Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 8

ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) SATU JALUR

Pengujian pada ANOVA atau analysis of varians dilakukan dengan membandingkan variasi-
variasi yang muncul dalam kelompok dan antar kelompok. Melalui variasi-variasi tersebut akan
dapat diketahui ada perbedaan dari kelompok-kelompok yang diuji. Setelah itu, apabila hipotesis
nol pada analisis varians ditolak, maka peneliti masuk dalam tahap uji perbandingan antar
kelompok.
Pada analisis varians, hipotesis yang diuji adalah:
H 0 :μ 1=μ2=μ3 =…=μ x
Hipotesis nol pada ANOVA sering kali disebut dengan hipotesis omnibus, maksudnya adalah
hipotesis yang sekaligus melibatkan banyak situasi. ANOVA itu sendiri merupakan tes yang
omnibus.
Pertama yang kita bahas adalah analisis varians satu arah bagi kelompok yang saling bebas.
ANOVA satu jalur (One Way Anova) menggunakan prinsip perhitungan yang sangat sederhana,
dalam analis ini, variance total hanya dibagi atas: Variance antar perlakuan (between), dan
variasi dalam perlakuan (within) / variance error. Tujuan dari uji anova satu jalur ialah untuk
membandingkan lebih dari dua rata-rata sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi. Jika terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili [populasi]). Anova pengembangan atau penjabaran lebih lanjut
dari uji-t (thitung). Uji-t atau uji-z hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja
sedangkan anova satu jalur lebih dari dua kelompok data. Anova lebih dikenal dengan uji-F
(Fisher Test) sedangkan arti variasi atau varian itu asal usulnya dari pengertian konsep “Mean
Square” atau kuadrat rerata (KR), rumus sistematisnya : ( Riduwan : 2003 :218)

JK
KR= dimana JK adalah jumlah kuadrat dan db adalah derajat bebas
db
Menghitung nilai ANOVA atauF( F hitung ) dengan rumus:
V A KR A JR A : db A Varianantar grup
F hitung = = = =
V D KR D JR D : db D Varian dalam grup
Varian dalam grup dapat juga disebut varian kesalahan (Varian galat). Lebih lanjut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
2 2
(∑ X Ai ) (∑ X r ) untuk db A= A−1
JK A =∑ −
n Ai N
2
2 ( ∑ X Ai) untuk db D =N− A
JK D =∑ X r −∑
n Ai
Dimana:
2
(∑ X r )
N
N = jumlah keseluruhan sampel
A = jumlah keseluruhan grup sampel

Contoh soal (soal saya ambil dari materi inisisasi pada sesi 8 ini)
Misalkan diketahui hasil ulangan siswa yang belajar dengan 5 model pembelajaran yang berbeda A, B, C,
D, dan E sebagai berikut:
Table 1 Hasil Ulangan Siswa
A B C D E
5 9 3 2 7
4 7 5 3 6
8 8 2 4 9
6 6 3 1 4
3 9 7 4 7
4 8 3 4 8
Uji apakah hasil ulangan pada setiap kelompok tersebut tidak berbeda!

Langkah-langkah menjawab:
1. Asumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal dan variannya homogen.
2. Buat hipotesis dalam bentuk kalimat.
H a = terdapat perbedaan yang signifikan antara kelima model pembelajaran yang diterapkan
H 0 = tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelima model pembelajaran yang
diterapkan
3. Buat hipotesis dalam bentuk statistic.
H a : A 1 ≠ A2 ≠ A 2 ≠ A 3 ≠ A 4 ≠ A 5
H 0 : A 1= A2 =A 2= A3 =A 4 =A 5
4. Daftar statistic induk
Table 2 Daftar Statistik induk
A B C D E
5 9 3 2 7
4 7 5 3 6
8 8 2 4 9
Statistik 6 6 3 1 4 Total (T)

3 9 7 4 7
4 8 3 4 8
N 6 6 6 6 6 N = 30

∑X 30 47 23 18 41 159

∑ X2 900 2209 529 324 1681 5.643

X́ 5,00 7,83 3,83 3,00 6,83

5. Menghitung jumlah kuadrat antar grup( JK A ) dengan rumus:


2 2
( ∑ X Ai ) (∑ X r ) ( 30 )2 ( 47 )2 ( 23 )2 ( 18 )22 ( 41 )2 (159 )2
JK A =∑
n Ai

N
= ( 6
+
6
+
6
+
6
+
6 )−
30
=¿

940,50 – 842,7 = 97,80


6. Menghitung derajat bebas antar grup dengan rumus:
Db A =A−1=5−1=4 A = jumlah grup A yaitu 5
7. Menghitung kuadrat rerata antar grup( KR A ) dengan rumus:
JK A 97,80
KR A = = =24,45
db A 4
8. Menghitung jumlah kuadrat dalam antar grup( JK D ) dengan rumus:
2
( ∑ X Ai ) ( 30 )2 ( 47 )2 ( 23 )2 ( 18 )2 ( 41 )2
JK D ∑ X r −∑2
n Ai
=( 900+2.209+529+324 +1.681 )− ( 6
+
6
+
6
+
6
+ )6
=5.643−940

9. Menghitung derajat bebas dalam grup dengan rumus:


db D =N− A=30−5=25
10. Menghitung kuadrat rerata dalam grup( KR D ) dengan rumus:
JK D 4.702,5
KR D = = =188,1
dbD 25
KR A 24,45
11. F hitung dengan rumus : F hitung = = =0,129
KR D 188,1
12. Taraf signifikan sebesarα = 0,05
13. F tabel dengan rumus : F tabel=F (1−a )( dbA ,dbD )=F ¿¿
14. Table ringkasan Anova
Table 3 Ringkasan Anova Satu Jalur
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung Taraf
varian (SV) kuadrat (JK) bebas (db) rerata (KR) Signifikan (
ρ¿
Antar grup 97,80 4 24,45 0,129 <0,05
(A) F tabel=5,2
Dalam grup 4702,5 25 188,1 - -
(D)
Total 4.799,85 29 - - -

15. Kriteria pengujian : jika F hitung ≥ F tabel , maka tolak H 0 berarti signifikan. Setelah
dikonsultasikan dengan table F kemudian dibandingkan antara F hitungdengan F tabel. Ternyata :
F hitung > F tabel atau 0,129<¿ 5,2 maka H 0ditolak
16. Kesimpulan: H 0ditolak dan H aditerima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan
antara lima model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai