Anda di halaman 1dari 15

TEORI BIAYA ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mikro Islam

Dosen pengampu: Ila Navilah S. Sos. ,M.E.Sy

Di susun oleh:

1. Hilda Firdaus 2008204037

2. Offi Maria Ulpah 2008204050

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat

45131

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teori Biaya Islam dengan
tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Ekonomi Mikro Islam. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang teori biaya islam dan dapat
menganalisis biaya dalam ekonomi islam. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Ibu Ila Navilah S. Sos. M.E.Sy Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang di
tekuni penulis.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan
makalah ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakannya makalah ini
di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.

Aamiin Allahuma Aamiin.

Cirebon, Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTRA ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Maslah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

2.1 Fungsi Biaya ........................................................................................... 2


2.2 Dampak Sistem Bunga Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya ................. 5
2.3 Revenue Sharing Vs Profit Sharing ........................................................ 7
2.4 Minimalisasi Biaya untuk Produksi dalam Jumlah yang Sama .............. 8
2.5 Maksimalisasi Produksi tanpa Perubahan Biaya..................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 10


3.2 Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Biaya ptoduksi adalah modal utama dalam menjalankan sebuah usaha


untuk menciptakan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan
pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha
produksinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemahaman tentang teori biaya
produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang
akan dikeluarkan.

Untuk memenuhi tujuan tersebut perusahaan harus melakukan analisis


biaya. Harapan selanjutnya perusahaan dapat melakukan langkah bagaimana
caranya meminimalisasi biaya produksi dan bagaimana caranya perusaahaan
dapat memaksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja fungsi biaya?
2. Bagaimana dampak bunga dan bagi hasil dalam analisis biaya?
3. Apa yang dimaksud dengan revenue sharing dan profit sharing
4. Bagaimana caranya meminimalisasi biaya produksi?
5. Bagaimana cara memaksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Agar memahamai fungsi biaya
2. Agar mengetahui dampak bunga dan bagi hasil dalam analisis
biaya.
3. Agar mengetahui istilah revenue sharing dan profit sharing.
4. Agar dapat meminimalisasi biaya produksi
5. Agar dapat memaksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

ANALISIS BIAYA DALAM EKONOMI ISLAM

Perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional adalah pada


filsosofi ekonomi yang dianutnya dan bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi
ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islam dan Batasan-
batasan syariah, Sedangkan ilmu ekonomi berisikan perangkat-perangkat
analisis ekonomi yang dapat digunakan. Oleh karenanya faktor produksi
dalam ekonomi Islam tidak berbeda dengan faktor produksi ekonomi
konvensional.1

2.1. Fungsi Biaya

Definisi biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk


menghasikan sesuatu, baik yang berwujud uang maupun bukan2. Analisa
biaya berhubungan antara biaya dengan kegiatan produksi. Pengertian biaya
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh
perusahaan.3 Dari beberapa definisi di atas bisa disimpulkan biaya adalah
semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output dalam jumlah
tertentu sehingga meghasilkan keuntungan.

Analisis yang fundamental dalam menerangkan analisa biaya adalah


fungsi hubungan antara biaya produksi dengan tingkat output yang akan
dicapai dalam satu periode. Faktor produksi adalah biaya yang dinilai dengan
uang sehingga total biaya mencerminkan jumlah faktor produksi yang
dikorbankan. Pembahasan teori biaya menggunakan dua asumsi, yaitu:

1
Muhammad, Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2016), h.262
2
M Umar Burhan, Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro, (Malang: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya, 2006), hal. 157.
3
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009),
hal. 208.

2
a. Perusahaan bergerak pada pasar persaingan sempurna. Harga
output ditentukan pasar.
b. Faktor produksi yang digunakan adalah barang dan modal
tenaga kerja. Dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang
bersifat variabel.

