Di susun oleh:
45131
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Biaya Islam dengan
tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Ekonomi Mikro Islam. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang teori biaya islam dan dapat
menganalisis biaya dalam ekonomi islam. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Ibu Ila Navilah S. Sos. M.E.Sy Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang di
tekuni penulis.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan
makalah ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakannya makalah ini
di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad, Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2016), h.262
2
M Umar Burhan, Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro, (Malang: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya, 2006), hal. 157.
3
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009),
hal. 208.
2
a. Perusahaan bergerak pada pasar persaingan sempurna. Harga
output ditentukan pasar.
b. Faktor produksi yang digunakan adalah barang dan modal
tenaga kerja. Dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang
bersifat variabel.
Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost /TFC) Yaitu biaya yang
jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas
produksi yang dikeuarkan apabila produsen dalam waktu
sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus
dibayar dalam jumlah yang sama4. Contohnya adalah
pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain.
Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya
yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
kuantitas produk yang dihasilkan makin besar kuantitas
produksi maka makin besar produk yang dihasilkan.5
Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan sebagainya.
Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap
total dan biaya variabel total. 6
4
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta : AMP YKPN, t.t), hal. 83.
5
Masyhuri, Ekonomi...,h. 175
6
Suryawati, Teori...,, h. 83.
3
Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar
perubahan biaya total yang dikeluarkan perusahaan apabila
jumlah output yang diproduksi berubah satu unit. Secara
matematis ditulis: MC = 𝛥𝐶 𝛥𝑄.
Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya
tetap yang harus dikeluarkan setiap unit output. Secara
matematis ditulis: AFC = 𝑇𝐹𝐶/ 𝑄.
Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu
biaya variabel yang dibebankan kepada setiap unit output.
Secara matematis ditulis: AVC = 𝑇𝑉𝐶/ 𝑄.
Biaya Rata-rata (Average Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi
yang diperhitungkan untuk setiap unit output. Secara matematis
ditulis: AC = 𝑇𝐶 /𝑄.
2) Biaya Jangka Panjang
7
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, hal. 89
4
2.2. Dampak Sistem Bunga Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya
Bagi hasil ekonomi Islam dapat berupa revenue sharing dan profit
sharing. Pada sistem revenue sharing seluruh biaya ditanggung oleh pemilik
modal. Sementara pengelola tidak menanggung biaya produksi. Oleh karena
itu, yang dibagi hasilkan adalah penerimaan (revenue). BEP terjadi ketika
8
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro ......., hal. 139.
5
kurva TR berpotongan dengan kurva TC (TR = TC). Bergesernya kurva total
penerimaan dari TR menuju ke TRrs, maka titik BEP yang tadinya berada
pada Q akan begeser ke Qrs
6
Untuk lebih memperjelas perbandingan di antara ketiga sistem
tersebut, akan coba kita terapkan pada contoh kasus berikut:
Dalam akad Islam, dikenal istilah akad mudharabah, yaitu akad antara
si pemodal dengan si pelaksana.9 Sebelum terjadinya akad, terlebih dahulu
dibuat kesepakatan nisbah yang akan diterima oleh si pemodal dan si
pelaksana. Jika terjadi kerugian, si penanggung modal akan menanggung
sesuai dengan modalnya, kecuali jika kerugian disebabkan oleh kelalaian dari
si pelaksana.
9
Ibid, hal. 142.
7
Selain itu, mereka juga membuat kesepakatan tentang biaya. Bila
yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pelaksana, maka yang
dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing). Sedangkan bila yang
disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, maka yang dilakukan
adalah bagi untung (profit sharing).10
10
Ibid, hal.143.
11
Ibid, hal. 145.
8
2.5. Maksimalisasi Produksi tanpa Perubahan Biaya
Maksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya atau dengan kata lain disebut
optimalisasi, dengan menggunakan kurva total cost. Yaitu membandingkan
total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil. Dari analisa kurva
yang menunjukkan biaya yang sama, jumlah produksi yang dihasikan sistem
bagi hasil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam akad Islam, dikenal istilah akad mudharabah, yaitu akad antara si
pemodal dengan si pelaksana. Sebelum terjadinya akad, terlebih dahulu membuat
kesepakatan tentang biaya. Bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si
pelaksana, maka yang dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing).
10
Sedangkan bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, maka
yang dilakukan adalah bagi untung (profit sharing).
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12