Anda di halaman 1dari 40

Annisa AliaRahmah 1710313220012

Devi Monika 1710313320012


Ega Ade Yunia 17103131200
Nooraida 1710313220044
Rahmatika De La Syafitri 1710313320060
Tesya Noor Jannah R. 1710313320072
Shindy Putri Pramesti 1710313320068
Siti aulia Nur Rahmah 17103131200
Audit Siklus Persediaan &
Pergudangan
Flowchart siklus persediaan dan penggudangan

Ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan penggudangan yaitu:

1. Pembuatan order pembelian

Siklus pembelian dan penggudangan dimulai dengan adanya permintaan bahan baku untuk
produksi. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta agar bagian
pembelian memesan persediaan. Permintaan ini bisa dilakukan secara manual oleh pegawai
gudang atau oleh perangkat lunak komputer secara otomatis.

2. Penerimaan bahan baku

Proses ini meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran jumlah
mapupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang akan
menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum melakukan pembayaran. Setelah
diperiksa bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan penerimaan barang juga dikirim
ke bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian utang usaha.
3. Penggudangan bahan baku
Setelah sampai di gudang, bahan baku akan disimpan dan jika bagian lain
memerlukan untuk produksi, pegawai bagian produksi mengirimkan
permintaan bahan baku yang telah mendapat otorisasi dari kepala bagian
produksi, perintah kerja, atau dokumen serupa itu yang menyebutkan jenis dan
jumlah material yang diperlukan. Dokumen permintaan digunakan untuk
memuktahirkan master file persediaan perpetual dan mencatat pengiriman dari
bahan baku ke akun persediaan barang dalam proses.

4. Pengolahan barang
Suatu sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting untuk
fungsi pengolahan barang pada semua perusahaan manufaktur. Sistem tersebut
menghasilkan informasi untuk perencanaan dan pengawasan manajemen dan
penilaian persediaan untuk penyusunan laporan keuangan. Ada dua jenis sistem
akuntansi biaya, yaitu sistem harga pokok pesanan dan sistem harga pokok
proses.
5. Penyimpanan barang jadi,

Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di gudang, menunggu


pengiriman ke konsumen. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik,
persediaan barang jadi berada dalam pengawasan fisik di lokasi terpisah, di area yang hanya
bisa dimasuki oleh petugas tertentu. Pengendalian atas barang jadi sering dipandang sebagai
bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang.

6. Pengiriman Barang

Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman
actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti
piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi criteria
pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengiriman actual
merupakan pemicu untuk mengakui.
Bagian Perencanaan dan
Bagian Order Penjualan Pengawasan Produksi Bagian Produksi

1 2
Mulai

Order dari pembeli yang telah DK


Order dari pembeli DK
dilengkapi informasi
3
Surat Order Produksi

Menambah informasi pada Membuat surat


surat order
order
Membuat
order dari pembeli
produksi
produksi
Melaksanakan produksi sesuai
dengan surat order produksi N
Order dari pembeli yang telah
Membuat
Membuat daftar
daftar kebutuhan
kebutuhan bahan
dilengkapi informasi
dandan
bahan daftar kegiatan
daftar kegiatan
Selesai
Ke Prosuder Permintaan dan
1 Pengeluaran Barang Gudang
DK dan Prosedur Pencatatan
DK Jam Tenaga KErja Langsung
3
2
1 DKB = Daftar Kebutuhan Bahan
Surat Order Produksi
DKP = Daftar KEgiatan Prodeuksi

2
Dikirim ke bagian Akuntansi
Biaya

Prosedur Order Produksi


Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Bagian Penjualan Bagian Gudang Bagian Akuntansi Biaya Bagian Akuntansi Umum
1 2 4 5
Mulai

Membuat BPBG 1 1 BPBG 1


2 BPBG
BPBG BPBG 1

3 Mengisi kos
2 pada BPBG
BPBG 1 5
Menandatangani
Jurnal
lb ke-1 sbg
tanda terima umum
BPBG N
Bersama
dengan
barang
2 4 Selesai
BPBG 1

1 Buku pembantu
sediaan Kartu kos
2 produksi
Kartu
N gudang N BPBG: Buku Pengembalian Barang Gudang

Prosedur Pengembalian Barang Gudang


Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Prosedur Produk Selesai dan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan Tarif
Unit Organisasi
Pemakai Bagian Gudang Bagian Akuntansi

1 2
mulai

3 1
BPPBG
Mengisi 2
BPPBG 1
BPPBG

Mengisi
Meminta kuantitas
otorisasi
Mengisi
kuantitas Menghitung dan
Mengisi total
3 harga
2
1 3
BPPBG 2
1
1 BPPBG
BPPBG Bersama
Dengan
Penyerahan
barang
3 1 2
3 Jurnal Kartu
umum sediaan
1
BPPBG
Kartu
gudang N
Kartu N
biaya
N
*bagan alir sistem pertimaan dan pengeluaran barang gudang selesai
Bagian Utang Bagian Akuntansi Biaya Bagian Akuntansi Umum
2
2
Mulai
BPPBG diterima
dari pemakai
1
D 3 1
BPPBG BPPBG
2
BKK 1

Mengisi kos Jurnal


pada BPPBG Umum
Diserahkan ke
Produksi
1
Bersamaan
Dengan Secara periodik N
N BPPBG 1 Jurnal diposting
Penyerahan
Ke buku besar
barang

2
Kartu
gudang
Buku Buku Buku
Pembantu
Selesai
Pembantu Besar
sediaan biaya

Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Sesungguhnya yang berasal dari pemakaian Barang Gudang
Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Sesungguhnya yang Berasal dari Pengeluaran Kas
Tujuan utama pemeriksaan persediaan

1. Persediaan secara 4. Persediaan yang bergerak


fisik benar – benar lambat (slow moving),
ada using, rusak, dapat
diidentifikasi dengan tepat
dan dicadangkan dalam
jumlah yang memadai.

2. Prosedeur pisah batas 5. Perhitungan matematis


(cut-off) persediaan dalam daftar persediaan
telah dilakukan telah dibuat dengan
dengan memuaskan. cermat

3. Persediaan telah 6. Persediaan yang


dinilai sesuai dengan dijaminkan telah
prinsip akuntansi diidentifikasi dan
berlaku umum (PSAK) diungkapkan dengan
yang diterapkan jelas dalam catatan atas
secara konsisten laporan keuangan.
Tahap – Tahap Audit Persediaan

Pengendalian fisik Catatan perpetual


terhadap persediaan

Dokumen-dokumen dan Catatan mengenai


catatan untuk transfer biaya per unit
persediaan
Beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan pemeriksaan atas akun
persediaan diantaranya adalah :

1. Pemahaman Bisnis Klien

2. Penilaian Pengendalian Intern

3. Pengujian Substantif
Prosedur Audit Persediaan
Tujuan Audit Saldo Akun
(Transaksi) Persediaan
Penyajian dan 1. Menelaah penyajian persediaan apakah sesuai dengan SAK (Standar akuntansi
pengungkapan Keuangan).
2. Menanyakan apakah ada persediaan yang dijaminkan/digadaikan.
3. Menelaah perjanjian perikatan pembelian.
Keberadaan atau 4. Melakukan konfirmasi atas persediaan yang dikonsinyasikan atau ditempatkan di
keterjadian lokasi luar perusahaan.
5. Mengamati perhitungan fisik persediaan.
Hak atau kewajiban 6. Menelaah prosedur pisah batas (penjualan, retur penjualan, pembelian, retur
pembelian)
Kelengkapan 7. Melakukan pengujuan perhitungan nilai persediaan dan bandingan dengan
perhitungan atau rincian klien
8. Menanyakan apakah ada persediaan yang dikonsinyasikan
9. Melakuakan prosedur analisis.
10. Menghitung kelengkapan semua kartu perhitunganfisik yang ditempel di
persediaan dan daftar hasil perhitungan fisik persediaan (count sheet).
Penilaian 11. Menghitung ulang penjualan dan perkalian rekapitulasi persediaan.
12. Merekonsiliasi rekapitulasi (daftar) kartu persediaan ke buku besarnya
13. Menguji metode perhitungan nilai persediaan.
14. Menetukan apakah persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah dari harga
perolehan atau harga pasar
15. Memeriksa kualitas persediaan (apakah kondisi persediaan masih dapat dijual).
16. Menguji apakah terdapat persediaan yang usang, rusak,atau ketinggalan metode.
Prosedur audit persediaan

4. Buatkan Laporan
1. Lakukan Stock
Hasil akhir Stock
Opname
Opname

2. Lakukan 5. Adjustment
Observasi atas Persediaan
Stock Opname

6. Periksa apakah
3. Lakukan penyajian persediaan di
Peninjauan ulang laporan keuangan sudah
sesuai dengan prinsip
terhadap Konsep akuntansi yang berlaku
Persediaan umum di Indonesia/SAK
Fungsi-Fungsi Bisnis Dalam Siklus

