Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri yang terpisah dari dua tipe akuntansi diatas, namun
merupakan bagian dari keudanya. Oleh karena itu buku akuntansi biaya ini diawali dengan uraian akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi : akuntansi keuangan dan akuntansi ma
najemen. Oleh karena itu, sebelum membahas akuntansi biaya, perlu diketahui lebih dahulu perbedaan
karekaristik dua tuoe akuntansi tersebut.
1. Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
Meskipun informasi non keuangan merupakan informasi penting yang digunakan oleh manajemen dalam
pengelolaan ahaan , namun hampir seluruh informasi non keuangan tersebut berada diluar ruang lungkup
akuntansi
2. Dua tipe aktuntansi tersebut berfungsi sebagai pen yedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi
seorang untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan memerlukan informasi untuk pemilihan
alternatif yang dihadapinya diantaranya adalah informasi keuangan. Informasi keuangan ini dihasilkan oleh
akuntansi. Namun karena pengambil keputusan melakukan ber bagai macam pengambilan keputusan yang
berbeda , maka informasi keuangan yang diperlukan pun berbeda pula untuk memenuhi kebutuhan
pengambilan keputusan tersebut.Tugas akuntan adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan
dan andal untuk memenuhi berbagai keperluang yang berbeda tersebut.
PENGERTIAN BIAYA
Dalam arti sempit biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk me
mperoleh aktiva.
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Ada empat unsur pokok dalam defenisi biaya tersebut diatas :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Contoh
perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “akuntansi biaya” untuk itu
perusahaan memakai 1000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp 2.000 per rim,
sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp 2.000.000,-
Dari contoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku
berjudul akuntansi biaya berjumlah Rp 2.000.000,-
1. Kertas I rim yang dipakai dalam pencetakan buku tersebut merupakan
pengorbanan sumber ekonomi. Untuk mendapatkan kertas tesebut perusahaan
membutuhkan pengorbanan uang.
2. Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas yang
dikorbankan untuk membuat buku tersebut adalah 1000 rim x Rp 2.000 = Rp
2.000.000
3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi
4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut adalah bertujuan yaitu mencetak buku
akuntansi biaya.
Metode penentuan cost produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam cost produksi. Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam cost produksi terdapat dua pendekatan :full costing dan variable costing
1. Full costing merupakan metode penentuan kos produksi memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenagar kerja langsung dan viaya operhead pabrik baik berperilaku variabel maupn tetap.
Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya:
Bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya ovehead pabrik variabel xxx
Biaya ovehead pabrik tetap xxx
Cost produksi xxx
===
Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur kos produksi ditambah dengan biaya non
produksi yaitu pemasaran dan administrasi
2. Viariable costing merukakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel kedalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
ovehead pabrik variabel ) ditambah dengan biaya non produksi variabel ( biaya variabel dan biaya administrasi dan umum
variabel dan biaya tetap (bop tetap, biaya pemasaran tetap dan biaya administrasi dan umum tetap).
PERBANDINGAN LAPORAN RUGI LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PERUSAHAAN DAGANG.
Laporan keuangan hasil proses akuntansi. Untuk memahami bagaimana pengolahan data biaya dalam akuntansi biaya, ada
baiknya dipahami lebih dahulu perbedaan laporan rugi laba yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.
Kegiatan perusahaan dagang berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan lain dan penjualan barang dagangan tersebut
kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan
yang dibeli. Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh
barang dagangan, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran. Penggolongan ini disajikan dalam laporan
rugi laba yang dikelompokkan dalam 3 golongan:
1. Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain. Pengorbanan ini
dikelompokkan dengan judul “kos Penjualan”
2. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang dagangan.pengorbanan ini dikelompokkan dengan
judul”biaya pemasaran”
3. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang dagangan dan pemasaran barang dagangan.
Pengormbanan ini dikelompokkan dengan judul biaya administrasi dan umum.
BIAYA BAHAN BAKU
1.pengertian Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi. Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi, serta
merupakan unsur dasar yang diolah dengan menggunakan biaya tenaga kerja dan biaya operhead pabrik yang
akhirnyamenjadi produk jadi. Contoh kain untuk pembuatan baju, kayu untuk membuat meja, baja untuk
perusahaan mobil dan sebagainya
Bila digunanakan Metode perpetual maka setiap terjadi mutasi atas persediahaan bahan baku harus nampak nilai
saldonya. Untuk itu bahan baku harus dicari seberapa besar harga pokoknya. Misalnya data persediaan bahan
baku dari suatu perusahaan pada bulan januari 2010 adalah sebagai berikut:
b.Menghitung harga pokok pembelian berdasarkan harga faktur dan biaya pembelian
harga pokok bahan baku dapat terbentuk dari beberapa unsur biaya, yaitu semua biaya yang secara langsung
atau tidak langsung terjadi untuk mendapatkan bahan baku tersebut. Dengan demikian harga pokok bahan baku
terdiri atas harga beli ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan bahan baku tersebut sampai siap untuk diolah. Unsur unsur harga pokok bahan yang dibeli terdiri
atas harga faktur, biaya angkut dan baiay-biaya lainyang dikeluarkan seubungan dengan pembelian bahan sampai
siap diproses.
