Anda di halaman 1dari 31

lOMoAR cPSD| 30309177

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alatmanajemen dalam

memonitori dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam

bentuk laporan biaya.

Definisi akuntansi biaya yang diutarakan oleh Kartadinata (2000:22) adalah “patner

manajemen yang utama dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan dengan memberikan kepada

manajemen alat-alat yang diperlukan untuk merencanakan, mengawasi dan melakukan penilaian atas

kegiatan-kegiatan perusahaan”. Menurut Usry dan Carter (2004:11) yang dialihbahasakan oleh

Krista, akuntansi biaya adalah “perhitungan biaya yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas

perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-

keputusan yang bersifat rutin maupun strategis”. Menurut Schaum pengertian dari Akuntansi biaya

adalah “suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan

barang atau jasa”. Fungsi utama akuntansi biaya adalah melakukan akumulasi biaya untuk penilaian

persediaan dan penentuan pendapatan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu

proses kegiatan di bidang akuntansi dalam menetapkan biaya suatu produk atau jasa dengan tujuan

untuk mendapatkan laba yang maksimal dan manfaat, sedangkan biaya menyediakan salah satu

informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk

perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok produk dan jasa, serta bagi pengambilan

keputusan oleh manajemen

1
Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karakteristik dari

transaksi yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman ini, transaksi yang berkaitan dapat

mudah diidentifikasi sehingga bisadisajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Maka dari itu

kita harus mengetahui apa saja sifat dari biaya, bagaimana konsep dari biaya produksi, dan

pengklasifikasian dari biaya produksi.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa itu biaya ?

3. Apa yang dimakud klasifikasi biaya dan bagaimana pengklasifikasian dari biaya

produksi ?

4. Bagaimana konsep dari biaya produksi ?

5. Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan manufaktur ?

6. Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan dagang ?

7. Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan jasa ?

1.3 Tujuan Masalah

2. Untuk mengetahui Apa itu biaya

3. Untuk mengetahui Apa yang dimakud klasifikasi biaya dan bagaimana pengklasifikasian

dari biaya produksi

4. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dari biaya produksi

5. Untuk mengetahui Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan manufaktur

6. Untuk mengetahui Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan dagang

7. Untuk mengetahui Bagaimana konsep biaya dalam perusahaan jasa

2
lOMoAR cPSD| 30309177

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian biaya

Definisi biaya sendiri memiliki kemajemukan karena konsepnya berasal dari istilah umum,

sehingga tidak mudah untuk memberikan suatu batasan yang pasti tanpa meninggalkan keraguan

mengenai pengertiannya. Para ahli ekonomi, akuntan dan pihak-pihak yang dihadapkan pada

masalah biaya ini memiliki pengembangan mengenai konsep dan istilah biaya menurut kebutuhan

meraka.

Objek dari akuntansi biaya adalah biaya itu sendiri, ini dapat dilihat dari definisi biaya yang

dikemukakan oleh para ahli. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu

proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang

sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya

implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa kas. Sementara itu,

yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya

biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

Menurut Hansen Mowen (2000:38) yang dialih bahasakan oleh Ancella A. Hermawan,

mendefinisikan biaya sebagai “kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa

yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisssi.Di sisi lain,

Carter dan Usry (2004:29) biaya didefinisikan sebagai “Nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk

memperoleh manfaat”.

Menurut Bastian, dkk. (2006:4) biaya adalah “pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.

3
lOMoAR cPSD| 30309177

Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung

dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga

kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan

lainnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas biaya adalah pengorbanan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal dimasa yang akan datang.

Sampai saat ini banyak orang yang terjebak dalam kata-kata biaya (cost) dan beban (expense)

yang digunakan dalam akuntansi. Dalam akuntansi terdapat perbedaan yang mendasar antara dua

kata tersebut.

a. Biaya (cost) merupakan bahan olah dasar akuntansi (pengukuran yang dilekatkan pada

suatu objek cost). Dengan pengertian tersebut semua objek yang dapat diukur merupakan

objek cost,dan hasil pengukuran tersebutlah yang disebut cost.

b. Biaya merupakan harga yang dibayarkan untuk mendapatkan, menghasilkan, atau

memelihara barang atau jasa. Misalnya harga-harga yang dibayarkan untuk bahan, tenaga

kerja, dan biaya overhead pabrik.

c. Beban (expense) adalah “penurunan manfaat ekonomi selama satu periode dalam bentuk

arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan

penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal”.

d. Beban merupakan hasil dari penggunaan sebuah aktiiva, misalnya penyusutan, beban juga

lebih banyak diterapkan terhadap hal-hal rutin, misalnya beban gaji.

e. Biaya adalah upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pendapatan (hasil). Sedangkan kata

beban tidak selaras dengan konsep upaya dan hasil, karena beban mempunyai makna akan

sesuatu yang harus ditanggung (seakan-akan pendapatan didapat dahulu, dan karena

4
lOMoAR cPSD| 30309177

mendapatkan pendapatan tersebut kita harus menanggung beban). Dari beberapa pengertian

biaya (cost) dan beban (expense) dapat dilihat perbedaan antara biaya dan beban.

