Anda di halaman 1dari 20

Pada Modul 8 Anda telah mempelajari model Technological Pedagogical Content Knowlegde

(TPCK). Model TPCK ini merupakan kemampuan penguasanan teknologi yang terintegrasi
dengan komponen content, pedagogi, dan knowledge. Dari penjelasan yang terdapat dalam
modul 8 atau sumber-sumber lain mengenai model TPCK ini, menurut Anda adakah komponen-
komponen dalam model TPCK yang berperan paling penting, kurang penting, atau sama
pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?

Salam sejahtera, Izin menanggapi pada diskusi sesi 11 ini.

   Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah suatu kerangka kerja yang
mengidentifikasi pengetahuan, guru perlu mengajar secara efektif dengan kerangka teknologi.
Menurut Mishra, et al (2016: 2) TPCK adalah suatu kerangka kerja untuk memahami dan
menggambarkan jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan
praktek pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintegrasikan sebuah teknologi di
lingkungan pembelajaran. Konsep dasar hadirnya TPCK adalah TPCK diperkenalkan pertama
kali oleh Mishra dan Koehler pada tahun 2006. Mereka mendiskusikan TPCK sebagai kerangka
kerja guru/pendesain dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Konsep TPCK
muncul dalam teknologi pembelajaran didasarkan pada model pedagogy content knowledge
(PCK) yang dipelopori oleh Shulman.

   Konsep dasar TPCK lebih menekankan hubungan antara materi pelajaran, teknologi dan
pedagogi (Harris J., Mishra, P dan Koehler, M, 2009). Interaksi antara tiga komponen tersebut
memiliki kekuatan dan daya tarik untuk menumbuhkan pembelajaran aktif yang terfokus pada
peserta didik. Hal ini dapat juga dimaknai sebagai bentuk pergeseran pembelajaran yang
semula terpusat pada guru bergeser kepada peserta didik. TPCK menekankan hubungan-
hubungan antara teknologi, isi kurikulum dan pendekatan pedagogi yang berinteraksi satu sama
lain.

  Dalam skema TPCK terdapat hubungan antar komponen penyusun, saling beririsan antara
materi (C). pedagogi (P) dan teknologi (T) yang berpengaruh dalam konteks pembelajaran.

Gambar Konsep TPCK (diadopsi dari Koehler & Mishra, 2008)

  Gambar tersebut memberi ilustrasi terhadap hubungan ketiga komponen itu. Komponen-
komponen yakni C, P dan K yang selanjutnya C menjadi (CK). P menjadi (PK) dan T menjadi
(TK) serta hubungan antar komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Content Knowledge (CK) yakni pengetahuan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.
Materi tersebut tertuang di dalam kurikulum. Misalnya siswa SMA belajar llmu Kimia, Fisika,
Biologi dan Matematika maka batasan materi pelajaran yang tertuang dalam kurikulum
hendaknya dimaknai secara menyeluruh. Menurut Shulman et al (1986) mencatat bahwa materi
pelajaran mencakup pengetahuan berupa konsep, teori, gagasan, kerangka kerja, metoda yang
dilengkapi dengan metoda ilmiah serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
konsep asam basa, teori asam basa, indikator alami, indikator asam basa, pH larutan, tetapan
ionisasi asam atau basa.

2. Pedagogy Knowledge (PK) menggambarkan pengetahuan secara mendalam terkait dengan


teori dan praktik belajar mengajar yakni mencakup tujuan, proses, metode pembelajaran
penilaian, strategi dan lainnya. Pengetahuan pedagogi mensyaratkan pemahaman aspek
kognitif, afektif, sosial dan pengembangan teori pembelajaran dan bagaimana teori itu dapat
diterapkan di dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya memahami secara mendalam dan
fokus terhadap pedagogi yang dibutuhkan yakni tentang bagaimana siswa memahami dan
mengkonstruksi pengetahuan, sikap dan ketrampilan (Koehler, dkk. 2011). Contoh :
konstruksivisme, Scientific, Discovery Learning, Problem based Learning, inkuiri terbimbing,
tanya jawab, diskusi, presentasi, observasi, praktikum.

3. Technology Knowledge (TK) adalah dasar-dasar teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
mensupport pembelajaran. Contohnya, pemanfaatan software, program animasi, internet akses,
model molekul, laboratorium virtual dan lain-lain. Untuk itu, guru membutuhkan penguasai
dalam pemprosesan informasi, berkomunikasi dengan TIK dalam pembelajaran. Mishra et al
menekankan bahwa pengetahuan dasar, pengetahuan teknologi serta trampil dalam
menggunaannya untuk mendukung pemahaman materi pelajaran yang dipelajari. Lebih jauh,
penguasan teknologi inilah merupakan tuntutan siswa abad-21 (Jordan, K. 2011). Contoh:
google drive, onenote, chemdraw, chemsketch, prezzi edmodo, youtube, Ulead, Windows movie
maker, avidemux, jmol, hyperchem, chemtool, bkchem, lectora, moodle, dokeos, ATutor,
internet, laptop, LCD, video, power point.

4. Pedagogy Content Knowledge (PCK) mencakup interaksi dan terjadinya irisan antara
pedagogi (P) dan materi pelajaran (C). Menurut Shulman dalam Koehler et al (2011) bahwa
PCK merupakan konsep tentang pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang
tertuang dalam kurikulum. Hal ini mencakup proses pembelajaran terkait dengan materi
pelajaran yang dipelajari serta sistem penilaian peserta belajar. Model pembelajarannya
diharapkan dapat menghantarkan peserta belajar secara efektif. Pemahaman hubungan dan
irisan antara (P) dan (C) yang secara ringkas menyangkut bagaimana (P) dapat mempengaruhi
(C) Menurut Koehler, PCK merupakan seperangkat pengetahuan, kurikulum bidang studi.
Transformasi pengetahuan, pedagogi umum, strategi pembelajaran dalam konteks pendidikan
(Mishra, P., & Koehler, M. J. 2006). Contoh: Discovery Learning dan konstruksivisme sebagai
strategi yang digunakan dalam pembelajaran konsep asam basa, pendekatan inkuiri terbimbing
sebagai strategi yang digunakan dalam pembelajaran indikator alami, diskusi siswa terhadap
materi konsep asam basa dalam kehidupan sehari-hari.
5. Technology Content Knowledge (TCK) termasuk dalam pemahaman teknologi dan materi
pelajaran yang dapat membantu serta mempengaruhi komponen-komponen yang lain (Mishra,
P., & Koehler, M. J. 2006). Contoh: penggunaan Google drive yang berisi Lembar Kerja Siswa
(LKS) pada materi indikator alami, penggunaan prezzi dan youtube dalam pembelajaran
indikator asam basa, edmodo digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan tugas tentang
soal pH larutan asam kuat dan basa kuat.

6. Technology Pedagogy Knowledge (TPK) adalah merupakan serangkaian pemahaman


bagaimana perubahan pembelajaran terjadi dengan memanfaatkan teknologi yang digunakan
untuk mendukung pembelajaran seeara aktif dan dapat membantu serta mempermudah
konsep-konsep materi pelajaran. TPK membutuhkan pemahaman keuntungan dan kerugian
teknologi yang dibutuhkan yang diterapkan dalam kontek materi pelajaran yang terjadi dalam
proses pembelajaran (Schmidt et al. 2009). Contoh: Penggunaan prezzi dan youtube untuk
memfasilitasi inkuiri terbimbing dalam diskusi indikator asam basa, penggunaan Google drive
yang berisi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memfasilitasi Discovery Learning dalam investigasi
indikator alami.

7. Technology Pedagogy Content Knowledge (TPCK) merangkum suatu rangkaian dalam


pembelajaran dimana kemampuan penguasaan teknologi secara terintegrasi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dari komponen-komponen penyusunnya (C), (P) dan (K). TPCK
mensyaratkan terjadinya multi interaksi dan kombinasi antar komponen yakni materi pelajaran,
pedagogi dan teknologi. Menurut Mishra dan Koehler, konsep integrasi adalah merupakan
keterlibatan berbagai domain/komponen materi dan pedagogi yang dapat mensupport guru.
Contoh: Penggunaan prezzi dan youtube dengan strategi inkuiri terbimbing dapat membantu
siswa untuk memahami materi indikator asam basa, penggunaan Google drive yang berisi
Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan strategi Discovery Learning dapat membantu siswa dalam
penemuan dan analisis indikator alami.

  Menurut Stoilescu (2015: 542-543) penggunaan Technological Pedagogical Content


Knowledge (TPCK) dalam praktik dan penelitian pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
penting, antara lain:
1. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) menunjukkan konsistensi dalam
pengintegrasian penggunaan teknologi ke dalam konteks yang berbeda.
2. Dengan eksplorasi integrasi TIK di ruang kelas dengan menekankan keterkaitan antara
teknologi, pedagogi dan konten, kerangka kerja ini memiliki fondasi teoretis yang cukup mapan.
3. Dengan terus menyadari tiga aspek utama (teknologi, konten, pedagogis) kegiatan di kelas
dapat dilacak dan dianalisis.
  Menurut Koehler, Hall, Bouck, & Wolf (2011) meskipun memiliki beberapa kelebihan, TPCK
juga memiliki dua tantangan antra lain:
1. Teknologi baru sering menciptakan peluang baru yang dapat merepresentasikan konten dan
pedagogi yang tidak ada sebelumnya.
2. Kebanyakan teknologi yang digunakan guru, biasanya tidak dirancang untuk tujuan
pendidikan misalnya digunakan untuk perkantoran, bisnis dan lain-lain.

Kesimpulan :
Berdasarkan pemaparan dari pengertian Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPCK) di atas dan hubungan dari ketiga Komponen-komponen yakni Materi (C). pedagogi (P)
dan teknologi (T) merupakan hubungan yang saling beririsan atau saling berhubungan dimana
C, P dan K yang selanjutnya C menjadi (CK). P menjadi (PK) dan T menjadi (TK) seperti pada
skema TPACK yang telah gambarkankan. Yang artinya tidak ada komponen yang paling
penting, atau kurang penting, karena semua komponen sama pentingnya dan saling
berhubungan. Sehingga pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan
Konten (Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.

Demikian tanggapan saya pada diskusi tentang TPCK pada sesi 11 ini, semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Sumber Referensi:
Buku Materi Pokok MPDR5204/ Modul 8
https://wahyutrilestari.com/tpackmateri.html
https://p4tkipa.kemdikbud.go.id/blog/index.php/2018/06/28/tpack-framework/
PermalinkTampilkan indukTanggapi
In reply to First post
Re: Diskusi.11

oleh M A Y A S A R I TAMPUBOLON 530044219 - Jumat, 13 November 2020, 16:29


Pada Modul 8 Anda telah mempelajari model Technological  Pedagogical  Content Knowlegde
(TPCK). Model TPCK ini merupakan kemampuan penguasanan teknologi yang terintegrasi
dengan komponen content, pedagogi, dan knowledge. Dari penjelasan yang terdapat dalam
modul 8 atau sumber-sumber lain mengenai model TPCK ini, menurut Anda adakah komponen-
komponen dalam model TPCK  yang berperan paling penting, kurang penting, atau sama
pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?
 
 
Jawab:
 
      Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPCK) adalah pengetahuan guru
tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan
pedagogik dan teknologi (Cox & Graham, 2009: 63). TPCK merupakan pengembangan dari
Shulman (1986) yaitu Pedagogical Content Knowledge (PCK). TPCK dikenal di dalam bidang
penelitian pendidikan sebagai framework (kerangka kerja/kerangka teoritis) dalam mendesain
model pembelajaran dengan mengintegrasikan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi, dan
content. Mishra & Khoehler (2009: 62) menjelaskan bahwa pembelajaran yang berkualitas
membutuhkan pemahaman kompleks yang saling berhubungan diantara tiga sumber utama
pengetahuan yaitu teknologi, pedagogi, dan konten, serta bagaimana ketiga sumber itu
diterapkan sesuai dengan Terdapat tujuh domain pengetahuan dalam TPCK yang digambarkan
oleh Koehler & Mishra (2009: 63) yaitu: 1) Content Knowledge yang merupakan pengetahuan
guru tentang materi pelajaran yang akan dipelajari atau diajarkan; 2) Technological Knowledge
(TK) adalah pengetahuan guru tentang teknologi yang dapat mendukung suatu pembelajaran;
3) Pedagogical Knowledge (PK) adalah pengetahuan yang mendalam tentang proses dan
praktik dalam menyampaikan materi yang akan dipelajari; 4) Pedagogical Content Knowledge
(PCK) merujuk pada pernyataan Shulman 1986 (dalam M.J. Koehler et al., 2014: 102) yaitu
pengajaran yang efektif memerlukan lebih dari sekedar pemisahan pemahaman konten dan
pedagogi; 5) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
teknologi dapat menciptakan sebuah gambaran baru dalam materi tertentu (Schmidt et al.,
2009: 125); 6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pemahaman tentang
bagaimana pembelajaran dapat berubah ketika teknologi tertentu digunakan dengan cara
tertentu (Koehler & Mishra, 2009: 65); 7) Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) adalah pengetahuan tentang interaksi yang kompleks antara domain prinsip
pengetahuan (konten, pedagogi, teknologi) (Koehler & Mishra, 2009: 65).
     Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi (Technological
Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengetahuan Konten
(Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya menjadikan
pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.
• Technological Knowledge, pada pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge) adalah
bagaimana menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai contoh internet
yang menjadi sumber belajar dan sarana belajar bagi pembelajar. Teknologi internet sudah
sangat pesat dan mendukung pembelajaran, teknologi ini juga menyediakan softwareyang
dapat digunakan sebagai pembelajaran dan tidak berbayar seperti salah satunya adalah
Moodle.
• Pedagogy Knowledge, pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge) merupakan bagaimana
cara guru mengajarkan materi pembelajaran, penggunaan model dan metode yang tepat dan
kreatif dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Pendekatan pembelajaran
orang dewasa seperti konstruktivisme, sosial kolaborasi, dan sosial konstruktivisme untuk
membentuk komunitas pembelajaran menjadi salah satu contoh model pembelajaran yang
dapat digunakan.
• Content Knowledge, pengatahuan Konten (Content Knowledge) adalah apa yang akan
dipelajari atau substansi materi apa saja yang akan dipelajari.

     Berdasarkan pada Shulman’s (1986) tentang kerangka kerja pedagogical content knowledge
(PCK), salah satu frameworkyang banyak mendapatkan perhatian akhir-akhir ini adalah
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) (Angeli & Valanides, 2005; Mishra &
Koehler, 2009). TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat memberikan
arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait dengan mengintegrasikan TIK ke
dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas (Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang
mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:
1. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan
komputer dan perangkat lunak yang relevan;
2. Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta
didik;
3. Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang
bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;
4. Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten
dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk mewakili
dan mempelajari pergerakan kerak bumi;
5. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk
mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986,
hal. 9);
6. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi
asynchronousseperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;
     Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi. Sehingga diketahui hubungan antara variabel-variabel
tersebut diatas, maka dapat mengetahui faktor apa yang paling signifikan mempengaruhi guru
dalam proses belajar mengajar guna proses perencanaan kedepan dalam rangka meningkatkan
kualitas guru yang profesional dan berbasis TIK.
     Jadi, sebagai kesimpulannya bahwa komponen-komponen dalam model TPCK semua
berperan paling penting, karena TPCK merupakan hal yang tidak bisa dipisah pisahkan dan jika
kita pisahkan akan mengurangi arti dari konsep TPCK itu sendiri.
PermalinkTampilkan indukTanggapi
In reply to First post
Re: Diskusi.11

oleh SRI RAMADANI 530043826 - Sabtu, 14 November 2020, 06:54


Assalamualaikum wr wb
Saya akan mencoba menanggapi tanggapan 11 :
Pada Modul 8 Anda telah mempelajari model
Technological Pedagogical Content Knowlegde (TPCK). Model TPCK ini
merupakan kemampuan penguasaan teknologi yang terintegrasi dengan
komponen content, pedagogi, dan knowledge. Dari penjelasan yang terdapat
dalam modul 8 atau sumber-sumber lain mengenai model TPCK ini, menurut
Anda adakah komponen-komponen dalam model TPCK yang berperan paling
penting, kurang penting, atau sama pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?
JAWAB:
Kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, adalah sebuah keniscayaan bahwa
guru harus menguasai teknologi untuk kemudian digunakan sebagai media pendukung dalam
kegiatan pembelajaran. Beberapa contoh penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah
seperti gagasan yang ditawarkan oleh NACOL (North American Council for Online Learning),
yaitu model pembelajaran campuran (blended learning). Pada model ini pembelajaran tidak
terfokus pada kegiatan tatap muka dikelas (face to face), tetapi menggunakan juga teknologi
berbasis web (online learning) untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
dikelas. Blended learning akhirnya menjadi model pembelajaran yang cukup efektif, suasana
yang jenuh belajar dikelas dapat diatasi dengan kegiatan belajar yang menyenangkan dan
interaktif secara online. Penggunaan teknologi yang berbasis web ini mungkin terbilang cukup
mahal, karena membutuhkan perangkat elektronik seperti komputer, laptop ataupun smart
phone. Namun teknologi yang dimaksudkan dapat juga berupa alat-alat peraga (tools) hasil
pengembangan kreatifitas para guru, dan tetap mengacu pada kebaruan teknologi.
Perkembangan ICT (Information, communication, & technology) di abad 21
telah mengantarkan kita pada era digital, yaitu sebuah era dengan ciri-ciri
ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat, teknologi dan informasi
memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat
menjadi sangat tergantung pada alat teknologi. Dengan kemajuan teknologi
informasi yang sedemikian pesatnya, maka oleh sebab itu guru harus mampu
menguasai teknologi untuk kemudian digunakan sebagai media pendukung
dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus berusaha
untuk menciptakan pembelajaran yang cerdas, kreatif dan inovatif dengan
cara menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap dan sistematis.
Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) dapat
membantu guru untuk menyusun perangkat pembelajaran tersebut.
Sebelumnya mari kita coba telaah lagi megenai Model Technological
Pedagogical Content Knowlegde (TPCK)
TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK)
Technological Pedagogical Content Knowlegde (TPCK) adalah suatu
kerangka kerja untuk memahami dan menggambarkan jenis pengetahuan
yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan praktek pedagogi
dan pemahaman konsep dengan mengintegrasikan sebuah teknologi di
lingkungan pembelajaran ( Misra et al, 2008)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah suatu kerangka
kerja yang mengidentifikasi pengetahuan, guru perlu mengajar secara efektif
dengan kerangka teknologi.
Technological Pedagogical Content Knowledge atau yang disingkat menjadi
TPCK adalah theoretical framework yang merupakan pengembangan dari
Pedagogical Content Knowledge (PCK). Dengan memadukan Pedagogical
Knowledge (PK) dan Content Knowledge (CK) tersebut berarti seorang guru
tidak hanya harus menguasai konten atau materi saja akan tetapi juga
pedagogi dalam menciptakan pembelajaran. Kemampuan menguasai materi
dan pedagogi seorang guru ini, sebenarnya sama dengan kemampuan yang
harus dimiliki oleh guru di Indonesia. Hal ini tercantum dalam UU no 14 tahun
2005 tentang kompetensi guru, yaitu guru harus memiliki kemampuan
pedagogic, kepribadian, sosial, dan profesional.
Konsep dasar hadirnya TPCK adalah sebagai berikut: TPCK diperkenalkan
pertama kali oleh Mishra dan Koehler pada tahun 2006. Mereka
mendiskusikan TPCK sebagai kerangka kerja guru/pendesain dalam
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Konsep TPCK muncul dalam
teknologi pembelajaran didasarkan pada model pedagogy content
knowledge (PCK) yang dipelopori oleh Shulman.
Konsep dasar TPCK menurut (Harris J., Mishra, P dan Koehler, M, 2009) lebih
menekankan hubungan antara :
a. materi pelajaran,
b. teknologi
c. pedagogi
Interaksi antara tiga komponen tersebut memiliki kekuatan dan daya tarik
untuk menumbuhkan pembelajaran aktif yang terfokus pada peserta didik.
Hal ini dapat juga dimaknai sebagai bentuk pergeseran pembelajaran yang
semula terpusat pada guru bergeser kepada peserta didik. TPCK menekankan
hubungan-hubungan antara teknologi, isi kurikulum dan pendekatan
pedagogi yang berinteraksi satu sama lain.
Dalam skema TPCK terdapat hubungan antar komponen penyusun, saling
beririsan antara materi (C). pedagogi (P) dan teknologi (T) yang berpengaruh
dalam konteks pembelajaran.
Gambar tersebut memberi ilustrasi terhadap hubungan ketiga komponen itu.
Komponen-komponen yakni C, P dan K yang selanjutnya C menjadi (CK). P
menjadi (PK) dan T menjadi (TK) serta hubungan antar komponen dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.Content Knowledge (CK)
yakni pengetahuan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. Materi
tersebut tertuang di dalam kurikulum. Misalnya siswa SMA belajar llmu
Kimia, Fisika, Biologi dan Matematika maka batasan materi pelajaran yang
tertuang dalam kurikulum hendaknya dimaknai secara menyeluruh.
Menurut Shulman et al (1986) mencatat bahwa materi pelajaran mencakup
pengetahuan berupa konsep, teori, gagasan, kerangka kerja, metoda yang
dilengkapi dengan metoda ilmiah serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh: konsep asam basa, teori asam basa, indikator alami,
indikator asam basa, pH larutan, tetapan ionisasi asam atau basa.
2.Pedagogy Knowledge (PK)
menggambarkan pengetahuan secara mendalam terkait dengan teori dan
praktik belajar mengajar yakni mencakup tujuan, proses, metode
pembelajaran penilaian, strategi dan lainnya. Pengetahuan pedagogi
mensyaratkan pemahaman aspek kognitif, afektif, sosial dan pengembangan
teori pembelajaran dan bagaimana teori itu dapat diterapkan di dalam
proses pembelajaran. Guru hendaknya memahami secara mendalam dan
fokus terhadap pedagogi yang dibutuhkan yakni tentang bagaimana siswa
memahami dan mengkonstruksi pengetahuan, sikap dan ketrampilan
(Koehler, dkk. 2011). Contoh: konstruksivisme, Scientific, Discovery
Learning, Problem based Learning, inkuiri terbimbing, tanya jawab, diskusi,
presentasi, observasi, praktikum.
3.Technology Knowledge (TK)
adalah dasar-dasar teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mensupport
pembelajaran. Contohnya, pemanfaatan software, program animasi, internet
akses, model molekul, laboratorium virtual dan lain-lain. Untuk itu, guru
membutuhkan penguasai dalam pemprosesan informasi, berkomunikasi
dengan TIK dalam pembelajaran. Mishra et al menekankan bahwa
pengetahuan dasar, pengetahuan teknologi serta trampil dalam
menggunaannya untuk mendukung pemahaman materi pelajaran yang
dipelajari. Lebih jauh, penguasan teknologi inilah merupakan tuntutan
siswa abad-21 (Jordan, K. 2011).
Contoh: google drive, onenote, chemdraw, chemsketch, prezzi
edmodo, youtube, Ulead, Windows movie maker, avidemux,
jmol, hyperchem, chemtool, bkchem, lectora, moodle, dokeos, ATutor, internet,
laptop, LCD, video, power point.
4.Pedagogy Content Knowledge (PCK)
mencakup interaksi dan terjadinya irisan antara pedagogi (P) dan materi
pelajaran (C). Menurut Shulman dalam Koehler et al (2011) bahwa PCK
merupakan konsep tentang pembelajaran yang menghantarkan materi
pelajaran yang tertuang dalam kurikulum. Hal ini mencakup proses
pembelajaran terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari serta sistem
penilaian peserta belajar. Model pembelajarannya diharapkan dapat
menghantarkan peserta belajar secara efektif. Pemahaman hubungan dan
irisan antara (P) dan (C) yang secara ringkas menyangkut bagaimana (P)
dapat mempengaruhi (C) Menurut Koehler, PCK merupakan seperangkat
pengetahuan, kurikulum bidang studi. Transformasi pengetahuan, pedagogi
umum, strategi pembelajaran dalam konteks pendidikan (Mishra, P., &
Koehler2006). Contoh: Discovery Learning dan konstruksivisme sebagai
strategi yang digunakan dalam pembelajaran konsep asam basa,
pendekatan inkuiri terbimbing sebagai strategi yang digunakan dalam
pembelajaran indikator alami, diskusi siswa terhadap materi konsep asam
basa dalam kehidupan sehari-hari.
5.Technology Content Knowledge (TCK)
termasuk dalam pemahaman teknologi dan materi pelajaran yang dapat
membantu serta mempengaruhi komponen-komponen yang lain (Mishra, P.,
& Koehler, M. J. 2006). Contoh: penggunaan Google drive yang berisi Lembar
Kerja Siswa (LKS) pada materi indikator alami, penggunaan prezzi dan
youtube dalam pembelajaran indikator asam basa, edmodo digunakan
sebagai sarana untuk mengumpulkan tugas tentang soal pH larutan asam
kuat dan basa kuat.
6.Technology Pedagogy Knowledge (TPK)
adalah merupakan serangkaian pemahaman bagaimana perubahan
pembelajaran terjadi dengan memanfaatkan teknologi yang digunakan
untuk mendukung pembelajaran seeara aktif dan dapat membantu serta
mempermudah konsep-konsep materi pelajaran. TPK membutuhkan
pemahaman keuntungan dan kerugian teknologi yang dibutuhkan yang
diterapkan dalam kontek materi pelajaran yang terjadi dalam proses
pembelajaran (Schmidt et al. 2009). Contoh: Penggunaan prezzi dan youtube
untuk memfasilitasi inkuiri terbimbing dalam diskusi indikator asam basa,
penggunaan Google drive yang berisi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
memfasilitasi Discovery Learning dalam investigasi indikator alami.
7.Technology Pedagogy Content Knowledge (TPCK)
merangkum suatu rangkaian dalam pembelajaran dimana kemampuan
penguasaan teknologi secara terintegrasi yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain dari komponen-komponen penyusunnya (C), (P) dan (K). TPACK
mensyaratkan terjadinya multi interaksi dan kombinasi antar komponen
yakni materi pelajaran, pedagogi dan teknologi. Menurut Mishra dan
Koehler, konsep integrasi adalah merupakan keterlibatan berbagai
domain/komponen materi dan pedagogi yang dapat mensupport guru.
Contoh: Penggunaan prezzi dan youtube dengan strategi inkuiri terbimbing
dapat membantu siswa untuk memahami materi indikator asam basa,
penggunaan Google drive yang berisi Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan
strategi Discovery Learning dapat membantu siswa dalam penemuan dan
analisis indikator alami.
Kelebihan dan Tantangan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPCK)
Menurut Stoilescu (2015: 542-543) penggunaan Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPCK) dalam praktik dan penelitian pembelajaran
memiliki beberapa kelebihan penting, antara lain:
1.Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) menunjukkan
konsistensi dalam pengintegrasian penggunaan teknologi ke dalam konteks
yang berbeda.
2.Dengan eksplorasi integrasi TIK di ruang kelas dengan menekankan
keterkaitan antara teknologi, pedagogi dan konten, kerangka kerja ini
memiliki fondasi teoretis yang cukup mapan.
3.Dengan terus menyadari tiga aspek utama (teknologi, konten, pedagogis)
kegiatan di kelas dapat dilacak dan dianalisis.
Menurut Koehler, Hall, Bouck, & Wolf (2011) meskipun memiliki beberapa
kelebihan, TPCK juga memiliki dua tantangan antara lain:
1.
Teknologi baru sering menciptakan peluang baru yang dapat
merepresentasikan konten dan pedagogi yang tidak ada sebelumnya.
2.
Kebanyakan teknologi yang digunakan guru, biasanya tidak dirancang
untuk tujuan pendidikan misalnya digunakan untuk perkantoran, bisnis dan
lain-lain.
Dari penjelasan yang terdapat dalam modul 8 atau sumber-sumber lain
mengenai model TPCK ini, menurut Anda adakah komponen-komponen
dalam model TPCK yang berperan paling penting, kurang penting, atau
sama pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?
Menurut pendapat saya komponen-komponen yang terdapat dalam model
TPCK semuanya sama pentingnya karena terikat satu sama lain artinya
tidak ada yang paling unggul tetapi saling berkaitan dan mendukung satu
sama lain.
Kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya, adalah sebuah
keniscayaan bahwa guru harus menguasai teknologi untuk kemudian
digunakan sebagai media pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa
contoh penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah seperti gagasan yang
ditawarkan oleh NACOL (North American Council for Online Learning), yaitu
model pembelajaran campuran (blended learning). Pada model ini
pembelajaran tidak terfokus pada kegiatan tatap muka dikelas (face to face),
tetapi menggunakan juga teknologi berbasis web (online learning) untuk
mendukung kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dikelas. Blended
learning akhirnya menjadi model pembelajaran yang cukup efektif, suasana
yang jenuh belajar dikelas dapat diatasi dengan kegiatan belajar yang
menyenangkan dan interaktif secara online. Penggunaan teknologi
yang berbasis web ini mungkin terbilang cukup mahal, karena membutuhkan
perangkat elektronik seperti komputer, laptop ataupun smart phone. Namun
teknologi yang dimaksudkan dapat juga berupa alat-alat peraga (tools) hasil
pengembangan kreatifitas para guru, dan tetap mengacu pada kebaruan
teknologi.
Selain penggunaan teknologi sebagai media belajar, dalam framework TPACK,
pedagogi adalah aspek penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
pembelajaran. Pedagogi bukan saja bagaimana mengembangkan seni-seni
dalam mengajar, atau mendesain kelengkapan instrumen-instrumen proses
dan penilaian dalam pembelajaran, namun dituntut juga memahami siswa
secara psikologis dan biologis. Dalam pemikiran secara pedagogis ini
akhirnya ada sebuah penekanan, bahwa guru yang berhasil bukanlah guru
yang hanya bisa menjadikan siswanya pintar seperti dirinya, namun lebih dari
itu yakni berhasil membantu siswa dalam menemukan dirinya sendiri. Minat,
bakat serta karakter peserta didik akhirnya harus dipahami oleh seorang
guru.
Konten pengetahuan (Content knowledge) pada kerangka kerja TPACK, adalah
elemen dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru sesuai disiplin
keilmuannya. Rata-rata nilai UKG yang cukup rendah di beberapa daerah
adalah potret yang cukup memprihatinkan dalam dunia pendidikan. Masalah
ini memang perlu "sentuhan tangan" pemerintah untuk lebih serius lagi dalam
membuat regulasi yang lebih ketat terkait guru profesional. Pada
kenyataannya dilapangan banyak diantara guru profesional (bersertifikasi)
yang justru salah "masuk ruang" (mismatch), sebagai contoh guru Kimia dari
lulusan S1 Pertanian/Kehutanan, guru Bahasa Indonesia dari lulusan S1
Biologi dan sebagainya. Untuk meningkatkan content knowledge, latar
belakang pendidikan sangatlah penting, selain itu guru tidaklah cukup hanya
mengandalkan text book semata, namun perlu didukung dengan men-update
informasi terkini bidang keilmuan terkait yang dipublikasikan oleh lembagalembaga jurnal
penelitian terpercaya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa masing-masing komponen TPCK saling
berkaitan satu sama lain dan merupakan komponen yang sama
pentingnya dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan kompetensi yang
perlu dimiliki oleh guru professional adalah penguasaan materi, pedagogi dan
tekhnologi. Rancangan pembelajaran yang dibuat dapat mengakomodasi
ketiga komponen terintegrasi perlu dikembangkan dan diterapkan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Bahkan lebih utama lagi sangat diperlukan
perbaikan proses pembelajaran bagi guru. Memasuki revolusi indusri 4.0 yang
berdampak pada dekatnya peserta didik dengan teknologi dalam kehidupan
sehari-hari, sudah seharusnya guru di Indonesia mampu memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran. Untuk mampu mengintegrasikan teknologi
dalam pembelajaran seorang guru maupun calon guru harus memiliki
kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). TPaCK
merupakan optimalisasi TK yang digunakan dalam pembelajaran untuk
mengintegrasikan CK, PK, dan PCK menjadi satu kesatuan yang utuh yang
dapat menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan lebih
menarik. Oleh karena itu sudah seharusnya guru di Indonesia memiliki
kemampuan tersebut agar bisa mewujudkan tujuan pendidikan nasional
sehingga bangsa Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lainnya di era
revolusi industry 4.0.
Sumber :
BMP MPDR 5204 Modul 8
https://wahyutrilestari.com/tpackmateri.html
https://www.kompasiana.com/mahboeb/59cb027a4fc4aa5df6576d52/kons
ep-tpack-p-pada-dunia-pendidikan
https://www.go
PermalinkTampilkan indukTanggapi
In reply to First post
Re: Diskusi.11

oleh ELFIDAWATI 530044455 - Sabtu, 14 November 2020, 10:42


Assalamualaikum Wr.Wb
NAMA : ELFIDAWATI
NIM : 530044455

Izin menanggapi diskusi


Pada Modul 8 Anda telah mempelajari model Technological Pedagogical Content Knowlegde
(TPCK). Model TPCK ini merupakan kemampuan penguasanan teknologi yang terintegrasi
dengan komponen content, pedagogi, dan knowledge. Dari penjelasan yang terdapat dalam
modul 8 atau sumber-sumber lain mengenai model TPCK ini, menurut Anda adakah komponen-
komponen dalam model TPCK yang berperan paling penting, kurang penting, atau sama
pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?

Jawaban:
Pendidikan 4.0 menuntut guru menguasai teknologi untuk diintegrasikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007
yang menyatakan bahwa seorang guru harus mempunyai kompetensi di bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi berfungsi
untuk mengembangkan diri dan sebagai penunjang proses pembelajaran. Pernyataan tersebut
dikuatkan dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dalam standar proses yaitu prinsip
pembelajaran yang digunakan adalah guru harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Berdasarkan Modul 8 tentang model Technological Pedagogical Content Knowledge yang telah
kita pelajari, dapat kita ketahui bersama bahwa kemampuan guru dalam menguasai teknologi
dalam pembelajaran dapat dilihat melalui TPaCK (Technological Pedagogical Content
Knowledge) yang dimiliki guru. Technological Pedagogical Content Knowledge atau yang
disingkat menjadi TPaCK adalah theoretical framework yang merupakan pengembangan dari
Pedagogical Content Knowledge (PCK). Pedagogical Content Knowledge (PCK) pertama kali
digagas oleh Shulman pada tahun 1986. Menurut Shulman (1986), seorang guru harus
menguasai Pedagogical Knowledge (PK) dan Content Knowledge (CK). Perpaduan PK dan CK
tersebut berarti seorang guru tidak hanya harus menguasai konten/materi tetapi juga pedagogi
dalam menciptakan pembelajaran. Kemampuan menguasai materi dan pedagogi seorang guru
ini, sebenarnya sama dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru di Indonesia. Hal ini
tercantum dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang kompetensi guru, yaitu guru harus memiliki
kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional (Mukti Sintawati, 2019: 419).
TPaCK merupakan kerangka teoritis untuk mengintegrasikan teknologi, pedagogik, dan materi
pelajaran dalam pembelajaran. Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) dapat membantu guru untuk menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan
guru. Technological Pedadogical Contents Knowledge (TPACK) merupakan model yang dipakai
untuk integrasi teknologi ke pendidikan. TPACK mampu mengintegrasikan unsur technological
knowledge, content knowledge, dan pedagogical knowledge dalam pembelajaran.
Menurut Shulman (1986), content knowledge meliputi pengetahuan konsep, teori, ide,
kerangka berpikir, metode pembuktian dan bukti. Sedangkan pedagogical
knowledge berkaitan dengan cara dan proses mengajar yang meliputi pengetahuan tentang
manajemen kelas, tugas, perencanaan pembelajaran dan pembelajaran siswa. Selanjutnya,
Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai hubungan
antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi dengan ketiga bidang yang diperlukan dari
konteks. Hurrel menggambarkan hubungan PCK merupakan perpaduan antara content
knowledge dan pedagogical knowledge yang diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas
dengan memperhatikan konteks yang ada.
Pedagogical Content Knowledge (PCK) penting untuk pengembangan kemampuan profesional
guru dan calon guru (Mukti Sintawati, 2019: 419). Namun seiring perkembangan teknologi yang
begitu pesat dan memasuki era revolusi industry 4.0, maka kemampuan untuk menguasai
teknologi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru maupun calon guru. Perpaduan
kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPaCK).
Koehler dan Mishra mengembangkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
berdasarkan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang dikembangkan oleh Shulman pada
tahun 1986. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakansebuah
kerangka teoritis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013).
Koehler dkk (2013) menjelaskan lebih lanjut bahwa Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) mempunyai tiga komponen utama yaitu technological
knowledge, content knowledge, dan pedagogical knowledge.
Berdasarkan hal tersebut, menurut pendapat saya komponen-komponen dalam model TPCK
yang berperan sama pentingnya untuk pengembangan keterampilan profesional guru. Hal ini
dikarenakan dari ketiga komponen tersebut terdapat interaksi diantara setiap dua komponen.
Diagram hubungan unsur-unsur TPaCK digambarkan pada Gambar berikut ini.

Gambar 1. Mishra & Khoehler (2013) The TPACK Framework And Its Knowledge
Components.
Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa dari tiga komponen utama dan interaksi diantara dua
komponen membentuk irisan TPaCK. Sehingga terdapat tujuh komponen dalam TPaCK yaitu 1)
Technological knowledge (TK), 2) Pedagogical knowledge (PK), 3) Content knowledge (CK), 4)
Technological Content Knowledge (TCK), 5) Pedagogical content knowledge (PCK), 6)
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), 7) Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPaCK) (Agyei & Voogt, 2012).
Technological Knowledge (TK) merupakan pengetahuan calon guru tentang apa dan bagaimana
teknologi, software, atau aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran. TK juga meliputi
kemampuan untuk mengadaptasi dan mempelajari teknologi baru (Rosyid, 2016). Kemampuan
untuk terus belajar dan mencari tahu tentang teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sangat penting mengingat teknologi terus berkembang sangat pesat. Misalnya,
perkembangan software dalam pembelajaran mulai dari power point, lectora, adobe captivated,
adobe flash hingga saat ini muncul teknologi Augmented Reality. Sofware-sofware tersebut
dapat digunakan untuk proses pembelajaran.
Pedagogical knowledge (PK) merupakan pengetahuan guru tentang proses dan praktek
pembelajaran atau metode mengajar. PK mencakup juga pemahaman guru tentang tujuan
pendidikan secara umum, pengetahuan tentang kharakteristik pebelajar, pengelolaan kelas, dan
penilaian proses dan hasil belajar. Guru yang memiliki pengetahuan pedagogi yang baik akan
memahami bagaimana siswa membangun pengetahuan dan memperoleh keterampilan, serta
bagaimana siswa mengembangkan habits of mind dan sikap belajar yang positif. Untuk itu, guru
memerlukan pengetahuan tentang teori belajar kognitif dan sosial serta teori perkembangan
peserta didik. Sebagai ilustrasi, guru dapat membedakan berbagai pendekatan/strategi
pembelajaran (Sri Rahayu, 2017: 5). Pedagogical knowledge juga meliputi kemampuan untuk
mengadaptasi dan mempelajari metode pembelajaran terbaru atau malah dapat menciptakan
strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kelas (Mukti Sintawati, 2019: 420).
Content knowledge (CK) merupakan penguasaan calon guru terhadap materi pelajaran atau
substansi materi secara luas dan mendalam. Pengetahuan materi (content knowledge atau CK)
merupakan pengetahuan guru tentang bidang studi yang dipelajari atau yang akan diajarkan
kepada siswa. Kedalaman dan keluasan konten bidang studi yang diajarkan di sekolah
menengah (SMP) akan berbeda dengan konten yang diajarkan di SMA atau di perguruan tinggi.
Pengetahuan materi bidang studi ini dapat berupa pengetahuan tentang konsep, teori, gagasan,
kerangka organisasi konsep, bukti-bukti empiris, juga praktek dan pendekatan yang baku dalam
mengembangkan pengetahuan tersebut (Shulman, 1986). Contohnya materi geometri di
sekolah dasar tentu berbeda dengan di sekolah menengah (Mukti Sintawati, 2019: 420).
Technological Content Knowledge (TCK) merupakan kemampuan guru menyampaikan materi
menggunakan teknologi. TCK adalah bagaimana guru dapat menggambarkan konten (materi)
dengan cara yang berbeda dengan teknologi yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. TCK
merupakan kemampuan guru kepada ketepatan dalam menentukan dan menggunakan
teknologi untuk membuat representasi baru dalam proses transfer materi pembelajaran yang
memiliki karakteristik khusus sehingga mampu mengubah mindset peserta didik (Mukti
Sintawati, 2019: 420).
Pedagogcal content knowledge (PCK) merupakan kemampuan dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya sekedar memberi materi tetapi
menggunakan strategi tertentu dalam menyampaikan materi. Sehingga PCK juga merupakan
ketepatan guru dalam memilih pendekatan atau strategi yang tepat dalam materi tertentu dan
sesuai dengan karakter siswa, karena tidak semua strategi cocok digunakan di semua materi
(Mukti Sintawati, 2019: 421). Magnusson, Krajcik and Borko (1999 dalam Sri Rahayu, 2017: 7)
menjelaskan PCK sebagai pengetahuan profesional guru terdiri dari lima komponen dan guru
yang berpengalaman akan menerapkan komponen tersebut:
• Orientasi terhadap pengajaran (pengetahuan tentang konten materi bidang studi dan
keyakinan/pemahaman tentang materi tersebut serta bagaimana mengajarkannya);
• Pengetahuan tentang kurikulum (apa dan kapan mengajarnya);
• Pengetahuan tentang asesmen (mengapa, apa, dan bagaimana menilai);
• Pengetahuan tentang pemahaman siswa tentang konten bidang studi, dan
• Pengetahuan tentang strategi pembelajaran
Technological Pedagogical Knowledge (TPK). TPK menidentifikasi hubungan timbal balik antara
teknologi dan pedagogi. TPK juga merupakan kemampuan calon guru dalam memilih dan
memanfaatkan teknologi yang tepat untuk mendukung penerapan berbagai perangkat
pembelajaran yang digunakan (Mukti Sintawati, 2019: 421).
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPaCK) merupakan kemampuan guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran dengan mengintegrasikan strategi pembelajaran dan
teknologi. Hal inilah yang membedakan kedalaman penguasaan kompetensi bagi setiap guru
mata pelajaran (Mukti Sintawati, 2019: 421). TPaCK merupakan optimalisasi TK yang
digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikanCK, PK, dan PCK menjadi satu
kesatuan yang utuh yang dapat menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan
lebih menarik (Rahman, 2015). Lebih lanjut Rahman menjelaskan bahwa proses pembelajaran
yang dimaksud bukan hanya mengutamakan penguasaan kognitif, melainkan juga sikap dan
pembentukan karakter peserta didik. Keutuhan TPACK menjadi prasyarat seorang guru dapat
mengimplementasikan PCK sehingga pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran
dapat disesuaikan dengan spesifikasi substansi konten yang diajarkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, komponen-komponen dalam model TPCK tersebut
berperan sama pentingnya karena komponen-komponen dalam model TPCK ini merupakan
pengetahuan yang penting untuk pengembangan keterampilan profesional guru. Hal ini senada
dengan Cox & Graham (2009: 63), dimana menurutnya Technological Pedagogical And Content
Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan guru tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran
siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi. Mishra & Khoehler
(2009: 62) juga menjelaskan bahwa pembelajaran yang berkualitas membutuhkan pemahaman
kompleks yang saling berhubungan diantara tiga sumber utama pengetahuan yaitu teknologi,
pedagogi, dan konten, serta bagaimana ketiga sumber itu diterapkan sesuai dengan
konteksnya. Oleh sebab itu, pola pengembangan kompetensi TPACK merupakan sebuah
pemikiran yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan
tuntutan dan perubahan yang terjadi.
 
Daftar Bacaan
Cox, S., & Graham, C. R. 2009. Diagramming TPACK in Practice: Using and Elaborated Model
Of The TPACK Framework To Analyze And Depict Teacher Knowledge. Tech Trends, 53 (5),
60–69. Diakses Pada Hari Jumat Tanggal 13 November 2020 Pukul 16.39 WIB dalam
http://ipt287f09s2.pbworks.com/f/Using+an+Elaborated+Model+of+ TPACK+framework.pdf
Hurrell, D. P. 2013. What Teachers Need to Know to Teach Mathematics: An Argument fora
Reconceptualised Model. Australian Journal of Teacher Education Volume 38, Issue11, Page
54-64.
Koehler, M. J., Mishra, P., Ackaoglu, M.,& Rosenberg, J. M. 2013. The Technological
Pedagogical Content Knowledge Framework for Teachers and Teacher Educators.
Commonwealth Educational Media Centre for Asia.
Mukti Sintawati. 2019. Pentingnya Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
Guru Di Era Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional
(PPDN) 2019. ISSN 2714-5972.
Rahman, Bujang. 2015. Mempersiapkan Guru Professional (Suatu Pendekatan Komprehensif).
Bandar Lampung: FKIP Universitas Lampung.
Rosyid, Abdul. 2016. Technological Pedagogical Content Knowledge Sebuah Kerangka
Pengetahuan Bagi Guru Indonesia Di Era MEA.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/8962
Suciati. dkk. 2019. Difusi Inovasi Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
 

Anda mungkin juga menyukai