Disusun Oleh :
Buldan Munawar NIM 030115556
Diana Siti Nurmalis NIM 030115679
Feni Okataviani NIM 030115584
Gianti Pramesti C NIM 030115677
Irfan Firdaus NIM 030114498
Muhamad Delfin Adam NIM 030116692
Muhamad Ilham NIM 030114527
Siti Hanipah NIM 030115639
Uul Unayah NIM 030115559
Winda Mulyani NIM 030115605
Dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah yang
berjudul ”Analisis Struktur Modal (Capital Structure)” hingga dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa hasil tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang disampaikan kepada kami sangat berarti
sebagai dorongan semangat dan pembelajaran yang membangun kami untuk lebih
baik lagi di masa depan. Semoga tugas makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Terima Kasih.
Tim Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modal dan Struktur Modal ...................................................... 3
2.2 Pembagian dan Kebijakan Struktur Modal ................................................ 4
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal …..........................… 6
2.4 Rasio Struktur Modal ….………………………………………………… 12
2.5 Konsep Levearge ....................................................................................... 13
2.6 Struktur Modal dan Kebijakan Perusahaan ............................................... 18
2.7 Teori Struktur Modal ................................................. 21
2.8 Risiko Beruntung dalam Mata Uang Asing dan Pengaruhnya bagi 25
Struktur Modal Perusahaan ……………………………………………...
2.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Finansial .............................. 26
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………..……………………………. 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan modal sendiri yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Struktur modal yang efektif mampu
menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Bersamaan dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat di bidang pasar modal dan tersedianya dana
dari para calon investor yang berminat menginvestasikan modalnya, struktur modal
telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup penting. Hal ini terkait
dengan resiko dan pendapatan yang akan diterima.
Dalam melihat struktur modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari
informasi perusahaan berupa laporan keuangan yang dikeluarkan setiap tahunnya.
Para investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang salah satunya
berasal dari laporan keuangan perusahaan.
1
1.2. Pokok Pokok Pembahasan
Dalam tulisan ini, Penulis akan membahas mengenai :
1. Pengertian Modal dan Struktur Modal
2. Pembagian dan Kebijakan Struktur Modal
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
4. Rasio Struktur Modal
5. Konsep Levearge
6. Struktur Modal dan Kebijakan Perusahaan
7. Teori Struktur Modal
8. Risiko Beruntung dalam Mata Uang Asing dan Pengaruhnya bagi Struktur
Modal Perusahaan
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Finansial
2
BAB II
PEMBAHASAN
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau
kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya
(Munawir,2001). Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal
Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
3
merupakanakan cermin dari kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan
jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah struktur modal adalah erat
hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis
funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya. Keputusan
struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber
dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi.
Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal
dari para kreditur dan pemilik perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang
berasal dari kreditur merupakanakan utang bagi perusahaan. Dana yang
diperoleh dari para pemilik merupakanakan modal sendiri. Kebijakan
mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat
pengembalian.
Adapun bentuk dari struktur modal dilihat dari jenis yang digunakan
dapat dibedakan menjadi 2, seperti yang dikemukakan oleh Weston &
Brigham (2001: 31) :
4
1. Simple Capital Structure
5
Atas dasar dua hal inilah kemudian dilakukan kajian secara
komprehensif manakalah yang paling tepat dipergunakan berdasarkan situasi
kondisi internal dan eksternal,tentunya dengan tetap mengedepankan
pendekatan secara efektif dan efisien.
2. Growth Opportunity
6
negatif antara growth opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan
dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan
kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang
menguntungkan.
4. Profitabilitas
7
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan
pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif
terhadap leverage perusahaan.
1. Stabilitas Penjualan.
2. Struktur Aset.
8
3. Leverage Operasi.
4. Tingkat pertumbuhan.
Jika hal yang lain dianggap sama, maka perusahaan yang memiliki
pertumbuhan lebih cepat harus lebih mengandalkan diri pada modal
eksternal. Selain itu, biaya emisi yang berkaitan dengan jumlah saham
biasa akan melebihi biaya emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual
hutang, mendorong perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat
untuk lebih mengandalkan diri pada hutang. Namun, pada waktu yang
bersamaan, perusahaan tersebut sering kali menghadapi ketidakpastian
yang lebih tinggi, cenderung akan menurunkan keinginan mereka untuk
menggunakan hutang.
5. Profitabilitas.
6. Pajak.
Bunga merupakanakan suatu beban pengurangan pajak, dan
pengurangan ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang
9
tinggi. Jadi makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar
keunggulan dari hutang.
7. Kendali.
8. Sikap manajemen
10
perusahaan didalam industrinya, sementara manajemen yang agresif
lebih banyak menggunakan hutang dalam usaha mereka untuk
mendapatkan laba yang lebih tinggi.
11
tidak akan menerbitkan saham, perusahaan lebih memilih melakukan
pendanaan dengan hutang sampai laba lebih tinggi terwujud dan
tercermin pada harga saham. Selanjutnya, perusahaan dapat menjual
penerbitan saham biasa, menggunakan hasilnya untuk melunasi hutang
dan kembali pada struktur modalnya.
Long-term liabilities
Shareholders’ equity
Dan
12
Keterangan :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Keterangan :
13
Gross Profit XX Leverage = DOL)
Operating Expense XX
EBIT XX
Interest XX
Financial Laverage
EBT XX
(Degree of Financial
Tax Rate XX Leverage = DFL)
EAT XXX
Penjualan XX
HPP – Variabel XX
Beban Operasional Variabel XX
Margin Kontribusi XX
Beban – Produksi Tetap XX
Beban – Operasional Tetap XX
EBIT XX
Beban Bungan XX
EBT XX
Tax (Pajak) XX
EAT XX
1. Operating Leverage
14
pemasaran yang bersifat tetap (misal gaji bulanan karyawan). Sebagai
kebalikannya adalah beban (biaya) variabel operasional. Komposisi biaya
tetap/variabel yang berbeda mempunyai implikasi yang berbeda terhadap
risiko dan keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan. Komposisi biaya
tetap/variabel yang berbeda mempunyai implikasi yang berbeda terhadap
risiko dan keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan.
Atau
𝑄 (𝑃 − 𝑉) 𝑆 − 𝑉𝐶 𝐶 .𝑄
𝐷𝑂𝐿 = = =
𝑄 (𝑃 − 𝑉) − 𝐹 𝑆 − 𝑉𝐶 − 𝐹 𝐸𝐵𝐼𝑇
15
2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Atau
16
𝐸𝐵𝐼𝑇 𝑄 (𝑃 − 𝑉) − 𝐹
𝐷𝐹𝐿 = =
𝐸𝐵𝐼𝑇 − 𝐼 𝑄 (𝑃 − 𝑉) − 𝐹 − 𝐼
Dimana :
T = Biaya tetap
I = Biaya bunga
17
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐷𝐶𝐿 = 𝑋 … . (3)
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐸𝐵𝐼𝑇
𝐶. 𝑄 𝐸𝐵𝐼𝑇
= 𝑋
𝐸𝐵𝐼𝑇 𝐸𝐵𝐼𝑇 − 𝐼
𝐶. 𝑄
=
𝐸𝐵𝐼𝑇 − 𝐼
18
kertas yang tercantum dengan jelas dengan nilai nominal,nama
perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada
setiap pemegangnya.
b. Obligasi merupakanakan suatu surat berharga yang dijual kepada
publik,dimana disana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan
nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam
undang-undang yang dijelaskan oleh lembaga yang terkait.
c. Right issue Adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan
terlebih dahulu saham emiten yang akan dijual dengan harga nominal
tertentu.
Secara umum sumber modal ada 2 yaitu Modal sendiri dan modal
eksternal seperti pinjaman/utang. Pendanaan dengan modal sendiri dapat
dilakukan dengan menerbitkan saham (Stock), sedangkan pendanaan dengan
utang (debt) dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi (bonds), right issue
atau berutang ke bank dan mitra bisnis.
19
Pengertian saham obligasi right issue suatu tanda bukti yang diberikan
sebagai penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan, atau
suatu kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan
diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegang
saham. Suatu surat berharga yang dijual kepada publik dimana tercantum
berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal,
tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit, & beberapa ketentuan
lainnya yang dijelaskan dalam UU yang disahkan oleh lembaga terkait.
Pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan terlebih dahulu saham
emiten yang akan dijual dengan harga nominal tertentu.
20
2.7 Teori Struktur Modal
1. Agency Theory
Teori agensi (Horne, 1995 dalam Hasa 2008) adalah suatu teori
yang menjelaskan adanya pertentangan posisi antara manajemen
(sebagai agen) dengan pemegang saham (sebagai pemilik). Para
pemegang saham berharap agar agen akan bertindak atas kepentingan
mereka sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan, sekaligus
memberikan keuntungan pada pemegang saham. Untuk melakukan
fungsinya dengan baik, maka manajemen harus diberikan intensif yang
memadai, dan juga sekaligus pengawasan yang baik. Pengawasan dapat
dilakukan dengan cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan
laporan keuangan perusahaan, dan pembatasan terhadap keputusan yang
dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja
membutuhkan biaya. Biaya ini yang disebut dengan biaya agensi. Biaya
yang timbul pasti merupakanakan tanggungan pemegang saham.
21
(seperti obligasi konversi), baru kemudian apabila masih belum
mencukupi akan menerbitkan saham baru.
Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt equity ratio,
karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan eksternal.
Perusahaan lebih menyukai penggunaan dana dari modal internal
yakni dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi.
Urutan penggunaan sumber dana dengan mengacu pada pecking order
theory adalah internal fund (dana internal), debt (hutang) dan equity
(modal sendiri).
22
3. Trade Off Theory
23
Struktur Modal dan Sumber Dana Perusahaan
24
Keputusan Kredit dalam Perspektif Teori Struktur Modal
Penggunaan dana dengan cara seperti ini bertujuan pada dua hal yaitu:
2.8 Risiko Berutang dalam Mata Uang Asing dan Pengaruhnya Bagi
Struktur Modal Perusahaan.
a. Avoid short-term domestic public debt, it can kill you! (hindari utang
public dalam negeri yang berjangka pendek; itu bias membunuhmu).
b. But short-term debt in foreign currencly cal also kill you! (utang jangka
pendek dalam mata uang asing juga bias membunuhmu).
25
c. Dollar debt can kill you! (pinjaman dalam bentuk dollar juga bias
membunuhmu).
d. … and even if they do not, the currency mismatches they generated make
monetary policy less effective (dan bahkan jika mereka/ utang luar negeri
tidak membunuhmu, problem kurs yang mereka ciptakan akan membuat
kebijakan moneter menjadi tidak efektif).
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
27