Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Akuntansi Keuangan Joint Venture”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan
Dosen Pengampu : Hani Muflihah, S.E.Sy., M.M.

Disusun Oleh :

Davis Gufron (133210001)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan dengan judul “Akuntansi
Keuangan Joint Venture”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan yang telah memberikan tugas
terhadap kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pandeglang, 9 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFRTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Joint Venture ...... ....................................................................................... 2
B. Tujuan Dan Manfaat Pembentukan Joint Venture ....................................................... 2
C. Ciri-ciri Joint Venture .......... ....................................................................................... 3
D. Dasar Hukum Joint Venture. ....................................................................................... 4
E. Jenis-jenis Perjanjian Joint Venture ............................................................................. 4
F. Faktor Dan Bentuk Joint Venture ................................................................................ 5
G. Kelebihan Dan Kekurangan Joint Venture .................................................................. 6
H. Contoh Perusahaan Joint Ventue ................................................................................. 7
I. Akuntansi Joint Venture ...... ....................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, bisnis ekonomi pun juga ikut terpengaruh. Batasan
antarnegara menjadi semakin kabur pada saat teknologi komunikasi semakin maju. Hal ini
membuat semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang terjadi antar perusahaan -
perusahaan besar akibatnya, perusahaan-perusahaan kecil akan tersisih dari dunia bisnis dan
terancam bangkrut untuk menghindari hal itu, maka pelaku bisnis harus melakukan strategi
bisnis global. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai strategi bisnis global, yang
dikhususkan kepada joint venture. Dalam hal ini kami telah mengambil dasar teori
dari sumber buku dan internet untuk menambah penjelasan dan membawa kita kepada
sebuah pemahaman suatu strategi dalam bisnis global khususnya joint venture. Adapun
dalam makalah ini akan membawa kita pada contoh kasus dari salah satu perusahaan besar
yang menerapkan serta memberi pemahaman tentang joint venture secara singkat tetapi
mudah dipahami yang akan kami bahas, serta menjelaskan perjalanan perusahaan yang
telah melakukan joint venture tersebut.
Berkaitan dengan hal ini, ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang
pembentukan joint venture adalah sebagai berikut: Kebutuhan modal dan sumber daya.
Adanya joint venture dapat membantu perusahaan meminimalkan pemakaian modal dan18
sumber daya. Joint venture bukanlah istilah hukum yang baku, namun menjelaskan
tentang suatu hubungan bisnis tertentu. Istilah ini menjelaskan tentang situasi bisnis di mana
dua atau lebih pihak bergabung dengan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan
tertentu dengan setiap keuntungan dibagi oleh para pihak dalam jangka waktu yang Panjang.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Joint Venture?
2. Jelaskan Tujuan dan Manfaat Pembentukan Perusahaan Joint Venture?
3. Apa saja Ciri-Ciri Joint Venture?
4. Bagaimana Dasar Hukum Joint Venture?
5. Jelaskan Jenis-Jenis Perjanjian Joint Venture?
6. Jelaskan apa saja Faktor dan Bentuk Joint Venture?
7. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Joint Venture?
8. Bagaimana Contoh perusahaan Joint Venture?
9. Baagaimana pehitungan Akuntansi Joint Venture ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Joint Venture
2. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Pembentukan Perusahaan Joint Venture
3. Untuk mengetahui Ciri-Ciri Joint Venture
4. Untuk mengetahui Dasar Hukum Joint Venture
5. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Perjanjian Joint Venture
6. Untuk mengetahui Faktor dan Bentuk Joint Venture
7. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Joint Venture
8. Untuk mengetahui Contoh perusahaan Joint Ventur
9. Untuk mengetahui pehitungan Akuntansi Joint Venture

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Joint Venture

Istilah venture pada mulanya diterapkan untuk memikul bersama atas tanggung jawab
yang mempunyai resiko, penjualan tanah, pembelian dan penjualan surat-surat
berharga. Istilah venture sekarang banyak dipakai untuk proyek-proyek yang ruang
lingkupnya besar/berbahaya yang meliputi pengiriman barang-barang dengan kapal ke
Pelabuhan-pelabuhan yang jauh dan melanjutkan pengiriman barang-barang ke tujuan-tujuan
tertentu. Misalnya, logam-logam bekas terbatas dan sifatnya sementara.

Bentuk venture ada 2 (dua) macam:


Single venture, adalah pengusahaan suatu proyek tertentu yang dilakukan oleh
satu unit tertentu. Dalam hal ini cukup dibentuk suatu rekening tersendiri yang disebutnya
“Venture Account”, dengan mendebit bila terjadi biaya dan mengkredit bila diperoleh
pendapatan atau keuntungan. Saldo debit dan kredit pada akhir periode dipindahkan ke
rekening modal.

Joint venture, adalah kerjasama di antara dua orang/badan usaha atau lebih
untuk mengusahakan usaha tertentu. Dalam joint venture ini waktunya terbatas. Masing-
masing pihak dapat menyerahkan barang atau uang sebagai kontribusi terhadap usaha
bersama itu. Keuntungan atau kerugian dibagi sama. Sebelum pembagian keuntungan
biasanya diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal, komoisi, bonus dll untuk pihak-
pihak yang berjasa.

Salah satu pihak yang bekerjasama itu biasanya ditunjuk sebagai pimpinan
usaha kerjasama/joint venture yang disebut juga sebagai “managing partner”. Managing
partner mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan
loparan-laporan keuangan yang berhubungan dengan aktivitas joint vertures.

Diterangkan Sunaryati Hartono (dalam Hasanudin, 2010:14) joint venture


dipergunakan sebagai istilah verzamelnaam untuk berbagai kerja sama antara penanaman
modal nasional dengan penanaman modal asing. Dalam dunia akademik, istilah joint venture
dikenal dengan istilah lain, yakni foreign collaboration, internasional enterprise, dan lainnya.

B. Tujuan Dan Manfaat Pembentukan Joint Venture

Pada umumnya, pembentukan suatu perusahaan pasti memiliki tujuan dan


manfaat tertentu yang ingin dicapai dalam jangka kurun waktu yang telah ditetapkan. Begitu
pula dengan perusahaan joint venture ini. Adapun kedua belah pihak atau lebih pasti memiliki
ekspektasi yang nantinya akan tercapai pada saat waktu kerjasama telah selesai.

Adapun beberapa manfaat dan tujuan yang melatarbelakangi pembuatan perusahaan


ini adalah sebagai berikut dibawah ini:

1. Sumber Daya
Penggabungan dua atau lebih perusahaan baik domestik maupun naik
Internasional merupakan salah satu usaha untuk mengintegrasikan sumber daya

2
yang dibutuhkan pasalnya untuk mencapai target market yang sesuai bisa jadi tidak
dapat dilakukan oleh hanya satu perusahaan saja.
Dengan demikian penggabungan seluruh sumber daya yang ada baik
manusia maupun yang tidak bergerak akan membuat kapabilitas dan kemampuan
perusahaan semakin besar.

Tidak hanya untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan


manusianya juga untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa yang hendak
dikembangkan pada waktu tertentu tersebut.

2. Pembaruan Sumber Daya Dan Keterampilan Sumber Daya Manusia


Satu yang menjadi tujuan utama dari pembuatan perusahaan joint
venture adalah akses pada teknologi yang paling baru. Dengan adanya perusahaan
baru ini tentu akan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang pada
akhirnya akan memiliki kemampuan untuk menangani teknologi yang
dibutuhkan. Dengan demikian tujuan akhirnya akan tercapai.