1. Harga faktur yaitu harga yang tercantum dalam faktur pembelian. Harga tersebut belum termasuk
potongan sehingga bila ada potongan atas pembelian akan mengurangi harga pokok bahan yang dibeli.
2. Biaya angkut yaitu yang dikeluarkan untuk menyangkut bahan yang dibeli sehingga barang tersebut sampai
di gudang pembeli ( perusahaan)
3. Biaya lain-lain yaitu biaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan bahan baku sehingga siap diproduksi
misalnya penggudangan, biaya asuransi dan lain-lain.
Contoh 1 :
Pada tanggal 10 januari 2010 dibeli bahan baku sebanyak 750 kg @Rp 1.200 biaya angkut pembelian sebesar
Rp 50.000 biaya asuransi pengangkutan bahan baku Rp 25.000,-dan biaya lain-lain sampai berada digudang Rp
15.000,- besarnya harga pokok pembelian bahan baku adalah :
PT.Muara dalam melakukan kegiatan produksinya memerlukan jenis bahan baku yaitu X,Y,Z pada 5 februari
2010 PT.Muara melakukan pembelian bahan sebagai berikut :
10.000Kg Rp 5.000.000
Dari data diatas buatlah alokasi biaya angkut kepada masing-masing jenis bahan bila pembebanan biaya angkut
pembelian bahan didasarkan atas :
Jawab :
a. Pembebanan biaya angkut atas dasar perbandingan kuantitas tiap jenis bahan yang dibeli. Alokasi biaya
angkut bahan kepada masing-masing jenis adalah :
Untuk bahan x 5000/10.000 x Rp 375.000 Rp 187.500
Untuk bahan y 2000/10.000 x Rp 375.000 Rp 75.000
Untuk bahan z 3000/10.000 x Rp 375.000 Rp 112.500
b. Pembebanan biaya angkut kepada masing-masing bahan atas dasar perbandingan harga faktur jenis
bahan. Alokasi biaya angkut kepada masing-masing jenis bahan adalah :
Untuk bahan x Rp 2.000.000/5.000.000 x Rp 375.000 = Rp 150.000
Untuk bahan y Rp 1.500.000/5.000.000 x Rp 375.000 = Rp 112.500
Untuk bahan Z Rp 1.500.000 / 5.000.000 x Rp 375.000 = Rp 112.500
Dalam kegiatan permintaan bahan baku, bagian yang terlihat adalah bagian produksi, bagian gudang , bagian
kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian jurnal, buku besar dan laporan.
A. kegitan produksi
kegiatan yang dilakukan pada bagian produksi adalah sebagai berikut
1. membuat bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang sesuai dengan daftar kebutuhan
bahan dan menyerahkan ke bagian gudang
2. menerima barang yang disertai dengan bukti permintaan dan pengeluaran dari bagian gudang
3. mempersiapkan bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang menurut nomor urutnya.
B. Bagian gudang
Kegiatan dilakkukan pada bagian gudang adalah sebagai berikut :
1. Menerima bukti permintaan dan pengeluaran barang dari gudang ke bagian produksi
2. Mengisi jumlah barang yang akan diserahkan kepada bagian produksi pada bukti permintaan dan
pengeluaran barang dari gudang dan menyerahkan ke bagian produksi bersama-sama barang dan
gudang
Atas dasar permintaan bahan baku dari bagian produksi ke bagian gudang, apabila barnag yang diperlukan
oleh bagian produksi belum tersedia, bagian gudang membua surat permintaan pembelian untuk bagian
pembelian guna menyedakan barang yang dibutuhkan oleh bagian produksi
A.bagian gudang
Dalam prosedur pembelian bahan baku tugas bagian gudang adalah sebagai berikut:
1. Membuat surat permintaan pembelian yang diajukan ke bagian pembelian sehubungan dengan
permintaan barang /bahan dari bagian produksi.
2. Menyimpan barang/bahan yang telah diterima dari bagian pembelian
1. mencari informasi kepada pemasok tentang barang kebutuhan produksi beserta harganya
2. membuat order pembelian yang dikirim kepada pemasok yang dipilih dan tembusanya dikirim ke bagian
gudang/penerima barang dan bagian pencatatan jurnal
C. Bagian penerimaan
Tugas bagian penerimaan barang dalam menerima barang yang telah dipesan oleh bagian pembelian dan
memerlukan pemeriksaaan atas barang yang dierimanya tentang mutu, kualitas, jenis barang yang diterima
cocok dari pemasok yang dicocokkan dengan order yang diterima dari bagian pembelian.
F. Bagian pencatatan.
Tugas bagian pencatatan utang adalah mencatat utang yang timbul dari transaksi pembeli pada buku
utang/daftar utang.
3.PROSEDUR PENCATATAN BIAYA BAHAN BAKU
Besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dan harga bahan baku yang dipakai dan harga pokok persediaan akhir bahan
baku tergantung dari metode perncatatan bahan yang dipakai.
Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dan harga pokok persediaan bahan baku akhir dapat dilakukan dengan
inventarisasi fisik dengan metode sebagai berikut :
1. Metode tanda pengenal khusus
2. Metode rata-rata sederhana
3. Metode rata-rata tertimbang
4. Metode masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO)
5. Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP/LIFO)
Contoh
Data persediaan, pembelian dan pemakaian bahan baku dari suatu perusahaan pada bulan januari 2015 adalah
sebagai berikut :
Diminta : hitung besarnya harga pokok bahan baku yang dipakai dan nilai persediaan akhir bahan baku pada
15 januari 2015 dengan menggunakan metode berikut:
1. Metode tanda pengenal khusus bila pemakian sebesar 1.200 kg dari pembelian 4 januari dan sisanya
pembelian 10 januari
2. Metode rata-rata sederhana
3. Metode rata-rata tertimbang
4. MPKP
5. MTKP
Jawab :
1. Harga pokok bahan yang dipakai 15 januari dengan metode tanda pengengenal khusus . bahan yang dipakai berasal dari
pembelian
4 januari 1200 kg x Rp 960 = Rp 1.152.000
10 januari 300 kg x Rp 870 = Rp 261.000
1.500kg Rp 1.413.000
Nilai persediaan akhir 15 januari adalah
Persedian 1 jan 600 kg x Rp 900 Rp 540.000
4 jan 600 kg x Rp 960 Rp 576.000
10 jan 900 kg x Rp 870 Rp 783.000
2100 kg Rp 1.899.000
2. Harga pokok bahan baku yang dipakai 15 januari dengan metode rata-rata sederhara
Harga rata-rata = 900+ 960 + 870 = Rp 910
3
Harga pokok pemakaian 15 januari = 1500 x Rp 910 = Rp 1.365.000
Nilai persediaan akhir
Jumlah barang yang tersedia untuk diproduksi sebanyak 3.600 kg
1 jan 600 x Rp 900 = Rp 540.000
4 jan 1800 x Rp 960 = Rp 1.728.000
10 jan 1.200 x Rp 870 = Rp 1.044.000
--------------------
Rp 3.312.000
Nilai pokok pemakaian Rp 1.365.000
--------------------
Nilai persediaan akhir Rp 1.947.000
3. Harga pokok bahan yang dipakai dengan metode rata-rata tertimbang
Harga rata-rata = harga pembelian bahan
Jumlah persediaan
Rp 3.312.000 : 3.600kg =Rp 920/KG
Harga pemakaian = 1.500kg x Rp 920 = Rp 1.380.000
Nilai persediaan akhir 3.312.000 – Rp 1.380.000 = Rp 1.932.000
4. Metode MPKP
Pemakaian 1 jan 600 x Rp 900 = Rp 540.000
Pemakaian 4 jan 900 x Rp 960 = Rp 864.000
Harga pokok pemakaian Rp 1.404.000
Nilai persediaan = Rp 3.312.000 – 1.404.000 = Rp 1.908.000
5. Metode MTKP
Harga pokok pemakaian 10 jan 1200 x Rp 870 = Rp 1.044.000
4 jan 300 x Rp 960 = Rp 288.000
Rp 1.332.000
Nilai persediaan akhir 600 x Rp 900 = 540.000
1500 x Rp 960= 1.440.000 +
1.980.000
Bila digunakan inventarisasi permanen/perpetual, metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dan nilai persediaan
akhir adalah metode MPKP/FIFO Permanen, metode MTKP/LIFO Permanen, dan metode rata-rata bergerak.
KARTU PERSEDIAAN
No.Kode : ..... Gudang : ......
Nama Barang : .... Lokasi : ........
Tgl
Unit Harga Per Jumlah (Rp) Unit Harga Per Jumlah (Rp) Unit Harga Per Jumlah
Unit Unit Unit (Rp)
Contoh 2.4 :
Data Persediaan bahan, pembelian, dan pemakaian bahan baku dari suatu perusahaan dalam bulan Januari 2010 adalah sebagai
berikut.
5 Pemakaian 1.300kg
16 Pemakaian 2.000kg
24 Pemakaian 3.200kg
26 Pembelian 500kg
Dari data di atas masukkan ke dalam kartu persediaan dan hitung besarnya harga pokok pemakaian bulan Januari 2010 dan nilai
persediaan akhir dengan metode MPKP (Permanen)
Jawab:
2.500 2.550.000
1.000 750 750.000 - -
5 Jan 300 1.200 360.000 1.200 1.200 1.440.000
1.300 1.110.00
12 Jan - - - - - - 1.200 1.200 1.440.000
3.000 1.500 4.500.000 - - - 3.000 1.500 4.500.000
4.200 5.940.000
2.000 2.640.00
21 Jan - - - - - - 2.200 1.500 3.300.000
2.300 1.600 3.680.000 2.300 1.600 3.680.000
4.500 6.980.000
24 Jan - - - 2.200 1.500 3.300.000 1.300 1.600 2.080.000
- - - 1.000 1.600 1.600.000 - - -
3.200 4.900.000
26 Jan - - - - - - 1.300 1.600 2.080.000
500 1.750 875.000 - - - 500 1.750 875.000
1.800 2.955.000
Harga pokok bahan baku yang dipakai :
5 Jan Rp1.110.000,00
16 Jan Rp2.640.000,00
24 Jan Rp4.900.000,00
Rp8.650.000,00
1.800 Rp2.955.000,00
Keterangan :
Karena digunakan metode MPKP, maka harga pokok pemakaian 5 Januari sebanyak 1.300 adalah sebagai berikut.
Pembelian awal yang ada adalah 1.000 @ Rp 750,00 = Rp 750.000,00.
Kekurangan diambil dari pembelian berikutnya (pembelian 3 Januari), yaitu 300 x Rp1.200,00 =Rp360.000,00
Dari Contoh soal 2.1 dapat dibuat kartu persediaan metode MTKP berikut ini.
4.500 6.170.000
1.800 2.015.000
Biaya tenaga kerja diartikan sebagai tenaga kerja manusia yaitu usaha fisik dan mental yang dikenalkan oleh
para karyawan/pegawai untuk kegiatan produksi. Biaya tenaga kerja adalah imbalan balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang dapat dinilai dengan satuan uang atas pengorbanan yang diberikan
untuk kegiatan produksi.
Balas jasa dari perusahaan kepada tenaga kerja sering disebut dengan gaji atau upah. Gaji merupakan balas
jasa yangdiberikan oleh perusahaan kepada pegawai tetap atau pegawai kantor sedangkan upah merupakan
balas jasa yang diberikan kepada para pekerja tidak tetap berdasarkan jasa kerja, hari kerja atau satuan produk
yang dihasilkan.
Biaya tenaga kerja dapat ditentukan dari jenis tenaga kerja yaitu :
Akuntansi biaya tenaga kerja pada dasarnya dikelompokkan pada tiga hal yaitu pencatatan dan penghitungan
waktu kerja, perhitungan jumlah biaya tenaga kerja dan pembebanan biaya tenaga kerja.
PT. MIRAH
Daftar Gaji/Upah Bulan …………………
No Nama Upah Vanabel Upah Gaji/upah Potongan Jumlah Upah yang
Pekerja Jam Regular Jam Lembur tetap kotor pph Astek Pinjam Potongan diterima
an
Jlh Tarif total Jlh Tarif total
Jam Jam
1 A
2 B
3 C
4 D
Jumlah
c. PPh karyawan dan asuransi tenaga kerjake kantor kas negara dan kantor asuransi.
Utang gaji dan upah Rp xxxx
Utang astek Rp xxxx
Kas Rp xxxx
3.PEMBEBANAN BIAYA TENAGA KERJA
Jumlah gaji dan upahyang telah dihitung kemudian dialokasikan/dibebankan ke masing-masing biaya dan
mengkredit gaji dan upahdengan jurnal seperti berikut
a. Rekening BDP-biaya tenaga kerja langsung (debet) untuk mencatat pembebanan gaji dan upah tenaga
kerja langsung mengerjakan proses produksi.
b. Rekening BOP untuk mencatat pembebanan gaji dan upah tenaga kerja yang tidak langsung menagani
proses produksi, tetapi menangani penyelesaian proses produksi.
c. Rekening biaya pemasaran untuk mencatat alokasi/pembebanan gaji dan upah tenaga kerja di bidang
pemasaran/distribusi hasil produksi.
d. Rekening biaya umum dan administrasi untuk mencatat pembebanan gaji dan upah tenaga
kerja/pegawai dibagian kantor(administrasi dan umum)
Penambahan jumlah gaji dan upah tersebut akan menambah jumlah utang gaji dan upah kepada karyawan.
PPh ditanggung oleh perusahaan dalam alokasi/pembebanan gaji dan upah diperlakukan pada masing-masing
pos sebagai berikut;
a. PPh karyawan dari tenaga kerja langsung dan tak langsung diperlakukan sebagai biaya operhead
sesungguhnya
b. PPh karyawan dari pegawai administrasi dan umum, masing-masing di perlakukan sebagai biaya
penjualan dan biaya administrasi dan umum.
CONTOH
Misalnya dari daftar gaji dan upah diatas akan dibuat jurnal yang diperlukan bila :
50 % PPh karyawan ditanggung perusahaan
Berdasarkan perilaku terhadap produksi, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu
BOP variable, BOP tetap, dan BOP semi variable.
a. BOP Variabel adalah BOP yang bertambah dan berkurang sebanding dengan perubahan volume produksi
sehingga BOP per unit selalu tetap, meskipun ada perubahan volume produksi. (Biaya Bahan Penolong
termasuk dalam BOP variable)
b. BOP tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan pada batas-batas tertentu tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi sehingga totalnya selalu tetap walaupun volume produksi berubah, sebaliknya
BOP per unit akan selalu berubah, berbanding terbalik dengan perubahan volume produksi. BOP tetap
antara lain meliputi biaya penyusutan mesin pabrikdan biaya penyusutan gudang pabrik.
c. BOP semi variable adalah BOP yang jumlahnya berubah secara tidak proposional dengan perubahan
volume produksi. Biaya ini mengandung unsure tetap dan variabel. Contohnya gaji mandor bagian
produksi, biaya listrik dan lain-lain.
Atas dasar uraian di atas, maka penentuan tariff BOP didasarkan atas tariff yang ditetapkan dimuka dan tidak
disarkan atas biaya yang sesungguhnya terjadi.
Langkah awal dalam penentuan tariff BOP adalah menyusun anggaran BOP. Dasar penyusunan anggaran
BOP adalah kapasitas normal atau kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Dasar yang dipakai untuk
pembebanan BOP kepada produksi adalah satuan produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam
tenaga kerja langsung, dan jam mesin.
Tarif BOP per Unit x Unit yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan
Contoh 4.1 :
Taksiran BOP pada suatu periode adalah Rp. 7.500.000,00dan taksiran produk yang dihasilkan pada periode
tersebut adalah 15.000 unit.Hitunglah besarnya tariff BOP per unit dan BOP yang dibebankan pada produk bila
produk yang dihasilkan adalah 12.000 unit.
Jawab :
7.500.000
1. Tarif BOP per Unit = 15.000 = Rp. 500,00/unit
Besarnya BOP yang dibebankan pada produk adalah persentase BOP dari bahan yang dikeluarkan pada
periode tertentu.
Contoh 4.2 :
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp. 2.500.000,00 dan taksiran biaya bahan baku yang dipakai pada
periode tersebut adalah Rp.2.000.000,00 hitunglah persentase tarif BOP dari bahan dan hitung pula besarnya
BOP yang dibebankan pada suatu produk bila menurut catatan biaya bahan yang dikeluarkan untuk produk
tertentu adalah Rp. 150.000,00
Jawab :
2.500.000
1. Tarif BOP dari bahan = 2.000.000 x100%= 1,25%
Tarif
x 100%=persentase taksiran BOP dari biaya tenaga kerja langsung
Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Contoh 4.3 :
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp. 1.000.000,00 dan taksiran tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.250.000,00. Hitunglah
persentase tarif BOP dari biaya tenaga kerja langsung dan hitung pula besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk bila biaya
tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk produk tersebut adalah Rp. 400.000,00.
Jawab :
1.000.000
a. Tarif BOP dari BTKL = x100%= 80 %
1.250.000
b. BOP yang dibebankan pada produk =
80% x Rp. 400.000,00 = Rp.320.000,00