NIM : 176602003
Manajemen Risiko
1. Kematian merupakan sesuatu yang pasti, tetapi timing dari kematian merupakan sesuatu
yang tidak pasti. Secara spesifik, dari cerita di atas apa sebenarnya yang kita hadapi
sebagai manusia menurut saudara, jelaskan
2. Kematian sebelum waktunya dikenal dengan kematian awal. Probabilitas kematian awal
dihitung dengan tabel kematian (mortality table). Coba Anda jelaskan apa yang akan Anda
ketahui dengan mortality table tersebut
3. Dengan eksposure karena kematian awal, coba anda kemukakan eksposure terkait hal
tersebut
4. Coba Anda berikan contoh menghitung besarnya eksposure kematian awal untuk bisnis
yang ditinggalkan
1. Sebagai manusia kita menghadapi sesuatu yang pasti dan sesuatu yang tidak pasti. Yang
pasti kita akan menghadapi 4 hal yaitu kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian.
Kematian kita tidak tahu kapan kita akan mati , karena belum tentu orang yang lebih tua
meninggal duluan, bisa saja yang lebih muda yang meninggal duluan kita tidak tahu.
Untuk itu kita harus banyak-banyak berdoa dan memperbaiki akhlak agar pada saat kita
akan meninggalkan badan kita ini, kita bisa menyebut/mengingat nama suci Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa.
2. Profitabilitas kematian awal bisa dihitung dengan menghitung tabel kematian (mortality
table). Tabel tersebut menunjukkan profitabilitas kematian dan bertahan hidup untuk umur
kelompok tertentu, dan disajkan dengan format yang mudah dibaca. Tabel kematian CSO
1980 disusun oeh aktuaria asuransi dan didasarkan pada pengalaman kematian orang-
orang yang diasuransikan (yang terdaftsr di perusahaan asuransi) pada awal tahun 1970.
Ket : Keluarga tersebut bisa membeli asuransi dengan nilai pertanggungan sekitar
Rp 390jt untuk menjaga konsekuensi negatif kematian ayah keluarga
tersebut.
b. Eksposur yang dihadapi bisnis
Beberapa kerugian yang diderita oleh perusahaan jika orang kunci meninggal tidak
mudah. Tetapi kita bisa menggunakan pendekatan jumlah kerugian yang akan
ditanggung perusahaan. Misalnya : Pak Hardo sebagai juru masak bisa bekerja 10th
lagi. Rumah makan bisa menghasilkan omset sebesar Rp100jt pertahun dengan laba
sebesar Rp20jt pertahun dan biaya modal internal rumah makan 20%. Jika Pak Hardo
meninggal diperkiran omset turun separuhnya menjadi Rp75jt pertahun.
Kerugian pertahun = Rp100jt – Rp75jt = Rp25jt pertahun. Present value dari
kerugian yang diderita jika Pak Hardo meninggal dengan biaya modal 20% dipakai
sebagai discount rate adalah :
Ket :Kepergian Pak Hardo mengakibatkan kerugian sekitar Rp104jt. Rumah makan
tersebut bisa membeli asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp104jt.
4. Misalkan rumah makan soto selera rasa dibangun oleh juru masak yang ahli yaitu Pak
Hardo. Pak Hardo sangat terkenal, bisa meracik bumbu yang enak sehingga sotonya
diminati oleh banyak orang. Misalkan Pak Hardo masih bisa bekerja 10 Tahun lagi.
Misalkan rumah makan tersebut menghasilkan omset sebesar Rp 100 juta pertahun,
dengan laba sebesar Rp 20 juta pertahun. Misalkan biaya modal internal rumah makan
tersebut adalah 20%. Jika Pak Hardo meninggal, diperkirakan omset penjualan akan
turun separuhnya, yaitu menjadi Rp 75 juta pertahun. Tujuan dalam hal ini di tetapkan
menjadi "menjaga tingkat penjualan seperti sekarang ini jika Pak Hardo meninggal
dunia". Kerugian yang dialami perusahaan bisa dihitung sebagai berikut.
Kerugian pertahun yang di derita oleh rumah makan tersebut, akibat kepergian Pak
Hardo, adalah Rp 100 juta - Rp 75 juta = Rp 25 juta pertahun. Biaya modal sebesar 20%
dipakai sebagai discount rate (tingkat diskonto).
Present value dari kerugian yang diderita oleh rumah makan tersebut, akibat
meninggalnya Pak Hardo, adalah sebagai berikut.
Kerugian = 25 juta / (1 + 0,2) 1 + ....... + 25 juta / (1 + 0,2 ) 1 = 104. 811.802.
Karena peristiwa terjadi lima tahun dari sekarang maka kita perlu mencari nilai sekarang
dari kerugian tersebut. Misal tingkat bunga yg relevan adalah 10%, maka nilai sekarang
dari kerugian tersebut :