3. Sistem Permodalan Dan Arus Kas


Tak ada yang dapat ada yang dapat menyangkal bahwa untuk
mengembangkan sumber daya suatu perusahaan pasti membutuhkan sistem
permodalan dan arus yang baik. Terutama jika tujuannya adalah meningkatkan
kualitas produk. Oleh karena itu penggabungan dua perusahaan atau lebih ini akan
memperkuat pondasi permodalan serta memperbaiki arus kas.

4. Inovasi Produk, Jasa, Layanan Dan Inovasi Yang Ditawarkan.


Dua perusahaan yang mendirikan joint venture pasti memiliki peta
perjalanan pengembangan produk dan jasanya. Dengan demikian akan ada
tambahan insight bagaimana caranya meningkatkan kualitas produk dan jasa.
Supaya dapat bersaing dengan kompetitor sekaligus mencapai target market yang
baru.

5. Perluasan Pasar
Pendirian joint venture juga merupakan salah satu langkah yang tepat
untuk memperoleh pasar baru. Dengan cara memperluas jaringan distribusi
produk antar wilayah ke seluruh daerah pada skala domestik. Atau untuk merambah
pasar global, jika bekerjasama dengan perusahaan asing. Sama seperti perusahaan
yang lain bahwa pendirian joint venture ini juga tidak dapat lepas dari kewajiban
pajaknya. Oleh karena, segera setelah berdiri dan akan melakukan kegiatan produksi,
penanggungjawab perusahaan wajib mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak agar
dapat terdaftar sebagai wajib pajak pada tahun berikutnya.

C. Ciri-ciri Joint Venture

Perusahaan joint venture memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Merupakan perusahaan baru yang secara bersama-sama didirikan oleh
bebreapa perusahaan lainnya.
2. Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan -perusahaan pendiri
dengan perbandingan tertentu.

3
3. Kekuasaan dan hak suara dalam joint venture didasarkan pada banyaknya saham
yang ditanam oleh masing-masing perusahaan pendiri.
4. Perusahaan-perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksitensi dan
kebebasan masing-masing.
5. Resiko ditanggung jawab Bersama-sama antara masing-masing partner melalui
perusahaan-perusahaan berlainan.

D. Dasar Hukum Joint Venture

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai dasar hukum perusahaan patungan di


Indonesia:
❖ Peraturan Joint Venture:
▪ Pasal 77 UU Cipta Kerja: pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam
modal yang melakukan penanaman modal, baik yang melakukan perluasan usaha
atau melakukan penanaman modal baru.
▪ UU 25/2007 Pasal 1 angka 3: penanaman modal asing adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
▪ Pasal 2 PP 20/1994: penanaman modal asing dapat dilakukan dalam
dua bentuk, yakni (1) patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki
warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia; dan (2) langsung,
dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara dan/atau badan hukum
asing.

❖ Perjanjian Joint Venture


▪ Dasar perjanjian berdasarkan Pasal 1618 KUHPerdata dan Pasal 1313 KUH
Perdata
▪ Syarat sah perjanjian tercantum di Pasal 1320 KUHPerdata

Perjanjian joint venture biasanya juga memuat ketentuan mengenai :


 Identitas para pihak – Tujuan / model bisnis dari usaha patungan
 Hak dan kewajiban para pihak
 Sumber pembiayaan
 Struktur manajemen dan anggota dari perusahaan patungan
 Persentasi kepemilikan atas saham
 Persentasi pembagian keuntungan dan kerugian
 Sumber daya yang akan digunakan
 Jangka waktu pengakhiran
 Laporan keuangan dan perusahaan patungan
 Kerahasiaan informasi
 Pembatalan
 Hukum yang berlaku dan cara penyelesaiannya jika terjadi sengketa
 Keadaan kahar atau force majeure

E. Jenis-jenis Perjanjian Joint Venture


Ada dua jenis-jenis perjanjian joint venture antara lain:
1. Joint venture domestik
Joint venture domestik didirikan antara perusahaan yang terdapat dalam negeri.

