TIM PENYUSUN
KELOMPOK 2 :
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Biaya dan Konsep Biaya…………………………………………………………………..4
2.2 Klasifikasi Biaya…………………………………………………………………………..5
2.3 Metode Pengumpulan Biaya Produksi…………………………………………………….8
2.4 Metode Penentuan Biaya Produksi………………………………………………………..9
2.5 Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Dagang…………….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya dikaitkan dengan semua jenis organisasi – manufaktur dan nonmanufaktur, bisnis
dan nonbisnis, eceran dan grosir. Sebagai langkah awal dalam mempelajari akuntansi biaya,
sangat penting untuk memahami pengertian biaya, berbagai jenis biaya yang dikeluarkan oleh
organisasi dan bagaimana biaya tersebut dikelola. Dalam akuntansi biaya dan manajemen, istilah
'biaya' dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada sifat organisasi dan kebutuhan
manajemen. Manajer mungkin memerlukan data biaya untuk (i) pelaporan eksternal; (ii)
menghitung harga pokok produk; (iii) penilaian saham; dan (iv) pengambilan keputusan.
Setiap penggunaan data biaya yang berbeda memerlukan definisi dan klasifikasi biaya yang
berbeda. Data biaya yang dikumpulkan untuk satu tujuan mungkin tidak sesuai untuk tujuan lain.
Sebagai contoh, biaya produksi diesel dan bensin saat ini mungkin sesuai untuk penilaian stok
penutupan Reliance Industries Ltd untuk tahun tersebut. Namun, biaya tersebut mungkin tidak
berguna dalam perencanaan operasi kilang perusahaan untuk tahun-tahun mendatang karena
fluktuasi harga minyak mentah di pasar internasional. Poin penting adalah bahwa definisi dan
klasifikasi biaya yang berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda. Pemahaman yang jelas
tentang konsep dan klasifikasi ini memungkinkan akuntan biaya dan manajemen untuk
menyediakan data biaya yang tepat kepada manajer tepat pada waktunya.
Maka melihat pemaparan tersebut, maka pada paper ini akan membahas mengenai lima hal
penting yang perlu diketahui. Kelima hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Biaya dan Konsep Biaya
2. Klasifikasi Biaya
3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
4. Metode Penentuan Biaya Produksi
5. Perbandingan Laporan Laba/Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Dagang
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biaya dan Konsep Biaya
Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh
akuntansi biaya. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4
unsur pokok dalam definisi biaya yakni :
1. Biaya merupakan pengorbanan,
2. Diukur dalam satuan uang,
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
4
Dalam arti sempit biaya bisa dimaksud dengan pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva. Lalu pada arti yang lebih luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah kos. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut. Seorang manajer mengeluarkan uang Rp5.000.000 untuk memperoleh mesin photocopy
untuk bagiannya. Pengorbanan uang tersebut merupakan kos, dan disajikan sebagai aktiva dalam
neraca. Lalu apabila mesin photocopy telah digunakan, maka tahun yang menggunakan mesin
tersebut akan dibebani dengan depresiasinya. Depresiasi ini disebut dengan biaya.
5
pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh
penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas sebagai berikut,
biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya
asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.
6
yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang
bekerja dalam departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen bagi
departemen pemeliharaan dan biaya depresesiasi mesin yang dipakai dalam departemen
tersebut merupakan biaya langsung bagi departemen tersebut.
2. Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang terjadi tidak hanya oleh sesuatu yang
dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk sering disebut dengan
istilah biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi
manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen. Contohnya adalah biaya yang
terjadi di departemen pembangkit tenaga listrik. Biaya ini dinikmati oleh departemen-
departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk menggerakan
mesin dan ekuipmen yang mengonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai listrik, biaya
listrik yang diterima dari alokasi biaya departemen pembangkit tenaga listrik merupakan
biaya tidak langsung dari departemen
7
1) Pengeluaran modal (capital expenditures), merupakan biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada
saatnya terjadi dibebankan sebagai kos aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi. Contoh
pengeluarna modal adalah pengeluaran untuk membeli aktiva tetap, untuk repasari besar
terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran. dan pengeluaran untuk riset dan
pengenmbangan suatu produk.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures), merupakan biaya yang hanya mempunyai
manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadi,
pengeluaran ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang
diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapat antara lain adalah
biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.
8
Perusahaan-perusahaan yang berproduksi massa mengumpulkan kos produksinya dengan
metode kos proses (process cost method). Dalam metode kos proses produksi dikumpulkan
untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode
tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
2.4 Metode Penentuan Biaya Produksi
Metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke
dalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat
dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.
Full costing
Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur
biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Jadi kos
produksi dengan menggunakan metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi:
9
Variable Costing
Variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya
produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Jadi kos produksi dengan
menggunakan metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi:
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Kos produksi xx
Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur kos produksi
variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel)
ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya variabel dan biaya administrasi dan umum
variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi
dan umum tetap).
10
2.5 Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Dagang
Perusahaan Dagang:
- Kegiatannya berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan lain dan penjualan barang
dagangan tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.
- Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan yang dibeli .
- Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi
untuk memperoleh barang dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta
biaya pemasaran.
Pengorbanan sumber ekonomi yang disajikan dalam laporan rugi laba dikelompokkan ke dalam
3 golongan :
1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain.
Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Harga Pokok Penjualan”
2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang dagangan . Pengorbanan
ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya Pemasaran”.
3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang dagangan dan
pemasaran barang dagangan . Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya
administrasi dan umum”.
Contoh:
11
Perusahaan Manufaktur:
Pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan penjualan produk jadi tersebut kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi memerlukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi :
- Pengorbanan bahan baku
- Pengorbanan jasa tenaga kerja
- Pengorbanan jasa fasilitas
Dalam pendekatan Full costing, berbagai pengorbanan sumber ekonomi disajikan dalam laporan
rugi laba yang dikelompokkan dalam 3 golongan:
1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya produksi” yang dirinci
menjadi :biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk jadi . Pengorbanan ini
dikelompokkan dengan judul : “Biaya Pemasaran”.
3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan pemasaran produk.
Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul : “Biaya administrasi dan umum”.
Contoh :
12
Dalam pendekatan variable costing, berbagai pengorbanan sumber ekonomi disajikan dalam
laporan laba rugi seperti contoh gambar dibawah ini, menurut perlakunya dalam hubungan
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya dalam laporan laba rugi yang disusun dengan
pendekatan variable costing disajikan dalam dua kelompok : biaya variablelable dan biaya tetap.
13
BAB III
14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam
definisi biaya yakni : Biaya merupakan pengorbanan, Diukur dalam satuan uang, Yang telah
terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Pentingnya informasi biaya ini untuk menjamin bahwa suatu kegiatan usaha menghasilkan nilai
keluaran lebih tinggi, maka diperlukan alat ukur, yaitu akuntansi biaya. Selain berfungsi untuk
mengukur apakah suatu usaha menghasilkan laba, akuntansi biaya juga menghasilkan informasi
biaya. Dimana informasi biaya berfungsi sebagai dasar untuk mrencanakan alokasi sumber
ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran.
Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan
tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep “different costs for different purposes”.
Dapat di golongkan menurut: Objek pengeluaran, Fungsi pokok dalam perusahaan, Hubungan
biaya dengan sesuatu yang dibiayai, Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan, dan Jangka waktu manfaatnya.
Dalam Metode Pengumpulan Biaya pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya :
biaya produksi dan biaya nonproduksi. Cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu berdasarkan pesanan dan produksi massa. Selanjutnya, Metode penentuan kos
produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full
costing dan variable costing.
15
DAFTAR PUSTAKA
16