anggota industry untuk bertahan hidup dan sukses dipasar. Dengan demikian, pendekatan
yang harus dilakukan oleh perusahaan adalanh berhubungan dengan dua pertanyaan:
 Apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan?
 Apa yang dibutuhkan perusahaan agar dapat bertahan hidup dalam persaingan?

 Prospek industry untuk mencapai profitabilitas


Langkah terakhir dalam mengevaluasi industry dan lingkungan persaingan adalah dengan
menggunakan hasil dari setiap analisis yang telah dilakukan untuk menentukan apakah industry
memberikan perusahaan prospek yang kuat untuk kesuksesan dalam mencapai profitabilitas
dan keunggulan bersaing yang menarik. Beberapa factor penting yang menjadi landasan
kesimpulan meliputi:
 Bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan makro
 Apakah kekuatan persaingan yang kuat dapat menekan profitabilitas industry pada tingkat
bawah
 Apakah kehadiran pelengkap dan kemungkinan tindakan kerja dapat meningkatkan prospek
perusahaan
 Apakah perusahaan menempati posisi pasar yang lebih kuat daripada pesaing
 Seberapa baik strategi perusahaan dapat memberikan factor kunci kesuksesan dalam
industry
Sebagai sebuah proposisi umum, lingkungan industry yang diantisipasi adalah menarik
secara fundamental, jika memberikan perusahaan peluang yang baik untuk mencapai
profitabilitas diatas rata-rata; prospek industry secara fundamental tidak menarik, jika prospek
profitabilitas perusahaan rendah.

Anda mungkin juga menyukai