Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“RANGKUMAN JOIN VENTURE”

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Bapak Drs. Nurdin M. M., Ak.

Oleh:
Muhammad Fahmi Aufar (1710313210036)

Kelas A

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
2:
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, pujian dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas limpah berkat  perkenan-Nya sehingga tugas

makalah mengenai “Joint Venture” dapat diselesaikan dengan optimal. Tugas ini

berisi pembahasan materi tentang joint Venture yang kami kerjakan sebagai

kewajiban dalam menyelesaikan tugas mata kuliah “Akuntansi Keuangan

Lanjutan 2” pada semester VI.

Tidak lupa  juga kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

dosen pengampu dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 pada

semester VI yaitu Bapak Drs. Nurdin M. M., Ak. Yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan sebagai petunjuk pembuatan tugas ini dan semua pihak

tanpa terkecuali yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, baik secara

materi maupun moril.

Banjarmasin, 16 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I LANDASAN TEORI (MATERI) ..................................................3

1.1 Definisi Joint Venture................................................................................3

1.2 Anggota Joint Venture..............................................................................4

1.3 Ciri – ciri Joint Venture...........................................................................4

1.4 Jenis – jenis Perjanjian Joint Venture.....................................................4

1.5 Pembagian laba Joint Venture ................................................................4

1.6 Metode Akuntansi Untuk Joint Venture.................................................5

1.7 Joint Venture yang Belum Selesai...........................................................6

1.8 Peraturan Terkait ......................................................................................

1.9 Jangka Waktu ............................................................................................

BAB 2 STUDI KASUS................................................................................8

2.1 Contoh Soal................................................................................................8

2.2 Jawaban .....................................................................................................9

2.2.1 Metode Terpisah............................................................................10

2.2.2 Metode Tidak Terpisah.................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
4:
BAB I

LANDASAN TEORI (MATERI)

1.1. Definisi Joint Venture

Joint venture adalah suatu unit terpisah yang melibatkan dua atau lebih

peserta aktif sebagai mitra. Kadang - kadang juga disebut sebagai aliansi strategis,

yang meliputi berbagai mitra, termasuk organisasi nirlaba, sektor bisnis dan

umum. Dan berikut ini adalah beberapa definisi joint venture menurut para ahli

yang telah penulis ambil dari beberapa sumber buku dan internet. Antara lain :

 Menurut Peter Mahmud, joint venture merupakan suatu kontrak antara dua

perusahaan untuk membentuk satu perusahaan baru, perusahaan baru inilah

yang disebut dengan perusahaan joint venture.

 Menurut Erman Rajagukguk, joint venture ialah suatu kerja sama antara

pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional berdasarkan perjanjian,

jadi pengertian tersebut lebih condong pada joint venture yang bersifat

internasional.

Berdasarkan pengertian dari tokoh di atas maka dapat kita ketahui unsur -

unsur yang terdapat dalam joint venture ialah :

1. Kerjasama dua pihak atau lebih.

Joint venture merupakan kerjasama dua pihak atau lebih yang sepakat untuk

membentuk perusahaan baru dengan nama baru.

2. Ada modal.

Dalam joint venture masing-masing pihak memberikan modal untuk disetor

dan dipakai bersama untuk mengoperasikan perusahaan baru.

4
3. Ada surat perjanjian.

Sebagai bentuk adanya kerjasama antara dua belah pihak, maka dalam joint

venture harus ada surat perjanjian yang berfungsi untuk mengikat kedua belah

pihak tersebut. Dalam joint venture karena melibatkan orang lain, maka perlu

diperhatikan dan diteliti apakah pihak yang akan diajak kerjasama tersebut adalah

pihak yang bisa dipertanggungjawabkan.

1.2. Anggota Joint Venture

Para anggota (pihak yang menyelenggarakan ) joint venture sering disebut

dengan istilah venture atau partner atau sekutu. Anggota joint venture dapat

berupa perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas dan sebagainya. Pada

umumnya semua partner ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satu di antara

para sekutu tersebut bertindak sebagai manajernya, yang disebut managing

partner.

