Ukuran Harga
Media Penyimpan
Nilai/Kekayaan
2. TINJAUAN UANG DALAM PERSPEKTIF
ISLAM (LANJUTAN)
Menurut Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun, definisi Uang adalah apa yang digunakan
manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media
simpanan.
Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai hakim penengah diantara seluruh harga
agar seluruh harta bisa diukur dengan keduanya. (Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin)
a.Uang sebagai ukuran harga
Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat
spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan tidak menurun. Karena kalau unit nilai
harga bisa naik dan turun seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak lagi mempunyai
unit ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas. Bahkan semuanya
adalah barang komoditas. (Ibn al-Qayyim)
2. TINJAUAN UANG DALAM PERSPEKTIF
ISLAM (LANJUTAN)
b. Uang sebagai media transaksi
Uang menjadi media transaksi yang sah dan harus diterima oleh siapa
pun bila ia ditetapkan oleh negara. (Karim)
Dibutuhkan adanya otoritas negara yang mengesahkan penggunaan
uang sebagai alat pertukaran barang/jasa ditengah masyarakat.
Ibarat darah didalam tubuh manusia maka fungsi uang sebagai media
transaksi inilah yang paling penting dalam pandangan ahli ekonomi.
(Abdul Mannan).
2. TINJAUAN UANG DALAM PERSPEKTIF
ISLAM (LANJUTAN)
b. Tingkat Diskonto
Berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki oleh bank-bank umum untuk
meminjam uang secara langsung kepada Bank Sentral.
3. INSTRUMEN MONETER
KONVENSIONAL
c. Ketentuan Cadangan Minimum
Sejumlah dana yang harus dicadangkan oleh bank untuk menjamin
nasabah akan mendapatkan uangnya jika ia menarik simpanannya
tersebut.
Dalam praktiknya ketentuan ini menentukan berapa besar persentase
minimum dari dana simpanan nasabah yang harus dicadangkan oleh bank,
baik didalam kasnya maupun pada rekening di Bank Sentral.
c. Himbauan Moral
Dalam hal ini bank sentral menggunakan pengaruhnya untuk mendorong
perbankan agar cenderung berpihak pada kepentingan publik, seperti
penurunan tingkat suku bunga, dan pengurangan pemberian kredit pada
saat inflasi yang cukup tinggi.
4. INSTRUMEN MONETER ISLAM
a. Mazhab Iqthisoduna (Baqir Ash Shadr)
1. Pada masa awal Islam, tidak diperlukan kebijakan moneter karena hampir
tidak adanya sistem perbankan dan minimnya penggunaan uang.
2. Uang dipertukarkan dengan sesuatu yang benar-benar memberikan nilai
tambah bagi perekonomian.
3. Perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan jasa
yang diproduksi pada rentang waktu yang sama.