MAKALAH
Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Segala rasa syukur bagi Allah SWT yakni Tuhan bagi semesta alam karena telah
mencurahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menuntaskan makalah ini
dan kami berikan sebuah judul “Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman
Modal Asing” dalam hal memenuhi sebuah penugasan mata kuliah Aspek Hukum
Dalam Bisnis dengan baik. Disusunnya makalah ini dengan tujuan untuk menuntaskan
sebuah penugasan mata kuliah tersebut.
Harapan kami dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat menerima
manfaat setelah membacanya. Dengan penuh kesadaran, kami merasa apabila makalah
yang telah dibuat ini masih terdapat ketidaksempurnaan.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Harapan besar kami agar makalah yang
telah dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 2
B. RumusanMasalah .......................................................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
A. Pengetian Penanaman Modal .................................................................................................... 5
a. Pengertian penanaman modal ............................................................................................... 5
b. Asas dan Tujuan Penanaman Modal ..................................................................................... 6
c. Kebijakan Dasar Penanaman Modal ..................................................................................... 7
B. Penanaman Modal Dalam Negeri ............................................................................................. 7
a. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ........................................................ 7
b. Pengesahan dan perijinan PMDN ......................................................................................... 9
c. Fasilitas Khusus Untuk PMDN ............................................................................................. 9
C. Penanaman Modal Asing ........................................................................................................ 10
a. Pengertian penanaman modal asing .................................................................................... 10
d. Perbedaan PMA dan PMDN ............................................................................................... 10
e. Kualifikasi Dasar Pendirian PT PMA ................................................................................. 11
f. Syarat Pendirian PT PMA................................................................................................... 12
g. Prosedur pendirian PT PMA di Indonesia .......................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
3
4. Untuk mengetahui fasitas khusus PDMA
5. Untuk mengetahui syarat kualifikasi, syarat pendirian, hingga prosedur
pendirian PT PMA di Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://id.wiktionary.org/wiki/penanaman_modal
2
Kerangka Hukum & Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Cet. Pertama. Bogor : Penerbit Ghalia
Indonesia, September 2006, hlm. 1.
3
Ibid., hlm. 3, mengutip M. Sornarajah, The International Law on Foreign Investment, Second Edition,
Chambridge United Kingdom : Cambridge University Press, 2004, hlm. 7
4
Ibid. hlm. 1-2
5
dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu
waktu tertentu akan mendapatkan hasil/ keuntungan.
Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa Investasi atau penanaman
modal adalah pengeluaran atau belanja perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang barang dan jasa jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
b. Asas dan Tujuan Penanaman Modal
Penanaman modal diselenggarakan berdasdasarkan asas:
1. Kepastian hukum
2. Keterbukaan
3. Akuntabilitas
4. Perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal dengara
5. Kebersamaan
6. Efisiensi berkeadilan
7. Berkelanjutan
8. Berwawasan lingkungan
9. Kemandirian
10. Keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
6
c. Kebijakan Dasar Penanaman Modal
Berdasarkan Undang – Undang Reppublik Indonesia Nomor 25 Tahun
2007 tentang penanaman modal, pada bab III mengenai Kebijakan Dasar
Penanaman Modal pada pasal 4 yaitu
(1) Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal untuk:
a. Mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif
bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing
perekonomian nasional; dan
b. Mempercepat peningkatan penanaman modal
(2) Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) pemerintah:
a. Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam
negeri dan modal asing dengan tetap memperhatikan
kepentingan nasional.
b. Menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan
keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses
pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan
penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan
c. Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan
perlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi.
(3) Kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pasa ayat (1) dan ayat (2)
diwujudkan dalam bentuk Rencana Umum Penanaman Modal
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Dalam_Negeri
8
melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Asing
10
teknologi. Namun bila lebih diteliti kedua kegiatan ini memiliki beberapa
perbedaan, yaitu :
1. Subyek Penanam Modal
Penanam Modal Asing di Indonesia dapat dilakukan berupa
investasi langsung atau menggunakan skema lain, aturan ini
terbatas hanya untuk warga negara asing, badan usaha asing,
dan/atau pemerintah asing Sedangkan untuk PMDN, modal
didapat dari WNI, badan usaha Indonesia, dan juga pemerintah
Indonesia.
2. Subyek Ketenagakerjaan
PMA memiliki kewajiban untuk memprioritaskan tenaga kerja
lokal sebagai rekrutanya. Selain itu PMA juga diwajibkan untuk
meningkatkan kompetensi para tenaga kerja lokal. Ini ditujukan
agar PMA juga memberikan dampak positif dalam pembukaan
lapangan kerja bagi Indonesia, dan juga peningkatan SDM.
Sedangkan untuk PMDN tidak terdapat peraturan seperti itu.
3. Subyek Bidang Usaha atau Investasi
Pemerintah memang memberikan keleluasaan bagi PMA untuk
berinvestasi di bidang usaha apapun. Namun terdapat penetapan
bidang usaha yang tertutup bagi PMA yaitu bidang usaha yang
berkaitan dengan kesehatan, lingkungan, dan juga pertahan
nasional.
4. Subyek Fasilitas Keimigrasian
PMA memiliki tambahan fasilitas dalam hal keimigrasian, aturan
izin tinggal ini diatur dan dibuat oleh Direktorat Jenderal
Keimigrasian dan juga Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM)
e. Kualifikasi Dasar Pendirian PT PMA
Terdapat beberapa kualifikasi dasar yang harus dipenuhi oleh semua
penanam modal yang ingin membuat PT PMA di Indonesia yaitu :
1. Akta Pendirian PT, Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM
untuk pengesahan badan hukum perseroan terbatas, dan NPWP
11
perusahaan.
2. Penanam modal memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp10 miliar
(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
3. Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp50 miliar dengan total nilai
investasi lebih dari Rp10 miliar
4. PMA wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sesuai dengan
sektor bisnis perusahaan
f. Syarat Pendirian PT PMA
Berikut adalah syarat administratif yang perlu dipenuhi untuk dapat
membuat pendirian PT PMA di Indonesia:
1. Anggaran dasar perusahaan
2. Identitas perusahaan
3. Pengajuan permohonan secara online
4. FC Passport dari pemegang saham
5. Flowchart raw materials
6. Deskripsi kelangsungan bisnis
7. Surat rekomendasi dari instansi terkait
8. Perjanjian kerja sama, bisa berupa MOU, Joint Venture, atau
lainnya
9. NPWP/ TDP/ SIUP perusahaan
g. Prosedur pendirian PT PMA di Indonesia
Pendirian PMA di Indonesia terdiri dari beberapa proses yang harus
dilewati, yaitu :
1. Memastikan Kelengkapan Dokumen
Memastikan kelengkapan administratif seperti NPWP, akta
pendirian PT dan surat keputusan.
2. Memenuhi Nilai Investasi
PMA harus memiliki kekayaan bersih lebih dari 10 miliar, selain
itu juga harus memiliki nilai investasi lebih dari 10 miliar rupiah.
Semua itu tentunya tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha dan laporan keuangan terakhir.
3. Membuat Nomor Induk Berusaha
12
Fungsi NIB adalah sebagai TDP, pendaftaran angka pengenal
impor, dan juga sebagai akses kepabeanan. Setiap perusahaan di
Indonesia baik PMA maupun PMDN harus memiliki NIB (Nomor
Induk Berusaha). Pembuatannya NIB dapat dilakukan secara
online melalui Online Single Submission atau yang biasa disebut
dengan OSS. Pembuatan NIB juga dapat dilakukan melalui BKPM
namun harus terlebih dahulu memahami bisnis perusahaan yang
didirikan.
4. Menyesuaikan Lokasi Usaha
Lokasi Usaha wajib disesuaikan dengan tata ruang wilayah
setempat, kecuali jika lokasi perusahaan terletak didalam KEK
(Kawasan Ekonomi Khusus)
5. Melengkapi Kelengkapan Khusus Lainnya
Kelengkapan khusus berkaitan oleh permintaan instansi, seperti
surat rekomendasi atau lainya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak istilah diberikan untuk pengertian penanaman modal atau yang
dikenal juga dengan istilah investasi. Penanaman modal ialah penyertaan
modal dalam badan usaha dengan cara membeli saham atau obligasi dari
badan usaha tersebut. Seperti dikatakan di atas, terkadang investasi disebut
penanaman modal, dimana istilah investasi merupakan istilah yang populer
dalam dunia usaha, sedangkan istilah Penanaman Modal lebih banyak
digunakan dalam perundang undangan. Namun pada dasarnya kedua istilah
tersebut mempunyai pengertian yang sama sehingga kadang-kadang
digunakan secara interchangeable.
Pada dasarnya Penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang
diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam
negeri maupun luar negeri maupun badan hukum (juridical person), dalam
upaya meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang
berbentuk uang tunai (cash money), peralatan (equipment), aset tak bergerak,
hak atas kekayaan intelektual, maupun keahlian. 7Oleh karenanya makna dari
investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum, menyisihkan sebagian pendapatannya agar
dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu
waktu tertentu akan mendapatkan hasil/ keuntungan.
Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa Investasi atau penanaman
modal adalah pengeluaran atau belanja perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang barang dan jasa jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Kesatuan
7
Ibid. hlm. 1-2
14
Republik Indonesia (NKRI) yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri
Baik perorangan maupun badan usaha bisa menjadi penanam modal
dalam negeri tersebut. Seperti pemerintah, badan usaha negeri, dan
perorangan (Warga Negara Indonesia), yang melakukan penanaman modal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.8
Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan
WNI, badan usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Kegiatan usaha
usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan
persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha
perusahaan diatur di dalam Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal.
Penanaman Modal Asing atau (PMA) adalah kegiatan menanam
modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang
dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing
sepenuhnya atau berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. PMA
merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau
mengakuisisi perusahaan.9
Penanaman Modal di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor
25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang
dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal).
Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan
diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan adil (andil) dalam
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Dalam_Negeri
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Asing
15
alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru.
Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat
terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wiktionary.org/wiki/penanaman_modal
Kerangka Hukum & Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Cet. Pertama. Bogor :
Penerbit Ghalia Indonesia, September 2006, hlm. 1.
Ibid., hlm. 3, mengutip M. Sornarajah, The International Law on Foreign Investment, Second
Edition, Chambridge United Kingdom : Cambridge University Press, 2004, hlm. 7
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Dalam_Negeri
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Asing
17