Biaya Produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi

2. Bahan – bahan pembantu atau penolong

3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4. Penyusutan peralatan produksi

5. Uang modal, sewa

6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,

biaya keamanan, dan asuransi

7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan

8. Pajak.

2.2 Klasifikasi biaya produksi

Biaya produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dibedakan menjadi dua jenis, yakni

biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost).

a. Biaya Eksplisit, pengeluaran perusahaan yang dicatat secara akuntansi berupa

pembayaran dengan uang untuk mendapatakan faktor produksi dan bahan mentah

yang dibutuhkan. Missal biaya untuk membayar listrik, membeli bahan baku

pembuatan produksi, membayar asuransi.

b. Biaya tersembunyi (imputed cost), perkiraan pengeluaran terhadap faktor produksi

yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dalam biaya

tersembunyi antara lain pembayaran untuk keusahawan produsen tersebut, modalnya

5
lOMoAR cPSD| 30309177

sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang

dimilikinya.

Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan antara dua jangka waktu yaitu biaya

produksi dalam jangka pendek dan biaya produksi dalam jangka panjang.

2.2.1 Biaya Produksi dalam Jangka Pendek

Biaya produksi dalam jangka pendek adalah biaya yang dikeluarkan dalam produksi dimana

jangka waktu yang singkat ketika hanya terjadi perubahan salah satu faktor produksi sedangkan

faktor yang lainnya dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan. Biaya produksi yang

dikeluarkan produsen dibedakan menjadi biaya yang selalu berubah dan biaya tetap. Berikut istilah

yang digunakan dalam analisis biaya produksi :

1. Biaya total

Biaya total dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Biaya total (total cost)

Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses

produksi

b. Biaya tetap total (total fixed cost)

Biaya tetap total adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor produksi yang

jumlahnya tidak dapat diubah.

c. Biaya variabel total (total variable cost)

Biaya variabel total adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor produksi yang

jumlahnya dapat diubah.

6
lOMoAR cPSD| 30309177

2. Biaya rata-rata

Biaya rata-rata dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Biaya rata-rata (average cost)

Biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. Biaya rata-rata

diperoleh dari Total Cost (TC)/Jumlah produksi

b. Biaya tetap rata-rata

Biaya tetap rata-rata diperoleh dari Total Fixed Cost(TFC)/Jumlah barang produksi

c. Biaya variabel rata-rata

Biaya variabel rata-rata diperoleh dari pembagian antara Total Variable Cost

(TVC)/Jumlah barang produksi

3. Biaya marjinal

Biaya marjinal adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak

satu unit produk.

2.2.2 Biaya Produksi dalam Jangka Panjang

Dalam jangka panjang semua faktor produksi atau input mengalami perubahan, sehingga

biaya produksi dalam jangka panjang ini tidak perlu dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah

di jangka panjang semua faktor produksi adalah variabel yang dapat mengalami perubahan. Oleh

karena itu perusahaan harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan

meminimumkan biaya produksi. Kapasitas pabrik dengan analisis ekonomi digambarkan oleh kurva

rata– rata (AC). Dalam menganalisis kegiatan produksi untuk melakukan usaha meminimumkan

biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda – beda.

Peminimuman biaya jangka panjang tergantung pada dua faktor yaitu : Tingkat produksi yang ingin

7
lOMoAR cPSD| 30309177

dicapai & sifat dan pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

2.2.3 Hubungan Biaya dengan Obyek Biaya

Biaya sering dikategorikan dari segi hubungannya dengan suatu obyek atau segmen operasi,

yang sering disebut obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, kawasan penjualan, pelang- gan,

divisi, pabrik, departemen atau suatu aktivitas.

Terdapat dua jenis obuek biaya : obyek biaya antara dan obyek biaya akhir. Obyek biaya

antara (intermediate cost object) adalah penghimpunan biaya yang dilaporkan yang lalu dialokasikan

kepada obyek biaya lainnya.

Obyek biaya Akhir (final cost object), adalah titik penghimpunan biaya di mana tidak

dilakukan lagi alokasi biaya. Obyek biaya akhir yang palim lazim adalah produk.

2.3 Klasifikasi biaya

Klasifikasi Biaya dibedakan menjadi :

2.3.1 Klasifikasi Biaya berdasarkan Lama Penggunaannya

1. Biaya Investasi (instrument cost)

Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam waktu yang relatif

lama. Biasanya batasan waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas

satu tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan bahwa anggaran direncanakan dan direalisir untuk

satu tahun. Biaya investasi biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan

infrastruktur fisik dan kapasitas produksi. Contoh yang termasuk dalam biaya investasi antara

lain biaya pembangunan gedung, biaya tanah, mesin produksi dan peralatan serta perizinan

yang diperlukan.

8
lOMoAR cPSD| 30309177

2. Biaya Operasional (operational cost)

Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam suatu

proses produksi dan memiliki sifat "habis pakai" dalam kurun waktu relatif singkat, biasanya

kurang dari satu tahun. Tujuan biaya operasional adalah untuk mengelola sumber ekonomi

yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan aktivitas dalam upaya mempertahankan dan

menghasilkan pendapatan. Contoh yang termasuk dalam biaya operasional antara lain biaya

obat, biaya makan, gaji pegawai, air, listrik dan sebagainya.

3. Biaya Pemeliharaan (maintenance cost)

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva atau produk/jasa

agar tetap dalam kondisi baik. Biaya ini meliputi biaya pembersihan, pengecatan, dan biaya

lainnya. Dengan kata lain, biaya pemeliharaan digunakan dalam proses pengoperasian

perusahaan yang diakibatkan oleh adanya pergantian peralatan, perbaikan produksi,

pengeluaran untuk bahan habis pakai, misal biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan

kendaraan dan sebagainya.

Biaya operasional dan pemeliharaan dengan sifatnya yang habis pakai dikeluarkan secara

berulang sehingga biaya operasional dan pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang

(recurrent cost). Biaya total adalah jumlah dari investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan

atau Total Cost= Investment Cost+Operational Cost+Maintenance Cost. (TC+=IC+) C+MC)

9
lOMoAR cPSD| 30309177

2.3.2 Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Volume Produksi

1. Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya yang secara keseluruhan tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat maupun

menurun. Total biaya tetap tersebut berbeda dari satu periode ke periode yang lain. Perbedaan

tersebut disebabkan oleh perubahan volume produksi dalam jangkauan kisaran tertentu.

Biaya tetap dapat dibebankan ke dalam departemen berdasarkan keputusan manajerial atau

menurut alokasi biaya. Letak tanggung jawab pengendaliannya lebih banyak dipikul oleh

menejemen eksekutif.

2. Biaya Variabel (variable cost)

Biaya dengan jumiah total berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, namun

biaya per unitnya relative konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan. Semakin

tinggi biaya volume kegiatan, maka semakin tinggi pula total biaya variabel, begitu pula

sebaliknya. Biaya variabel besarnya dipengaruhi oleh perubahan aktifitas. Biaya variabel

tetap konstan bila ditunjukkan per unit.

3. Biaya Semi Permeabel

Biaya semi permeabel harus dipisahkan ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variable untuk

tujuan perencanaan dan pembuatan keputusan. Biaya semi permeabel untuk tujuan tertentu

harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya ini jumlahnya berubah

dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi, namun perubahan tersebut

tidak proporsional.

10
lOMoAR cPSD| 30309177

2.3.3 Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Produk

1. Biaya manufaktur

Biaya konversi dari bahan baku menjadi barang jadimelalui usaha para pekerja dan

penggunaan alat produksi. Biaya manufaktur terdiri dari tiga unsur biaya yaitu bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

a. Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dan

produk jadi dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

b. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku

langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

c. Biaya overhead adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung

ke output tertentu. Misal biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak

langsung dsb. Secara sederhana biaya overhead adalah semua biaya selain bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

2. Biaya Non-Manufaktur

a. Biaya pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen

dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada kensumen. Biaya ini

meliputi biaya pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi

penjualan, gaji bagian penjualan, biaya gudang produk jadi.

b. Biaya administrasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan

dan mengoperasikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum meliputi biaya

eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum

organisasi.

11
lOMoAR cPSD| 30309177

2.3.4 Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Produksi

1. Biaya Utama (price cost)

Biaya yang berhubungan langsung dengan produksi. Biaya utama terdiri atas biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya Konservasi (conversion cost)

Biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya konservasi

terdiri atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2.3.5 Klasifikasi Biaya berdasarkan Aktivitas

1. Biaya Langsung

Biaya langsung merupakan salah satu biaya yang dikeluarkan untuk biaya proses produksi

yang dapat dihubungkan secara ekonomi dengan sebuah produk atau jasa yang dihasilkan.

Biaya langsung adalah biaya yang akan dikeluarkan untuk melayani pasien secara langsung.

Contoh biaya langsung pada rumah sakit ialah biaya yang dikeluarkan untuk rawat inap dan

juga rawat jalan baik itu obat, gedung, kendaraan dan juga gaji pegawai.

2. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang keluar dan tidak ada hubungan secara langsung

dengan produk atau jasa yang dihasilkan. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang

dikeluarkan dari sistem penunjang, contoh dari biaya tidak langsung adalah biaya yang

dikeluarkan untuk gaji para honorer satpam, telepon, air, listrik, pemeliharaan gedung,

kendaraan dan sebagainya.

12
lOMoAR cPSD| 30309177

2.3.6 Klasifikasi Biaya berdasarkan Hubungan dengan Perencanaan, Pengendalian, dan

Pembuatan Keputusan

1. Biaya Standar dan Biaya Dianggarkan

Biaya ini merupakan biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang

seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk dan perkiraan total pada tingkat

produksi yang direncanakan.

2. Biaya Terkendali dan Biaya Tidak Terkendali

Biaya ini merupakan apabila suatu manajemen memiliki kendali dalam mengotoriasi biaya

tersebut. Salah satunya yaitu biaya iklan surat kabar menjadi biaya terkendali oleh manajer

pemasaran aapabila manajer tersebut memiliki kekuasaan untuk mengotoriasi biaya dan jenis

iklan surat kabar.

3. Biaya Tetap Commited dan Discretionary

Biaya ini merupakan biaya tetap yang timbul dengan jumlah maupun pengeluarannya

dipengaruhi oleh pihak ketiga dan tidak bisa dikendalikan oleh manajemen. Sedangkan biaya

tetap yang kedua merupakan biaya tetap yang jumlahnya dipengaruhi oleh keputusan

manajemen.

4. Biaya Variabel Teknis dan Biaya Variabel Kebijakan

Biaya tersebut merupakan biaya yang sudah di programkan atau distandarkan seperti biaya

bahan baki dan tenaga kerja langsung dan biaya kebijakan kedua merupakan biaya variable

yang tingkat variabilitasnya dipengaruhi kebijakan dari manajemen.

5. Biaya Relevan dan biaya tidak relevan

Biaya ini merupakan biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternative

tindakan oleh manajemen. Sedangkan tidak relevan merupakan biaya yang tidak dapat

13
lOMoAR cPSD| 30309177

dipengaruhi oleh keputusan manajemen.

6. Biaya Terhindarkan dan Tidak Terhindarkan

Biaya ini merupakan biaya yang dapat dihindari dengan diambilnya suatu alternative sebuah

keputusan. Sedangkan biaya tidak terhindar tentunya biaya yang tidak dapat dihindari.

7. Biaya Diferensial dan Biaya Marjinal

Biaya diferensial merupakan tambahan dari total biaya akibat adanya tambahan penjualan

sebuah unit tertentu. Sedangkan biaya marjinal merupakan biaya dimana produksi harus sama

dengan penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan sebuah pendapat atau laba.

8. Biaya Kesempatan

Biaya ini merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat

dipilihnya alternatif yang tertentu.

2.3.7 Klasifikasi Biaya berdasarkan Berdasarkan Pertanggungjawaban

1. Biaya Terkendali Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas

pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkan. Contoh : Biaya

pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi manager Pemasaran

2. Biaya Tak Terkendali Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab

pengeluarannya pada seseorang manajer/pimpinan pusat biaya. Contoh : Biaya penggunaan

bahan merupakan biaya tidak terkendali bagi Maanger Pembelian

2.3.8 Klasifikasi Biaya berdasar Fungsi Perusahaan

Untuk menjalankan usaha dengan baik, perusahaan membagi-bagi kegiatan berdasarkan fungsi-

fungsi pokok. Pada perusahaan pemanufakturan, fungsi kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Fungsi produksi

14
lOMoAR cPSD| 30309177

Fungsi produksi bertugas dan bertanggungjawab untuk memproduksi barang dengan

kualitas tertentu. Tempat untuk memproduksi barang disebut pabrik, yang mengolah

bahan baku dengan bantuan tenaga manusia dan mesin/peralatan menjadi produk selesai.

2. Fungsi non produksi

Fungsi non produksi disebut juga fungsi komersial yang terdiri dari :

a. Fungsi administrasi yaitu melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, personalia,

pengkajian, dan lain sebagainya.

b. Fungsi pemasaran yaitu bertugas melakukan kegiatan dalam rangka memasarkan

hasil produksi. Misalnya mengiklankan hasil produksi, melakukan promosi

penjualan, melakukan penjualan barang, dan menentukan saluran distribusi.

2.4 Konsep Biaya

Di dalam semua bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya (expense). Biaya sebagai cost

berbeda dengan expense.

1. Pengertian Cost

Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang dikorbankan) untuk memperoleh atau

memproduksi barang yang dianggap akan memberi manfaat di waktu yang akan datang dan oleh

sebab itu akan dicantumkan dalam neraca.

2. Pengertian Expense

Expense adalah pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu yang

dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.

3. Biaya dalam Akuntansi Keuangan:

Suatu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa.

4. Dalam Akuntansi Manajemen:

15
lOMoAR cPSD| 30309177

Biaya (Cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang

diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya pada periode berjalan (current periode)

biasanya dicatat sebagai beban.Meskipun semua bisnis memiliki biaya namun biaya tersebut akan

berbeda jika jenis bisnisnya berbeda. Jenis bisnis ada 3 yaitu :

a. Manufaktur

Perusahaan yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi

b. Dagang

Perusahaan yang membeli barang dan kemudian menjualnya kembali tanpa proses

lebih lanjut.

c. Jasa

Perusahaan yang hanya menyediakan jasa

2.4.1 Manfaat Informasi Biaya Bagi Manajer

1. Penilaian Persediaan yakni untuk mengetahui biaya mana yang akan dilekatkan (dibebankan)

dalam persediaan perusahaan.

2. Penentuan Laba Usaha yakni : untuk mengetahui biaya mana saja yang akan dikurangkan

dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk menentukan laba usaha selama periode

tertentu.

3. Perencanaan Keuangan yakni : mengetahui perencanaan biaya masa depan dengan tujuan

finansial yang dikehendaki.

2.4.2 Fungsi Klasifikasi Biaya untuk Bisnis

Beberapa fungsi penting klasifikasi biaya bagi yang tengah melakoni bisnis, simak uraian

16
lOMoAR cPSD| 30309177

berikut ini:

1. Akurasi Data Pembiayaan

Fungsi dari klasifikasi biaya yang pertama adalah untuk membuat akurasi data sebuah

pembiayaan menjadi jelas dan tidak samar. Sehingga perusahaan sendiri bisa memiliki data

terkait mengenai perkembangan keuangan perusahaannya, yang pada akhirnya pembuatan

laporan keuangan bisa dilakukan lebih terperinci dan bisa dijadikan evaluasi bersama para

pelaku kerja.

2. Pemisahan Data Sesuai Kebutuhan

Dengan adanya klasifikasi biaya yang jelas dan transparan maka tentu saja antar divisi

perusahaan bisa mengajukan sesuai dengan kebutuhannya. Baik untuk penggajian pekerja

misalnya, atau sebagai biaya penambahan mesin operasional, kegiatan investasi dan banyak

lainnya. Klasifikasi ini bisa membantu perusahaan untuk memisahkan setiap data keuangan

yang dibutuhkan sesuai jenisnya untuk kemudian dievaluasi jika dibutuhkan.

3. Menekan Pembiayaan

Selain memiliki manfaat dan keuntungan seperti di atas, maka tentu saja peranan dari

klasifikasi pembiayaan sendiri dalam perusahaan adalah menghindari kerancuan dan bias

pada data keuangan. Tim evaluator keuangan misalnya saja bisa membuat pencatatan

keuangan dengan terperinci jika pembiayaannya sudah terpisah sesuai divisinya. Klasifikasi

juga memudahkan karyawan dalam menyusun laporan keuangan untuk diserahkan pada

atasan.

4. Tidak Adanya Biaya Berulang

Dengan melakukan sebuah klasifikasi pembiayaan dan pembuatan pelaporan maka menjadi

memungkinkan sekali untuk menekan data tidak valid. Data ini sendiri dimaksudkan sebagai

sebuah catatan biaya berulang yang bisa saja terjadi dalam penyusunan keuangan. Klasifikasi

17
lOMoAR cPSD| 30309177

yang dilakukan akan menekan kemungkinan ini dan memudahkan keuangan perusahaan

dialokasikan pada kepentingan yang tepat.

5. Keuntungan Perusahaan dalam Pengelolaannya

Divisi keuangan pastinya akan menjadi lebih mudah mengelola rangkaian data keuangan

dengan adanya kegiatan klasifikasi ini. Fungsi dan keuntungan membuat klasifikasi

pembiayaan ini jelas sangat banyak bagi perusahaan ketika mengelola jalannya bisnis. Oleh

sebab itu banyak bisnis tidak menyepelekan kegiatan klasifikasi biaya ini pada usaha mereka.

2.4.3 Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur

Perusahaan terbagi menjadi tiga jenis sebagai berikut :

1. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan ini menghasilkan produk, dengan melalui proses produksi, dari bahan mentah

hingga menghasilkan produk siap untuk dijual. Keakuratan perhitungan biaya sangatlah

penting, mengingat sebuah produk pasti melibatkan lebih dari satu macam biaya untuk

memproduksinya. Perusahaan ini harus mencatat seluruh biaya yang berkaitan dengan

produknya dan menentukan jumlah biaya yang diperlukan untuk menciptakan suatu produk.

Persediaannya ada tiga jenis, yang nanti akan dibahas. Contoh perusahaan manufaktur adalah

penerbit buku.

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan ini membeli barang yang kemudian akan dijual kembali. Tidak ada proses

penciptaan di dalam perusahaan ini. Proses yang ada berupa pembelian barang jadi untuk

dijual kembali. Umumnya perusahaan ini tidak perlu lagi mengolah barang yang dibelinya

dan dapat langsung menjualnya kembali. Biaya yang berkaitan dengan produk yang perlu

18
lOMoAR cPSD| 30309177

dicatat adalah biaya pembelian barang jadi, ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

agar barang jadi ini dapat dijual kembali. Persediaannya hanya berupa barang jadi yang akan

dijual kembali. Contoh perusahaan dagang adalah pasar swalayan (supermarket).

3. Perusahaan Jasa

Perusahaan ini tidak menghasilkan suatu produk dan juga tidak membeli barang yang akan

dijual kembali. Aktivitas perusahaan ini adalah pelayanan (servis) kepada konsumen.

Pelayanannya bukan dalam bentuk produk nyata, namun berupa jasa yang diperlukan

konsumen. Biaya-biaya yang dikeluarkan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk dapat

memberikan pelayanan kepada konsumen. Perusahaan jenis ini tidak memiliki persediaan

untuk produknya karena tidak ada produk nyata (konkret) yang dapat disimpan. Contoh

perusahaan jasa adalah stasiun televisi.

Jenis-jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur, yang terbagi menjadi tiga sebagai

berikut :

1 Persediaan Bahan Mentah

Ini adalah persediaan yang berisikan seluruh bahan yang diperlukan perusahaan untuk

menciptakan suatu produk. Bahan-bahan ini disimpan dan siap untuk digunakan

dalam proses produksi. Contohnya, pada perusahaan percetakan koran. Persediaan

bahan mentahnya meliputi tinta cetak, kertas cetak, pelumas, dan barang lainnya.

Persediaan ini dalam bahasa Inggris dinamakan direct materials inventory. Perhatikan

adanya penggunaan katakata direct, yang berarti bahan-bahan mentah yang berkaitan

langsung dengan produksi dan akan digunakan untuk menciptakan suatu produk.

Contohnya, kertas cetak pada proses penciptaan koran. Jadi, diperuntukkan hanya

untuk bahan mentah yang kontribusinya jelas terlihat dalam penciptaan produk. Bahan

19
lOMoAR cPSD| 30309177

mentah akan diolah dan memasuki bentuk yang baru, yaitu produk setengah jadi.

2 Persediaan Produk Setengah Jadi

Produk ini belum selesai diproses oleh perusahaan. Belum selesai bukan berarti ada

masalah dalam proses produksi. Penciptaan sebuah produk membutuhkan waktu dan

tahap-tahap yang sistematis. Tidak mungkin dalam sekejap akan tercipta sebuah

produk. Perusahaan mencatat seluruh biaya dalam tahap-tahap produksinya dan

karena bertahap maka pasti akan ada tahap di mana sebuah produk sedang diproduksi.

Perusahaan p erlu mengetahui seberapa besar nilai produknya yang dalam proses

penciptaan

dan sedang berada di tahap mana. Ini membantu perusahaan untuk menentukan

kecepatan produksinya dan mengetahui keadaan terkini proses

produksinya. Dalam bahasa Inggris dinamakan work in process inventory. Terkadang

juga menggunakan istilah work in progress inventory, yang pada

dasarnya sama artinya. Contohnya, produksi mobil yang baru pada tahap pemasangan

ban dan belum komponen untuk interiornya. Setelah selesai proses produksi maka

akan memasuki persediaan produk jadi.

3 Persediaan Produk Jadi

Ini merupakan persediaan produk setengah jadi yang telah sempurna menjadi produk

siap untuk dijual. Dalam bahasa Inggris dinamakan finished goods inventory.

Contohnya, sebuah mobil yang sempurna komponennya dan siap untuk dipasarkan.

20
lOMoAR cPSD| 30309177

Terdapat tiga istilah biaya di perusahaan manufaktur, yaitu :

1. Direct Material Cost

Ini adalah biaya pembelian bahan mentah yang akan digunakan dalam proses produksi

perusahaan. Namun, bukan hanya nilai pembelian, tapi termasuk juga biaya-biaya pasca

pembelian yang dikeluarkan agar bahan mentah tersebut siap untuk digunakan. Contohnya

adalah biaya untuk mendatangkan bahan mentah ke lokasi produksi dan biaya pembelian

kertas pada perusahaan penerbit buku. Lalu apakah semua bahan mentah masuk dalam

kategori direct material cost?

Tidak semua. Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi, tapi tidak memiliki

hubungan langsung (makna hubungan langsung telah dibahas di bagian biaya langsung dan

tak langsung) dengan produk yang akan dimanufaktur maka tidak termasuk golongan biaya

ini. Mengapa? Tidak berhubungan langsung berarti, bahan mentah A, misalnya memiliki dua

kemungkinan. Kemungkinan pertama, sulit untuk menarik benang merah antara bahan

mentah dengan produk.

2. Direct Manufacturing Labor

Ini adalah biaya tenaga kerja yang dengan jelas dapat ditelusuri hubungannya dengan bahan

mentah yang diolahnya. Contohnya, pada toko furnitur. Pesanan untuk meja A, misalnya

melalui beberapa tahap dalam pengerjaannya. Biaya yang dikeluarkan toko untuk menggaji

tukang serut kayu, dalam tahap penyerutan, digolongkan sebagai biaya tenaga kerja langsung.

Contoh lainnya adalah gaji karyawan bagian pemasangan ban mobil yang sedang diproduksi.

Bagaimana dengan biaya gaji lembur untuk karyawan di bagian pemasangan ban tersebut?

Apakah gaji karyawan di waktu lembur juga termasuk biaya tenaga kerja langsung? Tidak.

Mengapa? Perusahaan memberikan gaji kepada karyawan untuk bekerja di rentang waktu

yang

21
lOMoAR cPSD| 30309177

produktif bagi tenaga kerja, yang umumnya dari pagi hingga sore. Gaji

karyawan tidak meliputi waktu lembur, yang berarti di luar waktu produktif. Begitu juga

sebaliknya jika ternyata ada waktu menganggur bagi karyawan, berarti porsi gaji untuk waktu

yang kosong tersebut bukanlah termasuk biaya tenaga kerja langsung karena di luar rentang

waktu yang produktif.

Walaupun, misalnya lembur hanya untuk satu jenis produk yang berarti biaya gajinya jelas

untuk produk tersebut, namun tetap yang dianggap biaya tenaga kerja langsung adalah biaya

kerja karyawan di waktu kerja produktif. Oleh karena itu, biaya tenaga kerja di waktu lembur

dan kosong (menganggur) masuk ke dalam golongan berikutnya, yaitu indirect

manufacturing cost.

3. Indirect Manufacturing Cost

Indirect Manufacturing Cost adalah biaya yang memerlukan alokasi dalam menentukan

porsinya yang terpakai dalam proses produksi. Contohnya, biaya listrik dan biaya air. Juga

termasuk biaya bahan mentah yang tidak langsung (indirect material cost), seperti contoh

penggunaan air dalam proses pencampuran semen dan biaya tenaga kerja tidak langsung

(indirect manufacturing labor cost), seperti contoh gaji pengawas pada departemen perakitan

mobil yang bertugas mengawasi jalannya perakitan, bukan hanya satu, namun lebih dari satu

produk mobil. Dalam bahasa Inggris, sering disebut juga manufacturing overhead cost atau

factory overhead cost, yang artinya sama saja.

2.5 Cara Menghitung Biaya Produksi

Setelah mengetahui berbagai jenis biaya produksi, di bawah ini dijelaskan cara menghitung

22
lOMoAR cPSD| 30309177

biaya produksi sehingga Anda bisa menetapkan harga jual suatu produk.

a. Tentukan Penggunaan Teori Biaya Produksi

Pertama, cara menghitung biaya produksi adalah menentukan penggunaan teori biaya

produksi. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan teori biaya produksi untuk

digunakan dalam perhitungan akhir. Anda dapat menyesuaikan kondisi keuangan

perusahaan dengan teori biaya produksi yang cocok.

b. Susun dan Total Pembelian Bahan Baku

Setelah menentukan metode yang tepat, silahkan buat list seluruh bahan baku terbeli

beserta harga per satuannya. Kemudian, jumlahkan seluruh harga pembelian bahan

baku. Adapun rumus biaya produksi adalah berikut ini:

Sisa awal bahan baku + pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku = biaya bahan

baku telah digunakan

c. Rincikan dan Jumlahkan Biaya SDM

Langkah selanjutnya yaitu membuat perhitungan rinci terkait jumlah sumber daya

manusia yang dipekerjakan beserta posisi dan besaran upah masing-masing. Lalu,

total seluruh gaji masing-masing tenaga kerja. Hasil akhir tersebut merupakan biaya

sumber daya manusia dan digunakan dalam perhitungan harga produksi.

d. Buat Perhitungan Biaya Overhead

Berikutnya, perhitungan unsur biaya produksi adalah biaya overhead. Setiap periode

produksi bisa saja alokasi dan besaran biaya ini berbeda-beda. Catat seluruh

23
lOMoAR cPSD| 30309177

pengeluaran biaya overhead secara terperinci baik kuantitas dan harganya. Buat

perhitungan biaya dari seluruh pengeluaran tersebut.

e. Jumlahkan Seluruh Biaya Pengeluaran

Semua besaran total masing-masing unsur biaya produksi telah diketahui.

Selanjutnya, cara menghitung biaya produksi adalah melakukan penjumlahan seluruh

biaya pengeluaran baik secara variabel atau tetap. Anda bisa menerapkan rumus biaya

produksi di bawah ini dalam perhitungannya.

Total Biaya Produksi = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Sumber Daya Manusia

+ Total Biaya Overhead Produksi

f. Tetapkan Harga Pokok Produksi Setiap Produk

Terakhir, silahkan menetapkan harga pokok produksi setiap produk melalui cara

membagi total biaya produksi akhir dengan total kuantitas produk. Selain cara

tersebut, Anda juga bisa menggunakan rumus biaya produksi ini.

Harga Pokok Produksi = (Jumlah biaya produksi + Sisa awal persediaan barang saat

proses produksi – sisa akhir persediaan barang saat proses produksi) : kuantitas

produk

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Produksi

Biaya produksi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor internal dan eksternal

24
lOMoAR cPSD| 30309177

perusahaan. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi sangat penting bagi

pengusaha dan manajer produksi untuk mengendalikan biaya produksi secara efektif dan mengambil

keputusan yang tepat. Oleh karena itu, pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

biaya produksi ini sangat relevan untuk dipelajari.

1. Demand (Permintaan)

Jika sebuah produk yang dihasilkan pada perusahaan mencapai kesuksesan yang diinginkan

oleh perusahaan, maka permintaan production akan meningkat. Sebagai bagian dari

pemeuhan permintaan konsumen, maka perusahaan akan mungkin mengambil langkah

dengan membeli banyak persediaan bahan baku, mempekerjakan pegawai baru dari

perusahaan dalam memberikan fasilitas produksi untuk membuka cabang lain.

2. Teknologi

Berkembangnya teknologi yang bisa membantu dalam proses produksi dengan lebih cepat

dan akurat yang bisa dilakukan oleh mesin. Mesin atau alat teknologi dalam perusahaan

dalam melakukan fungsinya adalah sebuah aset perusahaan yang bisa mengalami depresiasi.

Ada banyak perusahaan yang memakai mesin untuk kegiatan produksi manufaktur daripada

tenaga kerja manusia, sehingga pengeluaran rutin perusahaan tidak terlalu banyak.

3. Suku Bunga

Pada beberapa perusahaan, ketika ada proses ini, perusahaan mengeluarkan biaya tidak

langsung ini dimasukkan dalam biaya produksi maka akan meminjam dana dari bank atau

lembaga keuangan lain. Jika ada kenaikan suku bunga, maka jumlah pinjaman yang perlu

dibayarkan juga semakin tinggi. Suku bunga yang digunakan sebagai pinjaman perusahaan

25
lOMoAR cPSD| 30309177

itu punya nilai naik dan turun. Maka dari itu, perusahaan harus memperhitungkan fluktuasi

suku bunga saat melakukan pencatatan laporan keuangan dengan akurat.

4. Kurs

Kurs juga akan mempengaruhi biaya produksi di perusahaan karena jika sebuah perusahaan

melakukan impor bahan material dari luar negeri saat kurs turun, maka perusahaan bisa

membuat produknya dengan harga lebih murah. Begitupun sebaliknya, saat kurs naik, maka

biaya yang harus dikeluarkan akan meningkat.

5. Pajak

Pada biaya produksi tidak langsung, maka pajak adalah salah satu contoh komponen pada

biaya overhead perusahaan. Tinggi rendahnya tarif pajak yang dikenakan pada perusahaan

tergantung pada kebijakan permerintah. Jika ada perusahaan yang mempekerjakan karyawan

barunya, menambahkan produksi, dan lain lain maka bisa meningkatkan pengertian biaya

produksi.

6. Biaya Material

Biaya material dibutuhkan sebuah perusahaan. Untuk pembuatan produk tersebut, biaya

material dapat naik turun dipengaruhi oleh waktu, kegiatan ekonomi, keterbatasan persediaan

yang ada.

2.7 Strategi untuk Mengurangi Biaya Produksi

Dalam memproduksi barang atau jasa, pengusaha dan manajer produksi selalu mencari cara

26
lOMoAR cPSD| 30309177

untuk mengurangi biaya produksi agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena

itu, perlu dikembangkan strategi untuk mengurangi biaya produksi secara efektif tanpa mengurangi

kualitas produk atau layanan yang diberikan. Strategi yang tepat dapat membantu pengusaha dan

manajer produksi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber

daya yang tersedia. Oleh karena itu, pembahasan tentang strategi untuk mengurangi biaya produksi

sangat penting untuk diketahui.

1. Perencanaan Persediaan Bahan baku

Bahan baku bisa menentukan kelancaran perusahaan selama proses produksi. Dengan

merencanakan kebutuhan bahan baku, maka akan memangkas biaya produksi dan Anda bisa

mulai menganalisis lewat catatan penjualan. Lalu, jadikan data tersebut sebagai patikan

penjualan selanjutnya.

2. Efisiensi Penggunaan Bahan Baku

Stok bahan baku yang melimpah bisa membuat pebisnis menjadi boros, akibatnya biaya

ekstra akan banyak dikeluarkan saat kehabisan stok. Maka, sebaiknya gunakan bahan baku

sesuai perhitungan yang sudah ditetapkan untuk menjalankan proses produksi lalu simpan di

gudang sisanya.

3. Tekan Biaya overhead Produksi

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan sebagai tambahan yang tidak

berhubungan biaya langsung dalam bisnis atau produksi. Walaupun begitu, jenis biaya

produksi yang dialokasikan perusahaan demi mengurangi pemakaian pada beberapa kegiatan

bisnis.

27
lOMoAR cPSD| 30309177

4. Sesuaikan dengan Upah Karyawan

Langkah selanjutnya adalah dengan menghemat biaya produksi menyesuaikan upah

karyawan. Karyawan adalah aset terbaik perusahaa, jangan sampai cara menekan biaya

produk ini hingga mengorbankan upah sumber daya manusia.

5. Lakukan Perawatan terhadap Peralatan Produksi

Pemakaian biaya untuk tahap produksi bisa ditekan diawal dengan memberikan perawatan

terbaik. Terlebih lagi, jika alat yang dipakai dalam frekuensi tinggi. Berikanlah pemeliharaan

maksimal dan rutin pada peralatan tersebut.

28
lOMoAR cPSD| 30309177

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya Produksi merupakan salah satu klasifikasi biaya dalam akuntansi biaya berdasarkan

fungsi manajemen. Biaya Produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi

2. Bahan – bahan pembantu atau penolong

3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4. Penyusutan peralatan produksi

5. Uang modal, sewa

6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya

listrik, biaya keamanan, dan asuransi

7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan

8. Pajak.

9. Perbedaan Biaya dan Beban

a. Biaya merupakan harga yang dibayarkan untuk mendapatkan, menghasilkan,

atau memelihara barang atau jasa. Misalnya harga-harga yang dibayarkan untuk

bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

b. Beban (expense) adalah “penurunan manfaat ekonomi selama satu periode dalam

bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada

penanaman modal”.

29
lOMoAR cPSD| 30309177

10. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dibedakan menjadi dua jenis, yakni

biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost).

11. Untuk memperhitungkan peran waktu dalam produksi dan biaya, dibedakan menjadi dua

periode waktu yang berbeda, ada jangka pendek dan jangka panjang.

12. Biaya sering dikategorikan dari segi hubungannya dengan suatu obyek atau segmen operasi,

yang sering disebut obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, kawasan penjualan,

pelang- gan, divisi, pabrik, departemen atau suatu aktivitas. Terdapat dua jenis objek biaya :

obyek biaya antara dan obyek biaya akhir

13. Klasifikasi biaya dibedakan menjadi :

1. Klasifikasi Biaya berdasarkan Lama Penggunaannya

2. Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Volume Produksi

3. Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Produk

4. Klasifikasi Biaya yang Berhubungan dengan Produksi

5. Klasifikasi Biaya berdasarkan Aktivitas

6. Klasifikasi Biaya berdasarkan Hubungan dengan Perencanaan, Pengendalian, dan

Pembuatan Keputusan

7. Klasifikasi Biaya berdasarkan Pertanggungjawaban

8. Klasifikasi Biaya berdasarkan Fungsi Perusahaan

• Jenis bisnis ada 3 yaitu : Manufaktur, Dagang, Jasa

• Manfaat Informasi Biaya Bagi Manajer : Penilaian Persediaan, Penentuan Laba

Usaha & Perencanaan Keuangan

30
lOMoAR cPSD| 30309177

DAFTAR PUSTAKA

Ramdhani, Dadan, and Ai Hendrani. Akuntansi Biaya:(Konsep dan Implementasi di Industri

Manufaktur). Cv Markumi, 2020.

Darman. 2015. ”Klasifikasi, Konsep Dan Terminologi Biaya”,

https://akunman.blogspot.com/2015/02/klasifikasi-konsep-dan-terminologi-biaya.html,

diakses pada 20 September 2023 pukul 16.20.

Admin. 2012. “Konsep Dan Klasifikasi Biaya”, https://admin-

skillnet.blogspot.com/2012/02/konsep-dan-klasifikasi-biaya.html, diakses pada 20

September 2023 pukul 16.24.

Assegaff, Akma Syarief. Akuntansi Biaya I (Edisi 3):(Biaya : Akuntansi dan Klasifikasinya).

Universitas Terbuka, 2021.

31

Anda mungkin juga menyukai