Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Gunungsitoli, 22 Januari 2022
FITRIANI WARUWU
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1A. Pembiayaan pendidikan merupakan suatu konsep yang seharusnya ada dan tidak dapat
dipahami tanpa mengkaji konsep-konsep yang mendasarinya. Ada anggapan bahwa
pembicaraan pembiayaan pendidikan tidak lepas dari persoalan ekonomi pendidikan.
Johns dan Morphet (1970) mengemukakan bahwa pendidikan itu mempunyai peranan vital
terhadap ekonomi dan negara modern. Dikemukakan hasil penelitian akhir-akhir ini
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan a major contributor terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam UUD 1945 Pasal 31 disebutkan bahwa: “ Tiap-
tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.” Hal ini membuktikan adanya langkah
pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia. Akan tetapi pada
kenyataannya, tidak semua orang dapat memperoleh pendidikan yang selayaknya,
dikarenakan berbagai faktor termasuk mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan.
Kondisi inilah kemudian mendorong dimasukkannya klausul tentang pendidikan dalam
amandemen UUD 1945.
Menurut Supriadi dalam bukunya yang berjudul Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan
Menengah, ia berpendapat bahwa Biaya (cost), merupakan salah satu komponen
masukan (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah.
Beberapa sumber pembiayaan pendidikan yang bersumber dari pemerintah dan
masyarakat antara lain :
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dana pendidikan nasional disusun dengan mengacu pada peraturan hukum Indonesia
saat ini. Pemerintah kami menegaskan Soal pembiayaan pendidikan melalui UU No. 1.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Secara khusus disebutkan
bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
APBD.
1. Dana BOS
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah dana yang
dikeluarkanPemerintah bertujuan untuk pendidikan, bertujuan untuk mengurangi
beban masyarakat, khususnya masyarakat miskin, yaitu mereka yang mendanai
pendidikan Tidak begitu memuaskan. Dana BOS merupakan program pemerintah
dalam bentuk hibah Jumlah dana yang diberikan langsung kepada lembaga
pendidikan negeri dan swasta Bantuan yang diterima sekolah berdasarkan jumlah
siswa per siswa Bantuan Biaya Sekolah dan Unit.
2. Dana BSM
Dana Bantuan Miskin (BSM) adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk
siswa miskin. Tujuan dari hibah ini adalah untuk mencegah siswa dari orang miskin
yang mungkin putus sekolah karena kesulitan membayar sekolah juga memberikan
lebih banyak kesempatan bagi siswa yang kurang mampu terus bersekolah sampai
dia menyelesaikan studinya. Objek bantuan dana BSM ini hanya tersesia untuk
siswa kurang mampu/miskin.
b. Dana Bantuan dari orangtua siswa atau masyarakat.
Jenis-jenis pengeluaran orang tua/wali siswa untuk pendidikan antara lain:
(1) Uang Pangkal
(2) Uang Sekolah Bulanan / SPP
(3) Biaya Ulangan Tengah Semester
(4) Biaya Ulangan Akhir Semester
(5) Biaya Kegiatan Ekstrakurikuler
(6)
(7) Biaya
5 Kegiatan Praktikum
(8) Pembelian Buku Pelajaran / LKS
(9) Pembelian Pakaian Seragam Sekolah
(10) Biaya Karyawisata / Bina Mental / Retret
(11) Sumbangan Sosial (APP dan AAP)
(12) Biaya-biaya lainnya.
Keterlibatan orangtua/wali dalam menyukseskan pendidikan bertujuan untuk
melibatkan, melestarikan, mengembangkan, meningkatkan dan mengembangkan
pendidikan. Sehingga tercipta kerjasama yang baik antara orangtua/siswa dan guru.
Jadikan pendidikan berjalan seperti yang diharapkan. Dana yang bersumber dari
masyarakat seperti diuraikan diatas, lebih banyak pada program meningkatkan mutu
pendidikan, dan bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut serta
memikirkan pembiayaan pendidikan, walau tidak semua sekolah menerapkan hal
tersebut diatas, karena dana bantuan untuk sekolah telah diberikan melalui BOS, BSM,
tetapi sekolah-sekolah swasta masih menerapkan hal diatas, disesuaikan dengan
kemampuan orangtua.
1B. a) Biaya langsung dan tidak langsung (direct and indirect cost).
Biaya langsung (direct cost) diartikan sebagai pengeluaran uang yang secara langsung
membiayai penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Biaya tidak langsung (indirect cost) diartikan sebagai biaya yang
umumnya meliputi hilangnya pendapatan peserta didik karena sedang mengikuti
pendidikan (earning foregone by students), bebasnya beban pajak karena sifat sekolah
yang tidak pernah mencari laba, bebasnya sewa perangkat sekolah yang tidak dipakai
secara langsung dalam proses pendidikan serta penyusutan sebagai cermin pemakaian
perangkat sekolah yang sudah lama dipergunakan (implicit rent and depreciation).
b) Biaya rutin dan biaya pembangunan (recurrent and capital cost).
Biaya rutin dan pembangunan merupakan bagian dari biaya langsung (direct cost).
Biaya rutin (recurrent cost) adalah biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya pembangunan (capital cost)
adalah biaya yang digunakan untuk pembelian tanah, pembangunan ruang kelas,
perpustakaan, lapangan olahraga, konstruksi bangunan, biaya penggatian dan
perbaikan.
c) Biaya pribadi dan biaya masyarakat (private and social cost).
Biaya pribadi (private cost) adalah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk membiayai
sekolah anaknya dan termasuk didalamnya forgone opportunities. Biaya masyarakat
(social cost) adalah pengeluaran sosial atau investasi pemerintah pada pendidikan
sementara biaya pribadi adalah biaya yang dikeluarkan oleh individu dan rumah tangga
mereka. Biaya masyarakat mengacu pada belanja langsung yang sebenarnya oleh
pemerintah dan individu atau orang tua mereka dalam memberikan pendidikan.
d) Opportunity Cost.
Opportunity cost mengacu pada biaya yang harus dikorbankan untuk memilih tindakan
tertentu dengan mengorbankan tindakan yang lain.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan merupakan prioritas dalam pelaksanaan
pembangunan pendidikan nasioanal di samping prioritas yang lainnya, yaitu penuntasan
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Dalam hal ini pendidikan untuk memacu
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan peningkatan relevansi melalui
kebijaksanaan keterkaitan dan kesepadanan (Mendikbud RI, 1996). Pada
perkembangaanya target pencapaian mutu pendidikan senantiasa mengalami
peningkatan.
Sejalan dengan perkembangan isu terkait peningkatan mutu pendidikan terdapat dua hal
penting yang perlu dicermati, yaitu:
(1) Program-program peningkatan mutu pendidikan seharusnya merupakan bagian
rencana induk yang lebih besar dan jangka panjang didasarkan pada suatu konsepsi
yang jelas dapat dipahami oleh seluruh jajaran Depdiknas dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
(2) Dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan seharusnya diperhatikan situasi
empiris dan kendala-kendala yang diperkirakan timbul sehingga bersifat inovatif dan
tidak mengulangi uasaha yang sampai saat ini belum membawa keberhasilan.
1C. Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan
mengerjakannya. Untuk dalam menyusun sebuah perencanaan yang baik, seorang
pemimpin harus benar-benar tanggap terhadap kondisi lingkungan sekitarnya dan bisa
memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin muncul dimasa yang akan datang.
Lebih lanjut Roger A. Kauffman (1972) menjelaskan bahwa perencanaan adalah proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta sumber
yang diperlukan untuk seefisien dan seefektif mungkin.
Yang harus dirumuskan dalam penyusunan dokumen perencanaan sederhana adalah
memuat:
a. What : nama kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Why : alasan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan/latar belakang pelaksanaan.
c. Who : siapa saja/apa saja yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
d. When : kapan pekerjaan tersebut dikerjakan.
e. Where : di mana pekerjaan itu dilakukan.
f. How : bagaimana cara mengerjakannya/prosedur pelaksanaannya.
1D. Konsep manajemen ilmiah Taylor menekankan pentingnya struktur dan desain dalam
penyelesaian tugas organisasi. Penelitiannya memberi andil bagi pengembangan teknik
manajemen dalam standarisasi kerja, perencanaan tugas, studi waktu dan gerak, piece
rate, dan penghematan biaya dan terbentuknya bidang studi seperti pengawasan, teknik
industri, manajemen industri dan manajemen personal. Taylor mendeskripsikan
manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.”
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan manajemen pendidikan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah hal yang juga menjadi dasar dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan. Fungsi-fungsi manajemen pendidikan antara lain:
a. Fungsi perencanaan (planning)
b. Fungsi pengorganisasian (organizing)
c. Fungsi pengarahan (actuating)
d. Fungsi pengawasan (controlling)
2.1 Berita tentang perencanaan pendidikan untuk memenuhi sarana danprasarana pendidikan di
kota Bandung
PPBS memiliki jangkauan dan sifat budget perencanaan untuk jangka panjang, menengah,
dan pendek, Perencaan budget jangka pendek berusaha memanfaatkan data informasi budget
tahun lalu baik konsep maupun realisasi di lapangan. Sifat perencanaan demikian
memperlihatkan bahwa budge dalam PPBS bersambung dari tahun ke tahun, tidak berdiri
sendiri melainkan merupakan rantai antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, metode
perencanaan budge ini ada yang langsung dan tidak langsung, yakni terdapat budget yang
dibuat langsung oleh perencana dan budget yang dibuat tidak langsung oleh orang lain..
Perencaan yang dibuat oleh pusat umumnya telah dilengkapi perencanaan budget, dan
perencanaan pendidikan yang dibuat oleh daerah atau lembaga secara langsung budgetnya,
dan perencanaan pendidikan yang dibuat oleh daerah atau lembaga secara tidak langsung
budgetnya sering dibuat oleh pemerintah pusat. Di era otonomi daerah, keahlian dan
penyusunan budget di tingkat pusat salayaknay disalurkan dengan membina praktisi local atau
lembaga agar dapat merencanakan budget sendiri. Tingkat pusat bertugas sebagai
menyediakan konsultan atau pengawas bagi perencanaan budget di daerah atau lembaga-
lembaga pendidikan.
Adapun esensi dari PPBS adalah :
1. Membbuat perincian terhadap tujan yang hendak dicapai.
2. Mencari alternative (program) yang relevan.
3. Membuat gambar besar biayanya
4. Memberikan gambaran efektivitas setiap alternatif yang dibuat
5. Membandingkan dan menganalisis alternative yang dibuat
Budget dalam PPBS dapat berjangka panjang, menengah dan pendek; baik langsung
maupun tidak langsung. Beberapa manfaat dari model PPBS bagi lembaga pendidikan :
1. Memberikan penjelasan dan menguraikan tujuan
2. Mengklarifikasikan pekerjaan lembaga sesuai dengan tujuan
3. Membuat perbandingan antara biaya dan pengeluaran
4. Adanya alokasi resources dalam suatu kegiatan
5. Output dari kegiatan terspesifikasikan
6. Tersedia eksplorasi dari beberapa pilihan
7. Tersedia proyeksi dari kegiatan perencanaan jangka panjang
8. Tersedia program, revisi objektif, dan budget berdasarkan pengalaman dan perubahan
lingkungan.
2.c Analisis pola dasar perencanaan pendidikan yangs ejalan dengan artikel diatas dititik beratkan
pada perencanaan dan pelaksanaan masalah pendidikan yaitu tentang sarana dan prasarana
yang dapat membuat sekolah-sekolah yang berada di Bandung memenuhi kriteria SNP.
Perbaikan sarana dan prasarana jika memenuhi keseluruhan standar nasional pendidikan
yang telah ditetapkan akan memperbaiki muta peserta didik dari penjelasan diatas maka
diharapkan pemerintahd aerah dan pemeerintah pusat bersama-sama bersinergi untuk
memberikan dukungan pembiayaan dengan focus menambahn dan pemberbaiki fasilistas
praktik SMK seJabar, Rehabitiasi ruang kelas, pegadaan laboratorium IPA, pengadaan alat
peraga pendidikan dan alat kesenian tradisional yang dapat menunjang sumber daya manusia
yang lebih kreatif dan siap bekerja diperusahaan-perusahaan yang diharapkan.
2d. Analisis permasalahan pendidikan yang terdapat pada artikel diatas antara lain : kekurangan
ruang kelas, ruang belajar yang ditetapkan sehingga tidak terpenuhinya jumlah rombongan
belajar dan ruang belajar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Untuk itu pemerintah
melalui APBD, dan DAK ABPN berusaha merehabilitasi ruang kelas, ruang guru, labor IPA,
toilet di SMK seJabar. Itulah yang menjadi sumber permasalahan pendidikan yang paling
urgen yang harus segera mungkin dijawab oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
2e. Pendekatan perencanaan pendidikan yang cocok untuk masalah pendidikan diatas adalah
pendekatan komphensif adalah kegiatan untuk encapai tujuan pendidikan yang diharapkan
yang menjadi kunci efektifitas kegiatan . dari kejadian diatas analisis tentang berita tang
dikaitkan dengan perencanaan pendidikan kompherensif maka untuk mencapai Standar
nasional pendidikan hyang diharapkan maka rencana pendidikan dan pemenuhan sarana dan
prasarana, peningkatan sumber daya manusia dan pemberian kesempatan untuk peningkatan
mutu pendidikan sutau kegiatan yang terpadu yang harus dilakukan secara terusmenerus
secara terprogram yang dapat dimasukkan pada rencana kegiatan dan rencana anggaran
sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud dan proses perencanaan pendidikan dapat
terlaksana.
3. Langkah-Langkah Penyusunan RAPBS.
Suatu perihal yang mesti diperhatikan didalam penyusunan RAPBS adalah mesti
menerapkan komitmen anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan pengeluaran mesti
berimbang diupayakan tidak berjalan anggaran pendapatan minus. Dengan anggaran berimbang
selanjutnya maka kehidupan sekolah bakal jadi solid dan amat kokoh didalam perihal keuangan,
maka sentralisasi pengelolaan keuangan mesti difokuskan pada bendaharawan sekolah, didalam
rangka untuk mempermudah pertanggung jawaban keuangan.
4A. Analisis SWOT pada SMA-SMK Makasar. Kekuatannya adalah berada pada:
1. Penerima sertifikat ISO 9001-2015.
2. Memiliki Teaching Factory, lembaga sertifikasi profedi (LSP)
3. Memiliki laboratorium uji kompetensi 8 unit.
4. Memiliki labaratorium batubara dan mineral.
5. Luas lahan mencukupi.
6. Sarana prasarana untuk menunjang lengkap.
7. Lengkapnya sarana prasarana pendidikan seperti ruang belajar, tempat olahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja dan sarana prasarana lainnya.
Kelemahannya adalah:
1. Pada perkembangan ekonomi ditingkat Nasional lebih rendah dari Pulau Jawa.
2. Sumber Daya Manusia yang terdiri dari tenaga ahli yang sesuai dengan profesi pendidikan
(kejuruan yang diharapkan) masih butuh penambahan.
3. Bangunan (sarana dan prasarana) terdiri dari gedung, ruang-ruang dan instalasi daya dan
jasa yang wajib dimiliki oleh satuan pendidikan masih harus dibenahi.
Kesempatannya adalah:
1. Sekolah kejuruan SMK-SMAK di Makasar sangat mempunyai peluang besar menampung
peserta didik yang ingin melanjut kesekolah kejuruan mengingat daerah Makasar adala
salah satu bagian dari Republik Indonesia yang memiliki SDA dan sumber daya yang dapat
diperbaharui yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang bisa langsung bekerja di
tempat-tempat pekerjaan yang diharapkan.
Ancamannya adalah:
1. Bencana alam
2. Bencana hidrometeorologi menimbulkan kerusakan dibeberapa daerah.
3. Ancaman ideolofgi radikalisme dan terorisme.
4B. Rencana pengembangan sekolah merupakan bagian dari rencana strategis sekolah. Rencana
pengembangan sekolah memiliki peran penting untuk menetapkan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan oleh sekolah di masa yang akan datang. Rencana pengembangan sekolah
merupakan panduan bagi sekolah dalam melakukan perubahan-perubahan dari kondisi
sekarang yang dirasakan kurang baik ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang
sesuai dengan tujuan sekolah yang diinginkan.
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) adalah rencana kerja yang disusun bersama oleh
sekolah dan komite sekolah. Kebutuhan sekolah dan aspirasi masyarakat menjadi dasar
utama penyusunan RPS. Dengan kata lain, RPS bertujuan untuk mengemukakan hal yang
diperlukan sekolah serta harapan masyarakat disekitar sekolah. Dengan demikian, rencana
kerja untuk pengembangan sekolah berdasarkan dua jenis masukan, yaitu:
1. Keterangan lengkap mengenai keadaan sekolah atau „gambaran keadaan sekolah‟.
2. Pandangan dan aspirasi masyarakat dan penggunaan jasa sekolah atau “Pandangan dan
Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan‟.
Penyusunan RPS memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengenali kondisi sekolah sesuai fungsinya memberikan pelayanan pembelajaran kepada
masyarakat.
2. Menetapkan tujuan/perubahan yang realistis.
3. Mengenali masalah-masalah dan kendala yang dihadapi sekolah.
4. Mampu menemukan penyebab masalah-masalah yang dihadapi sekolah.
5. Menyusun saran pemecahan masalah dalam bentuk pilihan-pilihan pemecahan.
6. Menganalisis setiap saran pemecahan masalah sehingga menemukan pilihan pemecahan
terbaik dengan mempertimbangkan dukungan yang ada.
7. Dengan pilihan pemecahan masalah terbaik menyusun rencana pengembangan sekolah
dalam jangka waktu lima tahun.
8. Melakukan perhitungan rencana pembiayaan.
9. Menetapkan sumber daya (dana, tenaga, dan sarana) untuk membiayai RPS.
10. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Aspek-aspek rencana pengembangan sekolah :
1. Peningkatan kualitas penyampaian kurikulum
2. Peningkatan lingkungan sekolah
3. Peningkatan keterlibatan orang-orang diluar kegiatan belajar mengajar.
Langkah-langkah penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah :
1. Penentuan misi dan tujuan
2. Pengembangan profil kegiatan
3. Analisis lingkungan eksternal
4. Identifikasi kesempatan dan ancama strategis
5. Pembuatan keputusan strategis
6. Pengembangan strategi
7. Implementasi
8. Peninjauan kembali dan evaluasi.