Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI DAN ESTIMASI BIAYA


(Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Ekonomi Manajerial)
Dosen Pengampu:
Asih Tri Wulandari M,Pd i
Estelee Elora Akbar M.E

Disusun oleh Kelompok 11

1. Arif Setiawan (2051040255)


2. Bagus Addin Daffa (2051040410)
3. Mayang putri (2051040097)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2021 / 1442 h
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Teori dan
Estimasi Biaya” telah di selesaikan. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas
segala bantuan yang telah diberikan.

Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan baru
tentang pemahaman perusahaan dan strategi pemasaran di dunia bisnis nasional dan internasional

Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah ini agar
menjadi lebih baik. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

BANDAR LAMPUNG, 6 DESEMBER 2021

PENYUSUN

KELOMPOK 11

0
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................0
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
BAB 1.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................................................2
B. Rumus Masalah...................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Pengertian...........................................................................................................................................4
B. Fungsi biaya jangka pendek................................................................................................................4
C. Kurva Biaya Total Jangka Panjang.....................................................................................................7
D. Minimisasi biaya secara internasional sklala ekonomis yang baru......................................................9
E. Manajemen Logistik..........................................................................................................................10
F. Analisis biaya volume laba (analisis titik impas)...............................................................................11
G. Tuasan Operasi.................................................................................................................................12
H. Estimasi empiris fungsi biaya...........................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................13
B. Daftar Pustaka...................................................................................................................................13

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting, maka
ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah uang.
Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi dua. Seiring
berkembangnya zaman, setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan
teknologi secara terus–menerus. Situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Di lain
pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas. Barang-barang
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak dapat lagi diambil langsung dari
alam, tetapi harus diproduksi lebih dahulu. Memproduksi jagung yang efisien secara
teknis dapat dicapai dengan menggunakan peralatan pertanian modern. Tetapi biaya per
unit baru akan menjadi murah jika skala produksinya minimal 200 hektar. Padahal
kemampuan keuangan petani hanya untuk 2,5 hektar. Untuk skala produksi sekecil itu,
menggunakan peralatan pertanian modern walaupun efisien secara teknis, menimbulkan
biaya produksi per kilogram jagung yang sangat tinggi. Petani lebih memilih teknik
produksi dengan peralatan sederhana. Produksi berlangsung dengan jalan mengolah
masukan (input) menjadi keluaran (output). masukan merupakan pengorbanan biaya yang
tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi setiap pengusaha harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan.
untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.Biaya
produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk
memproduksi suatu barang. menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang
sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Dengan melihat permasalahan–permasalahan
yang ada, dalam makalah ini akan menguraikan tentang “Teori dan Estimasi Biaya”.

2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari estimasi biaya?
2. Apa fungsi biaya jangka pendek?
3. Bagaimana kurfa biaya jangka panjang?
4. Bagaimana cara minimalisi biaya ?
5. Bagaimana manajemen logistik ?
6. Bagaimana analisis titik implas ?
7. Apa itu tuasa operasi ?
8. Apa etimasi empiris fungsi biaya?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Estimasi Biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan :
 Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator,seperti membaca
gambar,melakukan estimasi (perhitungan),dll
 Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator

B. Fungsi biaya jangka pendek


Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu
factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam
analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang digunakan dianggap
tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor
produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila
pertambahan itu diperlukan.
Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan (kompetitif
maupun nonkompetitif) memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output
mereka. Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti
berproduksi yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya
tetap adalah segala biaya yang tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini
tetap timbul meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap
dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka
pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya.
a. Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek
Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek
1. Biaya tetap total (total fixed cost)

4
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen
telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus tersebut, adalah: TC
= FC + VC
FC = TC – VC
2. Biaya variabel total (total variable cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume
output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan,
biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari
penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC
VC = TC – FC
3. Biaya marjinal (marginal cost)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental
cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q

4. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average fixed cost


Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AFC = TFC / Q

5. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average variable cost


Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk
memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya

5
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
yaitu:
AVC = TVC / Q

6. Biaya total (total cost)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
7. Biaya rata-rata (average cost)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC
Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek

Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan
kurva-kurva biaya total rata-rata, yaitu:

Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total

Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah totalKurva TC yang


menggambarkan biaya total.

6
C. Kurva Biaya Total Jangka Panjang
Kurva biaya total jangka panjang (long term total cost / LTC) diturunkan dari pola
ekspansi perusahaan dan menunjukkan biaya total jangka panjang minimal dalam
memproduksi berbagai tingkat output. Kurva biaya rata-rata dan marginal jangka
panjang perusahaan di turunkan dari biaya total jangka panjang. Penurunan ini di
tunjukkan dalam gambar berikut:

Panel gambar di atas menunjukkan garis ekspansi perusahaan. Garis ekspansi


menunjukkan kombinasi input optimum dalam memproduksi berbagai tingkat output
sebagai contoh, titik A menjukkan bahwa untuk memproduksi 1 unit output (1Q)
perusahaan menggunakan 4 unit tenaga kerja (4L) dan 4 unit modal (4K). Jika upah tenaga

7
kerja (w) adalah $10 per unit dan harga sewa modal (r) juga $10 per unit, biaya minimum
untuk memproduksi output 1Q adalah:
(4L) ($10) + (4K) ( $10) = $80
Hal ini ditunjukkan oleh titik A’ pada panel tengah, di mana sumbu vertical mengukur
biaya total dan sumbu horizontal mengukur output. Dari titik C pada garis ekspansi di
panel atas, kita memperoleh titik C’ ($100) pada kurva LTC pada panel tengah untuk
output sejumlah 2Q. Titik-titik lain dalam kurva LTC diperoleh denhgan cara yang sama.
Pada kurva LTC dimulai pada titik asal karena tidak ada biaya tetap pada jangka panjang.
Dari kurva LTC kita dapat menurunkan kurva biaya rata-rata jangka panjang (long-run
average cost – LAC) dari suatu perusahaan. LAC adalah sama dengan LTC di bagi dengan
LTC
Q yaitu : LAC =
Q
Sebagai contoh, LAC untuk memproduksi 1Q yang diperoleh dengan membagi LTC
sebesar $80 (titik A’ pada kurva LTC) dengan 1. Hal ini menunjukkan kemiringan garis
dari titik asal ke titik A’ pada kurva LTC dan diplot sebagai titik A” di panel bawah. Titik-
titik lain pada kurva LAC diperoleh dengan cara sama. Catatan bahwa kemiringan dari
garis titik asal ke kurva LTC menurun sampai ke titik G’ (panel tengah) dan kemudian
naik. Sehingga kurva LAC pada paneh bawah menurun sampai titik G” (4Q) dan naik
sesudahnya.
Darikurva LTC juga dapat menurunkan kurva biaya marginal jangka panjang (long-run
marginal costs—LMC). Kurva ini mengukur perubahan per unit perubahan output dan
∆ LTC
ditunjukkan oleh kemiringan dari kurva LTC. sehingga, LMC =
∆Q
Sebagai contoh, peningkatan output dari 0Q menjadi 1Q meningkatkan LTC dari $0
menjadi $80. Sehingga, LMC adalah $80 dan diplot pada 0,5 (setengah dari jarak 0Q dan
1Q) dalam panel bawah. Meningkatnya output dari 1Q menjadi 2Q menyebabkan
peningkatkan dalam LTC dari $80 mernjadi $100, atau sebesar $20 (diplot pada 1,5 dalam
panel bawah), dan lain-lain.
- Kurva Biaya Rata-Rata dan Biaya Marginal Jangka Panjang
Kurva biaya rata-rata jangka panjang menunjukkan biaya produksi rata-rata
terendah dalam memproduksi setiap titik output di mana perusahaan dapat
membangun pabrik yang paling tepat untuk memproduksi setiap tingkat output.

8
Panel atas gambar 7-4 didasarkan asumsi bahwa perusahan dapat membangun empat
skala pabrik (ditunjukkan oleh SAC1, SAC2, SAC3, dan SAC4) sementara panel bawah
gambar 7-4 didasarkan asumsi bahwa perusahaan dapat membangun pabrik dalam jumlah
yang lebih banyak atau skala pabrik dalam jumlah tidak terbatas.

D. Minimisasi biaya secara internasional sklala ekonomis yang baru


Perdagangan internasional dalam input
Selama 1 dekade terakhir perdagangan internasional untuk komponen dan suku cadang
telah meningkat secara drastis, dan lebih banyak produk yang dibuat oleh perusahaan
internasional, suku cadang dan komponennya dibuat di berabgai negara dengan alasan
agar meminimumkan biaya produksi. Sumber input asing merupakan suatu pilihan
untuk memperoleh laba yang tinggi atau sebagai syarat agar tetap kompetitif. Perusahaan
yang tidak mencari input yang lebih murah ke luar negeri menghadapi kehilangan daya
saing di pasar dunia dan bahkan pasar domestic.

Skala ekonomis internasional baru


Skala ekonomis internasional baru merupakan langkah konstan perusahaan untuk
melakukan eksplorasi sumber sumber input yang murah dan produksi luar neger untuk
tetap kompetitif. Perusahan dituntut untuk menghadapi tantangan untuk
mengintegrasikan operasi perusahaan dengan seluruh system manufaktur di dunia guna
mengambil keuntungan dari skala ekonomis internasional yang baru. Skla ekonomis
intenasional yang baru dapat dicapai dengan 5 cara : pengemmbangan produk,
pembelian, produksi, manajemen permintaan, dan pemenuhan pesanan.

9
E. Manajemen Logistik
Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk mencapai daya guna (efisiensi) yang
optimal di dalam memanfaatkan barang dan jasa. Logistik modern dapat didefinisikan
sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplier, di antara fasilitas-fasilitas
perusahaan dan kepada para langganan. Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai
dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang
strategis.
Siagian: 1992, menyatakan “Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan
operasional yang sifatnya habis pakai”.
Fungsi manajemen logistic
1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-
langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan
logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari:
2007)
2. Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan
perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata
uang dan jumlah biaya
3. Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan
sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.
4. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan
barang persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari: 2007) Penyimpanan
berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi
sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya.
5. Fungsi Penyaluran
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola
pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
6. Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban
sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan
dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau
telah berlangsung

10
F. Analisis biaya volume laba (analisis titik impas)

Analisis titik impas membahasa mengenai hubungan antara penerimaan total, biaya total,
dan laba total perusahaan pada berbagai tingkat output. Analisis titik impas digunakan
untuk mennetukan volume penjualan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai
titik impas, laba total, dan kerugian pada tingkat penjulannya.

