Disusun Oleh :
Kelompok 5
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“Siklus Produksi”.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.
I.1. Latar Belakang
Di dalam zaman yang semakin modern ini, semakin banyak pula
perusahaan yang ingin terus berkembang dan maju tak terkecuali perusahaan
manufaktur yang semakin banyak dan meluas kali ini. Dalam perusahaan
manufaktur maupun perusahaan lain, aspek keuangan menjadi hal yang sangat
penting guna menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis.
Demi menjaga keuangan perusahaan yang sehat dan terkendali perlu
adanya suatu tindakan untuk mencapainya, yakni bisa dilakukan melalui proses
audit. Adapun siklus-siklus yang terjadi di dalam perusahaan itu beragam
macamnya. Namun secara garis besar sama.
Khusus dalam perusahaan manufaktur, siklus maupun transaksi pabrikasi
menjadi hal yang sangat penting karena siklus ini menjadi pemeran penting
dalam tolok ukur keberhasilan perusahaan manufaktur. Keberhasilan dalam
mengendalikan maupun mengelola siklus-siklus yang terkait dalam transaksi
pabrikasi bukanlah hal yang mudah.
Oleh karena itu, sebagai bentuk pengendalian dalam transaksi perlu juga
adanya pengendalian atas siklus produksi dan juga siklus yang berhubungan,
yakni siklus personalia dalam bentuk audit atas siklus produksi dan personalia
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.
2
hasil-hasil keuangan yang dilaporkan , terutama pada saat mengevaluasi tujuan
audit seperti keberadaan persediaan, penilaian persediaan baik pada biaya
historis maupun nilai realisasi bersih, apakah klien memegang hak kepemilikan
atas persediaan, serta masalah penyajian dan pengungkapan.
3
II.1.c. Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal
Seperti dalam kasus siklus pendapatan dan pengeluaran, aspek-aspek dari
kelima komponen sistem pengendalian internal suatu entitas dapat diterapkan
pada transaksi pabrikasi dalam siklus produksi. Sebagai bagian dari penilaian
risiko, manajemen harus memperhatikan risiko yang dibahas dalam bagian
terdahulu mengenai risiko inheren dan merancang pengendalian yang sesuai.
Sistem akuntansi untuk persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan
catatan seperti file produk atau file induk.
Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk menaudit siklus produksi
adalah:
a) Perputaran Sediaan
b) Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
c) Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
d) Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
e) Produk rusak per juta
4
Completed production report
Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
Standard cost MF
WIP Inventory MF
FG Inventory MF
5
transaksi pabrikasi, auditor menggunakan prosedur yang sama seperti transaksi
lain. Prosedur ini meliputi:
a) Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan
b) Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi
c) Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi
d) Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi
Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian
internal, bagan arus, dan memorandum naratif.
6
II.3.b. Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan terhadap asersi-asersi saldo
persediaan dan tujuan audit atas saldo akun khusus yang berhubungan dengan
asersi itu.
7
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari
pengujian bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim.
2. Pengujian pisah-batas transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan
Tujuan dan sifat dari pengujian pisah-batas penjualan serta pembelian
masing-masing telah dijelaskan di bab sebelumnya, yaitu dalam
hubungannya dengan audit atas saldo piutang usahadan hutang usaha.
8
Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.
Memverifikasi kompensasi pejabat.
9
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
11