Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ PERKEMBANGAN INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL


INDONESIA DAN GLOBAL”
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pasar Modal Syariah )
Dosen Pengampu :
Agus Kurniawan, M.S.AK

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Anisa Adenan 2051040385


Arif Setiawan 20040255
Erma Kusumawati 2051040050

MANAJEMEN BISNIS SYARIH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RADEN INTAN LAMPUNG
2023 / 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Perkembangan Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia Dan Global”
Dosen Mata Kuliah Pasar Modal Syariah yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah ini
menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, 15 Maret 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
A. Pengertian Investasi ............................................................................................................. 5
B. Investasi Dalam Perspektif Islam ........................................................................................... 6
C. Perkembangan Investasi Syariah Di Indonesia ...................................................................... 7
D. Perkembangan Investasi Syariah Di Asean ............................................................................ 8
BAB III......................................................................................................................................... 10
PENUTUP.................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Tidak bisa dipungkiri lagi
tidak sedikit umat muslim ingin melakukan aktifitas ekonomi (muamalah) sesuai dengan
syariat Islam. Agama Islam menagnjutkan umatnya melakukan aktivitas ekonomi sesuai
dengan syariat islam, yaitu dengan cara yang baik dan benar, serta melarang penimbunan
barang, atau membiarkan harta tidak produktif (mubazir), sehingga aktivitas ekonomi yang
dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan umat. Saat ini bisnis syariah berkembang pesat
di Indonesia dan terjadi di berbagai sektor, selayaknya kita menyambut baik kehadiran
sebuah bisnis yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang mencerminkan
perilaku yang baik dan taat azas.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan Islam mengatur segala aspek kehidupan
manusia dengan sangat sempurna, begitu juga dengan selalu sesuatu tentang kegiatan
ekonomi islam, salah satunya adalah berinvestasi secara syariah atau investasi syariah,
pastinya ada etika yang harus dipelajari dan ditaati dalam berinvestasi secara syariah.
Berdasarkan itulah penulis menyusun sebuah makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN INVESTASI SYARIAH DI PASAR MODAL INDONESIA
DAN GLOBAL”.

B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan investasi?
2. Bagaimana investasi dalam perspektif Islam?
3. Bagaimama perkembangan investasi syariah di Indonesia?
Bagaimama perkembangan investasi syariah di negara lain?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana investasi dalam perspektif Islam.
3. Untuk mengetahui perkembangan investasi syariah di Indonesia.
4. Untuk mengetahui perkembangan investasi syariah di negara lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi
Investasi merupakan kata yang sering dan banyak kita dengar dalam berbagai kesempatan.
Kata investasi itu sendiri merupakan bahasa yang berasal dari bahasa inggris, yaitu
investment. Berikut beberapa pengertian tentang investasi :

1. Dalam pengertian kamus Websters, kata invest dapat didefinisikan sebagai “to make use
of for future benefits or advantages and to commit money in order to earn a financial
return”. Secara teori, terhadap investasi yang lebih berisiko, investor akan
mengharapkan return yang lebih tinggi. Akan tetapi ada pula investor yang dalam
kegiatan investasinya tidak semata-mata mempertimbangkan aspek finansial namun
juga mempertimbangkan nilai-nilai yang dianutnya, seperti ajaran agama.
2. Investasi sering diartikan sebagai kegiatan menyisihkan sebagian dana untuk
ditempatkan pada sarana investasi dengan harapan dapat memetik nilai ekonomis di
kemudian hari. Pada umumnya, investor akan memilih untuk menginvestasikan dananya
dengan pertimbangan-pertimbangan finansial, yaitu mempertimbangkan imbal hasil
(return) dan risiko (risk) semata.
3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi adalah penanaman uang atau modal
dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
4. Dalam kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan, kata Investasi diartikan sebagai
menanamkan uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan.

5. Investasi merupakan sebuah penundaan konsumsi masa kini yang dimasukkan ke dalam
proses produksi yang produktif dan hasilnya untuk konsumsi mendatang.
6. Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan
nilai di masa datang yang belum dapat dipastikan besarnya.
7. Kegiatan investasi yang dilakukan oleh manusia dalam masa sekarang ini biasanya
dibedakan menjadi dua, yaitu investasi yang dilakukan pasa aset keuangan dan investasi
yang dilakukan pada aset yang riil, atau aset yang berwujud. Investasi dalam aset
keuangan bisa dilakukan pada pasar uang, seperti pada sertifika deposito, Surat
Berharga Pasar Uang (SPBU), dan juga pada instrumen saham, obligasi, warrant, dan

5
produk deruvatif lainnya di pasar modal. Investasi yang dilakukan dalam bentuk aset
yang riil dapat dilakukan dalam bentuk pembangunan pabrik, pengembangan lahan
perkebunan dan pertanian, atau pembangunan gedung.
8. Berbagai macam kegiatan investasi tersebut di atas pada umumnya memiliki
tujuan yang sama, profitabilitas atau penghasilan (return). Untuk sampai pada tujuan
akhir yang diharapkan, seorang investor harus mengambil keputusan yang tepat untuk
memilih objek serta mempertimbangkan waktu dan kondisi. Pada umumnya hubungan
antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
bersifat linier. Artinya, semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin tinggi pula tingkat
pengembalian yang diharapkan.

Dalam konteks perekonomian, ada beberapa motif mengapa seseorang melakukan


investasi, antara lain adalah :

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak merupakan keinginan setiap
manusia, sehingga upaya untuk mencapai hal tersebut di masa depan akan
dilakukan.
2. Mengurangi tekanan inflasi, faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam
kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalkan resiko akibat
adanya inflasi, hal demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh
pendapatan yang ada. Investasi dalam sebuah bisnis tertentu dapat dikategorikan
sebagai langkah mitigasi yang efektif.
3. Sebagai usaha untuk menghemat pajak, dibeberapa negara belahan dunia
banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada usaha tertentu

B. Investasi Dalam Perspektif Islam


Sebagai agama yang bersifat paripurna dan juga komprehensif, Islam juga memiliki
aturan-aturan yang dapat diterapkan secara universal tanpa memandang agama ataupun
kepercayaan yang dianut oleh seseorang. Termasuk mengatur aktivitas manusia dalam bidang
perekonomian. Termasuk juga kegiatan investasi.

6
Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang memenuhi proses tadrij
dan trichotomy pengetahuan. Konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa
spritual karena menggunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu
dan amal. Oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim.

Banyak yang tidak percaya bahwa konsep syariah Islam juga mengatur tentang investasi.
Yang sebaliknya adalah justru investasi merupakan bagian dari konsep ajaran islam. Dalam
islam dikenal konsep bahwa kita selaku umat manusia diajarkan untuk tidak hanya
memikirkan kehidupan yang kita jalani sekarang ini, akan tetapi juga kehidupan yang akan
kita jalani di kemudian hari (here after/afterlife). Hal ini disebutkan dalam QS. Al Hasyr ayat
18 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia diharuskan untuk melakukan investasi
yang akan berguna untuk kehidupan yang akan kita jalani di kemudian hari.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Allah SWT dalm QS. Lukman ayat 34 dengan
penegasan bahwa manusia tidak akan mengetahui apa yang akan dia usahakan dalam hari
esok. Dapat kita simpulkan bahwa kegiatan investasi merupakan bagian dari kegiatan
ekonomi, dan kegiatan ini tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip syariah. Investasi yang
dilakukan secara syariah adalah investasi yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah,
baik investasi yang dilakukan pada sektor riil maupun sektor keuangan . dalam syariah Islam,
investasi yang dilakukan diharapkan adalah investasi yang akan memberikan manfaat bagi
banyak pihak, dan bukan investasi yang hanya menguntungkan satu pihak saja, sementara
pihak lain akan mengalami kerugian yang sangat besar (zero sum game).

C. Perkembangan Investasi Syariah Di Indonesia


Selama 25 tahun sejak berdiri, pasar modal syariah Indonesia telah mengalami beberapa
perkembangan serta menorehkan pencapaian yang membanggakan. Dimulai dengan
diluncurkannya reksa dana syariah pertama pada tahun 1997 hingga hadirnya beragam Indeks
Syariah bagi investor. Pertama ada indeks Jakarta Islamic Index (JII) sebagai indeks saham
syariah pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000, yang terdiri dari 30 saham
syariah paling likuid dan berkapitalisasi paling besar di Indonesia.Seiring dengan
perkembangannya, BEI meluncurkan kembali beberapa indeks saham syariah lainnya yaitu
yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2011 yang berisi seluruh saham
syariah tercatat di BEI yang juga masuk ke dalam konstituen Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG). Lalu, Jakarta Islamic Index 70 (JII70) pada tahun 2017 yang berisi 70 saham tercatat
dengan kapitalisasi pasar besar dan paling likuid di BEI.Selanjutnya, IDX-MES BUMN 17
(IDXMESBUMN) pada tahun 2021 yang berisi 17 saham BUMN dan afiliasi yang ada di
ISSI serta memiliki kapitalisasi pasar besar, likuid, dan memiliki nilai fundamental yang baik.
“Serta yang paling terbaru, IDX Sharia Growth yang berisikan 30 saham syariah yang
memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan

7
likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik,” ujar Kepala Kantor Bursa Efek
Indonesia (BEI) Perwakilan Medan, Pintor Nasution, Sabtu (5/11/2022).
Selain dengan bervariasinya Indeks, perkembangan pasar modal syariah Indonesia juga
ditandai dengan pertumbuhan jumlah investor saham syariah di Indonesia, sampai 30
September 2022 telah mencapai angka 114.116 investor. Aktivitas perdagangan investor
syariah di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari total nilai transaksi yang tercatat pada
tahun 2022 per 30 September 2022 mencapai Rp8,3 triliun dan volume transaksi mencapai 24
miliar saham.
Sementara itu, dari sisi pencatatan efek, sampai 30 September 2022, jumlah efek syariah
sudah mencapai 493 saham yang tercatat di BEI, 211 sukuk korporasi, 79 sukuk negara, 268
reksa dana syariah, dan 3 Exchange Traded Fund (ETF) syariah Untuk mendukung literasi
pasar modal syariah kepada masyarakat khususnya generasi muda atau milenial, BEI bersama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan acara Bandung Sharia Investor City
(BaSIC) 2022 pada hari ini pukul 13.00 – 18.05 WIB yang dapat disaksikan melalui YouTube
Indonesia Stock Exchange.
Basic 2022 menjadi kegiatan literasi keuangan syariah yang dikemas dalam bentuk talk show
dan entertainment untuk memperingati 25 tahun berdirinya pasar modal syariah di Indonesia.
Talk show pada BaSIC 2022 akan mengangkat 2 tema yang berbeda, yaitu “Investor Syariah
Harus Cerdas di Era Informasi Tanpa Batas” dan “Perencanaan Keuangan Syariah di Jaman
Serba Instan”.Talk show ini menghadirkan narasumber kompeten dari berbagai latar
belakang, antara lain investor yang inspiratif, perencana keuangan, figur publik, dan praktisi
di pasar modal syariah.

D. Perkembangan Investasi Syariah Di Asean


Kawasan Asia Tenggara telah menjadi suatu kawasan yang menarik sebagai tujuan
investasi, sejakkrisis ekonomi pada tahun 1997-1998 investasi asing langsung yang masuk ke
Asia Tenggara telahmeningkat hampir empat kali lipat, Asia Tenggara kembali menunjukkan
pesatnya perkembangan dalam menarik kepercayaan investorasing. Bahkan empat negara
diAsia Tenggara, yaitu Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk dalam 20
negara yang menjadi empat negara penerima investasi asing terbesar selama tahun 2010
hingga 2012. Bahkan berdasar kansurvei yang dilakukan United Nations Conferenceon
Tradeand Development ( UNCTAD terhadap perusahaan – perusahaan intrnational, selama
tahun 2013-2015, negara di kawasan Asia Tenggara tetap tergolong ke dalamprioritas negara
yang dituju sebagai host country untuk investasi asing langsung (Foreign DirectInvestment =
investasiasing).
Kerjasama ASEAN Plus Three (APT) adalah forum konsultasi antara ASEAN dengan
negara-negara Plus Three yaitu Republik Rakyat China (RRC), Jepang dan Korea Selatan.
APT dibentukpada tahun 1997 di saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Adapun

8
kehadiran formatkerjasama APT ini difungsikan sebagai sarana untuk memperluas basis
kerjasama perdagangan,perekonomian,sertakeamanan kawasan.
Kesadaran akan adanya hubungan yang kuatdalaminvestasi dan perdagangan antara ASEAN
dengan APT terbukti pada tahun 2015, total transaksiperdagangan ASEAN dengan Jepang,
Korea Selatan, dan China bernilai tak kurang dari US$ 708.6milliar,atau setara dengan 31.1%
dari total perdagangan ASEAN.Sementara investasi asinglangsung yang mengalir dari tiga
negara tersebut ke ASEAN mencapai angka US$ 31 milliar, atausekitar 26% dari total
investasi asing yang masuk ke ASEAN.
Berdasarkan data World Bank investasi asing langsung dikawasan negara-negara APT selalu
berfluktuasi. Bahwa di kawasan ASEAN, Singapura menjadi negara dengan jumlah investasi
asing langsungtertinggi di setiap tahunnya, sementara Jepang memiliki investasi asing
langsung tertinggi di antara negara-negara APT. Dilihat dari grafik persentase arus masuk
investasi asing langsung terhadap Produk Domestik Bruto jika di bandingkan dengan
negaranegara tetangga, perkembangan investasi asing langsung di Indonesia selama satu
dekade terakhir cukup rendah setelah negara Thailand dan Filipina. Sementara negara Brunei
Darussalam sejak tahun 2012 terus mengalami penurunan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi merupakan kata yang sering dan banyak kita dengar dalam berbagai
kesempatan. Kata investasi itu sendiri merupakan bahasa yang berasal dari bahasa
inggris, yaitu investment. Kegiatan investasi merupakan bagian dari kegiatan ekonomi,
dan kegiatan ini tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip syariah. Investasi yang
dilakukan secara syariah adalah investasi yang dilakukan berdasarkan prinsipprinsip
syariah, baik investasi yang dilakukan pada sektor riil maupun sektor keuangan . dalam
syariah Islam, investasi yang dilakukan diharapkan adalah investasi yang akan
memberikan manfaat bagi banyak pihak, dan bukan investasi yang hanya menguntungkan
satu pihak saja, sementara pihak lain akan mengalami kerugian yang sangat besar (zero
sum game).

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu ktitik dan saran masih kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ang,J.B.(2008),“DeterminantsofforeigndirectinvestmentinMalaysia”,JournalofPolicy Modeling,
Vol.30No.1,pp.185-189.
BarbaNavaretti,G.,andA.J.Venables(2004).MultinationalFirmsintheWorldEconomy.
Princeton:PrincetonUniversityPress.
Bouoiyour,Jamal.(2007).TheDeterminingFactorsofForeignDirectInvestmentinMorocc o
Rethel, L. 2017. Economic Governance Beyond State
andMarket:IslamicCapitalMarketsinSoutheastAsia. JournalofContemporary Asia, 1-
21.
Ryandono, M. N., Muafi, M., & Guritno, A. 2021.
ShariaStockReactionAgainstCOVID-19Pandemic:Evidence from Indonesian Capital Markets.
TheJournalofAsianFinance,Economic,andBusiness,697-710.
Saiti, B. 2015. Cointegrations of Islamic Stock
Indices:EvidencefromFiveASEANCountries.InternationalJournalofScientific&Engine ering
Research,1392-1405.

11

Anda mungkin juga menyukai