penambah arus kas dari operasi karena piutang termasuk dalam aset lancar. Perusahaan lain
melaporkan arus kas masuk tersebut sebagai aktivitas pendanaan. Analisis harus
mewaspadai sumber penurunan piutang dan mempertanyakan apakah penurunan tersebut
benar-benar sebagai hasil kinerja operasi yang membaik atau sebagai pinjaman yang
disamarkan.
METODE LANGSUNG
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam pernyataan No.2 paragraf 18
menganjurkan agar perusahaan melaporkan arus kas operasi dengan menggunakan metode
langsung. Manurung (1998:15) menyatakan bahwa Perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivits pendanaan dengan metode langsung.
Metode langsung pada dasarnya adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun)
laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau
dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut. Menurut Stice (2006:732) penyusunan
laporan arus kas menggunakan metode langsung memerlukan penyesuaian dalam beberapa
hal seperti.:
1. Mengeliminasi beban-beban yang tidak melibatkan arus kas keluar seperti beban
penyusutan.
2. Mengeliminasi keuntungan dan kerugian yang terkait dengan aktivitas investasi
atau pendanaan untuk menghindari memperhitungkan pos-pos tersebut dua kali.
3. Menyesuaikan perubahan-perubahan dalam saldo aset dan kewajiban operasi
lancar (biasanya, namun tidak selalu lancar) karena perubahan-perubahan ini
mengindikasikan kasus-kasus yang mana arus kas operasi.
Penghitungan total arus kas menggunakan metode langsung maupun tidak langsung
akan menghasilkan jumlah yang sama. Perbedaan signifikan diantara kedua metode ini
hanyalah dari sisi penyampaian informasi dan penggunaannya.
1. Dari sisi informasi
Dengan metode langsung akan dihasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi
arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Selain
itu dengan metode langsung juga informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan atau
dengan menyesuaikan penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi.
2. Dari sisi pemakaian
Metode tidak langsung lebih disukai dibandingkan dengan metode langsung dan
digunakan oleh kebanyakan perusahaan karena relatif lebih mudah digunakan dan tidak
memerlukan biaya implementasi yang tinggi serta merekonsiliasikan perbedaan antara
laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Financial Accounting Standard Board (FASB) mempertimbangkan alasan-alasan
untuk penggunaan kedua metode ini, dan walaupun lebih menyukai kejelasan dari metode
langsung. Pilihan untuk menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung hanya
memengaruhi bagian aktivitas operasi, sedangkan bagian aktivitas investasi dan pendanaan
hampir sama apa pun metode yang digunakan
Metode langsung melaporkan penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor
terkait dengan operasi pada dasarnya menyesuaikan setiap pos laba rugi dari dasar akrual
menjadi dasar kas. Metode langsung melaporkan total arus kas masuk dan arus kas keluar
dari aktivitas operasi. Metode ini menyajikan tampilan yang lebih baik bagi analisis untuk
menilai jumlah kas masuk dan kas keluar yang merupakan pilihan bagi manajemen. Risiko
bagi pemberi pinjaman lebih besar pada fluktuasi arus kas dari operasi dibandingkan
dengan fluktuasi laba bersih. Jika perusahaan menggunakan metode langsung, mereka
harus mengungkapkan rekonsiliasi antara laba bersih dengan arus kas dari operasi dalam
skedul terpisah. Perusahaan juga minimal harus melaporkan penerimaan dan pengeluaran
kas sebagai berikut :
Penerimaan kas :
Pengeluaran kas :
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan pemasok barang atau jasa, termasuk
untuk perusahaan asuransi dan iklan