MANAJEMEN RISIKO
Sistem manajemen ialah rangkaian manajemen yang teratur dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Risiko adalah kombinasi dan
kemungkinan keparahan dari suatu kejadian. Semakin besar potensi terjadinya suatu
kejadiandansemakinbesardampak yang ditimbulkannya, maka kejadian tersebut dinilai
mengandung risiko. Risiko dapat bersifat menguntung kanat aupun merugikan. Dalam
K3, risiko biasanya bersifat negative cedera, kerusakan atau gangguan operasi. Risiko
yang bersifat negative harus dihindarkan atau ditekan seminimal mungkin,
Risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai
factor baik dari dalam maupun dariluar. Faktor dari luar misalnya berkaitan dengan
finansial, kebijakan pemerintah tuntutan pasar, regulasi dan lainnya. Risiko yang
bersumber dari integral misalnya berkaitan dengan operasi, proses atau pekerja.
Kematian adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab
alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan (Wikipedia,
2010). Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan. Sedangkan
mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen,
yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2004).
Istilah “risiko” berkaitan erat dengan “ketidakpastian”. Sesuatu yang tidak pasti dapat
berakibat menguntungkan ataupun merugikan. Ketidakpastian yang berakibat
menguntungkan disebut “peluang”, sedangkan ketidakpastian yang berakibat merugikan
disebut ‘risiko’ (risk). Risiko kematian adalah suatu keadaan tidak pasti yang
kemungkinan memberikan akibat merugikan yaitu kematian (Muhammad Idris, 2010).
Manusia pasti akan menghadapi resiko kematian. Kematian itu sendiri merupakan
sesuatu yang pasti dan lebih spesifik lagi akan menghadapi eksposur kematian sebelum
waktunya (premature death) dan mengakibatkan konsekuensi negatif.
1. MENGUKUR PROBABILITAS DAN KERUGIAN DARI KEMATIAN AWAL
Untuk menghitung besarnya kerugian yang dihadapi, kita perlu menghitung
probabilitas suatu peristiwa akan besarnya kerugian yang akan ditanggung (severity).
1.1. Tabel Kematian
Probabilitas kematian awal bisa dihitung dengan menghitung tabel kematian
(mortality table). Tabel tersebut menunjukkan probabilitas kematian dan bertahan
hidup untuk kelompok umur tertentu, dan disajikan dengan format yang mudah
dibaca.
1.2. Menghitung Probabilitas Kematian Awal
Tabel kematian memberikan dasar untuk perhitungan probabilitas kematian lebih
lanjut.
Misalnya : Pak Hardo sebagai juru masak bisa bekerja 10th lagi. Rumah
makan bisa menghasilkan omset sebesar Rp100jt pertahun dengan
laba sebesar Rp20jt pertahun dan biaya modal internal
rumah makan 20%. Jika Pak Hardo meninggal diperkiran omset
turun separuhnya menjadi Rp75jt pertahun.
Kerugian pertahun = Rp100jt – Rp75jt = Rp25jt pertahun.
Present value dari kerugian yang diderita jika Pak Hardo
meninggal dengan biaya modal 20% dipakai sebagai discount rate
adalah :
Sebagai contoh, misalkan ada seorang pria berusia 70th. Jika meninggal lima tahun
mendatang (usia 75th), kerugian yang akan ditanggung keluarga adalah Rp 100jt.
Nilai sekarang dari kerugian yang diharapkan.
Dengan menggunakan tabel kematian CSO 1980 (lampiran) kita bisa menghitung
probabilitas kematian orang tersebut :
Probabilitas kematian (3), dihitung sebagai jumlah kematian pada usia tersebut dibagi
dengan jumlah orang hidup pada awal usia tersebut (dlm hal ini usia 60). Untuk usia
60th, jumlah orang yang masih hidup adalah 8.084.266. Sebagai contoh, untuk usia
60 dan 61, probabilitas kematian dihitung berikut ini :