01 Pemprosesan Pesanan Pembelian

Diawali dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang


memadai atas akuisisi harus digunakan untuk persediaan bahan baku (bagi
perusahaan manufaktur) dan barang jadi (bagi pedagang). Permintaan
pembelian merupakan formulir yang digunakan sebagai permintaan kepada
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan ini biasanya
diawali oleh personil dibagian persediaan ketika bahan baku diperlukan.
02 Penerimaan Bahan Baku

Penerimaan atas bahan baku yang dipesan, merupakan bagian siklus akuisisi dan
pembayaran, mencakup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku yang
diterima. Departemen penerimaan akan menyiapkan laporan penerimaan yang
menjadi bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah
diperiksa bahan baku dikirim ke bagian penyimpanan, sedangkan salinan atas
dokumen penerimaan barang atau notifikasi elektronik atas peneriamaan barang
dikirim ke bagian pembelian , bagian penyimpanan dan bagian utang dagang.
03 Penyimpanan Bahan Baku

Saat diterima bahan baku disimpan di bagian penyimpanan. Ketika departemen


lain membutuhkan bahan baku untuk diproduksi, maka personil yang
bertanggungjawab menyerahkan surat permintaan atas pengadaan bahan baku,
pesanan pekerjaan, atau dokumen dan notifikasi elektronik terkait yang
mengidikasikan jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan. Dokumen
permintaan tersebut digunakan untuk memperbaruhi berkas utama persediaan
perpetual dan mencatat perpindahan dari bahan baku ke akun barang dalam
proses.
04 Pemprosesan Produk

Departemen pengendalian produksi secara terpisah bertanggungjawab atas


penentuan jenis dan jumlah produksi, perngendalian bahan sisa, pengendalian
kualitas, dan perlindungan fisik terhadap barang dalam proses serta
bertanggungjawab menelaah proses produksi yang berkomputerisasi dan
laporan atas bahan sisa, sehingga akan memberikan informasi bagi akuntansi
untuk pencatatan pengiriman bahan baku dan penentuan biaya produksi.
05 Penyimpanan Barang Jadi

Saat barang jadi selesai, barang disimpan untuk menunggu pengiriman.


Perusahaan dengan pengendalian yang baik akan menyimpan barang jadi
dengan pengendalian fisik yang terpisah dan diwilayah yang terbatas.
Pengendalian atas barang jdai biasanya merupakan bagian dari siklus penjualan
dan penagihan.
06 Pengiriman Barang Jadi

Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman actual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan kas atau
asset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan petukaran asset-asset
yang diperlukan dalam memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Dalam
transaksi penjualan, pengiriman barang jadi menjadi pemicu dalam pengakuan
piutang dagang dan penjualan dakam system akuntansi. Pengiriman barang jadi
harus diotorisasi mengunakan dokumen pengiriman yang disetujui.
Bagian Dari Audit Persediaan

Bagian Audit Siklus yang di Uji

• Akuisisi dan pencatatan


bahan baku, tenaga kerja dan
• Akuisisi dan pembayaran
overhead
dan penggajian personalia
• Pemindahan asset dan biaya
• Persediaan dan pergudangan
secara internal
• Penjualan dan pengaihan
• Pengirimiman barang jadi
dan pencatatan pendapatan
biaya
Pengendalian Akuntansi Biaya

Adalahsuatu proses yang memperngaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait
sejakbahanbakudipesan sampai bahanbakuselesaidiproduksi dan dipindahkan ke
penyimpanan

Jenispengendalianini dipisahkanmenjadi dua kategori yaitu:

1.
Pengendalian fisik atau bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan barangjadi.

2.
Pengendalian atas biayaterkait
Pengujian Akuntansi Biaya

Suatu proses yang memperngaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait
sejak bahan baku dipesan sampai bahan baku selesai diproduksi dan dipindahkan ke
penyimpanan.

1. Pengendalian fisik atas persediaan

2. Dokumentasi dan pencatatan dalam pemindahan


persediaan

3. Berkas utama persediaan perpetual

4. Pencatatan biaya unit


Pengamatan Fisik Atas Persediaan
01
Pengendalianatasperhitungan fisik
Dalam metode pencatatan persediaaan, klien harus melakukan perhitungan fisiik secara periodic atas persediaan, tetapi perlu
setiap tahun, perhitungan dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim atau berbasis siklus sepanjang tahun.

02
KeputusanAudit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persedian sama dengan yang dilakukan pada area audit lainnya. Keputusan ini mencakup
penentuan prosedur audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel dan pemilihan sampel untuk
diuji. Tigakeputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan mambahas prosedur audit yang memadai untuk itu.

03
Pengujianatas Pengamatan Fisik
Kita asumsikan bahwa klien menghitung persediaan tanggal neraca danpada mencatat perhitungan persediaan menggunakan
label bernomor urut maka auditor juga harus memeriksa seluru area fisik dimana persediaan disimpan untuk memastikan
bahwa seluruh persediaan disimpan untuk memastikan bahwa seluruh persediaan dihitung dan diberi label denganbenar.
Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi

 PengendalianHargadan Kompilasi

Klien perlu melakukan pengendaklian atas kompilasi persediaan untuk memastikan perhitungan
fisik diringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan
dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan perpetual dan akun buku besar
terkait dalam jumlah yang benar.
Verifikasi internal oleh pihak yang kompeten dan independen merupakan pengendalian yang
paling penting dilakukan atas akurasi biaya per unit, perluasan dan penjumlahan didukung oleh
dokumen yang memadai dan hasil pencatatan saat perhitungan fisik.
 ProsedurPenetapanHargadan Kompilasi

Auditor dapatmenerapkan tujuan tersebut dengan menggunakan informasi yang Diperoleh dari
klien kerangka referensi, termasuk deskripsi masing – masing persediaan, jumlah, harga per unit,
dan nilai perluasannya. Kita asumsikan bahwa informasi yang tercermin dalam daftar persediaan
perpetual dicatat dalam pesanan persediaan dengan pencatatan terpisah antara bahan baku,
barang setengah jadi dan barang jadi. Dan total dari daftar ini harus sama dengan saldo buku
besar.
 Penilaian Persediaan

Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (pengujian harga), auditor harus


memperhatikan tiga hal yaitu :

1. Metodenya harus sesuaidengan SAK (Standard Akuntansi Keuaangan)


2. Penerapan metode harus konsisten dari tahun ketahun.
3. Biayapersediaan versus harga pasar (biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus
dipertimbangkan.
Pengujian atas siklus Akuisisi
dan Pembayaran

Pengujian atas siklus penggajian


dan Personalia

Pengujian atas siklus


penjualan dan penagihan
Integrasi
Pengujian
Pengujian Akuntansi Biaya

Persediaan fisik, penetapan harga, dan


kompilasi
Aliran Persediaan dan Biaya
Bahan Baku

Pers. awal Pemakaian


bahan baku
Pembelian
Pem. Akhir

Tenaga Kerja Langsung Barang Dlm. Proses Barang Jadi HPP

Biaya Pers. Awal Pers. Awal


sesungguh Dibebankan
BPP HPP
nya
Pers. Akhir Pers. Akhir

Overhead Pabrik
Biaya
sesungguh Dibebankan
nya

Keterangan:
BPP = Biaya Pokok Produksi
HPP = Harga Pokok Produksi
Bahan Baku
Keterangan:
Pers. awal Pemakaian BPP = Biaya Pokok Produksi
bahan baku HPP = Harga Pokok Produksi
Pembelian
Pem. Akhir

Tenaga Kerja Langsung Barang Dlm. Proses Barang Jadi HPP

Biaya Pers. Awal Pers. Awal


sesungguh Dibebankan
BPP HPP
nya
Pers. Akhir Pers. Akhir

Biaya Administrasi dan


Umum
Overhead Pabrik
Biaya
sesungguh Dibebankan
Biaya Pemasaran nya
Biaya Overhead Pabrik
Sesungguhnya
Gaji dan Upah
Penjelasan

Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi, umum dan
biaya pemasaran yang berasal dari pemakaian barang gudang.

Jika fungsi reparasi dan pemeliharaan memakai suku cadang dan minyak pelumas untuk
pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
dan dicatat di dalam jurnla umum dengan jurnal :

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Sediaan Suku Cadang xx
Sediaan Minyak Pelumas xx
Jika fungsi kepegawaian memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang kantor yang
rusak biaya ini diklasifikasikan dalam biaya administrasi dan umum dan dicatat di dalam
jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya Administrasi dan Umum xx


Sediaan Bahan Bagunan xx

Jika fungsi pengiriman (dibawah fungsi pemasaran) memakai suku cadang untuk
memperbaiki kendaraan truk, biaya ini diklasifikasikan dalam biaya pemasaran dan dicatat di
dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :

Biaya pemasaran xx
Sediaan suku cadang xx
Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi, umum, dan
biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register kas keluar
dan jurnal umum

Dalam pembayaran gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung digunakan akun antara gaji dan
upah untuk menyembatani catatan di dalam register bukti kas keluar dengan jurnal umum.
Distribusi gaji dan upah dilakukan dengan menggunakan jurnal umum dengan jurnal sebagai
berikut :

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx
Prosedur Analitis
Thank you

Anda mungkin juga menyukai