Anda di halaman 1dari 2

assalamualaikum wr wb

izin menanggapi diskusi 3 kali ini 

permasalahan
Pada proses perencanaan sangat erat kaitanya dengan visi dan misi yang akan dicapai oleh
suatu institusi, karena dalam perencanaan perlu diperhatikan tentang jangka waktu yang akan
dicapai, SDM yang diperlukan, strategi – strategi untuk mencapai tujuan (tahapan perencanaan
pada intinya dimulai dari hal bersifat prinsip yaitu dengan mengidentifikasi masalah
perencanaan pendidikan dan menganalisis bidang permasalahan perencanaan.

Pertanyaan Diskusi 3.
Silahkan anda jelaskan dan diskusikan dengan teman -teman untuk mengidentifikasi
permasalahan dan menganalisis bidang permasalahan perencanaan! Dan berikan contoh salah
satu !
Anda bisa mempelajari materi modul 3

Jawab :
Kebutuhan akan perencanaan sebagai akibat dari munculnya permasalahan yang kompleks
dan semakin intensif yang timbul dalam masyarakat modern. Suatu permasalahan terjadi jika
suatu kejadian menyimpang dari yang seharusnya terjadi. Permasalahan yang terjadi seperti
jumlah penduduk, kebutuhan akan tenaga kerja, ekologi, menurunnya sumber daya, serta
penggunaan perkembangan ilmu pengetahuan yang asal-asalan, maka dengan menempatkan
institusi pendidikan diharapkan dapat menyelesaikan masalah tersebut, sehingga kemampuan
merencanakan menjadi suatu keharusan. Namun demikian seringkali komunitas institusi
pendidikan tertentu tidak berkenan memberikan pelayanannya untuk mengenal kebutuhan akan
perencanaan pendidikan. Mereka menginginkan solusi namun secara simultan menolak metode
yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Ruang lingkup permasalahan pendidikan akan dirumuskan dalam proses perencanaan yang
diarahkan dalam kerangka pemecahan masalah dalam setiap kegiatan. Banyak cara yang
dapat digunakan untuk merumuskan batasan suatu masalah yaitu dengan cara membuat
pengelompokkan. Pengelompokkan akan memberikan petunjuk dan arahan bagi
pengorganisasian data yang sesuai keperluannya dan digunakan sebagai pedoman dalam
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.
Untuk menanggulangi permasalahan, baik yang bersifat sosial maupun fisikal serta untuk
mengatasi perencanaan pendidikan yang saat ini masih bisa dikatakan belum cukup memadai,
maka diusulkan format aktivitas perencanaan terlebih dahulu dengan memperhatikan dari
berbagai aspek antara lain;
1. Dari aspek umum: perencanaan pendidikan merupakan suatu penelitian, pengembangan
teori dan tekhnik serta penggambaran rencana pada tingkat lokal,regional,maupun nasional dan
global
2. Dari aspek fisik: perencanaan pendidikan merupakan perencanaan jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek yang termasuk di dalamnya gedung sekolah, tata ruang gedung
sekolah dan peralatannya, kriteria lingkungan kegiatan pembelajaran dll.
3. Dari aspek sosial: perencanaan pendidikan merupakan tinjauan yang merefleksikan orang,
strategi instruksional, perencanaan kurikulum ,tinjauan kebutuhan tenaga kerja dan sosial,
rancangan fisik yang dapat meningkatkan interaksi individu dan sosial .
4. Dari aspek administrasi: perencanaan pendidikan merupakan kontrol pengembangan,
pembuatan keputusan, kontrol inventaris, manajemen operasi, perencanaan transportasi dan
gedung sekolah.”
5. Karakteristik perencanaan pendidikan. Karakteristik perencanaan pendidikan dimaksudkan
untuk menggambarkan sifat khusus dari sebuah perencanaan pendidikan. Dimana
karakteristiknya yaitu : perencanaan pendidikan suatu proses rasional sebagai pengembangan
yang terorganisasi dari kegiatan pembelajaran masyarakat, berkenaan dengan tujuan, cara dan
tujuan sosial serta proses dan kontrol, merupakan rancangan konseptual dimana kebijakan dan
tindakan dibuat oleh kelompok dan dikonstruksikan dengan lentur sehingga tidak mungkin
terjadinya penyimpangan

Sebagai contoh permasalahan yaitu terdapatnya kesenjangan antara harapan yang diinginkan
dengan kenyataan dalam perencanaan pendidikan. 
Harapan yang diinginkan yaitu bahwa setiap sekolah harus mandiri dan tidak berada pada satu
institusi atau lembaga pendidikan, kenyamanan pendidikan akan menempatkan posisi dimana
kondisi siswa sebanding dengan ketersediaan tenaga pengajar saat ini, dan para pengelola
sekolah dapat menangani langsung segala kegiatan yang berhubungan dengan operasional
sekolah yang kemudian untuk disesuaikan dengan kehendak masyarakat. Namun
kenyataannya pandangan tersebut diatas dinilai tidak relevan lagi dengan bertambahnya jumlah
penduduk yang telah menciptakan berbagai aktivitas masyarakat dalam kondisi yang sangat
kompleks terutama dalam pembangunan infrastruktur yang menyangkut posisi, letak dan
ukuran pendirian suatu sekolah. Karena untuk membangun satu gedung sekolah dibutuhkan
lahan yang luas sedangkan lahan yang luas sekarang sulit didapatkan karena terbentur dengan
lahan-lahan yang sudah dimiliki penduduk. Serta untuk membangun gedung sekolah
membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlah nya. Hal ini menjadi penting karena keterkaitan
yang tidak dapat dipisahkan antara pendidikan dengan masalah- masalah dilingkungan, seperti
keterbatasan SDM, sosial budaya, ekonomi dan politik.

oleh karena itu, seorang perencana pendidikan mempunyai tanggung jawab moral yang sangat
besar terhadap masyarakat, bagaimana cara ia merencanakan suatu pengorganisasian
pendidikan bagi masyarakat dan bagaimana rencana tersebut dapat di terapkan ke dalam
masyarakat.
Berdasarkan pada pemikiran mengenai harapan diatas, terlihat jelas bahwa perencanaan pada
umumnya berorientasi pada suatu sistem, yang artinya bagaimana suatu perencanaan tersebut
dapat memberikan solusi pemecahan terhadap suatu masalah dan bertindak sebagai jembatan
bagi berbagai perbedaan yang ada. Perencanaan pendidikan harus bersifat komperhensif dan
mengacu pada tujuan sosial dan aspek – aspek yang terkait di dalamnya dengan
memperhatikan prinsip – prinsip perencanaan pendidikan, meliputi kepercayaan yang
mendasar, penyesuaian tindakan , aturan yang akan menjadi pedoman dan dasar hukum atau
ketentuan peraturan yang berlaku. 

Anda mungkin juga menyukai