Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TEORI BIAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Diampu Oleh Dosen : Santi Velinia, S.I.Pust.,MM

Disusun Oleh: Kelompok 1


Risa Rubiyanti (216100045)
Siti Nurjanah Febriyanti (216100055)
Nur Utami (216100070)
Ripal Mulia Nugraha (216100076)
Nur Wulan Sari (216100105)
Aurum Ocktarefanny Heryadin (216100108)

Manajemen 5B

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Telp, (0263) 262604,272074 By Pass, Alamat : Jl. Dr. Muwardi Gg. Perjuangan No 66,
Muka, Kec Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 461113
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Teori Biaya” ini
dengan tepat waktu.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan dalam mata kuliah
Ekonomi Manajerial. Dalam pembuatan makalah ini penyusun mendapat banyak masukan,
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penyusun hendak menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1) Prof. DR. Hj. Yuyun Moeslim Taher, SH., selaku Pembina Yayasan Pendidikan Yuyun
Moeslim Taher;

2) Kurnia P. Moeslim Taher, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Yuyun Moeslim Taher;

3) Dr. Astri Dwi Andriani, M.I.Kom., selaku Rektor Universitas Putera Indonesia;

4) Reni Nurlaela, SE., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Putera
Indonesia;

5) Iis Kartini, S.Sos, M.M., selaku Kaprodi Manajemen Universitas Putera Indonesia;

6) Santi Velinia, S.I.Pust.,MM., selaku Dosen Mata Kuliah Ekonomi Manajerial;

Segala kritikan dan saran sangat dibutuhkan demi perkembangan kami, sehingga akan
lahir makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami selaku penyusun.

Cianjur, 23 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Biaya ..................................................................................................... 3

2.2 Biaya Produksi ........................................................................................................ 5

2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek ................................................................................ 6

2.4 Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi Produksi .................................... 8

2.5 Biaya Produksi Jangka Panjang ............................................................................. 11

2.6 Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya dan Permintaan .............................................. 12

2.7 Pengendalian Biaya Produksi ................................................................................ 13

2.8 Efesiensi Biaya Produksi ....................................................................................... 14

2.9 Analisis Selisih (Varians) Biaya Tenaga Kerja Langsung ...................................... 15

2.8 Contoh Soal Perhitungan ....................................................................................... 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 17

3.2 Saran..................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kurva Jangka Pendek ............................................................. ……………...8


Gambar 2. 2 Kurva MC, ATC, dan AFC ..................................................... ……………...8
Gambar 2. 3 Hubungan Antara TPP dan AVC ............................................ ……………...9
Gambar 2. 4 Hubungan antar Kurva Produksi dan Kurva Biaya .................. …………….11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting. maka ukuran
efisiensi yang paling baik (Waupun bukan paling lengkap) adalah uang. Produksi dan biaya
produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi dua. Seiring berkembangnya zaman, setelah
mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara terus-menerus. Situasi
kehidupan masyarakat menjadi berubah. Dilain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup
menjadi makin tidak terbatas. Semua hal tersebut berkaitan erat dengan apa yang disebut
dengan biaya (cost).

Banyak defenisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar kami
menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang dikeluarkan untuk pengembalian
atas barang atau jasa yang diperoleh. Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan
dengan biaya (Cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya
tersebut hendak digunakan. Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi tergantung pada
tujuannya.

Pengertian biaya dalam ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini dipakai dalam
analisis teori biaya produksi. Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan.
Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon dan air, pembayaran gaji buruh dan gaji
karyawan. Biaya implisit adalah biaya kesempatan, antara lain biaya tenaga kerja, biaya barang
modal dan biaya kewirausahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan yang dimaksud dengan teori biaya?
2. Apa saja yang termasuk kedalam Biaya produksi Jangka pendek?
3. Apa perbedaan antara Biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang?
4. Bagaimana hubungan antara biaya produksi dengan fungsi produksi?
5. Mengapa Pengendalian dan Efisiensi biaya produksi diperlukan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Teori Biaya dalam Ekonomi Mnajerial.
2. Untuk dapat mengetahui Biaya produksi Jangka pendek.

1
3. Untuk mengetahui Biaya produksi Jangka panjang
4. Untuk mengetahui terhadap Hubungan antara Biaya Produksi dengan fungsi produksi
5. Untuk mengetahui Pengendalian dan Efisiensi Biaya Produksi

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan latar belakang dalam penulisan diatas ini, bermanfaat sebagai sumber
pengetahuan dari Ekonomi Manajerial dalam Teori Biaya dalam memberikan suatu
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya


Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan.
Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang
dimasukan dalam neraca. Objek biaya (cost object) merupakan suatu dasar yang digunakan
untuk melakukan perhitungan biaya. Objek biaya diantaranya: produk, jasa, proyek, konsumen,
merek, aktivitas, dan departemen.

Berdasarkan metode pembebanan biayanya, klasifikasi jenis-jenis biaya ke dalam biaya


langsung dan biaya tidak langsung, yaitu:

1. Biaya Langsung (Direct Cost) Adalah biaya yang langsung dibebankan pada objek atau
produk, misalnya bahan baku langsung, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses
produksi, biaya iklan,ongkos angkut dan sebagainya.
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Adalah biaya yang sulit atau tidak dapat
dibebankan langsung dengan unit produksi, misalnya gaji pimpinan, mandor, biaya
iklan untuk lebih dari satu macam produk, sebagainya. Biaya tidak langsung disebut
juga biaya overhead.

Sementara pendapat lain menggolongkan biaya berdasarkan pola perilaku biaya yaitu:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost), Adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak berubah dalam
rentang waktu tertentu, berapa pun besarnya penjualan atau produksi perusahaan.
Contoh dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan, pajak,
biaya asuransi, biaya pembayaran pinjaman, dan sebagainya. Pengeluaran biaya ini
harus mempertimbangkan rencana kapasitas produksi dan penjualan perusahaan untuk
beberapa tahun ke depan karena setelah biaya ini diputuskan maka manajemen sulit
untuk mengubahnya dan tindakan manajemen berikutnya adalah bagaimana melakukan
kegiatan operasional yang efisien dengan pola yang sudah terbentuk ini.

3
2. Biaya Variabel (Variable Cost), Adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai
batas batas tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proporsional.
3. Biaya Semi Variabel, Adalah biaya yang sulit digolongkan ke dalam kedua jenis biaya
di atas (tidak termasuk ke dalam biaya tetap atau biaya variabel).

Biaya juga dapat digolongkan berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, berikut
merupakan penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan menjadi tiga
kategori, antara lain:

1. Biaya Produksi Adalah biaya yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi
produk setengah jadi atau produk jadi, Biaya ini dapat dikaitkan langs terdiri atas
produk yang diproduksi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya perlengkapan kantor.
2. Biaya Pemasaran Adalah biaya yang dikaitkan dengan kegiatan pemasaran produk yang
diproduksi perusahaan kepada konsumen. Biaya pemasaran antara lain terdiri atas biaya
iklan, biaya promosi, biaya gaji bagian pemasaran, biaya contoh (sample).
3. Biaya Administrasi dan Umum Adalah biaya yang digunakan untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk perusahaan. Contoh
biaya administrasi dan umum antara lain biaya gaji bagian akuntansi dan biaya
fotocopy.

Faktor-faktor yang memengaruhi biaya produksi :

1. Kuantitas dan kualitas barang-barang yang diproduksi selama periode tertentu adalah
jumlah barang yang akan diproduksi dengan barang tergantung besar kecilnya
permintaan konsumen pasar. Kualitas adalah mutu suatu produk yang dipengaruhi oleh
kualitas pemulihan bahan baku serta proses proses produksinya.
2. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia serta kemungkinan perluasan di
waktu yang akan datang. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia hanya
untuk proses periode tertentu serta melakukan perluasan dengan cara menambah jumlah
mesin dan peralatan produksi lainnya.
3. Tenaga kerja yang tersedia baik yang kualitas maupun kuantitas dan kemungkinan
perluasan di masa yang akan datang. Tenaga kerja harus memiliki kualitas di masing-
masing bidangnya.
4. Modal kerja yang dimiliki perusahaan mungkin ada penambahan dimasa mendatang.
Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan dengan seiring berjalannya waktu akan

4
terjadi peningkatan atas penambahan diwaktu yang akan dating, hal ini terjadi karena
perusahaan sudah mengalami kemajuan pesat dalam menjalankan usahanya.
5. Fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki perusahaan dan kemungkinan penambahannya di
waktu yang akan datang, fasilitas – fasilitas yang dimiliki perusahaan sekarang ini
dengan berjalannya waktu akan denyesuaikan tingkat kebutuhan perusahaan di waktu
yang akan datang, dengan cara meningkatkan jumlah fasilitas-fasilitas serta kualitasnya
untuk mendukung kemajuan perusahaan.
6. Luas perusahaan yang optimal yaitu kapasitas produksi yang memberikan biaya
produksi rata-rata per unit yang paling rendah. Luas perusahaan yang optimal yang
dimaksud adalah luas perusahaan yang dapat memberikan hasil kapasitas produksi
produksi dengan biaya produksi rata-rata per unit yang paling rendah.
7. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi antara lain yaitu fluktuasi
penjualan, fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian yang timbul selama barang
dalam penyimpanan, biaya- biaya yang timbul dalam rangka penyimpanan, tingkat
perputaran persediaan barang jadi di waktu yang lalu, lamanya waktu memproduksi,
dan modal kerja yang dimiliki perusahaan.
8. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode tertentu, yaitu
pola produksi stabil, pola produksi bergelombang sesuai dan setingkat dengan
gelombang dari pola penjualan, dan pola produksi yang bergelombang secara lebih
moderat daripada gelombang dari pola penjualan.

2.2 Biaya Produksi


Biaya Produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bproduksi ini
disebut juga biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk, di
mana biaya ini merupakan adalah sebagai berikut: bagian dari persediaan. Jenis-jenis biaya
produksi

1. Biaya bahan baku langsung, yang terdiri dari bahan-bahan baku yang menjadi bagian
yang integral dari produksi jadi dan dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke
dalam produk yang dihasilkan. Misalnya untuk membuat sebuah meja kayu sederhana,
secara fisik bahan baku kayu dapat dilihat dengan mudah sebagai komponen produk
yang dihasilkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung, yang terdiri dari biaya-biaya tenaga kerja pabrik yang
dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke dalam produk-produk tertentu. Biaya

5
ini juga sering disebut touched labor karena biaya ini dibayarkan kepada para pegawai
atau buruh yang secara langsung melaksanakan proses produksi biaya ini terjadi karena
adanya penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi.
3. Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya yang berhubungan dengan pabrik selain
bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Biaya produksi merupakan terjadi biaya-biaya untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Ada beberapa faktor unsur biaya produksi yaitu sebagai
berikut:

1. Biaya Bahan Baku Langsung, Secara teoritis, biaya bahan baku langsung harus merinci
seluruh biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat sebuah produk atau kinerja
sebuah jasa.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari upah atau gaji
yang dibayar untuk pegawai tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung harus
memasukkan dasar kompensasi, saham pembelian kerja atas jaminan sosial dan pajak
– pajak dan program bonus dan efisiensi produksi kesehatan.
3. Biaya Overhead Pabrik, Overhead merupakan berbagai faktor atau biaya produksi yang
tidak memproduksi langsung untuk sebuah produk atau memfasilitasi sebuah jasa.
Maka biaya overhead tidak memasukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya variabel didefinisikan sebagai total biaya yang meningkat secara
proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional
terhadap penurunan dalam aktivitas.

Efisiensi merupakan rasio antara keluaran dengan masukan suatu proses, dengan fokus
perhatian pada konsumsi masukan. Efisiensi operasi merupakan suatu hal yang harus dilakukan
oleh perusahaan, dimana perusahaan mempunyai keinginan untuk mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin. Laba yang maksimal dapat dicapai dengan cara penggunaan sumber
daya yang efisien. Margin kontribusi (contribution margin), atau laba marginal (marginal
income) adalah selisih antara pendapatan penjualan dengan seluruh biaya variabel. Margin
kontribusi dihitung dengan cara memangkas biaya variabel, baik untuk biaya produksi maupun
non produksi, dari penjualan.

