Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROJECT

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


Dosen Pengampu : Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si
‘’ MENCEGAH KEMISKINAN YANG MENINGKATKAN INFLASI TINGGI‘’

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

DIAN MAULIDA SUDIRMAN


NIM : 7201141003
SASTI PRAMITA
NIM : 7203141006
GERRY MORADO ALFONSUS SIRAIT
NIM : 7203141016
YULIA ARYA SASTI
NIM : 7203341018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya tugas ini
dapat terselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Projek mata kuliah Pengantar Ekonomi
Mikro. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro, Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. yang telah membimbing kami
dalam penyelesaian tugas ini.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca
dimasa yang akan datang.
Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari
tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

Medan, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR…………………………………………………….

DAFTARISI………………………………………………………………

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………………………………………….…………

1.2. Tujuan…………………………………………………….……….

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………….….….

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................

Daftar Pustaka…………………………………………………..…........
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar
Belakang

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk


memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat
yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi
atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.

Penyebab kemiskinan ada dua faktor yang melingkarinya. Yang


pertama, adalah faktor Internal yaitu kesakitan, kebodohan,
ketidaktahuan yang berkaitan dengan tingkat pendidikan yang rendah,
keterampilan, ketertinggalan teknologi dan ketidakpunyaan modal. Yang
kedua, faktor Eksternal yaitu struktur ekonomi yang menghambat
peluang untuk berusaha dan meningkatkan pendapatan (infrastruktur),
nilai-nilai budaya yang kurang mendukung peningkatan kualitas keluarga
dan kurangnyaakses.

2. Tujuan Dan Manfaat

Tujuannya adalah untuk mengetahui proses pecegahan inflasi yang mengakibatkan


kemiskinan sangat menurun.
BAB II

PEMBAHASAN

BPS menyebutkan beberapa alasan yang menjelaskan kenaikan persentase


pendudukmiskin di Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Inflasi
memang tinggi dalam dua tahun terakhir (terutama karena beberapa penyesuaian yang dibuat
dalam kebijakan bahan bakar bersubsidi di Indonesia selama dua tahun terakhir). Antara
September 2014 sampai Maret 2015 tingkat inflasi di Indonesia berakumulasi menjadi
4,03%. Selama periode ini, harga rata-rata beras naik 14,5%. Ini menjadi masalah besar
karena penduduk miskin Indonesia menggunakan porsi yang signifikan dari pendapatan
mereka yang siap dibelanjakan untuk membeli beras. Karena itu, naiknya harga beras
menyebabkan dampak negatif yang sangat besar dan mendorong sebagian dari sekelompok
besar penduduk Indonesia yang hidup sedikit di atas garis kemiskinan ke bawah garis
kemiskinan. Pada Maret 2015, garis kemiskinan nasional Indonesia ditetapkan pada Rp
330.776 per orang per bulan.

Bagaimana kemiskinan diselangi dengan inflasi?

Pada umumnya, wilayah-wilayah di bagian Timur Indonesia (berlokasi jauh dari


pusat-pusat ekonomi utama) terus memiliki angka kemiskinan yang lebih tinggi,
dalam konteks relatif. Persentase kemiskinan relatif tertinggi terjadi di Maluku & Papua
yaitu 22,04% dari jumah penduduk lokal. Sementara itu, dalam konteks absolut, jumlah
penduduk miskin terbanyak berada di pulau Jawa, pulau paling padat penduduk di
Indonesia, dengan 15,5 juta penduduk miskin. Menarik pula untuk dicatat bahwa baik
persentase kemiskinan relatif maupun kemiskinan absolut di wilayah pedesaan
berjumlah hampir dua kali lipat dari persentase kemiskinan di wilayahperkotaan.

Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap


terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan
saling pengaruh-memengaruhi. Secara sederhana inflasi diartikan sebagai
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kemiskinan
terhadap pertumbuhan ekonomi menurun di Indonesia. Dengan kata lain,
pertumbuhan yang cepat pada tahun 1987-1999 disertai dengan peningkatan
ketidakmerataan, terutama di daerah perkotaan, dan peningkatan
ketidakmerataan ini mengurangi dampak pertumbuhan pada penurunan
tingkat kemiskinan.
BAB III

PENUTU

1. Kesimpulan

Dalam Hal ini ada beberapa upaya untuk menanggulangi kemiskinan


yakni strategi pembangunan pedesaan, perbaikan mutu dan akses terhadap
pendidikan, memfasilitasi sector ekonomi informal, Pengelolaan SDA
berkonsep jangka panjang, penyederhanaan dan perbaikan sistem
pemerintah dan birokrasi, pembangunan sarana dan prasarana public dan
sarana pendukung bagi masyarakat, serta komitmen politik dasar pada
proses pertumbuhan ekonomi yang melibatkan masyarakat miskin.

2. Saran

Dalam analisis tingkat inflasi, kemiskinan, dan ketimpangan di Indonesia,


ada beberapa aspek penting yang menjadi pilar perekonomian suatu negara
untuk bisa menjadi maju. Begitupun permasalahan-permasalahan dalam
perekonomian Indonesia seperti Inflasi, kemiskinan, ketimpangan,
pengangguran, ketenagakerjaan serta lainnya yang segera membutuhkan
solusi yang riil yang dapat diimplementasikan sehingga dapat mengatasi
berbagai permasalahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.indonesia-investments.com/id/berita/kolom-beritaa/statistik-indonesia-kemiskinan-
di-indonesia-meningkat-akibat-inflasi-tinggi/item5934?

https://bukharawrite.wordpress.com/2015/04/09/analisis-tingkat-inflasi-kemiskinan-dan-
ketimpangan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai