DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
JURUSAN AKUNTANSI
2019/2020
MAKALAH
“USAHA KECIL : OUTLET BURGER IBU SITI”
MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS
DOSEN PEMBIMBING : FATAHUL RAHMAN, SE., M.Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Waheni Julita Parinding 19651062
JURUSAN AKUNTANSI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu unuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis dengan judul “Usaha
Kecil : Outlet Burger Ibu Siti”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing Pengantar Bisnis kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
2.8 Solusi dan Saran Untuk Outlet Burger Ibu Siti ....................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama
ataupun bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang
dimiliki. Untuk membuka usaha, sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang
besar dan dengan modal yang besar pula. Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala
kecil.
Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan disini adalah usaha yang dibangun
dengan investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud disini
setiap orang memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang
sedikit meragukan, bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?
Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa
menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha,
tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target konsumen
yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling
sesuai bagi pemilik modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini
bertujuan agar mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini
bahkan sampai masa yang akan datang.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1
f) Apa saja jenis-jenis usaha kecil?
g) Apa contoh dari usaha kecil yang ada di lingkungan kita dan bagaimana analisis
SWOTnya?
h) Bagaimana solusi atau saran mengenai usaha kecil Ibu Siti agar tidak mengalami
kebangkrutan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu.
Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil, yang
memiliki batasan tertentu menurut UU No. 9 Tahun 1995 sebagai berikut :
1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
2. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari kekayaan
bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.
Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal
kredit usaha kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum 600 juta tidak
termasuk rumah dan tanah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha
perseorangan, badan usaha swasta, dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak
melebihi nilai Rp. 600 juta.
3
Dengan demikian, usaha kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang
kecil, atau nilai kekayaan (asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai
modal awal, aset atau jumlah pekerja itu bergantung kepada defenisi yang diberikan oleh
pemerintah atau institusi lain dengan tujuan-tujuan tertentu. Misalnya Indonesia
mendefenisikan usaha kecil sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 20
orang atau nilai aset yang kurang dari Rp. 200 juta. Usaha yang terlalu kecil dengan jumlah
pekerja yang kurang dari lima orang dikatakan sebagai usaha kecil level mikro.
a) Sistem pembukuan yang relatif, sederhana, dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar. Kadang kala pembukuan tidak di-up to date
sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya.
b) Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c) Modal terbatas.
e) Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk mampu
menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
g) Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dipasar
modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus
transparan.
4
berbagai kemudahan, terutama melalui paket-paket kebijakan untuk mendorong
kehidupan sektor usaha kecil misalnya, kredit bimas dan kredit usaha kecil (KUK), namun
apa yang telah dilakukan berkaitan dengan pemberian kredit tersebut belum dirasakan
manfaatnya secara keseluruhan oleh sektor usaha kecil.
Setiap usaha bisnis mengandung potensi benefit dan biaya. Bagi banyak orang, benefit
yang penting adalah kepuasan pribadi yang diperoleh dari mengoperasikan bisnis
kepunyaannya sendiri. Pemilik bisnis dapat menggunakan seluruh talentanya dan dapat
menggunakannya dengan bebas, juga dapat memperoleh kekuasaan melalui pengoperasian
bisnis miliknya sendiri.
Dibandingkan dengan usaha besar, usaha kecil memiliki beberapa potensi dan
keunggulan komperatif, yaitu:
1. Usaha kecil beroperasi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai bidang usaha. Hal
ini karena kebanyakan usaha kecil timbul untuk memenuhi permintaan (agregate
demand) yang terjadi didaerah reginalanya. Dengan penyebaran usaha kecil, berarti
masalah urbanisasi dan kesenjangan desa –kota minimal dapat ditekan. Setidaknya
mengurangi intensitas lapangan kerja pada aerah tertentu yang menimbulkan efek
urbanisasi serta masalah sosila lainnya.
2. Usaha kecil beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada tingkat yang
rendah. Sebagian besar modal terserap pada kebutuhan modal kerja. Karena yang
dipertaruhkan kecil, implikasinya usaha kecil memiliki kebasan yang tinggi untuk
masuk atau keluar dari pasar. Dengan demikian, kegiatan produksi dapat diberhentikan
swaktu-waktu, jika kondisi perekonomian yang dihadapi kurang mengutungkan.
3. Sebagaian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya (labor intensiv) yang
disebabkan penggunan teknologi yang sederhana. Persentase distribusi nilai tambah
pada tenaga kerja relatif besar. Dengan demikian distribusi pendapatan bisa lebih
tercapai. Sealian itu keunggulan usaha kecil terdapat hubungan yang erat antara
pemilik dengan karyawan yang menyebabkan sulitnya terjadi PHK (pemutusan
hubungan kerja.)
Sedangkan kelemahan usaha kecil adalah investasi awal dapat saja mengalami
kerugian. Beberapa reiko diluar kendali wirausahawan, seperti perubahan mode, peraturan
5
pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga kerja dapat menghambat beberapa bisnis.
Beberapa bisnis juga cenderung mengahasilkan pendapatan yang tidak teratur sehngga
pemilik mungkin tidak memperoleh profit. Mengelola bisnis sendiri juga berarti menyita
waktu sendri yang cukup banyak, tanpa menyisakan waktu yang cukup bagi keluarga
untuk berekreasi. Bagian penting dalam hidup ini kadang kala harus dikorbankan untuk
menoperasikan suatu bisnis agar sukses.
Bagi pengembangan usaha kecil, masalah modal merupakan kendala terbesar. Ada
beberapa alternative yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan
untuk modal dasar maupun untuk langka-langka pengembangan usahanya, yaitu melalui
kredit perbankan, pinjaman lembaga keuangan bukan bank, modal ventura, pinjaman dari
dana penyisihan sebagian laba badan usaha milik Negara ( BUMN), hibah dan jeni-jenis
pembiayaan lainnya.
Pada umumnya pembiayaan yang berasal dari kredit perbankan dirasakan oleh usaha
kecil sangat memberatkan, terutama karna tingkat bunga yang cukup tinggi. Dilain pihak
mengingat sector usaha kecil memiliki sekala usaha yang umumnya juga kecil dengan
tingkat pendapatan yang sering kali tidak teratur, pihak bank sering kali merasa was-was
apabila pinjaman yang didirikan tidak mampu dikembalikan oleh usaha kecil. Oleh karena
itu, diciptakanlah instrument pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik usaha kecil,
yaitu melalui modal ventural.
Modal ventural merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan pasangan usaha dengan beberapa tujuan, antara lain untuk
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal biasanya mengalami kesulitan modal;
membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan; dan membantu perusahaan
yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
Jadi secara konseptual, konsep, tujuan, dan aktifitas lembaga modal ventural tersebut
memang sesuai dengan karakteristik usaha kecil. Sehingga nampaknya harapan akan
keberhasilan penerapan konsep dan pola modal ventura untuk pengembangan usaha kecil
memang tidak terlalu berlebihan.
6
2.5.1 Usaha Perseorangan
Keagenan
Pengecer
Ekspor/Impor
Sektor Informal
Pertanian
Pertambangan
Konveksi
Konsultan
Perencana
Perbengkelan
7
Transportasi
Restoran
Kontraktor Bangunan
Jalan, Jembatan
Kelistrikan
Pengairan
Ibu Siti Anisa yang sebelumnya pernah bekerja sebagai tukang masak di rumah makan
di hulu sekarang mempunyai usaha kecil yaitu outlet burger di Jl.Cipto Mangunkusumo,
Depan Kampus POLNES. Usaha ini ia mulai dengan modal awal Rp. 15.000.000,00,-.
Outlet ini menjual aneka makanan. Dalam sehari, Ibu Siti memperoleh penghasilan sekitar
Rp. 400.000,00 – 800.000,00 per hari. Berikut adalah hasil wawancara dengan pemilik
usaha tersebut.
Tidak punya
Tidak tentu kadang Senin-Jumat bisa 800rb dan untuk hari sabtu 400rb
8
Dipasar dan Agen
Sekitar 250rb-400rb
Alhamdulillah Belum
Kalau hambatan mungkin karena ini pinggir jalan rawan kejahatan jadi harus
berhati-hati
Dengan selalu ramah kepadanya dan melayani nya dengan setulus hati, Serta
mematok harga yang tidak terlalu mahal
Pada saat ini apakah menurut ibu persaingannya lebih berat atau tidak?
Biasanya persaingan yang ibu hadapin seperti apa?
Kalau bisa dibilang lebih berat , persaingannya seperti dengan adanya warung
makanan lagi disekitar outlet kami membuat kami harus lebih giat dalam
memberikan pelayanan dan kualitas makanan
Karna menurut saya ini salah satu usaha yang menjanjikan dan juga untuk
membantu biaya sekolah anak-anak saya
Strength (Kekuatan)
Berada didekat kampus membuat warung ini ramai terutama mahasiwa dan
anak kost.
Weakness (Kekurangan)
9
Berada jauh dari pusat kota membuat pelanggan yang datang rata-rata hanya
mahasiswa dan anak kost
Opportunity (Peluang)
Semakin banyak mahasiswa dan anak kost maka warung memiliki peluang untuk
ramai dan menghasilkan Keuntungan yang besar
Threat (Ancaman)
Disekitar kampus terdapat banyak pesaing yang juga bergerak di bidang kuliner
sehingga apabila Outlet Ibu Siti tidak dapat bersaing dengan pesaing maka Outlet Ibu
Siti akan mengalami kebangkrutan
Solusi dari kelompok kami untuk Ibu Siti agar tidak mengalami kebangkrutan yaitu
sebagai berikut :
4) Menjaga kebersihan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usaha kecil ialah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai
kekayaan (asset) yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil. Nilai modal awal, aset
atau jumlah pekerja itu bergantung kepada defenisi yang diberikan oleh pemerintah atau
institusi lain dengan tujuan-tujuan tertentu. Misalnya Indonesia mendefenisikan usaha kecil
sebagai perusahaan yang mempunyai pekerja kurang dari 20 orang atau nilai aset yang
kurang dari Rp. 200 juta. Usaha yang terlalu kecil dengan jumlah pekerja yang kurang dari
lima orang dikatakan sebagai usaha kecil level mikro.
Pada umumnya pembiayaan yang berasal dari kredit perbankan dirasakan oleh usaha
kecil sangat memberatkan, terutama karna tingkat bunga yang cukup tinggi. Dilain pihak
mengingat sector usaha kecil memiliki sekala usaha yang umumnya juga kecil dengan
tingkat pendapatan yang sering kali tidak teratur, pihak bank sering kali merasa was-was
apabila pinjaman yang didirikan tidak mampu dikembalikan oleh usaha kecil. Oleh karena
itu, diciptakanlah instrument pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik usaha kecil,
yaitu melalui modal ventural.
Modal ventural merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan pasangan usaha dengan beberapa tujuan, antara lain untuk
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal biasanya mengalami kesulitan modal;
membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan; dan membantu perusahaan
yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail didalam menyebutkan perihal makalah di atas bersama
sumber–sumber yang lebih banyak yang tentunya mampu di pertanggung jawabkan.
Untuk wejangan mampu berisi kritik atau saran kepada penulis supaya mampu untuk
menanggapi terhadap analisis berasal dari bahasan makalah yang sudah dijelaskan. Untuk
bagian paling akhir berasal dari makalah adalah daftar pustaka. Pada peluang lain
akan saya jelaskan perihal daftar pustaka makalah.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13