MANAJEMEN RISIKO
RISIKO KEMATIAN
Disusun Oleh :
1. Wiwien Djoko Prasetiyo (15.05.52.0105)
2. Yustinus Aditya (15.05.62.0072)
3. Yustina Dona (15.05.52.0065)
4. Krizia Olivia (15.05.52.0062)
5. Endang Ridhowati (15.05.52.0016)
S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA & BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2017
MANAJEMEN RISIKO
Pengertian Manajemen Risiko
Sistem manajemen ialah rangkaian manajemen yang teratur dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Risiko adalah kombinasi dan
kemungkinan keparahan dari suatu kejadian. Semakin besar potensi terjadinya suatu
kejadiandansemakinbesardampak yang ditimbulkannya, maka kejadian tersebut
dinilai mengandung risiko. Risiko dapat bersifat menguntung kanat aupun merugikan.
Dalam K3, risiko biasanya bersifat negative cedera, kerusakan atau gangguan operasi.
Risiko yang bersifat negative harus dihindarkan atau ditekan seminimal mungkin,
Risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai
factor baik dari dalam maupun dariluar. Faktor dari luar misalnya berkaitan dengan
finansial, kebijakan pemerintah tuntutan pasar, regulasi dan lainnya. Risiko yang
bersumber dari integral misalnya berkaitan dengan operasi, proses atau pekerja.
Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena
penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan
(Wikipedia, 2010). Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.
Sedangkan mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik,
2004).
Istilah risiko berkaitan erat dengan ketidakpastian. Sesuatu yang tidak pasti dapat
berakibat menguntungkan ataupun merugikan. Ketidakpastian yang berakibat
menguntungkan disebut peluang, sedangkan ketidakpastian yang berakibat
merugikan disebut risiko (risk). Risiko kematian adalah suatu keadaan tidak pasti
yang kemungkinan memberikan akibat merugikan yaitu kematian (Muhammad Idris,
2010).
Manusia pasti akan menghadapi resiko kematian. Kematian itu sendiri merupakan
sesuatu yang pasti dan lebih spesifik lagi akan menghadapi eksposur kematian
sebelum waktunya (premature death) dan mengakibatkan konsekuensi negatif.
1. MENGUKUR PROBABILITAS DAN KERUGIAN DARI KEMATIAN AWAL
Untuk menghitung besarnya kerugian yang dihadapi, kita perlu menghitung
probabilitas suatu peristiwa akan besarnya kerugian yang akan ditanggung
(severity).
1.1.Tabel Kematian
Probabilitas kematian awal bisa dihitung dengan menghitung tabel kematian
(mortality table). Tabel tersebut menunjukkan probabilitas kematian dan
bertahan hidup untuk kelompok umur tertentu, dan disajikan dengan format
yang mudah dibaca.
1.2.Menghitung Probabilitas Kematian Awal
Tabel kematian memberikan dasar untuk perhitungan probabilitas kematian
lebih lanjut.
Probabilitas kematian (3), dihitung sebagai jumlah kematian pada usia tersebut
dibagi dengan jumlah orang hidup pada awal usia tersebut (dlm hal ini usia 60).
Untuk usia 60th, jumlah orang yang masih hidup adalah 8.084.266. Sebagai
contoh, untuk usia 60 dan 61, probabilitas kematian dihitung berikut ini :
Contoh Soal
1) Seseorang yang baru saja berumur 30 tahun membeli asuransi. Orang lain, lima
tahun yang lalu, pada waktu usianya 25 tahun, membeli asuransi. Saat ini usia orang
tersebut adalah 30 tahun. Mana di antara keduanya yang cenderung mempunyai risiko
yang lebih tinggi?
2) Seseorang baru saja berulang tahun yang ke 25. Dengan menggunakan tabel CSO
1980, hitung probabilitas ia akan meninggal satu, dua, dan lima tahun mendatang.
Jawaban
1) Seseorang yang baru saj a diterima asuransi cenderung lebih sehat, karena baru saja
lolos dari serangkaian tes atau screening yang dilakukan oleh perusahaan asurasnsi.
Karena itu orang yang pertama (yang baru saja membeli asuransi) cenderung lebih
sehat dibandingkan yang kedua.
2) Tabel berikut ini diambil dari Tabel2.4 di muka.