4
2. Joint venture domestik internasional
Joint venture domestik internasional ini didirikan di Indonesia oleh dua
perusahaan dimana salah satunya perusahaan asing.

F. Faktor Dan Bentuk Join Venture

Faktor Pendukung Terjadinya Joint Venture Berdasarkan buku Akuntansi


Keuangan Lanjutan Untuk Pemula, perusahaan yang memutuskan melaksanakan kontrak
kerja sama dalam bentuk joint venture dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Faktor pendukung
terjadinya joint venture meliputi:

1. Faktor Internal
Faktor-faktor internal perusahaan yang mendorong terjadinya joint venture adalah:
• Membangun kekuatan perusahaan. Dengan joint venture, perusahaan
nasional menjadi lebih kuat karena didukung oleh perusahaan asing.
• Menyebarkan biaya dan risiko. Terjalinnya kerja sama perusahaan asing
dalam joint venture membuat perusahaan nasional dapat menyebarkan biaya
produksi dan risiko kerugian ke perusahaan asing tersebut.
• Menambah akses ke sumber daya keuangan. Melalui joint venture, masalah
keuangan dapat diatasi karena perusahaan asing memberi suntikan dana
kepada perusahaan nasional.
• Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan. Dengan joint venture, perusahaan
nasional akan diuntungkan secara skala ekonomi meningkat dan kekuatan
dari perusahaan asing dapat menguntuntungkan perusahaan nasional.
• Akses teknologi dan pelanggan baru. Perusahaan nasional akan mudah
memanfaatkan teknologi dari sumber daya yang dimiliki perusahaan
asing dan mendapat pelanggan baru dari perusahaan asing.
• Akses ke praktik manajer inovatif. Joint venture akan membawa
perubahan perusahaan nasional dalam manajemen perusahaan, sehingga
akses manajer harus lebih inovatif.

2. Faktor Tujuan Persaingan


Faktor tujuan persaingan yang mendorong terjadinya joint venture meliputi:
• Mempengaruhi evolusi struktural industri. Joint venture memberikan
warna tersendiri dalam persaingan bisnis. Adanya dukungan perusahaan
asing mempengaruhi kekuatan perusahaan nasional.
• Kompetisi sebelum selesai. Bentuk persaingan bisnis yang semakin
kompetitif karena perusahaan nasional mendapat dukungan perusahaan
asing dalam joint venture.
• Penciptaan unit kompetisi yang kuat. Dengan adanya joint venture, dua
perusahaan semakin menguatkan sehingga tercipta unit kompetisi semakin
kuat dan lebih baik.
• Kecepatan pasar. Joint venture memberikan akses pasar lebih luas dengan
lebih cepat kepada perusahaan nasional.

3. Faktor Tujuan Strategi


Adapun faktor tujuan strategi terjadinya joint venture adalah sebagai berikut.
• Sinergi. Tujuan strategi perusahaan nasional dapat dilakukan dengan
bersinergi dengan perusahaan asing.

5
• Transfer teknologi atau kecakapan. Perusahaan nasional dengan mudah
dapat mengakses dan menerima transfer teknologi/kecakapan dari
perusahaan asing tersebut.
• Diversifikasi. Joint venture akan menciptakan diversifikasi melalui
perusahaan asing dalam mencapai tujuan strategi perusahaannya.

Bentuk – Bentuk Joint Venture


Jika di lihat dari bentuknya, kerjasama terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Bargaining (tawar-menawar)
Bergaining merupakan kegiatan perjanjian berupa pertukaran barang atau jasa
di antara kedua organisasi atau lebih.

2. Cooptation
Cooptation adalah berupa proses penerimaan berbagai unsur baru pada
kepemimpinan atau pelaksanaan politik di suatu organisasi, yang mana hal
ini adalah salah satu cara sebagai penghindaran terjadinya guncangan didalam
organisasi yang bersangkutan.

3. Coalition (Koalisi)
Koalisi adalah kombinasi antara kedua organisasi bahkan lebih dengan
memiliki tujuan bersama. Pada waktu tertentu akan terjadi yang namanya
instabilitas, hal ini terjadi karena dua atau lebih organisasi tersebut
mempunyai perbedaan struktur, akan tetapi karena kedua belah pihak ingin
mencapai tujuan yang sama, maka terjadilah kerjasama.

4. Joint Venture (Usaha Patungan)


Joint venture adalah kerjasama dalam project tertentu, conothnya seperti
Industri mobil, pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perhotelan, dan
pembiayaan.

G. Kelebihan Dan Kekurangan Joint Venture

Perusahaan dengan sistem Joint venture ini memiliki beberapa kelebihan, dan berikut
ini adalah kelebihan dari joint venture:
1. Mitra atau sekutu lokal lebih memahami akan keadaan yang ada lingkungan,
dimana perusahaan joint venture itu didirikan. Seperti contohnya adat istiadat daerah
setempat, kebiasaannya dan lembaga kemasyarakatan yang ada di lingkungan
sekitar atau setempat.
2. Sekutu atau mitra lokal mempunyai teknologi yang cocok dengan kondisi
lingkungan setempat.
3. Akses ke pasar modal negara tuan rumah dapat dipertingi oleh hubungan dan
reputasi mitra lokal atau sekutu lokal.

Adapun perusahaan dengan sistem Joint venture ini memiliki beberapa kekurangan,
dan berikut ini adalah kekurangan dari joint venture:
1. Kesalahan dalam menentukan sekutu atau mitra maka akan meningkatkan resiko
politik yang dihadapi.

6
2. Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik
kepentingan antara kedua belah pihak.
3. Dapat terjadi perbedaan padanggan antar sekutu atau mitra lokal dengan
perusahaan.

H. Contoh Perusahaan Joint Venture

Contoh perusahaan yang melakukan perusahaan patungan sebagai berikut.


 Terbentuknya PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) di tahun
2005 yang merupakan perusahaan patungan antara PT Nestle Indonesia
dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) yang melakukan
kerjasama dengan Ito En Asia Pacific Holdings dari Jepang.
 Lotte yang membentuk perusahaan patungan dengan Grup Salim di tahun
2017 bernama iLotte.
 Terbentuknya Palm Kernel Shell yang merupakan perusahaan patungan
antara PT Bintang Paser Sejati dan perusahaan Jepang Power Environ.

I. Akuntansi Joint Venture

Pada dasarnya akuntansi joint venture dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu:
1) Metode akuntansi terpisah
2) Metode akuntansi tidak terpisah.

Metode Akuntansi Terpisah


Di dalam metode ini joint venture menyelenggarakan akuntansi secara
tersendiri. Akuntansi yang diselenggarakan oleh joint venture ini pada dasarnya sama dengan
akuntansi yang diselenggarakan oleh persekutuan. Dalam hal ini joint venture akan
menyelenggarakan rekening-rekening:
a) Aktiva.
b) Utang.
c) Modal untuk masing-masing sekutu.
d) Penghasilan.
e) Biaya.

Dalam metode ini masing-masing sekutu hanya akan mencatat investasi sendiri saja.
Jadi para sekutu hanya akan mencatat apabila haknya berubah. Metode ini biasanya dipakai
oleh joint venture yang umurnya relatif panjang.

Contoh Soal
Dalam rangka perayaan Sekaten tahun 1991 A, B, dan C sepakat untuk mengadakan
joint venture yang bergerak dalam bidang penjualan pakaian dan mainan anak-
anak selama perayaan Sekaten di alun-alun utara Yogyakarta. Setoran modal
masing-masing sekutu disepakati:
A. Rp 10.000.000,00
B. Rp 10.000.000,00
C. Rp 15.000.000,00
Cara pembagian laba disepakati:
a) Sebagai managing partner mendapat bonus sebesar 20% dari laba.

