Disusun Oleh:
1. Saeful Mudhofi
2. Widya Setianingrum
MAJENANG - CILACAP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitori dan merekam transaksi
biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk
laporan biaya.
Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang hati-
hati terhadap karakteristik dari transaksi yang berkaitan dengan biaya.
Dengan pemahaman ini, transaksi yang berkaitan dapat mudah
diidentifikasi sehingga bias disajikan dengan benar dalam laporan
keuangan. Maka dari itu kita harus mengetahui apa saja sifat dari biaya,
bagaimana konsep dari biaya produksi dan pengklasifikasian dari biaya
produksi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sifat dari biaya?
2. Bagaimana konsep dari biaya produksi?
3. Apa yang dimaksud klasifikasi biaya dan bagaimana pengklasifikasian
dari biaya produksi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat biaya
1. Akuntansi biaya
a. Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan perjanjian produk atau jasa dengan cara-
cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
b. Obyek akuntansi adalah biaya
c. Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.
2. Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
3
Sifat informasi Ketepatan informasi Unsur taksiran besar
merupakan hal yang
penting
4
yang cocok untuk pertukaran. Produksi juga merupakan suatu kegiatan
yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
Menurut abdul halim (1998:5) biaya produksi aykni biaya-
biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk
dan akan dipertemukan dengan penghasilan (revenue) diperiode mana
produk itu dijual. Sedangkan menurut mulyadi (1995:14) biaya
produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk yang jadi siap untuk dijual.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
d. Penyusutan alat-alat produksi
e. Uang modal, sewa
f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan, asuransi etc
g. Biaya pemasaran seperti iklan etc
h. Pajak
5
tenaga kerja tetapi tidak mengubah faktor-faktor seperti modal.
Sedangkan, jangka pendek adalah suatu periode yang cukup
panjang dimana semua faktor termasuk modal dapat disesuaikan.
Contohnya yaitu Nippon Steel. Nippon Steel sedang
mengoperasikan 70% dari kapasitas tungku peleburannya.
Ketika suatu peningkatan permintaan baja yang tak terduga
terjadi karena kebutuhan untuk membangun Kembali kerusakan
akibat gempa bumi di Jepang dan California. Untuk melakukan
penyesuaian terhadap permintaan baja yang lebih tinggi perusahaan
dapat meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan waktu
lembur buruh, memperkerjakan lebih banyak buruh,
mengoperasikan pabrik dan mesin-mesinnya secara leben intensif.
Faktor yang ditingkatkan dalam jangka pendek ini disebut sebagai
faktor-faktor variabel. Dalam jangka panjang, Nippon mungkin
menambah proses produksi yang baru dan lebih efisien, memasang
sebuah jalur rel atau system control baru yang terkomputerisasi,
atau membangun sebuah pabrik di Meksiko. Kebka semua faktor
dapat disesuaikan jumlah total baja menjadi lebih tinggi dan
tingkat efisiensi pun dapat meningkat.
3. Hubungan Biaya Produksi dengan Hasil Produksi
Biaya = 1(Q) dimana Q adalah Ouput
Output =1(X) dimana X adalah Input
Fungsi biaya produksi, hubungan input dan output
(besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya
biaya output tergantung pada blaya atas input yang digunakan.
Perilaku biaya produksi dipengaruhi oleh:
a. Karakteristik fungsi produksi
b. Harga input yang digunakan dalam proses produksi
6
C. Klasifikasi Biaya Produksi
Biaya produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dibedakan
menjadi dua jenis, yakni blaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed
cost).
a. Baya Eksplisit, pengeluaran perusahaan yang dicatat secara akuntans
berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatakan faktor produksi
dan bahan mentah yang dibutuhkan. Missal biaya untuk membayar
listrik, momboli bahan baku pembuatan produksi membayar asuransi.
b. Blaya tersembunyi (imputed cost, perkiraan pengeluaran terhadap
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan tu sendiri. Pengeluaran
yang tergolong dalam biaya tersembunyi antara lain pembayaran untuk
keusahawan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan
dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya.
Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan Antara dua
jangka waktu yaitu biaya produksi dalam jangka pendek dan biaya
produksi dalam jangka panjang.
Dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan antara dua
jangka waktu yaitu biaya produksi dalam jangka pendek dan biaya
produksi dalam jangka panjang.
1. Biaya Produksi dalam Jangka Pendek
Biaya produksi dalam jangka pendek adalah biaya yang
dikeluarkan dalam produksi dimana jangka waktu yang singkat ketika
hanya terjadi perubahan salah satu faktor produksi sedangkan faktor
yang lainya dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan. Biaya
produksi yang dikeluarkan produsen dibedakan menjadi biaya yang
selalu berubah dan biaya tetap. Berikut istilah yang digunakan dalam
analisis biaya produksi:
a. Biaya total (total cost) merupakan keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi
7
b. Biaya tetap total (total fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat
diubah
c. Biaya variable total (total variable cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan faktor produksi yang jumlahnya
dapat diubah
2. Biaya rata-rata
a. Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya produksi per unit
produk yang dihasilkan. Biaya rata-rata diperoleh dari total cost
(TC)/jumlah produksi
b. Biaya tetap rata-rata, diperoleh dari total fixed cost (TFC)/jumlah
barang produksi
c. Biaya variable rata-rata, diperoleh dari pembagian Antara total
variable cost (TVC)/jumlah barang produksi
d. Biaya marjinal adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit produksi
3. Biaya produksi dalam jangka panjang
Dalam jangka panjang semua faktor produksi atau input
mengalami perubahan. Sehingga biaya produksi dalam jangka panjang
ini tidak perlu di bedakan Antara biaya tetap dan biaya perubahan di
jangka panjang. Semua faktor produksi adalah variable yang dapat
mengalami perubahan, sehingga biaya produksi dalam jangka panjang
ini tidak perlu dibedakan Antara biaya tetap dan biaya berubah di
jangka panjang semua faktor produksi adalah variable yang dapat
mengalami perubahan. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan
besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan
biaya produksi. Kapasitas pabrik dengan analisis ekonomi di
gambarkan oleh kurva rata-rata (AC), dalam menganalisis kegiatan
produksi untuk melakukan usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang
berbeda-beda. Peminimuman biaya jangka panjang bergantung pada
8
dua faktor yaitu: tingkat produksi yang ingin dicapai& sifat dan
pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. Klasifikasi biaya dibedakan
menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Klasifikasi biaya berdasarkan lama penggunaannya
1) Biaya investasi (INSTRUMENT COST)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung
dalam waktu yang relative lama. Biasanya batasan waktu untuk
biaya investasi ditetapkan atas dasar kebiasaan bahwa anggaran
direncanakan dan direalisir untuk satu tahun. Biaya investasi
biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan
infrastruktur fisik dan kapasitas produksi. Contoh yang termasuk
dalam biaya investasi Antara lain: biaya pembangunan gedung,
biaya tanah, mesin produksi dan peralatan serta perizinan yang
diperlukan.
2) Biaya operasional (operational cost)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki
sifat “habis pakai” dalam kurun waktu relatif singkat. Biasanya
kurang dari satu tahun. Tujuan biaya operasional adalah untuk
mengelola sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan aktivitas dalam upaya mempertahankan dan
menghasilkan pendapatan. Contoh yang termasuk dalam biaya
operasional antaralain: biaya obat, biaya makan, gaji pegawai, air,
listrik, dan sebagainya.
3) Biaya pemeliharaan (maintenance cost)
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara aktiva atau produk/jasa agar tetap dalam kondisi baik.
Biaya ini meliputi biaya pembersihan, pengecatan, dan biaya
lainnya. Dengan kata lain, biaya pemeliharaan digunakan dalam
proses pengoprasian perusahaan yang diakibatkan oleh adanya
pergantian peralatan, perbaikan produksi, pengeluaran untuk bahan
9
habis pakai, missal biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan
kendaraan etc.
Biaya oprasional dan pemeliharaan dengan sifatnya yang habis
pakai dikeluarkan secara berulang sehingga biaya oprasional dan
pemeliharaan sering juga disebut sebagai biaya berulang (recurrent
cost). Biaya total adalah jumlah dari investasi, biaya oprasional dan
biaya pemeliharaan atau total cost=investment cost+operational
cost+maintenance cost. (TC+=IC+) C+MC)
b. Klasifikasi biaya yang berhubungan dengan volume produksi
1) Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang secara keseluruhan tidak berubah saat aktivitas
bisnis meningkat maupun menurun. Total biaya tetap tersebut
berbeda dari satu periode ke periode lain. Perbedaan tersebut di
sebabkan oleh perubahan volume produksi dalam jangkauan
kisaran waktu tertentu. Biaya tetap dapat dibebankan ke dalam
departemen berdasarkan keputusan manajerial atau menurut
alokasi biaya. Letak tanggung jawab pengendaliannya lebih
banyak dipikul oleh manajemen eksekutif.
2) Biaya variable (variable cost)
Biaya dengan jumlah total berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya relative
konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan. Semakin
tinggi biaya volume kegiatan, maka semakin tinggi pula total
biaya variable, begitupula sebaliknya. Biaya variable besarnya
dipengaruhi oleh perubahan aktifitas. Biaya variable tetap
konstan bila ditunjuk per unit.
3) Biaya semi permeable
Biaya semi permeable harus dipisahkan ke dalam elemen biaya
tetap dan biaya variable untuk tujuan perencanaan dan
pembuatan keputusan. Biaya semi permeable untuk tujuan
tertentu harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya
variable. Jumlah biaya ini jumlahnya berubah dalam
10
hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi.
Namun perubahan tersebut tidak propoorsional.
11
eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan
dengan manajemen umum organisasi.
12
f. Klasifikasi biaya berdasarkan hubungan dengan perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep biaya dasar yang meliputi tujuan perencanaan dan
pengendalian, rencana tersebut dibuat untuk memproyeksikan biaya,
setelah dihubungkan antara biaya variable, biaya tetap, dan penjualan. Alat
yang kedua adalah kemampuan untuk mengklasifikasikan biaya. Biaya
perlu diklasifikasikn dengan maksud untuk membantu hubungan diantara
data biaya sebagai bahan masukan dalam perencanaan dan pengendalian.
Secara umum hamper pada perusahaan, biaya dapat dikelompokan
menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
14