Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“JENIS-JENIS BIAYA DALAM EKONOMI”

DI SUSUN OLEH :
1.MURNI 2100861201172
2.ummy aida 2100861201182
3. Mela Risvika 2100861201095.
4.mohd puja rizki 2100861201156
5. alfarodis m.s 2100861201059

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “JENIS-JENIS BIAYA DALAM EKONOMI”dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi micro. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang berkembangnya ekonomi micro bagi para
pembaca dan juga para penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Syukri SE.Sy.,ME selaku dosen
pengampu mata kuliah pengantar ekonomi micro . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesakannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………….


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………
1.3 Tujuan..........................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Biaya……...………………………………………………………………………………………………….

BAB III PEMBAHASAN

3.1Jenis-jenis Biaya..................................................................................................................
3.2Pembagian biaya berdasarkan pengaruhnya pada skala produki…………………………………….
3.3Biaya tetap..........................................................................................................................
3.4Biaya variabel......................................................................................................................
3.5Biaya operasional (operasional cost)..................................................................................
3.6Biaya total (total cost = TC),................................................................................................
3.7 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)………………………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian di Indonesia dapat berkembang pesat dan mampu mengikuti perubahan zaman
Dikarenakan sumber daya dan biaya yang mencukupi yang di golong kan menjadi beberapa
macam
Maka dari itu di makalah ini akan di jelaskan tentang jenis-jenis biaya tersbut agar kita dapat me-
mahami lebih dalam tentang perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa saja jenis-jenis biaya dalam ekonomi ?


 Jelaskan jenis-jenis biaya dalam ekonomi ?

1.3Tujuan

 Untuk Mengetahui Pengertian Dari biaya perekonomian lebih baik


 Untuk menjelaskan tentang pembagian jenis biaya dlm bidang ekonomi

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Biaya
Sebelum melakukan analisis biaya, terlebih dahulu perlu dipahami pengertian, dan
beberapa konsep tentang biaya. Kalau ditinjau dari sudut biaya, ada beberapa defenisi
tentang biaya yang diuraikan sebagai berikut : 1. Biaya dalam ekonomi manajerial
mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga konsep biaya juga mengacu pada
konsep produksi, tetapi apabila pada konsep produksi kita membicarakan penggunaan
input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam konsep biaya kita
menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi yang disebut biaya.(Gaspersz,
2003)

2. Biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi
untuk memperoleh pendapatan. (Sunarto, 2003)

3. Biaya merupakan pengorbanan sacrifice yang bertujuan untuk memproduksi atau


memperoleh suatu komoditi. Pengorbanan yang tidak bertujuan disebut pemborosan
dan bukan termasuk biaya. (Gani , 1990)

4. Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu
output tertentu. Pengorbanan itu dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun
kesempatan. Dalam analisis ekonomi nilai kesempatan (untuk memperoleh sesuatu)
yang hilang karena melakukan sesuatu kegiatan lain juga dihitung sebagai biaya, yang
disebut biaya kesempatan/opportunity cost. (Maidin, 2003)

5. Bagi seorang Akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh
atau menghasilkan sesuatu (Rahardja & Manurung, 2002)

Sehingga, dalam pengertian tentang biaya tersebut di atas, ternyata terdapat 4 unsur
pokok, yaitu :
– Biaya merupakan harga pokok atau bagiannya untuk memperoleh pendapatan
– Biaya mencerminkan efisiensi sistem produksi
– Biaya merupakan pengorbanan untuk suatu tujuan tertentu
– Pengorbanan dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan

BAB III
PEMBAHASAN

3.1Jenis-jenis Biaya
Untuk keperluan analisis, biaya dapat dikelompokkan menurut beberapa kriteria (Maidin,2003)
yaitu :

