Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK
“KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI BIAYA”

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Arlinda Pampang Langi (2010321055)


Anastasia Desi Bokko (2010321056)
Arpan Pabetta (2010321058)
Alprilia A (2010321067)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Biaya dan
Sistem Informasi Biaya” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi kami.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ghaliyah selaku dosen
pengampu pada mata kuliah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 Oktober 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Konsep Biaya dan Sistem Informasi Biaya...................................................1


KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................5
BAB II.............................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................6
A. Konsep Biaya.......................................................................................6
B. Sistem Informasi Biaya.......................................................................13
BAB III..........................................................................................................17
KESIMPULAN..............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu cabang dari akuntansi adalah Akuntansi Biaya. Akuntansi Biaya adalah
akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari “sesuatu produk” yang
diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dari pemesan maupun untuk
menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual (Halim 1996). Akuntansi secara umum
adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara
tertentu dari transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain dan penafsiran
terhadap hasilnya. Sedangkan biaya dalam pengertian yang luas merupakan pengorbanan yang
telah terjadi atau mungkin akan terjadi. Tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyajikan
informasi biaya produksi dari suatu perusahaan. Akuntansi biaya dalam tujuannya yang lebih luas,
selain untuk pengumpulan dan pelaporan biaya juga untuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan oleh manajemen.
Dalam perusahaan manufaktur, banyak terjadi kesulitan dalam pencatatan dan
pengolahan data produksi sekaligus pencatatan transaksi keuangan yang terjadi, misalnya
perhitungan harga pokok produksi. Menurut Muhadi (2001), harga pokok produksi adalah harga
pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses produksi. Ketidakakuratan dalam
menghitung harga pokok produksi akan menimbulkan dampak negatif karena akan mempengaruhi
harga jual suatu produk. Bila terlalu tinggi akan berakibat harga jual produk tersebut akan tinggi.
Jika haarga jual terlalu tinggi, perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan saingan dengan
harga jual yang rendah. Sebaliknya, jika harga jual terlalu rendah, perusahaan akan mengalami
kerugian. Oleh karena itu, perhitungan harga produksi harus dilakukan dengan tepat dan benar
(Mulyadi,1990).
Setiap perusahaan menerapkan cara perhitungan tersendiri dalam menentukan harga
pokok produksi setiap barang yang dihasilkan. Hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan
tersebut. Beberapa metode yang umum digunakan diperusahaan manufaktur adalah metode Full
Costing (Harga Pokok Penuh) dan Metode Direct Costing (Harga Pokok Langsung).

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana konsep biaya?
b. Apa itu sistem informasi biaya?
1.3 Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui apa saja yang menjadi konsep biaya
b. Mengetahui sistem informasi biaya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya

Biaya adalah objek yang catat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya.
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan ajan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam
definisi biaya tersebut di atas :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
2. Diukur dalam satuan uang,
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Contoh :

Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “Akuntansi Biaya”. Untuk itu perusahaan
memamkai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp2.000 per rim, sehingga total harga
kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp2.000.000.

Dari contoh 1 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul
“Akuntansi Biaya” berjumlah Rp2.000 karena :

1. Kertas 1.000 rim yang dipakai dalam pencetakan buku tersebut merupakan pengorbanan
sumber ekonomi. Kertas tersebut merupakan benda atau sumber ekonomi, karena memiliki
unsur langka. Untuk mendapatkan kertas tersebut perusahaan membutuhkan pengorbanan
uang.
2. Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas yang dikorbankan untuk
membuat buku tersebut adalah 1.000 rim. Karena harganya per rim Rp2.000, maka biaya
pembuatan buku tersebut adalah Rp2.000 x 1.000 = Rp2.000.000. Yang merupakan biaya
bukanlah 1.000 rim, melainkan Rp2.000.000. Agar pengorbanan sumber ekonomi untuk
menilai pengorbanan tersebut harus sama. Satu-satunya ukuran yang dapat digunakan
untuk menyamakan ukuran pengorbanan sumber ekonomi adalah satu uang.
3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi.
4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut adalah bertujuan, yaitu untuk mencetak buku
“Akuntansi Biaya”.
Cara Penggolongan Biaya
Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan
tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep “different costs for different purposes”
Biaya dapat digolongkan menurut :

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan
biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah
sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi
mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.