1.3. Ciri - ciri Joint Venture

Perusahaan joint venture memiliki ciri – ciri :

1. Merupakan perusahaan baru yang secara bersama-sama didirikan oleh

beberapa perusahaan lain.

2. Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan - perusahaan

pendiri dengan perbandingan tertentu.

3. Kekuasaan dan hak suara dalam joint venture didasarkan pada banyaknya

saham yang ditanam oleh masing-masing perusahaan pendiri.

4. Perusahaan - perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan

kebebasan masing - masing.


6:
5. Risiko ditanggung bersama - sama antara masing - masing partner melalui

perusahaan - perusahaan berlainan.

1.4. Jenis – jenis Perjanjian Joint Venture

Ada 2 jenis perjanjian joint venture antara lain :

 Joint venture domestic

Joint venture domestik didirikan antara perusahaan yang terdapat di dalam

negeri.

 Joint venture Internasional

Joint venture internasional ini didirikan di Indonesia oleh dua perusahaan

dimana salah satunya perusahaan asing.

1.5. Pembagian laba Joint Venture

Seperti halanya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota.

Oleh karana itu, laba joint venture akan dibagikan kepada para sekutu. Cara

(metode) pembagian labanya juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode

pembagian laba yang dipakai juga sama dengan metode pembagian laba

persekutuan, yaitu: Laba dibagi sama,Laba di bagi dengan ratio tertentu, Laba

dibagi sesuai dengan ratio modal, yaitu:

1. Modal mula-mula,

2. Modal awal periode,

3. Modal akhir periode, daN

4. Modal rata-rata.

Berikut cara dalam pembagian laba:

 Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dibagi

menurut cara a,b atau c.

6
 Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus dan sisanya dibagi

menurut cara a,b atau c.

 Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji serta bonus dan

sisanya dibagi menurut cara a,b atau c.

1.6. Metode Akuntansi Untuk Joint Venture

Pada prinsipnya ada dua metode :

1. Buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing

anggota.

Pembukuan masing-masing anggota diselenggarakan secara terpisah

rekening pembukuan di dalam joint venture meliputi aktiva, hutang,

pendapatan, biaya - biaya dan modal yang diselenggarakan untuk tiap

anggota.

2. Rekening - rekening untuk setiap transaksi dalam joint venture ada dan

dicatat didalam buku masing-masing anggota, ( tidak diselenggarakan

pembukuan secara terpisah terhadap aktiva joint venture atau

digabung).

Masing-masing anggota harus mempunyai rekening joint venture pada

buku-bukunya, meskipun masing-masing patner mecatat transaksi-transaksi yang

terjadi pada buku managing patner tetap harus dibentuk rekening joint venture.

Misal kas JV, piutang JV, Hutang JV, dll.

Dalam metode ini, joint venture tidak menyelenggarakan akuntansi secara

tersendiri. Akuntansi terhadap joint venture diselenggarakan oleh masing-masing

sekutu (partner). Dalam hal ini, akuntansinya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
8:
 Managing Partner

Pada dasarnya managing partner akan menyelenggarakan rekening secara

lengkap, yaitu rekening - rekening aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya.

Oleh karena akuntansi tersebut dicampur dengan akuntansi perusahaannya sendiri,

maka untuk membedakannya setiap rekening joint venture diberi tanda tersendiri,

yaitu dengan penambahan istilah “joint venture” pada setiap rekening. Rekening-

rekening yang diselenggarakan managing partner meliputi :

1. Rekening Aktiva - Joint Venture

2. Rekening Utang - Joint Venture

3. Rekening sekutu atau partner

4. Rekening Joint Venture

 Non - Managing Partner

Non - managing partner hanya menyelenggarakan 2 macam rekening, yaitu :

1. Rekening Joint Venture

2. Rekening Sekutu (Partner)

Berikut mekanisme pendebitan dan pengkreditan rekening ini:

1. Pendebitan

Pendebitan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:

 Aktiva joint ventre bertambah

 Utang joint venture berkurang dan

 Modal atau managing partner berkurang

2. Pengkreditan

Pengkreditan dilakukan apabila terjadi transaksi yang berakibat:

 Aktiva joint venture berkurang

8
 Utang joint venture bertambah dan

 Modal atau managing partner bertambah

 Rekening Sekutu non - Managing Partner yang lain.

1.7. Joint Venture yang Belum Selesai

Dalam hubungannya dengan joint venture yang belum selesai tersebut

timbul masalah akuntansi, yaitu mengenai pengakuan laba atau rugi joint venture

yaitu apakah perlu mengakui rugi - laba atas joint venture yang belum selesai.

Perlu tidaknya mengakui rugi - laba joint venture yang belum selesai harus

memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari pengakuan rugi laba ( pendapatan

dan biaya ).

Dalam hal anggota joint venture mengakui laba atas joint venture yang

belum selesai ini menimbulkan 2 masalah, yaitu penentuan besarnya laba atau

rugi yang diakui dan pencatatannya akan tergantung pada metode akuntansi yang

digunakan.

 Metode Akuntansi Terpisah

Apabila joint venture menyelenggarakan akuntansi dengan metode ini maka

besarnya laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Apabila diperlukan

maka untuk menghitung laba atau rugi tersebut diperlukan penyesuaian. Laba atau

rugi tersebut akan dibagi sesuai dengan rasio atau metode pembagian laba yang

disepakati. Dengan metode ini maka masing-masing sekutu hanya akan mencatat

bagian laba atau rugi yang menjadi haknya.

 Metode Akuntansi Tidak Terpisah


10:
Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak terpisah maka

besarnya laba / rugi dapat diketahui dari saldo rekening joint venture, yaitu :

1. Laba, apabila rekening Joint venture bersaldo kredit dan

2. Rugi, apabila rekening Joint venture bersaldo debit.

Seperti yang dijelaskan bahwa joint Venture hanya bisa dihitung laba/

ruginya apabila telah berakhir usaha yang menjadi obyeknya maka dalam

pembukuan ini mengalami hal - hal yang perlu dilakukan karena pembukuan

secara tidak terpisah sedikit berbeda dari pembukuan secara terpisah, yang

membedakan adalah hak - hak para anggota di dalam joint venture dapat

ditentukan pada setiap saat yang menyangkut aktivitas joint venture.

Hak-hak para anggota adalah selisih antara jumlah komutatif semua rekening

yang mempunyai saldo debit dengan jumlah komulatif semua rekening yang

mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang diselenggarakan oleh anggota yang

bersangkutan.

Rekening - rekening dengan saldo debet menunjukkan aktiva joint venture

(termasuk biaya yang dibayar dimuka). Sedangkan rekening -rekening yang

mempunyai saldo kredit adalah rekening yang menunjukkan kewajiban -

kewajiban joint venture kepada pihak ketiga dan hak - hak anggota di dalam joint

venture.

1.8. Peraturan Terkait

Peraturan pemerintah Indonesia yang mengatur tentang Joint Venture

diantaranya meliputi:

1. Pasal 23 UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

10
2. PP Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan

yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing.

3. PP Nomor 17 Tahun 1992 jo. PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik

Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing.

4. SK Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka

Penanaman Modal asing.

1.9. Jangka Waktu

Dalam PP Nomor 20 Tahun 1994, terhitung sejak perusahaan berproduksi

komersial, penanaman modal asing diberikan izin usaha untuk jangka waktu 30

tahun. Jangka waktu kiontrak dituangkan dalam kontrak Joint Venture dan

ditentukan oleh para pihak terkait.


