Transfer
Risiko
2
Karakteristik Asuransi
Dasar Operasi : the law of large number
Semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa,
semakin kecil penyimpangan kerugian
Contoh 1 individu, risiko kematian tinggi (gambling). 100,
ketidak pastian/risiko berkutang. 500.000, risiko kematian
dapat kurang dari 1% perusahaan asuransi dapat
memperkirakan kematian dengan cukup akurat,
menentukan premi berdasarkan risiko.
Dua masalah kontrak asuransi : moral hazard dan adverse
selection.
Moral hazard : perilaku tidak hati hati karena membeli
premi
Adverse selection : orang berperilaku ceroboh cenderung
membeli asuransi
Kedua hal tersebut dapat merugikan perusahaan asuransi
klaim yang tinggi
Solusinya premi yang berbeda-beda sesuai tingkat risiko
3
Risiko Yang Dapat Diasuransikan
a. Kerugian Karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur
Teoritis, risiko dapat diukur, tetapi prakteknya lebih sulit
Cth : klaim disability karena kecelakaan, bagaimana
menentukan klaim sudah benar? Apa
divinisidisability?Berapa besar klaim dibayar?
b. Risiko Yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak
Bagi perusahaan asuransi, risiko harus dapat
diperkirakan dimuka apabila cukup banyak dan mirip
Contoh risiko kematian
Risiko ideal diasuransikan : mirip satu sama lain
Kematian ≠ kebakaran; badai Florida ≠ Jogja, Tentara ≠
pekerja Kantoran
4
Risiko Yang Dapat Diasuransikan
c. Kerugian Karena Ketidaksengajaan/Kecelakaan
Risiko muncul karena ketidakpastian, kesengajaan
merupakan kepastian tidak termasuk risiko
ditanggung
Kesengajaan bagian dari moral hazard
Dapat terjadi death spiral
d. Kerugian Tidak Diakibatkan oleh Bencana
Tidak sejalan dengan prinsip Diversivikasi semua
orang menanggung risiko yang sama
Diversifikasi lebih lanjut : asuransi antar negara,
reinsurance
5
Risiko Yang Dapat Diasuransikan
e. Kerugian Yang Besar
Tingkat keekonomisan risiko diasuransikan
f. Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi
Terlalu sering terjadi, merugikan perusahaan
asuransi
6
Risiko Yang Dapat Diasuransikan
Contoh Risiko Yang Layak Diasuransikan
16
Industri Asuransi
Rasio Premi Bruto Tahun 2010-2014
Tahun Kerugian & Asuransi Jiwa Asuransi Asuransi Wajib TOTAL
Reas. Sosial
Jumlah Growth Jumlah Growth Jumlah Growth Jumlah Growth
(%) (%) (%) (%)
2010 32,05 10,6 75,54 22,4 5,73 12,4 11,8 11,0 125,12
2011 38,83 21,2 93,99 24,4 6,75 17,8 13,54 14,7 153,11
2012 44,91 15,7 107,94 14,8 7,81 15,7 15,23 12,5 175,89
2013 53,19 18,4 113,22 4,9 10,35 32,5 16,31 7,1 193,07
2014 54,67 2,8 112,88 -0,3 69,44 570,9 10,29 -36,9 247,28
17
Industri Asuransi
Alokasi Premi Bruto Menurut Sektor Usaha Tahun 2014 (Triliun)
Catatan : Total Premi Bruto pada Tahun 2014 adalah Rp247,29 triliun
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi per 31 Desember 2014
18
Industri Asuransi
Pertumbuhan Klaim Bruto VS Premi Bruto 2010-2014 (Triliun)
Tahun KLAIM Premi Rasio
Kerugian & Asuransi Asuransi Asuransi TOTAL Kenaikan Klaim-
Reas. Jiwa Sosial Wajib (Penurunan) Premi
(%) (%)
2010 13,91 51,97 3,02 14,84 83,74 13,9 51,97 161,1
2011 15,05 59,19 3,51 10,03 87,78 4,8 59,19 148,3
2012 20,19 70,89 3,85 12,73 107,7 22,6 175,89 61,2
2013 21,59 75,2 4,71 14,8 116,3 8,0 193,07 60,2
2014 27,93 71,82 56,66 7,01 163,4 40,5 247,29 66,1
19
Industri Asuransi
Jumlah Aset Industri Asuransi 2010-2014 (Triliun)
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Asuransi Jiwa 188,46 228,8 270,29 293,74 368,06
Asuransi Kerugian 45,9 54,67 71,96 100,99 116,46
Reasuransi 2,37 3,21 4,69 6,45 10,29
Asuransi Sosial 107,03 121,93 144,96 162,16 209,41
Asuransi Wajib 61,46 73,14 92,12 96,38 103,46
Jumlah 405,22 481,75 584,02 659,72 807,68
Aset Industri
Asuransi Menurut
Jenis Usaha
Tahun 2014
20
Industri Asuransi
Jumlah Investasi Industri Asuransi 2010-2014 (Triliun)
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
Asuransi Jiwa 167,7 203 239,79 253,21 318,49
Asuransi Kerugian 33,5 39,9 47,95 56,9 56,81
Reasuransi 1,7 2,5 3,49 4,34 6,8
Asuransi Sosial 103,7 117,5 139,68 156,96 193,49
Asuransi Wajib 49,8 56,7 66,41 67,04 72,77
Jumlah 356,4 419,6 497,32 538,45 648,36
Persentase
Investasi Untuk
Setiap Sektor
Usaha Tahun
2014
21
Industri Asuransi
Portofolio Investasi Industri Asuransi Tahun 2014
22
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
a. Produksi
b. Underwriting
c. Penentuan Premi
d. Manajemen Klaim
e. Investasi Oleh Perusahaan Asuransi
23
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
a. Produksi
Produksi = penjualan asuransi law of the large
numbers
b. Underwriting
Adalah fungsi untuk memilih asuransi yang akan
ditanggung oleh perusahaan asuransi
Tujuan underwriting : melihat pemohon agar tidak
memiliki risiko atau tidak menghasilkan kerugian
yang menyimpang jauh dari perkiraan
Contoh : risiko kematian asuransi jiwa umur 35th
0,05. Bisa jauh lebih tinggi apabila punya riwayat
penyakit serius (jantung, ginjal) ditolak.
24
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
b. Underwriting
Risiko tertentu sulit, tidak efisien ditanggung
perusahaan (risiko nuklir, kecelakaan pesawat)
sindikasi asuransi
Asosiasi sindikasi asuransi : Industrial Risk Insurers
(IRI), meng-underwite semua tipe asuransi properti
kecelakaan dengan spesialisasi instalsi
perminyakan dan pabrik industrial.
25
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
c. Penentuan Premi
Dihitung dengan : kerugian yang diperkirakan, ditambah
target keuntungan, menghitung jumlah eksposur
(kontrak) diperoleh, kemudian membagi perkiraan
kerugian dengan jumlah kontrak.
Perlu dilakukan klasifikasi risiko, misal risiko kematian :
kelompok umur, kebiasaan. Risiko kebakaran :
peralatan anti kebakaran, lokasi
Contoh perhitungan premi :
Perusahaan asuransi diperkirakan membayar kerugian
kecelakaan mobil Rp1 miliar per tahun. Diperkirakan
perusahaan asuransi memperoleh 1.000 kontrak
asuransi. Target laba dan cadangan Rp200.000 per
kontrak asuransi. Dengan demikian premi dihitung sbb:
26
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
c. Penentuan Premi
Premi sebelum target laba = Rp1 miliar/1.000 = Rp1
juta
Premi setelah target laba = Rp1 jt + 200 rb =Rp1,2jt
Alternatif lain dengan target laba, misal 30% :
Premi = premi sebelum margin + (margin x premi)
Premi = Rp1jt + (0,3 x premi)
Premi = Rp1,3jt
Premi harus diperhitungkan menurut tingkat risiko.
Semakin tinggi tingkat risiko, nilai premi juga
semakin tinggi.
27
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
d. Manajemen Klain
Klaim harus dimanajemen dengan baik : inspeksi
lapangan membuktikan kebenaran klaim, menaksir
besarnya kerugian, menentukan perlu penyesuaian
klaim atau tidak dan berapa besarnya, menyetujuai
dan membayarkan klaim.
Petugas inspektor : adjusters.
e. Investasi Oleh Perusahaan Asuransi
Premi yang diterima, diinvestasikan terlebih dulu
sebelum dibayarkan ke pemegang polis asuransi.
Investasi juga berguna menguransi beban premi
bagi nasabah, meningkatkan daya saing premi
28
Fungsi Yang Dilakukan Perusahaan Asuransi
f. Fungsi Lainnya
Riset pemasaran, manajemen SDM, pendanaan
dan fungsi-fungsi akuntansi
29
Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan apakah risiko berikut ini layak diasuransikan
a. Perusahaan pakaian ingin mengasuransikan harga pakaiannya tidak
turun lebih dari 10%. Jika turun 10% perusahaan asuransi akan
membayar kerugian tersebut.
b. Risiko dari kerugian karena pangsa pasar perusahaan direbut oleh
pesaing yang memiliki produk yang baik
2. Tahun 2005 indonesia membentuk lembaga penjamin simpanan (LPS).
Lembaga tersebut menjadi perusahaan asuransi untuk deposito bank-
bank umum di Indonesia. Keberadaannya diharapkan bisa mengurangi
problem kepanikan yang berakibat pada bank run atau bank rush. Tetapi
masalah yang muncul adalah problem moral hazard.
a. Jelaskan bagaimana moral hazard dalam kontek tersebut dapat
terjadi?
b. Bagaimana alternatif pemecahaanya?
3. Uraikan dengan bahasa anda sendiriprinsip-prinsip yang mendasari
bisnis dan kontrak asuransi
4. Banyak yang berpendapat asuransi di Indonesia belum banyak
berkembang. Dengan kata lain potensi perkembangan asuransi di
Indonesia masih cukup terbuka. Diskusikan pernyataan tersebut dan
diskusikan wilayah-wilayah yang masih potensial diasuransikan
5. Misalkan perusahaan asuransi akan asuransi untuk kecelakaan mobil.
Kembangkan kerangka analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
30