2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi & umum.

Biaya Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya
bahan baku;biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Biaya Pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan


pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan; biaya promosi, biaya angkutan dari gudang
perusahaan ke gudang pembeli; gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan
pemasaran; biaya contoh (sample).

Biaya Administrasi & Umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi
dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi,
personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaaan akuntan, biaya photocopy.

Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum sering pula disebut dengan istilah
biaya komersial (commercial expenses)
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan
sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :

1. Biaya langsung (direct cost)


2. Biaya tidak langsung (indirect cost)

Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua: biaya produksi
langsung dan biaya produksi tidak langsung. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya dibagi
menjadi dua golongan: biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.

Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka
biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diindentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang
terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam
departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen bagi departemen pemeliharaan
dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut, merupakan biaya langsung
bagi departemen tersebut.

Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk
disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak
mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan departemen, biaya
tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh
lebih dari satu departemen. Contohnya adalah biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga
listrik. Biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk
penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan ekuipmen yang mengkonsumsi listrik. Bagi
departemen pemakai listrik, biaya listrik yang diterima dari alokasi biaya departemen pembangkit
tenaga listrik merupakan biaya tidak langung departemen.

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume


Aktivitas
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi;
1. Biaya variabel
2. Biaya semivariabel
3. Biaya semifixed
4. Biaya tetap
Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah selama sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung.
Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya


Atas dasar jangka waktu manfaatnya, dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, Pengeluaran modal
(capital expenditures) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini
pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi. Contoh pengeluaran
modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap,
untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk keperluan riset dan pengembangan suatu
produk.

Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya


yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada
saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan
pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan
antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.

Metode Pengumpulan Biaya Produksi


Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan biaya
nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan
baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. Biaya
produksi membentuk kos produksi, yang digunakan untuk menghitung kos produk jadi dan kos
produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya nonproduksi ditambahkan
pada kos produksi untuk menghitung total kos produk.
Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara
memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam: produksi atas dasar pesanan dan produksi
massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya
atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar.
- Produksi yang berproduksi berdasar pesanan, mengumpulkan kos produksinya dengan
menggunakan metode kos pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan
tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
- Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan kos produksinya dengan
menggunakan metode kos proses. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Metode Penentuan Biaya Produksi
Metode Penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam
kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua
pendekatan: full costing dan variable costing
Full Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan
demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut:
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx
Kos produksi xx
Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur kos produksi
(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya
overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum).
Variable Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi
menurut produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Kos produksi xx
Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur kos
produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya
administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran
tetap, biaya administrasi dan umum tetap).

. Sistem Informasi Biaya


1) Pengertian Sistem Informasi Biaya
Sistem informasi biaya merupakan sistem yang membangun manajemen dalam
menerapkan sasaran laba perusahaan, target laba perusahaan, informasi biaya yang baik, tepat
serta akurat dibutuhkan oleh setiap pengguna informasi biaya, hal tersebut bisa di penuhi jika :
a. Informasi dipakai secara sistematis
b. Informasi seharusnya terkoordinasi
2) Pemprosesan Data
Pemprosesan data merupakan sebuah proses pengumpulan, mengelompokkan, menganalisaan
dan pelaporan data perusahaan. Sistem informasi atau pemprosesan data harus menyediakan
informasi untuk memilih :
a. Biaya serta perolehan
b. Evaluasi manajemen untuk saat ini serta dimasa yang akan datang
c. Perkiraan ekonomi yang berasal dari luar perusahaan
d. Pemakaian Data Biaya
3) Fungsi/Bagian Yang Terkait di Dalam Sistem Akuntansi Biaya
 Fungsi Penjualan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, fungsi


penjualan bertanggung jawab atas penerimaan order dari langganan dan meneruskan order
tersebut ke fungsi produksi Jika order dari langganan ditulis dalam formulir yang disediakan oleh
perusahaan, order langganan ini langsung dapat diserahkan oleh fungsi penjualan ke fungsi
produksi untuk dapat segera diproses. Jika order dari langganan belum berisi informasi yang
kurang, atau menuliskan kembali kedalam prakiraan penjualan dan laporan-laporan persediaan
yang berisi informasi tetap bagi kepentingan fungsi produksi.