12:

BAB II

STUDI KASUS

2.1. Contoh Soal

Contoh soal akuntansi joint venture yang dilakukan oleh PT. Abadi, PT. Berjaya

dan PT. Central yang mengadakan kerja sama dalam pembangunan gedung.

Setoran modal awal masing-masing sekutu adalah Rp 20.000.000, Rp 25.000.000

dan Rp 35.000.000. Berdasarkan hasil kesepatan bahwa PT. Abadi sebagai

managing partner mendapatkan bonus 20% dan sisanya akan dibagikan dengan

rasio 30:30:40. Transaksi yang berkaitan dengan joint venture adalah:

1. PT. Abadi menyetorkan modal sebanyak Rp 20.000.000

2. Membayar biaya sewa tempat sebesar Rp 5.000.000

3. PT. Berjaya menyetorkan modal sebanyak Rp 25.000.000

4. PT. Central menyetorkan modal dalam bentuk persediaan barang dagang

sebesar Rp 30.000.000 yang diakui sebesar Rp 35.000.000

5. Membeli tambahan barang dagang sebesar Rp 15.000.000 yang dilakukan

oleh maging partner

6. Membayar berbagai macam biaya sebesar Rp 3.500.000

7. Melakukan penjualan semua barang dagang dengan harga Rp 80.000.000

8. Laba rugi joint venture dihitung dan dibagikan

12
9. Joint venture dibubarkan dan kas dibagikan ke sekutu.

2.2. Jawaban

2.2.1. Metode Terpisah

1. Jurnal Dibuat oleh managing partner yang dikelola oleh PT. Abadi

adalah

Keterangan Join Venture


1. Kas Rp. 20.000.000

Modal PT. Abadi Rp. 20.000.000


2. Beban Sewa Rp. 5.000.000

Kas Rp. 5.000.000


3. Kas Rp. 25.000.000

Modal PT. Berjaya Rp. 25.000.000


4. Persediaan Rp 35.000.000

     Modal PT. Central      Rp 35.000.000


5. Persediaan Rp 15.000.000

     Kas      Rp 15.000.000


6. Beban Macam-macam Rp 3.500.000

     Kas      Rp 3.500.000

7. Kas Rp 80.000.000

    Penjualan      Rp 80.000.000

Hpp Rp 50.000.000

     Persediaan      Rp 50.000.00


14:
8. Penjualan Rp 80.000.000

     Laba/rugi     Rp 80.000.000

Laba/rugi Rp 53.500.000

     Hpp      Rp 50.000.000

     Beban Macam-      Rp 3.500.000

macam Rp 26.500.000

Laba/Rugi      Rp 11.660.000

     Modal PT. Abadi      Rp 6.360.000

     Modal PT. Berjaya      Rp 8.480.000

     Modal PT. Central


9. Modal PT. Abadi Rp 31.660.000

Modal PT. Berjaya Rp 31.360.000

Modal PT. Central Rp 43.480.000

Kas      Rp 106.500.000

PT. Abadi PT. Berjaya PT. Central


Investasi joint venture Rp 20.000.000 Tidak Ada Tidak Ada
     Kas      Rp 20.000.000

14
Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada Investasi joint venture Rp 25.000.000 Tidak Ada
     Kas      Rp 25.000.000
Tidak ada Tidak Ada Investasi joint venture R
     Persediaan  
     Laba joint venture  
Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada
Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada
Inventasi Joint Venture Rp 11.660.000 Inventasi Joint Venture Rp 6.360.000 Inventasi Joint Venture R
     Laba Joint Venture      Rp 11.660.000      Laba Joint Venture      Rp 6.360.00      Laba Joint Venture  
Kas Rp 31.660.000 Kas Rp 31.360.000 Kas R
     Investasi Joint      Rp 31.660.000      Investasi Joint      Rp 31.360.000      Investasi Joint Venture  
Venture Venture

