Kelompok 2
Nama Kelompok:
Rezy Ivan Samudra B1032201020
Ryza Ivan Dirgantara B1032201022
Konsep Sampling Representatif
1. Perencanaan sampel.
2. Pemilihan sampel dan pelaksanaan pengujian.
3. Pengevaluasian hasil.
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian audit dilakukan
dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan meminimalkan
kemungkinan kesalahan nonsampling. Pemilihan sampel melibatkan keputusan
bagaimana sampel dipilih dari populasi. Auditor ham dapat melaksanakan pengujian
audit hanya setelah item sampel dipilih. Pengevaluasian hasil adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan pengujian audit.
Sample Probabilistik dan Nonprobabilistik
Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi.
13. Menganalisis pengecualian.
14. Memutuskan akseptabilitas populasi.
Sampling atribut &
Distribusi Sampling
Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah sampling atribut (attribute
sampling).
Distribusi sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus
yang dapat diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa karakteristik tertentu.
Distribusi sampling memungkinkan auditor untuk membuat laporan probabilitas
mengenai kemungkinan terwakilinya setiap sampel dalam distribusi. Sampling atribut
didasarkan pada distribusi binomial, di mana setiap sampel dalam populasi memiliki
satu dari dua nilai yang mungkin, seperti ya/tidak, hitam/putih, atau deviasi
pengendalian/tidak ada deviasi pengendalian.
Sampling Atribut dalam Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi.
Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit. Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.
2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan. Sama untuk sampling atribut maupun sampling
nonstatistik.
3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian. Sama untuk sampling atribut maupun sampling
nonstatistik.
5. Mendefinisikan unit sampling. Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.
6. Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (TER). Sama untuk sampling atribut maupun
sampling nonstatistik.
7. Menetapkan ARO. Konsep penetapan risiko ini sama baik untuk sampling statistik maupun
nonstatisik, tetapi biasanya metode kuantifikasinya berbeda. Untuk sampling nonstatistik,
sebagian besar auditor menggunakan · risiko yang dapat diterima yang rendah, sedang, atau
tinggi, sementara auditor yang menggunakan sampling atribut membebankan suatu jumlah
tertentu, seperti risiko 10 persen atau 5 persen. Metodenya berbeda karena auditor harus
mengevaluasi hasil secara statistik.
8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi. Sama untuk sampling atribut maupun
sampling nonstatistik.
9. Menentukan ukuran sampel awal. Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal
baik untuk sampling statistik maupun nonstatistik: ukuran populasi, TER, ARO, dan EPER.
Dalam sampling atribut, auditor menentukan ukuran sampel dengan menggunakan program
komputer atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.
- Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
IO. Memilih sampel. Satu-satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi sampling statistik dan nonstatistik
terletak pada persyaratan bahwa metode probabilistik harus digunakan untuk sampling statistik. Baik sampling
acak sederhana maupun sistematis akan digunakan pada sampling atribut.
11. Melaksanakan prosedur audit. Sama untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik.
- Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi. Untuk sampling atribut, auditor menghitung batas ketepatan
atas ( CUER) dengan ARO tertentu, yang sekali lagi menggunakan program komputer khusus atau tabel yang
dikembangkan dari rumus statistik.
- 13. Menganalisis pengecualian. Sama untuk sampling atribut dan sampling nonstatistik.
- 14. Memutuskan akseptabilitas populasi. Metodologi untuk memutuskan akseptabilitas populasi pada intinya
sama baik untuk sampling atribut maupun sampling nonstatistik. Untuk sampling atribut, auditor akan
membandingkan CUER dengan TER bagi setiap atribut. Sebelum populasi bisa dianggap dapat diterima,
CUER yang ditentukan berdasarkan hasil sampel aktual hams lebih kecil dari atau sama dengan TER jika
keduanya - didasarkan pada ARO yang sama.
Terima kasih