2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek


Biaya produksi jangka pendek diturunkan dari fungsi produksi jangka pendek. Biaya
produksi jangka pendek adalah:

6
a. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya-biaya yang tidak tergantung pada tingkat output disebut biaya tetap, termasuk
dalam biaya tetap ini adalah bunga pinjaman modal, biaya sewa peralatan dan pabrik,
tingkat depresiasi yang ditetapkan, pajak kekayaan, dan gaji para manajer eksekutif.
b. Biaya Variabel (variable cost)
Biaya Variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan output. Jadi
biaya VC ini merupakan fungsi dari tingkat output Yang termasuk dalam biaya variabel
adalah pengeluaran bahan baku, depresiasi yang disebabkan oleh penggunaan
peralatan, biaya tenaga kerja, komisi-komisi penjualan dan semua biaya input – input
lainnya yang berubah – ubah sesuai dengan tingkat output.
c. Biaya Total (total cost)
TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan output, atau
merupakan penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel.
TC = TFC+ TVC
d. Biaya Marginal (marginal cost = MC)
MC menunjukkan perubahan pada biaya total sebagai akibat perubahan jumlah output
sebanyak satu satuan, sehingga dapat ditulis:
𝚫𝑻𝑪 𝚫𝑻𝑽𝑪
MC = =
𝚫𝑸 𝚫𝑸

e. Biaya Tetap Rata-rata (average fixed cost = AFC)


AFC adalah rata- rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satu satuan output.
AFC diperoleh dari membagi biaya tetap total dengan jumlah output. Karena TFC
konstan maka nilai AFC akan semakin kecil jika output yang dihasilkan semakin
bertambah:
𝑻𝑭𝑪
AFC =
𝑸

f. Biaya Variabel Rata-rata (average variable cost = AVC)


AVC adalah rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat satu-satu output.
AVC diperoleh dari membagi biaya variable total dengan jumlah output:
𝑻𝑽𝑪
AVC =
𝑸

g. Biaya Total Rata-rata (average cost-AC)


AC adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membuat satu-satuan output. AC
dapat diperoleh dengan membagi biaya total dengan output:

7
𝑻𝑪
ATC = AC= = AFC + AVC
𝑸

Gambar 2. 1 Kurva Jangka Pendek

Gambar 2. 2 Kurva MC, ATC, dan AFC

2.4 Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi Produksi


Biaya produksi perusahaan ditentukan oleh bagaimana produksi perusahaan tersebut,
yang menunjukkan kombinasi input yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output
tertentu, beserta harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan input tersebut.

Dalam jangka pendek fungsi produksi menghubungkan output dengan jumlah input
variabel saja, karena besarnya input tetap tidak berubah. Hubungan antara fungsi produksi
dengan biaya produksi digambarkan dengan ilustrasi berikut:

Diketahui fungsi produksi jangka pendek perusahaan adalah: Q = f (K, L)

Dimana:

Q = output (fungsi perubahan L dan pemakaian K tetap)

8
L = tenaga kerja (input variabel)

K = kapital dalam hal ini adalah mesin (input tetap)

Misalkan diketahui untuk setiap unit kapital sewanya adalah sebesar r (rent) dan upah
setiap unit tenaga kerja adalah w (wage), maka biaya total (TC) yang diperlukan untuk
memproduksi, Q adalah jumlah kapital yang dipakai dikalikan dengan sewa kapital ditambah
dengan jumlah tenaga kerja yang dipakai ditambah dengan upahnya. Secara matematis hal ini
dapat dituliskan sebagai:

TC = (K*r)+(L*W)

Karena K tetap maka besarnya K*r juga tetap. Dalam sudut pandang ekonomi biaya ini
disebut sebagai biaya tetap total (TFC). Sedangkan L *W akan bervariasi sesuai dengan jumlah
L yang digunakan. Biaya ini dalam ekonomi disebut sebagai TVC. Dengan demikian
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, biaya total dapat ditulis sebagai:

TC = TFC+ TVC

Gambar berikut (kanan) menunjukkan jumlah output yang dihasilkan dari pemakaian
sejumlah input variabel dalam ukuran fisik. Jika input variabel diukur dengan satuan uang,
maka gambar (kiri) juga menunjukkan hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan
biayanya. Sehingga kurva TP juga mencerminkan kurva biaya variabel total.

Gambar 2. 3 Hubungan Antara TPP dan AVC

Kurva biaya rata-rata jangka pendek (AVC) berbentuk U, mencerminkan the law of
diminishing marginal return. TVC sendiri adalah jumlah input variabel yang dipakai (L)
dikalikan dengan harga per satuan input (upah = w). AVC = w(L/Q). Karena APPL = Q/L,
maka L/Q adalah 1/ APPL, sehingga:

9
𝑾
AVC =
𝑨𝑷𝑷𝑳

Pada daerah di mana APPL turun, maka w/APPL. (yang dalam hal ini adalah AVC)
naik karena w dibagi APPL. yang makin kecil. Pada daerah di mana APPL naik, maka AVC
turun. Pada titik di mana APPL maksimum, maka pada titik itulah AVC minimum.

Pada daerah di mana APPL, turun, maka w/APPL. (yang dalam hal ini adalah AVC)
naik karena w dibagi APPL yang makin kecil. Pada daerah di mana APPL. naik maka AVC
turun. Pada titik di mana APPL maksimum maka pada titik itulah AVC minimum.

Sebagai kesimpulan the law of diminishing marginal return menentukan bentuk dari
TVC. Karena MC dan AVC diturunkan dari TVC maka bentuk kurva MC dan AVC juga
ditentukan oleh the law of diminishing marginal return:

Kurva AC menunjukkan biaya total rata-rata, yaitu penjumlahan dari AFC dan AVC
(yang menunjukkan biaya per unit dari seluruh input, baik input tetap maupun input variabel).
Kurva AC juga berbentuk U seperti kurva AVC, tetapi titik minimum AC lebih tinggi dari titik
minimum AVC.

Perbedaan ini disebabkan oleh karena AC = AFC+AVC, pada tingkat output di mana
AVC minimum, AFC masih turun, sehingga penjumlahan AVC dan AFC akan terus turun.
Sampai pada titik tertentu, kenaikan AVC lebih besar dari penurunan AFC sehingga AC akan
naik:

Kurva MC beranalogi dengan kurva MPP dalam teori produksi dan berbentuk U yang
mencerminkan the law of diminishing marginal return. Pada saat tingkat output masih rendah,
penambahan input variabel akan menghasilkan kenaikan output yang besar (MPP meningkat),
tetapi jika pemakaian input terus ditambah kenaikan outputnya makin lama makin menurun
(MPP menurun). Dengan demikian, MC dapat ditulis:

𝚫𝑻𝑽𝑪 𝐋
MC = =w
𝚫𝑸 𝐐

∆𝑄 ∆𝐿
Karena MPPL, sama dengan , maka sama dengan 1/ MPPL, sehingga MC dapat
∆𝐿 ∆𝑄
𝐖
ditulis sebagai: MC =
𝐌𝐏𝐏𝐋

Hubungan antara fungsi produksi dan fungsi biaya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

10
Gambar 2. 4 Hubungan antar Kurva Produksi dan Kurva
Biaya

2.5 Biaya Produksi Jangka Panjang


Perbedaan antara biaya jangka pendek dan jangka panjang tidaklah ditentukan oleh
waktu kalender tetapi lebih merujuk pada fungsi produksi. Fungsi produksi dinyatakan berada
dalam jangka pendek jika produksinya masih menggunakan input tetap dan disebut jangka
panjang jika semua inputnya bersifat variabel. Hal ini juga menentukan kategorisasi apakah
biaya itu termasuk ke dalam jangka pendek atau panjang.

Fungsi biaya dimasukkan ke dalam jangka pendek atau jangka panjang variabel,
tergantung dari apakah biaya tetap dapat diubah menjadi biaya variabel, disesuaikan dengan
tingkat produksi. Sebagai contoh jika kapital (mesin-mesin) tidak dapat dibuat sesuai dengan
perubahan produksi maka dikatakan biaya jangka pendek dan sebaliknya jika mesin dapat
disesuaikan untuk tingkat-tingkat produksi tertentu maka dinyatakan sebagai biaya jangka
panjang. Dengan demikian secara teoritis dapat disimpulkan bahwa biaya jangka panjang akan
lebih rendah dari biaya jangka pendek.

Didalam ekonomi digunakan istilah economies of scale yang menunjukan yang


menunjuk pada kondisi dimana perusahaan dapat meningkatkan outputnya dengan proporsi
yang lebih besar daripada proporsi kenaikan biaya inputnya. Sebaliknya diseconomies of scale
terjadi jika proporsi kenaikan output lebih kecil daripada proporsi kenaikan inputnya. Oleh
karena itu increasing returns to scale juga berarti economies of scale sedangkan decreasing
returns to scale juga berarti diseconomies of scale.

11
2.6 Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya dan Permintaan
Berdasarkan kajian sebelumnya mengenai fungsi kepuasan yang menyatakan bahwa
kepuasan dihubungkan secara langsung dengan jumlah barang yang langsung dikonsumsi
(inderiect utility function)

TU = f ( X,Y )

Dimana :

TU = menunjukan total kepuasan

X dan Y = jumlah barang konsumsi X dan Y

Dapat dihubungkan dengan fungsi kepuasan tidak langsung (indirect utility function)
yaitu fungsi kepuasan yang menyatakan hubungannya dengan tingkat harga yang dikonsumsi
dari tingkat pendapatan atau uang yang tersedia

V = v ( Px, Py, U )

Dimana :

Px = harga barang X

Py = harga barang Y

M = tingkat pendapatan konsumen

Dengan mengetahui fungsi kepuasan tidak langsung itu dapat diperoleh fungsi
permintaan terhadap barang X dan barang Y dengan menggunakan identitas ROY ( Roy
Identity) yaitu :

Fungsi permintaan ini seperti sebelumnya disebut fungsi permintaan marshall


(marshallian demand function) yang menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta
merupakan fungsi dari harga barang dan tingkat pendapatan.

X = f ( PX,Py, M)

Selanjtnya fungsi permitaan bentuk lain yang disebut, sebagai fungsi permintaan yang
dikompensasi (compensated demand function) yaitu fungsi permintaan yang dinyatakan bahwa
barang yang diminta merupakan fungsi dari harga barang dan tingkat kepuasan tertentu

12
X = f (PX, Py, U )

Dapat dicari dari fungsi pengeluaran konsumsi

E = e (PX, Py, U)

Fungsi pengeluaran ini merupakan kebalikan fungsi kepuasan tidak langsung. Dengan
menggunakan Shepard’s Lemma, dapat diperoleh jumlah barang yang diminta dengan mencari
turunan fungsi biaya dalam kaitannya dengan harga maing-masing.

ini disebut fungsi permintaan yang dikompensasi (compensated demand function).

2.7 Pengendalian Biaya Produksi


Seluruh kegiatan kehidupan kita membutuhkan suatu pengendalian terhadap apa yang
telah kita lakukan. Begitu juga organisasi harus diakomodir jalannya. Hal ini dimaksudkan
untuk mengantisipasi aktivitas yang sedang dilakukan sesuai dengan yang dijalankan.

Pengendalian (control) merupakan usaha cara perusahaan untuk meraih tujuan dengan
cara membandingkan prestasi kerja. Pengendalian adalah melihat belakang, memutuskan
sebenarnya apa yang telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan
sebelumnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian merupakan
usaha sistematis yang dilakukan suatu organisasi atau badan usaha dalam mencapai tujuan
secara efektif dan efisien dengan cara membandingkan prestasi hasil dengan rencana.

Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan membandingkan antara biaya yang


sesungguhnya terjadi dengan biaya standar. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengendalian biaya produksi adalah proses untuk mencapai rencana
biaya produksi yang telah ditetapkan cara dengan membandingkan antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya menurut standar atau yang ditetapkan di muka.
Pengendalian biaya ini dilakukan apabila terjadi penyimpangan, manajemen dapat segera
mengetahui dan langsung mengambil langkah untuk mengatasinya. Arti dari pemahaman
pengendalian biaya di atas tentunya tidak melenceng jauh dari prinsip pengendalian biaya,
prinsip dari pengendalian biaya antara lain:

13
1. Berusaha agar biaya sesuai dengan standar
2. Standar merupakan target
3. Tekanan masa lampau dan sekarang
4. Terbatas pada item-item yang sudah memenuhi standar
5. Dalam kondisi yang ada berusaha mewujudkan biaya yang rendah
6. Merupakan sikap nyata

Pengendalian yang baik perlu melewati tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
pengukuran. Setiap program agar efektif, harus perhitungkan terlebih dahulu secara seksama
sebelum tindakan dimulai. Setelah tindakan dijalankan, kemajuan dapat diumpanbalikkan
terhadap rencana sebelumnya. Dengan demikian perencanaan disempurnakan terus menerus
atau disinkronkan dengan membandingkan hasil karya aktual dengan standar sasaran yang
telah ditetapkan. Pengendalian biaya memerlukan standar patokan sebagai dasar yang dipakai
sebagai batas ukur pengendalian.

Biaya yang dipakai sebagai tolak ukur pengendalian adalah biaya standar. Biaya andar
adalah biaya yang ditentukan di muka, yang mana jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai aktivitas tertentu, di bawah asumsi
kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. sering memakai beberapa sumber
untuk menentukan standar operasi mereka. Sumber-sumber ini meliputi analisisa aktivitas, data
historis, standar untuk operasi serupa dari perusahaan lain serta harapan pasar dan keputusan
strategis.

2.8 Efesiensi Biaya Produksi


Efisiensi berkaitan dengan masalah pengendalian biaya. Efisiensi biaya dikeluarkan
untuk menghasilkan keuntungan yang lebih kecil dari pada keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan aktiva tersebut. Dalam perusahaan diharuskan untuk memperhatikan masalah
efisiensi biaya. Efisiensi adalah jumlah relatif masukan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pengeluaran tertentu. Semakin sedikit kas masukan yang digunakan untuk mencapai tingkat
keluaran tertentu atau semakin banyak keluaran untuk tingkat masukan tertentu maka makin
tinggi efisiensi. Dapat disimpulkan tentang definisi efisiensi yaitu kemampuan suatu
perusahaan untuk menjalankan pekerjaan dengan benar sesuai penerapan suatu rencana dengan
cara tidak melakukan pemborosan mengenai penggunaan sumber daya produksi yang ada.

14
1. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor)

adalah upah karyawan-karyawan pabrik yang dapat secara fisik dan mudah ditelusuri
dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan biaya tenaga kerja manufaktur
langsung (direct manufacturing labor costs) meliputi kompensasi atas semua tenaga kerja
manufaktur yang dapat dilacak ke objek biaya (barang dalam proses kemudian barang jadi)
dengan cara ekonomis, maka dapat kerja disimpulkan bahwa dari beberapa pengertian tentang
biaya tenaga kerja biaya dengan kertindalah biaya balas jasa yang diberikan perusahaan dengan
kerlibatan karyawan yang secara langsung dalam proses produksi.

2. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku yang akan
dijadikan produk jadi. Sedangkan biaya bahan baku langsung (direct material costs) adalah
biaya perolehan seluruh bahan baku yang akan menjadi bagian dari objek biaya pada akhirnya
(barang dalam proses kemudian barang jadi) dan yang dapat dilacak ke objek biaya dengan
cara ekonomis. Dari beberapa pengertian tentang biaya bahan baku maka simpulan bahan baku
adalah total biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan bahan utama produk yang diproduksi.

2.9 Analisis Selisih (Varians) Biaya Tenaga Kerja Langsung


Penghitungan selisih biaya tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan model satu
selisih, model dua selisih dan model tiga selisih. Model dua selisih menghitung selisih biaya
tenaga kerja langsung dengan cara membandingkan biaya standar dan biaya sesungguhnya.
Model dua selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih tarif upah langsung dan selisih
efisiensi upah langsung. Model tiga selisih membedakan selisih membedakan selisih biaya
menjadi selisih tarif upah langsung, selisih efisiensi upah langsung, dan selisih gabungan.

1. Selisih Tarif Upah Langsung

Selisih tarif upah langsung timbul karena perusahaan telah membayar lebih tinggi atau lebih
rendahnya tarif upah langsung dengan dibandingkan dengan tarif upah standar. Selisih tarif
upah langsung dapat dirinci sebesar selisih tarif upah langsung per jam dikalikan jam kerjanya
sesungguhnya.

2. Selisih Efisiensi Upah Langsung

Selisih efisiensi upah langsung dikalkulasi dari selisih jam kerja langsung sesungguhnya
dengan jam kerja standar dikalikan tarif upah langsung standar.

15
2.8 Contoh Soal Perhitungan
1. SOAL MENCARI BIAYA TETAP (TOTAL COST /TC)
CV MANDIRI membuat produk dengan rincian biaya: Biaya tetap (TFC)
Rp.100.000.000,00 Biaya Variabel (TVC) Rp. 130.000.000,00 Hitung Total Biaya
yang dikeluarkan!
TC = TFC + TVC
TC = 100jt + 130jt
TC = 230jt
Jadi Total Biaya yang dikeluarkan oleh CV MANDIRI adalah Rp. 230. 000.000,00
2. SOAL MENCARI BIAYA VARIABEL (TOTAL VARIABLE COST /TVC)
CV MANDIRI membuat produk dengan rincian biaya: Biaya Total (TC) yang
dikeluarkan adalah Rp.250.000.000,00 Biaya tetap (TFC) Rp.100.000.000,00 Hitung
Total Biaya Variabel yang dikeluarkan!
TVC = TC – TFC
TVC = 250jt – 100jt
TVC = 50jt
Jadi Rincian Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh CV MANDIRI adalah
Rp.50.000.000,00
3. SOAL MENCARI BIAYA TETAP (TOTAL FIXED COST /TFC)
CV MANDIRI membuat produk dengan rincian biaya: Biaya Total (TC) yang
dikeluarkan adalah Rp.325.000.000,00 Total biaya variabel (TVC) Rp.150.000.000,00
Hitung Total Biaya Tetap yang dikeluarkan!
TFC = TC – TVC
TFC = 325jt – 150jt
TFC = 175jt
Jadi Rincian Biaya Tetap yang dikeluarkan oleh CV MANDIRI adalah
Rp.175.000.000,00

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau
jasa. Dalam analisis biaya ada beberapa konsep biaya, antara lain adalah biaya ekonomi
dan biaya historis. Biaya ekonomi sering juga disebut biaya kesempatan atau
opportunities cost, yaitu biaya yang diperhitungkan pada input (faktor produksi),
digunakan dalam proses produksi. Sedangkan biaya historis adalah biaya yang
dikeluarkan pada saat input (faktor produksi) dibeli.
3. Dalam analisis biaya jangka pendek ada hubungan khusus antara biaya rata-rata (AC)
dengan biaya marginal (MC). Hubungan tersebut adalah bahwa MC akan berpotongan
dengan MC pada AC yang paling rendah.
4. Analisis biaya jangka panjang menganggap bahwa semua biaya adalah biaya variabel
sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang merupakan kurva yang menjadi tempat
kedudukan biaya rata-rata jangka pendek yang paling rendah.

3.2 Saran
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan untuk memperoleh keuntungan,
untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan perlu memperhitungkan segala biaya yang
akan dikeluarkannya dengan biaya yang seminimal mungkin. Oleh karenanya sebaiknya
perusahaan harus memperhitungkan berapa besar beban yang akan yang akan dikeluarkan
dengan menggunakan teori-teori biaya produksi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. M. (2021). Ekonomi Manajerial. LPU-UNAS. EKONOMI MANAJERIAL.pdf


Agustini, M. (2018). Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Berdasarkan Teori
Ekonomi. In How languages are learned (Vol. 415, Issue 1).
Dahliah, D. (2021). Ekonomi Manajerial (Terjemahan).
Pide, A. (2014). Ekonomi Mikro (Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha). Teori Dan Aplikasi Di
Dunia Usaha, September 2014, 447.
Prof Dr. Socharno, TS, S. (2007). Ekonomi Manajerial. ANDI Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai