Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan
tugas keuangan internasional ini dengan tepat waktu.
Berikut ini makalah dengan judul “Struktur Modal Internasional”, yang
menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui
dan mempelajari kiat-kiat dalam keuangan internasional hingga mencapai suatu
kesuksesan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi materi ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang saya buat kurang tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
HALAMAN COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Keputusan Menyangkut Struktur Modal.............................................................3
2.1.1 Karakteristik – Karakteristik Korporasi......................................................3
2.1.2 Karakteristik – Karakteristik Negara...........................................................4
2.2 Menciptakan Target Struktur Modal...................................................................8
2.2.1 Kepemilikan Lokal Dalam Perusahaan Anak...............................................9
2.3 Struktur Modal Di Berbagai Negara..................................................................10
2.4 Teka – Teki Struktur Modal Bagi Perusahaan Multinasional..........................10
2.4.1 Model Packing Order Sederhana.................................................................11
2.4.2 Kondisi-Kondisi Global Yang Mengacu Packing Order............................12
2.5 Dampak Dari Kenaikan Pembiayaan Eksternal..........................................16
2.6 Dampak Menurunnya Pembiayaan Eksternal.............................................18
BAB III PENUTUP........................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.1 rasio hutang terhadap ekuitas diberbagai negara............................10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5.1 Dampak Kondisi Global Dalam Keuangan........................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tantangan yang harus dihadapi oleh banyak perusahaan akan semakin
berat dalam peta persaingan perekonomian serta perkembangan modern saat ini
yang semakin tinggi. persaingan yang ketat antar perusahaan juga membuat
perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi – fungsi
yang terdapat dalam perusahaan harus secara efektif. Oleh karena itu dalam
mengambil berbagai keputusan manajemen keuangan harus mengingat bahwa
perusahaan memiiki tujuan yaitu untuk memaksimalkan kekayaan dan
memaksimalkan nilai perusahaan salah satu isi penting yang dihadapi oleh para
manager keuangan adalah hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan.
Myers dan majluf (1984) dan myers (1984) merumuskan teori struktur
modal yang disebut packing order theory. Disebut sebagai pacikng order theory
karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hirarki
sumber dana yang paling disukai. Teori ini mendasarkan diri atas informasi
asimeterik 9asymmetric information), suatu istilah yang menunjukkan bahwa
manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak ( tentang prospek, risiko dan
nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Manajemen mempunyai informasi
yang lebih banyak pemodal karena merekalah yang mengambil keputusan –
keputusan keuangan yang menyusun berbagai rencana perusahaan dan
sebagainya. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham pada waktu
manajemen mengumumkan sesuatu ( seperti peningkatan pembayaran deviden)
1
menerbitkan sekuritas yang paling aman, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi
( utang), convertible bond, alternatif yang paling akhir adalah sekuritas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Resiko kredit
Perusahaan mutinasional yang memiliki risiko kredit lebih rendah (risiko
ketidak mampuan untuk memenuhi kewajiban- kewajiban kredit kepada
kreditor) mempunyai akses yang lebih banyak terhadap pinjaman perusahaan
multinasional yang memiliki banyak aset yang bisa digunakan sebagai
jaminan ( seperti banguinan, truk dan mesin) lebih gampang mendapatkan
pinjaman sebaliknya, perusahaan multinasional yang aset – aset kurang bisa
dijadikan jaminan akan sulit memperoleh kredit dan dengan demikian,
mungkin harus menggunakan pembiayaan ekuitas.
c. Akses terhadap laba
Perusahaan mutinasional yang menghasilkan laba tinggi lebih mampu
mendanai investasi mereka dengan laba ditahan dan dengan demikian
cenderung menggunakan struktur modal yang padat ekuitas. Sebaliknya
perusahaan multinasional yang laba ditahannya kecil harus bergantung pada
pembiayaan hutang. Perusahaan multinasional yang berorientasi pertumbuhan
biasanya membutuhkan hutang untuk membiayai ekspansi mereka dan
dengan demikian struktur modal mereka akan padat hutang. Sebaliknya
perusahaan multinasional yang tidak begitu berorientasi pada pertumbuhan
tidak banyak melakukan ekspansi kebutuuhan dana untuk ekspansi dapat
dipenuhi oleh laba ditahan.
Perusahaan multinasional yang menghasilkan laba tinggi lebih memilih
menggunakan dana investasi mereka dari laba ditahan hasil penjualan produk
meereka daripada hutang.
4
Investor -investor disejumlah negara dibatasi oleh pemerintah mereka untuk
berinvestasi dalam saham- saham negara lain. Bahkan sekalipun mereka
diperbolehkan investasi dinegara lain, mereka mungkin tidak memperoleh
infromasi yang memadai mengenai perusahaan diluar negera mereka. Ini
merupakan salah satu kendala implisit bagi investasi antar negara. Kendala-
kendala investasi internasional menyebabkan sejumlah investoro memiliki lebih
sedikit peluang investasi daripada investor -investor lain. Konsekuensinya sebuha
perusahaan multinasional yang beroperasi dinegara yang investor – investornya
memiliki lebih sedikit peluang investasi bisa menyerap ekuitas dinegara yang
dimaksud dengan biaya yang relatif murah. Hal ini mendorong MNC – MNC
untuk menggunakan lebih banyak ekuitas dalam struktur modal mereka.
5
d. Country risk dinegara tamu
a. Undang pajak dinegara tamu perusahaan anak luar negeri dari sebuah
perusahaan multinasional biasanya terkena withholding tax saat mereka
memulangkan laba ke induk. Dengan menggunakan pembiayaan dari sumber
lokal (bukan pembiayaan dari induk), jumlah yang akan dipulangkan secara
periodik akan dikurangi oleh pembiayaan – pembiayaan bunga. Jadi,
pembiayaan lokal akan mengurangi withholding tax yang harus dilayarkan.
Perusahaan anak luar negeri juga dapat memanfaatkan hutang lokal jika
pemerintah tamu menggunakan pajak korporasi yangg tinggi atas laba, agar
bisa mengambil keuntungsn dari keunggulan pajak pemakaian hutang pada
saat tarif pajak tinggi (kecuali kalau pembayaran pajak dilaur negeri
terkompensasi secara penuh oleh kredit pajak yang diterima oleh induk.
b. Ikhtiar karakteristik negara
6
Secara keseluruhan perusahaan multinasional lebih cenderung
menggunakan hutang ketika perusahaan anak luar negeri mereka berhadapan
dengan suku bunga yang rendah, valuta lokal yangg (diperkirakan) akan
melemah, country risk yang tinggi dan tarif pajak yang tinggi karena
karakteristik ini bervariasi antar negara, perusahaan anak dari sejumlah MNC
akan diuntungkan anak lain akan dirugikan.
7
2.2 Menciptakan Target Struktur Modal
Sebuah perusahaan multinasional mungkin menyimpan dari struktur
modal taerget di tiap negara tempat pembiayaan diperoleh, tetapi tetap bisa meraih
target struktur modal global.
8
bank lokal merupakan bank kreditor MNC, bank terebut berkepentingan
menjamin keberlangsungan dan kemampuan laba operasi – operasi MNC agar
mampu melunasi kewajiban – kewajiban hutangnya.
Komposisi dana dari semua negara belum tentu cocok dengan target struktur
modal global, tetapi kompposisi hutang dan ekuitas sendiri perusahaan induk di
negaranya sendiri (dimana induk memiliki fleksibiitas tinggi untuk menggunakan
kedua tipe pembiayaan bisa disesuaikan untuk meraih struktur modal global yang
diinginkan.
9
2.3 Struktur Modal Di Berbagai Negara
10
pembiayaanhutang terdebih dahulu, diikuti dengan pembiayaan ekuitas. Biaya
administratif dan biaya underwriting yang terkait dengan penerbitan instrumen
hutang lebih rendah biaya administratifdan underwriting dari penerbitan
instrumen ekuitas. Lebih jauh, myers menyatakan bahwa jika manager – manager
memiliki informasi – informasi yang lebih menguntungkan menyangkut proyek
yang ingin dibiayai, pemakaian hutang akan lebih disukai daripada pemakaian
ekuitas eksternal.
11
j. MNC memiliki tingkat pengenalan yang sama di kedua negara. Saham-
saham MNC diperdagangkan pada bursa-bursa di kedua negara
k. Perusahaan anak dan perusahaan induk merupakan dua entitas yang terpisah.
Perusahaan induk bukan penjamin bagi perusahan anak.
l. Informasi tersedia secara bebas diseluruh dunia.
Asumsi-asumsi diatas nantinya akan dikembangkan lagi dalam rangka
menilai packing order bagi situasi-situasi yang lebih kompleks.
