ANNAS YUSUF
MAULANA FAJRI
MELASARI
NABILA SAROH ROFIDAH
SITI KUSMIATI
SYAFERA EKA APRIYANI
TOBBY HARDIYAN
Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tigkat penyelesaian sebagai berikut :
Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, perlu dihitung unit
ekuivalensi bulan Januari 20X1 dengan cara perhitungan sebagai berikut :
1. Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 tersebut dapat menghasilkan
4.000 kg produk jadi dan 2.000 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian
biaya bahan baku sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 7.000.000
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 4.000 kg dan 2.000 kg
(2.000 × 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan
baku adalah 2.000 kg, yang dihitung sebagai berikut : 4.000 + (100% × 2.000) = 6.000 kg
2. Biaya bahan penolong yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 sebesar Rp 9.500.000
tersebut dapat menghasilkan 4.000 kg produk jadi dan 2.000 kg persediaan produk dalam proses
dengn tingkat penyelesaian biaya bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan menyelesaikan produk jadi sebanyak 4.000 kg dan
2.000 kg (2.000 × 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi
biaya bahan penolong adalah 6.000 kg, yang dihitung sebagai berikut : 4.000 + (100% × 2.000) =
6.000 kg
3. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 sebesar Rp 13.250.000 tersebut
dapat menghasilkan 4.000 kg produk jadi dan 2.000 kg persediaan produk dalam proses dengan
tingkat penyelesaian biaya tenaga kerja sebesar 50%. Hal ini berarti bahwa biaya tenaga kerja
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 4.000 kg dan 1.000 kg
(2.000 × 50%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga
kerja adalah 5.000 kg yang dihitung sebagai berikut : 4.000 + (50% × 2.000) = 5.000 kg
4. Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam bulan Januari 20X1 sebesar Rp 18.125.000
tersebut dengan menghasilkan 4.000 kg produk jadi dan 2.000 kg persediaan produk dalam
proses dengan tingkat penyelesaian biaya overhead pabrik sebesar 30%. Hal ini berarti bahwa
biaya overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak
4.000 kg dan 600 kg (2.000 × 30%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit
ekuivalen biaya bahan penolong adalah 4.600 kg yang dihitung sebagai berikut : 4.000 + (30% ×
2.000) = 4.600 kg
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi per
Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses
Rp 10.242.000
PT Risa Rimendi
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 6.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 4.000 kg
Produk dalam proses akhir 2.000 kg
Jummlah produk yang dihasilkan 6.000 kg
Perhitungan biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
4.000 @ Rp 9.339 Rp37.356.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya bahan baku Rp2.332.000
Biaya bahan penolong Rp3.166.000
Biaya tenaga kerja Rp2.650.000
Biaya overhead pabrik Rp2.094.000
Rp10.242.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januari Rp47.598.000