2. Jurnal dibuat oleh sekutu joint venture PT. Abadi, PT. Berjaya, dan

PT. Central adalah sebagai berikut:

2.2.1. Metode Tidak Terpisah

Jurnal joint venture dengan menggunakan metode akuntansi

tidak terpisah yang harus dibuat oleh PT. Abadi, PT. Berjaya dan

PT. Central adalah:

PT. Abadi PT. Berjaya PT. Cen

as Joint Venture Rp 20.000.000 Tidak Ada Tidak Ada


  Kas      Rp 20.000.000
eban Sewa-Joint Venture Rp 5.000.000 Beban Sewa-Joint Rp 5.000.000 Beban Sewa-Joint Venture
  Kas     Rp 5.000.000 Venture     Rp 5.000.000      Modal Rafinternet
     Modal Rafinternet
as-joint Venture Rp 25.000.000 Modal tn Rafinternet Rp 25.000.000 Modal Tn rafinternet
  Modal Tn masraffi      Rp 25.000.000      Kas      Rp 25.000.000      Modal Tn masraffi
oint Venture Rp 35.000.000 Joint Venture Rp 35.000.000 Joint Venture
  Modal Kakraffi      Rp 35.000.000      Modal Kakraffi      Rp 35.000.000      Persediaan
     Laba joint venture
oint Venture Rp 15.000.000 Joint Venture Rp 15.000.000 Joint Venture
  Kas-joint venture      Rp 15.000.000      Rekening Rafinternet      Rp 15.000.000      Rekening Rafinternet
oint Venture Rp 3.500.000 Joint Venture Rp 3.500.000 Joint Venture
  Kas-joint Venture      Rp 3.500.000      Rekening Rafinternet      Rp 3.500.000      Rekening Rafinternet
as-Joint Venture Rp 80.000.000 Rekening Rafinternet Rp 80.000.000 Rekening Rafinternet
  Joint Venture      Rp 80.000.000      Joint Venture      Rp 80.000.000      Joint Venture
16:
oint Venture Rp 26.500.000 Joint Venture Rp 26.500.000 Joint Venture
  Laba/rugi      Rp 11.660.000      Rekening rafinternet      Rp 11.660.000      Rekening rafinternet
  Modal Tn Masraffi      Rp 6.360.000      Laba /Rugi      Rp 6.360.000      Modal tn masraffi
  Modal tn Kakraffi      Rp 8.480.000      Modal tn Kakraffi      Rp 8.480.000      Laba /Rugi
as Rp 31.660.000 Kas Rp 31.360.000 Modal Masraffi
Modal Tn Masraffi Rp 31.360.000 Modal tn Kakraffi Rp 43.480.000 Kas
Modal tn Kakraffi Rp 43.480.000      Rekening Rafinternet      Rp 74.840.000      Rekening Rafinternet
  Kas      Rp 106.500.000

DAFTAR PUSTAKA

Aang, 2014. Joint Venture. (http://aangkuro.blogspot.in/2014/01/joint-

venture.html?m=1)

Kira, Ackmad, 2009. Sejarah Sony Ericsson.

(http://kiratheone.blogspot.com/2010/01/sejarah-sony-ericsson.html)

Anggun, 2012. Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi/Metode Ekspansi Bisnis.

(http://dewianggun49.blogspot.in/2012/10/kerjasama-penggabungan-dan.html?

m=1)

Nisa, Khairun, 2014. Akuntansi Joint Venture.

(http://knnisaa.blogspot.in/2014/03/akuntansi-joint-venture.html?m=1)

Cristianto, Awan, 2010. Asal Usul Sejarah Ponsel / Handphone Ericsson / Sony

Ericsson. (http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/11/asal-usul-sejarah-

ponsel-handphone.html?m=1)

Pramudya, Kelik, 2009. Joint Venture. (http://click-

gtg.blogspot.com/2009/04/joint-venture.html)

16

Anda mungkin juga menyukai