Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.2)

Nama Mahasiswa : RINA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 530078946

Tanggal Lahir : Sukabumi, 6 Agustus 1985

Kode/Nama Mata Kuliah : MPDR5203/Desain Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif

Kode/Nama Program Studi : 599/Magister Pendidikan Dasar ( Reguler )

Kode/Nama UPBJJ : 23/Bogor

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at, 6 Januari 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RINA


NIM : 530078946
Kode/Nama Mata Kuliah : MPDR5203/Desain Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Magister Pendidikan Dasar
UPBJJ-UT : Bogor

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Sukabumi, 6 Januari 2023

Yang Membuat Pernyataan

RINA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Nomor 1

A. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Nina pada tema Lingkungan Sahabat Kita dilihat dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Nina dengan mengawali kegiatan pembelajaran dengan
memberikan gambar berupa pemandangan dan melakukan tanya jawab yang merupakan kegiatan
apersepsi dan dilanjutkan dengan kegiatan melakukan percobaan tentang penyulingan air di
laboratorium, kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Bu Nina menggunakan model pembelajaran
berbasis eksperimen.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Nina menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan merupakan model pembelajaran eksperimen dapat terlihat dari kegiatan belajar yang
dilakukan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan percobaan penyulingan air, siswa
diajak untuk melakukan langsung bagaimana cara menyuling air. Pembelajaran eksperimen merupakan
kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk melakukan aktivitas
secara langsung menggunakan alat- alat atau bahan tertentu atau dapat juga berupa pengalaman langsung
berinteraksi dengan benda, orang atau lingkungan yang sedang dipelajari. Kegiatan pembelajaran
eksperimen pada umumnya dilakukan di laboratorium sehingga strategi pembelajaran ekperimen sering
disebut juga strategi laboratorium. Laboratorium adalah tempat belajar yang menyediakan kebutuhan
belajar siswa dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan alat-alat, bahan, media, model, atau
fasilitas belajar lainnya yang diperlukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Laboratorium dapat
berupa fasilitas belajar yang ada di luar ruang kelas atau bahkan diluar sekolah seperti halaman sekolah,
sungai, kebun sekolah, bahkan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Aktivitas
pembelajaran berbasis eksperimen dapat dilakukan siswa secara mandiri atau berkelompok sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan mengumpulkan data untuk dianalisis dan disimpulkan.
Pembelajaran berbasis eksperimen dapat memberikan keterampilan afektif dan psikomotorik di
samping kemampuan kognitif siswa. Kegiatan pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan
pemahaman siswa sehingga retensi materi yang dipelajari akan semakin lama tersimpan. Seperti yang
dijelaskan Kolb (1984) (Lang dan Evan, 2006) dalam I Wayan Dasna, dkk (2019) terdapat empat
kemampuan yang diperlukan siswa agar dapat belajar dengan baik yaitu:
1) Pengalaman konkret
2) Pengamatan reflektif
3) Membangun konsep
4) Melakukan percobaan secara aktif
Pembelajaran berbasis eksperimen terdapat beberapa jenis tergantung
bagaimana data pada proses pembelajaran digunakan, diantaranya:

1) Eksperimen konvensional (verifikasi konsep)


Pada saat proses pembelajaran, konsep-konsep telah diberikan kepada siswa sehingga kegiatan praktik
dalam eksperimen konvensional dilakukan bertujuan untuk verifikasi yang diperlukan siswa
memperoleh penguatan terhadap pemahaman yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran langsung.
2) Eksperimen untuk pemecahan masalah
Eksperimen untuk pemecahan masalah dilakukan terkait dengan permasalahan yang diberikan guru
atau yang permasalahan yang diajukan oleh siswa sendiri. Jenis eksperimen ini berfokus pada upaya
pemecahan masalah dengan metode ilmiah. Dapat diawali dengan siswa mengidentifikasi masalah,
membuat pertanyaan penelitian, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan serta generalisasi.
3) Eksperimen untuk membangun konsep
Eksperimen jenis ini dilaksanakan sebelum pembelajaran teori dilakukan. Siswa diberikan prosedur
percobaan dan penjelasan terkait latar belakang masalah. Kemudian, siswa melakukan percobaan dan
mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian dibahas di kelas untuk dapat membangun
konsep yang lebih luas dan data tersebut digunakan untuk membangun konsep pada pembelajaran teori.

Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran eksperimen, yaitu:


1) Pengalaman melakukan eksperimen atau melakukan percobaan di laboratorium dapat meningkatkan
keterampilan siswa menggunakan peralatan, bahan-bahan, mengkoordinasikan mata dan tangan,
menggunakan panca indera sehingga siswa memiliki keterampilan- keterampilan dasar yang sangat
diperlukan.
2) Keterampilan laboratorium memberikan pengalaman kepada siswa menggunakan metode ilmiah.
3) Pembelajaran dengan pendekatan eksperimen dapat mendorong siswa mempraktikan argumentasi
berdasarkan fakta atau data
4) Pengembangan keterampilan berkomunikasi dapat dilakukan melalui proses pembelajaran berbasis
laboratorium
5) Merupakan langkah awal siswa belajar secara inkuiri atau melakukan eksperimen untuk memecahkan
masalah
6) Pembelajaran ini dapat mengembangkan keterampilan mengorganisasikan kegiatan yang dikerjakan
dalam kelompok
7) Dapat menguatkan konsep-konsep dari pembelajaran langsung atau ceramah
8) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kognitif siswa meliputi kemampuan berpikir tingkat
tinggi, berpikir kritis, dan berpikir kreatif
9) Siswa dapat memahami suatu konsep secara holisitik karena pembelajaran eksperimen dikemas dalam
pembelajaran terpadu
10) Dapat mengembangkan kebiasaan-kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan sikap ilmiah.

B. sebagian besar siswa belum menyelesaikan LKS karena pada pembelajaran eksperimen memiliki
kekurangan. Adapun berikut kekurangan metode eksperimen yang bisa Anda ketahui, di antaranya yaitu:
1. Metode ini lebih sesuai dengan pelajaran berdasar ilmu sains dan teknologi.
2. Memerlukan fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan terkadang harganya
cukup mahal. Meski begitu, Anda bisa mensiasatinya dengan mencari bahan yang mudah didapatkan
dan murah.
3. Menguji kesabaran guru dan siswa.
4. Eksperimen tidak selalu menghasilkan hasil yang diharapkan. Bisa jadi ada faktor-faktor tertentu di
luar jangkauan kemampuan yang tidak sesuai. Meski begitu, hal ini bisa disiasati dengan melakukan
eksperimen lagi hingga berhasil.
Selain 4 kekurangan tersebut dalam pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Nina memiliki keterbatasan
waktu sehingga banyak siswa yang belum menyelesaikan LKSnya

Nomor 2

A. Bu Ani dapat menganalisis Kompetensi Dasar dari tema “Indahnya Keragaman di Negeriku” subtema
“Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku” menjadi indikator seperti berikut ini:
• Bahasa Indonesia
3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks
Indikator : mengidentifikasi isi bacaan tentang keragaman suku bangsa di Indonesia
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks non fiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri
Indikator: menuliskan informasi yang diperoleh dari kegiatan menggali isi bacaan dengan
menggunakan bahasa sendiri
• PPKn
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Indikator: mengucap syukur atas limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas keragaman yang
telah diberikan sebagai semangat membangun persatuan dan kesatuan bangsa
2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan Indikator: bekerja sama dengan teman
dalam kegiatan belajar kelompok
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan
Indikator : - menguraikan bentuk-bentuk keragaman di Indonesia
- menganalisis faktor penyebab adanya keragaman masyarakat Indonesia
4.4 Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan
Indikator :
- mengidentifikasi bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia
- mengidentifikasi tarian tradisional yang ada di Indonesia
- mengidentifikasi pakaian adat daerahyang ada di indonesia
• IPS
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat
sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik
Indikator: - menguraikan keragaman suku di Indonesia
- menganalisis keragaman suku bangsa yang terdapat di daerah tempat tinggal
4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebgai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik
ruang
Indikator: mengklasifikasikan keragaman suku di Indonesia dalam bentuk tabel
B. Proses pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang sistematik, yang setiap komponennya
sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Sebagai sistem, proses pembelajaran saling berkaitan
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. I Wayan Dasna, dkk (2019) analisis
pembelajaran merupakan suatu proses penyusunan secara logis dan sistemtis dari perilaku umum ke
perilaku khusus. Analisis pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang
dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Dengan cara menganalisis pembelajaran
maka akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan. Posisi analisis pembelajaran dalam
keseluruhan desain pembelajaran merupakan prasyarat, sebagai perilaku yang menurut urutan gerak
fisik berlangsung terlebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul lebih dahulu secara
kronologis terjadi lebih awal, sehingga analisis ini merupakan acuan dasar dalam melanjutkan langkah
desain berikutnya.
Dalam analisis pembelajaran perlu juga disusun indikator pembelajaran.
Indikator merupakan perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian pada mata pelajaran. Indikator perlu dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Ini berarti indikator merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa untuk dapat menunjukkan ketercapaian komptensi dasar. Dengan demikian
indikator merupakan tolok ukur ketercapaian suatu kompetensi dasar siswa secara individu, sehingga
setiap siswa harus diukur pencapaian kemampuannya pada indikator tersebut.
Nomor 3