7
b) Sisa laba setelah dikurangi bonus akan dibagi:
A 30%
B 30%
C 40%

Transaksi yang terjadi selama beroperasinya joint venture tersebut adalah:


1. A menyetor modal berupa kas sebesar Rp 10.000.000,00.
2. Joint venture membayar biaya sewa tempat sebesar Rp 2.500.000,00.
3. B menyetor kas sebesar Rp 10.000.000,00 sebagai setoran modal.
4. C menyerahkan barang dagangan sebagai setoran modal. Harga perolehan
5. Barang dagangan tersebut Rp 14.000.000,00 akan tetapi nilainya disepakati
Rp 15.000.000,00.
6. Joint venture membeli tambahan barang dagangan seharga Rp 9.000.000,00.
Pembelian ini dilakukan oleh managing partner.
7. Joint venture membayar berbagai macam biaya usaha sebesar Rp 3.500.000,00.
8. Joint venture berhasil menjual semua barang dagangan seharga Rp
35.000.000,00 secara tunai.
9. Rugi – laba joint venture dihitung dan dibagikan kepada para partner.
10. Joint venture dibubarkan dan semua kas dibagikan kepada para sekutu.

Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi secara terpisah maka pencatatan


baik oleh joint venture maupun oleh masing-masing partner dapat di lihat pada table berikut
ini. Pembagian kas tersebut didasarkan pada saldo masing-masing setelah pembagian laba.

Pembagian Rugi-laba
Joint venture ABC

Metode Akuntansi Tidak Terpisah

Dalam metode ini joint venture tidak menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri.
Akuntansi terhadap joint venture diselenggarakan oleh masing-masing sekutu (partner).
Dalam hal ini akuntansinya dapat dibagi menjadi 2, yaitu yang diselenggarakan managing

8
partner (sekutu manajer) dan yang diselenggarakan oleh non-managing partner (sekutu
biasa). Akuntasi yang diselenggarakan oleh masing-masing partner tersebut adalah :

a. Managing Partner
Pada dasarnya managing partner akan menyelenggarakan rekening secara lengkap,
yaitu rekening-rekening aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya. Rekening modal
biasanya namanya diganti dengan rekening sekutu yang bersangkutan. Jadi rekening modal C
misalnya diganti dengan rekening C. Pada umumnya elemen pendapatan dan biaya pada joint
venture tidak komplek. Oleh karena itu rekening pendapatan dan biaya biasanya digabung
menjadi satu di dalam rekening “joint venture”.
Oleh karena akuntansi tersebut dicampur dengan akuntansi perusahaannya sendiri, maka
untuk membedakannya setiap rekening joint venture diberi tanda tersendiri, yaitu dengan
penambahan istilah “joint venture” pada setiap rekening. Dengan demikian rekening-rekening
yang diselenggarakan managing partner meliputi:
1) Aktiva-joint venture
2) Utang-joint venture
3) Rekening sekutu atau partner
4) Rekening joint venture.

Penggunaan masing-masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Rekening Aktiva - Joint Venture


Rekening ini menunjukkan semua aktiva joint venture yang ada (di tangan managing
partner). Rekening ini akan didebit kalau bertambah dan dikredit kalau berkurang.
Termasuk dalam kelompok rekening ini misalnya:
(a) Kas-joint venture.
(b) Piutang Wesel-joint venture.
(c) Piutang Dagang-joint venture.

(2) Rekening Utang – Joint venture


Rekening ini menunjukkan semua utang joint venture. Rekening ini akan didebit kalau
berkurang dan dikredit kalau bertambah. Rekening utang-joint venture ini jarang terjadi.

(3) Rekening Sekutu


Masing-masing partner hanya akan menyelenggarakan rekening Sekutu untuk partner
yang lain. Jadi tidak akan menyelenggarakan rekening untuk diri sendiri. Jadi managing
partner hanya akan menyelenggarakan rekening sekutu untuk non-managing partner.
Besarnya hak (modal) sekutu yang bersangkutan tidak kelihatan secara langsungdi dalam
rekening tertentu, akan tetapi dihitung dengan cara membandingkan jumlah saldo debit
dengan jumlah saldo kredit. Pada dasarnya jumlah aktiva bersih joint venture adalah
sama dengan jumlah hak masing-masing partner ditambah laba joint venture, yaitu saldo
kredit rekening joint venture. Oleh karena itu maka hak managing partner dapat dihitung
sebagai berikut:

Rekening bersaldo debit:


Rekening yang bersaldo debit hanya satu, yaitu
Aktiva joint venture………………………………… xxx
Rekening bersaldo kredit:
Rekening yang bersaldo kredit yaitu:
- Utang - joint venture……………………………… xxx
- Joint-venture……………………………………… xxx
- Modal non–managing partner…………………… xxx +
Jumlah saldo kredit ………………………………… xxx -
Modal managing partner …………………………………... xxx

9
Hasil saldo perhitungan ini harus dan selalu sama dengan saldo rekening managing
partner yang diselenggarakan oleh sekutu yang lain ( Non-managing partner ).

(4) Joint Venture


Rekening ini merupakan gabungan dari rekening pendapatan dan biaya. Jadi rekening ini
didebit dengan biaya dan dikredit dengan pendapatan. Jadi saldo rekening ini akan
menunjukkan laba atau rugi , yaitu saldo debit menunjukkan rugi dan sebaliknya saldo
kredit menunjukkan laba.
Jadi managing partner akan menyelenggarakan 4 rekening. Selisih antara jumlah saldo
debit dengan jumlah saldo kredit adalah hak managing partner. Hubungan antara
keempat rekening dengan hak managing partner adalah sebagai berikut :

Jenis rekening Saldo


Rekening bersaldo debit :
Aktiva-joint venture xxx
Rekening bersaldo kredit :
1. Utang-joint venture xxx
2. Joint venture xxx (dapat pula bersaldo D yang berarti rugi)
3. Modal-non-managing partner xxx +
Jumlah saldo kredit xxx
Hak managing partner = jumlah saldo debit – Jumlah saldo kredit

b. Non-Managing Partner

Non-managing partner hanya menyelenggarakan 2 macam rekening, yaitu :


(1) Rekening joint venture.
(2) Rekening sekutu (Partner).
Penggunaan masing-masing rekening tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Rekening Joint Venture

Pemakaian rekening ini sama dengan pemakaian rekening “joint venture” yang
diselenggarakan oleh managing partner, yaitu didebit dengan biaya dan dikredit dengan
pendapatan, sehingga saldonya menunjukkan laba atau rugi, yaitu saldo debit
menunjukkan rugi dan saldo kredit menunjukkan laba.

(2) Rekening Sekutu (Rekening Partner)

Rekening modal yang diselenggarakan oleh non-managing partner ada 2, yaitu:


(a) Rekening managing partner.
(b) Rekening sekutu non-managing partner yang lain.
Pemakaian kedua macam rekening modal ini ada perbedaaan yang cukup prinsipil, yaitu:

(a) Rekening Managing partner

Rekening ini dipakai untuk menampung aktiva bersih joint venture yang dititipkan
pada managing partner dan hak atau modal managing partner. Oleh karena itu saldo
rekening ini menunjukkan selisih antara aktiva bersih joint venture yang dititipkan
pada managing partner dengan modal managing partner. Aktiva bersih joint venture
adalah selisih antara aktiva-joint venture dengan utang-joint venture. Dengan
demikian mekanisme pendebitan dan pengkreditan rekening ini adalah:
Pendebitan
Pendebitan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:
- Aktiva joint venture bertambah,
- Utang joint venture berkurang dan

10
- Modal atau managing partner berkurang.