2.4.2 Kondisi-Kondisi Global Yang Mengacu Packing Order
Menurut Madura (2001 : 204) pasar yang tidak sempurna dapat memaksa
penataan kembali prioritas pembiayaan. Berbagai kondisi global yang bisa
mempengaruhi jenis pembiayaan akan diidentifikasi. Kondisi ini adalah kondisi
yang sama yang mempengaruhi struktur modal MNC, diasumsikan bahwa anak
perusahaan secara periodik memulangkan laba yang tersisa setelah digunakan bagi
pembiayaan internal, kepada induk.
a. Risiko Negara (Country Risk)
Jika risiko negara (country risk) cukup tinggi di negara tamu, anak
perusahaan perlu menggunakan strategi pembiayaan yang akan memperkuat
posisi politisnya. Pembiayan hutang eksternal dalam pasar kredit negara tamu
akan membuat bank-bank lokal dan kreditor-kreditor lain memiliki
kepentingan dalam anak perusahaan. Tipe pembiayaan ini menciptakan
perlindungan implisit bagi anak perusahaan. Selain itu, pembiayaan ekuitas
eksternal memungkinkan investor-investor lokal (termasuk karyawan anak
perusahaan yang membeli saham) untuk mendapatkan kepemilikan dalam
anak perusahaan dan secara tidak langsung menyediakan asuransi implisit
kepada MNC. Sekalipun dana internal tersedia. Perusahaan induk mungkin
memerintahkan anak perusahaan untuk memulangkan dana internal ke induk
dan menggunakan dana eksternal untuk menciptakan asuransi implisit.
Contoh ini menunjukkan salah satu cara dana eksternal dapat
menggantikan dana internal pada level anak perusahaan. Tetapi, dana internal
yang dipulangkan ke induk masih bisa digunakan oleh perusahaan induk
mendahului sumber-sumber dana alternatif yang lain. Jadi bisa dikatakan
bahwa dana internal tetap akan menjadi prioritas utama, tetapi hanya pemakai
12
dana (induk vs anak yang berubah). Namun, jika induk memiliki lebih banyak
dana internal dari yang diperlukan, dana tersebut bisa dipakai oleh anak
perusahaan (tetapi dikembalikan ke induk) tidak seluruhnya digunakan oleh
induk bagi tujuan pembiayaan dan dengan demikian, packing order tidak
berubah sepenuhnya.
b. Perbedaaan Suku Bunga
Jika pasar-pasar tersegmentasi satu sama lain, biaya modal akan
tergantung pada negara tempat dimana modal diperloeh. Perbedaan biaya
modal dapat mempengaruhi keputusan pembiayaan perusahaan multinasional.
Jika suku bunga di negara tamu lebih rendah, anak perusahaan mungkin lebih
menyukai hutang eksternal. Setiap dana internal yang memadai untuk
mendukung kebutuhan-kebutuhan operasi berjalan.
Dengan mengasumsikan bahwa anak perusahaan menghasilkan
pendapatan dalam valuta lokal, strategi ini tidak akan meningkatkan exposure
terhadap resiko nilai tukar. Pendapatan yang diterima oleh anak perusahaan
untuk menggantikan pembiayaan hutang eksternal digunakan oleh anak
perusahaan terhadap hutang tambahan mungkin telah terbatas karena
tingginya ungkitan keuangan yang telah ada.
Jika pasar-pasar tidak begitu tersegmentasi, dan biaya modal di negara
tamu dipandang berlebihan, perusahaan induk bisa menggunakan dananya
sendiri untuk mendukung proyek yang diimplementasikan anak perusahaan.
Sebagai contoh, jika suku bunga di negara tamu lebih tinggi, perusahan induk
mungkin lebih suka menggunakan dana internalnya sendiri agar anak
perusahaan tidak perlu menggunakan pembiayan eksternal. Konsekuensinya,
dana internal induk akan berkurang sehingga kalaua memberikan banyak
dana, induk mungkin harus mencari dana eksternal.
c. Ekspetasi Nilai Tukar
Pembiayaan ekternal oleh anak perusahaan juga bisa diganti untuk
mengambil keuntungan dari ekspetasi nilai tukar. Jika valuta lokal
diperkirakan akan melemah, pemulangan laba dapat dipercepat terutama jika
anak perusahaan menerbitkan saham dengan deviden yang rendah.
Rendahnya pembayaran dividen akan menaikkan arus kas anak perusahaan
13
dalam jangka pendek, dan memungkinkan anak perusahaan untuk
memulangkan lebih banyak laba ke induk.
Jika anak perusahaan percaya bahwa valuta lokal akan mengalami
apresiasi terhadap valuta induk, amak perusahaan mungkin akan menunda
pemulangan laba ke induk. Konsekuensinya, perusahaan induk mungkin
terpaksa harus menggunakan lebih banyak eksternal.
Jika perusahaan induk tidak memperkirakan valuta lokal anak perusahaan
akan mengalami apresiasi terhadap valutanya sendiri, induk dapat segera
mentransfer kas untuk membiayai pertumbuhan anak perusahaan .
Konsekuensinya, terjadi transfer dana internal dari induk ke anak perusahaan,
yang kemudian mungkin akan memaksa induk mendapatkan pembiayaan
eksternal lain (untuk dirinya), sementara disisi lain, anak perusahaan dapat
pembiayaan eksternalnya. Setelah sekian lama, strategi ini akan
memungkinkan anak perusahaan untuk memulangkan lebih banyak dana
keinduk, sehingga akan meningkatkan dana internal yang tersedia bagi induk.
Jika memperkirakan valuta lokal anak perusahaan akan mengalami
depresiasi terhadap valutanya sendiri, perusahaan induk biasa meminta anak
perusahaan untuk mencari pembiayan di negara tamu. Denga cara begini,
jumlah dana yang akan dipulangkan ke induk dari waktu ke waktu akan
berkurang, sehingga meminimisasi dana internal yang tersedia bagi anak
perusahaan, sehingga, barangkali, anak perusahaan yang harus mencari lebih
banyak dana eksternal. Karena menggunakan sedikit dana internal untuk
membiayai pertumbuhan anak perusahaan, induk memiliki lebih banyka dana
untuk melakukan investasi lain dan mungkin tidak mencari pembiayaan
eksternal.
d. Blokade Dana
Jika anak perusahaan dilarang memulangkan laba ke perusahaan induk,
anak perusahaan dipaksa untuk menggunakan lebih banyak pembiayaan
internal. Dengan demikian, perusahaan induk tidak akan memiliki banyak
dana internal untuk dirinya. Situasi ini tidak akan mengacaukan prioritas
pembiayaan, tetapi mungkin memaksa induk untuk menggunakan lebih
banyak dana eksternal, karena dana internal yang tersedia tidak banyak.
14
e. Witholding Tax
Jika witholding tax yang dikenalan pemerintah tamu atas laba yang ingin
digunakan dipulangkan tinggi, perusahaan induk dapat mentransfer biaya-
biaya eksplisit atau implisit kepada anak perusahaan. Akibatnya, jumlah laba
yang dihasilkan anak perusahaan akan berkurang. Kondisi ini akan
mempengaruhih proporsi pembiayaan ekternal yang dibutuhkan, yaitu anak
perusahaan dipaksa untuk menggunakan lebih banyak pembiayaan eksternal,
sementara induk akan menghasilkan lebih banyak laba dengan mengalihkan
banyak biaya ke anak perusahaan, dan dengan demikian, memiliki lebih
banyak dana internal.
f. Perbedaan Tarif Pajak Korporasi
Jika tarif korporasi di negara tamu melampaui tarif pajak korporasi negara
asal, perusahaan induk dapat memindahkan biaya-biaya tambahan ke anak
perusahaan. Kebijakan transfer harga semacam itu ditujukan untuk
mengalokasikan dana internal dari anak perusahaan ke induk, dan memaksa
anak perusahaan untuk menggunakan lebih banyak pembiayaan eksternal dan
bisa mengurangi pembiayaan eksternal yang diminta oleh induk.
Tarif pajak korporasi yang tinggi di nagra tamu juga bisa mendorong anak
perusahaan untuk menggunakan lebih banyak pembiayaan hutang. Karena
ada biaya-biaya tambahan yang ditransfer ke anak perusahaan, dana internal
yang tersedia bagi perusahaan induk juga menurun, sehingga makin banyak
pembiayaan hutang eksternal yang dibutuhkan.
g. Jaminan dari Induk
Jika perusahaan induk menjamin (pelunasan) hutang anak perusahaan,
kapasitas peminjaman anak perusahaan bisa meningkat, sementara kapasitas
peminjaman induk sendiri menurun. Dengan demikian, anak perusahaan akan
membutuhkan lebih sedikit pembiayaan ekuitas eksternal.