Seorang produsen secara rasional akan berproduksi dengan biaya


minimum. Oleh karena itu, ia harus menganalisis seberapa mampu dalam
mengubah jumlah input yang akan mempengaruhi skala produksi. Dalam
menganalisis biaya produksi, Seperti yang terdapat pada teori produksi.
Analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, meliputi:

1) Biaya Jangka pendek

Jangka pendek adalah periode waktu dimana produsen tidak dapat


merubah kuantitas input yang digunakan, bisa ukuran hari, minggu, bulan dan
sebagainya. Dalam jangka pendek, konsep biaya terdiri atas:

 Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost /TFC) Yaitu biaya yang
jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas
produksi yang dikeuarkan apabila produsen dalam waktu
sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus
dibayar dalam jumlah yang sama4. Contohnya adalah
pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain.
 Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya
yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
kuantitas produk yang dihasilkan makin besar kuantitas
produksi maka makin besar produk yang dihasilkan.5
Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan sebagainya.
 Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap
total dan biaya variabel total. 6

4
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta : AMP YKPN, t.t), hal. 83.
5
Masyhuri, Ekonomi...,h. 175
6
Suryawati, Teori...,, h. 83.

3
 Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar
perubahan biaya total yang dikeluarkan perusahaan apabila
jumlah output yang diproduksi berubah satu unit. Secara
matematis ditulis: MC = 𝛥𝐶 𝛥𝑄.
 Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya
tetap yang harus dikeluarkan setiap unit output. Secara
matematis ditulis: AFC = 𝑇𝐹𝐶/ 𝑄.
 Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu
biaya variabel yang dibebankan kepada setiap unit output.
Secara matematis ditulis: AVC = 𝑇𝑉𝐶/ 𝑄.
 Biaya Rata-rata (Average Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi
yang diperhitungkan untuk setiap unit output. Secara matematis
ditulis: AC = 𝑇𝐶 /𝑄.
2) Biaya Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, memungkinkan produsen untuk mengubah


jumlah semua input yang digunakan sehingga tidak ada input tetap.7
Produsen dapat menambah semua faktor produksi yang digunakannya.
Sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Oleh
karena itu, produsen bisa memilih kombinasi input yang paling efisien
untuk mempeoleh biaya terendah.

Untuk memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap


(FC) dan biaya total (TC). Produk yang dihasilkan akan dijual untuk
mendapatkan penerimaan, maka akan ditemukan total penerimaan
penjualan produk atau total revenue (TR). Hubungan antara FC, TC dan
TR dapat digambarkan dalam
grafik berikut:

7
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, hal. 89

4
2.2. Dampak Sistem Bunga Vs Bagi Hasil dalam Analisis Biaya

Karakteristik sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah


biaya bunga yang harus dibayarkan produsen bersifat tetap.8 Oleh karena itu,
biaya bunga merupakan bagian dari fixed cost, maka biaya bunga akan
meningkatkan total biaya. Adanya beban bunga yang harus dibayar produsen
sebagai biaya tetap pada akhirnya akan meningkatkan biaya total dari TC ke
TCi. Naiknya biaya total akan mendorong BEP dari suatu Q (Q1) ke Q
berikutnya (Q2). Grafiknya dapat dilihat pada gambar.

Dengan adanya beban bunga, besarnya biaya tetap naik, dengan


demikian biaya keseluruhan juga naik. Hal ini menyebabkan Q bergeser dari
Q1 ke Q2. Total penerimaan dalam system bunga sama sekali tidak
terpengaruh (TR = TRi).

Jika pada sistem bunga, biaya total mengalami perubahan, berbeda


halnya dengan sistem bagi hasil. Dalam sistem bagi hasil, yang berubah adalah
kurva total penerimaan (TR). Kurva ini akan bergerak berputar searah jarum
jam dengan titik 0 sebagai porosnya. Besar kecilnya putaran tersebut
tergantung pada nisbah bagi hasil yang disepakati. Kurva TR ini akan berputar
sehingga dapat mendekati sumbu horizontal.

Bagi hasil ekonomi Islam dapat berupa revenue sharing dan profit
sharing. Pada sistem revenue sharing seluruh biaya ditanggung oleh pemilik
modal. Sementara pengelola tidak menanggung biaya produksi. Oleh karena
itu, yang dibagi hasilkan adalah penerimaan (revenue). BEP terjadi ketika
8
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro ......., hal. 139.

5
kurva TR berpotongan dengan kurva TC (TR = TC). Bergesernya kurva total
penerimaan dari TR menuju ke TRrs, maka titik BEP yang tadinya berada
pada Q akan begeser ke Qrs

Sistem revenue sharing memiliki persamaan dan perbedaan dengan


sistem bunga. Persamaannya terletak pada bergesernya Q ke Qi/Qrs (Qi > Q
dan Qrs > Q) pada posisinya di BEP. Sedangkan perbedaannnya adalah jika
pada sistem bunga yang bergerak adalah kurva biaya tetap (FC) dan kurva
biaya total (TC), pada sistem revenue sharing kurva yang bergeser adalah
kurva total penerimaan (TR). Apakah Qi > Qrs atau Qi < Qrs atau Qi = Qrs
akan tergantung oleh seberapa besar bunga dibandingkan dengan besar nisbah
bagi hasil.

Selanjutnya pada sistem profit sahing seluruh biaya ditanggung oleh


pengelola modal. Sementara pemilik modal tidak menanggung biaya produksi.
Oleh karena itu, yang dibagihasilkan adalah keuntungan (profit). Kurva TR
pada sistem profit sharing akan berputar dengan poros BEP (BEP sebagai
tanda mulai terjadinya keuntungan). Tingkat produksi sebelum BEP tercapai
(Q< Qps) adalah keadaan dimana total biaya lebih besar dibandingkan dengan
total penerimaan (TC > TR) begitupun sebaliknya. Putaran TRps akan terjadi
hanya berkisar antara kurva TR dengan TC, yaitu ruang yang menggambarkan
besarnya keuntungan.

6
Untuk lebih memperjelas perbandingan di antara ketiga sistem
tersebut, akan coba kita terapkan pada contoh kasus berikut:

o Kapasitas produksi beras pada lahan seluas 1 hektar adalah


10 ton. Untuk memproduksi beras sebanyak itu diperlukan
total biaya tetap sebesar total Rp.4 juta dan total biaya
variabel Rp.50 juta. Harga jual beras di pasaran adalah Rp.
12.000/kg.
o Dari data di atas akan dibandingkan analisa biaya dengan
kondisi:
a) Sumber modal sendiri
b) Sumber modal dari pinjaman dengan sistem bunga 20%
c) Sumber modal dari pinjaman dengan revenue sharing
(nisbah 40:60)
d) Sumber modal dari pinjaman dengan profit sharing (nisbah
90:10)
2.3. Revenue Sharing Vs Profit Sharing

Dalam akad Islam, dikenal istilah akad mudharabah, yaitu akad antara
si pemodal dengan si pelaksana.9 Sebelum terjadinya akad, terlebih dahulu
dibuat kesepakatan nisbah yang akan diterima oleh si pemodal dan si
pelaksana. Jika terjadi kerugian, si penanggung modal akan menanggung
sesuai dengan modalnya, kecuali jika kerugian disebabkan oleh kelalaian dari
si pelaksana.

9
Ibid, hal. 142.

7
Selain itu, mereka juga membuat kesepakatan tentang biaya. Bila
yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pelaksana, maka yang
dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing). Sedangkan bila yang
disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, maka yang dilakukan
adalah bagi untung (profit sharing).10

Dalam akad mudharabah, pergeseran kurva TR tersebut


menggambarkan perbedaan antara sistem revenue sharing dengan sistem profit
sharing. Dalam system profit sharing, ketika rugi kurva TR digambarkan
dengan mulut buaya bawah, sedangkan ketika untung digambarkan dengan
mulut buaya atas. Sedangkan dalam sistem revenue sharing, kurva TR
berputar mendekati garis horizontal.

2.4. Minimalisasi Biaya untuk Produksi dalam Jumlah yang Sama

Efisiensi produksi dilakukan dengan minimalisasi biaya produksi


dalam jumlah yang sama. Yaitu dengan membandingkan antara total cost
sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Total cost sistem bunga akan lebih
tinggi daripada total cost bagi hasil. Total cost bagi hasil digambarkan oleh
TC, sedangkan Total cost sistem bunga digambarkan oleh TCi.11

10
Ibid, hal.143.
11
Ibid, hal. 145.

8
2.5. Maksimalisasi Produksi tanpa Perubahan Biaya

Maksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya atau dengan kata lain disebut
optimalisasi, dengan menggunakan kurva total cost. Yaitu membandingkan
total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil. Dari analisa kurva
yang menunjukkan biaya yang sama, jumlah produksi yang dihasikan sistem
bagi hasil lebih efisien dibandingkan sistem bunga.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islam dan


Batasan-batasan syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisikan perangkat-perangkat
analisis ekonomi yang dapat digunakan. Oleh karenanya faktor produksi dalam
ekonomi Islam tidak berbeda dengan faktor produksi ekonomi konvensional.
Definisi biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk menghasikan
sesuatu, baik yang berwujud uang maupun bukan. Analisa biaya berhubungan
antara biaya dengan kegiatan produksi. Pengertian biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang akan diproduksi oleh perusahaan.

Seorang produsen secara rasional akan berproduksi dengan biaya


minimum. Oleh karena itu, ia harus menganalisis seberapa mampu dalam
mengubah jumlah input yang akan mempengaruhi skala produksi. Dalam
menganalisis biaya produksi, seperti yang terdapat pada teori produksi. Analisis
biaya produksi dibedakan menjadi dua, meliputi: Biaya jangka pendek dan biaya
jangka panjang.

Karakteristik sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah biaya


bunga yang harus dibayarkan produsen bersifat tetap. Oleh karena itu, biaya
bunga merupakan bagian dari fixed cost, maka biaya bunga akan meningkatkan
total biaya. Sedangkan, dalam sistem bagi hasil yang berubah adalah kurva total
penerimaan (TR). Kurva ini akan bergerak berputar searah jarum jam dengan titik
0 sebagai porosnya.

Dalam akad Islam, dikenal istilah akad mudharabah, yaitu akad antara si
pemodal dengan si pelaksana. Sebelum terjadinya akad, terlebih dahulu membuat
kesepakatan tentang biaya. Bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si
pelaksana, maka yang dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing).

10
Sedangkan bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pemodal, maka
yang dilakukan adalah bagi untung (profit sharing).

3.2. Saran

Penulis menyadari pada makalah ini belum sepenuhnya merangkum atau


menjelaskan dari keseluruhan materi tentang teori biaya islam. Penulis
menyarankan agar pembaca bisa lebih bijak dalam mempelajari materi ini dengan
mencari lebih jauh di luar pembahasan yang disusun penulis. Namun, kami harap
makalah ini agar tetap bisa membarikan banyak manfaat untuk pembaca. Kami
sangat menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini, maka dari itu
penulis sangat terbuka dengan masukan/saran pembaca agar penulisan kami dapat
diperbaiki.

11
DAFTAR PUSTAKA

AL HAQ, K. A. M. A. L. (2016). IDENTIFIKASI KERANGKA BERPIKIR


TEORI PRODUKSI, TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN TEORI
PENAWARAN PADA BUKU AJAR EKONOMIKA ISLAM DI
INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Hoetoro, A. (2018). Ekonomi Mikro Islam: Pendekatan Integratif. Universitas


Brawijaya Press.

Amiludin, A. (2021). PERBANDINGAN SISTEM BAGI HASIL DAN BUNGA


SERTA IMPLEMENTASI PADA BIAYA. AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi
dan Bisnis Syariah, 3(2), 75-90.

https://docplayer.info/65385205-Bab-6-teori-biaya-islam.html diakses tanggal 30


september 2021

12

Anda mungkin juga menyukai