3.2 Pembagian biaya berdasarkan pengaruhnya pada skala produksi

3.3 Biaya tetap (fixed cost = FC), yaitu biaya yang nilainya secara relatif tidak dipengaruhi oleh
besaranya jumlah produksi (output). Biaya ini harus tetap dikeluarkan walaupun tidak ada
pelayanan. Contoh FC adalah nilai dari gedung yang digunakan, nilai dari peralatan (besar)
kedokteran, ataupun nilai tanah. Nilai gedung dimasukan dalam FC sebab biaya gedung yang
digunakan tidak berubah baik ketika pelayanannya meningkat maupun menurun. Demikian pula
dengan alat kedokteran. Biaya stetoskop relatif tetap, baik untuk memeriksa dua pasien maupun
sepuluh pasien. Artinya biaya untuk memeriksa dengan suatu alat pada dua pasien sama dengan
biaya untuk memeriksa sepuluh pasien. Dengan demikian biaya alat adalah tetap dan tidak
berubah meskipun jumlah pasien yang dilayani berubah.

3.4 Biaya variabel (variabel cost = VC), adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya
output .

Contoh yang termasuk dalam VC adalah biaya obat, biaya makan, biaya alat tulis kantor, biaya
pemeliharaan

Biaya obat dan makanan dimasukan dalam VC karena jumlah biaya tersebut secara langsung
dipengaruhi oleh banyaknya pelayanan yang diberikan. Biaya obat dan makanan untuk melayani
dua pasien akan berbeda dengan biaya obat dan makanan untuk melayani sepuluh pasien.
Dengan demikian besarnya biaya obat atau makanan akan selalu berpengaruh secara langsung
oleh banyaknya pasien yang dilayani

Pada umumnya besar volume produksi sudah direncanakan secara rutin. Oleh sebab itu VC
sering juga disebut dengan biaya rutin. Dalam praktek sering kali dialami kesulitan untuk
membedakan secara tegas apakah suatu biaya termasuk FC atau VC. Contoh dalam menentukan
gaji pegawai misalnya, apakah gaji pegawai dimasukan dalam FC atau VC. Gaji pegawai
kadang–kadang tidak dipengaruhi oleh besarnya output terutama pada fasilitas pemerintah.
Dalam praktek misalnya, penambahan (kenaikan gaji) atau pengurangan gaji pegawai terutama
pada fasilitas pemerintah, tidak semudah seperti penurunan dan penambahan output pelayanan.
Berdasarkan teori, biaya pegawai sebenarnya dipengaruhi oleh besarnya output.

Disebuah poliklinik misalnya jika pasien rawat jalan naik pada jumlah tertentu perlu ditambah
tenaga sehingga besar biaya pegawai akan berubah seiring dengan bertambahnya jumlah pasien.
Oleh sebab itu ada yang mengelompokan gaji pegawai sebagai semi variable cost (SVC).

Total cost adalah jumlah dari fixed cost ditambah variabel cost yang dalam persamaan sbb :

TC = FC + VC

b.2. Pembagian biaya berdasarkan lama penggunaannya

1. Biaya Investasi, adalah biaya yang masa kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang
relatif lama. Biasanya waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas satu
tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan merencanakan dan merealisasi anggaran untuk jangka
waktu satu tahun. Biaya investasi ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau
pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas produksi (alat produksi). Contoh yang termasuk
dalam biaya investasi antara lain biaya pembangunan gedung, biaya pembelian mobil, biaya
pembelian peralatan besar dan sebagainya.

1. Nilai tanah dan bangunan

Pusat biaya produksi : tanah dan bangunan rawat jalan, rawat inap, apotik, poliklinik

Pusat biaya penunjang : Tanah dan bangunan bagian administrasi, keuangan, dapur, binatu

2. Nilai kendaraan

Ambulance dan kendaraan dinas

3. Nilai peralatan medis

Seluruh peralatan medis yang dipergunakan di masing-masing unit pelayanan seperti rawat inap,
rawat jalan, kamar tindakan, dan laboratorium

4. Peralatan rumah tangga (non medis)

Semua peralatan rumah tangga yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan seperti :
meja, kursi, AC, mesin tik, mesin cuci, almari, pengangkut pasien, dll

Di beberapa instansi, penetapan apakah suatu biaya termasuk biaya investasi atau tidak
dilakukan dengan melihat harga (nilai) suatu barang. Pada umumnya besar biaya investasi sudah
ditetapkan sebelumnya. Misalnya, jika batas yang ditentukan adalah Rp. 100.000,- maka barang
yang nilainya kurang dari Rp. 100.000,- tidak termasuk dalam biaya investasi, meskipum
penggunaannya dapat lebih dari satu (biaya tersebut dimasukan dalam biaya operasional)

Biaya investasi dihitung dari nilai barang investasi yang disetahunkan (AIC atau biaya depresiasi
atau biaya penyusutan).

Nilai barang investasi dalam analisis biaya harus memperhitungkan (1) harga satuan (nilai awal
barang) masing-masing jenis barang investasi, (2) lama pemakaian barang tersebut, (3) laju
inflasi (tingkat bunga bank) dan (4) umur ekonomis barang tersebut

1.1 Biaya penyusutan (depreciation cost), adalah biaya yang timbul akibat terjadinya
pengurangan nilai barang investasi (asset) sebagai akibat penggunaannya dalam proses produksi.
Setiap barang investasi yang dipakai dalam proses produksi akan mengalami penyusutan nilai,
baik karena makin usang atau karena mengalami kerusakan fisik. Nilai penyusutan barang
investasi, seperti gedung, kendaraan, dan peralatan, disebut sebagai biaya penyusutan.

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk menghitung penyusutan yaitu (1) metode garis
lurus (straight line), (2) metode saldo menurun (declining balance), (3) jumlah angka–angka
tahun (sum of the years digit) (4) metode unit produksi (unit of production).

Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah metode penyusutan garis lurus (straight
line method) dimana jumlah historis yang sama dikurangi setiap tahun. Pada umumnya analisis
biaya dilakukan untuk satu kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun anggaran, maka untuk itu
perlu dicari nilai biaya investasi setahun, sehingga biaya investasi itu dapat digabung dengan
biaya operasional.

Nilai biaya investasi satu tahun ini disebut nilai tahunan biaya investasi (Annualized Investment
Cost = AIC).

Besarnya nilai tahunan dari biaya investasi tersebut dipengaruhi oleh nilai uang (inflasi) serta
waktu pakai dan masa hidup suatu barang investasi. Untuk menghitung nilai tahunan investasi
tersebut dapat dipergunakan rumus sebagai berikut :

IIC ( 1 + i )t
AIC = ——————
L

AIC = Annualized Investment Cost


IIC = Initial Investment Cost
i = Laju Inflasi
t = Lama Pakai
L= Perkiraan masa hidup (umur ekonomis) barang investasi yang bersangkutan

3.5 Biaya operasional (operasional cost), adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang
relatif singkat (kurang dari satu tahun) contoh yang termasuk dalam biaya operasional antara lain
biaya obat, biaya makan, gaji pegawai, air dan listrik.
Konsep yang sering dipakai secara bersamaan dengan biaya operasional yaitu Biaya
pemeliharaan (mantainance cost). Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mempertahankan nilai suatu barang investasi agar dapat terus berfungsi, misalnya biaya
pemeliharaan gedung dan pemeliharaan kendaraan. Antara biaya operasional dan biaya
pemeliharaan dalam praktek sering disatukan menjadi biaya operasional dan pemeliharaan
(operational and mantainance cost). Biaya operasional dan pemeliharaan, dengan sifatnya yang
habis pakai pada umumnya dikeluarkan secara berulang. Karena itu biaya pemeliharaan sering
disebut sebagai biaya berulang (recurrent cost)

Contoh biaya operasional :

a. Biaya pegawai (gaji)


b. Biaya obat dan bahan medis
c. Biaya listrik dan air
d. Biaya bahan kantor (ATK)
e. Biaya telepon
f. Biaya pemeliharaan barang investasi

Biaya item (c) sampai item (f) dikenal dengan sebutan overhead atau biaya umum

Contoh : Biaya Pemeliharaan

Biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai suatu barang agar terus berfungsi. Misalnya
biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan alat medis dan pemeliharaan kendaraan.

