UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Tujuan penyelenggaraan adalah akuntansi dalam Badan Hukum Pendidikan Dasar dan
Menengah adalah untuk menyediakan gambaran tentang keadaan keuangan pada
keseluruhan penyelenggaraan kegiataan pendidikan yang ada (SD, SLTP, dan SMU).
4.1.2 Pendanaan
Dana pendidikan adalah sumber dana keuangan yang diperlukann untuk menyelenggarakan
pendidikan. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumber daya keuangan yang
diperlukan untuk penyelanggaraan pendidikan. Secara umum, pendanaan pendidikan di
sekolah dapat berasal dari tiga sumber, yakini pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Dana
Penyelenggaraan Pendidikan (DPP), bantuan APBD, dan kontinjensi, dan hibah luar negeri
dimasukkan dalam kelompok pertama, karena pengucurannya selalu melalui tangan aparat
pemerintah. Sumbanagan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dan segala punggutan dari
rang tua termasuk kelompok kedua , sedangkan sumbangan dari alumni, masyarakat sekitar,
perusahaan, dan sebagainya termasuk dalam kelompok yang ketiga.
Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS), yang biasanya masuk
dalam pos pendapatan hanya sumbangan pendidikan yang terkucur secara triwulan (DPP),
bantuan APBD, SPP, uang gedung/uang pangkal, dan dana sukarela yang berasal dari orang
tua siswa.
Dana-dana hibah dari luar negeri, dana kontinjensi, bantuan alumni, dan sumbangan dari
masyarakat lebih sering tidak dimasukkan dalam APBS karena belum diperhitungkan ketika
rencangannya disodorkan pada awal tahun pelajaran.
Asset / Aktiva
Asset/ Aktiva Lancar Asset / Aktiva Tetap
Kas Tanah
Piutang Genung
Cadangan penghapusan piutang peralatan kantor
Piutang wesel Perlengkapan kantot
Sediaan barang dagang dll
Sediaan bahan abis pakai
Asuransi dibayar dimuka
Utang/ Kewajiban
Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang
Utang Utang Bank
Utang Biaya Bunga
Utang Gaji dan
Utnag Pajak Penghasilan
Ekuitas/ Modal
Modal adalah hak residual atas aktiva entitas setelah dikurangi semua kewajiban:
Setoran modal dari entitas
Saldo surplus/ deficit
Dana cadangan
dll
Berikut ini adalah akun-akun transaksi BHPDM dalam Laporan Surplus Defisit :
Pendapatan Arus masuk atau peningkatan lain aktiva sebuah entitas atau
pelunasan utang dari pemberi jasa/ aktiva lainnya yang
merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas
tersebut
Biaya Arus kas keluar atau pengunaan lain suatu aktiva dan timbulnya
utang dari pemberi jasa/ pelaksanaan aktivitas lain yang
merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas
tersebut
Berikut ini adalah akun-akun transaksi BHPDM dalam Laporan arus kas:
Arus Kas dari Aktivitas Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi :
Investasi Penurunan Investasi Jangka Panjang
Penurunan Aktiva Tetap
Arus Kas dari Aktivitas Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pembiayaan:
Pembiayaan Kenaikan utang jangka panjang
Kenaikan dana ekuitas
Kenaikan dana cadangan
Siklus akuntansi merupakan proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi keuangan
sampai dengan penyusunan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Pada dasarnya
siklus akuntansi dapat dibagi sebagai berikut :
Siklus akuntansi dalam BHPDM dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Tahap Pencatatan :
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta bukti
pencatatan
Kegiatan bukti transaksi kedalam buku harian atau jurnal
Memindahbukkan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya
kedalam akun buku besar.
2. Tahap Pengikhtisaran :
Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku besar.
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries).
Penyusunan kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur.
Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entitas).
Pembuatan neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance).
Pembuatan ayat jurnal pembalik (reversing entries).
3. Tahap Pelaporan :
Laporan surplus defisit.
Laporan arus kas.
Neraca.
Catatan atas laporan keuangan.