TR=P.Q
TC=TFC+(AVC).Q
TR=TC
TFC
Qb=
P− AVC
Dimana :TR : pendapatan total
Q : Kuantitas
P : Harga
TC : Total Cost
AVC : Rata Rata Biaya

11
G. Tuasan Operasi
Tuasan operasi mengacu pada rasio biaya tetap total dengan biaya variable total pada
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi tuasan suatu perusahaan.
Daya respons atau sensitivitas laba total perusahaan (π) terhadap perubahan dalam output
atau penjualan (Q) dapat diukur dengan derajat tuasan operasi (DOL)
Δπ Q
DOL= .
ΔQ π
Q(P−AVC )
DOL=
Q ( P− AVC )−TFC
H. Estimasi empiris fungsi biaya

Estimasi empiris fungsi biaya penting untuk mencapai berbagai tujuan


keputusanmanajerial.fungsi biaya jangka pendek sangat penting bagi perusahaan dalam
menentukan tingkat output optimum pada harga yang di bebankan. Pengetahuan tentang
fungsi biaya jangka panjang penting dalam perencanaan untuk skala optimum pabrik
yang di bangun perusahaan pada jangka panjang.
Masalah Data dan Pengukuran dalam Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Pendek\
Metode yang di gunakan dalam mengistimasi fungsi biaya jangka pendek yaitu adalah
analisis regresi,di mana biaya variabel total diregresikan terhadap output dan beberapa
variable lainya,seperti hatga input dan kondisi operasi selama periode waktu di mana
ukuran pabrik tetap.yang biasa di estimasi adalah fungsi biaya variabel total dan fingsi
biaya total karena sulitnya mengalokasikan biaya tetap kedalam berbagai produk yang di
produksi oleh perusahaan.

Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Cross-Sectional Regression Analysis


Tujuan estimasi kurva biaya jangka panjang adalah untuk menentukan skala pabrik
terbaik yang di bangun perusahaan untuk meminimumkan biaya dalam memproduksi
tingkat output yang di harapkan dalam jangka panjang. secara teoritis ,kurva biaya jangka
panjang dapat di estimasi dengan analisis regresi menggunakan baik data deret-waktu
(observasi biaya kuantitas untuk perusahaan atau pabrik yang di berikan melampaui
waktu) atau data lintas bagian- cross sectional data (data biaya kuantitas untuk sejumlah
perusahaan pada suatu titik yang di berikan). namun analisis regresi dengan
menggunakan data cross-section untuk mengestimasi kurva biaya jangka panjang juga
memunculkan beberapa kesulitan.

12
Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Teknik Rekayasa dan Survival
Bila data yang cukup tidak tersedia untuk melakukan estimasi kurva biaya jangka
panjang,maka dapat di gunakan tehnik rekayasa atau survival. Tehnik rekayasa
menggunakan pengetahuan mengenai hubungan fisik antara input dan output yang di
nyatakan oleh fungsi produksi untuk menentukan kombinasi input optimum yang di
butuhkan dalam memproduksi berbagai tingkat output.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan strategis memberikan dasar bagi perencanaan lanjutan perusahaan.
Kontribusi pemasaran bagi perencanaan strategis, dan keseluruhan rencana
mendefinisikan peranan pemasaran dalam perusahaan. Walaupun perencanaan formal
menawarkan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan, tidak semua perusahaan
menggunakannya dengan baik . Dalam rencana strategis, departemen fungsional utama –
pemasaran, keuangan, akuntansi, pembelian, operasi, system informasi, sumber daya
manusia, dan lain-lain harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis. Pemasaran
memegang peranan kunci dalam perencanaan strategis perusahaan dengan menyediakan
filosofi konsep-pemasaran dan masukan mengenai peluang pasar yang menarik.pemasar
tidak dapat bekerja sendirian . kesuksesan perusahan bergantung pada bagaimana
departemen dapat bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan dengan baik.
Manajer pemasaran harus memastikan bahwa dolar pemasaran merekatidak terbuang
percuma. Saat ini pemasar menghadapi tekanan yang semakin besar untuk
memperlihatkan bahwa mereka memberikan nilai tambah sejalan dengan biaya yang
mereka keluarkan.

13
B. Daftar Pustaka
Buku Ekonomi Manajerial Dominick Salvatore edisi 13
https://www.academia.edu/16647903/Fungsi_Biaya_jangka_pendek
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/312266140?
extension=docx&ft=1521620191&lt=1521623801&user_id=318919330&uahk=WCQZo
_QokYut41MbcolYrEbtlo4
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.co.id/2011/05/makalah-manajemen-logistik.html

14

Anda mungkin juga menyukai