3.6 Biaya total (total cost = TC), adalah jumlah dari biaya investasi ditambah biaya operasional,
atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total Cost = Investment Cost (+) Operasional Cost

b.3. Pembagian biaya berdasarkan fungsi atau aktifitas sumber biaya

1. Biaya Langsung (Direct Cost), adalah biaya yang dibedakan pada sumber biaya yang
mempunyai fungsih (aktifitas) langsung terhadap output.

Contoh : gaji perawat

biaya obat-obatan

biaya peralatan medis

3.7 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), adalah biaya yang dibebankan pada sumber biaya
yang mempunyai fungsi penunjang (aktivitas tak langsung) terhadap output

Contoh : gaji bagian administrasi

gaji direktur

biaya ATK, TU
biaya peralatan non medis

3. Total Cost, merupakan penjumlahan dari direct cost ditambah indirect cost, yang dirumuskan
sebagai berikut :

Total Cost = Direct Cost (+) Indirect Cost

b.4. Unit cost, adalah biaya yang dihitung untuk menghasilkan satu satun produk (misalnya satu
jenis pelayanan). Unit cost diperoleh dari TC dibagi jumlah produk (Quantity =Q) atau dalam
persamaan :

UC = TC/Q

Dengan demikian, dalam menghitung unit cost harus ditetapkan terlebih dahulu besaran produk
(cakupan pelayanan). Unit cost sering kali disamakan dengan biaya rata-rata (average cost).
Dengan melihat rumus biaya satuan ( UC = TC/Q ) tersebut, maka jelas tinggi rendahnya unit
cost suatu produk tidak saja dipengaruhi oleh besarnya TC tetapi juga dipengaruhi oleh besarnya
pelayanan. Perhitungan unit cost dengan menggunakan rumus diatas, banyak dipengaruhi oleh
tingkat utilitas. Makin tinggi utilitas (dengan demikian makin besar jumlah output) akan semakin
kecil unit cost pelayanan. Perhitungan unit cost yang didasarkan atas pengeluaran nyata terhadap
produk atau pelayanan ( UC = TC/Q ) disebut biaya UC Aktual. Disamping UC aktual, juga ada
UC normative yaitu besarnya biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu jenis pelayanan
kesehatan menurut standar baku atau menurut kapasitas yang tersedia. Besarnya UC normative
ini tidak memperhitungkan apakah pelayanan kesehatan tersebut dipergunakan oleh pasien atau
tidak. Rumus UC normative adalah :

FC VC
UC = ————- (+) ————-
KAP Q

UC = Unit cost normatif.


FC = Fixed cost, biaya tetap yang diperlukan untuk beroperasi.
KAP = Kapasitas produksi pusat biaya tersebut dalam setahun
VC = Variabel cost termasuk di dalamnya biaya obat / bahan medis, bahan habis pakai
Q = Jumlah output pusat biaya tersebut dalam setahun

Dalam perhitungan penetapan tarif, untuk menghitung unit cost dapat terdiri dari beberapa
macam yaitu :

1. Unit cost, dengan memperhitungkan total cost terdiri atas penjumlahan FC, SVC dan
VC atau (TC = FC + SVC + VC )
2. Unit cost, dengan memperhitungkan TC terdiri atas penjumlahan dari SVC dan VC
atau ( TC = SVC + VC )
3. Unit cost, dengan memperhitungkan TC terdiri atas penjumlahan dari VC saja atau
( TC = VC)
Bagi sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah (puskesmas dan rumah sakit), biaya investasi
dan gaji pegawai negeri sipil telah di subsidi, sehingga idealnya untuk menentukan UC,
perhitungan TC tanpa FC dan biaya investasi serta biaya gaji pegawai negeri.

BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah biaya dalam ekonomi bisa di dapat dri mana saja dan dgn
cara apa pun dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis seperti yg telah di bahas di dalam
makalah ini pengertian biaya juga bermanfaat bagi mahasiswa dalam mempelajari perekonomian.

4.2 saran

Semoga dengan mengetahui jenis-jenis biaya ini kita mampu memahamai tentang perekonomian lebih
mudah seperti digunakan untuk tujuan penelitian dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai