(TPCK). Model TPCK ini merupakan kemampuan penguasanan teknologi yang terintegrasi
dengan komponen content, pedagogi, dan knowledge. Dari penjelasan yang terdapat dalam
modul 8 atau sumber-sumber lain mengenai model TPCK ini, menurut Anda adakah komponen-
komponen dalam model TPCK yang berperan paling penting, kurang penting, atau sama
pentingnya. Silahkan diskusinya hal ini?
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah suatu kerangka kerja yang
mengidentifikasi pengetahuan, guru perlu mengajar secara efektif dengan kerangka teknologi.
Menurut Mishra, et al (2016: 2) TPCK adalah suatu kerangka kerja untuk memahami dan
menggambarkan jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan
praktek pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintegrasikan sebuah teknologi di
lingkungan pembelajaran. Konsep dasar hadirnya TPCK adalah TPCK diperkenalkan pertama
kali oleh Mishra dan Koehler pada tahun 2006. Mereka mendiskusikan TPCK sebagai kerangka
kerja guru/pendesain dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Konsep TPCK
muncul dalam teknologi pembelajaran didasarkan pada model pedagogy content knowledge
(PCK) yang dipelopori oleh Shulman.
Konsep dasar TPCK lebih menekankan hubungan antara materi pelajaran, teknologi dan
pedagogi (Harris J., Mishra, P dan Koehler, M, 2009). Interaksi antara tiga komponen tersebut
memiliki kekuatan dan daya tarik untuk menumbuhkan pembelajaran aktif yang terfokus pada
peserta didik. Hal ini dapat juga dimaknai sebagai bentuk pergeseran pembelajaran yang
semula terpusat pada guru bergeser kepada peserta didik. TPCK menekankan hubungan-
hubungan antara teknologi, isi kurikulum dan pendekatan pedagogi yang berinteraksi satu sama
lain.
Dalam skema TPCK terdapat hubungan antar komponen penyusun, saling beririsan antara
materi (C). pedagogi (P) dan teknologi (T) yang berpengaruh dalam konteks pembelajaran.
Gambar tersebut memberi ilustrasi terhadap hubungan ketiga komponen itu. Komponen-
komponen yakni C, P dan K yang selanjutnya C menjadi (CK). P menjadi (PK) dan T menjadi
(TK) serta hubungan antar komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Content Knowledge (CK) yakni pengetahuan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.
Materi tersebut tertuang di dalam kurikulum. Misalnya siswa SMA belajar llmu Kimia, Fisika,
Biologi dan Matematika maka batasan materi pelajaran yang tertuang dalam kurikulum
hendaknya dimaknai secara menyeluruh. Menurut Shulman et al (1986) mencatat bahwa materi
pelajaran mencakup pengetahuan berupa konsep, teori, gagasan, kerangka kerja, metoda yang
dilengkapi dengan metoda ilmiah serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:
konsep asam basa, teori asam basa, indikator alami, indikator asam basa, pH larutan, tetapan
ionisasi asam atau basa.
3. Technology Knowledge (TK) adalah dasar-dasar teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
mensupport pembelajaran. Contohnya, pemanfaatan software, program animasi, internet akses,
model molekul, laboratorium virtual dan lain-lain. Untuk itu, guru membutuhkan penguasai
dalam pemprosesan informasi, berkomunikasi dengan TIK dalam pembelajaran. Mishra et al
menekankan bahwa pengetahuan dasar, pengetahuan teknologi serta trampil dalam
menggunaannya untuk mendukung pemahaman materi pelajaran yang dipelajari. Lebih jauh,
penguasan teknologi inilah merupakan tuntutan siswa abad-21 (Jordan, K. 2011). Contoh:
google drive, onenote, chemdraw, chemsketch, prezzi edmodo, youtube, Ulead, Windows movie
maker, avidemux, jmol, hyperchem, chemtool, bkchem, lectora, moodle, dokeos, ATutor,
internet, laptop, LCD, video, power point.