h. Dampak dari kondisi-kondisi global secara Agregat
Dampak-dampak dari tiap kondisi global saat kondisi lain diasumsikan
konstan. Jika biaya operasi perusahaan induk dapat sepenuhnya dipenuhi oleh
dana internal. Kondisi global yang menaikkan pembiayaan ekternal bagi anak
15
perusahaan akan menyebabkan peningkatan rasio hutang perusahaan
mutinasional secara keseluruhan. Kondisi ini adalah :
1) Risiko negara yang paling tinggi di negara tamu,
2) Suku bunga yang rendah di negara tamu,
3) Perkiraan melemahnya valuta negara tamu.
4) Witholding tax yang tinggi dikarenakan oleh pemrintah tamu, dan
5) Tarif pajak korporasi yang tinggi yang dikarenakan oleh pemerintah tamu.
Sebaliknya, kondisi-kondisi global yang menurunkan pembiayaan eksternal
bagi anak perusahaan akan menyebabkan penurunan rasio hutang bagi perusahaan
multinasional secara keseluruhan. Kondisi ini adalah :
1) Suku bunga yang tinggi di negara tamu,
2) Perkiraan menguatnya valuta negara tamu, dan
3) Blokade dana yang diterapkan oleh pemerintah tamu.
16
Tabel.2.5.1 Dampak Kondisi Global Dalam Keuangan.
17
2.6 Dampak Menurunnya Pembiayaan Eksternal
Jika kondisi global menurunkan jumlah pembiayaan eksternal oleh anak
perusahaan, jumlah dana internal yang dibutuhkan oleh anak perusahaan akan
meningkat. Konsekuensinya, jumlah dana internal yang tersedia bagi induk akan
berkurang. Jika operasi-operasi perusahaan induk menyerap semua dana internal
yang ada dan bahkan membutuhkan dana eksternal, terjadi dampak yang saling
menghilangkan atas struktur modal anak perusahaan dan perusahaan induk.
Penurunnya pembiayaan hutang pada anak perusahaan diimbangi oleh
peningkatan pemakaian hutang oleh perusahaan induk. Biaya modal MNC secara
keseluruhan bisa berubah sekalipun struktur modalnya tidak berubah, untuk
alasan-alasan yang telah disampaikan sebelumnya.
Jika operasi-operasi induk dapat sepenuhnya dibiayai dengan dana internal,
induk tentu tidak perlu menggunakan dana eksternal. Jadi, penurunan pembiayaan
eksternal oleh anak perusahaan tidak diimbangi dengan meningkatnya pemakaian
dana eksternal oleh induk, dan struktur modal MNC keseluruhan menjadi lebih
padat-ekuitas.
a. Kondisi- Kondisi yang Mendorong Pemakaian Ekuitas Eksternal
Pembahasan kita sejauh ini mengasumsikan bahwa kebutuhan-kebutuhan
dana bagi operasi perusahaan induk dapat dipenuhhi oleh dana internal ayu
sejumlah hutang eksternal. Jadi perusahaan induk belum memerlukan ekuitas
eksternal. Baru kemudian, bagi sebuah perusahaan multinasional yanag tidak
bisa memenuhi semua kebutuhan pembiayaan dengan dana hutang ekternal,
dana ekuitas eksternal akan menjadi pilihan berikutnya sesuai dengan peck-
ing order. Akan tetapi, ada beberapa kondisi global yang bisa mendorong
perusahaan multinasional untuk menggunakan ekuitas eksternal sebelum
hutang eksternal yang akan dibahas berikut ini.
Agency cost. Jika anak perusahaan di negara tamu tidak dapat dengan
mudah diawasi oleh investor-investor dari negara induk, agency cost menjadi
lebih tinggi. Anak perusahaan di negara tamu bisa dipaksa ileh induk untuk
menerbitkan saham, bukan instrumen hutang, dalam pasar saham lokal,
18
sehingga manajer-manajer anak perusahaan akan terawasi dalam rangka
menjamin proses maksimisasi harga saham perusahaan.
b. Pendaftaran Saham pada Bursa Asing
Sebuah perusahaan multinasional dapat meningkatkan citra global jika
saham-sahamnya didaftarkan pada bursa saham luar negeri, bukan dengan
menerbitkan instrumen-instrumen hutang. Pembiayaan ekuitas ekternal
menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada pembiayaan hutang dalam
situasi-situasi semacam ini.