Pengkreditan
Pengkreditan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:
- Aktiva joint venture berkurang,
- Utang joint venture bertambah dan
- Modal atau hak managing partner bertambah.
Pada umumnya aktiva bersih joint venture yang dititipkan pada managing partner
lebih besar daripada hak managing partner. Oleh karena itu rekening managing
partner pada umumnya bersaldo debit.

(b) Rekening non-managing partner

Masing-masing non-managing partner hanya akan menyelenggarakan rekening non-


managing partner untuk partner yang lain. Sedangkan untuk dirinya sendiri tidak
akan diselenggarakan rekening. Besarnya modal non-managing partner yang
bersangkutan akan tercermin pada selisih antara rekening yang bersaldo debit
dengan rekening yang bersaldo kredit, yaitu:
Rekening yang bersaldo debit:
- Rekening managing partner xxx
Rekening yang bersaldo kredit:
- Rekening joint-venture xxx
- Rekening non-managing partner lain xxx +
Jumlah kredit xxx –
Hak partner yang bersangkutan xxx
Dengan demikian masing-masing non-managing partner hanya menyelenggarakan 2
(dua) jenis rekening, masing-masing dengan saldo debit atau kredit sebagai berikut:

Jenis Rekening Saldo


___________________________________ _________________________________
Rekening bersaldo debit:
Rekening managing partner xxx
Rekening bersaldo kredit:
Rekening non-managing partner xxx
Rekening joint venture xxx (dapat debet apabila rugi)
Jumlah saldo kredit xxx
Hak sekutu yang bersangkutan = Jumlah saldo debit – jumlah saldo kredit

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Joint venture tidak berbeda banyak dengan persekutuan, yaitu kerja sama
beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu
tertentu. Kerja sama tersebut akan berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan
selesai. Perbedaan yang pokok antara joint venture dengan persekutuan adalah
umurnya, dalam arti bahwa umur joint venture jauh lebih pendek jika
dibandingkan dengan umur persekutuan yang biasa.
2. Anggota joint venture dapat berupa orang atau badan (persekutuan, perseroan,
perseroan terbuka dan lain-lain. Juga terdapat anggota yang menjadi manajemen
disebut Managing partner.
3. Metode pembagian laba Joint Venture sama halnya dengan Persekutuan yaitu
dibagi rata, proporsi tertentu, proporsi modal, memperhitungkan gaji dan atau
bonus.
4. Metode Pencatatan Akuntansinya ada 2 yaitu metode terpisah dan tidak terpisah,
selanjutnya juga dibedakan antara Managing Partner dan Non-Managing Partner.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini tentunya masih ada kekurangan, penulis mengharapkan
koreksi serta saran dari para pembaca. Agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih
baik lagi. Harapanya semoga dalam penulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan
penulis khusunya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Alhanif, Raffi. (2019). Contoh Soal Akuntansi Joint Venture.
https://www.rafinternet.com/2019/12/contoh-soal-akuntansi-joint-venture.html?m=1,
diakses pada 16 September 2022
Azizah, Lely. (2022). Pengertian Joint Venture: Contoh, Jenis, dan Manfaatnya [online].
Tersedia: https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-joint-venture/ [14
September 2022]
Harnanto, Hadori Yunus. 2018. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN. Edisi
Pertama. Yogyakarta. BPFE UGM.
Isnaini. PERJANJIAN PATUNGAN Joint Venture Agreement
Kontrak Hukum. (2021). Apa Itu Joint Venture dan Bagaimana Ketentuannya di
Indonesia? [online]. Tersedia: https://kontrakhukum.com/article/dasar-hukum-joint-
venture [14 September 2022]
Vincentiar, Pradana. ( 2022). Joint Venture: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya
[online]. Tersedia: https://klikpajak.id/blog/joint-venture/ [14 September 2022]
Zaenal, M. Hasyim, Nurus Saa'dah. 2015. Makalah: Joint Venture. Universitas Pamulang

13

Anda mungkin juga menyukai