1. Dalam pembelajaran menulis teks narasi di Kelas 3 SD, Bu Nina menentukan indikator yaitu siswa
dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan kosa kata secara tepat. Bu Nina dapat
memberikan contoh teks narasi pada siswa berupa teks yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
mudah dipahami. Seperti untuk sekarang ini semester genap baru saja dimulai. Bu Nina dapat
menentukan tema untuk menulis teks narasi dengan tema tentang Liburan. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik teks narasi berupa pengalaman langsung dari siswa.

2. Pada ilustrasi tersebut, siswa terlihat kesulitan dalam menulis teks narasi. Hal tersebut disebabkan
karena Bu Nina tidak menetapkan tema secara khusus untuk menulis narasi sehingga siswa kesulitan
untuk menemukan tema yang sesuai dengan pengalaman mereka. Untuk dapat mengatasi kesulitan
siswa tersebut, Bu Nina dapat menentukan tema untuk menulis narasi. Tema tersebut dapat dipilih
sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Sebagai contoh teks narasi dengan tema Liburan adalah
sebagai berikut:

3. Berlibur ke rumah Nenek


Pada waktu liburan sekolah saya dan keluarga pergi liburan ke rumah nenek saya berangkat
dari rumah pukul 06.00 pagi menggunakan mobil pribadi di perjalanan kami menikmati
pemandangan, di tengah perjalanan saya melihat banyak persawahan yang ditumbuhi oleh padi, kami
menikmati suasana perjalanan tersebut. Sesampainya di rumah nenek kami langsung beristirahat,
setelah beristirahat saya diajak memancing ikan oleh kakek dan saya menangkap beberapa ikan besar
setelah itu kami membawa pulang dan kami membakar ikan bersama keluarga.
Keesokan harinya saya diajak memetik buah oleh nenek, kami memetik buah mangga dan
jambu, di kebun belakang rumah saya sangat riang bermain, setelah hari menjelang sore saya pulang
kembali ke rumah nenek tidak terasa hari libur akan berakhir.
Pada keesokannya kami sekeluarga bersiap untuk pulang, hati kami sangat sedih karena akan berpisah
dengan nenek dan kakek, dan kami pasti akan merindukan nenek dan kakek.
Liburan kali ini adalah liburan yang sangat menyenangkan dan sangat sulit untuk di lupakan, saya
sangat senang pergi ke rumah kakek dan nenek karena kalau pergi ke sana saat liburan saja.
Saya sangat kagum dengan keadaan di sana karena pemandangannya sangat indah dan sejuk, keadaan
di daerah pegunungan rumah nenek dan kakek saya sangat rindang banyak pohon yang masih hidup
dan banyak ada juga suara burung berkicau di daerah rumah nenek dan kakek saya, saat pagi hari di
sana udaranya sangat dingin dan sejuk sampai saya tidak berani mandi karena airnya yang sangat
dingin.
Ketika saya diajak main ke rumah nenek saya tidak mau pulang karena di sana beda dengan
rumah saya, jika saya di rumah nenek sering diajak muncak ke gunung oleh saudara saya.
Ketika ada liburan lagi saya akan datang ke sana untuk berlibur dan menikmati indahnya
pemandangan dan sejuknya udara daerah pegunungan yang sangat indah dan alamnya masih terjaga.
Semoga di sana masih tetap tetap terjaga keindahannya seperti surga yang ada di alam semesta.

Nomor 4

Dalam merancang pembelajaran tema “Kayanya Negeriku” dan subtema “Kekayaan Sumber Energi di
Indonesia” yang dilakukan Pak Randi untuk dapat mencapai indikator yang diharapkan dimiliki oleh siswa,
materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin dapat membantu siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi dengan tepat karena setiap jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi berbeda-beda. Cakupan dan ruang
lingkup serta kedalaman materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak berlebih dalam
penyajiannya. Urutan penyajian materi juga perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Materi
pembelajaran secara garis besar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru
dan dipelajari oleh siswa. Secara khusus, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari fakta, konsep, prinsip,
prosedur, dan sikap atau nilai. Termasuk ke dalam materi fakta seperti nama-nama obyek, peristiwa sejarah,
lambang, nama tempat, nama orang dan sebagainya. Termasuk ke dalam materi konsep seperti pengertian,
definisi, ciri khusus, komponen atau bagian dari suatu obyek. Termasuk materi prinsip seperti dalil, rumus,
adagium, postulat, teorema atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika…maka…”. Kriteria
pokok dalam pemilihan materi pembelajaran adalah relevan dengan standar kompetensi dan

Kompetensi dasar. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan materi pembelajaran yaitu
diantaranya:
1) Prinsip relevansi. Artinya keterkaitan antara materi pembelajaran dengan pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka
materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
2) Prinsip konsistensi. Artinya keajegan. Apabila kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa ada empat
macam, maka materi yang diajarkan juga harus ada empat macam.
3) Prinsip kecukupan. Artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

Adapun langkah-langkah penyusunan pembelajaran pada model pembelajaran Kooperatif tipe grup
investigasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok Guru memberikan kesempatan bagi
siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan
heterogenitas.
2. Merencanakan tugas
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari
masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
3. Membuat penyelidikan
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan
mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
4. Mempersiapkan tugas akhir
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
5. Mempresentasikan tugas akhir
Dengan pengawasan guru, setiap kelompok mempresentasikan berbagai topik yang telah dipelajari agar
semua siswa dalam kelas saling terlibat untuk mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik
tersebut.
6. Melakukan Evaluasi
Bersama-sama siswa, guru melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan
kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok,
atau keduanya.
Menurut Slavin (2005) enam tahapan di dalam pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation
sebagai berikut:
Tabel tahap pembelajaran model group investigation

Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk
ke dalam kelompok. memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki.
Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
Tahap II
Merencanakan tugas. Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh
anggota. Kemudian membuat perencanaan dari
masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan
sumber apa yang akan dipakai.
Tahap III
Membuat penyelidikan. Siswa mengumpulkan, menganalisis dan
mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan
mengaplikasikan bagian mereka ke dalam
pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah
kelompok.
Tahap IV
Mempersiapkan tugas akhir. Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang
akan dipresentasikan di depan kelas.
Tahap V
Mempresentasikan tugas akhir. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok
lain tetap mengikuti.
Tahap VI
Evaluasi. Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah
diselidiki dan dipresentasikan.

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyeleksi topik dan mengatur siswa dalam
pembentukan kelompok heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3. Masing-masing kelompok membahas topik yang telah diberikan secara kooperatif.
4. Kelompok mempersiapkan laporan akhir untuk dipresentasikan di depan kelas.
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
6. Guru memberikan apresiasi kepada siswa atau kelompok yang telah melakukan presentasi dan
membuat soal ulangan yang mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

Implementasi Model Pembelajaran Group Investigation


Tabel Kegiatan Pembelejaran Model Pembelajaran Group Investigation

Model Pembelajaran Group Investigation Kegiatan Pembelajaran


Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (3-5 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang
siswa) heterogen (3-5 siswa)
Siswa diberi penjelasan tentang tugas Pada tahap mengamati siswa mendengarkan
kelompok yang harus dikerjakan penjelasan dari guru tentang maksud pembelajaran
dan tugas kelompok yang harus dikerjakan
Ketua-ketua kelompok maju ke depan untuk Guru mengundang ketua-ketua kelompok untuk
diberikan tugas kelompok memberikan tugas berupa LKS secara kooperatif
dalam kelompoknya
Masing-masing kelompok membahas tugas Siswa mengumpulkan informasi dari setiap anggota
yang diberikan kelompok.
Siswa mencatat membuat kesimpulan dari hasil Setelah melakukan diskusi ten-tang permasalahan,
diskusi siswa menulis hasil diskusi tersebut dan selanjutnya
untuk memprentasikan didepan kelas
Siswa mempresentasikan hasil diskusi Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
didepan kelas.

Anda mungkin juga menyukai