Jika anak perusahaan memilih menggunakan ekuitas eksternal, bukan
hutang eksternal, struktur modal MNC secara keseluruhan akan menjadi lebih
padat-ekuitas, kecuali kalau perusahaan induk mengubah komposisi
modalnya. Menurunnya pemakaian hutang eksternal oleh anak perusahaan
dapat menaikkan kapasitas hutang perusahaan induk, yang memungkinkan
perusahaan induk untuk meminjam lebih banyak dana. Pada dasarnya,
meningkatkan pemakaian ekuitas eksternal oleh anak perusahaan dapat
menurunkan jumlah dana ekuitas ekternal yang bisa dipakai oleh induk.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputusan struktur modal mnc mencakup pemilihan pembiayaan modal
atau ekuitas untuk seluruh anak perusahaan. Oleh karena itu, struktur modal
keseluruhan merupakan kombinasi dari seluruh struktur modal anak perusahaan.
Keuntungan-keuntungan dari pemakaian hutang dan ekuitas bervariasi menurut
karakteristik MNC itu sendiri dan menurut negara-negara tempat MNC
mendirikan perusahaan. Sehingga karakteristik perusahaan yang relevan untuk
MNC dapat mempengaruhi struktur modalnya.
Seluruh struktur modal MNC merupakan kombinasi struktur modal dan
induk dan anak perusahaan. Keputusan struktur modal melibatkan pilihan
pendanaan hutang vs ekuitas, dan dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan dan
karakteristik negara.
1. Karakteristik Korporasi (Perusahaan)
Stabilitas Aliran Kas.
MNC dengan aliran kas yang lebih stabil dapat menangani lebih banyak
hutang.
Risiko Kredit
MNC yang memiliki risiko kredit lebih rendah memiliki lebih banyak
akses terhadap pinjaman.
Akses Terhadap Laba
MNC yang menghasilkan laba tinggi lebih mampu mendanai investasi
mereka dengan laba ditahan.
2. Karakteristik Negara
Restriksi Investasi di Negara Tamu.
MNC di negara dimana investor di batasi oleh pemerintah mereka untuk
berinvestasi dalam saham-saham negara lain.
Suku Bunga di Negara Tamu.
MNC mungkindapat memperoleh dana pinjaman (hutang) dengan biaya
relatif murah di negara-negara tertentu.
20
Kuat Lemahnya Valuta di Negara Tamu.
MNC cenderung mengharapkan kemungkinan depresiasi valuta dari
Negara-negara tamu sehingga mengurangi keterbukaan mereka terhadap
risiko nilai tukar.
Country Risk di Negara Tamu.
Jika sebuah perusahaan multinasional terekspos terhadap country risk
yang tinggi, perusahaan dapat menggunakan pembiayaan hutang di
Negara tamu.
Karakteristik khusus negara lain seperti ketentuan-ketentuan perpajakan
juga harus dipertimbangkan disini. Keputusan akhir hanya dapat dibuat setelah
data-data mendetail menyangkut karakteristik negara tersedia. Namun,
pembahasan singkat ini dengan jelas mengilustrasikan bagaimana tiap
karakteristik khusus negara dapat mempengaruhi preferensi terhadap pembiayaan
hutang vs ekuitas.
Salah satu studi terkenal yang dilakukan oleh Myers menemukan bahwa
perusahaan tampaknya mengikuti packing order, dimana mereka lebih suka
menggunakan pembiayaan internal untuk menghindari biaya emisi. Jika
pembiayaan internal tidak mencukupi, perusahaan menggunakan pembiayaan
hutang terlebih dahulu, diikuti dengan pembiayaan ekuitas. Biaya administrasi
dan biaya underwriting yang terkait dengan penerbitan instrumen hutang lebih
rendah biaya administrasi dan underwriting dari penerbitan instrumen ekuitas.
Lebih jauh, Myers menyatakan bahwa jika manajer-manajer memiliki informasi-
informasi yang lebih menguntungan menyangkut proyek yang ingin dibiayai,
pemakaian hutang akan lebih disukai daripada pemakaian ekuitas eksternal.
Sehingga dengan cara ini, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal
MNC akan diidentifikasi.
3.2 Saran
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Karena sejatinya kesempurnaan
hanya milik ALLAH SWT. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan
21
berpedoman pada banyak sumber serta kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.
22
DAFTAR PUSTAKA
23