 Fungsi Produksi

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi yang ada
dibawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan dalam proses produksi guna memenuhi
permintaan produksi dari fungsi penjualaN.

 Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Fungsi ini merupakan fungsi staff yang membantu fungsi produksi dalam merencanakan dan
mengawasi kegiatan produksi. Perencanaan produksi diwujudkan dalam perhitungan rencana
kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi pesanan yang diterima
dari fungsi penjualan.

 Fungsi Pengolahan Data Elektronik

Bagian ini menerima dokumen ijin produksi dari bagian perencanaan poduksi. Dokumen ijin
produksi tersebut dijadikan untuk input proses pembuatan Perintah Produksi, Perintah Bahan, dan
Jadwal Produksi

 Fungsi Gudang

Dalam sistem pengawasan sistem produksi dan sistem akuntansi biaya ini, fungsi gudang
bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong, dan barang lain yang
digudangkan. Fungsi ini juga bertanggungjawab menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi
produksi.

 Fungsi Akuntansi Biaya

Dalam sistem pengawasan produksi dan sistem akuntansi biaya, fungsi ini bertanggung
jawab untuk pencatatan mutasi setiap jenis persediaan dan atas pencatatan biaya produksi
langsung, biaya produksi tidak langsung dan biaya non produksi kedalam kartu biaya. Disamping itu
fungsi akuntansi biaya bertanggung jawab atas pencatat transaksi terjadinya biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya non produksi ke dalam jurnal pemakaian
bahan baku dan jurnal umum serta posting ringkasan jurnal tersebut ke rekening yang bersangkutan
dalam buku besar.

4) Tujuan Utama Sistem Akuntansi Biaya


a. Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendaliaan dan evaluasi kinerja operasi
produksi.
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan perusahaan.
5) Dokumen Yang di Gunakan Dalam Sistem Akuntansi Biaya
 Dokumen Izin Produksi

Dokumen ini dibuat oleh Bagian Perencanaan Produksi untuk menjelaskan bahwa jenis
produk yang harus diproduksi berdasarkan informasi yang sama dan prioritas relatif dari masing-
masing produk.

 Laporan Permintaan Bahan dan Laporan-Laporan Persediaan

Dokumen ini dibuat oleh Bagian Pengelolahan Data Elektronik dan tidak lagi disusun oleh
petugas pencatat persediaan dan Bagian pemasaran. Dokumen ini dibuat untuk memutuskan jenis
produk yang harus diproduksi berdasarkan informasi yang sama.

 Kartu Jam Kerja dan Laporan Gerak Produksi

Unit-unit pabrik harus membuat Kartu Jam Kerja Karyawan dan Laporan Gerak Produksi
untuk diserahkan kepada Bagian Pengolahan Data Elektronik, dan tidak lagi kepada bagian
akuntansi biaya dan bagian perencanaan produksi.

 Kartu Permintaan Bahan

Dokumen ini harus dibuat oleh pengawas pabrik apabila terjadi kekurangan bahan atau
melaporkan jika terdapat bahan atau melaporkan jika terdapat bahan yang tidak diperlukan tetapi
diterima dari gudang.

 Jadwal Produksi

Pembuatan Jadwal Produksi diasumsikan dilaksanakan setiap hari dan disusun per unit
pabrik. Dengan kata lain, setiap unit pabrik setiap hari akan memperoleh produksi.
BAB III

KESIMPULAN

Adapun tujun dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi
manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. Penentuan harga pokok produk
juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan
pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi
Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat
menyediakan infromasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang
saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem akuntansi tersebut dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan.
Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai