DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha patungan atau yang biasa disebut Joint Venture merupakan suatu pengertian yang
luas. Dia tidak saja mencakup suatu kerja sama dimana masing-masing pihak melakukan
penyertaan modal (equity joint ventures) tetapi juga bentuk-bentuk kerjasama lainnya yang
lebih longgar, kurang permanen sifatnya serta tidak harus melibatkan partisipasi modal. Yang
pertama mengarah pada terbentuknya suatu badan hukum, sedangkan pola yang kedua
perwujudannya tampak dalam berbagai bentuk kontrak kerjasama (contractual joint ventures)
dalam bidang manajemen (management contract), pemberian lisensi (license agreement),
bantuan teknik dan keahlian(technical assistance and know-how agreement), dan sebagainya.
Dengan joint venture diharapkan dapat menghimpun sinergi dari berbagai pihak, khususnya
pihak yang menguasai pasar dan pihak yang menguasai teknologi produksi. Setiap negara
selalu berusaha meningkatkan pembangunan, kesejahteraan dankemakmuran rakyatnya.
Usaha tersebut dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda antara satu negara dengan
negara lainnya. Salah satu usaha yang selalu dilakukan oleh negara adalah menarik sebanyak
mungkin investasi asing masuk ke negaranya. Menarik investasi masuk sebanyak mungkin ke
dalam suatu negara didasarkan pada suatu mitos yang menyatakan bahwa untuk menjadi
suatu negara yang makmur, pembangunan nasional harus diarahkan ke bidang industri.
Modal asing yang dibawa oleh investor merupakan hal yang sangat penting sebagai
alatuntuk mengintegrasikan ekonomi global. Selain itu, kegiatan investasi akan memberikan
dampak positif bagi negara penerima modal, seperti mendorong pertumbuhan bisnis, adanya
supply teknologi dari investor baik dalam bentuk proses produksi maupun teknologi
permesinan, danmenciptakan lapangan kerja. Penanaman modal asing merupakan salah satu
bentuk utamatransaksi bisnis internasional, di banyak negara, peraturan pemerintah tentang
penanaman modal asing mensyaratkan adanya joint venture, yaitu ketentuan bahwa
penanaman modal asing harus membentuk joint venture dengan perusahaan lokal untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan. Dibukanya peluang bagi investor
4
asing untuk menanamkan modalnya diIndonesia, maka dengan sendirinya dibutuhkan
perangkat hukum untuk mengatur pelaksanaannya, agar investasi yang diharapkan
memberikan keuntungan yang besar dan meningkatkan perekonomian Indonesia. Joint
venture agreement merupakan langkah awal dalam membentuk perusahaan joint venture.
Dimana di dalam perjanjian joint venture agreement berisikan kesepakatan para pihak tentang
kepemilikan modal, saham, peningkatan kepemilikan saham penyertaan, keuangan,
kepengurusan, teknologi dan tenaga ahli, penyelesaian sengketa yang mungkin akanterjadi,
dan berakhirnya perjanjian joint venture pengusaha asing dan pengusaha lokal membentuk
suatu perusahaan baru yang disebut perusahaan joint venture di mana mereka menjadi
pemegang saham yang besarnya sesuai dengan kesepakatan bersama.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Joint venture secara umum dapat diartikan sebagai suatu persetujuan antara dua pihak
atau lebih, untuk melakukan kerjasama dalam suatu kegiatan. Persetujuan yang dimaksud
adalah kesepakatan yang didasari atas suatu perjanjian yang harus tetap berpedoman kepada
syarat sahnya suatu perjanjian yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Joint venture adalah kerjasama beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama
dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kerjasama berakhir setelah tujuan tercapai atau
pekerjaan selesai. Perbedaan antara joint venture dengan persekutuan firma (CV) adalah
umur joint venture jauh lebih pendek dari pada umur persekutuan yang biasa.
Anggota joint venture disebut venture / partner / sekutu. Sekutu bisa perseorangan,
persekutuan (firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas (PT). Pada umumnya, semua
sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satunya sebagai managing partner atau
sekutu pemimpin.
6
Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing,
bidang usaha yang wajib mendirikan perusahaan Joint Venture adalah :
1) Pelabuhan
2) Produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum
3) Telekomunikasi
4) Pelayanan
5) Penerbangan
6) Air minum
7) Kereta api umum
8) Pembengkit tenaga atom
9) Mass media
Faktor PMA wajib mengadakan usaha patungan (Joint Venture) dengan perusahaan
domestic adalah kerena usaha-usaha tersebut tergolong penting bagi Negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak. Sedangkan yang dilarang untuk penanaman modal asing adalah
bidang-bidang yang berkaitan dengan pertahanan Negara, sperti produksi senjata, mesiu, alat-
alat peledaj dan peralatan perang.
Para pihak yang terkait dalam kontrak ini adalah perusahaan penanaman modal asig
(PMA) dengar warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. Badan hukum
Indinesia ini terdiri dari Bdan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi,
perusahaan PMA, perusahaan PMDN, perusahaan Non-PMA/PMDN.
7
Objek dari kontrak Joint Venture adalah adanya kerjasama patungan antara perusahaan
penanaman modal asing (PMA) dengan warga Negara Indonesia dan/atau bahan hukum
Indonesia.
Ditentukan oleh para pihak, yang dituangkan dalam kontrak Joint Venture. Berdasarkan
hasil kajian, angka waktu yang ditentukan adalah selama 20 tahun dan dapat diperpanjang.
Dalam PP Nomor 20 Tahun 1994, penanaman modal asing diberikan izin usaha untuk jagka
waktu 30 tahun terhitung sejak perusahaan berproduksi komersial.
Penyelesaian Sengketa : Hukum yang digunakan dalam kontrak Joint Venture adalah
hukum Indonesia. Sedangkan penyelesaian sengketa yang tidak dapat diselesaikan oleh para
pihak, maka harus tunduk pada ketentuan International Chambers of Commerce (ICC).
Kelemahan :
1) Tanggung jawab terhadap semua resiko dibagi antar masing-masing patner.
2) Resiko rahasia tersebar lebih besar.
3) Resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar
4) Hutang peerusahaan menjadi tanggung jawab bersama, dan seluruh harta jadi
jaminannya
8
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Seperti halnya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota. Oleh karana
itu, laba joint venture akan dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode) pembagian labanya
juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode pembagian laba yang dipakai juga sama dengan
metode pembagian laba persekutuan, yaitu :
Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai, timbul masalah akuntansi,
yaitu mengenai pengakuan laba atau rugi joint venture yaitu apakah perlu mengakui rugi -
laba atas joint venture yang belum selesai. Perlu tidaknya mengakui rugi - laba joint venture
yang belum selesai harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pengakuan rugi laba
(pendapatan dan biaya).
Dalam hal anggota joint venture mengakui laba atas joint venture yang belum selesai ini
menimbulkan 2 masalah, yaitu penentuan besarnya laba atau rugi yang diakui dan
pencatatannya akan tergantung pada metode akuntansi yang digunakan.
9
A. Metode Akuntansi Terpisah
a. Aktiva,
b. Utang,
c. Modal untuk masing-masing sekutu,
d. Penghasilan,
e. Biaya.
Seperti yang dijelaskan bahwa joint Venture hanya bisa dihitung laba / ruginya
apabila telah berakhir usaha yang menjadi obyeknya maka dalam pembukuan ini
mengalami hal - hal yang perlu dilakukan karena pembukuan secara tidak terpisah
sedikit berbeda dari pembukuan secara terpisah, yang membedakan adalah hak - hak
para anggota di dalam joint venture dapat ditentukan pada setiap saat yang menyangkut
aktivitas joint venture.
Hak-hak para anggota adalah selisih antara jumlah komutatif semua rekening yang
mempunyai saldo debit dengan jumlah komulatif semua rekening yang mempunyai
saldo kredit dari pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota yang bersangkutan.
Rekening - rekening dengan saldo debet menunjukkan aktiva joint venture (termasuk
10
biaya yang dibayar dimuka). Sedangkan rekening -rekening yang mempunyai saldo
kredit adalah rekening yang menunjukkan kewajiban - kewajiban joint venture kepada
pihak ketiga dan hak - hak anggota di dalam joint venture.
Dalam metode ini Joint Venture tidak menyelenggarakan secara mandiri namun
akuntansi terhadap Joint Venture diselenggarakan oleh masing-masing sekutu (partner).
Dalam hal ini akuntansi dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Managing partner
Rekening yang diselenggarakan managing partnet meliputi:
Rekening Aktiva – Joint Venture
Rekening ini menunjukan semua aktiva joint venture. Rekening ini akan
didebit kalau bertambah dan dikredit kalau berkurang.
Rekening Utang – Joint Venture
Rekening ini menunjukan semua utang joint venture. Rekening ini akan
didebit kalau berkuramg dan dikredit kalau bertambah.
Rekening Sekutu
Rekening sekutu hanya akan diselenggarakan untuk non-managingg partner.
Besarnya hak (modal) sekutu yang bersangkutan tidak kelihatan secara langsung
di dalam rekening tertentu, akan tetapi dihitung dengan cara membandingkan
jumlah saldo debit dengan jumlah saldo kredit.
Joint Venture
Rekening ini merupakan gabungan dari rekening pendapatan dan beban yang
akan menunjukakan pada saldo laba atau rugi. Sehingga jika saldo debit akan
menunjukan rugi dan sebaliknya saldo kredit akan menunjukan laba.
b. Non-managing partner
Non-managing partner hanya menyelenggarakan 2 macam rekening, yaitu:
Rekening Joint Venture
Pemakaian rekening ini sama dengan pemakaian rekening “Joint Venture”
yang diselenggarakan oleh managing partner, yaitu didebit dengan biaya dan
dikredit dengan pendapatan, sehingga saldonya menunjukan laba atau rugi.
11
Rekening Sekutu (Rekening Panrtner)
Rekening modal yang diselenggarakan oleh non-managing partner ada 2, yaitu:
a) Rekening partner
Rekening ini dipakai untuk menampung aktiva bersih joint venture
yang dititipkan pada managing partner dan hak atau modal managing
partner. Oleh karena itu saldo rekening ini menunjukkan selisih aktiva
bersih venture (selisih aktiva-joint venture dengan utang-joint venture)
dengan modal managing partner.
b) Rekening non-managing partner
Besarnya modal non-managing partner yang bersangkutan akan tercemin
pada selisih rekening berikut:
- Rekening debit: Rekening managing partner
- Rekening kredit: Rekening joint venture dan Rekening non-
managing partner lain
1. Faktor Internal :
1) Membangun kekuatan perusahaan
2) Menyebarkan biaya dan resiko
3) Menambah akses ke sumber daya keuangan
4) Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
5) Akses ke teknologi danpelanggan baru
6) Akses ke praktek manajer inovatif
2. Tujuan Persaingan
1) Mempengaruhi evolusi struktural industry.
2) Kompetisi sebelum selesai
3) Penciptaan unit kompetisi yang kuat
4) Kecepatan Pasar
12
3. Tujuan Strategi
1) Sinergi
2) Transfer teknologi / kecakapan
3) Diversifikasi
Di tengah situasi yang sangat kompetitif seperti sekarang, joint venture dianggap
sebagai solusi bagi bisnis-bisnis yang belum cukup kuat melawan gempuran pesaing. Tujuan
yang dimaksud bisa berupa pembentukan suatu bisnis baru ataupun proses mengoptimalkan
aktivitas bisnis yang sudah berjalan. Jadi, semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas
pencapaian laba, risiko rugi, ataupun biaya yang terkait dengan tujuan tersebut.
Sebagai contoh, joint venture bisa berbentuk korporasi, perseroan terbatas, atau
bentuk badan hukum lainnya. Jadi, entitas bisnis dengan ragam bentuk badan hukum dapat
bekerja sama membentuk joint venture. Lazimnya, joint venture memang hanya dibentuk
untuk kebutuhan produksi atau riset tertentu. Akan tetapi, sah-sah saja bila kamu membentuk
joint venture dengan tujuan lanjutan. Selain bisa menggabungkan berbagai bentuk badan
usaha, joint venture juga dapat dibentuk oleh entitas bisnis dengan skala berbeda. Bisnis
besar dan bisnis kecil bisa bergabung membentuk joint venture untuk menyelesaikan proyek
tertentu.
Contohnya yaitu perusahaan Asus dan Gigabyte, persaingan bisnis dalam produksi
perangkat keras mendorong perusahaan melakukan inovasi dan melakukan kerjasama. Pada
tahun 2007 dua perusahaan teknologi asal taiwan pun melakukan perjanjian joint venture
untuk produksi motherboard, graphics card, dan beberapa komponen lainya. Kerja sama ini
mengembangkan perangkat lunak computer dan teknologi yang tinggi, dalam
perkembangannya produk ini dapat menembus pasar dengan baik, keduanya melakukan
kerjasama joint ventur yang baik sehingga dapat menciptakan keinginan yang dituju oleh
kedua belah pihak.
13
3.4. Barang Yang Belum Terjual
Kadang-kadang pada saat joint venture dibubarkan, belum semua barang dagang
berhasil dijual. Sisa barang tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai dengan
penggunaan sisa barang yang bersangkutan, yang dalam hal ini ada 3 kemungkinan, yaitu:
a) Dibagi kepada para sekutu
b) Dijual kepada pihak luar
c) Dijual kepada sekutu
Perlakuan akuntansi untuk masing-masing adalah sebagai berikut:
14
C. Dijual kepada sekutu
Apabila dijual kepada sekutu pada umumnya pembayaraan diperhitungkan dengan
hak sekutu yang bersangkutan. Pencatatan terhadap penjualan sisa barang kepada para
sekutu tergantung pada metode akuntansi yang dipakai, yaitu:
15
diakui dan pencatatanya. Untuk menghitung besarnya laba atau rugi yang akan diakui atas
joint venture yang belum selesai beserta cara pencatatanya akan terganggu pada metode
akuntansi yang digunakan joint venture, yaitu metode akuntansi terpisah dan metode
akuntansi tidak terpisah.
Pada tanggal 1 januari 2005 Adi dan lili membuka usaha joint venture dalam menjual
tanah kaplingan. Disepakati Adi menyerahkan tanah 20 kapling dengan harga pokok @ Rp.
1.000.000 dan diberi harga oleh Adi untuk joint venture sebesar Rp. 1.250.000,-. Lili
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 untuk biaya perijinan. Laba dibagi dengan
komposisi 75% untuk adi dan 25% untuk Lili.
16
Dibayar biaya kantor Rp.500.000
Dijual 20 kapling tanah @ Rp. 2.000.000 secara kredit
Piutang sebesar Rp. 2.000.000 tak tertagih
Pada tanggal 31 Agustus kas dikembalikan pada anggota jointventure pemegang
pembukuan (Adi)
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Joint Venture atau usaha patungan merupakan persetujuan diantara dua pihak atau
lebih untuk melakukan kerjasama di dalam suatu proyek, seringkali suatu joint venture
dilakukan apabila perusahaan-perusahaan dengan teknologi yang saling melengkapi ingin
menciptakan barang atau jasa yang akan saling memperkuat posisi masing-masing
perusahaan. Kepemilikan atas investasi dalam joint venture dapat dilakukan secara bervariasi.
Pada umumnya kepemilikan mayoritas ada pada pihak asing, dan kepemilikan minoritas ada
di tangan pihak nasional. Kepemilikan dapat juga ditentukan seimbang, dapat pula 100%
pemilikan dipegang oleh salah satu partner, sedangkan partner yang lain mempunyai hak opsi
untuk mendapatkan sebagian atau keseluruhan saham.
Banyak manfaat yang terkait dengan Joint Ventures International adalah bahwa
mereka menyediakan perusahaan dengan kesempatan untuk mendapatkan kapasitas yang
baru dan keahlian mereka dan memungkinkan perusahaan untuk masuk ke bisnis terkait atau
pasar geografis baru atau mendapatkan pengetahuan teknologi baru. Selain itu, Joint Ventures
International yang dalam banyak kasus memiliki jangka hidup yang pendek, yang
memungkinkan perusahaan untuk membuat komitmen jangka pendek daripada komitmen
jangka panjang.Melalui Joint Ventures International, perusahaan diberikan kesempatan untuk
meningkatkan margin keuntungan, mempercepat pertumbuhan pendapatan mereka,
menghasilkan produk baru, memperluas ke pasar domestik baru, mendapatkan dukungan
keuangan, dan ilmuwan saham atau profesional lain yang memiliki kemampuan unik yang
akan menguntungkan perusahaan.
18
4.2. SARAN
Makalah ini dapat diharapkan berguna bagi para pembanca dan dapat meambah
wawasan bagi para pembacanya, besar harapan kami agar makalah ini dapat beemanfaat
dengan baik, kami mohon maaf apabila terdapat penulisan dan kata yang kurang tepat. Kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun diharapkan dapat menyempurnakan
makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://yaeldaa.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-joint-venture-dan.html
www.academia.edu/9974689/Joint_Venture
http://goodaymo.blogspot.co.id/2012/10/joint-venture.html
https://windaaviany.web.ugm.ac.id/2015/03/30/akuntansi-joint-venture/
20