4. Pedagogy Content Knowledge (PCK) mencakup interaksi dan terjadinya irisan antara
pedagogi (P) dan materi pelajaran (C). Menurut Shulman dalam Koehler et al (2011) bahwa
PCK merupakan konsep tentang pembelajaran yang menghantarkan materi pelajaran yang
tertuang dalam kurikulum. Hal ini mencakup proses pembelajaran terkait dengan materi
pelajaran yang dipelajari serta sistem penilaian peserta belajar. Model pembelajarannya
diharapkan dapat menghantarkan peserta belajar secara efektif. Pemahaman hubungan dan
irisan antara (P) dan (C) yang secara ringkas menyangkut bagaimana (P) dapat mempengaruhi
(C) Menurut Koehler, PCK merupakan seperangkat pengetahuan, kurikulum bidang studi.
Transformasi pengetahuan, pedagogi umum, strategi pembelajaran dalam konteks pendidikan
(Mishra, P., & Koehler, M. J. 2006). Contoh: Discovery Learning dan konstruksivisme sebagai
strategi yang digunakan dalam pembelajaran konsep asam basa, pendekatan inkuiri terbimbing
sebagai strategi yang digunakan dalam pembelajaran indikator alami, diskusi siswa terhadap
materi konsep asam basa dalam kehidupan sehari-hari.
5. Technology Content Knowledge (TCK) termasuk dalam pemahaman teknologi dan materi
pelajaran yang dapat membantu serta mempengaruhi komponen-komponen yang lain (Mishra,
P., & Koehler, M. J. 2006). Contoh: penggunaan Google drive yang berisi Lembar Kerja Siswa
(LKS) pada materi indikator alami, penggunaan prezzi dan youtube dalam pembelajaran
indikator asam basa, edmodo digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan tugas tentang
soal pH larutan asam kuat dan basa kuat.
Kesimpulan :
Berdasarkan pemaparan dari pengertian Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPCK) di atas dan hubungan dari ketiga Komponen-komponen yakni Materi (C). pedagogi (P)
dan teknologi (T) merupakan hubungan yang saling beririsan atau saling berhubungan dimana
C, P dan K yang selanjutnya C menjadi (CK). P menjadi (PK) dan T menjadi (TK) seperti pada
skema TPACK yang telah gambarkankan. Yang artinya tidak ada komponen yang paling
penting, atau kurang penting, karena semua komponen sama pentingnya dan saling
berhubungan. Sehingga pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan
Konten (Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.
Demikian tanggapan saya pada diskusi tentang TPCK pada sesi 11 ini, semoga bermanfaat.
Terimakasih.
Sumber Referensi:
Buku Materi Pokok MPDR5204/ Modul 8
https://wahyutrilestari.com/tpackmateri.html
https://p4tkipa.kemdikbud.go.id/blog/index.php/2018/06/28/tpack-framework/
PermalinkTampilkan indukTanggapi
In reply to First post
Re: Diskusi.11
Berdasarkan pada Shulman’s (1986) tentang kerangka kerja pedagogical content knowledge
(PCK), salah satu frameworkyang banyak mendapatkan perhatian akhir-akhir ini adalah
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) (Angeli & Valanides, 2005; Mishra &
Koehler, 2009). TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat memberikan
arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait dengan mengintegrasikan TIK ke
dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas (Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang
mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:
1. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan
komputer dan perangkat lunak yang relevan;
2. Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta
didik;
3. Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang
bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;
4. Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten
dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk mewakili
dan mempelajari pergerakan kerak bumi;
5. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk
mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986,
hal. 9);
6. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi
asynchronousseperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi. Sehingga diketahui hubungan antara variabel-variabel
tersebut diatas, maka dapat mengetahui faktor apa yang paling signifikan mempengaruhi guru
dalam proses belajar mengajar guna proses perencanaan kedepan dalam rangka meningkatkan
kualitas guru yang profesional dan berbasis TIK.
Jadi, sebagai kesimpulannya bahwa komponen-komponen dalam model TPCK semua
berperan paling penting, karena TPCK merupakan hal yang tidak bisa dipisah pisahkan dan jika
kita pisahkan akan mengurangi arti dari konsep TPCK itu sendiri.
PermalinkTampilkan indukTanggapi
In reply to First post
Re: Diskusi.11
Jawaban:
Pendidikan 4.0 menuntut guru menguasai teknologi untuk diintegrasikan dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007
yang menyatakan bahwa seorang guru harus mempunyai kompetensi di bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi berfungsi
untuk mengembangkan diri dan sebagai penunjang proses pembelajaran. Pernyataan tersebut
dikuatkan dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016 dalam standar proses yaitu prinsip
pembelajaran yang digunakan adalah guru harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Berdasarkan Modul 8 tentang model Technological Pedagogical Content Knowledge yang telah
kita pelajari, dapat kita ketahui bersama bahwa kemampuan guru dalam menguasai teknologi
dalam pembelajaran dapat dilihat melalui TPaCK (Technological Pedagogical Content
Knowledge) yang dimiliki guru. Technological Pedagogical Content Knowledge atau yang
disingkat menjadi TPaCK adalah theoretical framework yang merupakan pengembangan dari
Pedagogical Content Knowledge (PCK). Pedagogical Content Knowledge (PCK) pertama kali
digagas oleh Shulman pada tahun 1986. Menurut Shulman (1986), seorang guru harus
menguasai Pedagogical Knowledge (PK) dan Content Knowledge (CK). Perpaduan PK dan CK
tersebut berarti seorang guru tidak hanya harus menguasai konten/materi tetapi juga pedagogi
dalam menciptakan pembelajaran. Kemampuan menguasai materi dan pedagogi seorang guru
ini, sebenarnya sama dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru di Indonesia. Hal ini
tercantum dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang kompetensi guru, yaitu guru harus memiliki
kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional (Mukti Sintawati, 2019: 419).
TPaCK merupakan kerangka teoritis untuk mengintegrasikan teknologi, pedagogik, dan materi
pelajaran dalam pembelajaran. Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) dapat membantu guru untuk menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan
guru. Technological Pedadogical Contents Knowledge (TPACK) merupakan model yang dipakai
untuk integrasi teknologi ke pendidikan. TPACK mampu mengintegrasikan unsur technological
knowledge, content knowledge, dan pedagogical knowledge dalam pembelajaran.
Menurut Shulman (1986), content knowledge meliputi pengetahuan konsep, teori, ide,
kerangka berpikir, metode pembuktian dan bukti. Sedangkan pedagogical
knowledge berkaitan dengan cara dan proses mengajar yang meliputi pengetahuan tentang
manajemen kelas, tugas, perencanaan pembelajaran dan pembelajaran siswa. Selanjutnya,
Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai hubungan
antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi dengan ketiga bidang yang diperlukan dari
konteks. Hurrel menggambarkan hubungan PCK merupakan perpaduan antara content
knowledge dan pedagogical knowledge yang diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas
dengan memperhatikan konteks yang ada.
Pedagogical Content Knowledge (PCK) penting untuk pengembangan kemampuan profesional
guru dan calon guru (Mukti Sintawati, 2019: 419). Namun seiring perkembangan teknologi yang
begitu pesat dan memasuki era revolusi industry 4.0, maka kemampuan untuk menguasai
teknologi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru maupun calon guru. Perpaduan
kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPaCK).
Koehler dan Mishra mengembangkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
berdasarkan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang dikembangkan oleh Shulman pada
tahun 1986. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakansebuah
kerangka teoritis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013).
Koehler dkk (2013) menjelaskan lebih lanjut bahwa Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) mempunyai tiga komponen utama yaitu technological
knowledge, content knowledge, dan pedagogical knowledge.
Berdasarkan hal tersebut, menurut pendapat saya komponen-komponen dalam model TPCK
yang berperan sama pentingnya untuk pengembangan keterampilan profesional guru. Hal ini
dikarenakan dari ketiga komponen tersebut terdapat interaksi diantara setiap dua komponen.
Diagram hubungan unsur-unsur TPaCK digambarkan pada Gambar berikut ini.
Gambar 1. Mishra & Khoehler (2013) The TPACK Framework And Its Knowledge
Components.
Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa dari tiga komponen utama dan interaksi diantara dua
komponen membentuk irisan TPaCK. Sehingga terdapat tujuh komponen dalam TPaCK yaitu 1)
Technological knowledge (TK), 2) Pedagogical knowledge (PK), 3) Content knowledge (CK), 4)
Technological Content Knowledge (TCK), 5) Pedagogical content knowledge (PCK), 6)
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), 7) Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPaCK) (Agyei & Voogt, 2012).
Technological Knowledge (TK) merupakan pengetahuan calon guru tentang apa dan bagaimana
teknologi, software, atau aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran. TK juga meliputi
kemampuan untuk mengadaptasi dan mempelajari teknologi baru (Rosyid, 2016). Kemampuan
untuk terus belajar dan mencari tahu tentang teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sangat penting mengingat teknologi terus berkembang sangat pesat. Misalnya,
perkembangan software dalam pembelajaran mulai dari power point, lectora, adobe captivated,
adobe flash hingga saat ini muncul teknologi Augmented Reality. Sofware-sofware tersebut
dapat digunakan untuk proses pembelajaran.
Pedagogical knowledge (PK) merupakan pengetahuan guru tentang proses dan praktek
pembelajaran atau metode mengajar. PK mencakup juga pemahaman guru tentang tujuan
pendidikan secara umum, pengetahuan tentang kharakteristik pebelajar, pengelolaan kelas, dan
penilaian proses dan hasil belajar. Guru yang memiliki pengetahuan pedagogi yang baik akan
memahami bagaimana siswa membangun pengetahuan dan memperoleh keterampilan, serta
bagaimana siswa mengembangkan habits of mind dan sikap belajar yang positif. Untuk itu, guru
memerlukan pengetahuan tentang teori belajar kognitif dan sosial serta teori perkembangan
peserta didik. Sebagai ilustrasi, guru dapat membedakan berbagai pendekatan/strategi
pembelajaran (Sri Rahayu, 2017: 5). Pedagogical knowledge juga meliputi kemampuan untuk
mengadaptasi dan mempelajari metode pembelajaran terbaru atau malah dapat menciptakan
strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kelas (Mukti Sintawati, 2019: 420).
Content knowledge (CK) merupakan penguasaan calon guru terhadap materi pelajaran atau
substansi materi secara luas dan mendalam. Pengetahuan materi (content knowledge atau CK)
merupakan pengetahuan guru tentang bidang studi yang dipelajari atau yang akan diajarkan
kepada siswa. Kedalaman dan keluasan konten bidang studi yang diajarkan di sekolah
menengah (SMP) akan berbeda dengan konten yang diajarkan di SMA atau di perguruan tinggi.
Pengetahuan materi bidang studi ini dapat berupa pengetahuan tentang konsep, teori, gagasan,
kerangka organisasi konsep, bukti-bukti empiris, juga praktek dan pendekatan yang baku dalam
mengembangkan pengetahuan tersebut (Shulman, 1986). Contohnya materi geometri di
sekolah dasar tentu berbeda dengan di sekolah menengah (Mukti Sintawati, 2019: 420).
Technological Content Knowledge (TCK) merupakan kemampuan guru menyampaikan materi
menggunakan teknologi. TCK adalah bagaimana guru dapat menggambarkan konten (materi)
dengan cara yang berbeda dengan teknologi yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. TCK
merupakan kemampuan guru kepada ketepatan dalam menentukan dan menggunakan
teknologi untuk membuat representasi baru dalam proses transfer materi pembelajaran yang
memiliki karakteristik khusus sehingga mampu mengubah mindset peserta didik (Mukti
Sintawati, 2019: 420).
Pedagogcal content knowledge (PCK) merupakan kemampuan dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya sekedar memberi materi tetapi
menggunakan strategi tertentu dalam menyampaikan materi. Sehingga PCK juga merupakan
ketepatan guru dalam memilih pendekatan atau strategi yang tepat dalam materi tertentu dan
sesuai dengan karakter siswa, karena tidak semua strategi cocok digunakan di semua materi
(Mukti Sintawati, 2019: 421). Magnusson, Krajcik and Borko (1999 dalam Sri Rahayu, 2017: 7)
menjelaskan PCK sebagai pengetahuan profesional guru terdiri dari lima komponen dan guru
yang berpengalaman akan menerapkan komponen tersebut:
• Orientasi terhadap pengajaran (pengetahuan tentang konten materi bidang studi dan
keyakinan/pemahaman tentang materi tersebut serta bagaimana mengajarkannya);
• Pengetahuan tentang kurikulum (apa dan kapan mengajarnya);
• Pengetahuan tentang asesmen (mengapa, apa, dan bagaimana menilai);
• Pengetahuan tentang pemahaman siswa tentang konten bidang studi, dan
• Pengetahuan tentang strategi pembelajaran
Technological Pedagogical Knowledge (TPK). TPK menidentifikasi hubungan timbal balik antara
teknologi dan pedagogi. TPK juga merupakan kemampuan calon guru dalam memilih dan
memanfaatkan teknologi yang tepat untuk mendukung penerapan berbagai perangkat
pembelajaran yang digunakan (Mukti Sintawati, 2019: 421).
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPaCK) merupakan kemampuan guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran dengan mengintegrasikan strategi pembelajaran dan
teknologi. Hal inilah yang membedakan kedalaman penguasaan kompetensi bagi setiap guru
mata pelajaran (Mukti Sintawati, 2019: 421). TPaCK merupakan optimalisasi TK yang
digunakan dalam pembelajaran untuk mengintegrasikanCK, PK, dan PCK menjadi satu
kesatuan yang utuh yang dapat menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan
lebih menarik (Rahman, 2015). Lebih lanjut Rahman menjelaskan bahwa proses pembelajaran
yang dimaksud bukan hanya mengutamakan penguasaan kognitif, melainkan juga sikap dan
pembentukan karakter peserta didik. Keutuhan TPACK menjadi prasyarat seorang guru dapat
mengimplementasikan PCK sehingga pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran
dapat disesuaikan dengan spesifikasi substansi konten yang diajarkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, komponen-komponen dalam model TPCK tersebut
berperan sama pentingnya karena komponen-komponen dalam model TPCK ini merupakan
pengetahuan yang penting untuk pengembangan keterampilan profesional guru. Hal ini senada
dengan Cox & Graham (2009: 63), dimana menurutnya Technological Pedagogical And Content
Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan guru tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran
siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi. Mishra & Khoehler
(2009: 62) juga menjelaskan bahwa pembelajaran yang berkualitas membutuhkan pemahaman
kompleks yang saling berhubungan diantara tiga sumber utama pengetahuan yaitu teknologi,
pedagogi, dan konten, serta bagaimana ketiga sumber itu diterapkan sesuai dengan
konteksnya. Oleh sebab itu, pola pengembangan kompetensi TPACK merupakan sebuah
pemikiran yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan
tuntutan dan perubahan yang terjadi.
Daftar Bacaan
Cox, S., & Graham, C. R. 2009. Diagramming TPACK in Practice: Using and Elaborated Model
Of The TPACK Framework To Analyze And Depict Teacher Knowledge. Tech Trends, 53 (5),
60–69. Diakses Pada Hari Jumat Tanggal 13 November 2020 Pukul 16.39 WIB dalam
http://ipt287f09s2.pbworks.com/f/Using+an+Elaborated+Model+of+ TPACK+framework.pdf
Hurrell, D. P. 2013. What Teachers Need to Know to Teach Mathematics: An Argument fora
Reconceptualised Model. Australian Journal of Teacher Education Volume 38, Issue11, Page
54-64.
Koehler, M. J., Mishra, P., Ackaoglu, M.,& Rosenberg, J. M. 2013. The Technological
Pedagogical Content Knowledge Framework for Teachers and Teacher Educators.
Commonwealth Educational Media Centre for Asia.
Mukti Sintawati. 2019. Pentingnya Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
Guru Di Era Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional
(PPDN) 2019. ISSN 2714-5972.
Rahman, Bujang. 2015. Mempersiapkan Guru Professional (Suatu Pendekatan Komprehensif).
Bandar Lampung: FKIP Universitas Lampung.
Rosyid, Abdul. 2016. Technological Pedagogical Content Knowledge Sebuah Kerangka
Pengetahuan Bagi Guru Indonesia Di Era MEA.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/8962
Suciati. dkk. 2019. Difusi Inovasi Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.