PEMBELANJAAN RISIKO
(RISK FINANCING)
OLEH :
Dwi Wahyunengsih
Brilliant Mentari
Andi Restu Nur Islami
(RISK FINANCING)
A. Risk Financing
pembiayaan)
bersangkutan).
lain.
mencari dana eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika
kerugian itu nanti sungguh terjadi. Risk financing transfer dapat dilakukan
dengan cara :
yang jauh lebih kecil atau minim bila dibandingkan dengan risiko
Perusahaan Asuransi
1) Harta
3) Kerugian personil
lessee bebas dari risiko turunnya harga barang yang disewa, atau
4. Surety bond
principal.
5. Neutralization
sebagainya.
C. Risk Retention
kerugian yang dapat berakibat bagi kerugian yang diberikan. Tidak semua
dapat bersifat pasif (tidak direncanakan) dan dapat pula bersifat aktif
(direncanakan).
exposure, oleh karena itu manajer resiko tidak melakukan usaha sedikitpun
semua exposure terhadap kerugian harta benda, kerugian tanggung gugat dan
Pada keadaan lain dijumpai pula, bahwa manjer resiko memang peka
dapat dijadikan sebagai pendekatan yang terbaik bagi eksposur tertentu tetapi
lagi untuk menangani resiko, kemudian memutuskan secara sadar untuk tidak
diasuransikan.
resiko tersebut.
2. Biaya
retention.
4. Opportunity cost
sama atau lebih kecil dari kerugian dan pengeluaran alternatif, serta
besar atas hasil investasi dana cadangan untuk pembayran kerugian itu,
5. Kualitas pertanggungan
suatu perusahaan lain atau oleh suatu biro jasa. Pihak asuransi
tenaga profesional.
sehingga tidak dapat ditutup oleh laba pada tahun yang bersangkutan.
Dengan cara ini, dana untuk menutup resiko dapat diperoleh dari
dana cadangan yang setiap tahun dikredit dengan laba yang disisihkan.
3. Self insurance
4. Captive insurer
http://memey7894.blogspot.co.id
https://evgust.wordpress.com